Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HIDROLOGI

SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

BAB-2
GAMBARAN UMUM

DAERAH IRIGASI

2.1 LUASAN DAERAH IRIGASI


Lokasi Pekerjaan SID Rehabilitasi Daerah Irigasi Kewenangan Kabupaten (IPDMIP) berada di
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Tabel 2. 1 Lokasi Daerah Irigasi dan Luas Areal Pekerjaan
Luas Luas Luas
Total Rehab Rehab
Nama DI & Lokasi
No Areal (Ha) (Ha)
Kabupaten
(Ha)
KAK KAK Lapangan Desa Kecamatan
1 Batu Karut 366 366 366 Selawangi Sukaraja
2 Cisekarwangi 241 241 241 Sekarwangi Cibadak
3 Sukarame 342 342 342 Parakan Salak Parakan Salak
4 Jaya Mekar 213 213 213 Tugubandung Kabandungan
5 Cikurutug 400 400 400 Cibodas Palabuhan Ratu
6 Tarisi 430 430 430 Sirnajaya Warungkiara
7 Cisukawayana 349 349 349 Cileungsing Cikakak
8 Warujajar 300 300 300 Jagamukti Surade
9 Ciasih Kalibunder 408 408 408 Kalibunder Kalibunder
10 Cimarinjung 230 230 230 Ciemas Ciemas
11 Cimulek 491 491 491 Caringin Nunggal Waluran
12 Pangkalan 365 365 365 Waluran Waluran
13 Cipinang - Ciletuh 441 441 441 Mekar Mukti Waluran
14 Ciasih II 249 249 249 Ciwalat Pabuaran

Luas total areal (KAK) bedasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia, Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi.

2.2 GEOGRAFI
2.2.1. Geologi
Kabupaten Sukabumi masuk kedalam 2 (dua) lembar peta Geologi Regional yaitu Lembar
Bogor skala 1 : 100.000 yang disusun oleh A.C. Effendi, Kusnama dan B. Hermanto (1998)

KSO
2-1
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

serta Lembar Jampang dan Balekambang skala 1: 100.000 yang disusun oleh Sukamto (1975).
Adapun kajian Geologi Regional ini akan ditinjau dari beberapa aspek geologi yaitu, aspek
fisiografi, stratigrafi, serta struktur dan tektonik geologi, yang pembahasannya dapat dilihat
dibawah ini.
 Fisiografi
Berdasarkan zona fisiografi menurut Van Bemmelen (1949), lokasi pekerjaan yaitu Kabupaten
Sukabumi, masuk kedalam Zona Bandung pada bagian utara dan Zona Pegunungan Selatan
Jawa Barat pada bagian selatannya yang dibatasi oleh Pegunungan Bayah di bagian
tengahnya. Zona Bandung merupakan geantiklin di Pulau Jawa yang telah mengalami
penghancuran/keruntuhan pada akhir Zaman Tersier yang kemudian terisi oleh endapan
gunungapi muda(Van Bemmelen,1949). Dibandingkan dengan kedua Zona yang
mengapitnya (Zona Bogor dan Zona Pegunungan Selatan), Zona Bandung merupakan suatu
depresi namun memiliki ketinggian rata-rata 650-700 mdpl. Morfologi yang paling dikenali
di wilayah Kabupaten Sukabumi adalah Perbukitan di sekitar Lembah Cimandiri yang banyak
diinterpretasikan sebagai zona lemah dengan penarikan struktur-struktur geologi
disepanjang kelurusannya serta tersingkapnya batuan-batuan berumur tua.

KSO
2-2
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Gambar 2. 1 Peta Fisiografi Jawa Barat (modifikasi Van Bemmelen, 1949)


 Stratigrafi Regional
Secara stratigrafi dilihat dari titik-titik lokasi batas wilayah DI Kabupaten Sukabumi yang
bersumber dari PSETK, Kabupaten Sukabumi, litologi penyusun lokasi pekerjaan didominasi
oleh endapan vulkanik pada bagian utara yang mencakup 5 (lima) wilayah daerah irigasi, yaitu
DI. Batu Karut, DI. Sukarame, DI. Jayamekar, DI. Cikurutug, dan DI. Cisukawayana. Sedangkan
di bagian selatan didominasi oleh batuan sedimen berumur Tersier tengah, mencakup 9
(sembilan) daerah iriasi, yaitu DI. Tarisi, DI. Cimarinjung, DI. Pangkalan, DI. Cimulek, DI.
Cipinang Ciletuh, DI. Ciasih Kalibunder, DI. Ciasih II, DI. Cisekarwangi dan terakhir DI. Warujajar.
Masing-masing penjelasan litologi dapat dilihat berdasarkan tatanan stratigrafinya dari muda
ke tua.

KSO
2-3
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Gambar 2. 2 Sebagian Peta Geologi Regional Lembar Bogor (A.C. Effendi, ,dkk,1998), serta
Lembar Jampang dan Balekambang (Sukamto ,1975), yang masuk kedalam lokasi
pekerjaan
Tabel 2. 2 Formasi Batuan yang Masuk Kedalam Lokasi Pekerjaan

No. Kode Formasi Formasi/AnggotaBatuan Litologi Penyusun


1 Qvg Batuan Gunungapi Kerakal, berangkal dalam masa dasar pasir
Gunung Gede berwarna abu-abu tua.
2 Qvst Batuan Gunungapi Tuf batuapung pasiran, tuf batuapung,
Gunung Salak setempat dinamakan tras.
3 Qvb Breksi bersusunan andesit-basal, setempat
aglomerat, lapuk.
4 Qvl Batuan Gunungapi Tua Lava Gunung api berupa aliran lava
bersusunan basal dengan labradorit, piroksen,
dan hornblende.

