Disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan selesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan
banyak masukan kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rudy
Bodewyn Mangasa Tua, SP.MM. selaku dosen mata kuliah “Manajemen dana Bank dan
Akuntansi” yang telah bersedia memeriksa dan mengoreksi makalah kami. Serta terimakasih
kepada seluruh anggota kelompok 2 Ruang 546 Manajemen Reguler B Universitas Pamulang,
atas kerjasama, waktu dan kontribusinya dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Maka dari itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
2.10 Aplikasi Manajemen Asset dan Liabilitas pada Bank Islam ............................. 15
2.11 Hubungan Manajemen Asset and Liabilities (ALMA) dengan Asset Liability
ii
Committe (ALCO) .............................................................................................. 17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 32
3.2 Saran.................................................................................................................... 32
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kekurangan atau kelebihan dana, risiko perubahan sukubunga, risiko perubahan nilai
tukar, risiko lainnya seperti tidak tepatnya komposisi atau pricing sumber dan
penggunaan dana. Risiko sendiri erat kaitannya dengan kondisi kedepan sementara
kondisi kedepan sulit diperkirakan. Krisis keuangan pada era 1997 yang melanda
kawasan Asia termasuk Indonesia telah membuka wawasan manajemen bahwa risiko
keuangan sangat besar akibatnya, tidak saja pada sector ekonomi keuangan akan tetapi
melanda kesektor politik, hukum, moral dan sebagainya. Lnilah tugas utama
manajemen bank, yaitu bagaimana menjaga goncangan yang terjadi sehingga tetap
terjaga keberadaannya karena dengan keberadaan itulah maka bank di satu pihak ikut
berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan di pihak lain juga
mendorong lalu lintas keuangan internasional.
Dengan demikian, kemampuan mengelola bank akan sangat menentukan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu bank sehingga diperlukan tenaga-tenaga
yang terampil, handal, jujur dan profesional di semua lini, tenaga-tenaga yang kritis
dan kreatif serta tanggap terhadap perubahan lingkungan. ALMA (Asset & Liability
Management) dapat diartikan dengan pengelolaan sumber dan penggunaan dana bank
yang saat ini menjadi salah satu titik sentral perhatian manajemen bank, karena
meningkatnya kompleksitas karakteristik asset dan liabilities, tajamnya persaingan
antar bank dan ketidakpastian perekonomian. Dengan ketidakpastian usaha maka
mendorong manajemen bank melakukan pendekatan yang bertitik berat pada interaksi
antara sisi Asset & Liability.
10. Bagaimana Hubungan Manajemen Asset and Liabilities (ALMA) dengan Asset
Liability Committe (ALCO) ?
11. Bagaimana bentuk laporan keuangan Bank ?
12. Apa yang dilakukan jika Neraca tidak balanace ?
4
5
5. Adanya manajemen likuditas yang ampu mengelola dana dengan baik pada
suatu tingkat bungayang wajar, agar dapat memenuhi setiap kewajiban dan
memanfaatkan kesempatan baru.
6. Adanya manajemen gap yang bertujuan untuk memaksimalkan pedapatan dan
memperkecilresiko, yang dihubungkan dengan besarnya gap/mistmatch
7. Adanya manajemen valuta asing yang mengelola besarnya gap tiap-tiap mata
uang dan antarmata uang yang tercantum dalam pembukuan bank untuk
menghasilkan keuntungan maksimum dalam batas-batas risiko tertentu.
8. Adanya manajemen pricing yang menjamin bahwa strategi penetapan tingkat
bunga dapat menunjang proses pelaksanaan manajemen gap, likuiditas dan
manajemen valuta asing.
Kemudian untuk melaksanakan ALMA framework diatas, perlu dibentuk
organisasi ALMA pada suatu bank. Organisasi ALMA bank pada umumnya terdiri
dari Asset Liability Committe (ALCO) atau unit organisasi lainnya yang mempunyai
hak formal yang sama dengan ALCO dan ALCO Support Group (ASG).
Dalam organisasi tersebut ditetapkan tanggung jawab ALCO, yaitu
menetapkan tujuan, membuat keputusan ALMA, mementau kegiatan dan menelaah
hasil kebjakan ALMA. Sedangkan tanggung jawab ASG adalah mengumpulkan data
internal dan eksternal, menyusun analisis, mengembangkan strategi dan scenario,
membuat laporan, mengajukan saran-saran untuk rapat ALCO dan memantau
pelaksanaannya. Proses pembuatan kebijakan ALMA dilakukan oleh direksi bank.
