Anda di halaman 1dari 95

APLIKASI PENENTUAN GIZI ANAK LAKI- LAKI SESUAI DENGAN STANDAR WHO

(WORLD HEALTH ORGANIZATION) MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE

APPLICATION FOR DETERMINING CHILDREN'S NUTRITION IN ACCORDANCE WITH WHO


(WORLD HEALTH ORGANIZATION) STANDARD USING Z-SCORE METHOD

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik


Pada Program Studi S1 Teknik Komputer
Universitas Telkom

Disusun oleh:

MUHAMMAD MAUZAH YOUSAN

1103154100

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2020
No.
UNIVERSITAS TELKOM
Dokumen
Jl. Telekomunikasi No. 1 Ters. Buah Batu
No. Revisi
Bandung 40257
FORMULIR LEMBAR PENGESAHAN Berlaku
TUGAS AKHIR Efektif

LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR
APLIKASI PENENTUAN GIZI ANAK LAKI- LAKI SESUAI DENGAN STANDAR WHO
(WORLD HEALTH ORGANIZATION) MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE

APPLICATION FOR DETERMINING CHILDREN'S NUTRITION IN ACCORDANCE WITH WHO


(WORLD HEALTH ORGANIZATION) STANDARD USING Z-SCORE METHOD

Telah disetujui dan disahkan sebagai Tugas Akhir


Program Studi S1 Teknik Komputer
Fakultas Teknik Elektro
Universitas Telkom

Disusun oleh:
Erikson Pangaribuan
1103150010

Bandung, 31 Desember 2019


Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Roswan Latuconsina S.T., M.T Anton Siswo Raharjo Ansori, S.T., M.T

NIP: 15870031
NIP: 08740064
No.
UNIVERSITAS TELKOM
Dokumen
Jl. Telekomunikasi No. 1 Ters. Buah Batu
No. Revisi
Bandung 40257
FORMULIR LEMBAR PENGESAHAN Berlaku
TUGAS AKHIR Efektif

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Nama : Muhammad Mauzah Yousan

NIM : 1103154100

Alamat : JL. Merak XI L1/No 1 Cikarang Baru, Kabupaten Bekasi

No.Tlp/HP : 087777571531

E-Mail : mauzahyousan15@gmail.com

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya orisinal saya


sendiri, dengan judul:

APLIKASI PENENTUAN GIZI ANAK LAKI- LAKI SESUAI DENGAN STANDAR WHO
(WORLD HEALTH ORGANIZATION) MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE

APPLICATION FOR DETERMINING CHILDREN'S NUTRITION IN ACCORDANCE WITH WHO


(WORLD HEALTH ORGANIZATION) STANDARD USING Z-SCORE METHOD

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran akademik
atau etika keilmuan dalam karya ini, atau ditemukan bukti yang menunjukkan ketidak
aslian karya ini.

Bandung, 12 Januari 2020

Muhammad Mauzah Yousan

1103154100
ABSTRAK
Dari Laporan Promise Renewed: 2015 Progress Report Indonesia
termasuk dalam 10 besar kematian di bawah 5 tahun salah satu solusi untuk
mengatsi masalah tersebut dengan memberikan ASI Ekslusif akan tetapi
pemberian ASI Eksklusif bayi pada usia 0-6 bulan di Indonesia sendri masih
kurang yaitu sebesar 54,3%. Kemudia presentase gizi buruk dan gizi kurang
menurut BB/U di Indonesia 19,6% gizi kurang dan 5,7% gizi buruk.
Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian membuat suatu aplikasi, yang
bertujuan untuk memonitor perkembangan status gizi serta dapat memberika
saran sehingga dapat menguragi angka kematian bayi dan kurang gizi.
Perancangan dalam membangun sistem ini terbagi atas use case diagram,
class diagram, sequence diagram, activity diagram, Entity Relationship
diagram, flowchart, struktur navigasi dan perancangan antarmuka. Jenis
penelitian yang digunakan adalah Library Research dengan menggunakan
Design and Creation. teknik pengujian yang digunakan adalah katalon,
blackbox dan kousioner. Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang memonitor
perkembangan status gizi secara digital mobile dengan mengunakan metode Z-
Score selain itu dapat juga memberikan saran sesuai dengan perkembangan
status gizi dan umur dari bayi dan balita.

Kata Kunci : Status Gizi, Metode Z-Score, Mobile

i
ABSTRACT

From the Promise Renewed Report: 2015 Progress Report Indonesia is


included in the top 10 deaths under 5 years, one of the solutions to overcome this
problem by giving exclusive breastfeeding, but the exclusive breastfeeding of infants
at the age of 0-6 months in Indonesia itself is still less at 54, 3%. Then the
percentage of malnutrition and malnutrition according to BB / U in Indonesia
19.6% malnutrition and 5.7% malnutrition. Based on this background the research
makes an application, which aims to monitor the development of nutritional status
and can provide advice so as to reduce infant mortality and malnutrition.

The design in building this system is divided into use case diagrams, class
diagrams, sequence diagrams, activity diagrams, Entity Relationship diagrams,
flowcharts, navigation structures and interface design. The type of research used is
Library Research using Design and Creation. The testing techniques used are
catalone, blackbox and cousioner. This research produces an application that
monitors the development of nutritional status in a digital mobile by using the Z-
Score method but it can also provide advice in accordance with the development of
nutritional status and age of infants and toddlers.

Keywords : Nutritional Status, Z-Score Method, Mobile.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-
Nya pada saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini.
Tujuan dari penyusunan Proposal Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
persyaratan dalam mengajukan Tugas Akhir pada Program Studi Sarjana Teknik
Komputer, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom. Penulis juga ingin
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini yang berjudul
“Apliaksi Penentuan Gizi Anak Perempuan menggunakan metode Z-Score”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini
masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Demikian Proposal Tugas Akhir ini disusun,
penulis berharap Proposal Tugas Akhir ini dapat memberi manfaat kepada pihak
yang membacanya.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, karena atas berkat rahmatnya dan nikmatnya yang tak terhingga,
dan segala kelancaran-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir
ini.
2. Keluarga penulis, orang tua penulis Bapak Sandi dan Ibu Husmaini yang
selalu memberikan dukungan, kasih sayang, motivasi, serta tidak pernah lelah
dalam mendoakan kesuksesan penulis. Terima kasih kepada adikku tercinta
Mikayla Adibah Yousan yang selalu memberikan semangat dan membantu
penulis dalam berbagai hal dan seluruh keluarga yang sudah mendukung dan
mendoakan penulis.
3. Kepada Mayang Ciantika Steviana terimakasih sudah support aku selama
kuliah sampe akhirnya bisa menyelesaikan perkuliahan ini
4. Bapak Anton Siswo Raharjo Ansori, S.T., M.T. selaku dosen wali. Terima
kasih atas bimbingan serta dukungan dalam proses perkuliahan dan kegiatan
lain di Universitas Telkom. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan, rezeki

iii
yang melimpah dan terus memberikan arahan serta bimbingan terhadap
teman-teman penulis lainnya.
5. Bapak Roswan Latuconsina, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing pertama
dan Bapak Anton Siswo Raharjo Ansori, S.T., M.T. selaku dosen
pembimbing kedua. Terima kasih atas segala saran, dukungan, diskusi, dan
bantuan yang diberikan selama proses pengerjaan proposal Tugas Akhir dan
ilmu yang diberikan selama proses perkuliahan.
6. Ellen Sugiantoro selaku sahabat sekaligus partner Proposal Tugas Akhir
yang banyak membantu dalam berbagai hal. Terima kasih atas segala bentuk
perhatian dan bantuan selama proses pengerjaan Proposal Tugas Akhir.
Semoga kita bisa sukses kedepannya.
7. Sahabat sundanese course, terima kasih sudah menjadi teman dan membantu
dalam berbagai hal. Semoga hubungan pertemanan dan silaturahmi tetap
terjaga.
8. Sahabat Kontrakan PBB G10, terima kasih sudah menjadi teman yang
sudah membantu dalam berbagai hal. Semoga hubungan pertemanan dan
silaturahmi tetap terjaga.
9. Keluarga besar TK-39-05, terima kasih atas dukungan dan motivasi rekan-
rekan selama perkuliahan yang selalu menghibur, dan memberikan bantuan,
semoga rekan-rekan sukses selalu.
10. Seluruh dosen kampus Universitas Telkom yang sudah membimbing,
mendidik, dan memberikan berbagai ilmu dan pengalaman baru kepada
penulis.
11. Terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu
oleh penulis, yang sudah memberikan doa, pengalaman, serta ilmu kepada
penuli

Bandung, 21 Oktober 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 4
1.5 Metodologi Penelitian .............................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 7
2.1 Pengertian Aplikasi .................................................................................. 7
2.2 Aplikasi Mobille ....................................................................................... 7
2.3 React Native ............................................................................................. 8
2.3.1 Fitur React Native ................................................................................ 8
2.3.2 Kelebihan React Native ....................................................................... 9
2.4 Komponen kebutuhan aplikasi ................................................................. 9
2.4.1 JDK(Java Development Kit)................................................................ 9
2.4.1 SDK(Software Development Kit)...................................................... 10
2.5 Asyncstorage ........................................................................................... 10
2.6 Redux-saga ............................................................................................. 10
2.7 Status Gizi .............................................................................................. 11
2.7.1 Pengertian Status Gizi........................................................................ 11
2.7.2 Status Gizi Anak Balita ..................................................................... 12
2.7.3 Faktor yang memengaruhi status gizi ................................................ 13
2.7.4 Penilaian Status Gizi Anak ................................................................ 14
2.7.5 Metode langsung dan tidak langsung................................................. 15

v
2.7.5.1 Antropometri ............................................................................... 16
2.7.6 Pemeriksaan klinis ............................................................................. 20
2.7.7 Penilaiaan status gizi dengan biokimia .............................................. 21
2.7.8 Penentuan Status Gizi dengan biofisik .............................................. 21
2.7.9 Dampak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi ............................... 22
BAB III PERANCANGAN SISTEM ................................................................... 24
3.1 Gambaran umum Sistem ........................................................................ 24
3.2 Pemodelan sistem ................................................................................... 25
3.3 Diagram Konteks Sistem ........................................................................ 25
3.4 Diagram Alir Sistem ............................................................................... 26
3.5 Analisis Kebutuhan Sistem .................................................................... 27
3.5.1 Ruang Lingkup ................................................................................... 27
3.5.2 Tujuan ................................................................................................ 28
3.5.3 Fungsi Program ................................................................................. 28
3.5.4 Karakteristik Pengguna ..................................................................... 29
3.6 Daftar Simbol ......................................................................................... 30
3.6.1 Daftar simbol Use Case diagram ...................................................... 30
3.6.2 Daftar simbol class diagram ............................................................. 31
3.6.3 Daftar simbol activity diagram .......................................................... 32
3.6.4 Daftar simbol sequence diagram ....................................................... 32
3.7 Perancangan ERD ................................................................................... 33
3.8 Perancangan Tabel ................................................................................. 34
3.9 Source Code Aplikasi ............................................................................. 36
3.9.1 Halaman Utaama ............................................................................... 36
3.9.2 Menu Aplikasi ................................................................................... 37
3.9.3 Menu Kalkulator ................................................................................ 38
3.9.4 Result Perhitungan ............................................................................. 39
3.9.5 Menu Data Tersimpan ....................................................................... 42
3.9.6 Result Grafik ...................................................................................... 43
3.10 Perancangan Unit Interface .................................................................... 44
3.10.1 Mockup Sistem ................................................................................ 44
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM................................... 48

vi
4.1 Kebutuhan Sistem................................................................................... 48
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) .......................................... 48
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ............................................ 48
4.1.3 Kebutuhan Pengguna (Brainware) .................................................... 49
4.2 Rancangan Pengujian Alikasi ................................................................. 49
4.2.1 Teknik Pengujian Sistem ................................................................... 41
4.3 Pengujian Aplikasi ................................................................................. 51
4.3.1 Pengujian Data Dari Puskesmas ........................................................ 51
4.4 Pengujian alpha ...................................................................................... 61
4.5 Pengujian aplikasi ................................................................................... 64
4.5.1 Pengujian Black box .......................................................................... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69
LAMPIRAN .......................................................................................................... 65

