Anda di halaman 1dari 17

I

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tema .......................................................................................... 2
C. Pengertian ................................................................................. 2
D. Konsep ....................................................................................... 2
E. Tujuan ....................................................................................... 3
F. Mekanisme Pendaftaran ........................................................... 3

BAB II PELAKSANAAN “SEHARI BELAJAR DI LUAR KELAS” DI


INDONESIA
A. LEMBAGA PELAKSANA .......................................................... 7
B. PELAKSANAAN ........................................................................ 7
1. Pelaksana ................................................................................ 7
2. Waktu dan Durasi Pelaksanaan ............................................. 8
3. Tempat ................................................................................... 8
4. Target ..................................................................................... 8
5. Agenda.................................................................................... 9
6. Koordinator Daerah ............................................................... 10

BAB III PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN


A. PEMANTAUAN ......................................................................... 15
B. PELAPORAN ............................................................................. 15

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
 Sepertiga jumlah penduduk Indonesia atau sejumlah kurang lebih 79,6 juta
orang berusia anak yaitu dibawah 18 tahun;
 Dua pertiga jumlah anak yang berada di Indonesia (± 53 Juta) adalah anak
usia sekolah, mereka harus dipastikan tetap belajar di
sekolah/madrasah/setara minimal 12 tahun sampai menyelesaikan
pendidikan dasar;
 Sepertiga hidup anak berada di satuan pendidikan;
 Saat ini masih banyak hal-hal yang membahayakan anak di satuan pendidikan
seperti misalnya: makanan yang tidak sehat, sarana prasarana yang tidak
ramah anak, asap rokok, napza, bencana, kekerasan dalam berbagai
bentuknya, informasi tidak layak dalam berbagai bentuknya (pornografi,
kekerasan, SARA, radikalisme, intoleran, dlsb);
 Diperlukan satuan pendidikan yang bersih, aman, ramah, indah, inklusif,
sehat, asri dan nyaman untuk anak dan warga yang sangat ditunjang oleh
program berbasis sekolah yang ada melalui Sekolah Ramah Anak;
 Jumlah SRA saat ini (Bulan Agustus 2019) sebanyak 22.170 SRA dari ±250
ribu satuan pendidikan, diperlukan upaya percepatan dalam semua bentuknya
agar semua satuan pendidikan MAU menjadi SRA;
 Proses pembelajaran yang menyenangkan menjadi salah satu ciri dalam
melaksanakan SRA;
 Salah satu bentuk kegiatan yang mendukung proses pembelajaran yang
menyenangkan tersebut dan menjadi salah satu strategi percepatan cakupan
SRA adalah belajar di luar kelas;
 Tahun 2017 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, melakukan kerjasama
dengan Ketua Outdoor Classroom Day (OCD) Global yang berada di Inggris;
 Tahun 2017 Indonesia pertama kali mengikuti OCD Global dan
mendapatkan peringkat ke-2 dunia setelah London (info OCD Global);
 Tahun 2018 Indonesia kembaliberpartisipasi untuk kedua kalinya;
 Tahun 2019 Indonesia kembali berpartisipasi untuk ketiga kalinya secara
mandiri tanpa kerjasama dengan OCD Global di London dengan mengusung
tema “Mewujudkan Sekolah Ramah Anak melalui Sehari Belajar di Luar
Kelas”;

1
 Kegiatan “Sehari Belajar di Luar Kelas” yang diikuti oleh Indonesia tetap
berada dalam kerangka Sekolah Ramah Anak.

B. Tema
Tema: “Mewujudkan Sekolah Ramah Anak Melalui Kegiatan Sehari
Belajar di Luar Kelas”

Tagar: #sekolahramahanak #seharibelajardiluarkelas #anakgembira,

C. Pengertian
Kampanye “Sehari belajar di luar kelas” adalah kegiatan di satuan pendidikan
yang dilakukan di luar kelas pada hari yang telah ditentukan dan serentak
dilakukan secara global, serta disepakati bersama oleh seluruh warga satuan
pendidikan.

