Anda di halaman 1dari 7

298 Jurnal Kultivasi Vol.

16(1) Maret 2017

Onggo, T.M.ÃKusumiyatiÃA. Nurfitriana

Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap


pertumbuhan dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil
sambung batang
The effect of the addition of rice husk charcoal and polybag size on
growth and yield of grafted tomato plant Valouro cultivar
Diterima : 15 Februari 2017/Disetujui : 15 Maret 2017 / Dipublikasikan : 30 Maret 2017
©Department of Crop Science, Padjadjaran University

Abstract Beef tomato is a high economic value Sari Tanaman tomat beef merupakan komoditas
horticultural commodity, the plant is sensitive to hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang peka
soilborne disease. Grafting technology is done to terhadap penyakit tular-tanah. Penerapan
protect the plant toward soilborne disease to be teknologi sambung batang dilakukan untuk
possible to produced fruit in good quality. Planting melindungi tanaman dari serangan penyakit
in polybag inside plastic house was intended for tersebut sehingga dapat menghasilkan buah
planting tomatoes continuously. Rice husk dengan kualitas yang optimal. Penanaman dalam
charcoal as a soil amendment applied to improved polybag dimaksudkan agar rumah plastik dapat
the Jatinangor Inceptisol soil. The purpose of this digunakan untuk penanaman tomat secara
research was to study the composition of the kontinyu. Arang sekam sebagai salah satu bahan
addition of rice husk charcoal and polybag size to pembenah tanah diaplikasikan untuk perbaikan
improved growth and yield of grafted beef tomato, tanah Inceptisol Jatinangor. Tujuan dari penelitian
Valouro cultivars. The research was carried out in ini adalah untuk mendapatkan komposisi
August 2015 up to January 2016 in the plastic penambahan bahan pembenah arang sekam dan
house of Controlled Culture Laboratory of the ukuran polybag yang berpengaruh dalam
Faculty of Agriculture, University of Padjadjaran, meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
Jatinangor. The experimental design used was tomat beef kultivar Valouro hasil sambung batang.
factorial randomize block design, consisted of two Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015
factors and three replications. The first factor was sampai Januari 2016 di dalam rumah plastik
the polybag size: 30 x 35 cm, 35 x 35 cm, and 35 x Laboratorium Kultur Terkendali, Fakultas
40 cm. The second factor was the addition of rice Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
husk charcoal: without the additional (controlled), Penelitian ini menggunakan metode Rancangan
10% (v/v), and 20% (v/v). The results showed that Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas
there were no interaction effects between the two dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu
treatment on all parameters observed. The biggest ukuran polybag: 30x35 cm, 35x35 cm, dan 35x40 cm;
polybag size (35 x 40 cm) increased the plant heigh faktor kedua yaitu penambahan bahan pembenah
and percentage of number and weight of A class arang sekam: tanpa penambahan (kontrol), 10%
fruit quality and decreased the percentage of (v/v) arang sekam, dan 20% (v/v) arang sekam.
number and weight of C class fruit quality. The Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi
addition of rice husk charcoal 20% (v/v) affected interaksi antara perlakuan ukuran polybag dan
on smaller stem diameters. penambahan arang sekam terhadap semua
parameter pengamatan. Ukuran polybag terbesar
Keywords: Beef tomatoà Growthà Yieldà Fruit (35x40 cm) berpengaruh meningkatkan tinggi
quality tanaman dan persentase jumlah dan bobot buah
kualitas A sebaliknya menurunkan persentase
Dikomunikasikan oleh Yudithia Maxiselly
jumlah dan bobot buah kualitas C, sedangkan
2QJJR70Ã.XVXPL\DWLÃ$1XUILWULDQD
pada penambahan arang sekam 20% (v/v)
1 Departemen Budidaya, Fakultas Pertanian, Unpad diameter batang menjadi lebih kecil.
2 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas

Pertanian, Unpad
Kata kunci : Tomat beefà Pertumbuhanà HasilÃ
Korespondensi: tinong2002@yahoo.com Kualitas buah

