Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN HASIL

A. HASIL PENGAMATAN

CALSIUM OXALATE

ZS SKUAMUSA
EPITEL

E Epitel
SEL LEUKOSIT

SEL ERITROSIT

t THYROSINE
ASAM URAT

B. PEMBAHASAN HASIL
Sedimen urin adalah unsur - unsur yang tidak larut di dalam urin yang berasal
dari darah, ginjal, dan saluran kemih seperti eritrosit, lekosit,sel epitel, torak, bakteri,
kristal, jamur dan parasit. Tes sedimen urin atau tes mikroskopis dipergunakan untuk
mengidentifikasi unsur-unsur sedimen sehingga dipakai untuk mendeteksi kelainan
ginjal dan saluran kemih, selain itu tes sedimen urin dapat juga dipakai untuk
memantau perjalan penyakit ginjal dan saluran kemih setelah pengobatan
Pengamatan sedimen tergantung apa yang ada dalam urine normal, dan bisa di
identifikasi secara akurat dalam membandingkan antara bentuk normal dan abnormal.
Munculnya beberapa partikel atau elemen dalam urine mungkin normal, Hal ini dapat
berupa sel-seldarah, sel-sel yang melapisi saluran kencing (epitel squamous), partikel
protein silinder yang telah terbentuk di nefron (gips), Kristal yang terbentuk dalam
urine, dan sel asing misalnya spermatozoa, mikroorganisme, atau kontaminan.
Pada praktikum pemeriksaan sedimen urin, dari urine atas nama sekar dan jero
manik, pada sampel urine sekar terdapat epitel , tyrosine, calsium oxalat dan positif
bakteri. pada sampel jero manik di dapatkan hasil asam urat , calsium oxalate ,
eritrosit dan leukosit.
Adanya eritrosit dalam urine disebut hematuria. Hematuria dapat disebabkan
oleh perdarahan dalam saluran kemih, seperti infeksi ginjal, nephrolithiasis, infeksi
saluran kemih dan pada penyakit dengan diatesa hemorgik. Jika ditemukan eritrosit
<3/LPB (Lapangan Pandang Besar) yaitu perbesaran 40x, menunjukkan sedimen urin
dalam keadaan normal.
Terdapatnya leukosit dalam jumlah banyak di urin disebut piura. Keadaan ini
sering dijumpai pada infeksi saluran kemih atau kontaminasi dengan sekret vagina.
Jika ditemukan leukosit <4/LPB menunjukkan sedimen urin dalam keadaan normal
Sel epitel biasanya dijumpai didalam urin, karena sel ini berasal dari lapisan
sistem genitourinarius. Kecuali sel ini terdapat dalam jumlah yang sangat banyak atau
dalam bentuk yang abnormal, adanya sel-sel ini menunjukkan peluruhan normal dari
sel-sel lama .Jika ditemukan sel epitel <4/LPK (Lapangan Pandang Kecil) yaitu
perbesaran 10x, menunjukkan sedimen urin dalam keadaan normal
Banyak terdapatnya kristal tergantung dari jenis makanan, banyak makanan,
kecepatan metabolisme dan kepekatan urin . Ditemukannya gumpalan kristal kalsium
oksalat didalam urin segar dapat terkait dengan pembentukan batu ginjal, karena
kebanyakan batu ginjal tersusun atas kalsium oksalat . Jika ditemukan kristal urin
<1/LPK, menunjukkan sedimen urin dalam keadaan normal. Khusus untuk kristal
kalsium oksalat, jika ditemukan <5/LPK masih dinyatakan normal
Asam Urat, peningkatan jumlah kristal asam urat, terutama didalam urin segar,
terkait dengan kenaikan kadar purin dan asam nukleat dan dijumpai pada pasien
penderita leukimia yang mendapatkan kemoterapi, pada pasien penderita sindrom
Lesch-Nyhan dan kadang pada penderita gout.
Sel Epitel, sel berinti satu; ukurannya lebih besar dari leukosit; bentuknya
berbeda menurut tempat asalnya. Sel epitel gepeng (skuameus) lebih banyak dilihat
dalam urin wanita daripada dalam urin pria dan berasal dari vulva atau dari urethra
bagian distal. Sel epitel skuameus mempunyai bentuk yang berbeda-beda, besarnya
sering dua sampai tiga kali leukosit sedangkan sitoplasma biasanya tanpa struktur
tertentu. Sel-sel epitel yang berasal dari kandung kencing sering mempunyai tonjolan
dan kadang-kadang diberi nama sel transisional. Sel-sel yang berasal dari pelvis ginjal
dan dari tubuli ginjal lebih bulat dan lebih kecil dari sel epitel skuameus
Bakteri, normalnya tidak terdapat didalam urin. Meskipun demikian, kecuali
spesimen diambil dalam keadaan steril (kateterisasi), beberapa bakteri biasanya
dijumpai akibat kontaminasi vagina, uretra, genitalia eksterna, atau wadah
pengumpul. Keberadan bakteri dapat menjadi petunjuk adanya ISK bagian bawah
atau bagian atas. Agar dianggap signifikan untuk ISK, bakteri harus disertai oleh sel
darah putih.
Urine seharusnya steril sehingga tidak akan ada mikroorganisme di urine yang
mengindikasikan adanya infeksi. Bakteri dapat memasuki saluran kemih melalui
uretra dan naik ke kandung kemih seperti dalam penggunaan air yang terkontaminasi.
Bakteri yang terdapat dalam sedimen urine juga dapat merupakan kontaminan,
terutama pada wanita, atau wadah sampel yang tidak steril.Untuk memaksimalkan
pada pembacaan sedimen urine hendaknya alat yang digunakan harus dalam keadaan
baik seperti kaca objek dan mikroskop. Kaca objek yang kotor tidak bisa di gunakan
untuk pembacaan sedimen urine dikarenakan adanya kotoran atau jamur yang
menyerupai sel darah. Mikroskop merupakan alat yang utama dalam penelitian
sedimen urine ini. Mikroskop yang digunakan harus dengan lensa yang bersih bebas
dari debu maupun jamur karena dapat mempengaruhi lapangan pandang pada saat
pemeriksaan sedimen urine di bawah mikroskop.

Syfaa,as.2015.Pengaruh volume urin terhadap pemeriksaan sedimen urine pada pasien


infeksinsaluran kemih (ISK). Dikutip dari
http://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/as-syifaa/article/download/15/pdf di
akses pada tanggal 14 september 2019.

Arisyani.Ode wa. 2016. PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE YANG


DIPERIKSA KURANG DARI 1 JAM DAN LEBIH DARI 1 JAM PADA PASIEN SUSPEK
INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUD KOTA KENDARI. dikutip dari
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/792/648 diakses
pada tanggal 14 september 2019.

Anda mungkin juga menyukai