Anda di halaman 1dari 4

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat di artikan sebagai kekuatan yang

H terdapat dalam diri dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut berbuat atau bertindak.205
A Motivasi bisa muncul dari luar, juga bisa timbul dari dalam diri seseorang. Motivasi yang timbul
L
. dari luar, misalnya dari motivator, guru atau kyai, biasanya bersifat sementara, dan motivasi yang
9 berasal dari dalam diri seseorang, biasanya lebih bertahan lama karena pada dasarnya itu
merupakan keinginannya sendiri.

Motif ada dua macam, yaitu motif asali dan motif yang di pelajari. Motif asali bersifat
alamiah naluriah dan muncul karena kebutuhan vital, seperti lapar, haus, mengantuk, dan dorongan
H biologis. Sedangkan motif yang di pelajari adalah daya dorong yang muncul dari diri karena belajar
A
L dari lingkungan, seperti takut dan malu. Dengan adanya dua motif tersebut, maka para ahli
.
psikologi menyebutkan ada 2 macam motivasi yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal.
9
Motivasi internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri individu, sedangkan motivasi
eksternal adalah dorongan perilaku yang muncul dari luar diri individu.206

Pandangan lain yang sepaham dengan yang tersebut di atas, di ungkapkan oleh Hamzah B
H
Uno yang mengatakan bahwa penggolongan motivasi berdasarkan terbentuknya motif terdapat dua
A
L golongan, yaitu motif bawaan dan motif yang dapat di pelajari. Motif bawaan sudah ada sejak
.
9 dilahirkan dan tidak perlu di pelajari. Motif bawaan ini, misalnya makan, minum, dan seksual.
Sedang motif yang dapat di pelajari, misalnya motif yang timbul karena kedudukan atau jabatan.207

Selain dua motivasi tersebut di atas, terdapat jenis motivasi lain yang lebih tinggi
tingkatannnya, yaitu motivasi takwa, di mana seseorang berbuat bukan karena dorongan kebutuhan
dari dirinya ataupun lingkungannya, tetapi karena ingin mematuhi perintah Allah SWT, sehingga
pada akhirnya muncul perilaku ikhlas. Dalam dunia islam motivasi disebut dengan niat (sesuatu
yang mendasari seseorang berbuat).208

Dalam agama islam motivasi disebut dengan niat (sesuatu yang mendasari perbuatan
seseorang), misalnya seseorang yang melaksanakan ibadah salat, jika hanya sekedar ingin
memperoleh pujian dari orang lain, maka ini termasuk motivasi eksternal, atau karena ingin
menenangkan diri atau jiwanya, maka bisa disebut motivasi internal, tetapi jika niatnya ingin
mematuhi perintah Allah dan memperoleh Ridhonya, maka motivasi takwa. Seseorang sungguh-
sungguh dalam belajar, bisa jadi motivasinya karena ingin segera mendapat ijazah, maka ini bisa
disebut motivasi eksternal atau ia belajar karena ingin menguasai ilmu yang ia pelajari, maka bisa
disebut motivasi internal atau mungkin ia belajar dengan motivasi karena ingin mengerjakan
perintah Allah karena menuntut ilmu merupakan perintah atau kewajiban dari Allah, maka ini bisa
kita sebut dengan motivasi takwa.209

Selanjutnya dari sudut pandang sumber yang menimbulkan, motif dibedakan menjadi dua
macam yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan
rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu, yaitu sesuai atau sejalan dengan
kebutuhannya. Sedangkan motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,
misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan yang
timbul karena melihat manfaat dari apa yang akan dipelajarinya.210

Motif intrinsik biasanya lebih kuat dari motif ekstrinsik. Oleh karena itu, pendidik harus
berusaha menimbulkan motif intrinsic dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat mereka
terhadap bidang studi yang relevan agar motivasi belajar siswa menjadi kuat. Sebagai contoh
memberitahukan sasaran yang hendak dicapai dalam bentuk tujuan intruksional pada saat
pembelajaran akan di mulai.211 Hal ini dapat menimbulkan motif yang kuat dalam rangka
keberhasilan mencapai sasaran sesuai yang telah ditetapkan.

Adapun beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik kepada anak didik antara
lain :

1. Pendidikan memerlukan anak didiknya sebagai manusia yang berkepribadian menghargai


pendapat, pikiran, perasaan, maupun keyakinannya.
2. Pendidikan menggunakan berbagai metode dan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan
pendidikannya.
3. Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak didiknya, serta
membantu mereka apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun
akademis.
4. Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang study atau
materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.
5. Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai
pendidik.212
Adapun konsep motivasi yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang, dapat
di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Seseorang senang terhadap sesuatu apabila ia dapat mempertahankan rasa senangnya,
maka ia akan termotivasi untuk melakukan kegiatan tersebut.
2. Apabila seseorang merasa yakin mampu menghadapi tantangan, maka biasanya orang
tersebut terdorong melakukan kegiatan tersebut.213

Selanjutnya, Atkinson mengemukakan bahwa orang sukses tentukan oleh motivasi,


peluang, serta intensif. Begitu pula sebaliknya dengan kecenderungan untuk gagal. Motivasi
dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang, guru dapat memberikan motivasi siswa dengan melihat
suasana emosional siswa tersebut. Menurutnya motivasi berprestasi dimiliki oleh setiap orang,
sedangkan intensitasnya tergantung pada kondisi mental orang tersebut.214

Brohy mengemukakan suatu daftar strategi motivasi yang di gunakan guru untuk
memberikan stimulus siswa agar produktif dalam belajar, yaitu (1) keterkaitan dengan kondisi
lingkungan yang berisi kondisi lingkungan sportif, kondisi tingkat kesukaran, kondisi belajar yang
bermakna, (2) harapan untuk berhasil, berisi kesuksesan program, tujuan pengajaran, remedial,
sosialisasi penghargaan dari luaryang dapat berisi hadiah, kompetensi yang positif, dan nilai hasil
belajar.215

Kemudian Thedore M. Newcomb berpandangan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi


motivasi ditinjau dari penerima motivasi adalah sebagai berikut :

1. Perseption atau pengamatan, yaitu menyusun munculnya lingkungan sebagai bagian dari
proses mengerjakan sesuatu, misalnya di kamar belajar seorang anak atau si ibu anak
menyediakan kursi yang enak, listrik yang terang, kondisi ini diharapkan menimbulkan
persepsi pada anak untuk belajar dengan tekun.
2. Thought atau pemikiran, yaitu sesuatu bentuk tingkah laku yang diam lebih dari berterus
terang, di mana benda-benda dan peristiwa-peristiwa berpengaruh secara simbolik.
Misalnya dengan disediakannya peralatan belajar, maka anak pasti berfikir bahwa dirinya
harus belajar tekun.
3. Affect atau perasaan, yaitu suatu asumsi di mana perbuatan persepsi dan pemikiran
berlangsung, misalnya rasa senang si anak saat ia belajar setiap hari di rumah karena semua
telah tersedia di kamar belajarnya.216
205Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), 3.
206Erhamwilda,Psikologi, 57
207Hamzah B. Uno, Teori, 4.
208Erhamwilda, Psikologi,58
209Ibid., 58.
210Hamzah B. Uno, Teori, 4.
211Hamzah B. Uno, Teori, 4.
212Ibid., 4.
213Ibid., 8.
214Hamzah B. Uno, teori, 8.
215Ibid., 8-9.
216Slamet Santoso, Teori, 116.

Anda mungkin juga menyukai