Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada era globalisasi saat ini, kehadiran internet menawarkan alternatif
bisnis yang memiliki prospek besar. Sebab berbelanja secara online menawarkan
kemudahan serta kehematan dibandingkan berbelanja dengan cara biasa. Adapun
tawaran penghasilan melalui bisnis online sangat menggiurkan dengan hanya
dengan modal sedikit bahkan tidak membutuhkan modal sama sekali. Bisnis
tersebut dikenal dengan internet marketing. Program bisnis internet marketing
mengharuskan seseorang pandai membangun sebuah situs online tertentu yang
dapat dioptimasi sehingga dapat menghasilkan uang (monetisasi). Adapun,
beberapa sistem yang digunakan dalam internet marketing adalah mengharuskan
para internet marketer (pelaku internet marketing) untuk menyediakan ruang
(space) iklan, baik berupa link (penyambung) maupun konten blog sehingga
mendapatkan penghasilan dari penyediaan iklan tersebut. Dalam internet
marketing, terdapat beberapa program monetisasi yang ditawarkan, di antaranya
adalah pay per sale (PPS), pay per click (PPC), pay per bid (PPB), serta pay per
miles (PPM).
Adapun, salah satu program pay per sale terkenal adalah program affliate
marketing dari Amazon. Sampai saat ini melalui domain amazon.com, perusahaan
Amazon masih perusahaan perdagangan elektronik (e-commerce) multinasional
terbesar di dunia. Program affiliasi tersebut menjadikan Amazon (selanjutnya
disebut sebagai merchant) memberikan peluang bagi para affiliate marketer
(sebutan bagi pemasar produk affiliasi Amazon), untuk mendapatkan komisi dari
penjualan (sale) produk Amazon yang dipasarkannya. Meskipun begitu, tidak
sembarang pengguna internet dapat memasarkan produk serta menjadi affiliate
marketer di Amazon. Terlebih dahulu, mereka harus mendaftarkan web atau blog
yang mereka miliki serta harus sesuai dengan kriteria produk yang dimiliki oleh
Amazon.
Adapun, sistem komisi yang digunakan Amazon adalah pay per sale
melalui pemberian persentase komisi dari total harga penjualan barang yang
dibeli konsumen, melalui iklan atau affiliate link yang dipasang oleh affiliate
marketer tersebut pada blog mereka. Dari pengalaman beberapa affiliate marketer
persentase komisi yang diberikan Amazon adalah sekitar 4%-10% Meskipun
begitu, Amazon memberikan transparansi laporan penjualan serta komisi yang
didapatkan setiap harinya sehingga dapat diakses oleh para affiliate marketer.
Kesuksesan seorang affiliate marketer di Indonesia pernah dialami oleh Habibie
Afsyah. Dengan tubuhnya yang lumpuh, Habibie dapat memperoleh
penghasilan sekitar $6.500,- USD perbulan atau sekitar Rp.70.000.000. Berkat
kesuksesannya, banyak orang Indonesia yang tertarik untuk mengikuti program
afiliasi dari Amazon ini. Di sisi lain, Islam merupakan agama yang mengatur
segala dimensi kehidupan, termasuk hubungan manusia dengan manusia. Konsep
ini dikenal dengan muamalah. Kaidah umum yang digunakan untuk muamalah
yakni bahwa ‘asal dari segala sesuatu adalah boleh’.
Menurut pengertian ini, dimensi muamalah merupakan dimensi yang sangat
dinamis sehingga mampu untuk lebih adaptif dengan perkembangan zaman.
Meskipun begitu, bukan berarti Islam tidak memiliki aturan lebih lanjut tentang
muamalah. Di antaranya, peraturan yang berlaku dalam hal perdagangan adalah
konsep akad, pengupahan (ujrah), serta pelbagai aspek syariat Islam lain yang
membuat perbuatan muamalat. Adapun sejauh ini, program affiliate marketing
Amazon ini seringkali disamakan dengan praktek makelar pada model
konvensional. Adapun, kajian tentang makelar konvensional menurut Ahmad
Zain An-Najah memberi kesimpulan, bahwa para ulama berbeda pendapat
berdasarkan perbedaan mereka dalam memandang status makelar, apakah
termasuk dalam akad ju‘alah (semacam sayembara berhadiah), atau akad ijarah
(sewa-menyewa) dalam hal ini menyewa tenaga calo, atau akad wakalah
(perwakilan). Terlebih lagi, akad pada internet marketing terutama affiliate
marketing sebagai kajian utama belum banyak diteliti sehingga belum
memperoleh kepastian hukum dalam tinjauan Hukum Islam. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk mengkaji sistem affiliate marketing Amazon melalui
tinjauan hukum Islam.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Afiliasi Marketing
Affiliate marketing adalah sistem bisnis dengan membayar jasa seseorang
ketika orang tersebut berhasil menjual produk atau jasa seorang merchant atau
perusahaan yang mempunyai produk atau jasa yang dipasarkan melalui Internet
dan membutuhkan orang lain untuk menjual produk/jasanya. Posisi Anda di sini
adalah sebagai orang yang tidak memiliki produk maupun jasa untuk dijual, maka
Anda dapat membantu seorang merchant tersebut dalam memasarkan
produk/jasanya, dan tentunya kita akan mendapat komisi atas penjualan yang kita
lakukan. Contohnya, saat Anda berhasil menjual produk—baik barang maupun
jasa—maka Anda akan mendapat komisi dari hasil penjualan. Sebenarnya,
affiliate marketing memiliki sistem kerja menyerupai perantara atau makelar,
hanya saja bisnis ini bekerja di ranah online.
B. Cara Kerja Afiliasi Marketing
Secara sederhana bisa dijelaskan tugas utama dari seorang affiliate marketer
adalah mengirimkan visitor / pengunjung sebanyak-banyaknya ke website
merchant / toko. Saat visitor / pengunjung itu melakukan pembelian atau
melakukan suatu transaksi di website merchant, si merchant akan tahu bahwa
visitor itu datang dari Anda dan oleh sebab itu Anda akan diberi komisi oleh
merchant tersebut.
Dari pemaparan singkat di atas, Anda dapat mengetahui bahwa affiliate
marketing mengandalkan dunia digital untuk pemasaran produk. Dalam hal ini,
Anda akan bekerjasama dengan merchant atau produsen untuk memasarkan
produk. Posisi Anda jelas bukan sebagai pemilik barang maupun jasa tersebut,
tetapi Anda akan menerima komisi sesuai kesepakatan bila produk terjual dalam
jumlah tertentu.
Lalu, bagaimana cara Anda bergabung dengan produsen yang menjalankan
affiliate marketing? Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mendaftarkan diri
ke website afiliasi untuk memperoleh tautan. Setelah itu, Anda promosikan tautan
tadi ke berbagai platform—webiste atau blog yang Anda kelola, media sosial atau
forum-forum online, hingga siapa saja yang Anda anggap aktif di dunia maya.
Pembelian produk akan terjadi saat tautan tadi diklik, sementara Anda akan
memperoleh komisi dengan nominal bervariasi, sekitar 3% sampai 70%.

