C.Kajian Pustaka
1)Jangkrik
Jangkrik merupakan serangga lompat yang termasuk dalam family
Gryllidae. Ada sekitar seribu spesies jangkrik yang hidup terutama di daerah
tropis. Banyak juga spesies yang hidup di daerah yang beriklim sedang yaitu,
dengan suhu 26-33derajat C dan kelembaban 75-80%.
Usaha budidaya jangkrik di Negara kita sangat didukung oleh iklim,
cuaca, ketersediaan lahan ataupun jenis jangkrik yang ada di sekitar kita.
Usaha budidaya ini dilakukan untuk menghindari kelangkaan dan kepunahan
akibat perburuan yang intensif dan habitat jangkrik yang semakin terdsak oleh
modernisasi atau perluasan daerah perkotaan serta dampak penggunaan
pestisida. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan jangkrik sebagai pakan
hewan piaraan, maka sudah saatnya serangga ini dibudidayakan secara lebih
intensif dan kontinyu, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.
Jangkrik dapat ditemui hampir di seluruh Indonesia, tetapi lebih banyak
ditemukan di daerah yang kering yang bersuhu 20-30derajat C dan
kelembaban 65-80% (Sukarno. 1999), tanahnya gembur atau berpasir dan
tersedia banyak tumbuhan semak belukar. Jangkrik hidup bergerombol dan
bersembunyi dalam lipatan-lipatan daun kering atau bongkahan tanah.
Jangkrik yang termasuk family Gryllidae ada sekitar 1000 jenis
jangkrik. Kelompok ini terutama hidup di daerah tropis. Jenis jangkrik yang
paling umum dikenal masyarakat adalah jangkrik kalung atau Gryllus
bimaculatus. Di alam bebas bentuk dewasa jangkrik kalung hanya bisa
ditemukan pada musim-musim tertentu kira-kira bertepatan dengan musim
bunga Eulolia amaura (rumput lamuran), karena mempunyai hubungan yang
erat (jangkrik jantan yang digelitik dengan bunga tersebut akan marah, lalu
diadu dengan jantan lain).
Jangkrik lokan jenis bimaculatus ini ditemukan secara soliter di kebun
tembakau, kacang, mentimun, di tanah kemerahan yang berpasir. Memasuki
musim kemarau jangkrik hijrah mendekati sumber-sumber perairan, seperti di
rumput kaso atau ilalang di pinggir sungai (Karjono. 1999). Pada siang hari,
jangkrik kalung bersembunyi di bawah batu-batuan, reruntuhan pohon atau
dalam tanah. Pada malam hari jangkrik berkeliaran mencari makanan dan
pasangan.
Jangkrik makan sejumlah besar aneka ragam bahan nabati dan
hewani. Jenis yang disukai oleh jangkrik adalah daun-daun muda yang
banyak mengandung air sebagai pengganti minum seperti sawi, kubis,
bayam, daun papaya, dan lain-lain. Untuk jangkrik dewasa biasanya diberikan
ketimun yang juga sebagai pengganti air minum. Kebutuhan protein diperoleh
dari penambahan pakan kering yang sudah dihaluskan (Budi. 1999).
Tipe dan jumlah pakan yang dimakan serangga ini dapat
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, kelakuan, dan
seringkali berbagai sifat-sifat morfologik lainnya.
2)Keripik
Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis
dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam
minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya
dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu.
Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada
pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat
berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari
kesemuanya.
D.Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
ini ketika kita ingin mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Sebagaimana
pengertian metodologi yang terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia
yaitu “Cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuatu dengan yang dikehendaki, atau cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.”1
Sedangkan pengertian metodologi menurut Partanto dan Al Barry
adalah “cara yang teratur dan sistematis untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan.”Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari data
sebagaimana yang diungkapkan Sudikan (dalam Bungin 2003(a) : 53)
metode yaitu “salah satu kegiatan rangkaian ilmiah baik untuk keperluan
mengumpulkan data ataupun untuk menarik kesimpulan dari gejala-gejala
tertentu.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menentukan metode (desain) penelitian, sumber data dan lokasi
penelitian,jenis data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, metode
analisa data.
A.Metode/Desain Penelitian