A. DEFINISI
(Moeljono, 2014).
makanan normal. Gagal ginjal biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu
Terry & Aurora, 2013 CKD merupakan suatu perubahan fungsi ginjal
yang progresif dan ireversibel.Pada gagal ginjal kronik, ginjal tidak mampu
Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan
fungsi ginjal yang menahun yang bersifat progresif dan irreversible. Dimana
dan sampah nitrogen lain dalam darah (Smeltzer dan Bare, 2011).
B. ETIOLOGI
Dua penyebab utama dari CKD ini adalah diabetes dan tekanan darah
tinggi, yang terjadi pada dua dari tiga kasus. Diabetes terjadi ketika gula
termasuk ginjal dan jantung, serta pembuluh darah, saraf dan mata. Tekanan
darah tinggi, atau hipertensi, terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding
stroke dan CKD. CKD juga menyebabkan tekanan darah tinggi (Anonim,
2015a).
etiologi dan menurut derajat (stage) penyakit. Klasifikasi atas dasar derajat
m2)
1 ≥ 90 GFR -
normal/meningkat
ringan
sedang
Neuropati
kematian
glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa
sampai ¾ dari nefron-nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi
disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak
bertambah banyak. Oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana
timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-
gejala khas kegagaln ginjla bila kira-kira fungsi ginjal telang hilang 80%-
90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance
sampah maka gejala akan semakin berat (Smeltzer dan Bare, 2011).
E. MANIFESTASI KLINIS
a. Lemah
c. Nokturia, poliuria
e. Urin berbuih
f. Sakit pinggang
g. Edema
i. Kulit pucat
ensefalopati, koma)
asam urat.
1. Dialisis
Dialisis atau dikenal dengan nama cuci darahadalah suatu metode terapi
zat sisa dan kelebihan cairan dari tubuh. Terapi ini dilakukan apabila
fungsi kerja ginjal sudah sangat menurun (lebih dari 90%) sehingga tida
dialiser yang berfungsi sebagai ginjal buatan. Pada prose ini, darah
2. Koreksi hiperkalemi
darah, hiperkalemia juga dapat didiagnosis dengan EEG dan EKG. Bila
3. Koreksi Anemia
Transfuse darah hanya dapat diberikan bila ada indikasi yang kuat,
4. Koreksi Asidosis
5. Pengendalian Hipertensi
6. Transplantasi Ginjal
G. KOMPLIKASI
Seperti penyakit kronis dan lama lainnya, penderita CKD akan mengalami
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin
angiotensin aldosteron.
anorganik.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Ativitas/Istirahat
b. Sirkulasi
pendarahan
c. Integritas Ego
d. Eliminasi
kembung
e. Makanan/Cairan
ulu hati
edema.
f. Neurosensori
g. Nyeri/Kenyamanan
h. Pernafasan
i. Keamanan
dari normal.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Doenges (2011) dan Lynda Juall (2010), diagnosa keperawatan
3. Perubahan nutrisi
6. Intoleransi aktivitas
C. INTERVENSI / RASIONAL
meningkat
Tujuan:
frekuensi jantung dalam batas normal, nadi perifer kuat dan sama
Intervensi:
(skala 0-10)
dan H2O)
dengan kriteria hasil: tidak ada edema, keseimbangan antara input dan
output
Intervensi:
Intervensi:
intervensi
Intervensi:
hipoksia
Intervensi:
cedera
Intervensi:
Intervensi :
dialami.
Keperawatan
Nurarif & Kusuma, dan Lorraine M Wilson. (2013). Patofisiologi Konsep Kllinis
Proses-proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC
Suyono, Slamet. (2013). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II.
Jakarta.: Balai Penerbit FKUI