KSO
2-4
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

No. Kode Formasi Formasi/AnggotaBatuan Litologi Penyusun


5 Qvt Tuf berbatuapung.
6 Tpv Bahan Gunungapi : Breksi, breksi tuf
batuapungan, aliran lava dan batupasir tufan.
7 Tmbu Formasi Bentang bagian Formasi Bentang bagian atas terdiri atas : Tufa
atas kristal, tufa abu , tufa batu, pada umumnya
napalan dan berbatu apung. Sedangkan
Foramsi Bentang bagian bawah terdiri atas :
batupasir, batulempung, batupasir gampingan
, breksi tufa, batugamping, dan konglomerat.
Formasi ini menindih secara tidak selaras
dengan Formasi jampang dan di daerah barat
berubah secara berangsur menjadi formasi
beser. Umur Formasi diperkirakan Miosen
akhir.
8 Tmcl Formasi Cibodas Berupa batugamping, sebagian tufaan,
batupasir gampingan. Bagian tara dan timur
berangsur berubah menjadi formasi Bentang.
Formasi ini diperkirakan berumur Miosen
Akhir.
9 Tmcm Mencakup tiga satuan antara lain : Satuan
10 Tmcb Batulempung (Anggota Nyalindung), Satuan
Batugamping (Anggota Bojonglopang), dan
Satuan Batupasir. Bagian utama formasi ini
adalah batupasir, dengan perselingan dengan
Formasi Cimandiri
konglomerat, batulempung dan batugamping.
Satuan ini diperkirakan berumur Akhir Miosen
Tengah. Satuan ini diendapkan secara tidak
selaras di atas Formasi Lengkong dan Formasi
Jampang.
11 Tmjc Satuan ini terdiri dari 3 satuan yaitu : Breksi
Volkanik pada anggota Bojonglopang , Tufa
12 Tmja
dari anggota Cikarang dan Lava dari anggota
Formasi Jampang Ciseureuh. Satuan ini tidak selaras dangan
Formasi Rajamandala dan Formasi Ciletuh.
Satuan ini diendapkan di lingkungan laut.
Umur satuan ini diperkirakan Miosen Awal.

 Struktur dan Tektonik Regional

Kajian struktur dan tektonik regional pada daerah Kabupaten Sukabumi lebih berpusat pada
daerah struktur Lembah Cimandiri yang berada tepat di wilayah administratif Kabupaten
Sukabumi. Daerah Struktur Cimandiri berada di daerah utara aliran Sungai Cimandiri yang
berbatasan dengan Blok Jampang Kulon pada bagian selatan. Sedangkan dibagian Utaranya
kurang dapat dikenali karena pada umumnya tertutup endapan gunungapi muda.

KSO
2-5
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Kemungkinan sesar besar Pelabuhan Ratu –Pulau Seribu merupakan batasan dari Blok
struktur ini (Soedjono Martodjojo, 2003).

Gambar 2. 3 Struktur Geologi Blok Lembah Cimandiri (Soedjono Martodjodjo, 2003)


Lokasi pekerjaan yang berdekatan dengan blok struktur ini adalah wilayah DI. Tarisi dan DI.
Cisekarwangi yang berada di sepanjang kemenerusan sungai Cimandiri. Sesar dan Lipatan
di Daerah Struktur Lembah Cimandiri ini pada umumnya berarah baratlaut- tenggara,
dengan sekitar 250 – 300 yang dinterpretasikan mengikuti pola struktur Sumatera. Struktur
sesar dan lipatan pada daerah ini sangat banyak dan beragam dari yang berukuran kecil

KSO
2-6
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

(ratusan meter) hingga besar mencapai seribu meter yaitu Sesar Naik G. Walat. Menurut
Soedjono Martodjodjo (2003), ditarik kesimpulan bahwa struktur sesar naik dan liipatannya
umumnya sejajar yang dipotong oleh sesar-sesar mendatar dan sesar turun, dengan sudut
kemiringan sesar naiknya pada umumnya tinggi dan lipatannya pada umumnya asimetri
(Dragfold). Satuan litologi paling muda yang tersesarkan kuat adalah Formasi Cigadung yang
berumur N15-N16.
Kemenerusan Sesar Cimandiri yang merupakan sesar utama penyusun Daerah Struktur
Lembah Cimandiri mencapai 100 Km kearah Padalarang. Dari perhitungan Slip rate geodetic
sesar ini memliki pergerakan cukup kecil antara 0,4-1 mm/tahun (Sawitri, 2016). Keberadaan
sesar ini sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan Peta Gempa Nasional yang
diterbitkan oleh Puslitbang.

Gambar 2. 4 Peta Segmen Sesar Aktif Cimandiri Menurut Marliyani dkk., 2016
(di dalam Buku Peta Sumber dan Bahay Gempa Indonesia Tahun 2017)
2.2.2. Topografi
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang
bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah bagian utara dan tengah. Dengan
ketinggian berkisar antara 0 – 2.960 m. Dengan adanya daerah pantai dan gunung-gunung

KSO
2-7
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

antara lain Gunung Salak dan Gunung Gede yang masing-masing mempunyai puncak
ketinggian 2.211 m dan 2.958 m menyebabkan keadaan lereng sangat miring (lebih besar dari
35°) meliputi 29 persen dari luas Kabupaten Sukabumi.
Sementara kemiringan antara 13° – 35° meliputi 37 persen dan kemiringan antara 2° -13°
meliputi 21 persen dari luas kabupaten. Sisanya daerah datar meliputi 13 persen dari luas
kabupaten. Keadaan topografi yang demikian menyebabkan wilayah Kabupaten Sukabumi
menjadi rawan terhadap longsor, erosi tanah dan lain-lain. Bila diamati dari sumber air,
tenyata sumber daya air cukup banyak, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya aliran sungai
seperti Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya, Cipelang, Citatih, Citarik, Cibodas dan
Cidadap. Selain itu terdapat juga Sungai Ciletuh, Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang merupakan
batas dengan daerah Kabupaten Cianjur di sebelah Timur. Sumber-sumber air tersebut banyak
digunakan masyarakat untuk mengairi lahan pertaniannya.

