Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
KELAS 3C
SEPTEMBER 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas segala karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Akuntansi Transaksi Salam Dan Salam Paralel”
ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan umatnya.
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam.
3. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE., M.Sy, selaku Ketua Jurusan
Manajemen Keuangan Syariah.
4. Anang Haris Firmansyah M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Keuangan Syariah yang telah memberikan pengarahan dan
koreksi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
membimbing dan memberikan wawasannya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
6. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah
ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima oleh Allah
SWT. dan tercatat sebagai amal shalih. Akhirnya, makalah ini penulis suguhkan
kepada segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat
konstruktif demi perbaikan. Semoga makalah ini bermanfaat dan mendapat ridha
Allah SWT.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover ...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 4
B. Saran ................................................................................................ 4
iii
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahman, “Akuntansi Perbankan Syariah”,
(Jakarta: Salemba Empat, 2016), hlm 206
2
Ibid
2
1. Bagi Petani
2. Bagi Pemerintah
3. Bagi Pengusaha
Penggunaan skema salam bagi pengusaha berpotensi meningkatkan
efisiensi dan nilai penjuan pengusaha produk pertanian. Pengusaha,
yang dalam ini berperan sebagai penjual produk pertanian baik untuk
konsumsi lokal maupun ekspor, akan dapat memiliki produk pertanian
dari petani dengan harga yang relatif akan lebih rendah dibanding
harga pasar mengingat pembayaran yang dilakukan di muka. Adanya
harga pembelian yang relatif lebih murah tersebut akan memberikan
keuntungan bagi pengusaha untuk memperoleh margin yang menarik.
3
Ibid
4
Ibid
3
Keuntungan lain bagi pengusaha adalah adanya adanya kepastian
memperoleh barang yang diinginkan, sehingga tidak perlu khawatir
atas persaingan mendapatkan barang pada saat panen dengan
pengusaha lain.5
5
Ibid
6
Ibid, hlm. 207
7
Ibid
4
2. Rukun Transaksi Salam
(b) objek akad salam berupa barang dan harga yang diperjualbelikan
dalam transaksi salam; dan
(c) ijab dan kabul yang menunjukkan pernyataan kehendak jual beli
secara salam, baik berupa ucapan atau perbuatan.8
(a) Transaktor
Transaktor terdiri atas pembeli (muslam) yang dalam hal ini adalah
nasabah dan penjual (muslam ilaih) dalam hal ini bank syariah.
Kedua transaktor disyaratkan memiliki kompetensi berupa akil
baligh dan kemampuan memilih yang optimal seperti tidak gila,
tidak sedang dipaksa, dan lain-lain yang sejenis. Adapun untuk
transaksi dengan anak kecil, dapat dilakukan dengan izin dan
pantauan dari walinya. Terkait dengan penjual, Fatwa DSN Nomor
05/DSNMUI/IV/2000 mengharuskan agar penjual menyerahkan
barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah
disepakati. Penjual diperbolehkan menyerahkan barang lebih cepat
dari waktu yang disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah
barang sesuai dengan kesepakatan dan ia tidak boleh menuntut
tambahan harga.9
8
Ibid
9
Ibid
5
lebih rendah dan pembeli tidak rela menerimanya, maka pembeli
memiliki dua pilihan, yaitu pertama, membatalkan kontrak dan
meminta kembali uangnya; kedua, menunggu sampai barang
tersedia.10
Ijab dan kabul dalam salam adalah pernyataan dari kedua belah
pihak yang berkontrak, dengan cara penawaran dari penjual (bank
syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh pembeli (nasabah).
10
Ibid, hlm. 208
11
Ibid
6
Pelafalan perjanjian dapat dilakukan dengan lisan, isyarat (bagi
yang tidak bisa bicara), tindakan maupun tulisan, bergantung pada
praktik yang lazim di masyarakat dan menunjukkan keridhaan satu
pihak untuk menjual barang salam dan pihak lain untuk membeli
barang salam. Dalam fatwanya, DSN menyatakan bahwa sepanjang
disepakati oleh kedua belah pihak dan tidak dipandang merugikan
kedua belah pihak, kesepakatan salam dapat di batalkan.