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem................................................................. 24


Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem ................................................................. 25
Gambar 3.3 Diagram Alir Sistem ........................................................................ 26
Gambar 3.4 Gambar ERD sistem ........................................................................ 34
Gambar 3.5 Gambar Flowchart BB/U ................................................................. 41

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penilaian Status Gizi standar WHO-NCHS ......................................... 20


Tabel 3.1 Daftar simbol Use case diagram .......................................................... 30
Tabel 3.2 Daftar simbol Class Diagram ............................................................... 31
Tabel 3.3 Daftar simbol Class Diagram ............................................................... 32
Tabel 3.4 Daftar Simbol Aktifity diagram ........................................................... 32
Tabel 3.5 Daftar simbol sequence diagram .......................................................... 33
Tabel 3.6 Daftar simbol sequence diagram .......................................................... 33
Tabel 3.7 Struktur tabel Z-Score .......................................................................... 34
Tabel 3.8 Struktur tabel Hitung ............................................................................ 35
Tabel 3.9 Stuktur tabel child-_ds ......................................................................... 35
Tabel 3.10 Stuktur tabel type................................................................................ 36
Tabel 3.11 Stuktur tabel user ................................................................................ 36
Tabel 3.12 Source code Splash............................................................................. 36
Tabel 3.13 Source code menu aplikasi ................................................................ 37
Tabel 3.14 Source code menu kalkulator ............................................................. 38
Tabel 3.15 Source code result perhitungan .......................................................... 40
Tabel 3.16 Source code menu data tersimpan ..................................................... 42
Tabel 3.17 Source code result data grafik ............................................................ 43
Tabel 3.18 User Interface ..................................................................................... 44
Tabel 4.1 Rancangan pengujian blak box............................................................. 50
Tabel 4.2 Rancangan pengujian blak box pemberin saran .................................. 50
Tabel 4.3 Rancangan pengujian blak box grafik perkembangan ......................... 51
Tabel 4.4 Pengujian Data Puskesmas ................................................................... 52
Tabel 4.5 Pengujian alpha memulai aplikasi ........................................................ 61
Tabel 4.6 Pengujian Alpha Mengisi Data Pengguna dan Perhitungan Gizi ........ 61
Tabel 4.7 Pengujian Alpha Mengisi Data Tersimpan ........................................... 62

x
Tabel 4.8 Pengujian alpha perhitungan gizi lanjutan ........................................... 63
Tabel 4.9 Pengujian Alpha Grafik pertumbuhan ................................................. 63
Tabel 4.10 Black-box Testing pada Penilaian Status Gizi ................................... 64
Tabel 4.11 Black-box Testing pada Pemberian saran .......................................... 65
Tabel 4.12 Black-box Testing pada Grafik perkembangan .................................. 66

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anak usia 0-5 tahun termasuk kedalam usia anak prasekolah yang
biasanya disebut sebagai golden period atau masa keemasan dikarenakan
proses tumbuh kembang berlangsung sangat pesat. Istilah tumbuh
kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang berbeda tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan (growth) mengacu pada
perubahan fisik tertentu dan peningkatan ukuran tubuh anak, semua
bentuk pertumbuhan anak ini dapat diukur secara langsung dan dapat
dipercaya hasilnya. Sedangkan perkembangan (development) mengacu
pada bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari proses pematangan organ atau individu
Pada usia ini pertumbuhan berlangsung secara stabil yang dapat dilihat
dari bertambahnya ukuran tubuh seseorang. Ukuran tubuh manusia akan
berubah seiring dengan bertambahnya umur, yaitu pertumbuhan yang baik
akan menghasilkan berat dan tinggi badan yang optimal. Kesesuaian
antara pertumbuhan seseorang dengan pertumbuhan yang umum terjadi
pada anak-anak sehat akan menghasilkan status gizi yang baik.
Pertambahan ukuran tubuh seseorang dapat menjadi acuan untuk
menentukan status gizinya. Status gizi (nutritional status) adalah suatu
keadaan yang didapatkan dari kesimbangan antara asupan gizi dari
makanan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Seseorang akan mempunyai
status gizi yang baik apabila asupan gizi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Asupan gizi yang kurang dalam makanan dapat menyebabkan kekurangan
gizi, sebaliknya orang yang asupan gizinya berlebih maka akan berakibat
gizi berlebih. Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan
cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar,
kebutuhan gizi ditentukan oleh usia jenis kelamin, aktivitas, berat badan,
dan tinggi badan. Seperti contohnya, kebutuhan energi bayi dan balita

1
relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada usia tersebut
pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupannya akan semakin
menurun seiring bertambahnya usia
Dilihat dari hasil data status gizi balita Berdasarkan Berat Badan Per
Umur saat bulan Penimbangan Balita di Jawa Barat pada tahun 2016,
dengan jumlah balita yang ditimbang sebanyak 3.310.750 oarang, dari
sasaran 4.371.807 balita (75,73%), dengan hasil penimbangan untuk
klasifikasi Berat Badan Sangat Kurang sebanyak 21.563 Balita (0,65%),
untuk klasifikasi Berat Badan Kurang sebanyak 180.147 Balita (5,46%) ,
Klasifikasi Berat Badan Normal sebanyak 3.037.873 Balita (91,76%), dan
klasifikasi Berat Badan Lebih sebanyak 70.467 Balita (2,13%), jika dilihat
status gizi balita berdasarkan Berat Badan per tinggi badan didapat
klasifikasi Sangat Kurus 0,31%, Kurus sebesar 2,52%, Klasifikasi Normal
92,88%, kalsifikasi Gemuk 4,30% dan jika dilihat dari Tinggi Badan
Menurut umur diketahui klasifikasi sangat pendek sebesar 2,82%,
klasifikasi pendek sebesar 8,72% dan klasifikasi tinggi badan normal
sebanyak 88,46% (Depkes 2016)[1],
Proses perkembangan di usia ini, anak memiliki kemampuan
pengendalian gerak tubuh dengan aktivitas jasmani yang terkoordinasi
dengan baik dan adanya peningkatan keterampilan dan proses berpikir,
proses ini dapat dikategorikan sebagai perkembangan motorik anak.
Perkembangan motorik terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan
motorik halus. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang
mencakup keterampilan otot-otot besar, gerakan ini lebih menuntut
kekuatan fisik dan keseimbangan. Contohnya seperti kemampuan duduk,
menendang, berjalan, berlari, naik-turun tangga, melompat dan
sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang
berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil serta
koordinasi mata dan tangan. Contohnya seperti bermain puzzle, menyusun
balok, memasukkan benda kedalam lubang sesuai bentuknya, membuat
garis, Melipat kertas dan sebagainya (allen & Marrotz, 2010)[2]

2
[3]
Menurut Hildayani (2008) menyatakan bahwa lebih kurang dari 80%
dari sejumlah anak mengalami gangguan perkembangan, juga mengalami
kesulitan pada pengaturan keseimbangan tubuh. Pengaturan keseimbangan
tubuh diperlukan anak pada saat melakukan kegiatan bermain sehingga
anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang anak
rasakan dan pikirkan.Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh untuk
mempertahankan posisinya ketika ditempatkan dalam keadaan diam dan
bergerak atau berada diatas bidang tidak stabil. Keseimbangan tubuh
dibagi menjadi dua yaitu keseimbangan statis sebagai bentuk seimbang
saat tubuh diam dan keseimbangan dinamis yaitu bentuk seimbang saat
tubuh saat bergerak atau diatas bidang yang tidak stabil (Yuliana dkk,
2014). Keseimbangan yang paling baik adalah ketika pusat massa tubuh
(Center Of Mass, COM) atau pusat gravitasi (Center Of Gravity, COG)
dipertahankan di atas bidang tumpu (Base Of Support, BOS) (Kisner &
Lynn, 2017)[4].

Dalam penelitian ini pengukuran. Penentuan status gizi dilakukan dengan


menggunakan metode Z-Score dengan parameter berat badan (BB) dan
umur (U), indeks pengukuran yang digunakan adalah berat badan menurut
umur (BB/U) dan menggunakan standar rujukan dari World Health
Organization (WHO 2006)[5]. Klasifikasi status gizi yang digunakan
adalah klasifikasi berdasarkan Keputusan Kementerian Kesehatan RI
tahun 2010, dimana kategori status gizi dibagi menjadi empat yaitu gizi
lebih, gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk Berdasarkan latar belakang
diatas dan mengingat betapa pentingnya proses tumbuh kembang bagi
anak usia 2-6 tahun, maka penulis tertarik untuk mengambil judul
penelitian “Kebutuhan gizi anak sesuai dengan standar WHO (World
Health Organization) Menggunakan metode pemrograman linear”

3
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tugas akhir ini adalah
bagaimana mengaplikasikan perhitungan gizi anak umur 0-5 tahun (balita),
kedalam sebuah aplikasi, dan menerapkan metode Z-Score kedalam nya,
sehingga apakah aplikasi tersebut dapat memperoleh hasil gizi yang akurat.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah :
1. Untuk mengetahui keseimbangan statis dan dinamis anak usia 0-6 tahun.
2. Untuk memonitoring pertumbuhan anak
3. Membangun aplikasi android sebagai sarana tes perhitungan gizi anak
untuk mengetahui status gizi anak secara otomatis.menggunakan
metode Z-Score
4. Mengukur kesamaan hasil perhitungan menggunakan sistem aplikasi
dengan data perhitungan langsung dari Puskesmas Kujangsari.

1.4. Batasan Masalah


Agar pembahasan masalah tidak dibahas terlalu jauh dari lingkup
pembahasan. Adapun batasan masalah dari tugas akhir ini adalah :
1. Standarisasi nilai Z-score berdasarkan standar WHO (World Health
Organization).
2. Data yang digunakan adalah data yang berasal dari Puskesmas
Kujangsari, Kota Bandung bulan Februari tahun 2019.
3. Penghitungan gizi hanya dilakukan pada anak perempuan usia 2-5 tahun
dan data yang diolah hanya berupa berat badan terhadap umur.
4. Aplikasi yang dibuat merupakan aplikasi yang dapat diakses oleh
publik tanpa otentikasi terlebih dahulu
5. Tidak membahas keamanan system dan jaringan
6. Aplikasi penilaian status gizi yang dibuat berbasis android.

