Anda di halaman 1dari 21

©>

Press play on remote working


Try the business edition for free until 1 /5/2020

LARK OPEN
• Sensasi Sekuncler

Bentuk-bentuk dasar yang mengalami pengurangan dan pena.mbahan atau artikulasi

lain yang disesuaikan dengan fungsi dan indera perasa secara subyektif.

Tabel IV-4 Bentuk Dasar Bangunan

Bentuk Keuntun2an Keru2ian


1. Segmga • Bentuk stabil dan • Kurang efisien
berkarakter kuat • Fleksibilitas ruang kurang
• :\'ludah dtgabungk.an • Layout ruang sulit
• Tidak sesuai dengan tapak

6
menjadi bentuk-bentuk
geometris lam (misalnya yang ada.
segienam, segidelapan,
dsb.)
• Orientasi ruang pada nap-
tiap sudutnya
• Pengembangan ruang pada
kettga smnya.

2. Segi empat • Bentuk statis • Orientasi ruang cenderung


• :\'ludah dikembangkan stabs
• Orientasi ruang pada

D •
keempat siu pembatamya
• Layout ruang bail:
• Ruang memiliki efisiensi
yang tinggi, mudah
digabungkan dengan
bentuk lain
Sesuai dengan tapak yang
ada

3. Lingkaran • Bentuk balus • Sulit dikembangkan -


• Orientasi ruang memusat • Fleksibilitas ruang rendah
• Sulit digabungkan dengan

0
dan statis
• Indab dilihat dari luar bentuk lain
• Layout ruang sulit
• Tidak sesuai dengan tapak
yang ada

Sumber : Ching, F. (1999). Arsitektur : Bentuk Ruang dan Susunannya

Dala.m pemiliha:n terhadap bentuk massa bangunan dapat ditinjau dan

dipertimbangkan dari :

• Penyesuaian terhadap bentuk tapak dan lingkungan sekitar.

54
• Efisiensi, fleksibilitas dan kesan ruang yang tinggi.

• Karakter bangunan yang mencerminkan sifat kegiatan bangunan,

• Dominasi bentuk di lingkungan sekitar.

• Kegiatan utama di dalam bangunan,

Dalam penyusunan komposisi massa bangunan, banyak hal yang hams

diperhatikan, yaitu :

• Syarat-syarat program ruang pada bangunan, seperti letak-letak fungsi,

persyaratan ukuran, klasifikasi ruang dan syarat-syarat untuk pencapaian,

cahaya atau pandangan.

• Kondisi-kondisi luar dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk.

• Pertimbangan estetika dari ekspresi bentuk yang akan diciptakan sesuai

dengan Judul, Topik, dan Terna yang diambiL

Kesimpulan :

Bentuk dasar yang akan digunakan dalam mesjid di Kebon Jeruk ini adalah

bentuk segiempat, yang akan dikembangkan lebih lanjut. Bentuk segiempat

dipilih berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan berikut:

a. Ruang utama dalam mesjid yaitu ruang shalat, memerlukan efisiensi ruang

yang sangat tinggi dikarenakan di dalam mesjid sering dilaksanakan shalat

secara berjamaah (secara bersama-sama dengan banyak orang yang dipimpin

oleh satu orang yang disebut imam) dan memerlukan ruang yang luas.

Peman.faatan ruang secara maksimal sangat diperlukan untuk bangunan

terse but.

55
3_ Pada lantai bawah merupakan area privat yaitu berupa ruang pengelola dan di

lantai atasnya merupakan area semi publik yaitu berupa ruang shalat.

4_ Merupakan ruang semi publik. Pada daerah tersebut terdapat ruang pendidikan

Al-Qur'an, perpustakaan dan toko buku.