Pembatalan imi sangat mungkin terjadi pada saat pihak penjual
gagal menghasilkan barang salam sesuai kriteria yang diinginkan
oleh pembeli.12
12
Ibid
13
Ibid
7
b. Memastikan bahwa pembayaran atas barang salam kepada
pemasok telah dilakukan di awal kontrak secara tunai sebesar akad
salam;
14
Ibid, hlm. 209
8
biasanya digunakan oleh penjual (bank syariah) yang tidak memproduksi
sendiri produk salam, setelah menyepakati kontrak salam dan menerima
dana dari nasabah salam, selanjutnya secara terpisah membuat akad salam
dengan petani debagai produsen produk salam.
15
Ibid, hlm. 209
16
Ibid, hlm. 210
9
diperhatikan dalam ketentuan pengakuan dan pengukuran salam adalah
terkait dengan piutang salam, modal usaha salam, kewajiban salam,
penerimaan barang pesanan salam, denda yang diterima pembeli dari
penjual yang mampu, tetapi sengaja menunda-nunda penyelesaian
kewajibannya serta tentang penilaian persedian barang pesanan pada
periode pelaporan. Konsep dan aplikasi detail standar akuntansi salam dan
salam paralel akan dibahas langsung pada sub-bab teknis perhitungan dan
penjurnalan transaksi.17
Ilustrasi teknis perhitungan transaksi salam dapat dilihat pada Kasus 10.1
berikut.
PT Thariq Agro Mandiri, membutuhkan 100 ton biji jagung hibryda untuk
keperluan ekspor yang akan datang. Pada tanggal 1 Juni 20XA, PT Thariq Agro
Mandiri melakukan pembelian jagung dengan skema salam pada Bank Syariah
Sejahtera. Adapun informasi tentang pembelian tersebut sebagai berikut:
17
Ibid
18
Ibid, hlm. 211
10
Transaksi Salam Kedua
Waktu penyerahan barang : dua tahap setiap tiga bulan sebanyak 50 ton (1
September dan 1 Desember 20XA)
19
Ibid
11
Tanggal Rekening Debit Kredit(Rp)
(Rp)
01/06/XA Db. Kas/Rekening 700.000
pembeli-PT TAM
Kr. Utang Salam 700.000
Pada saat akad salam kedua dilakukan antara bank syariah dengan
petani atau pemasok, bank syariah langsung melakukan penyerahan
modal salam kepada pemasok. Pemilihan pemasok dilakukan
dengan pertimbangan kemampuan pemasok menghasilkan produk
sesuai dengan spesifikasi jagung yang diinginkan. Berdasarkan
PSAK 103 paragraf 11 disebutkan bahwa piutang salam diakui
pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada
penjual. Modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar
jumlah yang dibayarkan (PSAK 103 pargarf 12).
20
Ibid, hlm. 212
21
Ibid
12
Kr. Kas/rekening nasabah 650.000.000
penjual– KUD TM
22
Ibid, hlm. 213
13
Kr. Piutang salam 325.000.000
Ket : Penyerahan tahap
pertama sebanyak 50
ton biji jagung
kualitas 2 dengan
kualitas barang dan
nilai wajar barang
sama dengan nilai
kontrak.
01/12/XA Db. Persediaan produk 325.000.000
salam
Kr. Piutang salam 325.000.000
Ket : Penyerahan tahap
pertama sebanyak 50
ton biji jagung
kualitas 2 dengan
kualitas barang dan
nilai wajar barang
sama dengan nilai
kontrak.
14
Misalkan dalam kasus 10.1 diatas, setelah menerima produk salam
dari KUD TM pada tanggal 1 September 20XA dan 1 Desember
20XA masing-masing sebanyak 50 ton dengan kualitas dan harga
sesuai dengan kesepakatan antara bank syariah dan KUD TM
(Rp325.000.000), bank langsung mengirim produk salam ke
gudang milik PT TAM pada tanggal 2 September 20XA dan 2
Desember 20XA pada kuantitas dn kualitas sesuai kesepakatan.