2.2.3. Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi tahun 2010 hingga tahun 2017 terus mengalami
peningkatan dengan rata – rata jumlah penduduk 2.453.498, terdiri atas 1.243.192 laki – laki
dan 1.210.306 perempuan. Kepadatan penduduk rata – rata Kabupaten Sukabumi dari tahun
2010 hingga 2017 adalah 589 orang per km2. Berikut merupakan data jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 2. 3 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin


Jumlah Penduduk Kepadatan
Tahun Sex Ratio
Laki - Laki Perempuan Jumlah Total Penduduk per km2
2010 1.199.221 1.159.197 2.358.418 103,45 567
2011 1.207.781 1.168.714 2.376.495 103,34 571
2012 1.215.693 1.177.498 2.393.191 103,24 575
2013 1.222.814 1.185.603 2.408.417 103,14 579
2014 1.229.168 1.192.945 2.422.113 103,04 582
2015 1.234.673 1.199.548 2.434.221 102,93 585
2016 1.239.279 1.205.337 2.444.616 102,82 587
2017 1.243.192 1.210.306 2.453.498 102,72 589
Sumber: BPS Kabupaten Sukabumi, 2018

2.2.4. Administrasi
Kabupaten Sukabumi merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat
dimana ibukota kabupaten berada di Pelabuhan Ratu. Secara geografis Kabupaten Sukabumi
terletak antara 6˚57’ - 7˚25’ Lintang Selatan dan 106˚49’ - 107˚ Bujur Timur. Luas wilayah
Kabupaten ini adalah berupa daratan seluas 4.162 km2 atau 11,21% dari luas Jawa Barat atau
3,01% dari luas seluruh Pulau Jawa.
Batas wilayah Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut:

KSO
2-8
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

1. Sebelah Utara : Kabupaten Bogor


2. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
3. Sebelah Barat : Kabupaten Lebak dan Samudera Indonesia
4. Sebelah Timur : Kabupaten Cianjur

2.3. TATA GUNA DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN IRIGASI


2.3.1. Rencana Detail Tata Ruang
Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten meliputi :
a. Pencapaian luas kawasan lindung hutan dan non hutan;
b. Pengembangan sentra agribisnis berorientasi sistem agropolitan dan minapolitan;
c. Pengembangan wisata budaya, wisata alam, dan wisata buatan memanfaatkan
potensi alam dan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan budaya;
d. Pengembangan kawasan peruntukan industri bertumpu pada potensi sumber daya
lokal;
e. Pengembangan sistem pusat kegiatan dan peningkatan sistem pelayanan sarana
dan prasarana wilayah secara berjenjang dan sinergis; dan
f. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

KSO
2-9
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Gambar 2. 5 Peta Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi

KSO
2-10
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Sumber: Bappeda Kab. Sukabumi, 2012


2.3.2. Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana tata ruang wilayah kabbupaten terdiri atas :
1. Kawasan lindung
2. Kawasan budaya

Kawasan lindung terdiri atas :


a. Kawasan hutan lindung
b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
c. Kawasan perlindungan setempat
d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
e. Kawasan rawan bencana
f. Kawasan lindung geologi
g. Kawasan lindung lainnya.

Kawasan budidaya terdiri atas :


a. Kawasan peruntukan hutan produksi
b. Kawasan perunntukan hutan rakyat
c. Kawasan peruntukan pertanian
d. Kawasan peruntukan perikanan
e. Kawasan peruntukan pertambangan
f. Kawasan peruntukan industri
g. Kawasan peruntukan pariwisata
h. Kawasan peruntukan permukiman
i. Kawasan peruntukan lainnya

2.3.3. Kebijakan Pembangunan Pertanian Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota


Keterlibatan masyarakatan dalam membangun pertanian di kabupaten Sukabumi harus terus
ditingkatkan. Melalui MUSRENBANG Tingkat Kecamatan diperoleh usulan-usulan dari
masyarakat yang dikoordinir oleh BAPPEDA. Dengan kondisi seperti ini diharapkan
perencanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2018 dapat selaras dengan
keinginan dan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sukabumi. Penyelarasan ini juga diarahkan
dengan program dan kebijakan pembangunan pertanian di tingkat Propinsi dan Pusat.
Berdasarkan data hasil usulan masyarakat untuk Program dan Kegiatan di Dinas Pertanian
Tahun 2018. Kegiatan – kegiatan yang diusulkan mengarah pada 3 program yaitu Program
Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Program Peningkatan
Produksi Pertanian. Adapun Kegiatan pada masing-masing program tersebut adalah :
a. Prioritas Kegiatan pada program Peningkatan Ketahanan Pangan adalah
 Peningkatan Produksi melalui Prasarana dan Sarana Pertanian (DBH Pajak Rokok
2018)

KSO
2-11
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

 Optimalisasi Kebun Dinas


 Kemitraan Usaha melalui Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkebunan
 DAK Reguler Bidang Pertanian (DAK Reguler 2018)
 Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
 Peningkatan Produksi Tanaman Pangan (DBH Pajak Rokok 2018)
 Integrated Participatory Development And Management Irrigation Program
(IPDMIP)
 Pengembangan Infrastruktur Pertanian
 Pengembangan Infrastruktur Pertanian (DBH Pajak Rokok 2018)
 Peningkatan Produksi melalui Prasarana dan Sarana Pertanian
 Integrated Participatory Development And Management Irrigation Program
(IPDMIP Pendamping)
b. Prioritas Kegiatan pada program Peningkatan Kesejahteraan Petani adalah :
 Pengembangan Pasca Panen dan Produk Olahan Padi, Palawija dan Hortikultura
 Pengembangan Pemasaran dan Promosi Hasil Pertanian
 Pengembangan Kawasan Sayuran
 Pengembangan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Komoditas Perkebunan
 Penguatan Kompetensi Manajemen Kelembagaan dan Aksesibilitas Permodalan
Usaha Perkebunan

c. Program Peningkatan Produksi Pertanian


 Pengembangan Benih Tanaman Perkebunan
 Pembinaan dan Pengawasan Perkebunan Besar
 Pengolahan Data Statistik Pertanian
 Intensifikasi, Peremajaan dan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan

2.3.4. Kebijakan Pembangunan Irigasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota


Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom, memberikan kewenangan yang
lebih kepada Propinsi sebagai daerah otonom untuk menyelenggarakan kegiatan
pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten/kota, termasuk di dalamnya kegiatan keirigasian
yang bersifat lintas. Dengan demikian, diharapkan penyelenggaraannya mampu
meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerataan keadilan, demokratisasi, dan penghormatan
terhadap budaya lokal serta memperhatikan potensi dan keragaman daerah.
Adanya perubahan tujuan pembangunan pertanian dari meningkatkan produksi untuk
swasembada beras menjadi melestarikan ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan
petani, dan meningkatkan kesempatan kerja di perdesaan, serta perbaikan gizi keluarga,
menuntut penyesuaian-penyesuaian arah dan langkah kerja kegiatan dan pendekatan
pembangunan keirigasian.

KSO
2-12
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Adanya pergeseran nilai air dari sumberdaya milik bersama (public goods) yang melimpah dan
dapat dikonsumsi tanpa biaya menjadi sumberdaya ekonomi (economic goods) yang
mempunyai fungsi sosial, terjadinya kerawanan ketersediaan air secara nasional, adanya
persaingan pemanfaatan air antara irigasi dengan penggunaan oleh sektor-sektor lain, dan
konversi lahan beririgasi untuk kepentingan lainnya, memerlukan adanya kebijakan
pengelolaan irigasi yang efektif sehingga keberlanjutan sistem irigasi dan hak-hak atas air bagi
semua pengguna dapat terjamin.
Mengingat irigasi tidak terlepas dari pengelolaan sumberdaya air secara keseluruhan maka
pembaruan kebijakan dalam bidang keirigasian harus dilaksanakan secara simultan dan
konsisten dengan pembaruan pengelolaan sumberdaya air secara keseluruhan.
Berdasarkan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan, Pemerintah Daerah
menyerahkan kewenangan pengelolaan irigasi yang meliputi operasi dan pemeliharaan,
pengamanan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi untuk satu sistem irigasi kepada
perkumpulan petani pemakai air secara demokratis. Penyerahan kewenangan pengelolaan
irigasi dari Pemerintah Daerah kepada perkumpulan petani pemakai air dengan tanpa
penyerahan kepemilikan aset jaringan irigasi. Pemerintah Daerah melakukan fasilitasi di
bidang bantuan teknis dan bantuan pembiayaan sesuai dengan permintaan dari perkumpulan
petani pemakai air dengan memperhatikan prinsip kemandirian. Sesuai kewenangannya,
perkumpulan petani pemakai air melaksanakan pengelolaan irigasi secara mandiri dan dapat
memilih bekerja sama dengan Pemerintah Daerah atau pihak lainnya dalam pemberian
pelayanan pengelolaan irigasi di wilayah kerjanya.
Sasaran kebijakan pengelolaan irigasi tersebut di atas adalah:
 diserahkannya pengelolaan irigasi pemerintah kepada perkumpulan petani pemakai
air secara demokratis;
 terjaga dan meningkatnya kinerja sistem irigasi, baik yang sudah diserahkan, maupun
yang masih dikelola bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, perkumpulan
petani pemakai air, serta pihak lainnya;
 adanya mekanisme kerjasama pengelolaan irigasi untuk sistem irigasi yang belum
sepenuhnya dikelola oleh perkumpulan petani pemakai air, dengan prinsip
kesetaraan, transparansi, dan akuntabilitas; dan
 meningkatnya partisipasi dan tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air
dalam pengelolaan irigasi.

2.3.5. Kondisi Lahan Produktivitas Pertanian


Data statistik pertanian tanaman pangan khususnya padi dan palawija dikumpulkan secara
nasional dengan menggunakan konsep dan metode pengumpulan data yang sama di setiap
kabupaten/kota. Di tingkat pusat, pengumpulan data ini dilaksanakan atas kerjasama Badan
Pusat Statistik dengan Direktorat Jendral Tanaman Pangan. Pada tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota, dilaksanakan oleh BPS Provinsi dan Kabupaten/Kota masing-masing. Pada

KSO
2-13
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

tingkat kecamatan, dilakukan atas kerjasama Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dan
Petugas Dinas Pertanian.

Pengumpulan Data Luas Tanam

Data luas tanam meliputi luas tanaman akhir bulan, dipanen berhasil, rusak/puso, penanaman
baru (tambah tanam) yang dilakukan secara lengkap melalui pendekatan area di seluruh
kecamatan dan pelaporannya dilakukan setiap bulan oleh Petugas Dinas Pertanian dengan
menggunakan daftar SP-Padi dan SP-Palawija.
Data tersebut diperoleh dengan cara penaksiran sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan sistem blok pengairan
b. Laporan petani kepada Kepala Desa/Lurah
c. Banyaknya benih yang digunakan
d. Eye estimate (pandangan mata) berdasarkan luas baku
e. Sumber informasi lain, yaitu: Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Petugas Pengawas
Benih dan lain-lain.