IV.2.2 Analisis Orientasi Massa Baagunan

Dasar pertimbangan dari orientasi massa bangunan mesjid ini yaitu arah

kiblat, matahari, dan angin,

•Anahsts arah kiblat

Arah kiblat menjadi suatu yang utama dalam mempertimbangkan orientasi

massa bangunan mesjid, dikarenakan dalam melakukan ibadah shalat umat Islam

diwajibkan menghadap arah Ka'bah yang terdapat pada Masjidil Haram di Mekah

(QS_ Al-Baqarah, ayat 144). A.rah kiblat untuk daerah-daerah di Indonesia yaitu ke

arah Barat - Barat Laut Tepatnya arah kiblat pada daerah Kebon Jeruk yaitu

295,16° N_

Gambar IV-5 Ka'bab Gambar IV-6 Analisis Arab Kiblat

_Sumber : www.Qibla Locator_com

58
Kesimpulan :

Orient.asi ke arah Barat sudah ha1 yang mutlak dalam meletakkan mihrab (sebuah

ceruk atau ruang relatif kecil yang masuk ke dalam dinding, sebagai tanda arah

kiblat). Hal ini dikarenakan, mihrab sebagai patokan arah kiblat di dalam suatu

mesjid. Bila mana kita ingin mengetahui arah kiblat pada suatu mesjid, kita hanya

tinggal melihat dimana mihrab itu diletakkan.

Dengan adanya, Mihrab dapat mempengaruhi dimana arah pintu masuk atau keluar

pengunjung dan hal ini berkaitan dengan sirkulasi pengunjung.

Analisis shaft barisan jemaab

Gambar IV-7 Alternatif Bentuk Massa Bangunan I

Mihrab

Bentuk bangunan memanjang ke belakang kurang baik, karena sangat sulit bagi

jemaah yang terdapat di daerah belakang untuk melihat ke arah mihrab, karena jarak

mereka sangat jauh dari mihrab, sehingga jemaah yang terdapat di bagian belakang

59
akan sangat sulit memperhatikan imam ketika berkhutbah atau memimpin shalat

pada mihrab.

Gambar IV-8 AJternatif Bentuk Massa Bangunan 2

Mihrab

Bentuk bangunan memanjang ke samping juga kurang baik. Hal ini berpengaruh

kepada jemaah yang terdapat pada sisi kiri dan kanan bangunan.. Jemaah tersebut

akan merasa kesulitan dalam memperhatikan imam ketika berkhutbah atau

memimpin shalat..

60
Bentuk segi empat sama sisi ini merupakan bentuk yang netral clan terbaik., karena

jemaah dapat melihat mihrab dari segala sisi denganjarak yang sama,

Analisis arah matahari

Gambar IV-10 Alternatif Massa Bangunanl

Keuntungan :

1. Matahari tidak secara langsung menyinari bukaan mesjid sehinggahanya cahaya

matahari saja yang masuk sementara sinamya tidak.

2. Tidak perlu adanyaproteksi terhadap sinar matahari yang panas.

3. Semua bangunan memperoleh cahaya matahari secara merata setiap saat,

Kerugian:

Bangunan tidak memperoleh cahaya matahari pagi.

61
Gambar IV-11 Altematif Massa Bangunan 2

Keuntungan :

Mesjid mendapatkan sinar matahari pagi,

Kerugian :

1. Pada pagi hari, sisi bangunan sebelah Timur memperoleh cahaya matahari,

sementara pada sisi bagian barat tidak mendapat cahaya matahari dan

sebaliknya,

2. Sisi bangunan yang berhadapan langsung dengan Barat dan Timur menjadi

panas.

3. Memerlukan proteksi terhadap sinar matahari yang panas.

62
Analisis angin

Jakarta terletak di dekat gans khatulistiwa, sehingga arah angm

dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim Barat bertiup antara November dan

April dari Barat Daya ke Timur Laut, sedang angin musim Timur antara Mei clan

Oktober dari Timur Laut ke Barat Daya.

Gambar IV-12 Alternatif Massa Bangunan l

Aliran angin yang masuk sangat besar dikarenakan bagian bangunan yang panjang

menerima banyak angin yang masuk, sehingga bangunan akan banyak menerima angin

dengan kencang. Angin yang besar bisa dapat menyebahkan pengunjung masuk

angin.

Gambar IV-13 Alternatif Massa Bangunan 2

63
BAB IV

Al~ALISIS

IV.l Aspek ~Ianwia

IV.1.1 Analisis Pelaku Kegiatan

Adapun pelaku kegiatan di dalam Mesjid di Kebon Jeruk adalah:

A. Jemaah

Yaitu orang yang melakukan ibadah seperti shalat, mengaji, atau kegiatan

beribadah lainnya pada mesjid di Kebon Jeruk tersebut.

B. Pengelola

Yaitu pihak yang mengelola kegiatan yang berlangsung di dalam mesjid.