4
1.5. Metodologi Penelitian
Untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis akan menerapkan beberapa
metode untuk menyelesaikan masalah. Metode yang digunakan adalah sebagai
berikut :

a. Studi Literatur
Selama penelitian ini berlangsung, penulis mempelajari konsep-konsep
dari sumber literatur penunjang materi seperti pengolahan data
menggunakan Python, Microsoft Visual Code, React Native, Metode Z-
score. Sumber literatur itu meliputi buku-buku, jurnal, paper, website,
blog, dan dokumen yang sudah ada sebelumnya, ini semua bertujuan
agar penulis mendapatkan pemahaman yang cukup.
b. Pengambilan Data
Pengambilan Data dilakukan melalui Puskesmas Kujangsari, Kota
Bandung. Data yang didapatkan berupa nama anak, Berat Badan
terhadap Umur (BB/U), Tinggi Badan terhadap Umur (TB/U), Status
gizi anak dan umur anak.
c. Perancangan dan Implementasi Sistem
Pada tahap ini penulis membuat rencana perancangan sistem yang akan
dibuat, mulai dari analisis teori, desain, dan implementasi. Perancangan
meliputi flowchart dan use case diagram. Implementasi aplikasi
menghitung gizi anak menggunakan metode Z-score
d. Pengujian dan Analisis
Pada tahap ini akan direalisasikan rancangan system yang telah dibuat
sebelumnya. Pengujian dilakukan pada data yang berupa Berat Badan
anak, yang diambil dari data Puskesmas Kujangsari pada bulan Februari
tahun 2019.
e. Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan tugas akhir serta
pengumpulan dokumen yang terkait dengan sistem, format laporan yang
digunakan mengikuti kaidah penulisan yang benar serta sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diterapkan oleh institusi

5
1.6. Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir ini dibagi dalam berbagai bagian,diantaranya sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang pemilihan topik, rumusan dan batasan masalah,
tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori yang akan digunakan pada
penelitian dalam Tugas Akhir ini untuk memecahkan masalah yang diambil
dari berbagai sumber.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang gambaran umum sistem, spesifikasi dan pengambilan
data untuk keperluan sistem.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini membahas mengenai implementasi sistem dan menguraikan hasil
pengujian terhadap sistem yang dibangun serta membahas hasil pengujian
untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai tujuan yang diharapkan atau
belum.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai kesimpulan yang bisa ditarik dari penelitian ini
dan memberikan saran-saran yang bisa membangun penelitian selanjutnya.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Aplikasi


Perangkat lunak aplikasi atau dalam bahasa Inggris software
application adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang
memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu
tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan
perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan
komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut
untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh
utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan
pemutar media.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket
kadang disebut sebagai application suite (suatu paket atau rangkaian
aplikasi). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang
menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa
aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki
antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan
pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali,
mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain
sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat
dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada
aplikasi lembar kerja yang terpisah.

2.2. Aplikasi Mobile


Aplikasi mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan
melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti PDA,
telepon seluler atau handphone. Dengan menggunakan aplikasi mobile,
dapat dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas mulai dari
hiburan, berjualan, belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan
lain sebagainya. Pemanfaatan aplikasi mobile untuk hiburan paling
banyak digemari oleh hampir 70% pengguna telepon seluler, karena

7
dengan memanfaatkan fitur adanya fitur game, pemutar musik, sampai
pemutar video yang membuat semakin mudah menikmati hiburan kapan
saja dan di manapun.
Sedangkan menurut Bentley, aplikasi mobile adalah sebuah bahasa
pemrograman yang mempresentasikan apa yang seharusnya dilakukan
oleh perangkat lunak atau bagaimana suatu proses perangkat lunak
seharusnya menyelesaikan tugasnya (Bentley, 2012)[6].

2.3. React Native


React Native adalah framework yang dapat digunakan untuk
membuat aplikasi mobile dengan JavaScript, beda halnya dengan Ionic
Framework, React Native tidak ditujukan untuk membuat Web App,
HTML App atau Hybrid App, namun React Native benar-benar ditujukan
untuk membuat Real NativeApp.
Kelebihan React Native dibanding framework Hybrid lainnya
adalah pengalaman penggunaaan aplikasinya benar-benar sangat
mendekati atau bahkan tidak dapat dibedakan dari aplikasi Native. Hal
inilah yang membuat penulis tertarik untuk menggunakan Framework ini.
Jika framework Hybrid lainnnya menggunakan tagline "Write Once, Run
Anywhere", namun React Native menggunakan tagline "Learn Once,
Write Anywhere", karena React Native menyadari adanya perbedaan UI
dan UX pada setiap sistem operasi, untuk itu ia membedakan komponen-
komponen untuk iOS dan Android. React Native juga merupakan
framework yang dikembangkan oleh Facebook, Instagram dan
Komunitas lainnya jadi tidak diragukan lagi untuk kualitasnya. React
Native
2.3.1. Fitur React Native

1. ReactJS
React Js adalah sebuah library JavaScript yang di buat oleh facebook.
React bukanlah sebuah framework MVC. React adalah library yang
bersifat composable user interface, yang artinya dapat membuat
berbagai UI yang bisa di bagi menjadi beberapa komponen.

8
2. Native
Di Android dan IOS memiliki arsitektur yang berbeda, disini Native ini
yang berfungsi untuk menghandle komponen dari masing - masing
platform. Di native ini nanti akan dipakai komponen-komponen untuk
membuat aplikasi di React Native
3. Platform
Untuk saat ini platform yang sudah terintegrasi adalah Android dan
IOS.

2.3.2. Kelebihan React Native

Berikut ini adalah kelebihan untuk menggunakan React Native.

1. JavaScript
JavaScript adalah salah satu bahasa pemrogramman yang paling
banyak digunakan oleh developer di dunia. Dengan begitu developer
akan sangat mudah untuk mempelajari JavaScript, dikarena kan
komunitas yang sudah besar,
2. Code scharing
Sebagian codebase yang di tulis itu bisa di gunakan untuk platform
berbeda (Android dan iOS). Dengan begitu untuk hal – hal yang
mendasar jika memiliki fungsi – fungsi umum yang tidak bersentuhan
langsung dengan komponen yang berbeda platform ini bisa
menggunakan codebase tersebut.

2.4. Komponen Kebutuhan Aplikasi


2.4.1. JDK (Java Development Kit)
JDK (Java Development Kit) merupakan lingkungan pemrograman
untuk menulis program-program aplikasi dan applet java. JDK terdiri
dari lingkungan eksekusi program yang berada di atas Operating
System source code dari java akan dikompilasi menjadi byte code

9
yang dapat dimengerti oleh mesin. Selain itu JDK dapat membentuk
sebuah objek code dari source code.

2.4.2. SDK (Software Development Kit)


SDK (Software Development Kit) merupakan sebuah tools yang
diperlukan untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android
menggunakan bahasa pemrograman java. Pada saat ini SDK telah
menjadi alat bantu dan Aplication Programming Interface (API)
untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android. SDK dapat
diunduh pada situs resminya, yaitu:
http://www.developer.android.com/. SDK bersifat gratis dan bebas
didistribusikan karena Android bersifat open source. (Pratama,
2011)[7].

2.5. AsyncStorage
AsyncStorage adalah sistem penyimpanan nilai kunci yang tidak
dienkripsi, asinkron, persisten, dan bersifat global untuk aplikasi. Ini harus
digunakan sebagai pengganti LocalStorage. Disarankan agar untuk
menggunakan abstraksi di atas AsyncStorage daripada AsyncStorage secara
langsung untuk apa pun selain penggunaan ringan karena beroperasi secara
global. Di iOS, AsyncStorage didukung oleh kode asli yang menyimpan
nilai-nilai kecil dalam kamus serial dan nilai-nilai yang lebih besar dalam
file terpisah. Di Android, AsyncStorage akan menggunakan RocksDB atau
SQLite berdasarkan apa yang tersedia. Kode JavaScript AsyncStorage
adalah fasad yang menyediakan API JavaScript yang jelas, objek Kesalahan
nyata, dan fungsi non-multi. Setiap metode dalam API mengembalikan
objek Janji.

2.6. Redux-Saga
Redux adalah salah satu library populer Javascript yang digunakan untuk
melakukan manajemen state dalam sebuah aplikasi. Model mentalnya
adalah bahwa redux-saga seperti utas terpisah dalam aplikasi yang

10
sepenuhnya bertanggung jawab atas efek samping. redux-saga adalah
muxleware redux, yang berarti utas ini dapat dimulai, dijeda, dan dibatalkan
dari aplikasi utama dengan aksi redux normal, ia memiliki akses ke status
aplikasi redux penuh dan dapat mengirimkan tindakan redux juga.
Ia menggunakan fitur ES6 yang disebut Generator untuk membuat aliran
asinkron itu mudah dibaca, ditulis, dan diuji. (jika Anda tidak terbiasa
dengan mereka di sini adalah beberapa tautan pengantar) Dengan
melakukannya, aliran asinkron ini terlihat seperti kode JavaScript sinkron
standar. (seperti async / menunggu, tetapi generator memiliki beberapa fitur
luar biasa.
2.7. Status Gizi
2.7.1. Pengertian Status Gizi
Istilah gizi dapat diartikan sebagai proses dari organisme dalam
menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan,
penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pembuangan, yang dipergunakan untuk pemeliharaan hidup,
pertumbuhan fungsi organ tubuh dan produksi (Jellife, 1989). Status
gizi adalah tingkat kecukupan dan penggunaan satu nutrien atau lebih
yang mempengaruhi kesehatan seseorang (Jahari, 1988). Status gizi
optimal adalah keseimbangan antara asupan zat gizi dengan
kebutuhan zat gizi yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari
(Coitinho, 1992). Infeksi juga ikut mempengaruhi status gizi. Masalah
kurangnya asupan zat gizi dan adanya penyakit infeksi biasanya
merupakan penyebab utama (Mahan, 1998). Gizi baik merupakan
kondisi dimana nutrisi yang menyuplai tenaga seperti protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, mineral dan air memenuhi keperluan tubuh
seseorang. Nutrisi organik yang diperlukan oleh tubuh sesorang
termasuk 9 macam asam amino, asam lemak, glukosa, empat macam
vitamin larut lemak, 10 macam vitamin larut air, diet serat dan kolin.
Bagi nutrisi non organik, termasuk empat macam mineral, 7 macam
trace mineral, 3 elektrolit dan ultra trace elemen juga diperlukan
dalam diet. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seseorang berbeda

11
mengikut umur dan kondisi fisiologis (Johanna Dwyer, 2012). Gizi
kurang merupakan kondisi dimana apabila seseorang tidak boleh lagi
mempertahankan natural bodily capacities seperti pertumbuhan,
resistan terhadap infeksi, penyembuhan dari penyakit, pembelajaran
dan juga aktivitas fisik. Sebab utama dari undernutrition adalah
kekurangan asupan makanan sewaktu anak yang mencakupi
kekurangan ASI. Antara lain adalah penyakit seperti HIV/AIDS,
diare, pnemonia dan malaria (UNICEF, 2006).[8] Gizi lebih
merupakan konsumsi nutrisi dan makanan ke tahap yang
membahayakan kesehatan seperti kondisi obesitas, penyakit jantung,
diabetes, hipertensi, dan kanker. (Unite for Sight, 2013).

2.7.2. Status gizi anak Balita


Status gizi diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan
oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi
sangat ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan
dalam kombinasi waktu yang tepat di tingkat sel tubuh agar
berkembang dan berfungsi secara normal. Status gizi ditentukan oleh
sepenuhnya zat gizi yang diperlukan tubuh dan faktor yang
menentukan besarnya kebutuhan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat
tersebut, Kebutuhan bahan makanan pada setiap individu berbeda
karena adanya variasi genetik yang akan mengakibatkan perbedaan
dalam proses metabolisme. Sasaran yang dituju yaitu pertumbuhan
yang optimal tanpa disertai oleh keadaan defisiensi gizi. Status gizi
yang baik akan turut berperan dalam pencegahan terjadinya berbagai
penyakit, khususnya penyakit infeksi dan dalam tercapainya tumbuh
kembang anak yang optimal. (Triaswulan, 2012).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi adalah konsumsi makanan dan pengguanan
zat-zat gizi dalam tubuh. Tubuh yang memperoleh cukup zat-zat gizi
dan digunakan secara efisien akan mencapai status gizi yang optimal.
Defisiensi zat mikro seperti vitamin dan mineral memberi dampak

12
pada penurunan status gizi dalam waktu yang lama (Soekirman,
2012).