Onggo, T.M. dkk. : Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang
Jurnal Kultivasi Vol. 16(1) Maret 2017 299

___________________________________________ untuk menjaga produktivitas lahan di dalam


Pendahuluan rumah plastik terhadap tanaman tomat.
Penggunaan polybag ini bertujuan untuk dapat
Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) merupakan mengganti media, sehingga penanaman tomat
salah satu komoditas hortikultura yang paling dalam rumah plastik dapat dilakukan secara
banyak dikonsumsi di dunia dan bernilai terus menerus dan meminimalisir perpindahan
ekonomi tinggi. Buah tomat dimanfaatkan penyakit melalui tanah.
sebagai sumber vitamin dan mineral. Buah Perakaran merupakan sandaran utama
tomat umumnya dikonsumsi dalam bentuk pada tanaman tomat dalam menunjang aerasi
segar, dapat juga dikonsumsi dalam bentuk fotosintat dan kerja hormon tumbuhan. Keseim-
olahan. bangan antara perakaran dan tunas tanaman
Tomat beef merupakan salah satu varietas sulit terjadi ketika sistem perakaran dibatasi
tomat eksklusif yang dapat menjadi peluang dalam volume media tumbuh yang sempit.
bisnis. Ukuran buah yang besar (170 g hingga Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
227 g per-buah) (Hochmuth and Hochmuth, dipengaruhi oleh ukuran media dan perpan-
2012) serta tekstur keras dan renyah adalah jangan batas akar (NeSmith and Duval, 1998).
karakteristik utama bagi varietas ini, selain Menurut Agoes (1994), untuk menghasilkan
memiliki harga jual yang tinggi dan stabil, buah media tanam yang sesuai dengan perakaran
juga memiliki daya simpan lebih lama. tanaman memerlukan kombinasi beberapa
Pemanfaatan tomat beef secara umum adalah bahan dan disesuaikan dengan jenis tanaman.
sebagai sayuran segar, garnish atau penghias Penggunaan ukuran dan komposisi media
makanan dan irisan pada burger. tanam yang sesuai akan mempengaruhi jangka
Salah satu kendala utama penanaman waktu daya tumbuh tanaman.
tanaman tomat beef di Indonesia adalah tanaman Meta-analisis yang dilakukan oleh Poorter
peka terhadap penyakit tular tanah (soil-borne et.al (2012) menunjukkan adanya pengaruh
disease) yaitu penyakit layu yang disebabkan ukuran pot terhadap pertumbuhan tanaman.
oleh bakteri Ralstonia solanacearum atau jamur Penggandaan ukuran media mampu mening-
