BAB-2
GAMBARAN UMUM
DAERAH IRIGASI
Luas total areal (KAK) bedasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia, Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi.
2.2 GEOGRAFI
2.2.1. Geologi
Kabupaten Sukabumi masuk kedalam 2 (dua) lembar peta Geologi Regional yaitu Lembar
Bogor skala 1 : 100.000 yang disusun oleh A.C. Effendi, Kusnama dan B. Hermanto (1998)
KSO
2-1
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
serta Lembar Jampang dan Balekambang skala 1: 100.000 yang disusun oleh Sukamto (1975).
Adapun kajian Geologi Regional ini akan ditinjau dari beberapa aspek geologi yaitu, aspek
fisiografi, stratigrafi, serta struktur dan tektonik geologi, yang pembahasannya dapat dilihat
dibawah ini.
Fisiografi
Berdasarkan zona fisiografi menurut Van Bemmelen (1949), lokasi pekerjaan yaitu Kabupaten
Sukabumi, masuk kedalam Zona Bandung pada bagian utara dan Zona Pegunungan Selatan
Jawa Barat pada bagian selatannya yang dibatasi oleh Pegunungan Bayah di bagian
tengahnya. Zona Bandung merupakan geantiklin di Pulau Jawa yang telah mengalami
penghancuran/keruntuhan pada akhir Zaman Tersier yang kemudian terisi oleh endapan
gunungapi muda(Van Bemmelen,1949). Dibandingkan dengan kedua Zona yang
mengapitnya (Zona Bogor dan Zona Pegunungan Selatan), Zona Bandung merupakan suatu
depresi namun memiliki ketinggian rata-rata 650-700 mdpl. Morfologi yang paling dikenali
di wilayah Kabupaten Sukabumi adalah Perbukitan di sekitar Lembah Cimandiri yang banyak
diinterpretasikan sebagai zona lemah dengan penarikan struktur-struktur geologi
disepanjang kelurusannya serta tersingkapnya batuan-batuan berumur tua.
KSO
2-2
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
KSO
2-3
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Gambar 2. 2 Sebagian Peta Geologi Regional Lembar Bogor (A.C. Effendi, ,dkk,1998), serta
Lembar Jampang dan Balekambang (Sukamto ,1975), yang masuk kedalam lokasi
pekerjaan
Tabel 2. 2 Formasi Batuan yang Masuk Kedalam Lokasi Pekerjaan
KSO
2-4
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Kajian struktur dan tektonik regional pada daerah Kabupaten Sukabumi lebih berpusat pada
daerah struktur Lembah Cimandiri yang berada tepat di wilayah administratif Kabupaten
Sukabumi. Daerah Struktur Cimandiri berada di daerah utara aliran Sungai Cimandiri yang
berbatasan dengan Blok Jampang Kulon pada bagian selatan. Sedangkan dibagian Utaranya
kurang dapat dikenali karena pada umumnya tertutup endapan gunungapi muda.
KSO
2-5
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Kemungkinan sesar besar Pelabuhan Ratu –Pulau Seribu merupakan batasan dari Blok
struktur ini (Soedjono Martodjojo, 2003).
KSO
2-6
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
(ratusan meter) hingga besar mencapai seribu meter yaitu Sesar Naik G. Walat. Menurut
Soedjono Martodjodjo (2003), ditarik kesimpulan bahwa struktur sesar naik dan liipatannya
umumnya sejajar yang dipotong oleh sesar-sesar mendatar dan sesar turun, dengan sudut
kemiringan sesar naiknya pada umumnya tinggi dan lipatannya pada umumnya asimetri
(Dragfold). Satuan litologi paling muda yang tersesarkan kuat adalah Formasi Cigadung yang
berumur N15-N16.
Kemenerusan Sesar Cimandiri yang merupakan sesar utama penyusun Daerah Struktur
Lembah Cimandiri mencapai 100 Km kearah Padalarang. Dari perhitungan Slip rate geodetic
sesar ini memliki pergerakan cukup kecil antara 0,4-1 mm/tahun (Sawitri, 2016). Keberadaan
sesar ini sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan Peta Gempa Nasional yang
diterbitkan oleh Puslitbang.