Data Bentuk Produksi


Bentuk produksi (hasil) untuk masing-masing jenis tanaman adalah sebagai berikut:
a. Padi sawah/ladang dalam bentuk gabah keringgiling.
b. Jagung dalam bentuk pipilan kering.
c. Ubi kayu/jalar dalam bentuk ubi basah.
d. Kacang tanah/kedele/hijau dalam bentuk biji kering tanpa kulit.

Tabel 2. 4 Luas Tanah Sawah Menurut Jenis Penggunaannya Per Kecamatan


(dalam hektar), 2017
Ditanami Tidak
Ditanami Ditanami Ditanami Jumlah
No Kecamatan Tanaman Ditanamai
Padi 1 x Padi 2 x Padi 3 x Total
Lain Apapun

1 Palabuhan Ratu 609.00 0.00 782.00 0.00 0.00 1,391.00

2 Simpenan 269.00 0.00 745.00 0.00 0.00 1,014.00

3 Cikakak 322.00 582.00 0.00 0.00 0.00 904.00

4 Bantargadung 210.00 572.00 0.00 0.00 0.00 789.00

5 Cisolok 23.00 739.00 657.00 0.00 0.00 1,419.00

6 Cikidang 0.00 277.00 635.00 0.00 0.00 912.00

KSO
2-14
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Ditanami Tidak
Ditanami Ditanami Ditanami Jumlah
No Kecamatan Tanaman Ditanamai
Padi 1 x Padi 2 x Padi 3 x Total
Lain Apapun

7 Lengkong 151.00 349.00 50.00 0.00 0.00 550.00

8 Jampang Tengah 0.00 937.00 905.00 0.00 0.00 1,842.00

9 Warung Kiara 0.00 131.00 821.00 0.00 0.00 952.00

10 Cikembar 72.00 550.00 962.00 0.00 0.00 1,584.00

11 Cibadak 0.00 96.00 7012.00 0.00 0.00 798.00

12 Nagrak 0.00 18.00 1,599.00 0.00 0.00 1,617.00

13 Parung Kuda 39.00 561.00 0.00 0.00 0.00 600.00

14 Bojong Genteng 151.00 0.00 368.00 0.00 0.00 519.00

15 Parakan Salak 169.00 0.00 547.00 0.00 0.00 716.00

16 Cicurug 0.00 95.00 505.00 0.00 0.00 600.00

17 Cidahu 167.00 583.00 439.00 0.00 0.00 1,189.00

18 Kalapa Nunggal 0.00 965.00 0.00 0.00 0.00 965.00

19 Kabandungan 0.00 0.00 1,025.00 0.00 0.00 1,025.00

20 Waluran 813.00 1,462.00 20.00 0.00 0.00 2,295.00

21 Jampang Kulon 47.00 2,672.00 0.00 0.00 0.00 2,719.00

22 Ciemas 770.00 2,881.00 349.00 0,00 0.00 4,000.00

23 Kali BUnder 125.00 422.00 1,847.00 0.00 0.00 2,394.00

24 Surade 2,073.00 2,301.00 0.00 0.00 0.00 4,374.00

25 Cibitung 825.00 494.00 0.00 0.00 0.00 1,319.00

26 Ciracap 1,293.00 2,947.00 0,00 0,00 0.00 4,240.00

27 Gunung Guruh 0.00 244.00 337.00 0.00 0.00 581.00

28 Cicantayan 0.00 35.00 730.00 0.00 0.00 765.00

29 Cisaat 0.00 489.00 713.00 0.00 0.00 1,202.00

30 Kadudampit 0.00 754.00 512.00 0.00 0.00 1,266.00

31 Caringin 0.00 1,473.00 6.00 0.00 0.00 1,479.00

32 Sukabumi 0.00 305.00 152.00 0.00 0.00 457.00

33 Sukaraja 0.00 640.00 500.00 0.00 0.00 1,140.00

KSO
2-15
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Ditanami Tidak
Ditanami Ditanami Ditanami Jumlah
No Kecamatan Tanaman Ditanamai
Padi 1 x Padi 2 x Padi 3 x Total
Lain Apapun

34 Kebon Pedes 0.00 425.00 145.00 0.00 0.00 570.00

35 Cireunghas 115.00 453.00 235.00 0.00 0.00 803.00

36 Sukalarang 0.00 0.00 431.00 185.00 0.00 616.00

37 Pabuaran 1,221.00 893.00 0.00 0.00 0.00 2,154.00

38 Purabaya 0.00 1,029.00 217.00 0.00 0.00 1,246.00

39 Nyalindung 391.00 1,272.00 977.00 0.00 0.00 1,913.00

40 Geger Bitung 40.00 210.00 977.00 0.00 0.00 1,277.00

41 Sagaranten 125.00 1,563.00 276.00 0.00 0.00 1,964.00

42 Cicurug Kembar 341.00 892.00 540.00 0.00 0.00 1,773.00

43 Cidolog 633.00 518.00 0.00 0.00 0.00 1,151.00

44 Cidadap 200.00 660.00 150.00 0.00 0.00 1,010.00

45 Tegal Buleud 0.00 2,273.00 0.00 0.00 0.00 2,273.00

46 Cimanggu 226.00 641.00 1,173.00 0.00 0.00 2,040.00

47 Ciambar 72.00 550.00 962.00 0.00 0.00 1,584.00

Jumlah/Total 2017 11,515.00 34,360.00 20,641.00 239.00 0.00 66,755.00


Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2017

Tabel 2. 5 Luas Tanah Kering Pertanian Bukan Sawah Menurut Penggunaannya (Dalam
Hektar), 2017

