Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH DASAR KEPENDUDUKAN

Memahami Kemiskinan Pemerataan Dan Pembangunan Pedesaan

MAKALAH

Oleh :
Putri Andriani
180304096
Agribisnis 2

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


F A K U L T A S P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
MEMAHAMI KEMISKINAN PEMERATAAN DAN PEMBANGUNAN
PEDESAAN

Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk masalah yang


muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negara-negara yang
sedang berkembang. Masalah kemiskinan ini menuntut adanya suatu upaya
pemecahan masalah secara berencana, terintegrasi dan menyeluruh dalam waktu
yang singkat. Upaya pemecahan masalah kemiskinan tersebut sebagai upaya untuk
mempercepat proses pembangunan yang selama ini sedang dilaksanakan.
Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing dalam
kehidupan kita. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan ditinjau dari segi
materi (ekonomi). Dari kegagalan dalam mengurangi kemiskinan,
pengangguran,dan ketimpangan pendapatan secara berarti, maka para ahli
kemudian bergeser dari penciptaan lapangan kerja yang memadai, penghapusan
kemiskinan, dan akhirnya penyediaan barang-barang dan jasa kebutuhan dasar bagi
seluruh penduduk.

A. Pengertian Pembangunan dan Kemiskinan


1. Pengertian Pembangunan
Pembangunan adalah proses untuk melakukan perubahan atau suatu usaha
atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan
secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas
dalam rangka pembinaan bangsa (nation building). Pembangunan (development)
adalah proses perubahan yang mencangkup seluruh system social, seperti
politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi,
kelembagaan dan budaya. Dalam pengertian lain, pembangunan adalah proses
perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan
masyarakat.
Menurut para sarjana sains sosial dan kemanusiaan, pembangunan adalah
sebagai bagian dari proses perubahan sosial yang sifatnya lebih menyeluruh.
Pembangunan itu pula dibagi kepada dua kategori besar. Pertama, pembangunan
yang direncanakan, dan kedua pembangunan yang tidak direncanakan.
Namun jika dilihat dari segi kebudayaan, pembangunan tidak lain adalah
usaha sadar untuk menciptakan kondisi hidup manusia yang lebih baik.
Menciptakan lingkungan hidup yang lebih serasi. Menciptakan kemudahan atau
fasilitas agar hidup lebih nikmat. Pembangunan adalah suatu intervensi manusia
terhadap alam lingkungannya, baik lingkungan alam fisik, maupun lingkungan
sosial budaya.
Proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat,
ekonomi, social, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional)
dan mikro (community/group). Maka penting dari pembangunan adalah adanya
kemajuan/perbaikan (progress), pertumbuhan dan diversifikasi.
Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan masyarakat yang
menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak lagi hanya
mencangkup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah menambah
keseluruh aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Dalam proses modernisasi terjadi suatu proses perubahan yang mengarah
pada perbaikan, para ahli manajemen pembangunan menganggapnya sebagai
suatu proses pembangunan dimana terjadi proses perubahan dari kehidupan
tradisional menjadi modern, yang pada awal mulanya ditandai dengan adanya
penggunaan alat-alat modern, menggantikan alat-alat tradisional.
2. Pengertian Kemiskinan
Kata miskin diartikan tidak berharta atau serba kekurangan. Sedangkan
fakir diartikan orang yang sangatkekurangan atau sangat miskin. Akan tetapi
kedua kata miskin dan fakir telah menjadi satu istilah yang baku yaitu fakir
miskin sebagai suatu istilah yang makna sama yaitu kondisi yang serba
kekurangan materi.
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah garis
kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. (Emil
Salim, 1982). Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa,
sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi
fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Garis kemiskinan, yang menentukan batas minimum pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal:
1) Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2) Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3) Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Kesemuanya dapat tersimpul dalam barang dan jasa serta tertuangkan dalam
nilai uang sebagai patokan bagi penetapan pendapatan minimal yang diperlukan,
sehingga garis kemiskinan ditentukan oleh tingkat pendapatan minimal.