Gambar 2. 4 Peta Segmen Sesar Aktif Cimandiri Menurut Marliyani dkk., 2016
(di dalam Buku Peta Sumber dan Bahay Gempa Indonesia Tahun 2017)
2.2.2. Topografi
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang
bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah bagian utara dan tengah. Dengan
ketinggian berkisar antara 0 – 2.960 m. Dengan adanya daerah pantai dan gunung-gunung
KSO
2-7
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
antara lain Gunung Salak dan Gunung Gede yang masing-masing mempunyai puncak
ketinggian 2.211 m dan 2.958 m menyebabkan keadaan lereng sangat miring (lebih besar dari
35°) meliputi 29 persen dari luas Kabupaten Sukabumi.
Sementara kemiringan antara 13° – 35° meliputi 37 persen dan kemiringan antara 2° -13°
meliputi 21 persen dari luas kabupaten. Sisanya daerah datar meliputi 13 persen dari luas
kabupaten. Keadaan topografi yang demikian menyebabkan wilayah Kabupaten Sukabumi
menjadi rawan terhadap longsor, erosi tanah dan lain-lain. Bila diamati dari sumber air,
tenyata sumber daya air cukup banyak, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya aliran sungai
seperti Sungai Cimandiri dan anak-anak sungainya, Cipelang, Citatih, Citarik, Cibodas dan
Cidadap. Selain itu terdapat juga Sungai Ciletuh, Cikarang, Cikaso dan Cibuni yang merupakan
batas dengan daerah Kabupaten Cianjur di sebelah Timur. Sumber-sumber air tersebut banyak
digunakan masyarakat untuk mengairi lahan pertaniannya.
2.2.3. Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi tahun 2010 hingga tahun 2017 terus mengalami
peningkatan dengan rata – rata jumlah penduduk 2.453.498, terdiri atas 1.243.192 laki – laki
dan 1.210.306 perempuan. Kepadatan penduduk rata – rata Kabupaten Sukabumi dari tahun
2010 hingga 2017 adalah 589 orang per km2. Berikut merupakan data jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin:
2.2.4. Administrasi
Kabupaten Sukabumi merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat
dimana ibukota kabupaten berada di Pelabuhan Ratu. Secara geografis Kabupaten Sukabumi
terletak antara 6˚57’ - 7˚25’ Lintang Selatan dan 106˚49’ - 107˚ Bujur Timur. Luas wilayah
Kabupaten ini adalah berupa daratan seluas 4.162 km2 atau 11,21% dari luas Jawa Barat atau
3,01% dari luas seluruh Pulau Jawa.
Batas wilayah Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut:
KSO
2-8
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
KSO
2-9
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
KSO
2-10
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
KSO
2-11
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
KSO
2-12
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Adanya pergeseran nilai air dari sumberdaya milik bersama (public goods) yang melimpah dan
dapat dikonsumsi tanpa biaya menjadi sumberdaya ekonomi (economic goods) yang
mempunyai fungsi sosial, terjadinya kerawanan ketersediaan air secara nasional, adanya
persaingan pemanfaatan air antara irigasi dengan penggunaan oleh sektor-sektor lain, dan
konversi lahan beririgasi untuk kepentingan lainnya, memerlukan adanya kebijakan
pengelolaan irigasi yang efektif sehingga keberlanjutan sistem irigasi dan hak-hak atas air bagi
semua pengguna dapat terjamin.
Mengingat irigasi tidak terlepas dari pengelolaan sumberdaya air secara keseluruhan maka
pembaruan kebijakan dalam bidang keirigasian harus dilaksanakan secara simultan dan
konsisten dengan pembaruan pengelolaan sumberdaya air secara keseluruhan.