Fusarium oxysporium. Peningkatan kualitas katkan 43% biomassa tanaman. Penelitian oleh
tanaman dan hasil yang seragam dapat Wasonowati (2010) menunjukkan bahwa
dihasilkan dengan teknologi hidroponik tetapi perlakuan ukuran polybag berpengaruh nyata
membutuhkan modal yang cukup besar. terhadap jumlah daun, bobot basah dan bobot
Kepekaan tomat beef terhadap penyakit kering batang dan daun pada tanaman tomat.
tular tanah dapat diatasi secara efektif oleh Hasil pengujian terhadap polybag dengan tiga
penggunaan teknik sambung batang. Pada ukuran 30 x 30 cm, 30 x 40 cm, dan 40 x 40 cm
teknik sambung batang, batang bawah secara menunjukkan bobot basah dan bobot kering
spesifik memberikan pengaruh resistensi tertinggi terdapat pada ukuran polybag terbesar
terhadap penyakit tular tanah dan nematoda, 40 x 40 cm. Ukuran polybag yang biasa
sedangkan sambungan pada batang atas ber- digunakan pada penanaman tomat dengan
fungsi dalam mempertahankan hasil produksi sistem hidroponik di Jatinangor adalah 30cm x
tanaman (Kubota, et al., 2008). Penelitian yang 30cm.
dilakukan Rivard and Louws (2006) menun- Penyediaan campuran media tanam yang
jukkan bahwa penggunaan teknik sambung sesuai dengan syarat tumbuh tanaman sangat
batang menggunakan batang bawah yang penting untuk kualitas produksi tanaman
resisten mampu mengurangi layu bakteri secara hortikultura. Secara umum, tanah Inceptisols
signifikan serta mampu menjaga kualitas buah seperti yang ada di Jatinangor memiliki
tomat tetap baik meskipun ditanam di tanah kesuburan dan sifat kimia yang relatif rendah
yang terinfeksi. Saat ini perusahaan benih ‘Rijk tetapi masih dapat diupayakan untuk
Zwaan’ telah memasarkan bibit sambung batang ditingkatkan dengan penanganan dan teknologi
dari berbagai kultivar tomat di Indonesia. yang tepat (Sudirja, dkk., 2007). Arang sekam
Penanaman tanaman tomat dalam rumah merupakan bahan pembenah tanah yang
plastik membutuhkan rotasi tanam karena tanah mampu memperbaiki sifat-sifat tanah dalam
dan lahan yang dipakai tidak berpindah, oleh upaya rehabilitasi lahan dan memperbaiki
karena itu penggunaan wadah media tanam pertumbuhan tanaman (Supriyanto dan Fiona,
berupa polybag dapat dijadikan sebagai alternatif 2010). Penambahan arang sekam ke dalam

