Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian yang digunakan untuk mengetahui dan memahami fenomena-

fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dll. secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Moleong (2007:6)

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunkan penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif kualitatif dengan mempelajari masalah-masalah yang ada serta

tata cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan

untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Berdasarkan

uraian tersebut peneliti merasa bahwa penggunaan pendekatan deskriptif

tepat untuk di aplikasikan pada penelitian ini, karena peneliti mengingkan

jawaban dari subjek penelitian yang berupa penjelasan detail tentang apa

yang mereka rasakan yang didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini

terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif ini

bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan yang

ada (Sugiyono, 2016).

50
51

Pada hakikatnya penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu

metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan

tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau fenomena yang di selidiki.

Pada penelitian ini berlandasan pada fakta-fakta yang tampak atau

sebagaimana mestinya yang kemudian di iringi dengan upaya

pengambilan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta historis tersebut,

Sugiyono (2016).

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang

telah di jelaskan sebelumnya, maka jenis penelitian yang akan di gunakan

peneliti adalah deskriptif. penelitian deskriptif hanya akan memaparkan

situasi atau peristiwa, jadi peneliti tidak usah mecari atau menjelaskan

hubungan, serta tidak menguji hipotesis. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya,

melalui pengumpulan data yang lebih mengutamaka kualitas data.

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif karena

peneliti ingin menjelaskan tentang bagaimana instagram dimanfaatkan

menjadi salah satu media komunikasi pemasaran modern. Oleh karena

itu, hal tersebut harus di telaah lebih lanjut tanpa reduksi atau isolasi

variabel-variabel tertentu, sehingga di peroleh data-data yang lengkap

dan peneliti mampu menjelaskan secara komprehensif.

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat di simpulkan

bahwa penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa.

Penelitan ini tidak mencari atau menjelaskan tentang hubungan, tidak

menguji hipotesis atau membuat prediksi dan pada tahap akhir metode
52

deskriptif harus sampai pada kesimpulan yang didasarkan atas data

penelitian.

3.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif

ini berperan sebagai instrumen penelitian yaitu penulis sendiri, yang

berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, mencari informasi sebagai

sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data, menganalisis

data, menafsirkan dan membuat kesimpulan terkait temuan selama

proses penelitian berlangsung.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya

(Sugiyono 2016).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu

instagram dengan 7 indikator yang disertai dengan itemnya berdasarkan

pendapat Bambang (2012:53) dalam bukunya Instagram Handbook

yakni:

1. Hastag.

2. Geotag.

3. Follow.

4. Share.

5. Like.
53

6. Comment.

7. Mention.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Item


Instagram Hastag. 1. Menggunakan hastag (#) untuk
mengkategorikan foto produk dalam
kumpulan foto produk yang sama.
2. Memanfaatkan hastag (#) untuk
menyebarluaskan foto produk agar
dapat di lihat oleh follower/following
ataupun yang bukan followerfollowing.
3. Fitur hastag (#) memudahkan untuk
menemukan foto-foto produk yang
tersebar di Instagram dengan label
tertentu.
Geotag. 1. Menggunakan geotag /lokasi agar
pengguna Instagram lain mengetahui
dimana foto produk tersebut di ambil
atau diunggah.
2. Memanfaakan geotag /lokasi untuk
berbagi informasi kepada sesama
penjual mengenai lokasi penjualan.
Follow. 1. Mengikuti (follower) banyak akun
Instagram promosi penjualan agar
mendapatkan informasi dan ide-ide
mengenai dunia promosi penjualan.
2. Dengan banyaknya follower yang di
miliki, itu berarti kualitas foto-foto
produk yang diposting menarik.
Share. 1. Menggunakan fitur share untuk
memposting ke akun media sosial
seperti facebook, twitter dan lain-lain.
2. Memanfaatkan fitur share dengan
tujuan agar postingan foto produk
dapat di lihat oleh pengguna media
sosial lainnya guna menambah
wawasan.
3. Menggunakan fitur share agar
pengguna media sosial lainnya dapat
tertarik dan berminat dengan foto
produkyang di posting.
Like. 1. Memberikan like (menyukai) apabila
foto produk yang di posting pengguna
Instagram lain menarik perhatian.
2. Jika foto produk yang diposting
54

