Anda di halaman 1dari 19

PEMANFAATAN SENSOR SUARA (TEPUK) SEBAGAI SAKLAR

LAMPU SECARA OTOMATIS

Proyek

BENGKEL ELEKTRONIKA

Elkom A 2011

Lila Listiyani O (11050514053)


Fachrory Akbar Ghozali (11050514208)
Nia Hidayatur Rachma (11050514249)
Moh. Ridwan Hanafi (11050514266)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat


serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
rangkain laser yang berjudul “PEMANFAATAN SENSOR TEPUK SEBAGAI
SAKLAR LAMPU OTOMATIS” dapat terselesaikan.

Makalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik apabila tidak


ada dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dari itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Nur Kholis, ST., MT selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Bengkel Elektronika yang telah membagikan ilmu dan
pengalamannya, motivasi kuat dalam setiap pertemuan, serta
telah dengan sabar dalam membimbing
2. Ayahanda dan Ibunda beserta Kakak-Adik kami, yang senantiasa
mencurahkan doa, restu dan limpahan kasih sayangnya yang tak
terhingga sampai kapanpun.
3. Dan untuk sahabat-sahabat di S1 Pend. Teknik Elektro 2011 yang
telah membantu, terima kasih kalian telah menjadi bagian dari
penyemangat kami.

Kami menyadari bahwa makalah rangkaian ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang berkonstruktif
sangat diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk penulisan
selanjutnya.

Surabaya, 12 mei 2014

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Perkembangan teknologi dewasa ini begitu pesat hampir di
seluruh aspek kehidupan, salah satunya di bidang teknologi
elektronika. Kemajuan teknologi elektronika dan aplikasinya telah
memberi banyak keuntungan bagi kehidupan manusia. Otomatis ini
sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan perkembangan peralatan menggunakan sistem
otomatisasi diharapkan mampu memberikan berbagai kemudahan
khususnya di bidang bisnis. Dalam usaha peningkatan mutu
pelayanan para pelaku bisnis di berbagai aspek memberikan media
peralatan untuk memberikan kemudahan bagi konsumennya,
terutama diaplikasikan pada bidang bisnis properti. Dengan adanya
alat sensor tepuk sebagai saklar lampu otomatis, diharapkan
memberikan nilai lebih bagi para konsumen.
Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi untuk menerangi
dalam ruang dengan sistem otomatis. Sehingga diharapkan alat ini
dapat mempermudah konsumen dalam menyalakan lampu tanpa
harus menekan tombol on atau off pada saklar. Saklar otomatis ini
bersifat higienis dan tidak merusak dinding pada rumah. Arti higienis
disini adalah saklar tidak menyebarkan kuman. Sebagai contoh saat
tangan kita kotor dan ingin menyalakan lampu, tentu saja pertama
kali kita akan memegang saklar itu dan menyalakan saklar lampu
untuk mengalirkan arus sehingga dapat mengeluarkan cahaya dan
menerangi ruangan tersebut.Pada saklar lampu yang konvensional
tersebut, kuman akan berada pada saklar lampu karena saat pertama
kali yang dilakukan setiap orang jika ingin menyalakan lampu adalah
memegang saklar lampu itu dan menyalakan tombol on dan tombol
off untuk mematikan lampu. Kuman yang menempel pada saklar
kranakan makin banyak jika saklar lampu jarang dibersihkan. Masalah
tersebut dapat diatasi dengan merancang suatu saklar lampu yang
akan berkerja secara otomatis jika ada tepukkan sekali untuk
menyalakan lampu dan sebaliknya tepukkan dua kali untuk
mematikan lampu. Dan sensor tepuk ini juga dapat merawat dinding
rumah tanpa kita menempatkan saklar pada suatu sudut dinding di
dalam maupun di luar rumah sehingga dapat menjaga dinding rumah.
Saklar otomatis ini menggunakan prinsip sensor tepuk pada
tangan yang menerima suara dari laser. Saat suara tepuk pada
tangan terdengar sekali maka lampu akan menyala dan sebaliknya
apabila suara tepuk dua kali dengan cepat tanpa ada jarak suara
lama pada tepuk maka lampu akan mati. Dengan alat ini diharapkan
dapat mengurangi pemborosan listrik dan tidak berkuman atau
higienis.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan
masalah:
1. Bagaimana unjuk kerja dari sensor tepuk sebagai saklar lampu
otomatis?
2. Bagaimana rancang bangun sensor tepuk sebagai saklar lampu
otomatis?