D. Konsep
a. Dilakukan disetiap satuan pendidikan, diutamakan oleh satuan pendidikan
yang telah mendeklarasikan SRA dan terdaftar di KPPPA serta satuan
pendidikan yang mau menuju SRA;
b. Dilakukan minimal 3 jam di ruang terbuka;
c. Dilakukan dengan melibatkan seluruh warga satuan pendidikan, dan didukung
orang tua siswa serta stakeholders lainnya (alumni, dunia usaha, lembaga
masyarakat, media massa, dll);
d. Rangkaian kegiatan merupakan aktivitas yang mempunyai tujuan
pembelajaran secara nyata dan berguna untuk meningkatkan pengetahuan
dan tumbuh kembang anak serta mendukung budaya dan cinta tanah air serta
kreativitas dalam upaya penguatan pendidikan karakter;
e. Dilakukan serentak di seluruh tanah air pada hari kamis, tanggal 7 November
2019;
f. Melibatkan stakeholders pendidikan baik di pusat maupun di daerah.

2
E. Tujuan
Kegiatan “Sehari Belajar di Luar Kelas” dilakukan untuk mencapai tujuan
pendidikan melalui proses pembelajaran yang lebih menyenangkan.

F. Mekanisme pendaftaran
Cara Pendaftaran:
1. Untuk pendaftaran kegiatan Sehari Belajar di Luar Kelas ini satuan
pendidikan harus mengunduh atau men-download aplikasi terlebih dahulu di
Google Play Store dengan keyword pencarian “Pentas Anak”.

2. Setelah aplikasi tersebut terpasang di Handphone, lalu pilih menu “Lainnya”


dengan icon empat titik, kemudian pilih menu“Sehari Belajar di Luar Kelas”

3
3. Setelah itu akan muncul beberapa menu, pertama-tama pilih menu
“Pendaftaran Satuan Pendidikan” isi form dengan lengkap.

Untuk pendaftaran, setiap satuan pendidikan harap mengunggah atau meng-


upload nama seluruh siswa yang ada di satuan pendidikan beserta dengan
tanda tangan orang tua sebagai tanda persetujuan orang tua untuk

4
melaksanakan kegiatan “Sehari Belajar di Luar Kelas”. Berikut contoh form
persetujuan orang tua:

NAMA ORANG
TTD ORANG TUA/
NO. NAMA SISWA TUA/WALI KET.
WALI MURID
MURID
1.
2.
3.
dst.

Form ini di print lalu diisikan dengan nama siswa dan tanda tangan orang tua
lalu di Scan dan di Upload di menu “Upload Nama Siswa & Persetujuan Ortu”
dan tekan tombol “Simpan”.
4. Setelah itu satuan pendidikan harus mengunggah atau meng-upload video
kegiatan ”Sehari Belajar di Luar Kelas” tersebut ke Youtube dan meng Copy -
Paste link Youtube ke menu “Upload Video Kegiatan”.

5
5. Bila satuan pendidikan sudah melakukan proses point ke 4 maka video
tersebut akan masuk di menu “Penilaian Video” dan semua proses selesai.

6
BAB II
PELAKSANAAN “SEHARI BELAJAR DI LUAR KELAS” DI INDONESIA

A. LEMBAGA PELAKSANA
Pelaksanaan dilakukan oleh Kementerian PPPA bekerjasama dengan Perkumpulan
Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip). Selain itu bekerjasama juga dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kantor Sekretariat
Presiden (KSP), Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas yang menangani Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan,
Kantor Kementerian Agama di kota/kabupaten/provinsi, Fasilitator SRA, dan
Relawan Media.

Menetapkan Tagar #seharibelajardiluarkelas #sekolahramahanak #anakgembira,

B. PELAKSANAAN
1. Pelaksana
Dalam pelaksanaan kegiatan ini KPPPA dan Kerlip melakukan tahap persiapan
sbb:
a. KPPPA dengan melakukan hal sbb:
1) Rapat persiapan;
2) Membuat SK penanggung jawab kegiatan di daerah;
3) Membuat Rencana Anggaran dan Belanja (RAB);
4) Melakukan koordinasi dengan Bagian Humas;
5) Membuat surat ke daerah;
6) Membuat Instrumen Evaluasi;
7) KPPPA Membuat surat untuk seluruh kabupaten/kota dan provinsi yang
sudah mempunyai SRA, agar mendorong SRA tersebut mengikuti “Sehari
Belajar di Luar kelas”;

7
8) Membawa barang barang untuk mendukung pelaksanaan “Sehari Belajar
di Luar kelas” seperti: spanduk, backdrop, spanduk deklarasi, bendera
kecil, properti, banner SRA, dll ke 7 titik pantau, yaitu: Lampung
(Kabupaten Pringsewu), Jawa Timur (Kabupaten Bojonegoro), Sulawesi
Selatan (Kabupaten Bantaeng), Sulawesi Utara (Kabupaten Minahasa),
Maluku Utara (Kota Ternate), NTT (Kota Kupang), Yogyakarta
(Kabupaten Kulon Progo);
9) Mensosialisasikan, menerima dan mengumpulkan data peserta.