Berdasarkan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan, Pemerintah Daerah
menyerahkan kewenangan pengelolaan irigasi yang meliputi operasi dan pemeliharaan,
pengamanan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi untuk satu sistem irigasi kepada
perkumpulan petani pemakai air secara demokratis. Penyerahan kewenangan pengelolaan
irigasi dari Pemerintah Daerah kepada perkumpulan petani pemakai air dengan tanpa
penyerahan kepemilikan aset jaringan irigasi. Pemerintah Daerah melakukan fasilitasi di
bidang bantuan teknis dan bantuan pembiayaan sesuai dengan permintaan dari perkumpulan
petani pemakai air dengan memperhatikan prinsip kemandirian. Sesuai kewenangannya,
perkumpulan petani pemakai air melaksanakan pengelolaan irigasi secara mandiri dan dapat
memilih bekerja sama dengan Pemerintah Daerah atau pihak lainnya dalam pemberian
pelayanan pengelolaan irigasi di wilayah kerjanya.
Sasaran kebijakan pengelolaan irigasi tersebut di atas adalah:
diserahkannya pengelolaan irigasi pemerintah kepada perkumpulan petani pemakai
air secara demokratis;
terjaga dan meningkatnya kinerja sistem irigasi, baik yang sudah diserahkan, maupun
yang masih dikelola bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, perkumpulan
petani pemakai air, serta pihak lainnya;
adanya mekanisme kerjasama pengelolaan irigasi untuk sistem irigasi yang belum
sepenuhnya dikelola oleh perkumpulan petani pemakai air, dengan prinsip
kesetaraan, transparansi, dan akuntabilitas; dan
meningkatnya partisipasi dan tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air
dalam pengelolaan irigasi.
KSO
2-13
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
tingkat kecamatan, dilakukan atas kerjasama Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dan
Petugas Dinas Pertanian.
Data luas tanam meliputi luas tanaman akhir bulan, dipanen berhasil, rusak/puso, penanaman
baru (tambah tanam) yang dilakukan secara lengkap melalui pendekatan area di seluruh
kecamatan dan pelaporannya dilakukan setiap bulan oleh Petugas Dinas Pertanian dengan
menggunakan daftar SP-Padi dan SP-Palawija.
Data tersebut diperoleh dengan cara penaksiran sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan sistem blok pengairan
b. Laporan petani kepada Kepala Desa/Lurah
c. Banyaknya benih yang digunakan
d. Eye estimate (pandangan mata) berdasarkan luas baku
e. Sumber informasi lain, yaitu: Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Petugas Pengawas
Benih dan lain-lain.
KSO
2-14
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Ditanami Tidak
Ditanami Ditanami Ditanami Jumlah
No Kecamatan Tanaman Ditanamai
Padi 1 x Padi 2 x Padi 3 x Total
Lain Apapun
KSO
2-15
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Ditanami Tidak
Ditanami Ditanami Ditanami Jumlah
No Kecamatan Tanaman Ditanamai
Padi 1 x Padi 2 x Padi 3 x Total
Lain Apapun
Tabel 2. 5 Luas Tanah Kering Pertanian Bukan Sawah Menurut Penggunaannya (Dalam
Hektar), 2017
Pertanian Bukan
No Kecamatan Sawah Jumlah Total
bukan Sawah Pertanian
KSO
2-16
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Pertanian Bukan
No Kecamatan Sawah Jumlah Total
bukan Sawah Pertanian
KSO
2-17
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Pertanian Bukan
No Kecamatan Sawah Jumlah Total