Onggo, T.M. dkk. : Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang
300 Jurnal Kultivasi Vol. 16(1) Maret 2017

media tanam tanah Inceptisols yang memiliki antara lain: pupuk NPK mutiara 16:16:16 dan
drainase buruk dapat meningkatkan ruang pori 25:7:7, pupuk “Grow More”, KNO3 dan pupuk
total dan mempercepat drainase air tanah larutan Jatinangor 2, insektisida dengan bahan
(Kusuma dkk., 2013). aktif metomil dan acetamiprid, serta fungisida
Penelitian mengenai penambahan arang berbahan aktif fenarimol dan mefenomax/
sekam ke dalam media tanam sebagai pembenah mankozeb. Pengamatan hasil pada penelitian ini
tanah dengan perbandingan 1:1 oleh Gustia dilakukan hingga produksi 8 tandan buah per
(2013), menunjukkan hasil tinggi tanaman, tanaman.
jumlah daun, panjang daun, lebar daun, bobot Pengamatan pertumbuhan meliputi: tinggi
basah, dan bobot konsumsi tertinggi pada tanaman (cm), jumlah daun, dan diameter
tanaman sawi (Brassica juncea L.). Sementara itu, batang (cm). Pengamatan hasil dan kualitas
penelitian oleh Syahid, dkk. (2014) menunjukkan meliputi: jumlah buah (butir) dan bobot buah (g)
terjadi interaksi antara perlakuan arang sekam per plot, persentase jumlah dan bobot buah
dan kompos kotoran kambing terhadap tinggi layak pasar (LP) dan tidak layak pasar (TLP)
tanaman, bobot segar hasil, dan bobot kering dan persentase berdasarkan kelas kualitas buah.
tanaman segau (Vernonia cinerea) saat panen. Pengaruh perlakuan diuji dengan uji F dengan
Penambahan bahan pembenah tanah arang taraf nyata 5%, sedangkan untuk menguji
sekam dan ukuran polybag yang tepat perlu perbedaan nilai rata-rata perlakuan dilakukan
dikaji lebih lanjut pada penanaman tomat beef dengan uji Duncan pada taraf nyata 5%.
kultivar Valouro hasil sambung batang dalam
rumah plastik untuk melihat pengaruh yang ___________________________________________
lebih baik pada pertumbuhan, hasil dan kualitas Hasil dan Pembahasan
hasil tanaman.
Pengamatan Pertumbuhan Tanaman. Data hasil
___________________________________________ analisis statistik menunjukkan tidak terdapat
Bahan dan Metode interaksi antara perlakuan ukuran polybag dan
penambahan arang sekam pada semua
Penelitian dilakukan di rumah plastik komponen pertumbuhan dan hasil, namun
Laboratorium Kultur Terkendali Fakultas terdapat pengaruh mandiri dari masing-masing
Pertanian Universitas Padjadjaran, dengan faktor.
ketinggian 730 m di atas permukaan laut, Hasil analisis data pada Tabel 1.
dilaksanakan dari bulan Agustus 2015 sampai menunjukkan bahwa pada pengamatan 2 - 8
dengan Januari 2016. MST (minggu setelah tanam) perubahan tinggi
Rancangan percobaan yang digunakan tanaman baru terlihat pada umur 8 MST, diduga
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola karena hara tanaman yang berasal dari kompos
faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. baru optimal diserap akar tanaman pada waktu
Faktor pertama adalah ukuran polybag (P) terdiri pengamatan tersebut.
dari tiga taraf, yaitu p1 (30 x 35cm), p2 (35 x 35 Polybag ukuran terbesar memperlihatkan
cm), dan p3 (35 x 40 cm). Faktor kedua adalah tanaman yang lebih tinggi dibandingkan kedua
volume penambahan bahan pembenah tanah ukuran polybag lainnya yang lebih kecil.
arang sekam (A) terdiri dari tiga taraf, yaitu a0 Perbedaan yang signifikan dapat terjadi pada
(tanpa arang sekam), a1 (arang sekam 10% perlakuan ukuran polybag karena semakin besar
(v/v)), dan a2 (arang sekam 20% (v/v)). Setiap polybag yang digunakan, maka akan semakin
plot terdiri dari 10 tanaman. Jumlah sampel tiap besar pula muatan volume media di dalamnya
plot 4 tanaman untuk pengamatan pertumbuhan sehingga perakaran tanaman lebih mudah
dan data hasil diambil dari keseluruhan berkembang dan daya topang tanah terhadap
tanaman dalam plot. tanaman lebih kuat. Pada polybag yang lebih
Bibit tomat yang digunakan adalah besar juga memiliki volume campuran kompos
Kultivar Valouro hasil sambung batang dari yang lebih banyak, sehingga kandungan media
perusahaan benih ‘Rijk Zwaan’, sedangkan tanam secara biologis dan kimiawinya juga lebih
media tanam terdiri dari campuran tanah baik dibandingkan pada polybag yang lebih kecil
Inceptisol dan kompos (70:30) v/v, dan arang ukurannya (Ghorbani, dkk., 2008).
sekam sesuai perlakuan. Selama jangka waktu Pada pengamatan diameter batang (Tabel
tanam diaplikasikan pupuk dan pestisida, 2.) perlakuan ukuran polybag tidak berpengaruh