b. Kerlip
Kerlip melakukan hal sbb:
1) Mendorong Kemdikbud untuk menerbitkan surat edaran;
2) Membantu mensosialisasikan, menerima dan mengumpulkan data
peserta;
3) Bekerjasama dengan relawan Kerlip di Daerah;
4) Koordinasi dengan kemendikbud dengan target seluruh SD bisa ikut
“Sehari Belajar di Luar kelas”;
5) Koordinasi dengan kemenag terkait sosialisasi surat edaran madrasah
ramah anak;
6) Pra Event untuk sosialisasi “Sehari Belajar di Luar kelas” khususnya di
Jabar.

c. Satuan Pendidik Pelaksana


Di lapangan satuan pendidikan yang melaksanakan “Sehari Belajar di Luar
Kelas” adalah semua satuan pendidikan Pra sekolah (PAUD,TK,RA), SD,
SMP, SMA, SMK, SLB, MI, MTs, dan MA, baik yang sudah masuk dalam SK
SRA, maupun yang MAU menjadi SRA.

2. Waktu dan Durasi Pelaksanaan


Proses pendaftaran “Sehari Belajar di Luar Kelas” dilaksanakan pada tanggal 7
Oktober s/d 1 November 2019, dengan menggunakan aplikasi Pentas
Anak yang dapat didownload melalui Google Play Store (android). Pelaksanaan
8
“Sehari Belajar di Luar kelas” dilakukan bersamaan di seluruh dunia yaitu pada
hari Kamis, 7 November 2019, dan untuk Indonesia dilaksanakan minimal
selama 3 jam.

3. Tempat
“Sehari Belajar di Luar Kelas” minimal dilaksanakan di satuan pendidikan yang
telah di tetapkan melalui SK Penetapan SRA yang berada di 34 Provinsi atau di
satuan pendidikan yang MAU menjadi SRA.

4. Target
Target “Sehari Belajar di Luar kelas” tahun ini adalah adanya 22.170 SRA yang
mendaftar.

5. Agenda
Dalam menetapkan agenda “Sehari Belajar di Luar kelas”, dilakukan rangkaian
kegiatan untuk memenuhi tujuan agar mendorong anak dapat menerapkan dan
berperilaku yang memenuhi 7 unsur yaitu: pembentukan karakter positif, iman
dan takwa, perilaku hidup bersih dan sehat, adaptasi perubahan iklim (Climate
Change), permainan tradisional, cinta tanah air, gerakan literasi, pengurangan
resiko bencana, dan mendorong satuan pendidikan menjadi Sekolah Ramah
Anak. Keseluruhan agenda dilakukan dalam waktu minimal 3 jam dan dapat
bervariasi dalam pelaksanaannya sesuai kebutuhan masing-masing satuan
pendidikan.

Adapun kegiatan yang menjadi agenda acuan satuan pendidikan yang


melaksanakan “Sehari Belajar di Luar kelas” adalah sbb:
1. Menyambut siswa dengan senyum, sapa, salam  Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK);
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (3 stanza) PPK (10 menit);
3. Cuci tangan sebelum makan PHBS (5 menit);
4. Berdoa bersama sebelum makan keimanan dan taqwa (2 menit);

9
5. Sarapan sehat bersama yang disiapkan oleh orang tua kesehatan: gizi
seimbang (30 menit);
6. Berdoa setelah makan keimanan dan taqwa (2 menit);
7. Cuci tangan setelah makanPerilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) (4 menit);
8. Memeriksa lingkungan, menyingkirkan tanaman, barang atau hal-hal yang
membahayakan anak  perubahan iklim: cinta lingkungan (20 menit);
9. Mematikan lampu, peralatan listrik yang tidak diperlukan dan mematikan
kran air yang terbuka perubahan iklim: hemat energi (10 menit);
10. Membaca buku di luar kelasgerakan literasi (15 menit);
11. Simulasi evakuasi bencana dalam lagu dan gerak pengurangan resiko
bencana (10 menit);
12. Senam Germas  olah raga (5 menit);
13. Permainan tradisional budaya (45 menit);
14. Tepuk Hak Anak dan Yel-Yel Sekolah Ramah Anak (7 menit);
15. Deklarasi Sekolah Ramah Anak (5 menit). Dilakukan jika satuan pendidikan
belum melaksanakan deklarasi;
16. Pelantikan tim Sekolah Ramah Anak (5 menit);
17. Penutupan dengan menyanyikan lagu Maju Tak Gentar (5 menit).

