KELAS IX
Disusun oleh :
9-C
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Rasni,S.Pd. Rasni,S.Pd.
Mengetahui
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan laporan outdoor study kelas IX ini dengan baik. Laporan
outdoor study ini berisi tentang informasi mengenai tempat-tempat wisata yang telah kami
kunjungi seperti Bale Seni Barli, Gedung Sate, Museum Biologi, dan Cihampelas.
Tujuan dari laporan outdoor study ini adalah untuk membuat kesimpulan dari
kegiatan outdoor study kelas IX yang telah dilaksanakan.
Kegiatan outdoor study ini dapat dilaksanakan berkat bantuan semua pihak. Maka dari
itu, pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Haposan Andy Citra, S.Pd. selaku kepala SMP Bosowa Bina Insani Bogor.
2. Ibu Rasni,S.Pd. selaku pembimbing 1, guru bahasa Indonesia dan wali kelas IX-C.
3. Bapak dan Ibu guru SMP Bosowa Bina Insani yang telah membimbing kami.
4. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung kami menyelesaikan laporan ini.
Demikian laporan ini kami buat. Kami menyadari bahwa laporan ini banyak
kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan tanggapan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan
pembuatan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan.....................................................................................................................i
Kata pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................................iii
Daftar gambar............................................................................................................................v
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
iii
2.3 Museum Geologi.....................................................................................................6
2.4 Chiampelas...............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................................................10
Daftar Pustaka..........................................................................................................................11
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7. Cihampelas...............................................................................................................8
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman saat ini, metode pembelajaran tidak hanya di dalam
ruangan, melainkan di luar ruangan. Siswa diharapkan dapat mempelajari ilmu pengetahuan
dengan kontak langsung dengan alam. Metode ini disebut dengan outdoor study. Outdoor
study merupakan salah satu metode belajar efektif yang mengajak siswa untuk belajar di luar
ruangan dengan tujuan agar siswa mendapat ilmu pengetahuan dari apa yang dia amati.
Sekolah kami biasanya mengadakan kegiatan outdoor study satu tahun sekali dengan
mengunjungi tempat-tempat dimana kita bisa mendapat ilmu pengetahuan.
Outdoor study yang diselenggarakan oleh sekolah kami tahun ini mengunjungi
beberapa objek wisata, antara lain Bale Seni Barli, Museum Geologi, Musum Gedung Sate,
dan Cihampelas. Objek yang dipilih oleh sekolah kami sangat menarik untuk dipelajari,
karena kita dapat belajar mengenai sejarah Gedung Sate, cara melukis dan bermain angklung,
serta belajar tentang sejarah di muka bumi. Selain itu, kegiatan outdoor study ini juga
bertujuan agar siswa dapat membuat laporan hasil pengamatan mengenai objek-objek yang
telah dikunjungi.
1.2 Tujuan
Tujuan khusus : Untuk menyelesaikan laporan hasil pengamatan bahasa Indonesia kelas IX
tahun ajaran 2018/2019.
Tujuan umum :
1.3 Manfaat
1
BAB II PEMBAHASAN
Pendiri balai seni barli atau yang lebih dikenal dengan Bale Seni Barli adalah pria ke
lahiran tahun 1921, yaitu Bapak Barli
Sasmitawinata, Dia adalah seorang maistro lukis. Pembangunan Balai ini bermula dari
kecintaannya kepada dunia seni. Balai ini dibuka pada tanggal 21 April 2002 tepat pa
da jatuhnya hari kartini. Dalam pembukaannya ditandai dengan pemecahan rekor
MURI melukis dikanvas 100 meter oleh 100 wanita dalam waktu 100
menit semuanya serba 100.
Tujuan didirikannya Balai Seni Barli adalah untuk mengembangkan dunia pendidik
an serta memperkenalkan budaya Indonesia terhadap masyarakat luar dan mancanegara.
Selain itu agar masyarakat Indonesia lebih dapat mengetahui budaya-
budaya Indonesia. Juga untuk melestarikan dan memberdayakan budaya-
budaya Indonesia.
Bale Seni Barli berfungsi untuk membudidayakan karya seni di Indonesia. Di sini kita
juga dapat berlatih melukis dan memainkan angklung.
2
2.1.3 Koleksi Bale Seni Barli
Bale Seni Barli memiliki ruangan-ruangan untuk kegiatan tertentu. Contohnya, ruangan
menggambar, melukis, dan aula untuk bermain angklung. Bale Seni Barli juga memiliki
koleksi lukisan-lukisan bersejarah dan dapat kita jadikan contoh untuk belajar melukis.
Kami tiba disana sekitar pukul 10.00. Saat awal masuk, kami diarahkan ke salah satu ruangan
yang disediakan untuk melukis. Kami melukis pada kanvas yang telah disediakan disana.
Setelah itu, kami diajak untuk bermain angklung di aula yang cukup besar. Kami memainkan
beberapa lagu daerah dengan angklung bersama sama dipimpin oleh seorang pelatih
angklung disana.
3
2.2 Museum Gedung Sate
Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven
(GB), peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali
kota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia,
J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920, merupakan hasil perencanaan
sebuah tim yang terdiri dari Ir.J.Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik
Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng,
diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang di antaranya
pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang
berasal dari Konghu atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal
dari penduduk Kampung Sekeloa, Kampung Coblong Dago, Kampung Gandok dan
Kampung Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB)
dan Gedong Papak (Balai Kota Bandung).