C. Jenis-jenis program affilate marketing:


Affiliate marketing adalah jenis bisnis online menjanjikan, karena dapat
memberikan penghasilan pasif (passive income) besar dalam waktu singkat.
Produk yang dijual menggunakan sistem ini pun beragam, di antaranya perangkat
elektronik, produk kecantikan, alat rumah tangga, dan lain sebagainya. Dengan
kata lain, Anda dapat berniaga tanpa terbentur batasan produk.
Untuk menjalankan affiliate marketing, Anda dapat memilih salah satu
program. Berikut ini ada empat jenis program affiliate marketing yang paing
sering diterapkan.
1. Paid to Click (PTC)
Sesuai namanya, Paid to Click akan memberikan Anda komisi melalui iklan yang
diklik oleh Anda sendiri. Produsen yang memasang iklan di website memiliki
tujuan agar situs dapat muncul di laman utama hasil pencarian Google. Hal
tersebut bakal mengundang jumlah pengunjung dan tentunya klik yang melimpah.
Paid to Click terbilang cocok untuk pemula yang ingin menjajal affiliate
marketing. Pasalnya, Anda bisa mendaftarkan diri secara gratis, tidak diwajibkan
punya website, dan dijamin memperoleh komisi dalam jangka waktu singkat.
2. Paid Per Click (PPC)
Meski sekilas namanya sama dengan PTC, tetapi Paid Per Click mempunyai
cara kerja berbeda. Dalam program ini, yang harus mengeklik adalah orang lain.
PPC sejauh ini menjadi metode affiliate marketing yang digemari para blogger di
Indonesia, terutama mereka yang menggunakan Google AdSense untuk meraup
keuntungan. Sejumlah kelebihan yang akan Anda dapatkan dari PPC adalah tidak
perlu merayu pengunjung buat mengeklik iklan, tidak perlu repot-repot
melakukan follow up pada calon konsumen, dan yang hanya perlu Anda lakukan
adalah menjaring pengunjung yang banyak ke webisteatau blog.
3. Cost Per Action (CPA)
Affiliate marketing adalah sistem yang tergolong fleksibel mengingat program
yang ditawarkan memberi kemudahan sesuai keinginan pelaku bisnis. Termasuk
di antaranya Cost Per Action—program yang akan memudahkan Anda
mendapatkan komisi lewat konsumen yang mengeklik iklan dan melakukan
sejumlah aksi seperti mengisi surel atau mengunduh file. Cost Per Action pun
punya kelebihan seperti pendaftaran yang mudah, tidak usah follow up calon
konsumen yang melakukan pembelian produk lewat aksi, serta jumlah komisi
yang besarannya ditentukan kelengkapan aksi yang dilakukan calon konsumen.
4. Pay Per Sale (PPS)
Dalam Pay Per Sale, komisi akan diberikan kepada Anda setelah terjadinya
sale atau penjualan. Jika ditelaah lebih saksama, PPS mempunyai level kesulitan
yang lebih tinggi dibandingkan program affiliate marketing lainnya, karena Anda
dituntut bekerja dari awal buat menjaring calon pelanggan. Kemudian, Anda juga
harus membujuk mereka melakukan aksi, follow up, dan hingga mengurus
pembelian produk. Meski demikian, affiliate marketing PPS memberikan nominal
komisi yang lebh besar, yakni sekitar 30% sampai 70% dari hasil penjualan.
a. Mengapa Anda harus mempraktikan affilate marketing?
Seperti jenis bisnis dan strategi pemasaran lainnya, affiliate marketing adalah
sistem yang mempunyai keuntungan menggiurkan. Apalagi affiliate marketing
menggunakan teknologi terkini yang digunakan oleh hampir semua orang di
dunia: internet. Berikut ini ada sejumlah alasan Anda harus menjalankan affiliate
marketing di dunia digital.
- Tidak membutuhkan modal produksi
Di zaman serba mudah seperti sekarang, Anda tidak perlu lagi memikirkan