2.7.3. Faktor yang mempengaruhi Status Gizi


Menurut Soekirman (2000), faktor-faktor yang
mempengaruhi status gizi terdiri dari penyebab langsung dan tidak
langsung\

A. Penyebab langsung

yaitu :
1. Asupan Makanan
2. Penyebab infeksi yang mungkin diderita Timbulnya gizi
kurang tidak hanya dikarenakan makanan yang kurang
tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan
cukup baik tetapi sering diserang diare atau demam
akhirnya dapat menderita kurang gizi. Sebaliknya, anak
yang mendapat makanan yang tidak cukup baik, daya tahan
tubuhnya dapat melemah. Dalam keadaan demikian mudah
terserang infeksi, kurang nafsu makan, dan akhirnya
berakibat kurang gizi
B. Penyebab tidak langsung,
yaitu :

1. Ketahanan pangan keluarga, yaitu kemampuan keluarga


untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota dalam
jumlah yang cukup dan baik untuk gizinya. Ketahanan
pangan keluarga mencakup ketersediaan pangan baik dari
hasil produksi sendiri maupun dari sumber lain atau pasar.
Harga pangan dan daya beli keluarga serta pengetahuan
tentang gizi dan kesehatan.
2. Pola pengasuhan anak meliputi sikap dan perilaku ibu atau
pengaruh lain dalam hal kedekatannya dengan anak,
memberikan makan, merawat, menjaga kebersihan,
memberi kasih sayang dan sebagainya.

13
3. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan, yaitu akses
dan keterjangkauan anak dan keluarga terhadap air bersih
dan pelayanan kesehatan yang baik seperti imunisasi,
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,
penimbangan anak pendidikan kesehatan dan gizi serta
sarana kesehatan yang baik. Semakin baik ketersediaan air
bersih yang cukup untuk keluarga serta semakin dekat
jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana
kesehatan, ditambah peningkatan pemahaman ibu tentang
kesehatan, semakin kecil resiko anak terkena penyakit dan
kekurangan gizi.
2.7.4. Penilaian Status Gizi
Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada
kelompok masyarakat, salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh
manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk
penilaian status gizi, antropometri disajikan dalam bentuk indeks yang
dikaitkan dengan variable lain. Variabel tersebut adalah sebagai
berikut

1. Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi.
Kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang
salah. Hasil penimbangan BB maupun TB yang akurat, menjadi tidak
berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.
Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderungan untuk
memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh
sebab itu, penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat.
Ketentuan yang dipakai yaitu 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah
30 hari. Bila jumlah hari kurang dari 15, dibulatkan kebawah dan bila
jumlah hari lebih dari 15 dibulatkan ke atas (Depkes RI, 2004).

2. Berat Badan
Berat Badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan
gambaranmassa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat

14
peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi
maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan dinyatakan
Indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian
dengan melihat perubahan Berat Badan pada saat pengukuran
dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan keadaan kini.
Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu
pengukuran, hanya saja tergantung pada ketepatan umur, sehingga
kurang dapat menggambarkan kecendrungan perubahan status gizi
dari waktu ke waktu (Abunain, 1990).

3. Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat
dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik
untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan
keadaan Berat Badan Lahir Rendah dan kurang gizi pada masa balita.
Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U (tinggi badan
menurut umur), atau juga indeks BB/TB (Berat Badan Menurut Tinggi
Badan). Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran
keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak
sehat yang menahun. Selain itu, indeks ini dapat menggambarkan
kecenderungan perubahan status gizi dari waktu ke waktu (Depkes RI,
2004).

Berat badan dan Tinggi badan adalah parameter penting untuk


menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan
dengan status gizi. Penggunaan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan fungsi
pertumbuhan dan komposisi tubuh (Khumaidi, 1994). Berdasarkan
baku rujukan antropometri menurut Centers for Disease Control
(CDC) tahun 2000 untuk menentukan klasifikasi status gizi digunakan
z-score sebagai batas ambang. Penilaian gizi anak-anak di Negara-
negara yang populasinya relative baik (well nourished), sebaiknya
menggunakan persentile, sedangkan untuk gizi anak-anak di Negara
yang populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik

15
menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen terhadap
median baku rujukan (Abunain, 1990).

2.7.5. Metode langsung dan tidak langsung


Secara umum penilaian status gizi dapat dilihat dengan
metode langsung dan tidak langsung (Proverawati, 2009)[9].

2.7.5.1. Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.


Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri
digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik
dan jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.
Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri.
Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu:

a. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil.


indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini
(Current Nutritional Status).

b. Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan


keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan
tumbuh seiring dengan pertambahan umur.

c. Berat badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

16
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi
badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan
searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu.

d. Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U)

Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan


jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas
berkolerasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB.

e. Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi


orang dewasa yang berumur diatas 18 tahun khususnya yang berkaitan
dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT tidak dapat
diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.
Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus
(penyakit) lainnya, seperti adanya edema, asites dan hepatomegali.

Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:IMT :

berat badan (kg) / kuadrat tinggi badan (m)

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan


FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan
perempuan. Batas ambang normal laki-laki adalah 20,1-25,0 dan
untuk perempuan adalah 18,7-23,8. Batas ambang IMT untuk
Indonesia, adalah sebagai berikut

1. IMT<17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan


kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi
Kronis (KEK) berat.

2. IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan


Kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.

17
3. IMT 18,5-25,0: keadaan orang tersebut termasuk kategori
normal.
4. IMT 25,1-27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk
dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.
5. IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan
kelebihan berat badan tingkat berat.
f. Tebal Lemak Bawah Kulit Menurut Umur

Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak


bawah kulit dilakukan pada beberapa bagian tubuh, misalnya pada
bagian lengan atas, lengan bawah, di tengah garis ketiak, sisi dada,
perut, paha, tempurung lutut, dan pertengahan tungkai bawah.

g. Tebal Lemak Bawah Kulit Menurut Umur

Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul digunakan untuk


melihat perubahan metabolisme yang memberikan gambaran tentang
pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi
lemak tubuh. Dari berbagai jenis indeks tersebut di atas, untuk
menginterpretasikannya dibutuhkan ambang batas. Ambang batas
dapat disajikan kedalam 3 cara yaitu:

1). Persen terhadap Median

Median adalah nilai tengah dari suatu populasi. Dalam


antropometri gizi, median sama dengan persentil 50. Nilai median
dinyatakan sama dengan 100% (untuk standar). Setelah itu dihitung
persentase terhadap nilai median untuk mendapatkan ambang batas.
Contoh pemakaian cara ini adalah pada penentuan status gizi dengan
ketentuan Eid Index dengan menggunakan kurva CDC-NCHS 2000.

2). Persentil

Cara lain untuk menentukan ambang batas selain persen


terhadap median adalah persentil. Persentil 50 sama dengan Median
atau nilai tengah dari jumlah populasi berada diatasnya dan
setengahnya berada dibawahnya. NCHS merekomendasikan persentil

18
ke 5 sebagai batas gizi buruk dan kurang, serta persentil 95 sebagai
batas gizi lebih dan gizi baik.

3). Standar Deviasi Unit (SDU)

Standar Deviasi Unit disebut juga Z-skor. WHO menyarankan


menggunakan cara ini untuk meneliti dan memantau pertumbuhan.
Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan
mengurangi Nilai Individual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku
Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi
dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Jika hasil pengukuran
lebih besar dari nilai median, maka NSBR adalah hasil pengurangan
+1 SD dengan median. Namun jika hasil pengukuran lebih rendah
dibanding median, maka NSBR adalah hasil pengurangan median
dengan -1 SD.

Z-Score = (NIS – NMBR) /NSBR

Keterangan :
NIS = Nilai Individual Subjek.
NMBR = Nilai Median Baku Rujukan.
NSBR = Nilai Samping Baku Rujukan.

Kategori BB/U :

1. Kategori Gizi Buruk, jika z-score < -3,0


2. Kategori Gizi Kurang, jika z-score > -3,0 s/d z-score < -2,0
3. Kategori Gizi Baik, jika z-score > -2,0 s/d z-score < 2,0
4. Kategori Gizi Lebih, jika z-score >2,0

Kategori TB/U :

1. Kategori Sangat Pendek, jika z-score < -3,0


2. Kategori Pendek, jika z-score > -3,0 s/d z-score < -2,0
3. Kategori Normal, jika z-score > -2,0

19
Kategori BB/TB:

1. Kategori Sangat Kurus, jika z-score < -3,0


2. Kategori Kurus, jika z-score > -3,0 s/d Z-score < -2,0
3. Kategori Normal, jika z-score > -2,0 s/d Z-score < 2,0
4. Kategori Gemuk, jika z-score > 2,0

Z-score adalah merupakan suatu ukuran yang menentukan


seberapa besar jarak suatu nilai (dari observasi suatu set sample)
terhadap rata-ratanya dalam satuan standar deviasinya. Nilai Z-score
akan berada pada suatu titik pada sumbu datar dari kurva
normalnya.[10]

Tabel 2.1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U,BB/TB


Standar Baku Antropometri WHO-NCHS

INDIKATOR Z-Score STATUS GIZI


< - 3 SD Gizi buruk
Berat badan menurut -3 SD ─ < -2 SD Gizi Kurang
umur (BB/U) -2 SD ─ + 2 SD Gizi Normal
˃ + 2 SD Gizi Lebih
< - 3 SD Sangat Pendek
Tinggi badan menurut -3 SD ─ < -2 SD Pendek
umur (TB/U) -2 SD ─ + 2 SD Normal
˃ + 2 SD Sangat Tinggi
< -3 SD Sangat Kurus
Berat badan menurut -3 SD ─ < -2 SD Kurus
Tinggi Badan -2 SD ─ + 2 SD Normal
(BB/TB) ˃ + 2 SD Gemuk

Sumber : Depkes RI., 2018

20
2.7.6. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan
gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata,
rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Metode ini umumnya
digunakan untuk survei klinis secara tepat (rapid clinical surveys).
Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis
umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu,
digunakan untuk mengetahui tingkat gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom)
atau riwayat penyakit.

2.7.7. Penilaian status gizi dengan biokimia


Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain
darah, urin, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan
otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa
kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.
Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali
dapat menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik
2.7.8. Penentuan status gizi dengan Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan
status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)
dan melihat perubahan struktur. Umumnya dapat digunakan dalam
situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night
blindness). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap Secara
Tidak Langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat
dibagi menjadi tiga (Proverawati, 2010)

21
yaitu :

a) Survei Konsumsi Makanan


Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi berbagai zat gizi
pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat
mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan gizi.
b) Statistik Vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan, dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator
tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

c) Faktor Ekologi
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah
makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi
seperti iklim, tanah, irigasi, dan lain-lain. Pengukuran faktor
ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab
malnutrisi.

2.7.9. Dampak yang diakibatkan Oleh kekurangan Gizi


Keadaan gizi kurang pada anak-anak mempunyai dampak pada
kelambatan pertumbuhan dan perkembangannya yang sulit
disembuhkan. Oleh karena itu anak yang bergizi kurang tersebut
kemampuannya untuk belajar dan bekerja serta bersikap akan lebih
terbatas dibandingkan dengan anak yang normal. (Soegeng Santoso
dan Anne Lies, 2004)

Dampak yang mungkin muncul dalam pembangunan bangsa


di masa depan karena masalah gizi antara lain :

22
1. Kekurangan gizi adalah penyebab utama kematian bayi dan anak-
anak. Hal ini berarti berkurangnya kualitas sumber daya manusia di
masa depan

2. Kekurangan gizi berakibat meningkatnya angka kesakitan dan


menurunnya produktivitas kerja manusia. Hal ini berarti akan
menambah beban pemerintah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan.
3. Kekurangan gizi berakibat menurunnya tingkat kecerdasan anak-
anak. Akibatnya diduga tidak dapat diperbaikibila terjadi kekurangan
gizi semasa anak dikandung sampai umur kira-kira tiga tahun.
Menurunnya kualitas manusia usia muda ini, berarti hilangnya
sebagian besar potensi cerdik pandai yang sangat dibutuhkan bagi
pembangunan bangsa.
4. Kekurangan gizi berakibat menurunya daya tahan manusia untuk
bekerja yang berarti menurunnya prestasi dan produktivitas kerja
manusia (Suhardjo, 2003)
Kekurangan gizi pada umumnya adalah menurunnya tingkat
kesehatan masyarakat. Masalah gizi masyarakat pada dasarnya
adalah masalah konsumsi makanan rakyat. Karena itulah program
peningkatan gizi memerlukan pendekatan dan penggarapan
diberbagai disiplin, baik teknis kesehatan, teknis produksi, sosial
budaya dan lain sebagainya (Suhardjo, 2003).