Pertanian Bukan
No Kecamatan Sawah Jumlah Total
bukan Sawah Pertanian

1 Palabuhan Ratu 1,391.00 8,662.00 420.00 10,473.00

2 Simpenan 1,014.00 7,860.00 5,119.00 13,993.00

3 Cikakak 904.00 9,847.00 1,848.00 12,599.00

4 Bantargadung 789.00 10,235.00 589.00 11,613.00

5 Cisolok 1,419.00 9,151.00 6,409.00 16,979.00

6 Cikidang 912.00 17,556.00 862.00 19,330.00

KSO
2-16
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Pertanian Bukan
No Kecamatan Sawah Jumlah Total
bukan Sawah Pertanian

7 Lengkong 550.00 13,546.00 3,211.00 17,307.00

8 Jampang Tengah 1,842.00 13,383.00 1,735.00 16,960.00

9 Warung Kiara 952.00 8,280.00 857.00 10,089.00

10 Cikembar 1,584.00 6,522.00 1,727.00 9,833.00

11 Cibadak 798.00 5,224.00 409.00 6,431.00

12 Nagrak 1,617.00 3,065.00 2,186.00 6,868.00

13 Parung Kuda 600.00 1,715.00 467.00 2,782.00

14 Bojong Genteng 519.00 1,137.00 174.00 1,830.00

15 Parakan Salak 716.00 3,863.00 149.00 4,728.00

16 Cicurug 600.00 3,520.00 473.00 4,593.00

17 Cidahu 1,189.00 3,416.00 315.00 4,920.00

18 Kalapa Nunggal 965.00 9,182.00 1,000.00 11,147.00

19 Kabandungan 1,025.00 6,495.00 4,073.00 11,593.00

20 Waluran 2,295.00 4,098.00 808.00 7,201.00

21 Jampang Kulon 2,719.00 1,107.00 422.00 4,248.00

22 Ciemas 4,000.00 16,978.00 7,413.00 28,391.00

23 Kali BUnder 2,394.00 412.00 926.00 7,732.00

24 Surade 4,374.00 8,496.00 342.00 13,212.00

25 Cibitung 1,319.00 6,315.00 545.00 8,179.00

26 Ciracap 4,240.00 9,837.00 5,535.00 19,612.00

27 Gunung Guruh 581.00 1,338.00 520.00 2,439.00

28 Cicantayan 765.00 2,082.00 612.00 3,459.00

29 Cisaat 1,202.00 747.00 386.00 2,335.00

30 Kadudampit 1,266.00 3,186.00 205.00 4,657.00

31 Caringin 1,479.00 1,713.00 856.00 4,048.00

32 Sukabumi 457.00 2,465.00 552.00 3,474.00

33 Sukaraja 1,140.00 2,141.00 455.00 3,736.00

KSO
2-17
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Pertanian Bukan
No Kecamatan Sawah Jumlah Total
bukan Sawah Pertanian

34 Kebon Pedes 570.00 297.00 201.00 1,068.00

35 Cireunghas 803.00 1,665.00 393.00 2,861.00

36 Sukalarang 616.00 1,663.00 762.00 3,041.00

37 Pabuaran 2,054.00 4,388.00 1,693.00 8,135.00

38 Purabaya 1,246.00 12,940.00 4,717.00 18,903.00

39 Nyalindung 1,913.00 7,298.00 246.00 9,457.00

40 Geger Bitung 1,227.00 3,269.00 1,030.00 5,526.00

41 Sagaranten 1,964.00 9,878.00 3,824.00 15,666.00

42 Cicurug Kembar 1,773.00 3,603.00 203.00 5,579.00

43 Cidolog 1,151.00 5,145.00 1,302.00 7,598.00

44 Cidadap 1,010.00 923.00 48.00 1,981.00

45 Tegal Buleud 2,273.00 7,976.00 1,072.00 11,321.00

46 Cimanggu 2,040.00 3,072.00 548.00 5,660.00

47 Ciambar 498.00 5,124.00 173.00 5,795.00

Jumlah/Total 2017 66,755.0 274,815.0 67,812.0 409,382.0


Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2017

Tabel 2. 6 Luas Tanam, Luas Panen Bersih Dan Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan,
2017
Hasil per
Penanaman Luas Panen
No Kecamatan Hektar Produksi (Ton)
Baru Bersih
(Ku/Ha)

1 Palabuhan Ratu 3.198 3.015 62,85 18.949

2 Simpenan 2.564 2.717 60,92 16.552

3 Cikakak 2.415 2.413 60,30 14.550

4 Bantargadung 2.126 2.005 61,31 12.293

5 Cisolok 3.263 3.098 60,32 18.687

6 Cikidang 2.374 2.637 60,26 15.891

7 Lengkong 1.524 1.307 60,89 7.958

KSO
2-18
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Hasil per
Penanaman Luas Panen
No Kecamatan Hektar Produksi (Ton)
Baru Bersih
(Ku/Ha)

8 Jampang Tengah 4.139 3.631 60,70 22.040

9 Warung Kiara 2.531 2.541 60,50 15.373

10 Cikembar 3.261 2.994 61,00 18.263

11 Cibadak 2.321 2.470 60,00 14.820

12 Nagrak 3.837 3.583 60,00 21.498

13 Parung Kuda 2.094 1.690 60,00 10.140

14 Bojong Genteng 1.593 1.629 60,00 9.774

15 Parakan Salak 2.312 2.017 60,00 12.102

16 Cicurug 1.381 1.327 60,00 7.962

17 Cidahu 3.234 3.054 60,50 18.477

18 Kalapa Nunggal 2.007 1.999 60,00 11.994

19 Kabandungan 2.176 2.128 60,40 12.853

20 Waluran 4.119 3.488 60,19 20.994

21 Jampang Kulon 5.487 5.262 61,37 32.293

22 Ciemas 8.147 6.881 60,64 41.726

23 Kali BUnder 5.155 4.413 60,66 26.769

24 Surade 8.557 6.424 60,16 38.647

25 Cibitung 2.401 2.132 60,80 12.963

26 Ciracap 8.427 8.143 60,26 49.070

27 Gunung Guruh 1.244 1.188 60,85 7.229

28 Cicantayan 1.913 1.985 60,47 12.003

29 Cisaat 3.497 3.303 60,96 20.135

30 Kadudampit 2.559 2.468 60,00 14.808

31 Caringin 2.976 2.745 60,34 16.563

32 Sukabumi 1.235 1.199 61,19 7.337

33 Sukaraja 3.260 3.083 61,76 19.041

34 Kebon Pedes 1.425 1.383 61,00 8.436

KSO
2-19
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Hasil per
Penanaman Luas Panen
No Kecamatan Hektar Produksi (Ton)
Baru Bersih
(Ku/Ha)