6. Koordinator Daerah
Untuk memudahkan menggerakkan satuan pendidikan di daerah dalam
melaksanakan kegiatan ini maka ditunjuk koordinator daerah sbb:

NO NAMA KOORDINATOR
WILAYAH
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
1. Provinsi Sulawesi Selatan
Perlindungan Anak

2. Lenny N. Rosalin Provinsi Jawa Timur

3. Dra. Elvi Hendrani Provinsi Lampung

4. Christinita Husni, S.Sos Provinsi Jawa Timur

10
5. Anggin Nuzula Rahma, S.Sos Provinsi D.I. Yogyakarta

6. Dr. Iwan Setiawan, S.T, M.T Provinsi Sulawesi Utara

7. Jamjam Muzaki Provinsi Jawa Barat

8. Yanti Sriyulianti Provinsi Jawa Barat

9. Muliani Provinsi Jawa Barat

10. Aria Ahmad Mangunwibawa, S.Psi Provinsi Jawa Barat

11. Dr. Dra. Hj. Miska Gewasari, MM Provinsi Sumatera Utara

12. Sumarti Ningsih, M.Pd Provinsi Sumatera Utara

13. Masri, S.Pd, M.Pd Provinsi Sumatera Barat

14. Nelwetis, SKM, MPH Provinsi Sumatera Barat

15. Taslim, S.Pd, M.Pd Provinsi Sumatera Barat

16. Irfan Wahyudi, SKM, M.Kes Provinsi Riau

17. Rosnani, S.Pd Provinsi Riau

18. Erzon Mahyudi, M.Pd.I Provinsi Bengkulu

19. Mery Yumiati, M.TPd ProvinsiBengkulu

20. Renni Marlina, S.Pt Provinsi Jambi

21. Siti Aisyah, S.Pd Provinsi Jambi

22. Dr. Sowiyah, M.Pd Provinsi Lampung

23. Ahmad Asari, S.Pd Provinsi Lampung

24. H. Ishanurhamid, M.Pd Provinsi Lampung

11
25. Dra. Endang Hanimah, M.Pd Provinsi Banten

26. H. Mulyono Sobar, M.Pd Provinsi Banten

27. N. Yanti Suryanti, M.Pd Provinsi Banten

28. Dra. Ratna Budiarti, M. Biomed Provinsi DKI Jakarta

29. Ilyas, MM Provinsi DKI Jakarta

30. Tety Sulastry. L Provinsi DKI Jakarta

31. Usup Sidik, S.Ag Provinsi DKI Jakarta

32. Vita Krisnasari, S.Pd Provinsi DKI Jakarta

33. Dra. Endah Sri Winasis Provinsi DKI Jakarta

34. Nuryani, S.Pd Provinsi DKI Jakarta

35. Robani, S.Pd Provinsi DKI Jakarta

36. Sofiyati Akbar, S.Pd Provinsi DKI Jakarta

37. Hindun Provinsi DKI Jakarta

38. Prof. Dr. Ikeu Tanziha, MS Provinsi Jawa Barat

39. Eka Sari Widyati, ST Provinsi Jawa Barat

40. Lastri Fajarwati, M.Pd Provinsi Jawa Barat

41. Dedeh Rohidah, M.Pd Provinsi Jawa Barat

42. Siti Raidatul Mutaziyah, S.Pd Provinsi Jawa Barat

43. Wawan Hermawan, S.Hum Provinsi Jawa Barat

44. Hj.Sungkawati HS, M.Pd Provinsi Jawa Barat

45. Hj.Sri Sunarti, S.Pd Provinsi Jawa Barat

46. Putri Dian Astuti, S.Psi Provinsi Jawa Barat

12
47. Andayani Ratnaningrum, S.Pd.,MM Provinsi Jawa Barat

48. Rosalina, S.Pd, Kons Provinsi Jawa Barat

49. Drs. Iriansyah Provinsi Jawa Barat

50. Muftiah Yulismi, S.Psi Provinsi Jawa Barat

51. Iing Sutisna Permana, S.Pd, M.Pd Provinsi Jawa Barat

52. Riyanto, S.Pd Provinsi Jawa Tengah

53. Danang Margono, M.Pd Provinsi Jawa Tengah

54. Sadimin, S.Pd, S.Sos, S.IPem, M.Eng Provinsi Jawa Tengah

55. Dimas Ari Pamungkas, S.Pd.SD Provinsi Jawa Tengah