bukan Sawah Pertanian
Tabel 2. 6 Luas Tanam, Luas Panen Bersih Dan Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan,
2017
Hasil per
Penanaman Luas Panen
No Kecamatan Hektar Produksi (Ton)
Baru Bersih
(Ku/Ha)
KSO
2-18
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Hasil per
Penanaman Luas Panen
No Kecamatan Hektar Produksi (Ton)
Baru Bersih
(Ku/Ha)
KSO
2-19
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Hasil per
Penanaman Luas Panen
No Kecamatan Hektar Produksi (Ton)
Baru Bersih
(Ku/Ha)
KSO
2-20
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Tabel 2.7 Rekap Luas Sawah, Luas Panen dan Produktivitas tahun 2014-2017
KSO
2-21
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Tahun
No Kecamatan 2014 2015 2016 2017
Luas Sawah (ha) luas panen (ha) produktivitas (ton) Luas Sawah (ha) luas panen (ha) produktivitas (ton) Luas Sawah (ha) luas panen (ha)produktivitas (ton) Luas Sawah (ha) luas panen (ha) produktivitas (ton)
1 Ciemas 3,939 7,196 45,467 3,971 7,565 47,996 3,973 8,220 49,844 4,000 6,881 41,726
2 Ciracap 4,141 7,671 48,563 4,380 7,519 47,890 4,380 7,377 44,451 4,240 8,143 49,070
3 Waluran 2,195 4,525 29,551 2,295 4,256 28,131 2,295 5,013 30,170 2,295 3,488 20,994
4 Surade 4,375 7,543 51,008 4,375 7,657 49,844 4,375 8,981 54,032 4,374 6,242 38,647
5 Cibitung 1,317 2,204 14,181 1,319 1,995 12,931 1,319 2,144 12,606 1,319 2,132 12,963
6 Jampang Kulon 2,680 4,593 29,450 2,681 4,832 31,356 2,681 4,718 28,952 2,719 5,262 32,293
7 Cimanggu 2,005 4,218 27,302 2,040 3,429 22,200 2,040 5,015 30,278 2,040 3,812 23,013
8 Kalibunder 1,877 3,264 21,079 2,391 3,479 22,801 2,394 4,983 30,226 2,394 4,413 26,769
9 Tegalbuleud 1,666 3,320 18,246 2,273 3,192 22,344 2,273 4,347 24,918 2,273 4,138 24,960
10 Cidolog 752 1,297 8,000 1,151 1,560 10,262 1,151 2,280 13,353 1,151 1,689 10,230
11 Sagaranten 1,417 2,390 15,131 1,964 2,531 16,187 1,964 3,612 21,776 1,964 3,366 20,294
12 Cidadap 1,010 1,814 11,420 1,010 1,993 12,678 1,010 2,022 11,535 1,010 1,872 11,239
13 Curug Kembar 1,772 2,875 18,246 1,772 3,567 22,453 1,772 3,605 21,938 1,773 3,419 20,805
14 Pabuaran 1,540 2,654 16,196 2,035 2,704 16,451 2,054 3,797 22,302 2,054 3,920 23,806
15 Lengkong 1,100 1,297 8,071 550 1,066 6,622 550 1,242 7,189 550 1,307 7,958
16 Pelabuhanratu 1,441 3,282 21,785 1,391 2,948 20,040 1,391 3,588 22,549 1,391 3,015 18,949
17 Simpenan 1,010 2,443 17,413 1,014 2,345 16,240 1,014 2,883 17,275 1,014 2,717 16,552
18 Warungkiara 893 2,425 12,288 952 2,455 15,272 952 2,798 16,927 952 2,541 15,373
19 Bantargadung 784 2,394 15,548 784 1,904 12,578 789 1,983 12,158 789 2,005 12,293
20 Jampangtengah 1,842 3,080 19,781 1,842 3,566 22,584 1,842 4,366 26,066 1,842 3,631 22,040
21 Purabaya 1,246 2,703 17,131 1,246 2,577 16,396 1,246 3,041 17,581 1,246 3,216 19,556
22 Cikembar 1,584 3,240 21,785 1,584 2,992 20,188 1,584 3,548 21,645 1,584 2,994 18,263
23 Nyalindung 1,974 3,266 21,199 1,913 3,216 21,221 1,913 4,326 26,133 1,913 4,528 27,354
24 Gegerbitung 1,227 3,162 19,479 1,227 2,614 16,030 1,228 3,370 20,181 1,227 3,479 21,184
25 Sukaraja 1,140 2,545 15,418 1,140 2,910 17,560 1,140 2,978 18,391 1,140 3,083 19,041
26 Kebonpedes 570 1,449 81,994 570 1,015 6,589 570 1,189 7,254 570 1,383 8,436