modal besar. Dalam affiliate marketing, yang perlu Anda miliki hanyalah gawai
seperti ponsel pintar atau laptop dan ponsel pintar buat memulai bisnis. Dengan
menggunakan modal utama tersebut, Anda mampu mendatangkan pundi-pundi
rupiah ke saldo rekening tanpa harus memikirkan produksi dan lain sebagainya.
b. Bisa memasarkan produk jenis apa saja
Seperti yang telah disinggung, affiliate marketing membebaskan Anda dalam
pemilihan jenis produk yang hendak dipasarkan. Jika Anda berminat pada
perangkat elektronik, maka Anda bisa mencari tautan yang berkaitan dengan
produk tersebut. Di Indonesia saja, yang merupakan negara berkembang,
permintaan terhadap produk digital sangat tinggi dan membuat affiliate marketing
tumbuh subur.
Tidak membutuhkan staf atau karyawan
Anda berhak mendapatkan seluruh komisi yang didapatkan dari afiliate
marketing, karena pada dasarnya Anda bekerja seorang diri. Secara tidak
langsung, Anda menekan pengeluaran. Dari sini, Anda pun dapat menilai affiliate
marketing adalah jenis usaha yang menguntungkan, karena Anda tidak diharuskan
buat merekrut dan menggaji orang lain.
Tidak perlu mengurus pengiriman produk
Karena posisi Anda dalam affiliate marketing bukanlah produsen atau merchant,
maka Anda tidak akan direpotkan tahap pengiriman barang atau pemeriksaan
pembayaran. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mempromosikan produk dan
menjaring sebanyak mungkin pelanggan. Dengan begitu, komisi yang akan Anda
dapatkan pun bakal semakin besar.
Uang mengalir meski Anda sedang tidur
Affiliate marketing tak hanya bisa diterapkan di mana saja, tetapi juga tetap
bekerja walau Anda sedang tidak terhubung ke dunia maya. Dalam hal ini, iklan-
iklan yang terpasang di website akan terus diklik oleh konsumen dan serangkaian
aksi dilakukan tidak ikut berhenti meski Anda sedang tidur. Dengan kata lain,
affiliate marketing menawarkan peluang hingga 24/7.
Bisa menjaring target pasar secara global
Internet mendobrak batasan tempat hingga lokasi dalam dunia bisnis. Affiliate
marketing membuktikan hal tersebut, karena calon konsumen yang terlibat tidak
datang dari domisili Anda saja, tetapi juga datang dari negara-negara lintas benua.
Hal ini tergantung pula dari produk yang Anda pasarkan dan selihai apa Anda
memasarkannya dalam skala global.
D. Kekurangan Dan Kelebihan Affiliate Marketing :
1. Kekurangan Affiliate Marketing
a. Kekurangan Pertama: Income Anda Bergantung pada Pihak Lain
Saat Anda menjadi seorang affiliate marketer, Anda mempromosikan
produk atau jasa milik orang lain. Biasanya ada proses registrasi dimana
Anda pada prinsipnya harus setuju dengan aturan main yang ditentukan.
Nah misalkan saja, Anda mempromosikan produk dari merchant A,
dimana Anda sudah membuat website yang mempromosikan produk dari
si A. Lalu Anda juga berupaya keras menggunakan berbagai strategi
traffic yang mendatangkan cukup banyak visitor ke website merchant A
sehingga terjadi penjualan.
Anda mulai menikmati hasil kerja Anda dengan memperoleh komisi
secara rutin tiap bulannya dari si merchant A.
Tetapi suatu saat, mungkin saja merchant A berubah pikiran
dimana mereka ingin harga produk mereka lebih kompetitif sehingga
harus mengurangi cost/biaya. Salah satunya yang dilakukan mungkin
adalah menurunkan komisi affiliate atau malah menghapus sistem
affiliate.
Jika itu yang terjadi, maka income Anda akan langsung Terjun Bebas dan
segala upaya Anda sebelumnya untuk mempromosikan merchant A
menjadi sia-sia.