56. Kurnia Catur Sari, S.Pd Provinsi Jawa Tengah

57. Bekti Prastyani, S.Pd Provinsi Jawa Tengah

58. Umi Mahmudah, S.Pd, M.Ed Provinsi Jawa Timur

59. Lilis Suryani, S.Si Provinsi Jawa Timur

60. Ida Ayu Krisna Ari, S.Pd Provinsi Bali

Provinsi Nusa Tenggara


61. Ermawanti, S.Pd
Barat

Provinsi Nusa Tenggara


62. Halil Subagiono, S.Pd, M.M
Barat

Provinsi Nusa Tenggara


63. Martha Lynda Mbau, S.Pd
Timur

64. Dr. Rusnanie, M.Pd Provinsi Kalimantan Tengah

65. Ali Murasi, S.Pd Provinsi Kalimantan Selatan

66. Ida Mariana, S.Pd Provinsi Kalimantan Selatan

67. Mulyono, S.Pd, M.M Provinsi Kalimantan Timur

68. Baharuddin, M.Pd Provinsi Kalimantan Timur

13
69. Moh. Rachmat, M.Pd Provinsi Kalimantan Utara

70. Jusria Kadir, S.Sos Provinsi Sulawesi Selatan

71. Surawi, S.PD, M.Pd Provinsi Sulawesi Selatan

72. Bagus Dibyo Sumantri Provinsi Sulawesi Selatan

73. Asgar, M.Pd.I Provinsi Sulawesi Selatan

74. Nurlinda Taco Provinsi Sulawesi Selatan

75. Hj. Sitti Nurbaya, S.Pd Provinsi Sulawesi Selatan

76. Andi Haslindah, S.Pd, M.Pd Provinsi Sulawesi Tengah

77. Deker Muaja Provinsi Sulawesi Utara

78. Tensy Daun Provinsi Sulawesi Utara

79. Sitti Nurwana, M.Pd Provinsi Sulawesi Barat

80. Iqbal Salman, S.Pd, M.Pd Provinsi Sulawesi Barat

81. Fitriyani Kamali, S.Pd, M.Pd, Kons Provinsi Gorontalo

82. Drs. Eduard Luturmas, M.Si Provinsi Maluku

83. Siti Rohani Talaohu, S.Pd Provinsi Maluku

84. Dra. Eka Windahwati Provinsi Maluku Utara

14
BAB III

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. PEMANTAUAN
• Kemen PPPA melakukan pemantauan di 7 provinsi yaitu Lampung (Kabupaten
Pringsewu), Jawa Timur (Kabupaten Bojonegoro), Sulawesi Selatan (Kabupaten
Bantaeng), Sulawesi Utara (Kabupaten Minahasa), Maluku Utara (Ternate),
Provinsi NTT (Kupang), dan DI Yogyakarta (Kabupaten Kulon Progo).
• Kerlip melakukan pemantauan di 14 Provinsi yaitu: Jawa Tengah, Jawa Barat,
DKI Jakarta, Banten, Bali, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Nusa Tenggara
Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, dan Kalimantan Utara.
• Pemantauan direncanakan mengundang 7 Kementerian dan Lembaga, yaitu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
dan Kantor Staf Presiden (KSP)
• Pemantauan juga dilakukan oleh koordinator daerah di tempat masing-masing.

B. PELAPORAN
Pelaporan dilakukan oleh pihak terkait yaitu:
• Pelaporan keseluruhan kegiatan “Sehari Belajar di Luar Kelas” dari Asdep
Pemenuhan Hak Anak atas Pendidikan, Kreatifitas dan Budaya kepada Deputi
Bidang Tumbuh Kembang.
• Pelaporan pemantauan dari Kerlip kepada Asdep Pemenuhan Hak Anak atas
Pendidikan, Kreatifitas dan Budaya.
• Pelaporan dari koordinator daerah untuk kegiatan “Sehari Belajar di Luar Kelas”
kepada Asdep Pemenuhan Hak Anak atas Pendidikan, Kreatifitas dan Budaya.

15

Anda mungkin juga menyukai