23
BAB III
PERANCANGAN SISTEM

3.1. Gambaran Umum sistem


Sistem penilaian status gizi anak ini diharapkan dapat membantu pihak
kesehatan, contohnya Puskesmas, Posyandu atau Klinik khususnya pada
Puskesmas Kujangsari, Kota Bandung. Dalam menentukan status gizi anak
pada usia 2-5 tahun. Dalam sistem ini data Berat Badan anak yang diolah
menggunakan React Native yang diterapkan dengan menggunakan metode
Z-score dapat menampilkan hasil penilaian status gizi anak yang berupa
Berat Badan ideal anak, nilai Z-score anak, dan indikator gizi anak (Gizi
Leibih, Gizi Baik, Gizi Kurang atau Gizi Buruk). Jika suatu kondisi ada
nilai perhitungan yang menunjukan Gizi Anak tersebut menunjukan Gizi
Lebih atau Gizi Buruk. Pengguna (Orang tua) diwajibkan untuk konsultasi
kepada pihak kesehatan, untuk menanyakan langkah yang harus orangtua
lakukan selanjutnya.

Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem

24
Input data yang diinputkan berupa Tanggal penimbangan, Nama Anak,
Nama Orang tua, Tanggal Lahir dan Berat Badan (dalam kilogram). Data
asli untuk dicheck kesamaannya mengacu pada data yang didapatkan dari
Puskesmas Kujangsari, Kota Bandung. Data tersebut diolah menggunakan
pemrograman React Native dan menggunakan metode Z-score sebagai
penentu indikator gizi anak. Output data yang berupa Berat Badan ideal,
nilai Z-score dapat disimpan. Aplikasi penilaian status gizi ini dapat
digunakan dalam skala berkelanjutan. Pengguna (Orang tua) dapat
melakukan perhitungan sama dengan tanggal penimbangan atau tangal
pemeriksaan yang baru. Sehingga ketika pengguna (orang tua) melakukan
input lanjutan, didapatkan grafik berat badan rata-rata anaknya.
3.2. Pemodelan Sistem
Pada Tugas Akhir ini akan dirancang suatu sistem penilaian status gizi
anak berbasis aplikasi android yang mempunyai komponen-komponen
berikut :
1. Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari Nama Anak, Nama Orang Tua,
Tanggal Lahir Anak, Berat Badan (Kg), Tinggi Badan (Cm), Umur
(Bulan), Status Gizi, Status Gizi Berat Badan terhadap Umur (BB/U)
dan Status Gizi Tinggi Badan terhadap Umur (TB/U).
2. Database
Database dalam sistem ini terdiri dari data deskripsi masing-masing
aspek, Nama Anak, Nama Orang Tua, Berat Badan Anak, Tanggal Lahir
Anak, Berat Badan Anak, Umur (Bulan), Status Gizi Anak, Data
Tersimpan (Data perhitungan baru).
3. Aplikasi
Aplikasi android penilaian status gizi anak ini dapat diakses tidak
menggunakan jaringan atau mode offline.
4. Gadget atau Laptop
Gadget yang digunakan untuk perhitungan nilai status gizi anak dapat
berupa Android, Iphone, maupun Laptop (yang sudah terinstall aplikasi).

25
3.3. Diagram Konteks Sistem

Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem

Pada aplikasi ini terdapat peran aktor utama yaitu pengguna (orang tua).
Pengguna harus mengisi data anaknya terlebih dahulu (tanggal lahir,nama
anak dan berat badan) sebelum melakukan perhitungan status gizi pada
anaknya. Apabila pengguna sudah menyelesaikan pengisian data anak, maka
data hasil perhitungan gizi akan ditampilkan.

3.4. Diagram Alir Sistem


Alur sistem keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut. Gambar
3.3 dibawah menggambarkan alur proses sistem secara keseluruhan. Pada
tahap pertama, pengguna (orang tua) melakukan pemilihan opsi
perhitungan. Lalu setelah memilih opsi perhitungan, pengguna (orang tua)
melakukan pengisian data. Pengisian data disini berupa data anak, yang
meliputi tanggal penimbangan, nama anak, nama orangtua, tanggal lahir dan
berat badan anak (dalam kilogram). Setelah pengguna (orangtua) selesai
mengisi pengisian data, tahap selanjutnya adalah pemrosesan data berat
badan anak. Hasil akan otomatis keluar saat pemrosesan data sudah selesai.
Hasil yang akan ditampilkan yaitu, Usia anak, Berat Badan ideal, status gizi
dan nilai Z-scorenya.

26
Gambar 3.3 Diagram Alir Sistem

Penelitian ini mempunyai beberapa rencana kerja yang akan dilakukan


pada tahan penelitian selanjutnya. Langkah awal yang akan dilakukan yaitu
pengumpulan data, selanjutnya pengolahan data lalu pengoutputan data dan
yang terakhir adalah visualisasi, yang dimana visualisasi data tersebut
berbasis android.
3.5. Analisis kebutuhan Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap kebutuhan – kebutuhan
sistem dan perangkat keras terhadap sebuah pembentukan animasi. Sistem
yang dianalisis adalah sistem yang berisi informasi tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan pembuatan game. Tahap analisis ini merupakan
tahapan yang paling penting dalam pembuatan suatu animasi. Untuk itu
dibutuhkan sebuah metode untuk menuntun dan dijadikan pedoman dalam
mengembangkan animasi yang dibuat.

3.5.1. Ruang Lingkup


Agar dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat lebih terarah dan
permasalahan tidak melebar maka pembahasan tugas akhir ini
dibatasi dengan ruang lingkup pembahasan sebagai berikut:

1. Aplikasi ini memonitor perkembangan penilaian status gizi dan


kesehatan dari bayi dan balita.
2. Aplikasi ini melakukan penilaian status gizi menggunakan
metode Z-Score.
3. Aplikasi ini berbasis Android minimal 4.0 Ice Cream
Sandwich.

27
4. Aplikasi akan memberikan saran yang dapat membantu dalam
perkembangan bayi dan balita berdasarkan perkembangan
status gizi dan kesehatan yang telah ada sebelumnya.
5. Target pengguna aplikasi ini adalah orangtua dari bayi dan
balita.
Sedangkan untuk mempermudah pemahaman dan
memberikan gambaran serta menyamakan persepsi antara penulis
dan pembaca maka dikemukakan penjelasan yang sesuai dengan
deskripsi fokus dalam penelitian ini. Adapun deskripsi fokus dalam
penelitian ini adalah :

1. Aplikasi ini akan memonitor kenaikan ataupun penurunan status


gizi dan dapat menampikannya dalam bentuk grafik sehingga
bisa melihat perkembangan status gizi tersebut secara lebih baik,
selanjutnya akan merumuskan saran berdasarkan perkembangan
status gizi tersebut.
2. Aplikasi ini akan memberikan penilaian status gizi
menggunakan metode Z-Score dengan hanya menggunakan
indeks Z-Score berdasarkan Umur (U), Berat Badan (BB)
3. Aplikasi ini akan berjalan di Smartphone berbasis Android, agar
memudahkan dalam pengecekan dan kemudahan akses
4. Target pengguna aplikasi ini adalah orangtua dari bayi dan balita
karena memiliki peranan yang sangat penting dalam
membesarkan anak.

3.5.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan
membuat aplikasi memonitor perkembangan status gizi dan
kesehatan bayi dan balita dengan menggunakan metode Z-Score
berbasis Android sehingga dapat membantu mengurangi persentase
kurang gizi dan gizi buruk serta angka kematian anak di bawah 5
tahun di Indonesia.

3.5.3. Fungsi program

28
Kebutuhan fungsional merupakan penjelasan proses fungsi yang
berupa penjelasan secara terinci setiap fungsi yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah.

Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah sebagai


berikut :

1) Menampilkan Grafik Pertumbuhan


2) Menampilkan kalkulator perhitungan berat badan ideal.
3) Menampilkan saran berdasarkan hasil diagnosa status gizi.

3.5.4. Karakteristik pengguna


Analisis pengguna mencirikan siapa saja pengguna dari
perangkat lunak yang dispesifikasikan dan apa saja haknya
terhadap perangkat lunak tersebut. Aplikasi Perhitungan gizi anak
yang dibangun memiliki dua jenis pengguna, yaitu :

A. Pengguna
Pada aplikasi perhitungan gizi anak ini user merupakan orang
yang dapat melihat, menggunakan, serta menyimpan data didalam
aplikasi ini. user sendiri tidak perlu melakukan login ataupun
mendaftar untuk menjadi member. Jadi user dapat menggunakan
aplikasi tersebut untuk memonitoring tumbuh kembang anak.
Pengguna aplikasi ini diharapkan mempunyai kriteria sebagai
berikut :

1. Pengguna terbiasa menggunakan komputer dalam kehidupan


sehari-hari.
2. Pengguna terbiasa menggunakan gadget dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Pengguna terbiasa menggunakan aplikasi pada laptop.
4. Pengguna terbiasa menggunakan aplikasi pada gadget.

B. Pengelola

29
Pengelola merupakan orang yang bertanggung jawab
mengelola data secara statis. Adapun syarat yang dibutuhkan untuk
menjadi pengelola antara lain :

1. Mampu menguasai Teknik pemrograman java


2. Menguasai Teknik pemrograman java
3. Menguasai ilmu computer
4. Menguasai react native serta android studio
5. Mengerti dasar-dasar pemrograman

3.6. Daftar Simbol


3.6.1. Daftar Simbol Use Case Diagram
Use Case Diagram atau diagram use case merupakan
pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang
akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi
antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat.
Dengan pengertian yang cepat, diagram use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan
siapa saja yang berhak menggunakan fungsi- fungsi tersebut

Tabel. 3.1 Daftar Simbol Use Case Diagram

30
3.6.2. Daftar Simbol Class Diagram
Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam
sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat di antara
mereka. Diagram kelas juga menunjukkan properti dan operasi
sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-
hubungan objek tersebut. Diagram kelas menggambarkan struktur
dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama
lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Tabel. 3.2 Daftar Simbol Class Diagram

31
Tabel. 3.3 Daftar Simbol Class Diagram

32
3.6.3. Daftar Simbol Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau
proses bisnis.

Tabel 3.4 Daftar Simbol Activity Diagram

3.6.4. Daftar Simbol Sequence Diagram


Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di
dalam dan di sekitar sistem berupa message terhadap waktu.

