Anda di halaman 1dari 4

2.

3 GLIKOGENOLISIS

Glikogenolisis merupakan proses perubahannya glikogen menjadi glukosa. Proses ini


merupakan proses anaerob karena bekerja tanpa bantuan udara. Substrat yang dibutuhkan pada
kondisi ini adalah glikogen. Pada proses ini ada 3 enzim yang berperan yaitu glikofosforilase,
glikogen debrancing, dan fosfoglukomutase. Glikogenolisis dapat terjadi di hati dan otot.
Glikogenolisis ini berlangsung bila kadar gula dalam darah itu berkurang.

proses glikogenolisis berawal dari glikogen


yang merupakan hasil percabangan unit 1 4
untuk membentuk 1 6. Glikogen fosforilasi
mengakatalisis tahap yang membatasi laju pada
glikogenolisis dengan mengkatalisis pemecahan
fosforolitik ikatan 1 4. Glikogen fosforilase
membutuhkan piridoksal fosfat sebagai
koenzim.

Residu glukosil terminal dari rantai erluar


meolekul glikogen dikeluarkan secara berturut
turutsampai tersisa sekitar empat residu glukosa
di kesia sisi satuan cabang 1 6. Enzim pemotong cabang memiki 2 situs katalitik pada suatu
rantai polipeptida. 1 situs tersebut dapat memindahkan unit trisakarida dari cabang satu ke
cabang yang lainnya. Situs tersebut sering disebut
glucan transferase. Kombisanasi kerja fosforilase
dengan enzim yang lainnya dapat memecahkan
glikogen secara sempurna.

Fosforilase akan meningkat jika respon terhadap


AMP siklik (cAMP) yang terentuk dari ATP oleh
adenilil siklase pada permukaan dalam membrane
sel sebagai respon terhadap bebagai hirmon
seperti epinefrin, nonepinefrin, dan glucagon yang
dihidrolisis oleh fosfodiesterase sehingga
menghentikan kerja hormon. Insulin dapat
meningkatkan aktivitas fosfodiesterase dalam
hati.

(Siklus glikogenolisis di hati)


Jika terjadinya penimpaan di otot yang sangat cepat pada kontrol hormon, glukosa bebas
merupakan inhibitor. Fosforilase otot berbeda dengan isoenzim dihati karena memiliki situs
pengikatan 5’AMP yang bekerja sebagai sinyal poten status energy sel otot. 5’AMP dibentuk
ketika konsentrasi ADP mulai meningat sehingga reaksi adenilay kinase 2 x ADP ATP
+5AMP.

Dihati cAMP dibentuk sebagai respon terhadap glucagon dan dikeluarkan sebgai respon dari
menurunnya kadar gula dalam darah. Sedangkan dalam otot sinyal yang untuk meningkatkan
pembentukan cAMP adalah kerja epinefrin yang disekresikan sebagai respon terhadap ras takut
atau cemas ketika kebutuhan
glikogenolisis meningkat agar aktivitas
otot dapat di tingkatkan.

Penongkatan konsentrasi ion Ca2+


berperan memulai kontraksi dan
glikogenesis. Sub unit α dan β
mengandung residu serin yang
terfosforilasi oleh protein kinase
bergantung pada cAMP sub unit δ identic
dengan protein pengikat Ca2+ yaitu
kalmodulin. Seluruh pengaturan
terjadinya glikogenesis dan gliko
genolisis di atur oleh cAMP.
2.4 GLUKONEOGENESIS

Glikoneogeneis adalah proses sintesis glukosa atau glikogendari precursor


nonkarbohidrat. Substrat utama dari proses ini adalah asam-asam amino glukogenikseperti laktat,
gliserol, dan propionat. Organ yang berkontribusi pada hati ginjal, dan usus. Ginjal dapat
berkontribus 40% saat sintesis gula di waktu berpuasa dan lebih lagi dalam keadaan lapar. Enzim
glukoneogenik diekspresikan dalam usus halus, meskipun belum ada data yang spesifik glukosa
yang dihasilkan usus dalam keadaan puasa.

Pada saat bepuasa glikogenosis


dan gluconeogenesis
memeberikan kontribusi yang
kurang lebih sama terhadap
glukosa darah, setelah cadangan
glikogen habis,
gluconeogenesis menjadi
semakin penting.
Glukoneogenesis dapat
membersihkan laktat yang
dihasilkan oleh otot dan eritrosit
serta gliserol yang dihasilkan
dari jaringan adiposa.

Pada gluconeogenesis terdapat


pembalikan resksi yang
dikatalis dengan 2 reaksi
endotermik dengan bantuan
piruvat kinase. Reaksi tersebut
adalah

 Piruvat Karboksilase
(mitokondria)
:mengkatalisis
karboksilat piruvat
menjadi oksaloasetat
rekasi ini membutuhkan
ATP dangan vitamin biotinnyasebagai koenzim. Biotin akan mengikat CO2 dari
bikarbonat sebagai karboksibiotin sebelum penambahan CO2 ke piruvat. Hasil dari
reduksi tersebut adalah malat dan akan di antar deri mitokondria ke sitosol dan di
hasilkan kembali oksaloat.
 Fosfoenolpirufat karboksikinase : mengkatalisis dekarboksilasi dan fosforilasi
oksaloasetat menjadi fosfoenol pirufat dengan bantuan GTP sebagai donor phosphate.
Pada hati dan ginjal, raksi suksinat tiokinase dalam asam sitrat. Pada konversi fruktosa 1,6-
bisfosfat mejadi fruktosa 6-fosfat untuk pembalikan glikolisis dengan bantuan katalis fruktosa-
1,6-bisfosfat. Enzim ini terdapat pada hati, ginjal,otot rangka /9kecuali otot jantung dan otot
polos). Glukosa -6-fosfat terdapat dalam hari dan ginjal namun tdak berada di otot dan jaringan
adiposa sehingga tidak dapat ,emgekspor glukosa kedalam aliran darah.

Terdapat 3 mekanisme yang berperan mengatur aktivasi enzim-enzim pada metabolisme


karbohidrat yaitu :

1. Perubahan laju sintesis enzim


Enzim berperan dalam katalisis reaksi tidak setimbang karena aktivitas enzim yang
mengkatalisis reaksi dalam arah berlawanan bervariasi secara timbal balik.
Gluconeogenesis memperlihatkan penurunan aktivitas.
2. Modifikasi kovalen oleh fosforilasi reversible
Glucagon dan epinefrin merupakan hormone yang berperan menurunkan kadar glukosa
darah, menghambat glikolisis dan merangsang gluconeogenesis dai hati dengan
meningkatkan konsentrasi cAMP.
3. Efek alosentrik
Pada gluconeogenesis, pirufat karboksilase yang mengatalisis sintesis oksaloasetat dari
pirrufat membutuhkan asetil-koA sebgai activator alosentrik. Hal ini menyebabkan
perubahan struktur protein,dan menurunkan Km untuk bikarbonat . hal ini yang
menyebabkan terbentuknya piruvat dab secara otomatis menjamin oksaloat.

DAFTAR PUSTAKA

Rodwell,V,W, et al.2016.Biokimia Harper edisi 30.Iskandar,M, et al.Jakarta:ECG.pp.187-201

Anda mungkin juga menyukai