C. Pengunjung

Yaitu tamu baik tamu di luar kegiatan beribadah maupun tamu pengelola, Yang

dimaksud tamu di luar kegiatan ibadah di sini adalah tamu pengunjung yang

datang hanya untuk menggunakan fasilitas pada mesjid tanpa melakukan

ibadah pada mesjid tersebut seperti perpustakaan, toko buku, internet dan lain

sebagainya,

IV.1.2 Analisis Pemakai Mesjid

Sasaran pemakai mesjid ini yaitu penduduk muslim di sekitar tapak pada

khususnya dan penduduk muslim Kotamadya Jakarta Barat pada umumnya

ditambah penduduk pendatang muslim yang bekerja di sekitar tapak. Dengan

48

(D >
diadakan mesjid pada tapak tersebut diharapkan bisa sedikit mengatasi masalah

kekurangan mesjid pada wilayah Kotamadya Jakarta Barat, sehingga pada waktu-

waktu tertentu (misalnya pada waktu ibadah shalat Jum'at) tidak terjadi luberan

jemaah yang biasanya sampai memakai badanjalan untuk melakukan shalat Jum'at.

Adapun pemakai Mesjid ini terbagi atas jemaah pria dan jemaab wanita,

dimana di dalam hukum Islam di dalam melaksanakan ibadah harus dipisahkan

shaf/ barisan antara jemaah pria dan wanita. Dengan demikian perlu dibuat

pemisahan alur antara sirkulasi jemaah pria dan jemaah wanita.

Analisis Aktifitas Pemakai Bangunan dan Kebutuban Ruang

Tabel IV-1 Aktifitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang

Kebutu.han ruang
Jenis Kegiatan Kegiatu Pelaku
Datang Jemaah, pengelola, tamu Hall oenerima
..Wudhu Jemaah Ruang wudhu
-- Jemaah - -
Ut1m1
lbadah
Buang air
Adzan -- )Jluadzm
Toilet
Minaret -
Shalat Jemaah Ruang shalat
Ceramah Penceramah Mihrab
Mengaji Jemaah Ruang menzaii
Belaiar Jemaah. tamu Perpustakaan
Ruang pendidikan
Edukatif Mengaji Jemaah Al-Quran
Membeli buku Jemaah tamu Toko buku
Resepsi pernikahan Penaelola, t.amu Ruang serbazuna
-
Khitanan Pene.elola.tamu Ruane serbazuna
Sosial Acara Santunan Pengelola,tamu Ruang serbaguna

Pengelola Ruang kepala


Mengelola mesjid Kepala pengelola mesjid penaelola mesiid
Membantn Ruang \Vk. Ka.
eenaelclaan
Wk. Ka. Pengelola mesjid Penzelola mesiid
Membantu Sekretaris Ruang sekretaris
oeneelolaan
Sebagai tempat Pengelola,jemaah, tamu Ruang penitipan
penitinan barana barana
Buanz air Karvawan penzelola Toilet

49
Sebagai ruang
tempat menyiapkan Pengelola Pantry
makanan dan
mmuman

Kegiatan
Tata usaha Ruang tata usaha
administrasi
Komersil Pengelola, jemaah, tamu Toko
Kebersihan Penzelola Janitor
Reservoir
Penyediaan Air Pengelola
Ruane Pompa Air
Senice Septic Tank,
Pengolahan Air Pengelola
Penampungan Air
Ruang Genset
Listrik Pengelola Ruane Panel

Analisa Pengelompokan Jenis Kegiatan

Pengelompokan kegiatan berdasarkan sifat kegiatannya, adalah sebagai berikut :

Tabel IV-2 Pengelompokkan Kegiatan Berdasarkan Sitat Kegiatannya


Jenis Kegiatan Keterangan Sifat Kegiatan

Kegiatan jemaah beribadah


Kegiatan Utama pada banzunan mesiid seperti Semi Publik
shalat
Kegiatan jemaah/ tamu untuk
Edukatif Semi Publik
menambah ilmu pengetahuan
Mengadakan acara yang bersifat
Sosial sosial biasanya memakai ruang Semi Publik
serba guna
Kegiatan yang menunjang
administrasi, seperti pengelolaan Print
Pengelola mesiid
Kegiatan komersil seperti toko
Pubhlc
buku,
Kegiatan yang merneJihara
Service kelangsungan bangunan dan Service
kegiatan mesjid