B. Indikator-indikator Pembangunan
Sejumlah indicator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga
internasional anatara lain:
1) Pendapatan Perkapita (GNP atau PDB)
2) Struktur Ekonomi
3) Urbanisasi
4) Indeks Kualitas Hidup (IKH)
5) Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)

C. Indikator-Indikator Kemiskinan
Menurut (Emil Salim: 1928) yang dimaksud dengan kemiskinan adalah
suatu keadaan yang dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. Atau dengan istilah lain kemiskinan itu merupakan
ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok, sehingga mengalami
keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya.
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada dibawah garis
kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. (Emil Salim,
1982). Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai
inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi
fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Adapun
indikator-indikator kemiskinan antara lain:
1. Pendidikan yang terlampau rendah
2. Malas bekerja
3. Keterbatasan sumber alam
4. Terbatasnya lapangan kerja
5. Keterbatasan modal
6. Beban keluarga

D. Penyebab Adanya Kemiskinan


Beberapa factor kemiskinan diantaranya pendidikan yang rendah dipandang
sebagai penyebab kemiskinan. Dari dimensi kesehatan, rendahnya mutu kesehatan
masyarakat menyebabkan terjadinya kemiskinan. Dari dimensi ekonomi,
kepemilikan alat-alat produktif yang terbatas, penguasaan teknologi dan kurangnya
keterampilan, dilihat sebagai alasan mendasar mengapa terjadi kemiskinan. Factor
kultur dan struktual juga kerap kali dilihat sebagai elemen penting yang
menentukan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000: 107) sebagai berikut:
1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola
kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang,
penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan
kualitasnya rendah.
2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena
kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah,
upahnya pun rendah.
3. Kemiskinan muncul sebab perbedaan akses modal

E. Upaya Mengatasi Kemiskinan


Dari kegagalan kebijaksanaan konvesional mengenai pertumbuhan
ekonomi di banyak Negara berkembang dalam mengurangi kemiskinan,
pengangguran dan disparitas (ketimpangan) pendapatan secara berarti telah
memaksa baik para perencana ekonomi dan teknokrat maupun para peneliti
ekonomi untuk kembali mempelajari secara sunguh-sunguh kebijaksanaan
tersebut,serta mendorong mereka untuk mempelajari alternatif-alternatif yang
realistis bagi kebijaksanaan pertumbuhan ekonomi yang konvensional. Dalam hal
ini pendekatan kebutuhan dasar dalam perencanaan pembangunan merupakan hasil
yang logis dari suatu proses reorientasi yang panjang dalam pemikiran tentang
pembangunan.
Dari hasil-hasil penelitian kemudian pusat perhatian para ahli lambat laun
mulai bergeser dari tekanan pada penciptaan lapangan kerja yang memadai ke
penghapusan kemiskinan, dan akhirnya ke penyediaan barang-barang dan jasa-jasa
kebutuhan dasar bagi seluruh penduduk, yang berupa dua perangkat, yaitu:
1. Perangkap kebutuhan konsumsi perorangan akan pangan ,sandang , dan
pemukiman.
2. Perangkap yang mencakup penyediaan jasa umum dasar ,seperti fasilitas
kesehatan,pendidikan ,saluran air minum ,pengangkutan ,dan kebudayaan.
Di samping kedua perangkat tersebut ,kebutuhan dasar atau kebutuhan dasar
manusiawi kadang-kadang juga digunakan untuk mencakup tiga sasaran lain, yaitu
:
1. Hak atas pekerjaan produktif dan yang memberikan imbalan yang layak,
sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap rumah tangga atau
perorangan .
2. Prasarana yang mampu menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk.
3. Partisipasi seluruh penduduk ,baik dalam pengambilan keputusan maupun
dalam pelaksanaan proyek-proyek yang berhubungan dengan penyediaan barang-
barang dan jasa-jasa kebutuhan dasar.
Pengalaman dari negara-negara Asia Timur, yaitu Korea, Taiwan, Jepang
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan disertai pemerataan
hasil-hasil pembangunan dapat tercapai. Karena di negara-negara tersebut program
pembangunan pedesaan sangat diutamakan.