Museum ini berfungsi untuk menyimpan benda-benda bersejarah dan juga menyimpan cerita
dari awal terbentuknya Kota Bandung dan Gedung Sate.
4
2.2.3 Koleksi Museum Gedung Sate
Museum Gedung Sate memiliki beberapa peninggalan sejarah seperti batu yang
digunakan untuk membangun Gedung Sate. Kita juga dapat mengetahui sejarah Gedung Sate
dengan teknologi yang disediakan.
Di sana kami diarahkan oleh seorang tourguide yang ada di sana. Kami melihat beberapa
teknologi yang disediakan di dalam Museum Gedung Sate. Di sana kami juga diajak
menonton sejarah Gedung Sate dalam suatu bioskop kecil. Setelah itu kami pergi menuju
Museum Geologi.
5
2.3 Museum Geologi
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada
dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19
September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi
oleh Netherlands Indiës Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di
Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang
sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan
Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada
tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya
seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor
PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian
Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat
ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama
Geologische Dienst ditempat yang sama.
6
2.3.2 Fungsi Museum Geologi
Museum Geologi berfungsi untuk menyimpan benda-benda bersejarah yang ada di bumi,
seperti batu-batuan pada zaman dahulu, fosil dinosaurus, dan tengkorak manusia zaman
dahulu. Di sana juga menyediakan pembelajaran akan fenomena-fenomena yang terjadi pada
alam semesta.
Museum Geologi memiliki berbagai macam fosil dinosaurus buatan yang sangat mirip
dengan fosil aslinya dan ada juga fosil yang masih asli dari zaman dahulu. Di sana juga
terdapat penjelasan mengenai fenomena-fenomena yang ada pada alam semesta.
Di Museum Geologi kami diberi waktu bebas untuk mengamati dan mempelajari hal-hal
yang terdapat di sana. Kami melihat beberapa fosil dinosaurus dan juga tengkorak manusia
pada zaman dahulu. Kemudian kami kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke
Cihampelas.
7
2.4 Cihampelas
Penamaan kawasan dan jalan dengan nama Cihampelas diambil berdasarkan nama
kolam pemandian yang ada di daerah ini, yakni kolam pemandian Cihampelas.
Pada saat pembuatan kolam, disekitar tempat tersebut banyak terdapat pohon Hampelas
(sejenis pohon berdaun kasar dan bisa digunakan sebagai penggosok. Sumber air yang
digunakan untuk mengisi kolam berasal dari sekitar pohon tersebut hampelas tersebut.
Pemandian Tjihampelas adalah kolam renang tertua di Bandung. Kolam renang ini semula
merupakan kolam ikan milik Maria Homann (Istri dari Adolf Homann, pemilik hotel
Homann). Kolam renang dibangun secara sederhana pada tahun 1904. Letak kolam di sisi
jalan kecil Tjihampelaslaan (kini Jl Taman Hewan) yang menghubungkan Lembangweg (kini
Jl Cihampelas) dan Ghijselsweg (kini jl Tamansari). Kolam renang ini terkenal karena airnya
berasal dari mata air yang banyak ditemukan di tepi Sungai Cikapundung. Sejak awalnya
kolam renang sederhana tersebut dilengkapi dan dimodernisasi beberapa kali.
Sejak tahun 2007, pemandian ini ditutup untuk umum secara bertahap dikarenakan mahalnya
perawatan dan pemeliharaan pemandian tersebut sehingga kepemilikannya berpindah kepada
pengusaha yang rencananya akan membangun sebuah hotel. belum diketahui apakah
pemandian Cihampelas direhab atau dibongkaryang. Mungkin pemandian tersebut akan
menjadi pemandian Hotel.
Sekitar Tahun 1987-an satu demi satu rumah tinggal dikawasan ini berpindah tangan baik
secara sistim beli maupun sewa. Perpindahan tangan tersebut ternyata menandai dimulainya
kawasan Cihampelas sebagai salah satu tempat yang mencirikan kota Bandung, selain
Cibaduyut sebagai kawasan sepatu.
Kehidupan Cihampelas berubah, karena ternyata wisata dan pariwisata bukan hanya dapat
menyuguhkan keindahan alam atau kekayaan suatu daerah, melainkan segala potensi yang
layak dijual.
8
2.4.2 Fungsi Cihampelas
Cihampelas berfungsi sebagai tempat untuk berjualan. Banyak warga Bandung yang
membuka toko kecil dipinggir Jalan Cihampelas. Jalan Cihampelas ini juga menjadi salah
satu objek wisata bagi turis yang ingin pergi ke Bandung.
Kami tiba di Cihampelas pukul 18.00. Kami diberi waktu bebas untuk menikmati dan
mengamati Jalan Cihampelas. Di sana kami juga membeli makanan dan suvenir untuk
dibawa pulang. Kemudian kami kembali ke bus pada pukul 19.00 untuk melanjutkan
perjalanan pulang.
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan outdoor study yang telah kami lakukan adalah di Indonesia
masih terdapat tempat-tempat yang melestarikan budaya dan sejarah Indonesia. Kita sebagai
pelajar juga harus menjaga dan melestarikan sejarah dan budaya kita sendiri.
3.2 Saran
Kita harus lebih sering mengunjungi museum-museum atau tempat bersejarah yang
ada di Indonesia agar kita lebih mengetahui sejarah-sejarah yang ada di negara Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.wikipedia.org
https://www.pikiran-rakyat.com
https://sejarahlengkap.com
https://www.serbabandung.com
11