Analisis Perhitungan Jumlah Pengunjung Mesjid

Karena target mesjidini diperuntukkan buat penduduk muslim pada wilayah

Kotamadya Jakarta Barat dan juga khususnya diperuntukkan buat penduduk muslim

50
pada wilayah tapak tersebut. Berikut data jumlah penduduk wilayah Kotamadya

Jakarta Barat

Tabel IV-3 Jumlah Penduduk Kotamadya Jakarta Barat

CEN_GKARENG 117,693 113,008 25 19 230,745 26 53,872


GROGOL 107,822 109,717 73 48 217,660 11 143,069
ETAMBURAN
KAUDERES 86,579 79,532 9 3 166,123 30 29,934
KEBON JERUK 101,859 98,412 32 31 200,334 18 82,200
KEMBANGAN 71,297 67,716 23 29 139,065 23 35,931
PALMERAH 95,562 94,965 52 41 190,620 8 173,660
TAMANSARI 75,704 77,618 226 198 153,746 4 326,723
TAMBORA 133 156 129 924 90 79 263 249 5 521476
Total 789,672 770,892 530 448 1,561,542 125 1,366,865
Sumber : Suku Dinas Kependudulcan dan Catatan Sipil Jakarta Barat

Di Kotamadya Jakarta Barat terdapat 536 mesjid dengan kapasitas

seluruhnya. = 200.000 orang. Jika dilihat pada tabel, jumlah penduduk Kotamadya

Jakarta Barat 1.561.542 orang dengan prosentase penduduk muslim 80 % (menurut

dinas kependudukan walikota Jakarta Barat), maka jumlah penduduk muslim di

Kotamadya Jakarta Barat terdapat L249.235 orang dan bila dikaitkan dengan

kapasitas seluruh mesjid Kotamadya Jakarta Barat, maka sangatlahjauh untuk dapat

memenuhi kekurangan tersebut.

Maka dari itu saya perkecil kekurangannya dengan mengambil kebutuhan

mesjid diwaktu shalat Jum'at (dikarenakan biasanya hanya kaum pria yang

melaksanakan shalat Jum' at). Jumlah pria di wilayah Kotamadya Jakarta Barat yaitu

789.672 penduduk, maka dengan prosentase penduduk muslim 80 %. maka jumlah

penduduk muslim pria di wilayah Kotamadya.Jakarta Barat yaitu 631. 73 7 penduduk

51
muslim dan bila dikaitkan dengan jumlah kapasitas seluruh rnesjid di Kotamadya

Jakarta Barat, maka masih sangat kekurangan akan bangunan ibadah mesjid.

Maka dari itu untuk dapat sedikit menjawab permasalahan kekurangan

mesjid tersebut, maka pada tapak tersebut hams dibuat mesjid raya yaitu mesjid

yang mempunyai skala kota, Mengingat luas tapak yang terbatas, maka mesjid ini

akan memiliki daya tampung ± 4000 orang.

IV.1.3 Analisis Zoning

Berdasarkan kegiaran yang ada dan perbedaan tujuan antara pengguna

bangunan, maka bangunan diklasifikasikan ke dalam area privat, semi publik,

publik, dan sen-is.

Gambar IV-I Zoning Vertikal clan Horizontal

Keterangan :

D Merupakan area publik dimana semua orang dapat mengaksesnya,

seperti ruang penerima halL

D : Merupakan area semi publik, dimana tidak semua orang dapat masuk

ke area ini, seperti ruang shalat, ruang perpustakaan, ruang serbaguna,

-
toko buku.

: Merupakan area privat, dimana dimana hanya pengelola yang dapat

mengaksesnya, seperti ruang pengelola, ruang mihrab.

52
IV.2 Aspek Bangunan

IV.2.1 Analisis Bentuk Dasar dan Gubahan Massa Bangunan

Bentuk Dasar Bangunan

Bentuk merupakan dimensi yang memiliki volume. Terbentuk melalui

bidang yang ditarik secara paralel. Dan garis tersebut merupakan perwujudan dari

dua titik yang dihubuagkan antara satu clan yang lainnya. Sebuah bentuk memiliki

rupa, skala, warna, tekstur, posisi, orientasi, dan kekokohan visual. Keseluruhan

properti dari bentuk ini akan memberikan nilai yang kuantitatif dan kualitatif.