Maka jurnal atas pengiriman barang kepada nasabah pembeli
tersebut adalah sebagai berikut:23
- Nilai wajar aset salam non-kas sama dengan dari nilai tercatatnya
23
Ibid
15
Mesin pertanian memiliki nilai buku besar Rp25.000.000 (harga
perolehan Rp30.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp5.000.000)
diserahkan kepada KUD TM sebagai pembiayaan berwujud non-
kas dihargai dengan nilai Rp23.000.000.
Sangat mungkin terjadi perbedaan antara kualitas dan nilai wajar barang
dan nilai kontrak. Variasi tersebut di antaranya, 1) kualitas barang dan
nilai wajar barang, sama dengan nilai kontrak; 2) kualitas barang lebih
rendah dan nilai wajar barang lebih rendah dari nilai kontrak; 3)
kualitas barang dan nilai wajar barang, lebih tinggi dari nilai kontrak.
- Kualitas barang lebih rendah dan nilai wajar barang lebih rendah
dari nilai kontrak
Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai wajar pada saat
diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian (PSAK 103 paragraf
13b(ii)). Misalkan pada tanggal 1 September 2000, KUD TM hanya
bisa menyerahkan 50 ton biji jagung manis hybrida kualitas nomor 3.
Adapun nilai wajar produk tersebut adalah Rp300.000.000 (50 ton x
Rp6.000.000).
16
- Kualitas barang dan nilai wajar barang, lebih tinggi dari nilai
kontrak
Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai akad (PSAK 103
paragraf 13b(i)). Misalkan pada tanggal 1 September 2000, KUD
TM menyerahkan 50 ton biji jagung manis hybrida kualitas nomor
1. Adapun nilai wajar produk tersebut adalah Rp300.000.000 (50
ton x Rp6.500.000).
Kr. Piutang
salam 325.000.000
17
Kr. Piutang salam – KUD TM
325.000.000
Jika terjadi penjualan jaminan dengan hasil lebih kecil dari piutang
salam, misalkan dalam kasus KUD TM hanya sebesar
Rp300.000.000.
Jika penjualan jaminan dengan hasil lebih besar dari piutang salam,
misalkan dalam kasus KUD TM hanya sebesar Rp350.000.000.
18
PSAK 103 paragraf 15 menyatakan bahwa pembeli dapat mengenakan
denda kepada pemasok yang gagal menyerahkan produk salam jika
pemasok tersebut pada dasarnya mampu, tetapi sengaja tidak
melakukannya. Adapun besar denda yang dikenakan adalah sebesar
yang disepakati dalam akad. Denda yang diterima oleh bank sebagai
pembeli diakui sebagai bagian dana kebajikan (dana qardh) (PSAK
103 paragraf 14). KUD TM gagal menyerahkan poduk salam kepada
bank syariah senilai Rp325.000.000 pada waktu jatuh tempo. Sesuai
dengan kesepakatan KUD TM dikenakan denda 2% dari nilai produk
yang belum direalisir atau sebesar Rp6.500.000.24
Kr. Persediaan
325.000.000
Kr. Persediaan
325.000.000
Kr. Kas
25.000.000
24
Zibinuma, “Akuntansi Salam Dan Salam Paralel”, dalam
https://zibinuma.blogspot.com/2017/02/akuntansi-salam-dan-salam-paralel.html, diakses
pukul 00.15 WIB
19
G. Soal Latihan
1. Sebutkan rukun transaksi salam!
2. Bagaimana alur transaksi salam ?
Jawab
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa salam berarti pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Sedangkan salam paralel
berarti melaksanakan dua transaksi bai’ as-salam antara bank dan nasabah.
B. SARAN
Pemakalah sadar akan kekurangan penyusunan makalah ini, kalau ada
salah kata ataupun salah penulisan pemakalah mohon maaf.
21
DAFTAR PUSTAKA
22