F. Pembangunan dan Kemiskinan


Di Indonesia pola perkembangan pembangunan juga mengikuti pendapatan
yang dikemukakan Kuznets, artinya golongan miskin kurang terjamah oleh hasil-
hasil pertumbuhan ekonomi. Mengapa mereka tidak terangkat, padahal pemerintah
telah mengambil kebijaksanaan penyebaran proyek-proyek ke daerah-daerah ke
desa-desa.
Bila diteliti golongan-golongan miskin yang tidak terjamah oleh hasil-hasil
pembangunan karena:
a) Ketimpangan dalam peningkatan pendidikan. Selama belum ada kewajiban
belajar golongan miskin tidak akan mampu berpartisipasi mengenyam peningkatan
anggaran pendidikan.
b) Ketidakmerataan kemampuan untuk berpartisipasi. Untuk berpartisipasi
diperlukan tingkat pendidikan, keterampilan, relasi, dan sebagainya. Golongan
miskin tidak memilikinya .
c) Ketidakmerataan pemilikan alat-alat produksi.Golongan miskin tidak memiliki
alat-alat produksi, penghasilannya untuk makan saja sudah susah, sehingga tidak
mungkin untuk membentuk modal.
d) Ketidakmerataan kesempatan terhadap modal dan kredit ada. Modal dan kredit
pemberiannya menghendaki syarat-syarat tertentu dan golongan miskin tidak
mungkin memenuhi persyaratannya.
e) Ketidakmerataan menduduki jabatan-jabatan. Untuk mendapat pekerjaan yang
memberi makan pada keluarga saja susah, apalagi menduduki jabatan-jabatan yang
sering memerlukan relasi tertentu dan persyaratan tertentu.
f) Ketidakmerataan mempengaruhi pasaran. Karena miskin dan pendidikannya
rendah, maka tidak mungkin golongan miskin dapat mempengaruhi pasaran.
g) Ketidakmerataan kemampuan menghindari musibah misalnya penyakit,
kecelakaan dan ketidak beruntungan lainnya. Bagi golongan miskin dibutuhkan
bantuan untuk dapat mengatasi musibah tersebut. Mengharapkan diri mereka
sendiri dapat mengangakat dirinya tanpa pertolongan, sukar dipastikan.
h) Laju pertumbuhan penduduk lebih memberatkan golongan miskin. Dengan
jumlah keluarga besar, mereka sulit dapat menyekolahkan, memberi makan, dan
pakaian secukupnya. Hanya keluarga yang kaya atau berpenghasilan besar sajalah
yang mampu.
Dapatlah dipastikan bahwa golongan berpenghasilan rendah, karena kurang
terjamah pendidikan, tidak memiliki sarana-sarana, misalnya kredit, modal, alat-
alat produksi, relasi dan sebagainya, tidak akan mampu berpartisipasi dalam
pertumbuhan ekonomi dan menikmati pembagian hasil-hasilnya tanpa adanya
kebijaksanaan khusus yang ditujuakan untuk mengangkat mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Mubyarto. 1995. "Program IDT dan pemberdayaan masyarakat


perdesaan",makalahdisampaikan pada Pertemuan Pengembangan Konsep
Bangga Suka Desa. Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN.

Nurdin, Bahri. 1996 "Ekonomi makro perdesaan: suatu tinjauan ekonomi


kelembagaan tentang tabungan masyarakat", makalah disampaikan dalam
Kelompok Kerja Pengarahan Persebaran dan Mobilitas Penduduk. Jakarta:
Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN.

Sayogyo. 1996. 'Program IDT dalam menanggulangi kemiskinan", makalah


disampaikan pada Pertemuan Kelompok KerjaPengarahan Persebaran dan
Mobilitas Penduduk. Jakarta: Kantor Menteri Negara
Kependudukan/BKKBN.

Sjahrir. 1995. Catatan ekonomi Indonesia. Jakarta: Adhiprint Indonesia.


SOAL DAN JAWABAN
1.Sebutkan minimal 3 pengertian tenaga kerja menurut sensus penduduk ?
Jawaban :
- Sensus penduduk (1961) menyatakan bahwa tenaga kerja adalah mereka yang
sedang melakukan pekerjaan dengan maksud untuk memperoleh penghasilan
termasuk yang tidak bekerja pada waktu pencacahan tetapi selama 6 bulan sebelum
pencacahan telah pernah bekerja paling sedikit 2 bulan.
- Sensus Penduduk (1971) menyatakan bahwa tenaga kerja adalah mereka yang
selama seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu pekerjaan dengan maksud
memperoleh atau membantu memeperoleh penghasilan atau keuntungan dan
lamanya paling sedikit 2 hari .
- Sensus Penduduk (1980) menyatakan bahwa tenaga kerja adalah mereka yang
selama seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu pekerjaan dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pengahsilan atau keuntungan dan
lamanya bekerja paling sedkit satu jam selama seminggu yang lalu.