banyak mendapatkan like maka foto


produk yang di posting tersebut
menarik atau memiliki kualitas baik.
Comment. 1. Memberikan komentar dari postingan
foto produk yang ada guna terjalin
komunikasi antar sesama pengguna
Instagram
2. Biasanya komentar pada postingan
foto produk berupa pertanyaan, pujian,
saran, kritikan dan masukan.
3. Melalui komentar kita bisa tau
seberapa menarik foto produk yang
kita posting agar supaya bisa
meningkatkan kualitas foto produk.
Mention. 1. Menggunakan arroba /mantion karena
foto produk yang diposting ada
kaitannya dengan pengguna lain yang
diberikan tanda.
2. Menggunakan arroba /mantion untuk
berkomunikasi dengan pengguna yang
di singgung.
Sumber : Bambang (2012:53).

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena

dalam penelitian ini berangkat berdasarkan kasus sosial yang ada di

lingkungan sekitar dengan hasil kajian tidak akan di berlakukan ke

populasi. Populasi dalam penelitian kualitatif sering di namakan dengan

social situation atau situasi sosial yang bisa meliputi tempat, pelaku, dan

aktivitas yang berinteraksi secara sinergi (Sugiyono, 2016).

Sedangkan sampel dalam penelitian kualitatif tidak di namakan

responden, tetapi lebih sebagai seorang narasumber, partisipan,

informan, teman dan guru selama melakukan penelitian. Sampel dalam

penelitian kualititaf juga tidak berupa sampel statistik, tetapi sampel

teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif untuk menghasil sebuah teori

(Sugiyono, 2016).
55

Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling, teknik ini dalam pengambilan sampel mengambil sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang di maksud dalam

penelitian ini, misal orang tertentu di anggap paling tahu tentang apa yang

kita harapkan, atau yang bersangkutan juga sebagai penguasa sehingga

mempermudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang di teliti

(Sugiyono, 2016).

Subjek penelitian (informan) yang sudah di tetapkan oleh peneliti

dengan syarat sebagai berikut:

a. Subjek penelitian (informan) menggunakan instagram dalam

melakukan promosi penjualan.

b. Kegiatan promosi penjualan memanfaatkan media sosial,

seperti facebook, instagram ataupun whats app.

c. Mempunyai outlet dalam skala besar ataupun kecil dan subjek

penelitian menggunakan instagram dalam melakukan promosi

penjualan.

3.5 Sumber Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh yaitu data primer yang

berasal dari fokus kajian penelitian, yaitu pemanfaatan instagram sebagai

komunikasi pemasaran modern pada Batik Tulis Khas Tanjung Bumi

Bangkalan, maka peneliti menentukan sumber data dari penelitian ini

berasal dari narasumber penelitian melalui observasi dan wawancara

langsung di aktivitas ataupun kegiatan didalam lingkungan Batik Tulis

Khas Tanjung Bumi Bangkalan.


56

3.6 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini merupakan 4 pemilik. Alasan

pemilihan ke empat informan dengan pertimbangan yang sudah di

sesuaikan dengan topik penelitian, agar permasalahan yang ada dapat

terselesaikan. Subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Subjek penelitian yang pertama

Nama : Fauzi Adi Putra

Umur : 27 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Tanjung Bumi Bangkalan

No HP : 085772960366

Jabatan : Pemilik

Nama toko : Batik Lavega

Nama akun instagram : @BatikLavegaTanjungBumi

b. Subjek penelitian yang kedua

Nama : Lestari Puji Rahayu

Umur : 42 tahun

Agama ; Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Burneh Bangkalan

No HP : 081330556677

Jabatan : Pemilik

Nama toko : Batik Peri Kecil

Nama akun instagram : @perikecilbatik


57

c. Subjek penelitian yang ketiga

Nama : Fathor Rosi Sulaiman

Umur : 32 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Tanjung Bumi Bangkalan

