Anda di halaman 1dari 2

ESSAY

PENGANTAR ILMU EKONOMI

DOSEN PEMBIMBING

Syahrani, SE, MM

DISUSUN OLEH

Bob sieck
NPM. 18310640
KELAS KH BJM B

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI


BANJARMASIN
Apakah BULOG Masih Diperlukan Oleh Petani ?

Dalam membantu mewujudkan kedaulatan pangan, BULOG berperan dalam menjaga


3 (tiga) pilar ketahanan pangan yaitu Pilar Ketersediaan, Pilar Keterjangkauan dan
Pilar Stabilitas.
Tentunya kehadiran BULOG sangat penting bagi para petani dikarenakan setiap panen
raya BULOG wajib membeli gabah/beras pada harga HPP (Harga Pembelian
Pemerintah) sesuai Inpres no.5 tahun 2015 apabila harga pasar sedang anjlok atau
dibawah harga HPP sehingga petani tetap terlindungi dan masih memperoleh
keuntungan yang wajar dalam menjalankan usahanya. Namun apabila harga pasar lebih
tinggi dari harga HPP maka tidak ada kewajiban bagi petani untuk menjual ke BULOG
sehingga petani dapat menikmati harga yang lebih bagus.
Namun ternyata penyerapan gabah/beras petani oleh BULOG bukan tanpa masalah.
Fenomena minimnya serapan beras BULOG sempat terjadi pada awal 2018. Hal
tersebut disebabkan oleh kemampuan BULOG menyerap beras petani hanya 56,7%
atau sebanyak 2,2 juta ton dari target 3,7 juta ton pada tahun 2017, sehingga
menjadikan stok beras BULOG pada akhir tahun sangat tipis di level 700 ribu ton.
Menyebabkan harga beras melonjak tajam diatas harga HET (Harga Eceran Tertinggi)
dan pemerintah memutuskan untuk impor 500 ribu ton untuk men-stabil-kan harga.
Permasalahan utama dalam rendahnya penyerapan beras petani dalam negeri karena
harga HPP yang sudah tidak relevan lagi/lebih rendah dari harga pasar sehingga petani
cenderung menjual beras ke tengkulak. Meskipun BULOG menerapkan fleksibilitas
harga 10% namun pada kenyataannya di lapangan saat BULOG menaikkan harga beli,
harga di pasaran sudah naik lagi.
Berbagai wacana sudah di angkat demi menyelesaikan permasalahan tersebut salah
satunya adalah dengan menghapuskan harga HPP sehingga BULOG dapat membeli
dengan harga pasar.
Akan tetapi menurut saya solusi terbaik dalam menyelesaikan persoalan tersebut
adalah dengan meningkatkan produksi pertanian. Membantu petani untuk menambah
volume panen dengan membangun infrastruktur pertanian, distribusi pupuk yang tepat
dan upgrade alat-alat pertanian sehingga saat panen raya hasil pertanian akan lebih
melimpah, menyebabkan harga terjangkau dan BULOG dapat segera menyerap dengan
harga HPP. Dengan begitu petani tetap bisa untung, harga beli oleh konsumen juga
tidak melonjak dari harga HET dan inflasi terjaga.

Anda mungkin juga menyukai