Anda di halaman 1dari 7

1.

PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)


Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.

Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan


penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat
bruto/kotor.

*Rumus GDP*
GDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah +
(ekspor – impor)
GDP = C + I + G + (X – M)
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah
tangga, investasioleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah,
dan ekspor dan impormelibatkan sektor luar negeri. Rumus ini termasuk rumus
pendekatan pengeluaran.
Contoh soal :

Suatu negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut :

1. Konsumsi masyarakat Rp. 80.000.000


2. Pendapatan laba usaha Rp. 40.000.000
3. Pengeluaran negara Rp. 250.000.000
4. Pendapatan sewa Rp. 25.000.000
5. Pengeluaran investasi Rp. 75.000.000
6. Ekspor Rp. 50.000.000
7. Impor Rp. 35.000.000
Jawab :

GDP = C + I + G + ( X – M )

GDP = 80.000.000 + 75.000.000 + 250.000.000 + ( 50.000.000 – 35.000.000 )

GDP = 405.000.000 + 15.000.000

GDP = 420.000.000
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang bePrada di luar
negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di
wilayah negara tersebut.

*Rumus GNP*
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
GNP = PDB – PPLN + PPDN
GNP = PDB + PPPN
Contoh soal :

Diketahui Produk Domestik Brutonya (PDB) Indonesia pada tahun 2013 adalah Rp.
131.101,6 milliar. Pendapatan/ Produk Neto terhadap luar negeri Rp.4.995,7 miliar .

Jawab :

GNP = GDP – PRODUK NETTO TERHADAP LUAR NEGERI

GNP = Rp. 131.101,6 milliar – Rp. 4.995,7 milliar

GNP = Rp. 136.057,3 milliar

 Perbedaan PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik


Product) dan PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional
Product)
PDB singkatan dari Produk Domestik Bruto, yakni nilai perkiraan total dari nilai mata
uang yang diproduksi suatu negara pada tahun tertentu, termasuk sektor jasa,
penelitian, dan pengembangan. Itu berarti jumlah dari semua produksi industri,
pekerjaan, penjualan, bisnis dan aktivitas sektor jasa di negara tersebut.

Biasanya PDB ini dihitung selama satu tahun, tapi mungkin ada pula varian analisis
mengenai tren jangka pendek dan jangka panjang yang akan digunakan untuk
forecasting ekonom. Produk Domestik Bruto juga dapat dihitung per kapita ( atau per
orang ) dasar untuk memberikan contoh relatif dari pembangunan ekonomi bangsa.

Adapun PNB singkatan dari Produk Nasional Bruto. Secara umum, PNB berarti total
semua produksi bisnis dan sektor jasa industri di suatu negara ditambah keuntungan
pada investasi luar negeri. Dalam beberapa kasus PNB juga dihitung dengan
mengurangi keuntungan modal dari negara asing atau perusahaan yang diperoleh di
dalam negeri. Melalui PNB potret yang akurat tentang ekonomi tahunan suatu negara
dapat dianalisis dan dipelajari dalam tren sejak PNB bisa menghitung total pendapatan
dari semua warga negara dalam suatu negara. PNB dengan demikian memberikan
gambaran yang jauh lebih realistis daripada pendapatan warga negara asing di negara
itu karena lebih dapat diandalkan dan bersifat permanen. Produk Nasional Bruto juga
dapat dihitung secara per kapita untuk menunjukkan daya beli konsumen individu dari
suatu negara tertentu , dan perkiraan kekayaan rata-rata, upah, dan distribusi
kepemilikan dalam suatu masyarakat.
Contoh pernghitungan GDP

Perhatikan perekonomian yang memproduksi dan mengkonsumsi roti dan mobil. Tabel
dibawah ini menunjukkan data untuk dua tahun berbeda.

Tahun 2000 Tahun 2010

Harga mobil $50.000 $60.000

Harga roti $10 $20

Jumlah mobil yang diproduksi 100 120

Jumlah roti yang diproduksi 500.000 400.000

1. Dengan menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar, hitunglah statistic


berikut ini untuk setiap tahun:

 GDP Nominal

 Deflator harga implisit untuk GDP

 GDP riil

 Indeks Harga Tertimbang teap (CPI)

1. Seberapa besar harga meningkat antara tahun 2000 dan 2010? Bandingkan
jawaban anda bedasarkan indeks harga Laspeyres dan indeks Paasche. Jelaskan
perbedaannya.

2. Anggaplah anda seorang senator yang menulis tagihan ke Jaminan Sosial dan
lembaga pension federal. Tagihan anda akan menyesuaikan tunjangan ini untuk
menutup perubahan – perubahan dalam biaya hidup. Apakah anda akan menggunakan
deflator GDP atau CPI? Mengapa?

Jawaban:

1. Nilai statistik

 GDP Nominal = (∑ output x P output 2010)

= (400.000x$20) + (120x$60.000)

= 8.000.000 + 7.200.000

= 15.200.000

 GDP Riil = (∑ output thn skrg x P output thn dasar)

= (400.000x$10)+(120x$50.000)

= 4.000.000 + 6.000.000

= 10.000.000

 Deflator implisit untuk GDP =

= 1,52

 CPI = x 100%

= x 100%

= 120,016%

Jadii terjadi kenaikan harga sebesar 20,016% antara tahun 2000 dan 2010
1. Perbandingan dengan Indeks Laspeyres dan Indeks Paasche

Indeks Laspeyres

IL 2000 = x 100%

= x 100%

= 100%

IL 2010 = x 100%

= x 100%

= 160%

Indeks Paasche

IP 2000 = 100%

IP 2010 = x 100%

= x 100%

= 152 %

Hasil perhitungan IL dan IP dengan CPI terjadi perbedaan kenaikan harga


antara tahun 2000 dan 2010. Hal ini disebabkan oleh :

 CPI merupakan antara harga dengan suatu paket komoditas dari suatu kelompok
barang (mobil dan roti) pada suatu periode waktu terhadap harganya pada periode
waktu yang telah ditentukan (tahun dasar). Jadi CPI hanya mengubah harga mobil dan
roti menjadi indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga.

 Indek Laspeyres (IL). Merupakan kuantitas tahun dasar sebagai timbangan


indeks harga
 Indeks Paasche (IP). Merupakan kuantitas tahun yang sedang berjalan atau
tahun tertentu sebagai timbangan

Sehingga besarnya tingkat kenaikan harga yang dihitung dengan CPI berbeda dengan
perhitungan dengan IL dan IP.

Anda mungkin juga menyukai