Makalah Chancroid
Makalah Chancroid
Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas harian Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Menular.
Disusun oleh :
Rombel 1
2016
Pendahuluan
Chancroidadalah penyakit menular seksual (PMS) yang akut, ulseratif, dan biasanya
terlokalisasi di genitalia atau anus dan sering disertai pembesaran kelenjar di daerah inguinal.
Chancroid diketahui menyebar dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual.
Sejarah
Ulkus mole atau sering disebut Choncroid, ialah penyakit infeksi genitalia akut,
disebabkan oleh bakteri Gram-negatif streptobacillus Haemophilus ducreyi. Ini merupakan
penyakit yang ditemukan terutama di negara-negara berkembang, yang terkait dengan pekerja
seks komersial dan klien mereka. Penularannya melalui hubungan seksual. Dengan gejala
klinis khas berupa ulkus pada tempat masuk dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah
bening regional (Makes, 2011). Pria yang tidak disunat/khitan memiliki risiko tiga kali
dibanding pria yang disunat untuk kemungkinan terkena penyakit ini. Mengidap Chancroid
menjadi faktor risiko untuk tertular HIV karena Chancroid membuka jalan bagi masuknya
HIV ke dalam tubuh (melalui iritasi pada kulit).
Chancroid adalah infeksi menular seksual yang ditandai dengan ulkus pada daerah
genetalia disertai dengan pembengkakan kelenjar limfe inguinal dan penanahan
yangdisebabkan oleh streptobacillus ducrey (haemophilus ducreyi), bakteri tersebut
mempunyai sifat mati pada suhu 50 0C selama 1 jam dan mati dengan antiseptik.Infeksi
biasanya muncul pada penis tetapi juga kadang-kadang terjadi di daerah dubur atau mulut.
Chancroid mulai keluar sebagai benjolan yang muncul 3 sampai 10 hari (masa inkubasi)
setelah pajanan seksual. Benjolan kemudian meletus menjadi borok (luka terbuka), yang
biasanya menyakitkan.
Etiologi
Secara morfologi bakteri ini menyusun dirinya berupa rantai pendek maupun panjang
atau berpasangan secara parallel. Bakterinya juga berukuran agak besar. Kadang-kadang
bakteri ini memiliki kapsul, tetapi terkadang juga bakteri ini tidak memiliki kapsul.
Sistem klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Order : Pasteurellales
Family : Pasteurellaceae
Genus : Haemophilus
Patogenesis
H. ducreyi menghasilkan toksin sitoletal, faktor virulensi penting pada patogenesis ulkus
mole. Diduga toksin ini yang meyebabkan prognosis ulkus pada genitalia sulit untuk
sembuh.Penyebaran ulkus mole melalui virus yang menyerang sistem imun manusia yang
menurun
Manifestasi klinis
Penyakit ini memiliki masa inkubasi sekitar 3-5 hari. Ulkus pada awalnya muncul
sebagai papul merah kecil yang dengan cepat menjadi pustule kemudian mengalami ulserasi
sekitar 2-3 hari. Kadang-kadang terdapat beberapa papul, tepi ulkus tidak rata dan sangat
terasa nyeri. Nyeri ini terutama saat terkena dengan air kencing. Pada pria, lokasi ulkus mole
sering di glans penis dan frenulum. Sedangkan pada wanita biasanya pada labium, daerah
perianal, dan leher rahim / serviks. Penderita bisa ditemukan adanya limfadenopati akut yang
nyeri, biasanya unilateral, berkembang sekitar 50% setelah 1-2 minggu. Biasanya membentuk
abses yang pecah membentuk fistula. Penyembuhan secara spontan biasanya terjadi 4-6
minggu pada pria dan berbulan-bulan pada wanita. Komplikasi pada pria bisa terjadi fimosis
pada frenulum penis.
Gambaran klinis Ulkus mole pada glans Gambaran klinis Vulvar Chancroid
penis disertai bubo inguinal pada wanita
Komplikasi
1. Mixed chancre
Kalau disertai sfilis stadium 1.Mula-mula lesi khas ulkus mole, tetapi setelah 15-20
hari menjadi manifes, terutama jika di obati dengan sulfonamide. 1Dapat terjadipada
bagian ataspenis dan kelenjar inguinal kanan.