Apalagi di industri CPA atau CPL (merupakan cabang dari Affiliate
Marketing) dimana Anda hanya perlu memberikan prospek ke
perusahaan dan Anda sudah dapat komisi (prospek tidak perlu membeli
sesuatu, contohnya industri asuransi, kredit dll).
Perusahaan seperti ini biasanya cuma membutuhkan banyak prospek
dalam periode waktu sementara (3-6 bulan), setelah itu mereka sudah
stop dulu. Jadi Anda buat campaign yang mendatangkan hasil, siap-siap
saja, tiba-tiba merchant/vendor yang Anda promosikan men-stop affiliate
programnya.
Atau yang juga sering terjadi adalah si merchant atau perusahaan
merubah aturan main atau Terms of Services (TOS) dan lalu meng-
suspend atau mem-blok Anda sebagai affiliate (bahkan menghapus
komisi Anda) karena melanggar TOS (yang Anda sendiri tidak jelas).
Semua hal diatas adalah sebuah hal lumrah yang terjadi di industri
affiliate marketing. Inilah realitas yang harus Anda sadari bahwa di
industri affiliate marketing, income Anda memang bergantung pihak lain.
Pihak merchant/vendor adalah yang menjadi pengambil keputusan
terakhir dimana kita sebagai affiliate marketer relatif hanya bisa
menerima, tanpa punya suara.
b. Kekurangan kedua: Anda Tidak Membangun Sebuah Aset (Data
Customer)
Setelah saya aktif sebagai affiliate marketer untuk beberapa waktu, saya
akhirnya menyadari bahwa saya mendapat komisi dari visitor yang saya
kirimkan ke website merchant dan akhirnya jadi customer
mereka.Tetapi saya sama sekali tidak memiliki data customer tersebut
seperti siapa nama mereka, email mereka, apa yang mereka beli dan lain-
lain. Padahal di dunia bisnis, Anda harus menyadari bahwa aset yang
paling berharga adalah Database Customer. Usaha yang memiliki database
customer akan membuat bisnis tersebut bisa berkembang untuk jangka
panjang karena biasanya Anda bisa mempromosikan produk lain atau
mendapatkan repeat order dari data customer yang sudah ada. Jadi sebagai
affiliate marketer yang hanya broker traffic (menyuplai traffic ke
merchant) Anda tidak memiliki database customer yang bisa Anda
gunakan untuk pengembangan bisnis Anda (kecuali Anda melakukan
strategi List Building).
c. Kekurangan Ketiga: Anda Harus Bersaing dengan Affiliate Marketer Lain
Hal ketiga yang harus Anda sadari saat terjun ke affiliate marketing adalah
Anda harus menghadapi persaingan dari affiliate marketer lain yang juga
menjual atau mempromosikan produk/jasa yang sama. Kata kuncinya
disini adalah menjual produk yang sama. Sehingga relatif tidak ada
bedanya antara Anda dengan orang lain. Agak berbeda situasinya, kalau
menjadi Product Owner dimana Anda bisa membuat differensiasi atau
perbedaan dengan produk pesaing. Oleh sebab itulah, biasanya seorang
affiliate marketer jarang mau sharing atau memberi-tahu sedang promosi
barang apa, memberitahu detil websitenya atau detil dari iklan yang
digunakan ke banyak orang. Mereka tahu semua hal tersebut bisa dijiplak
dengan mudah. Barang yang dijual sama kok. Hal ini kadang tidak
disadari oleh orang yang belum berkecimpung di dunia affiliate marketing.
2. Kelebihan dari affiliate marketing :
 Tidak Memiliki Biaya Produksi – Dengan tingginya biaya untuk
memproduksi suatu produk memungkinkan bagi Anda para pemula usaha
merasa berat jika harus mengeluarkan kocek yang dapat dikatakan tidak
sedikit untuk membuat suatu produk. Namun dengan menggunakan Affiliate
Marketing, tentunya Anda tidak perlu untuk memikirkan dan menambahkan
biaya produksi untuk memulai usaha Anda.