C.Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Merancang dan membuat suatu rangkaian elektronika agar saklar
dapat bekerja secara otomatis.
2. Membuat alat yang dapat membantu manusia dalam menyalakan
lampu dan mematikan lampu tanpa menyentuh.
3. Memberdayakan saklar konvensional dengan menambahkan alat
kontrol untuk mengendalikan saklar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Teori Singkat
1. SCR FIR3D
Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen
yang mirip dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi
kaki pada SCR tidak sama dengan kaki yang terdapat pada
transistor. Kaki yang terdapat pada SCR terdiri dari ; A = Anoda, G
= Gate, K = Katoda. Jadi jelaslah bahwa fungsi SCR ini beda
dengan transistor.
SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan,
misalnya saja SCR yang memiliki daya dan kekuatan sebesar 100
V / 2A. Ini berartii SCR tersebut hanya bisa dipakai tidak lebih dari
2 Ampere atau sama dengan tak lebih dari 200 Watt. Fungsi
SCR adalah sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar arus
yang otomatis.
Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR
atau Tyristor (Therystor) masih termasuk keluarga semikonduktor.
Kaki gate (G) adalah sebagai pengendalinya. Sebetulnya SCR
terbuat dari bahan campuran P dan N. SCR berisi bahan-bahan
yang terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya
disebut sebagai PNPN Trioda.
2. Resistor
Pengertian resistor adalah salah satu komponen elekronika
yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang
menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan
arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR).
Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi
memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan
kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi
koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang
dilambangkan dengan simbol Ω(Omega) merupakan satuan
resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif. Resistor
banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika, misalnya :
Sebagai penghambat arus
listrik
Sebagai pembagi tegangan
Sebagai pengaman arus
berlebih
Sebagai pembagi arus
3. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang memegang
peranan penting. Untuk mengenalnya dibutuhkan sejumlah
pengetahuan dasar. Transistor banyak dibutuhkan atau hampir
semua rangkaian elektronika membutuhkannya. Meskipun dalam
rangkaian elektronika itu ada IC, namun transistor tak bisa
ditinggalkan. Misalnya pada pesawat penerima radio transistor,
pesawat pemancar, dan lain sebagainya, semuanya butuh
transistor.
Ada 2 jenis transistor yaitu transistor tipe P – N – P dan transistor
jenis N – P – N. Transistor NPN adalah transistor positif dimana
transistor dapat bekerja mengalirkan arus listrik apabila basis dialiri
tegangan arus positif. Sedangkan transistor PNP adalah transistor
negatif,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri
tegangan negatif.

Gambar 2.3. Simbol transistor.


Dalam dunia elektronika, fungsi transistor ini adalah sebagai
berikut:
Sebagai sebuah penguat (amplifier).
Sirkuit pemutus dan penyambung (switching).
Stabilisasi tegangan (stabilisator).
Sebagai perata arus.
Menahan sebagian arus.
Menguatkan arus.
Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi.
Modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
4. Dioda

Gambar 2.4. Simbol Dioda.


Dioda adalah komponen aktif semi konduktor yang terdiri dari
persambungan (junction) P-N. Sifat dioda yaitu dapat
menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus
pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua
elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semi konduktor hanya
melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak
digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana
sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup
tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang
katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh
dorongan aliran air dari depan katup.

Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada


ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut
sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja dioda itu
sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki
positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda
(kaki negative = N).
Fungsi Dioda:
1. Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
2. Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda
zener
3. Pengaman / sekering
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang
level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan
tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan
komponen DC kepada suatu sinyal AC
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power
amplifier
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk
dioda varactor

6. Sensor Suara (Mic Condenser)

Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya merubah


besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu
luas penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor
suara yaitu electric condenser microphone atau mic kondenser.