No HP : 087850750332

Jabatan : Pemilik

Nama toko : Toko Wargo

Nama akun instagram : @tokobatik_wargo

d. Subjek penelitian yang keempat

Nama : Yolifta Beta

Umur : 26 tahun

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Burneh Bangkalan

No HP : 081931505005

Jabatan : Pemilik

Nama toko : Athaya Batik Madura

Nama akun instagram : @athayabatikmadura

Penggunaan subjek di atas peneliti merasa bahwa subjek di atas

sudah memenuhi kriteria dan dapat menghasilkan jawaban terkait dengan

objek penelitian, dalam upaya mencari informasi secara mendalam

tentang penerapan pemanfaatan instagram sebagai komunikasi

pemasaran modern pada Batik Tulis Khas Tanjung Bumi Bangkalan.


58

Karena peneliti mengambil empat informan (pemilik) yang mempunyai

akun instagram dan juga yang di rasa paling tahu tentang informasi atau

permasalahan yang ada dilapangan.

3.7 Objek penelitian

Sesuatu yang ingin di ketahui oleh peneliti atau yang di teliti dari

subjek penelitian. Maka objek penelitian adalah menggunakan dan

memanfaatkan instagram sebagai media untuk komunikasi pemasaran

modern pada Batik Tulis Khas Tajung Bumi Bangkalan.

3.8 Unit Analisis

Unit analisis di gunakan untuk memperoleh suatu gambaran yang

kompleks mengenai situasi sosial dan objek penelitian. Unit analisis

penelitian ini mencakup tiga komponen, yaitu: pertama, tempat dimana

terjadi interaksi langsung dalam penelitian. kedua, pelaku yang sesuai

dengan objek penelitian. Tiga, kegiatan yang sedang di lakukan secara

langsung oleh pelaku.

Unit analisis ini membantu untuk melakukan wawancara, sebagai

bahan dalam membuat penelitian. Unit penelitian dalam penelitian ini

yaitu pemilihan dan pemanfaatan instagram untuk komunikasi pemasaran

pada batik tulis khas Tanjung Bumi Bangkalan.

3.9 Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data maka penleiti menggunakan data

primer sebagai teknik pengumpulan data nantinya. Data primer adalah


59

data yang di peroleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama). Dan

teknik pengumpulan data yang akan di lakukan oleh peneliti adalah:

a. Wawancara

Wawancara secara mendalam maka akan mendapatkan

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara wawancara (tanya

jawab) serta bertatap muka antara informan dan pewawancara yang

di fokuskan pada unit yang akan diteliti.

Perbedaan antara wawancara dengan wawancara mendalam

yaitu wawacara mendalam adalah menanyakan sebuah kebenaran

terhadap informan secara berulag-ulang, sedangkan wawancara

adalah pewawancara hanya menanyakan kebenaran terhadap

informan hanya satu kali saja.

b. Observasi

Observasi merupakan proses pengamatan dan pencatatan

terhadap suatu objek dengan mengamati segala fenomena yang di

selidiki dalam penelitian. Objek dalam observasi tidak terbatas

kepada orang, melainkan bisa berupa objek-objek alam lain yang

berkaitan dengan penelitian.

Dalam penelitian ini diperlukan pengumpulan data melalui

observasi karena, penelitian ini berkaitan dengan dengan perilaku

manusia, proses kerja dalam objek penelitian, gejala-gejala yang ada

dalam keseluruhan hal yang mempengaruhi perubahan pada objek

penelitian (Sugiyono, 2016).


60

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang bertujuan untuk

melengkapi serta memperkuat bukti dari wawancara dan penelitian

yang di lakukan untuk peneliti. Dokumentasi dapat berupa gambar,

foto video, rekaman suara ataupun catatan lama yang berhubungan

dengan penelitian. Seperti yang di kemukakan (Moleong, 2007)

bahwa dokumentasi adalah teknik yang di gunakan untuk

mengumpulkan data dari sumber lain, di mana sumber ini terdiri

rekaman dan dokumentasi.

Dokumentasi di gunakan untuk menelaah data history.