35 Cireunghas 2.044 2.165 61,00 13.207

36 Sukalarang 1.773 1.721 61,00 10.498

37 Pabuaran 4.049 3.920 60,73 23.806

38 Purabaya 3.428 3.216 60,81 19.556

39 Nyalindung 4.478 4.528 60,41 27.354

40 Geger Bitung 3.424 3.479 60,89 21.184

41 Sagaranten 3.817 3.366 60,29 20.29

42 Cicurug Kembar 3.909 3.419 60,85 20.805

43 Cidolog 2.008 1.689 60,57 10.230

44 Cidadap 1.966 1.872 60,04 11.239

45 Tegal Buleud 4.312 4.138 60,32 24.960

46 Cimanggu 4.396 4.396 60,37 23.013

47 Ciambar 1.118 1.141 60,00 6.846

Jumlah/Total 2017 149.474 138.818 60,60 841.183


Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2017

KSO
2-20
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Tabel 2.7 Rekap Luas Sawah, Luas Panen dan Produktivitas tahun 2014-2017

KSO
2-21
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Tahun
No Kecamatan 2014 2015 2016 2017
Luas Sawah (ha) luas panen (ha) produktivitas (ton) Luas Sawah (ha) luas panen (ha) produktivitas (ton) Luas Sawah (ha) luas panen (ha)produktivitas (ton) Luas Sawah (ha) luas panen (ha) produktivitas (ton)
1 Ciemas 3,939 7,196 45,467 3,971 7,565 47,996 3,973 8,220 49,844 4,000 6,881 41,726
2 Ciracap 4,141 7,671 48,563 4,380 7,519 47,890 4,380 7,377 44,451 4,240 8,143 49,070
3 Waluran 2,195 4,525 29,551 2,295 4,256 28,131 2,295 5,013 30,170 2,295 3,488 20,994
4 Surade 4,375 7,543 51,008 4,375 7,657 49,844 4,375 8,981 54,032 4,374 6,242 38,647
5 Cibitung 1,317 2,204 14,181 1,319 1,995 12,931 1,319 2,144 12,606 1,319 2,132 12,963
6 Jampang Kulon 2,680 4,593 29,450 2,681 4,832 31,356 2,681 4,718 28,952 2,719 5,262 32,293
7 Cimanggu 2,005 4,218 27,302 2,040 3,429 22,200 2,040 5,015 30,278 2,040 3,812 23,013
8 Kalibunder 1,877 3,264 21,079 2,391 3,479 22,801 2,394 4,983 30,226 2,394 4,413 26,769
9 Tegalbuleud 1,666 3,320 18,246 2,273 3,192 22,344 2,273 4,347 24,918 2,273 4,138 24,960
10 Cidolog 752 1,297 8,000 1,151 1,560 10,262 1,151 2,280 13,353 1,151 1,689 10,230
11 Sagaranten 1,417 2,390 15,131 1,964 2,531 16,187 1,964 3,612 21,776 1,964 3,366 20,294
12 Cidadap 1,010 1,814 11,420 1,010 1,993 12,678 1,010 2,022 11,535 1,010 1,872 11,239
13 Curug Kembar 1,772 2,875 18,246 1,772 3,567 22,453 1,772 3,605 21,938 1,773 3,419 20,805
14 Pabuaran 1,540 2,654 16,196 2,035 2,704 16,451 2,054 3,797 22,302 2,054 3,920 23,806
15 Lengkong 1,100 1,297 8,071 550 1,066 6,622 550 1,242 7,189 550 1,307 7,958
16 Pelabuhanratu 1,441 3,282 21,785 1,391 2,948 20,040 1,391 3,588 22,549 1,391 3,015 18,949
17 Simpenan 1,010 2,443 17,413 1,014 2,345 16,240 1,014 2,883 17,275 1,014 2,717 16,552
18 Warungkiara 893 2,425 12,288 952 2,455 15,272 952 2,798 16,927 952 2,541 15,373
19 Bantargadung 784 2,394 15,548 784 1,904 12,578 789 1,983 12,158 789 2,005 12,293
20 Jampangtengah 1,842 3,080 19,781 1,842 3,566 22,584 1,842 4,366 26,066 1,842 3,631 22,040
21 Purabaya 1,246 2,703 17,131 1,246 2,577 16,396 1,246 3,041 17,581 1,246 3,216 19,556
22 Cikembar 1,584 3,240 21,785 1,584 2,992 20,188 1,584 3,548 21,645 1,584 2,994 18,263
23 Nyalindung 1,974 3,266 21,199 1,913 3,216 21,221 1,913 4,326 26,133 1,913 4,528 27,354
24 Gegerbitung 1,227 3,162 19,479 1,227 2,614 16,030 1,228 3,370 20,181 1,227 3,479 21,184
25 Sukaraja 1,140 2,545 15,418 1,140 2,910 17,560 1,140 2,978 18,391 1,140 3,083 19,041
26 Kebonpedes 570 1,449 81,994 570 1,015 6,589 570 1,189 7,254 570 1,383 8,436
27 Cireunghas 803 2,213 14,004 803 1,841 11,557 803 1,941 11,840 803 2,165 13,207
28 Sukalarang 557 1,538 10,123 616 1,539 10,371 616 1,565 9,549 616 1,721 10,498
29 Sukabumi 457 1,230 7,550 456 1,101 6,732 457 1,086 6,645 457 1,199 7,337
30 Kadudampit 1,262 2,279 14,775 1,262 2,295 14,915 1,262 2,478 14,867 1,266 2,468 14,808
31 Cisaat 713 2,765 18,494 1,202 2,276 14,388 1,202 3,325 20,266 1,202 3,303 20,135
32 Gunung Guruh 872 1,524 9,684 550 1,051 6,663 582 1,246 7,580 581 1,188 7,229
33 Cibadak 798 1,663 11,071 798 1,382 9,169 798 1,587 9,520 798 2,470 14,820
34 Cicantayan 765 1,941 13,787 765 1,832 12,703 765 1,656 10,011 765 1,985 12,003
35 Caringin 1,475 2,654 17,793 1,479 2,123 14,285 1,479 2,872 17,327 1,479 2,745 16,563
36 Nagrak 1,617 2,926 18,227 1,617 3,251 20,220 1,617 3,325 19,948 1,617 3,583 21,498
37 Ciambar 498 1,077 6,725 497 1,192 7,422 499 966 5,796 498 1,141 6,846
38 Cicurug 600 1,686 10,894 600 1,408 9,281 600 1,141 6,844 600 1,327 7,962
39 Cidahu 1,247 2,737 16,494 1,189 2,559 15,321 1,189 2,721 16,464 1,189 3,054 18,477
40 Parakansalak 720 1,724 11,195 723 1,700 11,220 716 1,898 11,196 716 2,017 12,102
41 Parungkuda 721 2,377 14,863 600 1,952 12,335 600 1,810 10,678 600 1,690 10,140
42 Bojonggenteng 519 1,273 8,249 519 1,303 8,536 519 1,185 7,111 519 1,629 9,774
43 Kalapanunggal 965 2,065 12,622 965 1,844 11,366 965 2,096 12,575 965 1,999 11,994
44 Cikidang 912 2,166 14,648 912 2,167 14,515 912 2,059 12,406 912 2,637 15,891
45 Cisolok 1,119 2,563 16,516 1,419 2,448 15,961 1,419 2,996 18,073 1,419 3,098 18,687
46 Cikakak 904 2,673 174,549 904 2,151 14,144 904 2,654 16,055 904 2,413 14,550
47 Kabandungan 1,025 2,275 132,871 1,025 2,309 14,958 1,025 2,287 13,582 1,025 2,128 12,853
Total 64,046 130,199 1,180,866 66,771 125,611 810,906 66,829 144,320 868,063 66,755 138,636 841,182