Pengobatan
1. Terapi Sitemik
Pasien dengan ulkus genitalia sebaiknya diterapi dengan pengobatan sifilis dan ulkus
mole.Terapi pada granuloma inguinale diberikan pada area endemic dan terapi limfo
granuloma venerum sebaiknya diberikan jika ada pembesaran kelenjar getah bening
inguinal (bubo). Berikut adalah tabel pemberian obat pada ulkus mole:
Antibiotik Dosis Kekurangan
2. Terapi Topikal
Terapi lokal dilakukan dengan membersihkan dan mengkompres bubo untuk
mengurangi edema. Pemberian antiseptik seperti povidon yodium. Limfadenitis tidak
boleh diinsisi. Bila perlu diaspirasi untuk mencegah rupture spontan. Pasien dengan
bubo yang tidak berfluktuasi dan berespon baik terhadap antibiotik tidak perlu
dilakukan drainase pada lesinya.
Pencegahan
Gunakan kondom dengan cara yang benar dan jika ada kulit yang menutupi kepala
penis maka sebaiknya dihilangkan (disunat/khitan) untuk mengurangi resiko terjangkit. Lebih
baik lagi untuk pencegahan jangan berganti-ganti pasangan seks karena penyakit ini banyak
terjadi pada praktek-praktek prostitusi.
Diagnosis
1. Mikroskopis
Diambil bahan pemeriksaan dari tepi ulkus yang tergaung, dibuat apusan pada gelas
alas, kemudian dibuat pewarnaan gram, Unna-Pappenhein, Wright, atau Giemsa.
Haemophilus ducreyi ini muncul sebagai bakteri berbentuk batang gram-negatif.
Namun pemeriksaan ini memiliki sensitivitas dan spesifitas yang rendah, hanya
sekitar 30-50% kasus ditemukan basil berkelompok atau berderet seperti rantai,
sehingga tidak cukup menganjurkan untuk tujuan diagnostik.
2. Kultur / Biakan Kuman
Bahan diambil dari pus bubo atau lesi ditanam pada perbenihan/pelat agar khusus
yang ditambahkan darah kelinci yang sudah didefibrinasi. Sampel kultur harus
diambil menggunakan kapas dengan cara swab dari dasar ulkus yang terkikis setelah
sebelumnya dibersihkan dengan cara dibilas menggunakan larutan salin steril.
Inkubasi membutuhkan waktu 48 jam. Medium yang mengandung gonococcal
medium base, ditambah dengan hemoglobin 1%, Iso-Witalex 1%, dan vankomisin
3mcg/ml akan mengurangi kontaminasi yang timbul. Kultur bakteri Haemophilus
ducreyi ini sangat teliti dan selektif yang kaya akan media kultur yang diperlukan
untuk isolasi. Beberapa media yang berbeda digunakan untuk mengisolasi bakteri
Haemophilus ducreyi dari spesimen klinis.
Diagnosis Banding
KESIMPULAN
Ulkus mole adalah penyakit menular seksual dalam bentuk ulkus genitalia disamping
sifilis dan herpes genitalia. Prostitusi merupakan media penularan penyakit ini. Secara
epidemiologi, insiden ulkus mole banyak terjadi di negara-negara berkembang dan menular
melalui kontak kulit serta mukosa pada saat melakukan aktivitas seksual. Pria lebih banyak
daripada wanita terkena dengan perbandingan 10:1. Karakteristik penyakit ini adalah ulkus
yang nyeri dan pembentukan bubo. Ulkus yang muncul sifatnya multipel, mudah berdarah,
dan mengandung pus. Ulkus mole disebabkan oleh bakteri gram negatif Haemophilus
ducreyi.
2. Judanarso J. Ulkus Mole. In: Juanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. 5 ed. Jakarta: FKUI; 2009. p. 481-4.
4. Roett MA, Mayor MT, Uduhiri KA. Diagnosis and Management of Genital Ulcers.
Aafp.org. 2012;85:254-62.
7. Kemp M, Christensen JJ, Lautenschlager S, Mayans MV. European guideline for the
management of chancroid. 2010:1-14.