Onggo, T.M. dkk. : Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang
Jurnal Kultivasi Vol. 16(1) Maret 2017 301

secara nyata diduga karena adanya kecen- fungsi tanaman yang paling sensitif terhadap
derungan tanaman percobaan untuk bersifat kekurangan air. Kekurangan air akan mempe-
dominan pada pertambahan tinggi tanaman ngaruhi turgor sel sehingga akan mengurangi
sehingga pengaruhnya kurang terlihat pada pengembangan sel, sintesis protein dan sintesis
pembesaran diameter batang. Dominansi dinding sel (Solichatun, dkk. 2005). Penurunan
pertambahan tinggi tanaman tersebut kemudian akumulasi biomassa akibat cekaman air untuk
menekan aktivitas pembesaran diameter batang setiap jenis tanaman besarnya tidak sama.
sehingga pengaruh ukuran polybag hanya Keberadaan air juga berpengaruh langsung
terlihat nyata terhadap pertambahan tinggi terhadap aktivitas fotosintesis sehingga erat
tanaman. kaitannya dalam menunjang pertumbuhan dan
hasil tanaman.
Tabel 1. Pengaruh penambahan arang sekam dan
ukuran polybag terhadap pertumbuhan tinggi Tabel 2. Pengaruh penambahan arang sekam dan
tanaman tomat 2-8 MST ukuran polybag terhadap diameter batang
tanaman tomat 8 MST
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
2 MST 4MST 6MST 8MST Diameter Batang 8 MST
Perlakuan
Ukuran Polybag (cm)
30 x 35 cm 43,3 85,8 133,6 164,1 a Ukuran Polybag
35 x 35 cm 44,3 87,2 135,6 164,9 a 30 x 35 cm 0,83
35 x 40 cm 43,6 86,8 137,7 174,4 b 35 x 35 cm 0,84
Arang Sekam 35 x 40 cm 0,85
0% 43,0 85,8 135,4 166,8 Arang Sekam
10% 43,5 87,3 135,4 169,7 0% 0,86 b
20% 44,7 86,7 136,1 166,9 10% 0,87 b
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang 20% 0,79 a
sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang
berbeda nyata sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata menurut Uji Lanjut Jarak Berganda
Perlakuan arang sekam tidak memberikan Duncan pada taraf 5%
perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman, hal
tersebut terjadi karena penambahan arang Pengamatan Hasil dan Kualitas Hasil.
sekam memiliki pengaruh yang lebih besar Berdasarkan data pada Tabel 3. dan Tabel 4.
terhadap peningkatan perkembangan akar menunjukkan bahwa jumlah buah dan bobot
dibandingkan bagian tajuknya (Irawan dan buah total per plot dan buah layak pasar (LP)
Kafiar, 2015). Arang sekam berpengaruh terha- serta tidak layak pasar (TLP) tidak dipengaruhi
dap diameter batang, pada perlakuan penam- secara nyata oleh ukuran polybag, penambahan
bahan arang sekam terbanyak, memperlihatkan arang sekam maupun interaksi keduanya. Data
diameter batang dengan ukuran lingkar terkecil pada Tabel 3. memperlihatkan bahwa genetis
jika dibandingkan hasil penambahan arang yang tanaman menunjukkan penampakkan hasil yang
lebih sedikit dan tanpa penambahan. Penam- seragam meskipun jumlah maupun bobot buah
bahan arang sekam seharusnya bersifat pada tanaman percobaan hingga pengamatan
menguntungkan karena dapat memperbaiki panen pada tandan ke-8 belum mencapai target
sifat fisik tanah, akan tetapi karena sifatnya yang potensi genetik tanaman.
porous yang menjadi dugaan bahwa tanaman Belum tercapainya target hasil sesuai
mengalami kekurangan air sehingga pada potensi genetik dapat disebabkan oleh faktor
penambahan arang sekam terbanyak menun- eksternal yaitu, pengaruh lingkungan maupun
jukkan pertumbuhan diameter batang lebih kecil cara budidaya. Salah satu keunggulan tomat beef
secara nyata. kultivar Valouro yaitu memiliki resistensi
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhadap virus namun disamping itu juga
budidaya seringkali dibatasi oleh air. Respon memiliki kelemahan yaitu bersifat responsif
tumbuhan terhadap kekurangan air dapat terhadap pupuk jika dibandingkan dengan jenis
dilihat pada aktivitas metabolisme, morfologi, tomat beef lainnya, sehingga penerapan standar
tingkat pertumbuhan, ataupun produktivitas budidayanya lebih intensif. Lingkungan tumbuh
tanaman tersebut. Pertumbuhan sel merupakan tanaman seperti ketinggian tempat dan

Onggo, T.M. dkk. : Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang
302 Jurnal Kultivasi Vol. 16(1) Maret 2017

temperatur juga mempengaruhi pertumbuhan defisiensi kalsium dan meninggalkan bekas