Dengan dokumentasi ini sifatnya tidak terbatas oleh ruang dan waktu,

dengan begitu akan memberikan peluang kepada peneliti untuk

memperoleh dan mengetahui hal-hal yang pernah terjadi pada masa

lampau. Dan peneliti juga akan memperoleh data sekunder dari

dokumen-dokumen yang terkait berupa foto atau laporan secara

tertulis.

Rekaman di gunakan untuk mengambil data dari informan

saat sedang wawancara dan pengambilan itu di lakukan dengan

merekam suara informan yang tujuan peneliti untuk merekam

informasi dari informan untuk dijadikan bahan acuan dalam mencari

data yang akurat. Dan rekaman di manfaatkan peneliti ketika peneliti

lupa saat mencatat jawaban dari informan dan peneliti bisa memutar

ulang rekaman untuk mencari data yang dibutuhkan.

Alasan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

dengan data primer maka peneliti merasa bahwa teknik ini paling
61

tepat di terapkan dalam penelitian ini, dan peneliti tidak

menggunakan trianggulasi karena peneliti sudah menjelaskan bahwa

teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah data primer jadi

tidak menggunakan data sekunder yang berisikan trianggulasi data.

3.10 Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan derajat kepercayaan data yang ada

dalam penelitian. Keabsahan data merupakan konsep penting yang di

perbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan reliabilitas menurut versi

“positivisme” dan di sesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, keriteria,

dan paradigma sendiri (Moleong 2007).

Dalam penelitian kualitatif, untuk menetapkan keabsahan data di

perlukan kriteria dan teknik pemeriksaan. Penelitian ini akan di gunakan

beberapa teknik pengujian keabsahan data, yaitu:

a. Ketekunan pengamatan (dalam Moleong, 2007) berarti peneliti

hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Ketika

melakukan observasi dan wawancara di lapangan, peneliti fokus

pada faktor yang menonjol dalam penelitian. Hal ini di lakukan

dengan cara menggali informasi pada narasumber utama maupun

pendukung secara terperinci agar masalah yang sedang di teliti dapat

terjawab.

b. Member check, yaitu proses pengecekan data yang di peroleh

peneliti kepada pemberi data, yang bertujuan untuk mengetahui


62

seberapa jauh data yang di peroleh sesuai dengan apa yang di

berikan oleh pemberi data.

3.11 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap menganalisa hasil data yang di

peroleh. Sedangkan dalam penelitian kualitatif analisis data di lakukan

mulai sebelum memasuki lapangan dan di sempurnakan kembali setelah

selesai di lapangan. Analisis data yang di lakukan sebelum ke lapangan

di lakukan berdasarkan data hasil studi pendahuluan atau data sekunder

yang di gunakan dalam fokus penelitian, tetapi analisis tersebut masih

bersifat sementara dan di kembangkan hasil selama di lapangan

nantinya.

Seperti yang di nyatakan Bogdan dan Biklen dalam (Moleong,

2006: 248) bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang di peroleh dari wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kateori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan di

pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri

sendiri maupun orang lain.

Sedangka teknis analisis data yang di lakukan pada penilitian ini

adalah dengan menggunkan:

1. Data Reduction (Reduksi Data)


63

Mereduksi data berarti kita merangkum keseluruhan data yang

di peroleh, dilanjutkan dengan memilih hal-hal pokok yang berkaitan

dengan fokus penelitian yang penting, dan terakhir membuat tema

dan polanya, (Sugiyono, 2016). Sedangkan reduksi yang di lakukan

dalam penelitian ini di lakukan dengan memfokuskan hal-hal yang

berkaitan dengan pemanfaatan instagram sebagai komunikasi

pemasaran modern pada batik tulis khas Tanjung Bumi Bangkalan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian

kuantitatif, dalam penelitian ini penyajian data dilakukan berupa

uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan

sejenisnya yang di dapat selama proses penelitian (Sugiyono,

2016).

3. Penarikan kesimpulan

Dalam tahapan ini mencari temuan yang masih samar-samar

bisa berupa deskripsi atau gambaran pada obyek penelitian

(sugiyono, 2016).

Anda mungkin juga menyukai