Kebijakan yang dimaksud antara lain berupa penetapan limit dan target setiap bidang,
rasio-rasio strategi pendanaan dan penenaman dana,struktur neraca, kebijakan harga,
kebutuhan modal, dll.
c) pajak
d) mudah dipasarkan atau tidak
e) kualitas dan keamanan
f) harapan di masa mendatang
g) Diversifikasi
3. Manajemen Gap (Mismatch)
Manajemen Gap adalah upaya-upaya untuk mengelola dan
mengendalikan kesenjangan (gap) antara aset dan liabilities pada suatu periode
yang sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, saat jatuh
tempo atau perpaduan antara ketiganya. Atau dengan kata lain manajemen gap
adalah upaya untuk mengatasi perbedaan (mismatch) antara aset yang sensitif
terhadap bunga (Rate Sensitive Assets/RSA) dan pasiva yang sensitif terhadp
bunga (Rate Sensitive Liabilities/RSL). RSA adalah aktiva berbunga yang
bunganya dapat berubah setiap saat, contoh surat-surat berharga sedangkan RSL
adalah pasiva berbunga yang bunganya dapat berubah setiap saat, misalnya
deposito berjangka, dana yang bunganya dikaitkan dengan SIBOR/LIBOR.
Dalam neraca bank hampir selalu terjadi ketidakseimbangan antara
sumber dana di sisi liabilities dengan penggunaan dana disisi aset. Sehingga
perlu dilakukan strategi manajemen di bidang pendanaan maupun
penempatannya (investment). Untuk merealisir strategi tersebut dengan sebaik-
baiknya harus dilakukan dengan mengubah tingkat suku bunga, baik suku bunga
simpanan maupun suku bunga pinjaman
Oleh karena itu, manajemen gap bertujuan untuk :
a. Menghindari kerugian akibat dari gejolak tingkat bunga.
b. Mengusahakan pendapatan yang maksimal dalam batas risiko tertentu.
c. Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas.
d. Mengelola risiko serendah mungkin.
e. Menyusun struktur neraca yang dapat meningkatkan kinerja dengan
tingkat suku bunga yang wajar.
4. Manajemen Valuta Asing
Manajemen valuta asing adalah suatu kegiatan membeli atau menjual
mata uang suatu Negara. Kegiatan jual beli valuta asing membentuk suatu pasar
yang disebut dengan pasar valas. Pasar valas dapat dikatakan sebagai transaksi
jual beli melalui jaringan komunikasi antara bank-bank, brokers atau deler di
14
2.11 Hubungan Manajemen Asset and Liabilities (ALMA) dengan Asset Liability
Committe (ALCO)
Produksi dalam industri perbankan adalah aktivitas bank yang tercermin dalam
neraca asset/liability sementara hasil produksi adalah laporan laba/rugi. Hasil produksi
yang optimal dapat dicapai jika para pejabat bank syariah mampu mempersiapkan
perencanaan dan pengaturan penghimpunan dan pengalokasian dana. Oleh karena itu,
perencanaan dan pengaturan dana akan berjalan baik harus dilakukan oleh pihak atau
badan ynag baik. Badan ini biasanya berbentuk ttim atau panitia atau disebut
commitee ataupun dewan khusus.
Dewan khusus atau tim yang mengelola manajemen dana atau lebih luas lagi
pada pengelolaan asset and liability of bank, disebut dengan Asset and Liability
Commitee Atau disingkat (ALCO ). Sesuai dengan namanya panitia atau tim ini
melakukan kegiatan rutin dan mengadakan pertemuan yang juga diatur secara rutin,
misalnya sebulan sekali atau sebulan dua kali. Keberhasilan proses manajemen Asset
liability ( ALMA ) tergantung pada koordinasi serta partisipasi seluruhh bagian-
bagian yang terliabat dalam komite untuk menangani masalah-masalah yang menjadi
tanggung jawabnya. Agar strategi ALMA dapat efektif, maka beberapa kriteria berikut
harus dipenuhi oleh tim atau ALCO, yaitu :
a. Semua angggota ALCO harus terlibat dan mengerti bahwa strategi ALMA
adalah strategi menyeluruh dari asset dan liability.
b. Semua anggota ALCO harus terlibat dalam pencapaian anggaran yang
direncanakan.
c. Semua anggota ALCO harus berfokus kepada hasil mendatang serta
memberikan saran dan pendaapat pemecahan.
18
a. Biaya bunga
b. Biaya lanilla
Biaya Non Operasional
Jumlah
3. Laba/Rugi sebelum Pajak
4. Sisa / laba / rugi tahun lalu
pembiayaan yang diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar bank (IMA) dan atau
bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam
bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau
jensi transakasi tertentu berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah
memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan
syariah.
Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank syariah dalam
perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau piutang (debt to
equity swap) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku
termasuk dalam bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham
(equity options) atau jenis transaksi tertentu yang berakibat bank syariah memiliki atau
akan memiliki saham pada perusahaan nasabah.
Kualitas semua bentuk penanaman dana (aktiva produktif) diatas menjadi
standar pengukuran kinerja bank syariah. Untuk menjaga kinerja yang baik dan
pengembangan usaha yang senantiahsa sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan prinsip
syariah maka kualitas aktiva produktif perlu dijaga. Salah satu cara menjaga kualitas
aktiva produktif adalah dengan menerapkan kebijakan alokasi dana baik menurut sector
ekonomi, sektro industri maupun wilayah pemasaran. Misalnya sekian persen untuk
pembiayaan sector industri manufaktur, sekian persen untuk perdagangan dan sekian
untuk penyertaan.
Demikian juga dengan rasio antara pembiayaan dan sumber-sumber daya dengan
memperhatikan penyebaran sumber daya dan penyebaran resiko sehingga aktiva
produktif perusahaan benar-benar dapat menjadi kontribusi pendapatan bagi bank
tersebut
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa
mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari
kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya
terkandung kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan
bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat
ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada
masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga,
1997)
22
Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia (SWBI) yaitu sertifikat yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan
prinsip wadiah.
Studi Burgstahler dan Sundem (1989) hampir sama dengan studi Lord (1989),
yaitu mengkaji perkembangan riset keperilakuan tahun 1968-1987. Baik artikel yang
ditulis oleh Lord (1989) maupun Burgstahler dan Sundem (1989) merupakan invited
paper dalam rangka penerbitan pertama jurnal Behavioral Research in Accounting. Hal
itu berawal dari cikal bakal penelitian Argyris (1952) yang pertama kali fokus pada
anggaran hingga akhirnya sekarang berkembang pada bidang lain, seperti auditing,
pajak, dan akuntansi keuangan. Peneliti-peneliti di Indonesia juga tertarik dengan riset
akuntansi keperilakuan. Bidang riset keperilakuan juga menjadi pusat perhatian dalam
ajang seminar nasional akuntansi (SNA) di Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun
oleh IAIKAPd yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) bekerja sama dengan
Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd). Topik bahasan hasil-hasil studi dalam
seminar ini dibagi menjadi lima, yaitu akuntansi keuangan dan pasar modal; akuntansi
manajemen dan keperilakuan; akuntansi sektor publik dan perpajakan; sistem
informasi, auditing, dan etika; dan pendidikan akuntansi dan akuntansi syariah. Hasil
penelitian di bidang akuntansi manajemen dijadikan satu pembahasan dengan akuntansi
keperilakuan karena kedua bidang ini sama-sama membahas tentang manusia.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu
manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen atau sistem informasi
manajemen dalam perusahaan merupakan suatu sistem yang akan memberikan
informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-pihak internal untuk mencapai
tujuan organisasinya.
Artikel terbaru mengenai akuntansi manajemen ditulis oleh Birnberg G. Jacod
(2000) yang membahas tentang peranan riset keperilakuan dalam pendidikan akuntansi
manajemen pada abad ke dua puluh satu. Birnberg menjelaskan bahwa materi akuntansi
manajemen dalam tiga periode setelah Perang Dunia Kedua berakhir meliputi periode
akuntansi biaya (the cost-accounting period), periode akuntansi manajemen modern (the
modern management accounting period), periode akuntansi manajemen postmodern
(The post-modern management accounting period). Fokus terbaru dalam akuntansi
manajemen seperti dijelaskan oleh Hansen dan Mowen (2005) adalah activity based
perspective, total quality management, time as competitive element, efficiency dan E-
business. management, customer orientation, cross-functional
25
Akuntansi manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di
bidang akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang
keperilakuan. Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari aspek
keperilakuan.
E. Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang palingumum
digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasiomenggambarkan
hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya.Karena
penginterprestasikan terhadap rasio – rasio ini cukup kompleks, makakeefektifan rasio
keuangan ini sebagai suatu alat analisis sangat tergantung dankemampuan dan keahlian
27
F. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuanBank
dalam memenuhi perolehan laba. Keuntungan sudah menjadi tujuan utamadan setiap
perusahaan, dan keuntungan tersebut modal akan bertambah yang padagilirannya akan
meningkatkan kemampuan bank dalam melaksanakan operasinya.Keuntungan yang
diperoleh selain ditentukan oleh kecakapan dan keterampilanpimpinan bank, juga tidak
lepas dan kepercayaan para pemegang saham danmasyarakat yang menyimpan uangnya
berupa giro, tabungan, maupun deposito.Untuk memupuk kepercayaan masyarakat yang
menyimpan dananya, bankdituntut untuk memelihara alat-alat likuid yang cukup besar
tanpa menghilangkan kesempatan untuk memperoleh laba optimal.
