Anda di halaman 1dari 7

Rencana Pelaksanaan Layanan

Bimbingan dan Konseling


Bidang Pribadi dan Sosial

Hari /Tanggal : Oktober 2018


Waktu : 30 menit
Tempat : gedung serba guna LP 3

A. Topik : We Are Boss Gadget, Not Servant Gadget


B. Tujuan :
1. Tujuan Umum : untuk menyadarkan kepada mahasiswa tentang menggunakan gadget, agar
tidak menjadi budak gadget.
2. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui fenomenas gadget addiction di era zaman now.
b. Memahami tanda-tanda kecanduan gadget.
c. Membentuk perilaku non addiction gadget.

C. Materi :
1. Pokok Materi : mengatasi kecanduan gadget
2. Sumber Materi : materi dilampirkan
D. Metode : focus based learing
E. Alat Dan Media :
- photo grid dampak gadget ( dampak positif dan negative )
- lagu saykoji “ online “ ice breiing
F. Kegiatan :
1. Pembukaan :
a. Konsleor atau pemimpin kelompok menerima angggota kelompok dengan hangat
b. Konselor atau pemimipin kelompok memimpin doa sebelum melakukan bimbingan
kelompok.
c. Konselor atau pemimipin kelompok menjelaskan dan tujuan bimbingan kelompok.
d. Konselor atau pemimipin kelompok menjelaskan asas-asas dalam bimbingan kelompok
(sukarela, terbuka, waktu, kini giat, normative, rahasia )
e. Konselor atau pemimipin kelompok mengajari anggota kelompok untuk saling
berkenalan dalam suatu permainan nama buah.
2. Peralihan :
a. Konselor menjelaskan kembali kegiatan kelompok
b. Konselor memastikam kesiapan konseli atau anggota kelompok dalam anggota
memasuki kegiatan
c. Konselor atau pemimipin kelompok Memberi contoh masalah atau tema dalam
bimbingan kelompok.
3. Inti :
a. Konselor atau pemimipin kelompok menjelaskan tema yang ingin di bahas
(disampaikan juga urgensi tema yanga diangkat)
b. Konselor atau pemimipin kelompok memeberikan selingan dengan menyanyikan lagu
saykoji
c. Tanya jawab tentang topik atau masalah
d. Pembahasan topik( sesuai dengan sub-sub yang ada )
e. Selingan ice breaking “ Jadi apa “
f. Kesimpulan.
4. Penutup :
a. Konselor atau pemimipin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan akan segera
diakhiri.
b. Laiseg
c. Membahas kegiatan lanjutan yang akan dilakukan konseli dengan konselor
d. Konselor mengucapakan terimakasih atas pertisipasi konseli
e. Konselor memimpin doa
f. Konselor berpamitan dengan konseli dengan mengucapakan kata perpisahan
G. Pihak Yang Dilibatkan :
1. konselor sebaya sebagai observer
2. Peran

H. Evaluasi :
I. Tindak Lanjut
Lampiran

1. Fenoman Gadget Addiction di Generasi Millenial


Sering dengan kemajuan zaman yang ada, manusai semakin dimudahkan hidupnya dengan
beragam teknologi dan fasilitas. Salah satunya adalah kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi dengan adanya gawai. Menurut KBBI, gawai adalah peranti elektronik atau mekanik
dengan fungsi praktis. Dalam kehidupana sehari-hari, istuilah gawai sering disebut dengan gadget.
Yang dimaksud dengan gadget tidak hanya smartphone, tetapi juga tablet. Karena kemudahan
dalam mengakses dan membawanya banyak individu yang tidak bisa lepas dari gawai.
Gawai seperti pisau bermata dua yang memiliki manfaat dan racun. Sejak adanay gawai
dan mudahnya akses internet yang cepat banyak pekerjaan yang dengan mudah dapat diselesaikan
dengan cepat, seperti adanya ujian secara on line, pengadminitrasi di kantor dan lain sebagianya.
Namun, penggunaan gawai yang berlebihan juga menimbulkan fenomena ”t Phubing di generasi
millennial”.