Tabel 3.5 Daftar Simbol Sequence Diagram

Tabel 3.6 Daftar Simbol Sequence Diagram

33
3.7. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek
dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Adapun Entity
Relationship Diagram (ERD) dari sistem ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.4 ERD

34
3.8. Perancangan Tabel
Penggunaan database dalam aplikasi ini yaitu untuk menampung data
tentang diagnosa penyakit obesitas dan penjelasan mengenai jenis makanan dan
olahraga yang disarankan. Berikut rincian tabel yang digunakan dalam aplikasi
ini :

Tabel 3.7 Struktur Tabel Z-Score

Nama Field Tipe Data Keterangan


at_sex varchar(5)
at_par Float
at_Tipe Data varchar(5)
-3sd float
-2sd float
-1sd float
median float
1sd float
2sd float
3sd float

Nama Field Tipe Data Keterangan

Auto Increment,
child_id int(11) PrimaryKey
user_id int(11)

child_name varchar(50)

child_birthday date

child_sex varchar(5)

35
Tabel 3.8
Struktur Tgl_hitung
Tabel
hitunng

Tabel 3.9 Struktur Tabel Child_ds

Nama Field Tipe Data Keterangan


child_id int(11)
Auto Increment,
Primary
ds_id int(11) Key
ds_date datetime
ds_weight float
ds_age int(11)
ds_fat int(1)

Tabel 3.10 Struktur Tabel Type


Nama Field Tipe Data Keterangan

36
sg_Tipe Data int(11)
sg_Tipe
Data_text varchar(100)

Tab Nama Field Tipe Data Keterangan


el user_id int(11) Primary Key
3.11 user_name varchar(50)
Stru
User_child_nam
ktur e varchar(50)
Tabe
l User

3.9. Source Code Aplikasi


3.9.1. Halaman utama
Tampilan utama dari aplikasi ini adalah halaman utama.
Tampilan halaman utama berisikan nama aplikasi, yaitu Pentag-Z.
Penjelasan singkat mengenai singkatan Pentag-Z. Pentag-Z diambil
dari singkatan dari kata “Penilaian Status Gizi Anak menggunakan
metode Z-Score”. Dengan ditampilkannya dihalam utama ini
diharapkan pengguna tahu perhitungan apa yang akan dilakukan.
Berikut adalah Source Code Splash nama aplikasi “Pentag-Z”
Tabel 3.12 Source Code Splash
Source Code
render() {
return (
<View style={styles.container}>
<LinearGradientcolors={[Colors.blue,Ccolors.facebook]}

37
style={styles.linergradient}>
<Text style={styles.title}>Pentag-Z</Text>
</LinearGradient>
S </View>
o )
u
rce code ini berupa splash nama aplikasi yang dibuat oleh penulis,
Splash dari source code ini berupa nama dari aplikasi kita yaitu
“Pentag-Z”

3.9.2. Menu Aplikasi


Tampilan halaman kedua adalah tampilan yang muncul setelah
halaman utama. Halaman kedua berisikan 2 opsi. Opsi pertama ialah
“Kalkulator” dan Opsi kedua “Data Tersimpan”. Kalkulator
berfungsi untuk melakukan perhitungan gizi anak. Didalamnya
terdapat data diri dan data perhitungan yang harus diisi oleh
pengguna (orang tua). Data Tersimpan berfungsi untuk menyimpan
data hasil dari perhitungan di Kalkulator sebelumnya. Pada Data
Tersimpan, pengguna disediakan 3 opsi. Opsi pertama, melihat
grafik pertumbuhan anak. Opsi kedua, penghapusan data. Opsi
ketiga, penambahan perhitungan baru. Penambahan perhitungan baru
dilakukan jika, pengguna (orang tua) melakukan perhitungan baru di
tanggal yang berbeda dengan perhitungan yang sebelumnya.
Berikut ini Source Code halaman kedua berupa dua opsi, yang
pertama “Kalkulator” untuk menghitung Gizi anak, dan “Data
Tersimpan” untuk Melihat Hasil perhitungan yang disimpan user.
Tabel 3.13 Source Code Menu aplikasi
Source Code
render() {
return (
<View style={styles.container}>
<LinearGradient colors={[Colors.blue, Colors.facebook]}
style={styles.linergradient}>
<View style={{ justifyContent: 'center', alignItems: 'center' }}>
<TouchableOpacity onPress={() =>
this.actNavigate('HomeScreen')} style={styles.btn}>
<Icon name="trello" size={25} color={Colors.white} />

38
Source Code
</TouchableOpacity>
<Text style={styles.text}>Kalkulator</Text>
</View>
<View style={{ justifyContent: 'center', alignItems: 'center' }}>
<TouchableOpacity onPress={() =>
this.actNavigate('ListScreen')} style={styles.btn2}>
<Icon name="users" size={25} color={Colors.white} />
</TouchableOpacity>
<Text style={styles.text}>Data Tersimpan</Text>
</View>
</LinearGradient>
</View>
)
}
}

Source code menu aplikasi ini, menampilkan dua opsi yang pertama
adalah menu kalkulator yang kedua adalah menu data tersimpan,
menu ini membantu use untuk memilih data yang sudah tersimpan
sebelumnya atau memulai perhitungan baru, dan menyimpan data
yang baru kedalam aplikasi ini.
3.9.3. Menu kalkulator
Berikut adalah Source Code menu perhitungan gizi anak dengan
menghitung Berat badan untuk Usia anak laki-laki.
Tabel 3.14 Source Code Menu Kalkulator
Source Code
<TextInputCustom
placeholder='Tulis Nama Anak'
color={isGenderBoy ? Colors.blue : Colors.pink}
label={'Nama Anak'}
textAlign='left'
value={this.state.kid}
onChangeText={val => this.setState({ kid: val })}
autoCapitalize='words'
backgroundColor={isGenderBoy ? Colors.blue : Colors.pink}
editable={this.state.editable}
/>
<TextInputCustom
placeholder='Tulis Nama Orang Tua'
color={isGenderBoy ? Colors.blue : Colors.pink}
label={'Nama Orang Tua'}
textAlign='left'
value={this.state.parent}
onChangeText={val => this.setState({ parent: val })}

39
Source Code
autoCapitalize='words'
backgroundColor={isGenderBoy ? Colors.blue : Colors.pink}
editable={this.state.editable}
/>
<DatePickerCustom
label={'Tanggal Lahir'}
date={this.state.birthday}
placeholder={'Masukkan Tanggal Lahir'}
onDateChange={(date) => { this.setState({ birthday: date }) }}
color={Colors.black}
backgroundColor={isGenderBoy ? Colors.blue : Colors.pink}
disabled={!this.state.editable}
/>
<TextInputCustom
placeholder='Tulis Berat Badan'
color={isGenderBoy ? Colors.blue : Colors.pink}
label={'Berat Badan'}
textAlign='left'
value={this.state.weight}
onChangeText={val => {
this.setState({ weight: val, resultGizi: '', resultZScore: '' })
clearInterval(interval);
}
}
autoCapitalize='none'
keyboardType='numeric'
backgroundColor={isGenderBoy ? Colors.blue : Colors.pink}
/>
{resultGizi === '' && resultZScore === '' && <TouchableOpacity onPress={()
=>this.calculate()}style={styles.btnCalculate}><Textstyle={styles.textCalculate
}>Hitung</Text></TouchableOpacity>}
</View>
{resultGizi !== '' && resultZScore !== '' && <View style={[styles.resultWrapper,
this.getStyleStatusGizi()]}>
Source Code ini menampilan halaman Data Diri dan
Perhitungan tampilan yang muncul jika pengguna (orang tua)
memilih opsi “Kalkulator” pada Halaman Kedua tadi. Pada halaman
Data Diri dan Perhitungan terdapat data-data yang harus di isi oleh
pengguna (orang tua). Data-data tersebut adalah Tanggal Timbang,
Nama Anak, Nama Orang Tua, Tanggal Lahir Anak, Berat Badan
Anak (dalam kilogram). Sebelum melakukan pengisian data-data
pada Data Diri, pengguna (orang tua) memasukan jenis kelamin
anaknya. Disediakan 2 jenis opsi pada gender, yang pertama laki-laki
dan yang kedua perempuan.

3.9.4. Result perhitungan

40
Berikut adalah Source Code Result, Tabel Indikator beserta pop up
notifikasi hasil perhitungan gizi anak.

Tabel 3.15 Source Code Result Perhitungan


Source Code
{resultGizi !== '' && resultZScore !== '' && <View
style={[styles.resultWrapper, this.getStyleStatusGizi()]}>
<Viewstyle={styles.resultView}><Text style={styles.text}>Usia</Text><Text
style={styles.text}>{this.state.month} Bulan</Text></View>
<Viewstyle={styles.resultView}><Text
style={styles.text}>BeratIdeal</Text><Text
style={styles.text}>{this.state.ideal} kg</Text></View>
<Viewstyle={styles.resultView}><Textstyle={styles.text}>Status
Gizi</Text><Textstyle={styles.text}>{this.state.resultGizi}</Text
></View>
<Viewstyle={styles.resultView}><Textstyle={styles.text}>Z-
Score</Text><Text
style={styles.text}>{this.state.resultZScore}</Text></View>
<TouchableOpacityonPress={()=>this.save()}
style={styles.btnCalculate}><Text
style={styles.textCalculate}>Simpan</Text></TouchableOpacity>
</View>}
{resultGizi !== '' && resultZScore !== '' && <View style={{ height: 200,
marginTop: 20 }}>
<View style={{ flexDirection: 'row', justifyContent: 'space-between' }}>
<View style={{ flex: 1, justifyContent: 'center', alignItems: 'center',
borderWidth: 0.5 }}><Text>Indikator</Text></View>
<View style={{ flex: 1, justifyContent: 'center', alignItems: 'center',
borderWidth: 0.5 }}><Text>Status Gizi</Text></View>
<View style={{ flex: 1, justifyContent: 'center', alignItems: 'center',
borderWidth: 0.5 }}><Text>Z-Score</Text></View>
</View>
<View style={{ flexDirection: 'row', justifyContent: 'space-between' }}>
<View style={{ flex: 1, justifyContent: 'center', alignItems: 'center',
borderWidth: 0.5 }}><Text>BB/U</Text></View>
<View style={{ flex: 1, borderWidth: 0.5 }}>
<Text style={{ backgroundColor: 'red' }}>Gizi Buruk</Text>
<Text style={{ backgroundColor: 'gold' }}>Gizi Kurang</Text>
<Text style={{ backgroundColor: 'green' }}>Gizi Baik</Text>
<Text style={{ backgroundColor: 'gray' }}>Gizi Lebih</Text>
</View>
<View style={{ flex: 1, borderWidth: 0.5 }}>
<Text style={{ backgroundColor: 'red' }}>Gizi Buruk</Text>
<Text style={{ backgroundColor: 'gold' }}>Gizi Kurang</Text>
<Text style={{ backgroundColor: 'green' }}>Gizi Baik</Text>
<Text style={{ backgroundColor: 'gray' }}>Gizi Lebih</Text>
</View>
Source code ini menampilkan Hasil Perhitungan setelah pengguna
(orang tua) mengisi data diri dan data perhitungan. Pada Tampilan

41
Hasil Perhitungan, diperlihatkan hasil perhitungan dari data
perhitungan yang pengguna (orang tua) inputkan. Contoh data
perhitungan yang diinputkan adalah Berat Badan anak sebesar 20kg.
Lalu, outputan yang dikeluarkan ialah Usia Anak, Berat Badan ideal,
Status Gizi dan nilai Z-score.

Gambar 3.5 Flowchart Indeks BB/U

Pada flowchart Indeks BB/U terlihat bahwa inputan yang


dibutuhkan yaitu jenis kelamin, berat badan dan umur balita. Jenis
kelamin balita digunakan untuk menentukan tabel laki-laki atau
perempuan yang akan digunakan. Selanjutnya umur balita

42
digunakan untuk mencari baku rujukan pada tabel sehingga
perhitungan ambang batas dapat dilakukan. Perhitungan yang
digunakan sesuai dengan standar WHO yaitu dengan menggunakan
ambang batas z-skor. Selanjutnya z-skor yang diperoleh, dikonversi
menjadi kategori status gizi sesuai dengan masing-masing indeks.
Rumus perhitungan z-skor dihitung secara berbeda untuk
pengukuran yang terdistribusi normal dan tidak normal.