dan umur tanaman tomat beef. berupa Blossom-end Rot (BER) (Fake, 2010) yang
berpengaruh langsung terhadap buah tidak
Tabel 3. Pengaruh penambahan arang sekam dan layak pasar yang dihasilkan.
ukuran polybag terhadap jumlah dan bobot buah Tingginya persentase buah tidak layak
total per plot pasar (mencapai 30%) yang dihasilkan
Jumlah Bobot Buah/ dipengaruhi terutama oleh adanya gangguan
Perlakuan fisiologis pada buah selama percobaan berupa
Buah/ Plot Plot (kg)
Ukuran Polybag BER yang berpengaruh secara nyata mengu-
30 x 35 cm 103,33 12,51 rangi jumlah dan bobot buah layak pasar (LP)
35 x 35 cm 99,88 11,97 yang dihasilkan.
35 x 40 cm 109,33 14,11
Arang Sekam Tabel 4. Pengaruh penambahan arang sekam dan
0% 108,68 13,16 ukuran polybag terhadap persentasejumlah dan
10% 105,22 12,93 bobot buah layak dan tidak layak pasar per-plot
20% 98,64 12,50
Jumlah Buah Bobot Buah
Keterangan: Nilai rata-rata yang tidak diikuti Perlakuan (%) (%)
huruf, menyatakan bahwa uji F tidak LP TLP LP TLP
menunjukkan perbedaan nyata pada taraf 5% Ukuran Polybag
30 x 35 cm 62,23 37,77 71,57 28,43
Ketidakseimbangan kondisi fisiologis yang 35 x 35 cm 60,70 39,30 70,33 29,67
terjadi selama percobaan akibat lingkungan 35 x 40 cm 67,73 32,27 75,00 25,00
yang kurang mendukung tersebut berpengaruh Arang Sekam
langsung terhadap hasil buah layak dan tidak 0% 62,27 37,73 71,67 28,33
layak pasar serta berpengaruh tidak langsung 10% 62,03 37,97 70,87 29,13
terhadap jumlah dan bobot buah total yang 20% 66,37 33,63 74,37 25,63
dihasilkan (Tabel 4.). Salah satu penyebab Keterangan : Nilai rata-rata tidak diikuti huruf,
utamanya, diduga karena adanya pengaruh menyatakan bahwa uji F tidak menunjukkan
kelembaban dan temperatur yang fluktuatif perbedaan nyata pada taraf 5%; LP= Layak Pasar;
sepanjang proses pembuahan pada umur 4 -14 TLP= Tidak Layak Pasar
MST (pengamatan hingga 8 tandan). Kondisi
lingkungan daerah Jatinangor dengan tempe- Persentase serangan BER dengan kisaran
ratur yang cukup tinggi mempercepat proses 30% menunjukkan terjadinya pengaruh BER
transpirasi dan respirasi tanaman sehingga yang cenderung merata pada semua perlakuan.
tanaman sempat mengalami cekaman kekeri- BER menyerang tanaman percobaan secara
ngan pada fase pembesaran buah yang rentan menyeluruh dan tidak mengakibatkan pengaruh
cekaman tersebut. Kandungan air yang tidak secara spesifik pada perlakuan manapun.
terpenuhi pada tanaman mengurangi penye- Data pada Tabel 5. Menunjukkan bahwa
rapan dan pelepasan kalsium pada saat didapatkan pengaruh mandiri pada perlakuan
pembesaran buah sehingga buah mengalami ukuran polybag. Polybag terbesar memberikan
Tabel 5. Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap persentase jumlah dan bobot
buah

Perlakuan Jumlah Buah (%) Bobot Buah (%)


Kelas Kualitas A B C A B C
Ukuran Polybag
30 x 35 cm 18,27 a 42,33 39,93 b 23,25 a 43,64 34,10 b
35 x 35 cm 17,10 a 41,08 44,23 b 22,29 a 42,84 37,14 b
35 x 40 cm 25,16 b 46,75 27,65 a 29,99 b 48,95 23,40 a
Arang Sekam
0% 19,59 43,39 37,59 24,60 45,77 32,65
10% 21,20 39,35 38,69 26,77 40,90 32,82
20% 19,73 47,43 35,53 24,17 48,76 29,17
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut Uji Lanjut Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Onggo, T.M. dkk. : Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang
Jurnal Kultivasi Vol. 16(1) Maret 2017 303