 Biaya Awal yang Tergolong Rendah – Apabila Anda


membandingkan dengan cara Anda harus membangun suatu lapak untuk
menjajakan jualan Anda maka jika Anda menjadi seorang Affiliate
Marketer, Anda hanya memerlukan sebuah komputer yang terkoneksi
dengan internet dan beberapa alat pendukung lainnya termasuk software
untuk membuat desain logo dan lain sebagainya.

 Tidak Ada Biaya atau Lisensi – Bagi para pebisnis konvensional


rata-rata mereka harus menyiapkan anggaran untuk membayar lisensi agar
dapat berjualan di suatu area tertentu, Namun jika Anda menggunakan
program Affiliate Marketing, Anda dapat menyimpan uang yang
dialokasikan untuk biaya lisensi tersebut. Mengapa? Karena dengan
program Affiliate Marketing ini maka target pemasaran Anda menjadi
tidak terbatas dan Anda bebas untuk bergabung di area mana saja.

 Dapat Menjual Apa Saja – Pada zaman teknologi seperti sekarang


ini, hampir semua produk atau jasa dapat kita beli secara online. Dengan
memanfaatkan perkembangan zaman ini, Anda bisa memanfaatkan
program-program Affiliate Marketing yang sudah ada, Anda tinggal
memilih produk apa saja yang ingin Anda promosikan.

 Tidak Membutuhkan Pengalaman Sales – Jika Anda sudah


berkeyakinan untuk menjalani program Affiliate Marketing ini, Anda
tidaklah harus wajib memiliki pengalaman menjadi seorang sales, karena
biasanya merchant sudah menyediakan atau menyiapkan materi-materi
mengenai marketing yang bagus dan bermanfaat agar bisa Anda gunakan
pada website Affiliate Marketing yang telah Anda buat.

 Tidak Perlu Ada Karyawan – Setiap orang yang pernah


membangun sebuah bisnis atau perusahaan pasti mengetahui bagaimana
rasanya jika memiliki karyawan yang bekerja pada bisnisnya. Tentunya
mereka harus memikirkan dan menyiapkan biaya untuk memberikan gaji
kepada karyawan mereka. Namun jika menggunakan sistem Affiliate
Marketing ini, Anda bisa mendapatkan omset yang besar tanpa harus
memikirkan gaji untuk karyawan Anda.