Apabila nilai kuantitatif merupakan kriteria yang bisa diukur seperti luasan ruang,

luasan bidang, panjang, clan skala. Nilai kualitatifberasal dari kesan/ekspresi yang

ditimbulkan oleh bentuk seperti warna, tekstur, posisi, orientasi, dan kekokohan

visual.

Penentuan bentuk bangunan didasarkan pada :

• Kegiatan yang ditampung

• Keadaan tapak dan lingkungan sekitar

• Efisiensi ruang

Proses penciptaan bentuk dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

• Sensasi Primer

Bentuk-bentuk dasar yang dikenal dalam dunia geometri secara mendasar dan

sifatnya obyektif.

53
• Sensasi Sekunder

Bentuk-bentuk dasar yang mengalami pengurangan dan penambahan atau

artikulasi lain yang disesuaikan dengan fungsi dan indera perasa secara

subyektif

Tabel IV-4 Bentuk Dasar Bangunan

Bentuk Keuntungan Kern2:ian


1. Segitiga • Bentuk stabil dan • Kurang efisien
berkarakter kuat • Fleksibilitas ruang kurang
• Mudah digabungkan • Layout ruang sulit
• Tidak sesuai dengan tapak

D
menjadi bentuk-bentuk
geometris lain (misalnya yang ada,
segienam, segidelapan,
dsb.)
• Orientasi ruang pada tiap-
tiap sudutnya
• Pengembangan ruang pada
ketiga sisinya,

2. Segi empat • Bentuk statis • Orientasi ruang cenderung


• Mudah dikembangkan statis
• Orientasi ruang pada

D keempatsisi pembatasnya
• Layout ruang bail:
• Ruang memilikiefisiensi
yang tinggi., mudah
digabungkan dengan
bentuk lain
• Sesuai dengan tapak yang
ada

3. Lingkaran • Bentuk balus • Sulit dikembangkan


• Orientasi ruang memusat • Fleksibilitas ruang rendah
• Sulit digabungkan dengan

0
dan statis
• Indah dilihat dari luar bentuk lain
• Layout ruang sulit
• Tidak sesuai dengan tapak
yang ada

Sumber : Ching, F. (1999). Arsiiektur : Bemuk. Ruang dan Susunannya

Dalam pemilihan terhadap bentuk massa bangunan dapat ditinjau dan

dipertimbangkan dari :

• Penyesuaian terhadap bentuk tapak dan lingkungan sekitar.

54
Keterangan :

: Area Publik : Ruang Hijau

: Area Semi Publik I ,,..,dl!l'i: i!i 1 : Bangunan


....;wI . ...,I' : Area Privat : Pedestrian

: Area Servis : Jalan Kendaraan Pribadi

: Jalan Kendaraan Servis

Kesimpulan :

Berdasarkan atas analisa terhadap zoning dan tata ruang luar, maka gubahan massa

yang didapat adalah seperti gambar berikut.

Gambar IV-4 Kesimpula.n Analisis Gubaban Massa Bangunan

Keterangan :

1. Merupakan area publik, yaitu sebagai daerah penerima pengunjung mesjid dan

berupa plaza atau hall penerima, Pada daerah tersebut terdapat ruang wudhu,

toilet dan juga tempat penitipan barang

2. Merupakan area semi publik. Lantai dasar berupa ruang serbaguna sedangkan

untuk lantai atasnya digunakan sebagai ruang shalat.

57
Analisis angin

Jakarta terletak di dekat gans khatulistiwa, sehingga arah angm

dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim Barat bertiup antara November dan

April dari Barat Daya ke Timur Laut, sedang angin musim Timur antara Mei clan

Oktober dari Timur Laut ke Barat Daya.

Gambar IV-12 Alternatif Massa Bangunan l

Aliran angin yang masuk sangat besar dikarenakan bagian bangunan yang panjang

menerima banyak angin yang masuk, sehingga bangunan akan banyak menerima angin

dengan kencang. Angin yang besar bisa dapat menyebahkan pengunjung masuk

angin.

Gambar IV-13 Alternatif Massa Bangunan 2

63

Anda mungkin juga menyukai