hasil persentase tertinggi terhadap bobot dalam Kompos mampu menggemburkan tanah
kualitas buah kelas A. Polybag terkecil sehingga dapat mempermudah perkembangan
menunjukkan hasil bobot yang tidak berbeda akar dan meningkatkan kemampuannya dalam
nyata dengan polybag ukuran sedang. Jika dilihat penyerapan hara secara optimal (Samekto, 2006).
dari jumlah dan bobot buah yang dihasilkan, Penyerapan hara yang lebih optimal pada
perlakuan polybag terbesar juga menunjukkan perlakuan ukuran polybag terbesar tersebut
persentase yang lebih tinggi pada kelas kualitas mampu memperlihatkan peningkatan persen-
buah A secara signifikan serta memperlihatkan tase jumlah dan bobot buah kelas A secara nyata
persentase jumlah dan bobot buah terkecil dibandingkan perlakuan ukuran polybag lain
dalam kualitas buah kelas C yang berbeda nyata yang lebih kecil.
jika dibandingkan dengan kedua perlakuan
lainnya. ___________________________________________
Jumlah media yang lebih banyak pada Kesimpulan dan Saran
polybag terbesar mampu menyediakan ruang
untuk perkembangan akar yang lebih optimal 1. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan
dibandingkan perlakuan ukuran polybag yang ukuran polybag dengan penambahan arang
lebih kecil, oleh karena itu, semakin besar sekam terhadap semua variabel pada
ukuran polybag yang digunakan dalam pengamatan pertumbuhan dan hasil
penelitian ini, maka penyerapan hara cenderung tanaman tomat beef kultivar Valouro hasil
lebih baik karena ditunjang oleh penyebaran sambung batang.
akar yang lebih mudah untuk berkembang. 2. Perlakuan ukuran polybag terbesar pada
Penyerapan hara yang optimal pada tanaman penelitian ini (35cm x 40cm) menghasilkan
secara langsung mempengaruhi persentase tanaman yang lebih baik pada komponen
jumlah dan kelas kualitas buah yang dihasilkan. pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman
Perlakuan arang sekam secara mandiri serta komponen hasil tanaman yaitu
tidak berpengaruh terhadap persentase jumlah persentase jumlah dan bobot buah kualitas
maupun bobot buah dalam kelas apapun, hal ini A serta menurunkan persentase jumlah dan
diduga karena arang sekam adalah bahan bobot buah kualitas C dibandingkan
pembenah yang steril sehingga tidak memuat perlakuan ukuran polybag yang lebih kecil.
kandungan hara yang dapat menunjang Saran. Gangguan fisiologis Blossom-end Rot
tanaman dalam menghasilkan kualitas buah (BER) pada tanaman percobaan menjadi
berbeda. gangguan dengan intensitas tertinggi yang
Wasonowati (2010), menyatakan bahwa mempengaruhi hasil percobaan sehingga perlu
produksi tomat yang lebih tinggi bisa dilakukan pemilihan kultivar yang toleran
didapatkan jika ditunjang oleh pertumbuhan terhadap gangguan BER serta perbaikan teknik
vegetatif yang optimal antara lain ketersediaan budidaya untuk mencapai keseimbangan
hara dan faktor tumbuh lainnya. Berdasarkan fisiologis tanaman.
hasil analisis statistik pada data pertumbuhan
tanaman (Tabel 1.), pengaruh tinggi tanaman ___________________________________________
sejalan hasilnya dengan persentase jumlah dan Daftar Pustaka
bobot buah tiap kelas kualitas. Kelas kualitas
buah yang dihasilkan pada tanaman tomat Agoes, D. 1994. Aneka Jenis Media Tanam dan
dipengaruhi oleh kombinasi antara potensi Penggunaannya. Penebar Swadaya, Jakarta.
genetik, iklim, dan cara budidaya (Sinha et al., Fake, C. 2010. Managing blossom-end rot in
2010). tomatoes and peppers. Cooperative
Polybag dengan ukuran terbesar memiliki Extension, University of California.
kandungan campuran bahan organik berupa Ghorbani, R., A. Koocheki, M. Jahan, dan G.A.
kompos (v/v) yang lebih banyak dibandingkan Asadi. 2008. Impact of organic amendments
ukuran polybag lainnya. Semakin besar volume and compost extracts on tomato production
media yang digunakan, maka semakin and storability in agroecologicalsystems.
meningkatkan sistem perkembangan akar, Agron. Sustain. Dev. (28): 307–311
artinya penyerapan air dan unsur hara akan Gustia, H. 2013. Pengaruh penambahan sekam
lebih optimal yang berdampak pada bakar pada media tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman percobaan. pertumbuhan dan produksi tanaman sawi

