Anda di halaman 1dari 6

I.

PENGERTIAN
SAGA GIS yang merupakan singkatan dari “System for Automated Geoscientific Analyses”
merupakan salah satu dari sekian perangkat lunak yang bersifat open source untuk pengolahan
sistem informasi geografi (GIS). SAGA GIS berawal dari penelitian kecil yang berasal dari
beberapa peneliti di Department of Physical Geography, Gottingen. Sejak pertama kali rilis tahun
2004, SAGA berkembang dengan cepat yang semula berfokus pada “digital terrain analysis”
menjadi “comprehensive and globally established GIS platform for scientific analysis and
modelling”. SAGA GIS versi 2.1.4 menawarkan lebih dari 600 tools yang berguna dalam hal
“geoscientific”. SAGA GIS memiliki kemampuan spesial pada bidang digital terrain analysis,
geomorphology, soil science, climatology and meteorology, dan tentunya pada bidang remote
sensing (Bechtel et al, 2015). Software ini dapat diperoleh secara gratis serta kita dapat ikut serta
mengembangkan program software ini. Pusat pengembangan SAGA GIS sendiri saat ini berada di
Hamburg – Jerman,

II. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan:
 Pilihan rendering 3D yang indah
 Banyak opsi untuk alat-alat Geoscientific
 Lisensi GPL menawarkan kebebasan
 Interoperabilitas data yang baik
 Geostatistik, pemodelan, dan prediksi
 Aplikasi sangat bersahabat dan mudah digunakan oleh pengguna

Kekurangan:
 Kurangnya opsi kartografi
 Opsi pengeditan data terbatas
 Tidak ada perbaikan kesalahan topologi otomatis

Dapat terlihat bahwa SAGA GIS memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan
kekurangannya. Terlebih lagi kelebihan yang dimiliki dalam bidang 3D, geostatistik, pemodelan,
and prediksi. Sedangkan kekurangannya hanya sebatas pada bidang kartografi, pengeditan data,
dan topologi. Hal ini menguatkan bahwa SAGA GIS ditujukan untuk bidang digital terrain
analysis, pemodelan, dan geostatistik.
III. CONTOH PENGAPLIKASIAN SAGA DENGAN STUDI KASUS
Contoh pengaplikasian software SAGA GIS versi 2.1.1 dengan studi kasus sebaran unsur hara
zinc. Keuntungan menggunakan SAGA GIS versi 2.1.2 antara lain aplikasi ini dapat
disambungkan ke software lain, dapat digunakan langsung untuk membuat peta sekaligus
presentasi, memori kecil, open source, dan tentunya gratis. Saya berkesempatan mempelajari
materi ini sewaktu magang di BBSDLP. Materi disampaikan oleh Dr. Yiyi Sulaeman dari
Laboratorium Informasi Geospasial dan Analisis Sistem.

Pertama yang perlu kamu lakukan adalah menginstal software SAGA tentunya. Search aja di
Google pasti ketemu, karena SAGA berkembang cukup pesat dan versi yang saya pakai sekarang
ini termasuk ketinggalan banget.

1. Buka File > Shapes > Load > pilih file meuse.shp > Open
2. Geoprocessing > File > Grid > Import > Import ESRI Arc/Info Grid > pilih file ahn.asc >
Pada window manager akan muncul tampilan baru pada tree dengan nama 01. ahn , klik
dua kali.

3. Geoprocessing > Spatial & Geostatistics > Kriging > Ordinary Kriging. Selanjutnya akan
muncul kotak dialog. Isi Points dengan memilih 01.meuse, isi Attribute dengan Zinc
(tersedia pada kotak pilihan), isi Target Grid dengan memilih Grid. Abaikan isian lainnya.
Akan muncul Viogram sebagai berikut :
4. Setting > isi Log Distance dengan nominal 30, isi Maximum Distance dengan nominal
1000, klik OK. Dengan menggunakan fungsi a + b * c, maka akan tampak tampilan sebagai
berikut :

Kemudian klik Ok. Akan muncul kotak dialog Ordinary Kriging, pada Grid System
isi dengan pilihan 40 ; 78x 104y; 178460x 329620y , pada Grid dan Quality Measure isi
dengan create. Klik Ok.

5. Pada window manager akan muncul dua data baru pada Tree Grid yaitu 02. zinc [Ordinary
Kriging] dan 03. zinc [Ordinary Kriging Standart Deviation]. Double klik pada kedua
pilihan tersebut, maka akan tampak sebagai berikut:
6. Untuk mempermudah pengerjaan peta sehingga ketika salah satu grid diberi perlakuan,
grid yang lain mengikuti, atur pada pilihan Map > Synchronise Map Extents.

7. Untuk memasukkan titik pengamatan ke grid, double klik pada 01. Meuse , akan muncul
kotak dialog Add layet to selected Map, pilih 01. Ahn , 02. Zinc [Ordinary Kriging] , dan
03. Zinc [Ordinary Kriging Standart]. Makatampilannya sebagai berikut:
8. Kemudian untuk menyimpan file ini, pertama pilih Geoprocessing > File > Grid > Export
ESRI Arc/Info Grid. Akan muncul kotak dialog. Isi dengan pilihan 40 ; 78x 104y; 178460x
329620y pada Grid system dan 02. zinc [Ordinary Kriging] pada Grid. Pada options File
pilih lokasi tempat penyimpanan file, beri nama Unsur_hara. Klik Okay.
9. Buka aplikasi ArcGIS versi 9.3. Add Data file Unsur_hara. Pada window layer akan
muncul pilihan Unsur_hara.asc , klik kanan pilih properties. Pada Symbology, sesuaikan
warna.

Anda mungkin juga menyukai