3.9.5. Menu Data Tersimpan

Tabel 3.16 Source Code Menu Data Tersimpan


Source Code
return (
<LinearGradientcolors={[Colors.steel,Colors.white]}style={styles.linergradient}
>
<View style={styles.container}>
<View style={styles.genderWrapper}>
<TouchableOpacityonPress={() =>
this.props.navigation.navigate('OptionScreen')}
style={styles.btnCalculate}><Icon name="arrow-left" size={25}
color={Colors.white} /></TouchableOpacity>
<TextInput
placeholder='Cari Nama Anak'
value={this.state.search}
onChangeText={val => this.setState({ search: val })}
style={{ backgroundColor: Colors.white, width: Metrics.screenWidth /
2 }}
/>
<View style={{ flexDirection: 'row' }}>
<TouchableOpacity onPress={() => this.search()}
style={styles.btnCalculate}>
{!this.state.isSearch && <Icon name="search" size={25}
color={Colors.white} />}
{this.state.isSearch && <Icon name="x" size={25}
color={Colors.white} />}
</TouchableOpacity>
</View>
</View>
<View style={styles.inputWrapper}>
<FlatList
data={data}
renderItem={({ item }) => {
return (<ListComponent item={item} delete={() => this.delete(item)}
open={() => this.actNavigate('HomeScreen', item)} openChart={() =>
this.actNavigate('ChartScreen', item)} />
)
}}
keyExtractor={(item, index) => item.kid + index.toString()}
showsVerticalScrollIndicator={false}

43
extraData={this.state}
/>
</View>
</View>
</LinearGradient>
)
}

Source Code ini menampilkan Halaman Data yang sudah


tersimpan tampilan yang muncul jika pengguna (orang tua)
memilih Opsi “Data Tersimpan”. Didalam Halaman Data yang
sudah tersimpan terdapat data-data yang sudah tersimpan oleh user
yang berupa Nama Anak, Nama Orang Tua, Jenis Kelamin,
Tanggal Lahir, Hasil Hitung Terakhir dan Tanggal Hitung
Terakhir. Selain itu, pengguna (orang tua) juga bisa menambahkan
perhitungan baru, melihat grafik pertumbuhan dan menghapus data
yang ingin di hapus. Untuk memudahkan pengguna (orang tua)
mencari data yang sudah disimpannya, disediakan juga fitur
pencarian untuk mencari nama anak dari apa yang sudah disimpan
kedalam aplikasi.
3.9.6. Result Grafik
Tabel 3.17 Source Code Result Data Grafik
Source Code
render() {
if (!this.state.finish)
return <View />
return (
<LinearGradient colors={[Colors.steel, Colors.white]}
style={styles.linergradient}>
<View style={styles.container}>
<View style={styles.genderWrapper}>
<TouchableOpacity onPress={() =>
this.props.navigation.navigate('ListScreen')} style={styles.btnCalculate}><Icon
name="arrow-left" size={25} color={Colors.white} /></TouchableOpacity>
<Text style={{ color: Colors.white }}>Grafik Pertumbuhan</Text>
<View />
<View />
</View>
<View style={styles.inputWrapper}>
<LineChart
data={{
labels: this.state.label,
datasets: [
{
data: this.state.data,

44
color: (opacity = 1) => `rgba(255, 255, 255, ${opacity})`,
},
{
data: this.state.data2,
color: (opacity = 1) => `rgba(58, 143, 255, ${opacity})`,
}
]

Source Code ini menampilkan Grafik Pertumbuhan anak,


grafik akan muncul apabila pengguna memilih opsi atau symbol
grafik pada list data tersimpan. Didalam grafik pertumbuhan
terdapat berat rata-rata, berat anak dan tanggal timbang anak.
Grafik pertumbuhan berfungsi untuk mengetahui perkembangan
gizi dan kesehatan anak.
3.10. Peracangan Unit Interface
3.10.1. Mockup Sistem
Tabel 3.18 User Interface
Scene Nama Gambar Keterangan

Tampilan Berisi logo nama


1 Halaman dari Aplikasi,
Utama yaitu Pentag-Z

45
Scene Nama Gambar Keterangan

Tampilan Pemilihan opsi


2 Halaman Perhitungan atau
Kedua Lihat data yang
sudah tersimpan

Tampilan
Berisi Data Diri
Halaman
3 dan Data
Perhitung
perhitungan
an

46
Scene Nama Gambar Keterangan

Menampilkan
hasil perhitungan
sesuai
perhitungan
menggunakan
metode Z-score,
Tampilan
serta
Hasil
4 menampilkan pop
Perhitung
up berupa
an
peringatan apa
bila gizi anak
tersebut masuk
kedalam gizi
kurang atau gizi
lebih

47
Scene Nama Gambar Keterangan

Tampilan
Berisi Data
Halaman
perhitungan yang
5 Data
disimpan oleh
Tersimpa
pengguna
n

Menampilkan
Tampilan Tampilan
6 Perhitung Perhitungan Baru
an Baru dengan Data Diri
yang sama

48
Scene Nama Gambar Keterangan

Tampilan Menampilkan
Grafik Grafik
7
Pertumbu Pertumbuhan
han Anak

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1. Kebutuhan Sistem
Analisis yang dilakukan pada implementasi dan pengujian sistem penilaian
status gizi anak berbasis aplikasi android ini dibagi menjadi tiga yaitu analisis
kebutuhan perangkat keras (hardware), analisis kebutuhan perangkat lunak
(software), dan analisis kebutuhan pengguna (brainware).
4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem
ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Untuk spesifikasi Laptop :
1. Minimum Processor 2,4 GHz Intel Core i7.
2. Minimum Memory RAM 6 GB.
3. Minimum Free Harddisk 20 GB.
4. 19-inch screen 1280 x 1024 pixels.

49
Untuk spesifikasi Handphone :
1. Minimum Processor 2,3 GHz Quad Core.
2. Minimum Memory RAM 4 GB.
3. Minimum Free Harddisk 8 GB.
4. 15-inch screen 1920 x 1080 pixels.
4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Perangkat Lunak (software) merupakan program computer yang
berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan Perangkat Keras
(hardware). Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk
mengimplementasikan sistem ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
1. Visual Studio Code.
2. React Native Framework.
3. Microsoft Excel.
4. Minimum Operation System 5.0 Lollipop untuk Handphone.
5. Minimum Operation System Windows 7 untuk Laptop.

4.1.3. Kebutuhan Pengguna (Brainware)


Untuk dapat menggunakan sistem yang telah dibuat ini, dibutuhkan
pengguna yang mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Pengguna terbiasa menggunakan computer atau laptop dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pengguna terbiasa menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengguna terbiasa menggunakan aplikasi pada laptop.
4. Pengguna terbiasa menggunakan aplikasi pada gadget.
5. Mampu melakukan pengolahan data.
4.2. Rancangan Pengujian Aplikasi
Dalam penelitian metode pengujian sistem yang digunakan adalah
metode rancangan yaitu Pengujian aplikasi dengan data puskesmas dan
Black Box Testing. Black-box Testing adalah jenis pengujian yang
mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan hanya berfokus
pada keluaran yang dihasilkan dari masukkan yang dipilih dengan kondisi

50
eksekusi tertentu (Bhasin, 2014) kemudian black-box Testing adalah
rancangan pengujian menggunakan struktur kontrol perancangan
[12]
procedural. (Pressman, 1982)

4.2.1. Teknik Pengujian Sistem

Pengujian sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah


metode pengujian langsung yaitu dengan menggunakan pengujian
dengan data puskesmas dan BlackBox. BlackBox testing yaitu menguji
perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain
dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah
fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan. (Rosa dan Shalahuddin, 2011).[13]

Tabel 4.1 Rancangan Pengujian Black-Box Testing


Tujuan Test Data Yang Diharapkan

Untuk mengetahui Angka dan huruf Tidak memproses nilai yang


respons yang tidak valid dan memberikan
muncul informasi nilai tidak valid
jika kotak edit text
berat badan diisi
dengan nilai yang
tidak valid
Untuk mengetahui Date Picker Tidak memproses nilai yang
respons yang muncul Select tidak valid dan memberikan
jika kotak edittext informasi nilai tidak valid
tanggal pengukuran
diisi dengan tanggal

51
Tujuan Test Data Yang Diharapkan

melebihi hari ini


ataupun lebih awal
dari tanggal lahir
Untuk mengetahui Button click Memproses nilai dan
respons yang muncul menambahkan diserver
jika button ditekan
saat data sudah
lengkap
Untuk mengetahui Button click Tidak memproses nilai yang
respons yang muncul tidak valid dan memberikan
jika button ditekan informasi nilai tidak valid
saat data belum
lengkap
Untuk mengetahui Angka dan huruf Menampilkan kategori
hasil penilaian status penilaian status gizi sesuai
gizi sesuai dengan dengan metode Z-Score
metode Z-Score

Tabel 4.2 Rancangan Pengujian Black-Box Pemberian Saran


Tujuan Test Data Yang Diharapkan

Untuk mengetahui saran yang Angka Menampilkan saran


muncul sesuai dengan sesuai dengan penilaian
penilaian status gizi dari bayi status gizi
dan balita
Untuk mengetahui saran yang angka Menampilkan saran
muncul sesuai dengan umur sesuai umur
dan bayi dan balita

Tabel 4.3 Rancangan pengujian Black-box Grafik perkembangan


Tujuan Test Data Yang Diharapkan

Untuk mengetahui grafik Spinner select Menampilkan grafik


yang muncul sesuai sesuai dengan table Z-
dengan table Z-Score Score status gizi

52
untuk status gizi dan hasil
pengukuran dari bayi dan
balita
Untuk mengetahui grafik Spinner select Menampilkan grafik
yang muncul sesuai sesuai dengan table Z-
dengan table Z-Score Score status kurus pada
untuk kurus pada umur 0 – umur 0-24 bulan
24 bulan dan hasil
pengukuran dari bayi dan
balita

4.3. Pengujian aplikasi


Pengujian penilaian status gizi anak usia dini berbasis aplikasi android ini
meliputi perbedaan hasil Pengujian perhitungan dan pengujian hasil akhir.
Pengujian data ini terdiri dari pengujian data hasil perhitungan, pengujian
indikator hasil perhitungan, dan nilai z-score, pengujian data ini membahas
tentang pengujian secara singkat, untuk proses perhitungan aplikasi oleh pihak
Puskesmas Kujangsari, Kota Bandung sebelum digunakan untuk menghitung
gizi anak diberbagai tempat untuk pemeriksaan gizi.
4.3.1. .Pengujian Data dari puskesmas
Bagian ini merupakan penjelasan mengenai pengujian aplikasi
yang berupa data dari puskesmas kujangsari bandung, pengujian ini
merupakan pegujian perhitungan terhadap data dari puskesmas, untuk
mengetahui apakah aplikasi perhitungan gizi anak “Pentag-Z” yang dibuat
akurat dengan data perhitungan yang dibuat oleh puskesmas.
Berikut adalah hasil pengujian data dari puskesmas kujangsari :
Tabel 4.4 pengujian data puskesmas
Tabel Pengujian data puskesmas

53
Tabel Pengujian data puskesmas

54
Tabel Pengujian data puskesmas

55
Tabel Pengujian data puskesmas

56
Tabel Pengujian data puskesmas

57
Tabel Pengujian data puskesmas

58
Tabel Pengujian data puskesmas

59
Tabel Pengujian data puskesmas

60
Tabel Pengujian data puskesmas

61
Dari hasil pengujian 31 data anak yang diperoleh dari puskesmas
kujangsari, bandung. Terdapat 19 anak Mendapatkan kriteria Gizi baik dan
9 anak mendapatkan Gizi Kurang, dan 3 anak mengalami Gizi buruk, dari
hasil pengujian ini terdapat perbedaan dari aplikasi Pentag-Z dengan data
puskesmas, diketahui terdapat 9 data berbeda 7 data hasil perhitungan di
aplikasi pentag-z data anak tersebut memiliki gizi kurang dan 2 memiliki
gizi buruk, Sedangkan untuk perbedaan perhitungan di puskesmas 8 anak
memiliki Gizi baik dan memiliki 1 gizi kurang.
Untuk itu kita coba hitung ulang manual dari perbedaan 9 data
tersebut, kita hitung manual semua. dari hasil perhitungan di aplikasi
maupun di puskesmas dari 9 data yang berhasil di hitung manual terambil
hasil bahwa hasil perhitungan data tersebut lebih akurat aplikasi pentag-z,
dari hasil perhitungan manual 9 data yang berbeda aplikasi pentag-z
berhasil menghitung 9 data yang akurat sesuai hasil z-score yang dihitung,
sedangkan perhitungan hasil dari puskesmas tidak ada yang akurat dari 9
data yg berbeda perhitungan z-score puskesmas salah, hasil dari pengujian
31 data ini terbukti bahwa aplikasi Pentag-Z lebih akurat.

