C. Materi :
1. Pokok Materi : mengatasi kecanduan gadget
2. Sumber Materi : materi dilampirkan
D. Metode : focus based learing
E. Alat Dan Media :
- photo grid dampak gadget ( dampak positif dan negative )
- lagu saykoji “ online “ ice breiing
F. Kegiatan :
1. Pembukaan :
a. Konsleor atau pemimpin kelompok menerima angggota kelompok dengan hangat
b. Konselor atau pemimipin kelompok memimpin doa sebelum melakukan bimbingan
kelompok.
c. Konselor atau pemimipin kelompok menjelaskan dan tujuan bimbingan kelompok.
d. Konselor atau pemimipin kelompok menjelaskan asas-asas dalam bimbingan kelompok
(sukarela, terbuka, waktu, kini giat, normative, rahasia )
e. Konselor atau pemimipin kelompok mengajari anggota kelompok untuk saling
berkenalan dalam suatu permainan nama buah.
2. Peralihan :
a. Konselor menjelaskan kembali kegiatan kelompok
b. Konselor memastikam kesiapan konseli atau anggota kelompok dalam anggota
memasuki kegiatan
c. Konselor atau pemimipin kelompok Memberi contoh masalah atau tema dalam
bimbingan kelompok.
3. Inti :
a. Konselor atau pemimipin kelompok menjelaskan tema yang ingin di bahas
(disampaikan juga urgensi tema yanga diangkat)
b. Konselor atau pemimipin kelompok memeberikan selingan dengan menyanyikan lagu
saykoji
c. Tanya jawab tentang topik atau masalah
d. Pembahasan topik( sesuai dengan sub-sub yang ada )
e. Selingan ice breaking “ Jadi apa “
f. Kesimpulan.
4. Penutup :
a. Konselor atau pemimipin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan akan segera
diakhiri.
b. Laiseg
c. Membahas kegiatan lanjutan yang akan dilakukan konseli dengan konselor
d. Konselor mengucapakan terimakasih atas pertisipasi konseli
e. Konselor memimpin doa
f. Konselor berpamitan dengan konseli dengan mengucapakan kata perpisahan
G. Pihak Yang Dilibatkan :
1. konselor sebaya sebagai observer
2. Peran
H. Evaluasi :
I. Tindak Lanjut
Lampiran
Sedangkan addiction, berasal dari kata benda yang memiliki arti kecanduan,ketaginan. Jadi seperti
yang kita ketuahiak bahwa gadget addiction adalah fenomena kecanduam gadget. Dan parahnya
lagi kebanyakan orang tidak tahu atau tidak sadar bahwa dirinya kecanduan gadget.
a. Masalah kesehatan
- Tulang
- Jari
Dan dalam mengoperasikan gadget, seringkali seseorang hanya mengerakan jari
jemarinya dan tidak menggerakan anggotabdan yang lain.hal ini dapat membuat jemari
tangan menjadi kebas.
- Mata
Selain itu kebiasaan menatapa layar monitor pada gadget secara terus menerus dapat
merusak mata karena pantulan cahaya.
- Kualitas tidur
Cahaya dalamlayar gadget juga mampu menimbulkan seseorang menjadi sulit tidur.
b. Hubungan Sosial
Dimulai dari hubungan yang paling dekat yakni hubungan orangtua dengan anak
menjadi renggang. Karena banyak orangtua yang lebih peduli terhadap gadegetnya
daripada anaknya.
Sikap orang tua yang permisif ini menimbulkan pola interaksi yang tidak sehat anatara
anak dengan orang lain di masyarakat. Karena sering berinterkasi dengan gadget,
seseorang menjadi jarang beinteraksi dnegan orang di sekitarnya. Lebih akrab dengan
orang yang ada di dunia maya dibandingakan dengan orang di dunia nyata.
dengan adanya gadget memberikan kemudahan manusia untuk bisa mencari informasi
apapun, membuat para generasi milenial jarang untuk memikirka jawaban atas
permaslahanynag dihadapinya,, hal ini membuat terhambatnya pertumbuhan sel- sel baru
dalam otak. Selain itu, produksi dopamine sebagai zat yang menyebabkan perubahan strktir
otak.
d. Kesehatan Mental
- Phubing
phubbing adalah gabungan dari kata phone dan snubbing, dan menurut etok dan
yuliasi (2018,147). Phubing adalah sebagai tindakan menyakiti orang lain dalam
interaksi sosial karena lebih berfokus pada gawai atau smartphonnya. Phubing
awalnya dilakukan sebagai bentuk pelarian akan suasana yang ramai, namun
sekarang fenomena phubing terjadi di mana saja dan kapan saja. pelaku phubing
juga merata ke semua generasi, mulai dari orang dewasa, remaja hingga anak-anak.
Bahkan pada tahun 2009 seorang rapper Indonesia, yakni Saykoji menyidir
fenomena phubbing atau gadget addiction yang ada pada masyarakat dengan lagu
yang berjudul “on line “.
- Nomophobia
- temperamen
Ponsel dan smartphone tetaplah benda yang sangat berguna sehingga tidak
mungkin untuk tidak menggunakannya sama sekali. Bahkan tiba-tiba tidak memakai
smartphone dari yang semula kecanduan bisa lebih merusak secara psikologis. Untuk
melawan kecanduan, Cooper menyarankan untuk mematikan handset beberapa menit
sehari, kemudian lebih lama pada hari-hari berikutnya.
f. Tahu Tempat Menggunakan Ponsel
Seseorang harus tahu dan menyadari kapan harus tidak menggunakan ponsel.
Seperti saat sedang berkendara, karena bisa memecah konsentrasi dan berujung pada
kecelakaan. Atau mungkin pada acara-acara resmi, meeting atau pertemuan penting.
Esensi perbincangan di dunia nyata tak dapat digantikan dengan obrolan via ponsel
atau berkirim pesan. Bertatap muka memberi lebih banyak pemahaman terhadap apa
yang dirasakan lawan bicara dan bagaimana respon yang tepat. Komunikasi dengan
banyak melibatkan bahasa tubuh dan hubungan yang nyata tak akan terjadi hanya
dengan percakapan via ponsel.
h. Sering OlahragaBanyak-banyaklah berolahraga dan tinggalkan ponsel Anda.
Olahraga bisa membuat perasaan senang dan mengobati depresi yang mungkin
terjadi akibat penggunaan smartphone yang berlebihan.
Seorang pengguna ponsel mungkin tidak menyadari betapa banyak waktu yang
mereka pakai untuk menggunakannya dan apa saja yang telah mereka lewatkan. Padahal
momen terbaik terjadi di dunia nyata, seperti serunya berbincang-bincang bersama
orang-orang terdekat.