ECM atau Electric Condenser Microphone atau biasa juga


disebut mic kondenser adalah microphone yang terbuat dari
lempeng konduktor tipis membentuk sebuah kapasitor yang dapat
berubah-ubah nilai kapasitasnya sesuai dengan getaran suara
yang diterima.
7. IC Timer NE 555

IC timer 555 atau sering disebut dengan IC 555 adalah salah


satu IC yang sangat populer. Populer disini karena banyak sekali
kegunaan dari IC ini, dan banyak orang tertarik menggunakannya
dengan berbagai fungsi yang ada didalamnya. Bagi penggemar
elektronika pastinya sudah banyak tau dan tidak asing lagi
dengan IC yang satu ini. IC ini pertama kali diperkenalkan
oleh signetics corporation sebagai SE555/NE555 dan disebut “The
IC Time Machine” yang merupakan mesin timer pertama dan
dikomersialkan. Sampai saat ini, sudah berpuluh-puluh tahun, IC
ini masih tetap populer walaupun sudah banyak variasinya. Ada
yang membuat versi CMOS nya, contohnya dari Motorola MC1455
yang cukup populer juga karena sering digunakan. Seperti yang
kita ketahui bahwa rangkaian dengan transistor berteknologi
CMOS sangat sedikit dalam hal konsumsi daya, dengan kata lain
tidak boros energy, selain itu CMOS juga lebih cepat dalam hal
switching dari high ke low dan juga sebaliknya(responsenya
cepat, secara logika rangkaian tidak ada time constant). Selain
NE555, saat ini banyak dipasaran adalah dari National yaitu
LM555. Adapun 556 yang merupakan versi dual dari 555. Kalau
pada 555 terdapat 8-pin dalam packagenya, 556 tampil dengan
14-pin. Akan tetapi IC556 ini tidak mudah untuk didapatkan. Toko
komponen elektronik berskala kecil biasanya tidak menyimpan
stok IC yang satu ini.
Fungsi dari IC555 bisa bermacam-macam, karena dapat
menghasilkan sinyal pendetak/sinyal kotak. Tergantung kreativitas
saja untuk merangkainya, beberapa diantaranya adalah sebagai
clock untuk jam digital, hiasan menggunakan lampu LED,
menyalakan 7-segment dengan rangkaian astable, metronome
dalam industry music, timer counter, atau dengan lebih dalam
mengutak-atik lagi dapat memberikan PWM (pulse width
modulation) yang mengatur frekuensi sinyal logika high untuk
mengatur duty cycle yang diinginkan.

B. Skema Rangkaian

Daftar Komponen:

Lampu Tepuk komponen


R1 = Resistor 27k
R2 = Resistor 6k8
R3 = Resistor 470k
R4 = 47k
R5 = 10k
R6, R7 = 15k
C1 = 203
C2 = 103
C3 = 104
C4 = 4.7 uF /16volt
C5 = 470 uF / 25volt
D1, D2, D3, D4, D5 = 1N4007
Diode zener 1N4733A 5volt
Tr1 = Fcs 9013
IC1 = NE 555
IC2 = CD 4017
SCR atau FIR3D

Microphone : Mic Condensor kaki dua

Rangkaiannya :
Menggunakan Software Dip Trace v 2.3.10

Layout PCB pada software DipTrace :


C. Layout PCB Dari Sisi Bawah Dan Atas :

D. Hasil Rangkaian:

Foto papan PCB sebelum di solder Foto papan PCB dari atas
dengan timah

Foto sebelum
sesudah di tepuk
E. Analisis Rangkaian

a. R1=27K, R2=6K8 fungsinya adalah sebagai penurun tegangan yang


masuk pada kaki kondensor sebesar 3 volt dan emitor pada kaki
transistor tidak kurang dari 0,7 volt agar transistor dapat aktif,
b. sedangkan C1=203 dan R3 =470k berfungsi sebagai pembangit
frekuensi dengan bantuan transistor 1
c. R4=47K dan C4= 4.7uF/16v sebagai pembagi tegangan sekaligus
filter yang akan masuk pada IC1 = NE 555 yaitu sebesar 5volt
d. R5= 10K sebagai pembagi tegangan yang masuk pada transistor
agar tidak ada arus balik besar yang akan masuk pada IC
e. R6,R7=15k adalah rangkaian seri yang berfungsi sebagai penurun
tegangan
f. C2=103 berfungsi sebagai filter yang akan masuk pada pin 2.
g. C3=104 dan C4= 4.7uF berfungsi sebagai kopling sekaligus untuk
mencegah percikan api saat switch dinyalakan.
h. C5=470uF/25v berfungsi mencegah percikan api serta sebagai
penyimpan muatan agar tegangan yang masuk pada rangkaian
stabil.
i. D1,D2,D3,D4,D5 = 1N4007 berfungsi sebagai penyearah dan
sebagai regulator (penstabil tegangan)
j. D ZENER = 5V1 fungsi utamanya sebagai penstabil tegangan ,agar
tegangan yg masuk ke IC tidak terlalu tinggi sehingga awet dan tidak
rusak karena kelebihan tegangan.
k. TR1=FCS 9013 sebagai penguat dari sensor suara yang dihasilkan
oleh kondensor.
l. IC1=NE 555 digunakan sebagai Time Delay Generator , IC ini akan
bekerja jika ada suara tepuk 1 kali, jika ada tepuk 2 kali secara
bersamaan, maka akan di terjemahkan dan disamakan dengan 1
tepuk saja serta untuk membentuk pulsa clock, yang berfungsi
sebagai timer untuk menghasilkan denyutan (pulse) sebagai
penggerak IC 4017.
m. IC2= CD 4017 sebagai pengendali output ke lampu.
n. SCR= FIR3D / 2P4M sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar
arus yang otomatis, Tyristor ini mampu bekerja pada tegangan tinggi
sampai 400volt (sesuai data sheet).
o. MIC = MIC KONDENSOR 2 KAKI berfungsi sebagai sensor suara agar
dapat menangkap suara tepuk dari luar.