4.4. Pengujian alpha


Pengujian alpha adalah pengujian yang fokus pada hasil keluaran dari
kendali masukan yang pengguna masukkan. Pengujian dikatakan berhasil
apabila hasil keluaran sesuai dengan kendali masukan. Pengujian ini dilakukan
pada proses memulai aplikasi, menghitung gizi anak, melihat data tersimpan,
menambahkan perhitungan baru dan melihat grafik pertumbuhan anak.

Tabel 4.5 Pengujian Alpha Memulai Aplikasi


Kasus dan Hasil Uji
Data Data Yang
Pengamatan Kesimpulan
Masukan Diharapkan
Logo aplikasi
Muncul logo aplikasi Diterima
Memulai tampil.
Aplikasi Muncul opsi Logo Kalkulator Diterima
perhitungan gizi tampil dan dapat

62
Kasus dan Hasil Uji
dipilih.

Logo Data
Muncul opsi
Tersimpan tampil Diterima
penyimpanan data
dan dapat dipilih.

Tabel 4.6 Pengujian Alpha Mengisi Data Pengguna dan Perhitungan Gizi
Kasus dan Hasil Uji
Data Data Yang
Pengamatan Kesimpulan
Masukan Diharapkan
Form data diri
Muncul form data Diterima
tampil.
Form dapat di isi
Form dapat diisi Diterima
oleh pengguna.
Button “Hitung”
Muncul button
muncul dan dapat Diterima
“Hitung”
dipilih
Memilih Opsi gender
opsi Muncul opsi gender muncul dan dapat Diterima
perhitungan dipilih
Hasil perhitungan
Muncul hasil
dapat dilihat oleh Diterima
perhitungan
pengguna
Muncul pop up Pop up tulisan
konsultasi, gizi anak “konsultasi” dapat
Diterima
mengalami gizi buruk dilihat oleh
atau gizi lebih pengguna

Tabel 4.7 Pengujian Alpha Mengisi Data Tersimpan


Kasus dan Hasil Uji
Data Data Yang
Pengamatan Kesimpulan
Masukan Diharapkan

Memilih Muncul list nama- List nama-nama


opsi “Data nama yang sudah yang sudah Diterima
Tersimpan” dihitung dan disimpan dihitung dan
disimpan dapat

63
Kasus dan Hasil Uji
dilihat dan dipilih.

Logo Hapus tampil


Muncul button hapus Diterima
dan dapat dipilih.

Logo Grafik tampil


Muncul button grafik Diterima
dan dapat dipilih.

Logo perhitungan
Muncul button
baru tampil dan Diterima
perhitungan baru
dapat dipilih
Hasil pencarian
Muncul button sesuai yang
Diterima
pencarian diinputkan user dan
dapat ditampilkan

Tabel 4.8 Pengujian Alpha Perhitungan Gizi Lanjutan


Kasus dan Hasil Uji
Data Data Yang
Pengamatan Kesimpulan
Masukan Diharapkan
Form data diri
Muncul form data Diterima
tampil.
Form dapat di isi
Form dapat diisi Diterima
oleh pengguna.

Memilih Button “Hitung”


Muncul button
muncul dan dapat Diterima
button “Hitung”
“Tambah dipilih
Perhitungan” Hasil perhitungan
Muncul hasil
dapat dilihat oleh Diterima
perhitungan
pengguna

Muncul pop up Pop up tulisan


konsultasi, gizi anak “konsultasi” dapat Diterima
mengalami gizi dilihat oleh

64
Kasus dan Hasil Uji
buruk atau gizi lebih pengguna

Tabel 4.9 Pengujian Alpha Grafik Pertumbuhan


Kasus dan Hasil Uji
Data Data Yang
Pengamatan Kesimpulan
Masukan Diharapkan
Grafik
Muncul Grafik
Pertumbuhan Diterima
Pertumbuhan
tampil
Muncul Tanggal Tanggal Timbang
Memilih Diterima
Timbang tampil
button
“Grafik
Muncul Berat Berat Badan Anak
Pertumbuhan” Diterima
Badan Anak tampil

Muncul Berat Berat Badan Rata-


Diterima
Badan Rata-rata rata tampil

4.5. Pengujian Aplikasi


Pengujian sistem merupakan proses pengeksekusian sistem perangkat
lunak untuk menentukan apakah sistem tersebut cocok dengan spesifikasi
sistem dan berjalan di lingkungan yang diinginkan. Pengujian sistem sering
diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan
pada program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat
lunak.

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi


masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan. Pengujian Black Box yaitu pengujian yang didasarkan pada
pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari

65
desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam
beberapa kasus pengujian (Pressman, 2005)[14].

Persiapan yang dilakukan dalam melakuk an pengujian adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan sebuah smartphone dengan sistem operasi Android.


b. Memasang aplikasi Tips Perkembangan Anak pada smartphone
tersebut.
c. Melakukan proses pengujian.
d. Mencatat hasil pengujian
4.5.1. Pengujian Black-box

4.10 Tabel Black-box Testing pada Penilaian Status Gizi

Yang diharapkan Hasil


Tujuan pengamatan kesimpulan

Untuk Tidak memproses Input nilai Validasi data


mengetahui nilai yang tidak tidak valid berjalan baik
respons yang valid dan menghasilkan
muncul jika memberikan pesan error
kotak EditText informasi nilai pada EditText
berat badan valid dan
diisi dengan memberikan
nilai yang informasi nilai
tidak valid tidak valid
Untuk Tidak memproses Input nilai Validasi data
mengetahui nilai yang tidak tidak valid berjalan baik
respons yang valid dan menghasilkan
muncul jika memberikan pesan error
kotak editText informasi nilai pada EdiText
tanggal tidak valid
pengukuran
diisi dengan
tanggal
melebihi hari
ini ataupun
lebih awal dari
tanggal lahir

Untuk Memproses nilai Data diproses Data diproses


mengetahui dan dan kembali ke dengan baik
respons yang menambahkan activity
muncul jika di server
button
ditekan saat

66
Yang diharapkan Hasil
Tujuan pengamatan kesimpulan

data sudah
lengkap
Untuk Tidak memproses Menampilkan Validasi data
mengetahui nilai yang tidak error pada berjalan
respons yang valid dan EditText yang dengan baik
muncul jika memberikan tidak valid dan
button informasi nilai menampilkan
ditekan saat tidak valid toast pada
data belum RadioButton
lengkap yang belum
terpilih
Untuk Menampilkan Menampilkan Proses
mengetahui katergori kategori gizi berjalan
hasil penilaian penilaian status sesuai dengan dengan baik
status gizi gizi sesuai dengan metode Z-
sesuai dengan metode Z-Score Score
metode Z-
Score
4.11 Tabel Black-box Testing pada Pemberian Saran

Yang diharapkan Hasil


Tujuan pengamatan kesimpulan

Untuk Menampilkan Menampilkan Saran sesuai


mengetahui saran sesuai saran sesuai dengan
saran yang dengan penilaian dengan kategori
muncul status gizi kategori status
sesuai dengan
penilaian
status gizi dari
bayi
dan balita
Untuk Menampilkan Menampilkan Saran sesuai
mengetahui saran sesuai saran sesuai dengan umur
saran yang dengan umur dengan umur
muncul sesuai
dengan umur
dari bayi dan
balita
4.12 Tabel Black-box Testing pada Grafik perkembangan

Yang diharapkan Hasil


Tujuan pengamatan kesimpulan

67
Untuk Menampilkan Menampilkan Status OK
mengetahui grafik sesuai grafik sesuai
grafik yang dengan spinner pilihan spinner
muncul sesuai
dengan pilihan
spinner
Untuk Menampilkan Menampilkan Status OK
mengatahui grafik sesuai grafik sesuai
grafik yang dengan table Z- dengan table
muncul sesuai Score status Gizi Z-Score
dengan table
Z-Score untuk
status gizi dan
hasil
pengukuran
dari bayi dan
balita

BAB VI
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah dilkukan penelitian dan implementasi dapat disimpulkan adalah
sebagai berikut:

1. Untuk metode Z-Score didalam aplikasi ini sudah terimplementasi dengan


baik hasil perhitungan sudah sesuai dengan rumus yang dipakai.

68
2. Berdasarkan hasil pengujian perhitungan data puskesmas keakuratan
aplikasi Pentag-Z dinilai sangat akurat, dibandingkan dengan hasil
perhitungan data dari puskesmas
3. Untuk Pengujian alpha hasil keluaran dari kendali masukan yang pengguna
input. Pengujian berhasil keluaran sesuai dengan kendali masukan. Hasil
output pengujian ini juga sudah sesuai dengan inputan kendali dari user
4. Untuk Pengujian Black-Box untuk aplikasi Pentag-Z tidak ada masalah
semua fitur berjalan dengan baik.

5.2 Saran
Aplikasi memonitor perkembangan status gizi dan kesehatan bayi dan
balita dengan menggunakan metode Z-Score berbasis Android sudah tentu
masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.
Untuk itu perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan aplikasi agar
lebih baik. Adapun saran agar aplikasi ini bisa berjalan dengan lebih optimal
dan lebih menarik sebagai berikut:

1. Perangkat lunak dapat dikembangkan dengan menambahkan


metode pengukuran lainnya sehingga saran yang bisa di
disimpulkan lebih banyak lagi
2. Perlu dilakukan penelitian untuk penambahan fitur atur pola makan
beserta fitur rekap data untuk mencatat makanan yang telah
dikonsumsi agar bisa dijadikan acuan dalam berkonsultasi dengan
ahli gizi.
3. Untuk mendapatkan data yang lebih baik lagi sebaiknya berkerja
sama dengan dokter anak, Ikatan Dokter Anak Indonesi (IDAI) dan
lembaga lainnya sehingga bisa memberikan saran lebih baik lagi.

4. Perlu dilakukan penelitian untuk penambahan data makanan pada


kalkulator Gizi agar bisa mencakup hampir semua makanan yang
biasa dikonsumsi oleh pengguna.

69
DAFTAR PUSTAKA

[1] Dinas kesehatan Jawa Barat 2016

[2] Allen, K., & Marotz, L. (2010). Developmental profiles: Pre-birth through
twelve (6th ed.). Belmont, CA: Wadsworth Cengage Learning
[3] Hildayani, R. 2008. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas
Terbuka
[4] Therapeutic exercise : foundations and techniques / Carolyn Kisner, Lynn

70
Allen Colby
[5] WHO Multicentre Growth Reference Study Group (2006a). Assessment of
differences in linear growth among populations in the WHO Multicentre
Growth Reference Study. Acta Paediatrica, Suppl 450:57–66.
[6] Bently, Frank dan Edward Barrett. Building Mobile Experiences.
Cambridge: Cambridge Mass, 2012.

[7] Pratama, Widianto. Tutorial Android Programming Part 1 : pengenalan.


http://fikrifadllurohmanaziz.public-blog.telkomuniversity.ac.id/wp-
content/uploads/sites/14/2015/06/1-2_7-PDF_Pengenalan-Android.pdf
(2011)

[8] Committing to Child Survival: A Promise Renewed” (Progress Report


2015). United Nation Childrens Fund (UNICEF) (8 September 2015).

[9] Proverawati, Atikah dan Siti Asfuah. Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika, 2009.

[10] Supariasa, Bakri, dkk. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Fajar, 2012.

[11] Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan ke VII. Jakarta : Gramedia,
2009.

[12] Pressman, SR. Software Engineering. Singapore : Mc-Graw-Hill, 1982.

[13] Rosa, dan M. Shalahuddin. Modul Pembelajaran Rekayasa


Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung:
Penerbit Modula, 2011.

[14] Pressman, R.G. Rekayasa Perangkat Lunak 1th Edition.


McGrawHill Book Co, Yogyakarta : Andi, 2001.

[15] Kristanto, Andri. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.


Jakarta: Gava Media, 2003.

71
1 LAMPIRAN-A

72
73
74
75
76
77
78
2

4
5 LAMPIRAN-B

Anda mungkin juga menyukai