Sedangkan addiction, berasal dari kata benda yang memiliki arti kecanduan,ketaginan. Jadi seperti
yang kita ketuahiak bahwa gadget addiction adalah fenomena kecanduam gadget. Dan parahnya
lagi kebanyakan orang tidak tahu atau tidak sadar bahwa dirinya kecanduan gadget.

2. Tanda-tanda dari Gadget Addiction

a. Masalah kesehatan

- Tulang

Saat menggunakan gadget, badan cenderung membungkuk. Membungkuk dengan


posisi yang lama dapat menyebabkan seseorang mengidap kelainan tulang rusuk
seperti lordosis, scoliosis.

- Jari
Dan dalam mengoperasikan gadget, seringkali seseorang hanya mengerakan jari
jemarinya dan tidak menggerakan anggotabdan yang lain.hal ini dapat membuat jemari
tangan menjadi kebas.

- Mata

Selain itu kebiasaan menatapa layar monitor pada gadget secara terus menerus dapat
merusak mata karena pantulan cahaya.

- Kualitas tidur

Cahaya dalamlayar gadget juga mampu menimbulkan seseorang menjadi sulit tidur.

b. Hubungan Sosial

- Anak Dan Orang Tua

Dimulai dari hubungan yang paling dekat yakni hubungan orangtua dengan anak
menjadi renggang. Karena banyak orangtua yang lebih peduli terhadap gadegetnya
daripada anaknya.

- Teman Sebaya Dan Orang Lain

Sikap orang tua yang permisif ini menimbulkan pola interaksi yang tidak sehat anatara
anak dengan orang lain di masyarakat. Karena sering berinterkasi dengan gadget,
seseorang menjadi jarang beinteraksi dnegan orang di sekitarnya. Lebih akrab dengan
orang yang ada di dunia maya dibandingakan dengan orang di dunia nyata.

c. Terganggnya Sistem Saraf Otak

dengan adanya gadget memberikan kemudahan manusia untuk bisa mencari informasi
apapun, membuat para generasi milenial jarang untuk memikirka jawaban atas
permaslahanynag dihadapinya,, hal ini membuat terhambatnya pertumbuhan sel- sel baru
dalam otak. Selain itu, produksi dopamine sebagai zat yang menyebabkan perubahan strktir
otak.

d. Kesehatan Mental

- Phubing

phubbing adalah gabungan dari kata phone dan snubbing, dan menurut etok dan
yuliasi (2018,147). Phubing adalah sebagai tindakan menyakiti orang lain dalam
interaksi sosial karena lebih berfokus pada gawai atau smartphonnya. Phubing
awalnya dilakukan sebagai bentuk pelarian akan suasana yang ramai, namun
sekarang fenomena phubing terjadi di mana saja dan kapan saja. pelaku phubing
juga merata ke semua generasi, mulai dari orang dewasa, remaja hingga anak-anak.
Bahkan pada tahun 2009 seorang rapper Indonesia, yakni Saykoji menyidir
fenomena phubbing atau gadget addiction yang ada pada masyarakat dengan lagu
yang berjudul “on line “.

- Nomophobia

Nomophobia berasal dari kata no mobile phobia, yaitu kekhawatiran terhadap


aktivitas-aktivitas tanpa melibatkan smartphone.

- temperamen

d. Waktu terbuang sia-sia


Karena seringnya

3. Tips Mengatasi Gadget Addiction


Berikut 5 cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kecanduan gadget:

a. Gunakan hanya satu media sosial saja.