2. Jelaskan perbedaan tenaga kerja dan bukan tenaga kerja ?


Jawaban :
Angakatan kerja (Labor Force) adalah bagian dari tenaga kerja yang
sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu
memproduksi barang dan jasa.
Sedangkan bukan angkatan kerja (Not in the Labor Force) adalah bagian
dari tenaga kerja (manpower) yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan, atau
merupakan bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tidak terlihat, atau tidak
berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif, yaitu memproduksi barang atau
jasa.

3. Sebutkan kegunaan dari proyeksi penduduk ?


Jawaban :
- Perencanaan yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai respon terhadap
penduduk yang sudah dproyeksikan tersebut
- Perencanaan yang tujuannya untuk merubah trend penduduk menuju ke
perkembangan demografi social dan ekonomi

4. Sebelum memulai proyeksi penduduk, sebutkan data apa saja yang


diperlukan untuk memproyeksi penduduk ?
Jawaban :
- Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan
“proating” dan “adjustment”
- Menentukan level of mortality suatu penduduk tertentu
- Mengestimasikan pola fertilitas (ASFR)
- Menentukan rasio jenis kelamin saat lahir (sex ratio at birth)
- Menentukan pola migrasi (Proporsi migrasi menurut umur)

5. Sebutkan kebijaksanaan penduduk yang telah diatur oleh GBHN?


Jawaban :
a. Bidang bidang pengendalian kelahiran
b. Penurunan tingkat kematian terutama kematian anak anka
c. Perpanjangan harapan hidup
d. Penyebaran pendudk yang lebih serasi dan seimbang
e. Urbanisasi yang lebih berimbang dan merata
f. Perkembangan dan penyerapan angkatan kerja

6. Sebutkan kebijaksanaan kependudukan di Indonesia ?


Jawaban :
- Distribusi penduduk
- Transmigrasi
-Program KB telah dapat mengubah pandangan dalam masyarakat yang pronatalis,
yang melihat penduduk dari sudut kuantitas saja, menjadi pandangan natalis, yang
menekankan pada kesejahteraan masing-masing keluarga dengan membatasi
kelahiran.
-Menajdikan KB sebagai suatu lembaga atau pranata sosial, maka KB diusahakan
untuk menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dalam bentuk Norma
Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

7. Jelaskan 3 kebijakan – kebijakan yang mampu untuk mendorong


pembangunan ekonomi ?
Jawaban :
- Kebijaksanaan kependudukan dapat bersifat nasional terpadu atau sektoral.
Kebijaksanaan nasional terpadu mencakup segala segi kehidupan dengan satu
tujuan menegnai kependudukan . Semua komponen yang mempunyai hubungan
dengan penduduk mempunyai orientasi yang sama sehingga merupakan satu system
.
- Kebijaksanaan yang meyangkut distribusi penduduk. Kolonialisme ke bebrapa
daerah luar jawa dengan memindahkan penduduk dari jawa adalah usaha
redistribusi penduduk. Usaha itu merupakan kebijaksanaan kependudukan.
- Kebijaksanaan transmigrasi , kebijakan ini mencakup segi politik, ekonomi, social
budaya dan pertahanan keamanan . kebijaksanaan ini merupakan kebijaksanaan
sektoral dan regional.