Cara Kerja Rangkaian


Ketika ada suara tepuk maka kondensor akan menangkap
getaran dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, sinyal listrik
yang masih kecil ini diperkuat oleh Transistor TR1 FCS 9013,
hasilnya dimasukkan ke capasitor c2 untuk di filter dan
dimasukkan ke IC NE 555 untuk mendapatkan delay sinyal 1
tepukan saja, jika sinyal sudah besar kapasitor c4 akan terisi dan
tegangannya akan tinggi, yang kemudian masuk pada IC2 CD
4017 yang kalau mendapatkan tegangan akan selalu mengubah
status outputnya. Pada output IC CD 4017 dipasangkan penguat
Tyristor FIR3D tipe 2P4M sebagai switch untuk menghidupkan
lampu.

Hasil pengukuran
Pengukuran dilakukan di output rangkaian tepatnya pada kaki
lampu. Pada saat pertama kali disambungkan dengan tegangan
220v lampu langsung menyala, dikarenakan pada saat offline
Transistor FIR3D bernilai 1. Kemudian selanjutnya jika ada tepukan
1 kali lampu akan mati dan kami ukur dengan multimeter tidak
ada tegangan yang mengalir, dan selanjutnya pada saat ada
tepukan sekali lagi pada output terdapat tegangan 220v.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari hasil uji coba diketahui bahwa rangkaian switch dapat
membuat saklar bekerja secara otomatis. Mengalirkan arus sehingga
mengeluarkan cahaya saat dibutuhkan dan berhenti ketika tidak
dibutuhkan. Dengan demikian merupakan suatu penghematan
energi listrik. Namun manfaat yang paling utama dari alat ini yaitu
higienis dan menjaga dinding untuk tidak di lubangi sebagai tempat
saklar. Kita dapat menyalakan lampu tanpa harus memegang saklar
tombol on dan off. Pada saklar biasa, kuman dapat menumpuk pada
tombol saklar on-off. Namun pada saklar otomatis ini hal tersebut
tidak perlu dikhawatirkan lagi. Setelah cahaya yang dikeluarkan
untuk ruangan tersebut mencukupi dan tidak di butuhkan lagi seperti
ketika pagi hari kita tidak perlu menekan tombol off pada saklar
tetapi hanya dengan menepuk tangan secara dua kali dengan cepat
maka lampu akan mati dengan sendirinya begitu sebaliknya apabila
kita menepuk tangan sekali maka lampu akan menyala dengan
sendirinya karena pada rangkaian ini menggunakan sensor mic
condensor yang berguna untuk menangkap suara tepuk pada tangan
dari kita.
B.Saran
Jika ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, penulis
bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Karena Sensor
tepuk sebagai saklar lampu otomatis ini merupakan sistem yang
sederhana tentunya sistem ini mempunyai beberapa keunggulan.
Tapi tidak menutup kemungkinan jika dikemudian hari ingin lebih
dikembangkan. Pengembangan – pengembangan yang bisa dilakukan
yaitu diantaranya:
1. Menambahkan remote control sebagai input data saat dilakukan
setting manual agar bisa dikendalikan dengan jarak jauh.

C. Daftar Pustaka
 Subo, btp. 2011. "Rangkaian lampu tepuk. Antaranews. Diakses dari
http://subobtp.blogspot.com/2011/02/lampu-tepuk-menyalakan-atau-
mematikan.html pada 24 april 2014.

Anda mungkin juga menyukai