Onggo, T.M. dkk. : Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang
304 Jurnal Kultivasi Vol. 16(1) Maret 2017

(Brassica juncea l.). E-Journal Widya Kese- Sinha, N., Y. H. Hui, E. O. Evranuz, M. Siddiq,
hatan dan Lingkungan. Vol. 1 (01): 12-17. and J. Ahmed. 2010. Handbook of
Hochmuth, G. J. and R. C. Hochmuth. 2012. Vegetables and Vegetable Processing.
Production of greenhouse tomatoes. Wiley-Blackwell. New Jersey.
Florida Greenhouse Vegetable Production Smith, N., D. Scott and J. R. Duval. 1998. The
Handbook, Vol 31. effect of container size. HortTechnology.
Irawan, A. dan Y. Kafiar. 2015.Pemanfaatan Vol. October-December 8(4).
cocopeat dan arang sekam padi sebagai Solichatun, E. Anggarwulan, dan W.
media tanam bibit cempaka wasian Mudyantini. 2005. Pengaruh Ketersediaan
(Elmerrilia ovalis). Pros. Semnas Masyarakat Air terhadap Pertumbuhan dan Kandu-
Biodiversitas Indonesia.Vol. 1 (4): 805-808. ngan Bahan Aktif Saponin Tanaman
Kubota, C., M. A. McClure, N. Kokalis-Burelle, Ginseng Jawa (Talinum paniculatum
M. G. Bausher, and E. N. Rosskopf. 2008. Gaertn.). Biofarmasi 3 (2): 47-51.
Vegetable grafting: History, use, and Sudirja, R., M. A. Sholihin, dan S. Rosniawaty.
current technology status in North 2007. Respons beberapa sifat kimia
America. HortScience. Vol.43(6): 1664-1669. inceptisols asal rajamandala dan hasil bibit
Kusuma, A. H., M. Izzati, dan E. Saptiningsih. kakao (Theobroma cacao L.) melalui
2013. Pengaruh penambahan arang dan abu pemberian pupuk organik dan pupuk
sekam dengan proporsi yang berbeda hayati. Universitas Padjadjaran.
terhadap permeabilitas dan porositas tanah Supriyanto dan F. Fiona. 2010. Pemanfaatan
liat serta pertumbuhan kacang hijau (Vigna arang sekam untuk memperbaiki pertum-
radiata L.). Bul. Anat. & Fisiol. Vol. XXI(1): 1-9. buhan semai jabon (Anthocephalus cadamba
Poorter, H., J. Buhler, D. V. Dusschoten, J. (Roxb.) Miq) pada media subsoil. J.
Climent, and J. A. Postma. 2012. Pot size Silvikultur Tropika, Vol. 01 (01): 24-28.
matters: a meta-analysis of the effects of Syahid, A., G. Pituati, dan S. Kresnatita. 2013.
rooting volume on plant growth. Journal Pemanfaatan arang sekam padi dan pupuk
Compilation by CSIRO, Functional Plant kandang untuk mendapatkan pertum-
Biology Vol. 39 (839-850). buhan dan hasil tanaman segau pada tanah
Rivard, C. and F. Louws. 2006. Grafting for disease gambut. J. Agri-peat, Vol. 5, No. 2.
resistance in heirloom tomatoes. North Wasonowati, C. 2010. Peningkatan produksi dan
Carolina Cooperative Extension Service. kualitas tomat (Lycopersicon esculentum)
Samekto, R. 2006. Pupuk Kompos. PT. Intan dengan sistem budi daya hidroponik.
Sejati. Klaten. Rekayasa, Vol. 3 (2): 83-89.

Onggo, T.M. dkk. : Pengaruh penambahan arang sekam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat kultivar ‘Valouro’ hasil sambung batang

Anda mungkin juga menyukai