 Tidak Menanggung Biaya Pemrosesan Order – Dalam pemrosesan


order secara online, tentunya seorang merchant pasti memerlukan biaya
untuk merchant account seperti fee pemrosesan kartu kredit, fee refund
dan sebagainya. Namun bagi Anda yang seorang Affiliate Marketer hal-hal
seperti itu bukan menjadi suatu tanggung jawab Anda.

 Tidak Perlu Ada Stok Barang – Bagi Anda yang seorang Affiliate
Marketer tentunya tidaklah perlu untuk memusingkan tempat untuk
menyimpan berbagai macam barang yang Anda tawarkan, jadi tidaklah
menjadi suatu masalah apabila Anda mempromosikan produk seperti
barang elektronik ataupun furniture yang pada dasarnya harus memiliki
tempat untuk menyimpan barangnya.

 Tidak Perlu Memproses Order – Anda tidak perlu pusing


memikirkan masalah yang timbul mengenai pengumpulan data customer
seperti nama, alamat, dan sebagainya. Karena hal tersebut sudah di handle
oleh merchant.

 Tidak Perlu Repot Melakukan Pengiriman – Lupakan biaya dan


betapa ribetnya menyiapkan dan mengirim suatu produk kepada para
customer Anda diamanapun mereka berada. Merchant yang menghandle
semua itu.

 Tidak Perlu Ada Customer Service – Memiliki customer


memanglah menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh pebisnis dan
merupakan hal yang bagus namun mereka juga harus siap apabila
menghadapi komplain dan sebagainya. Anda patut bersyukur apabila
menjadi seorang Affiliate Marketer karena customer Anda telah ditangani
oleh merchant Anda.
 Menghasilkan Uang Ketika Anda Tidur – Model bisnis yang
seperti apa selain Affiliate Marketing yang memungkinkan Anda terus
berjualan selama 24 jam selama 365 hari walaupun Anda sedang tertidur
ataupun liburan?

 Pasar Seluruh Dunia – Saat init dibelahan dunia manapun pasti


telah mengetahui internet dan besar kemungkinan dapat mengaksesnya.
Sehingga tidak menutup kemungkinan apabila Anda mendapat pengunjung
dari customer diluar dari negara Anda.

 Bekerja Dari Rumah – Dapat bekerja di rumah merupakan impian


bagi banyak orang. Anda akan lebih bisa menghabiskan waktu Anda
bersama keluarga kesayangan Anda.

 Bekerja Darimana Saja di Dunia – Tidak menjadi suatu masalah


apabila Anda mempunyai hobi travelling karena model bisnis ini tetap
dapat Anda jalankan dan memonitoring darimana saja selama Anda
terkoneksi dengan internet.

 Resiko Kecil – Karena tidak adanya kontrak Anda harus menjual


suatu produk tertentu maka apabila terdapat produk yang tidak memiliki
income yang bagus, Anda tinggal mengganti link affiliate pada website
Anda.

 Potensi Penghasilan yang Besar – Peluang pendapatan yang besar


tergantung dengan seberapa besar kerja keras dan impian Anda. Maka
semakin keras usaha Anda dalam mencapai tujuan Anda maka akan
semakin besar pula peluang pendapatan Anda.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Baidhowi. “Habibie Afsyah, dari Kursi Roda jadi Suhu Internet Marketing” Diakses dari
http://www.jpnn.com/read/2011/09/07/102158/Habibie-Afsyah,-dari-Kursi-RodaJadi-Suhu-Bisnis
Internet-Marketing pada 20April 2015 pukul 14.40 WIB.

Yazid Afandi: “Urgensi kaidah Fiqhiyyah bagi Dunia Bisnis”, (Yogyakarta: Jurnal Fakultas
Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2012), volume 4, hlm. 303.

Sukarto Sudjono. “Apa Itu Affiliate marketing” diakses dari http://belajarbisnisinternet.com/apa-


itu-affiliate-marketing/ Diakses pada 27 Juli 2015. Pukul 14.09 WIB

https://www.google.com/amp/s/www.alona.co.id/bisnis/affiliate-marketing-bisnis-
onlinemenjanjikan-dengan-komisi
melimpah/amp/#ampshare=https://www.alona.co.id/bisnis/affiliate-marketing-bisnis-online-
menjanjikan-dengan-komisi-melimpah/

Anda mungkin juga menyukai