KSO
2-22
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

3,500,000

3,000,000

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

-
2014 2015 2016 2017

Luas Sawah (ha) luas panen (ha) produktivitas (ton)

Gambar 2.6 Grafik Hubungan Luas Sawah, Luas Panen dan produktivitas Sawah kab. Sukabumi tahun 2014-2017

KSO
2-23
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

BAB-2 GAMBARAN UMUM DAERAH IRIGASI ........................................................................ 2-1


2.1 LUASAN DAERAH IRIGASI .......................................................................................................... 2-1
2.2 GEOGRAFI......................................................................................................................................... 2-1
2.2.1. Geologi...................................................................................................................................... 2-1
2.2.2. Topografi .................................................................................................................................. 2-7
2.2.3. Kependudukan ...................................................................................................................... 2-8
2.2.4. Administrasi ............................................................................................................................ 2-8
2.3. TATA GUNA DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN IRIGASI ........... 2-9
2.3.1. Rencana Detail Tata Ruang ............................................................................................... 2-9
2.3.2. Rencana Tata Ruang Wilayah ......................................................................................... 2-11
2.3.3. Kebijakan Pembangunan Pertanian Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota2-
11
2.3.4. Kebijakan Pembangunan Irigasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota2-12
2.3.5. Kondisi Lahan Produktivitas Pertanian........................................................................ 2-13

Gambar 2. 1 Peta Fisiografi Jawa Barat (modifikasi Van Bemmelen, 1949) .................................2-3
Gambar 2. 2 Sebagian Peta Geologi Regional Lembar Bogor (A.C. Effendi, ,dkk,1998), serta
Lembar Jampang dan Balekambang (Sukamto ,1975), yang masuk kedalam lokasi pekerjaan
.....................................................................................................................................................................................2-4
Gambar 2. 3 Struktur Geologi Blok Lembah Cimandiri (Soedjono Martodjodjo, 2003) .........2-6
Gambar 2. 4 Peta Segmen Sesar Aktif Cimandiri Menurut Marliyani dkk., 2016 ......................2-7
Gambar 2. 5 Peta Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi ......................................................... 2-10

Tabel 2. 1 Lokasi Daerah Irigasi dan Luas Areal Pekerjaan ............................................... 2-1

Tabel 2. 2 Formasi Batuan yang Masuk Kedalam Lokasi Pekerjaan ................................ 2-4

Tabel 2. 3 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin .................................................. 2-8


Tabel 2. 4 Luas Tanah Sawah Menurut Jenis Penggunaannya Per Kecamatan .......... 2-14

KSO
2-24
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi

Tabel 2. 5 Luas Tanah Kering Pertanian Bukan Sawah Menurut Penggunaannya (Dalam

Hektar), 2017 ............................................................................................................................ 2-16


Tabel 2. 6 Luas Tanam, Luas Panen Bersih Dan Produksi Padi Sawah Menurut

Kecamatan, 2017 ..................................................................................................................... 2-18

KSO
2-25

Anda mungkin juga menyukai