8. Sebutkan dan jelaskan 4 dimensi masalah tenaga kerja ?


Jawaban :
- Pengangguran Terdidik
Disejumlah Negara berkembang, semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin tinggi peluang mereka untuk menanggur ini disebabkan mereka yang tidak
mempunyai pendidikan akan melakukan semua pekerjaan asalkan kebutuhan perut
dapat dipenuhi, sedangkan mereka yang bergelar sarjana maka pekerjaan yang
dipilih oleh mereka ialah pekerjaan yang bias memberikan mereka uang, status atau
kepuasan yang relative tinggi.
- Pekerja Mandiri
Banyaknya para pekerja mereka hanya melakukan pekerjaan sendiri tanpa merekrut
orang dikarenakan skala usaha mereka masih dala, bentuk yang kecil sehingga akan
sangat terbatas bila harus menggaji orang lain.
- Kaum wanita di dunia kerja
Meskipun partisipasi kaum wanita dalam angkatan kerja di Negara-negara dunia
ketiga telah meningkat secara dramatis, namun kebanyakan dari mereka ialah
bekerja ditrmpat-tempat yang tidak mengahsilkan pendapatan bahkan tidak di bayar
sama sekali
- Pengangguran di kalangan pemuda dan pekerja anak-anak
Pengangguran di kalangan pemuda itu terjadi diantara yang berpendidikan dan yang
tidak berpendidikan, pria maupun wanita .
9. Sebutkan permasalahan permintaan dan penawaran tenaga kerja, buat
kurvanya dan jelaskan ?
Jawaban :
- Lebih besarnya penawaran disbanding permintaan terhadap tenaga kerja (adanya
excess supply of labor).

Pada tingkat upah W1 penawaran tenaga kerja (DL) jumlah tenaga kerja
yang menawarkan dirinya untuk bekerja adalah sebanyak N2 sedangkan yang
diminta adalh N1. Dengan demikian ada orang yang menganggur pada tingkat
upah W1 ini sebanyak N1N2
- Lebih besarnya permintaan disbanding penawaran tenaga kerja (adanya excess
demand for labor)

Pada tingkat upah W2 permintaan akan tenaga kerja (DL) lebih besar
disbanding penawaran tenaga kerja (SL) jumlah orang yang menawarkan dirinya
untuk bekerja pada tingkat upah W2 adalah sebanyak N3 orang, sedangkan yang
diminta ialah sebanyak N4 orang.

10. Sebutkan dan jelaskan tujuh konsekuensi negatif dari pertumbuhan


penduduk yang pesat ?
Jawaban :
- Meningkatnya angka pengangguran
angka pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dan lapangan kerja yang
tersedia akan menyebabkan adanya pengangguran.
-Meningkatnya angka criminal
kejahatan dapat terjadi karena adanya desakan akan kebutuhan hidupnya
yang kurang tercukupi.
-Meningkatnya angka kemiskinan
tingginya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan kurangnya sumber
daya yang tersedia khususnya sumber daya alam (SDA).
-Kesehatan masyarakat menurun
karena jumlah penduduk yang tinggi maka pemukiman penduduk tersebut
akan sangat padat sehingga tidak sehat.
-Banyaknya limbah serta polusi
banyaknya kegiatan penduduk seperti kegiatan rumah,kegiatan industri
dan perdagangan pasti akan menghasilkan limbah atau sampah.makin banyaknya
jumlah sampah maka akan berdampak buruk bagi penduduk yang tinggal didaerah
tersebut.
-Berkembangnya pemukiman tidak layak huni
tingginya jumlah penduduk disuatu daerah maka akan menyebabkan lahan
untuk tempat tinggal semakin sedikit.akibatnya,sebagian penduduk akan tinggal
didaerah yang kurang layak dan kumuh.
-Rendahnya kesempatan pendidikan
tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan
pendidikan yang layak dan memadai.

11. Apa yang disebut dengan kebijaksanaan penduduk ?


Jawaban :
Semua tindakan pemerintah yang dilakukan secara sengaja untuk
mempengaruhi perkembangan , jumlah, distribusi dan komposisi penduduk. Upaya
mempengaruhi perkembangan, jumlah , distribusi penduduk ini tercermin dalam
tindakan-tindakan pemerintash di berbagai bidang. Berbagai tindakan pemerintah
seperti penambahan fasilitas pendidikan, penciptaan kesempatan kerja, dan
pengadaan pangan yang dilakukan tidak dengan maksud untuk mempengaruhi
perkembangan, jumlah, distribusi dan komposisi penduduk tidak termasuk dalam
pembatasan pengertian di atas.