27 Cireunghas 803 2,213 14,004 803 1,841 11,557 803 1,941 11,840 803 2,165 13,207
28 Sukalarang 557 1,538 10,123 616 1,539 10,371 616 1,565 9,549 616 1,721 10,498
29 Sukabumi 457 1,230 7,550 456 1,101 6,732 457 1,086 6,645 457 1,199 7,337
30 Kadudampit 1,262 2,279 14,775 1,262 2,295 14,915 1,262 2,478 14,867 1,266 2,468 14,808
31 Cisaat 713 2,765 18,494 1,202 2,276 14,388 1,202 3,325 20,266 1,202 3,303 20,135
32 Gunung Guruh 872 1,524 9,684 550 1,051 6,663 582 1,246 7,580 581 1,188 7,229
33 Cibadak 798 1,663 11,071 798 1,382 9,169 798 1,587 9,520 798 2,470 14,820
34 Cicantayan 765 1,941 13,787 765 1,832 12,703 765 1,656 10,011 765 1,985 12,003
35 Caringin 1,475 2,654 17,793 1,479 2,123 14,285 1,479 2,872 17,327 1,479 2,745 16,563
36 Nagrak 1,617 2,926 18,227 1,617 3,251 20,220 1,617 3,325 19,948 1,617 3,583 21,498
37 Ciambar 498 1,077 6,725 497 1,192 7,422 499 966 5,796 498 1,141 6,846
38 Cicurug 600 1,686 10,894 600 1,408 9,281 600 1,141 6,844 600 1,327 7,962
39 Cidahu 1,247 2,737 16,494 1,189 2,559 15,321 1,189 2,721 16,464 1,189 3,054 18,477
40 Parakansalak 720 1,724 11,195 723 1,700 11,220 716 1,898 11,196 716 2,017 12,102
41 Parungkuda 721 2,377 14,863 600 1,952 12,335 600 1,810 10,678 600 1,690 10,140
42 Bojonggenteng 519 1,273 8,249 519 1,303 8,536 519 1,185 7,111 519 1,629 9,774
43 Kalapanunggal 965 2,065 12,622 965 1,844 11,366 965 2,096 12,575 965 1,999 11,994
44 Cikidang 912 2,166 14,648 912 2,167 14,515 912 2,059 12,406 912 2,637 15,891
45 Cisolok 1,119 2,563 16,516 1,419 2,448 15,961 1,419 2,996 18,073 1,419 3,098 18,687
46 Cikakak 904 2,673 174,549 904 2,151 14,144 904 2,654 16,055 904 2,413 14,550
47 Kabandungan 1,025 2,275 132,871 1,025 2,309 14,958 1,025 2,287 13,582 1,025 2,128 12,853
Total 64,046 130,199 1,180,866 66,771 125,611 810,906 66,829 144,320 868,063 66,755 138,636 841,182
KSO
2-22
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
-
2014 2015 2016 2017
Gambar 2.6 Grafik Hubungan Luas Sawah, Luas Panen dan produktivitas Sawah kab. Sukabumi tahun 2014-2017
KSO
2-23
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Gambar 2. 1 Peta Fisiografi Jawa Barat (modifikasi Van Bemmelen, 1949) .................................2-3
Gambar 2. 2 Sebagian Peta Geologi Regional Lembar Bogor (A.C. Effendi, ,dkk,1998), serta
Lembar Jampang dan Balekambang (Sukamto ,1975), yang masuk kedalam lokasi pekerjaan
.....................................................................................................................................................................................2-4
Gambar 2. 3 Struktur Geologi Blok Lembah Cimandiri (Soedjono Martodjodjo, 2003) .........2-6
Gambar 2. 4 Peta Segmen Sesar Aktif Cimandiri Menurut Marliyani dkk., 2016 ......................2-7
Gambar 2. 5 Peta Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi ......................................................... 2-10
Tabel 2. 1 Lokasi Daerah Irigasi dan Luas Areal Pekerjaan ............................................... 2-1
Tabel 2. 2 Formasi Batuan yang Masuk Kedalam Lokasi Pekerjaan ................................ 2-4
KSO
2-24
LAPORAN HIDROLOGI
SID Jaringan Irigasi Tersier Kabupaten Sukabumi
Tabel 2. 5 Luas Tanah Kering Pertanian Bukan Sawah Menurut Penggunaannya (Dalam
KSO
2-25