HAMID RUSDI
Jl. Hamid Rusdi No 45 Malang
Tlp : (0341) 3012272, 082232401022
Email : klinikhamidrusdi45@gmail.com
1. Penentuan Area Prioritas dengan menggunakan 3H 1P (High Risk, High Volume, High Cost,
dan Problem Prone) dengan skor 1 – 10
High Risk : semakin tinggi resikonya maka akan semakin tinggi nilainya
High volume : semakin kunjungannya banyak maka akan semakin tinggi nilainya
High cost : semakin mahal biayanya maka akan semakin tinggi nilainya
Problem Prone : semakin berpotensi menimbulkan masalah maka semakintinggi nilainya
Adapun ruang pelayanan yang dilibatkan dalam area prioritas antara lain :
a. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
b. Ruang Pemeriksaan Umum
c. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Ruang Kesehatan Ibu dan Anak
e. Ruang Pelayanan Farmasi
f. Ruang Pelayanan Laboratorium
PRIORITAS = HR X HV X HC X PM = TOTAL
Berdasarkan ranking, maka area yang menjadi prioritas dalam upaya peningkatan mutu
dan keselamatan pasien adalah :
a) Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
b) Ruang Laboratorium
1
2. Setelah menentukan area prioritas, kita membuat tim FMEA dari tempat area prioritas itu
sendiri, disini area prioritas ruang rekam medis dan ruang pelayanan laboratorium, berarti tim
FMEA adalah dari Ruang Rekam Medis dan ruang pelayanan laboratorium.
FMEA Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis
a. Tim FMEA Rekam Medis :
1) Duwi Supriatin, A.Md. Rmik
2) Utari Ernita
3) Ika Putri Winarningtyas
4) Falicia Nur Mardiah Sari
b. Menentukan alur proses pelayanan yang akan di analisa ( alur pelayanan di Ruang
Rekam Medis )
1) Meletakkan Kartu identitas berobat di kotak antrian
2) Mencari Map Rekam Medik
3) Mencocokkan identitas pasien, menanyakan ruang yang dituju
4) Memberi stempel tanggal di status pasien
5) Pencatatan di register kunjungan dan Pcare
6) Mengurutkan map sesuai antrian dan sesuai ruang pelayanan yang di tuju
7) Mengantar map ke ruang pelayanan
2
f. Penghitungan RPN ( Risk Priority Number ) HASIL O S D dikalikan ( O x S x D = total )
3
antrian dan nomer melakukan
sesuai poli antrian dan tugasnya
yang di tuju salah
meletakkan
poli yang di
tuju
7. Mengantar 7. Salah Ruang 7. Petugas 7. Pasien salah 7. Memberi warna
map ke kurang teliti poli dan terjadi map RM yang
ruang dalam komplain 3 4 3 36 berbeda untuk
pelayanan melakukan tiap ruang
tugasnya pelayanan
g. Kemudian di urutkan dari nilai total tertinggi turun sampai yang terkecil
h. Kemudian dijumlah ke bawah
i. Setelah itu di persenkan
URUTAN RPN KUMULATIF PRESENTASE KUMULATIF
FM 1 378 378 (378 / 836 ) x 100 % = 45.21%
FM 2 210 588 (588 / 836 ) x 100 % = 70.33%
FM 3 128 716 (716 / 836 ) x 100 % = 85.64%
FM 5 48 764 (764 / 836 ) x 100 % = 91.38%
FM 7 36 800 (800 / 836 ) x 100 % = 95,69 %
FM 6 32 832 (832 / 836 ) x 100 % = 99.52 %
FM 4 4 836 (838 / 836 ) x 100 % = 100 %
j. Menentukan threshold / batas FM yang akan di selesaikan dan FM apa saja yang akan di selesaikan .
Diambil yang bisa di selesaikan yang < 80 % dan > 40 % yaitu 45.21 %; 70.33 % :
1) Pasien menyelipkan KIB tidak sesuai dengan antriannya
2) Tidak menemukan map yang dimaksud
4
k. Merencanakan kegiatan / tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi FM tsb,
kemudian tetapkan penanggung jawab dan kapan dilakukan
l. Pelaksanaan kegiatan
1) Alur Pendaftaran Lama diganti dengan alur baru (alur terlampir)
2) Sosialisasi cara penulisan administrasi rekam medis kepada petugas pendaftran
a) Waktu Kegiatan : Oktober 2018
b) Tempat Pelaksanaan : Ruang Kepala Klinik Hamid Rusdi
c) Pembimbing : Kepala Klinik drg. Nana Indaryati.
d) Peserta : (1) Ika Putri Winarningtyas
(2) Duwi Supriatin, A.Md Rmik
(3) dr Mega Yuni Ari Susanti,
(4) drg Sri Dewaningsih,
(5) Syamsiar Syam A.Md Keb,
(6) Falincia Nur Mardiah.
1) Menentukan alur proses pelayanan yang akan di analisa (alur pelayanan di Ruang
Laboratorium)
1) Kegagalan dalam mendeteksi Vena
2) Kegagalan dalam melakukan sampling
3) Kegagalan dalam pemilihan alat sampling
4) Kegagalan dalam viksasi pasien
2) Identifikasi Failure Mode (Menentukan Failure Mode / Potensial terjadinya kesalahan)
3) Memberi nomor urutan FM
4) Memberi skor dengan indicator Occurence ( kasus sering terjadi , semakin sering terjadi
semakin tinggi nilainya ), Severty ( kegawatan / keparahan, semakin gawat maka
semakin tinggi angkanya ), Detectability ( dideteksi, semakin sulit dideteksi maka
semakin tinggi nilainya ), skor 1 – 10
5
5) Penghitungan RPN ( Risk Priority Number ) HASIL O S D dikalikan ( O x S x D = total )
6
6) Kemudian di urutkan dari nilai total tertinggi turun sampai yang terkecil
7) Kemudian dijumlah ke bawah
8) Setelah itu di persenkan
URUTAN RPN KUMULATIF PRESENTASE KUMULATIF
FM 1 180 180 (180 / 468 ) x 100 % = 38,46%
FM 2 140 320 (320 / 468 ) x 100 % = 68,37%
FM 3 112 432 (432 / 468 ) x 100 % = 92,30%
FM 4 36 468 (468 / 468 ) x 100 % = 100%
9) Menentukan threshold / batas FM yang akan di selesaikan dan FM apa saja yang
akan di selesaikan . Diambil yang bisa di selesaikan yang < 80 % dan > 40 % yaitu
38,46 % dan 68,37 % :
a) Kegagalan dalam mendeteksi Vena
b) Kegagalan dalam melakukan sampling
10) Merencanakan kegiatan/tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi FM tsb,
kemudian tetapkan penanggung jawab dan kapan dilakukan
11) Pelaksanaan kegiatan
a) Pengajuan penggantian toner quete tiap 2 bulan sekali
b) Petugas diwajibkan untuk lebih sering membaca SPO dalam pengambilan
sampling
c) Pelatihan teknik yang benar dalam mendeteksi vena dan cara pengambilan
sampling yang dilaksanakan pada :
(2) Waktu Kegiatan : Oktober 2018
(3) Tempat Pelaksanaan : Ruang Laboratorium
(4) Peserta : Astrie Yuda Veralin, AM.d AK
(5) Pembimbing : dr. Revokata Brilianti
Malang,
Mengetahui,
7
FMEA
REKAM MEDIS DAN LABORATORIUM