Keuntungan yang rendah merupakan hambatan bagi pertumbuhan bank danjuga
dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank dansebaliknya. Dalam
analisis mi dicani hubungan timbal balik dengan pos – posyang ada pada laporan laba /
rugi bank dengan pos pada neraca bank gunamemperoleh berbagai indikasi yang
bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensidan profitabilitas bank yang bersangkutan.
Analisis Rasio Profitabilitas suatu bankantara lain adalah Return on Assets, Return on
Equity, Rasio biaya operasional, dan Net profit margin. Berikut mi adalah pengertian
dan rumus rasionya :
Return on assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuanmanajemen
Bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakinbesar ROA suatu
Bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai Bank tersebut semakin baik
pula posisi Bank tersebut dan penggunaan asset. Rasio ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA = Laba Bersih x 100 %
Return on Equity adalah rasio ini merupakan perbandingan antara lababersih suatu
Bank dengan modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROE = Laba Bersih x 100 %
29
Biaya operasional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan Bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya.
BOPO = Beban operacional x 100 %
Rasio Net Profit Margin adalah Rasio yang menggambarkan tingkatkeuntungan yang
diperoleh Bank disbanding dengan pendapatan yang diterimadari kegiatan
operasionalnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
NPM = Laba Bersih x 100 %
Tindakan Pencegahan
Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan
tersebut adalah dengan :
a. Menganalisa elemen-elemen yang mempengaruhi transaksi, seperti aktiva,
hutang, modal, pendapatan dan biaya.
b. Menganalisa pengaruh transaksi pada elemen terkait, apakah transaksi akan
menambah atau mengurangi elemen tersebut.
c. Menganalisa pendebitan dan pengkreditan yang dilakukan, apakah tambahan pada
elemen tertentu harus dicatat pada sisi debit ataukah pada sisi kredit.
31
Menghitung saldo setiap rekening dalam satu periode akuntansi memang tidak mudah.
Terlebih jika ditemukan neraca yang tidak balance. Hal tersebut tidak akan terjadi jika Anda
menggunakan software akuntansi, seperti Zahir Accounting. Zahir Accounting akan secara
otomatis menyusun jurnal transaksi dari data transaksi dan selanjutnya Anda dapat memilih
menu untuk menampilkan laporan keuangan yang dibutuhkan.
Contoh Neraca Bank
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Setiap Bank harus mampu mengelola kegiatannya karena akan sangat
menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan bank tersebut. Sehingga diperlukan
tenaga-tenaga yang terampil, handal, jujur dan profesional di semua lini, tenaga-
tenaga yang kritis dan kreatif serta tanggap terhadap perubahan lingkungan. ALMA
(Asset & Liability Management) dapat diartikan dengan pengelolaan sumber dan
penggunaan dana bank yang saat ini menjadi salah satu titik sentral perhatian
manajemen bank, karena meningkatnya kompleksitas karakteristik asset dan liabilities,
tajamnya persaingan antar bank dan ketidakpastian perekonomian. Dengan
ketidakpastian usaha maka mendorong manajemen bank melakukan pendekatan yang
bertitik berat pada interaksi antara sisi Asset & Liability.
32
DAFTAR PUSTAKA
Alsa Iwata Yustra, Tesis “Pengaruh Kualitas Asset dan Liabilitas Terhadap Kinerja
Perbankan Syariah. UNDIP, Semarang, 2004
Arifin, Zainul. 2006. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Pustaka Alvabet
Kuncoro Suhardjono, Mudrajad.2001. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : BPFE
Muhammad .2005.Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia
Syafi’i Antonio, Muhmmad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta : Gema Insani
Syatiri,Ahmad. Jurnal .Assets-Liabilities Management tingkat Profitabilitas & Likuiditas
Bank Syariah dan Bank Konvensional. Universitas Sriwijaya. Palembang
https://www.google.com/amp/s/sithobil.wordpress.com/2012/10/28/manajemen-aset-dan-
liabilitas/amp/
https://deipoonx.blogspot.com/2012/06/pengertian-umum-assets-and-
33