12. Jelaskan masalah apa yang paling menonjol dalam masalah


kependudukan di dunia ?
Jawaban :
Masalah kependudukan yang paling menonjol di dunia, adalah reit
perkembangan penduduk tahunan yang tinggi, karena itu kebijaksanaan
kependudukan sering dihubungkan dengan usaha-usaha untuk menurunkan reit
perkembangan penduduk tahunan yang tinggi.
13. Sebutkan mengenai transmigrasi dalam pola umum pelita ketiga yang
dimuat GBHN?
Jawaban :
- Program transmigrasi ditujukan untuk meningkatkan penyebaran penduduk dan
tenaga kerja serta pembukaan dan pengembangan daerah produksi dan pertanian
baru dalam rangka pembangunan daerah khusus nya luar jawa, yang dapat
meminjam peningkatan taraf hidup para transmigran, dan taraf hidup masyarakat
disekitarnya.
- Di samoing transmigran yang langsung digerakan oleh pemerintah maka
transmigrasi spontan juga perlu lebih didorong dengan memperluas pembangunan
dan kegiatan ekonomi di luar jawa serta dengan meningkatkan hubungan antar
pulau.
14. Sebutkan bagaimana cara menurunkan tingkat fertilitas di Negara dunia
ketiga ?
Jawaban:
-Menajalankan program nasional keluarga berencana
-Menurunkan tingkat kesuburan ibu
-Meningkatkan tingkat harapan ibu
-Menurunkan tingkat kematian

15. Sebutkan dan jelaskan sehubungan dengan reit perkembangan penduduk,


perserikatan bangsa-bangsa membuat 3 kategori presepsi pemerintah ?
Jawaban :
- Reit eksessip
Semua Negara yang pemerintahannya menganggap bahwa reit
perkembangan penduduk sedang terjadi atau yang diperkirakan akan terjadi terlalu
tinggi termasuk dalam kategori ini.
- Reit defisien
Yang termasuk dalam kategori ini adalah semua Negara yang
pemerintahannya menganggap bahwa reit perkembangan penduduk sedang terjadi
atau yang diperkirakan akan terjadi terlalu rendah sehingga membutuhkan tindakan
kebijaksanaan yang tepat untuk mendukung laju perkembangan penduduk yang
lebih cepat
- Reit akseptabel
Yang termasuk dalam kategori ini adalah Negara-negara yang
pemerintahannya menganggap bahwa reit perkembangan penduduk sedang terjadi
atau yang doperkirakann akan terjadi cukup memadai dan karenanya tidak
membutuhkan intervensi kebijaksanaan lebih jauh.

16. Sebutkan dan jelaskan 3 karakteristik kemiskinan ?


Jawaban :
-Karakteristik di pedesaan
Salah satu generalisasi yang sederhana yang terbilang valid ialah mengenai
penduduk miskin sebagian dari mereka hidup di pedesaan yang mata
pencahariannya ialah pertanian dan bidang-bidang yang bersifat sector ekonomi
tradisional yang kebanyakan dari mereka ialah wanita dan anak-anak daripada laki-
laki dewasa, dan mereka sering dikonsentrasikan diantara kelompok etnies
minoritas dan penduduk pribumi. Sekitar dua pertiga penduduk miskin ialah mereka
yang masih mempertahankan pola pertanian subsistem, baik petani maupun buru
tani yang berpenghasilan rendah.
-Kaum wanita dan kemiskinan
Kenyataan yang penting selanjutnya ialah kemiskinan itu banyak terjadi
pada anak- anak dan wanita, pada segmen masyarakat termiskin di berbagai Negara
dengan mudahnya ditemukan rumah tangga atau kepala keluarga yang dipimpin
oleh wanita, karena pria yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga justru
tidak memiliki pekerjaan tetap, atau mengabaikan kewajibannya itu. Pada
umumnya tingkat-tingkat pendidikan dan pendapatan dan fertilitas yang dikepalai
oleh keluarga lebih rendah karena keluarga yang dikepalai oleh wanita hanya
seorang yakni hanya pendapatn dari ibu.
-Etnik Minoritas, penduduk pribumi, dan kemiskinan
Sekitar 40 persen masyarakat dari seluruh Negara-negara didunia ini terdiri
dari 5 etnik atu lebih, ketegangan antar etnik ini terjadi dikarenakan tidak adilnya
pengelolaan sumber-sumber hidup orang banyakpribumi lebih sedikit mengelola )
penduduk pribumi lebih menderita dibandingkan rata-rata penduduk.

Anda mungkin juga menyukai