Seringkali kita memeriksa media sosial padahal tidak ada notifikasi apapun. Atau
meng-update kegiatan sehari-hari di seluruh media sosial yang kita punya. Selain
menghabiskan banyak waktu, kita jadi terlihat sibuk sendiri dengan aktivitas di dunia
maya. Padahal banyak hal menarik yang bisa kita lakukan di dunia nyata. Beberapa
kejadian yang terjadi di dunia nyata mungkin tidak perlu selalu dibagikan lewat sebuah
unggahan foto atau video di dunia maya, namun cukup kita simpan di dalam memori saja.

b. Jangan pergunakan power bank.


Membawa power bank setiap saat tentu bermanfaat jika gadget yang kita miliki
tiba-tiba kehabisan daya saat dibutuhkan. Namun dengan selalu tersedianya power
bank kita jadi tidak perlu khawatir dengan gadget yang sewaktu-waktu bisa mati. Coba
mulai tinggalkan power bank dan atur penggunaan gadget sebaik mungkin agar kita tidak
perlu kerepotan kehabisan daya saat benar-benar membutuhkan gadget. Hal ini secara
otomatis akan membuat kita menyentuh gadget hanya pada saat dibutuhkan saja.

c. Matikan gadget satu jam sebelum tidur.


Sudah pernah melakukan cara mengatasi kecanduan gadget yang satu ini? Salah
satu hal yang membuat kita susah tidur adalah penggunaan gadget pada malam hari.
Adanya rasa ingin memeriksa notifikasi atau hanya sekadar melihat-lihat media sosial
dapat membuat jam tidur kita jadi terganggu.

d. bekali diri dengan sebuah buku setiap hari.


Kebanyakan orang menggunakan gadget pada saat sedang menunggu atau antre.
Hal ini dilakukan untuk membunuh waktu dalam mengatasi rasa bosan. Mulai ganti alat
bantu penghilang rasa bosan dengan membaca sebuah buku yang menarik minat kalian
untuk membaca. Bekali diri setiap hari dengan sebuah buku hingga sewaktu-waktu kalian
harus menunggu, kalian tahu harus mengakali rasa bosan selain dengan memainkan gadget.
e. Kurangi Pemakaian Smartphone Secara Bertahap

Ponsel dan smartphone tetaplah benda yang sangat berguna sehingga tidak
mungkin untuk tidak menggunakannya sama sekali. Bahkan tiba-tiba tidak memakai
smartphone dari yang semula kecanduan bisa lebih merusak secara psikologis. Untuk
melawan kecanduan, Cooper menyarankan untuk mematikan handset beberapa menit
sehari, kemudian lebih lama pada hari-hari berikutnya.
f. Tahu Tempat Menggunakan Ponsel

Seseorang harus tahu dan menyadari kapan harus tidak menggunakan ponsel.
Seperti saat sedang berkendara, karena bisa memecah konsentrasi dan berujung pada
kecelakaan. Atau mungkin pada acara-acara resmi, meeting atau pertemuan penting.

g. Perbanyak Berbicara Secara Langsung

Esensi perbincangan di dunia nyata tak dapat digantikan dengan obrolan via ponsel
atau berkirim pesan. Bertatap muka memberi lebih banyak pemahaman terhadap apa
yang dirasakan lawan bicara dan bagaimana respon yang tepat. Komunikasi dengan
banyak melibatkan bahasa tubuh dan hubungan yang nyata tak akan terjadi hanya
dengan percakapan via ponsel.
h. Sering OlahragaBanyak-banyaklah berolahraga dan tinggalkan ponsel Anda.
Olahraga bisa membuat perasaan senang dan mengobati depresi yang mungkin
terjadi akibat penggunaan smartphone yang berlebihan.

i. Ukurlah Pemakaian Ponsel

Seorang pengguna ponsel mungkin tidak menyadari betapa banyak waktu yang
mereka pakai untuk menggunakannya dan apa saja yang telah mereka lewatkan. Padahal
momen terbaik terjadi di dunia nyata, seperti serunya berbincang-bincang bersama
orang-orang terdekat.

Anda mungkin juga menyukai