Disusun oleh :
Nama : M.Ryan Adiansyah
NPM : 18416351
Kelas : 3IB04
Mata Kuliah : Ekonomi Teknik
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Instalasi Listrik adalah suatu bagian penting dalam sebuah bangunan gedung maupun rumah
tinggal yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari instalasi pengusaha ketenagalistrikan
hingga ke titik beban. Dimana semua pemasangannya harus sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan yaitu Persyaratan Umum Intalasi Listrik (PUIL 2000).
Persyaratan Umum Instalasi Listrik bertujuan agar pengusahaan instalasi listrik terselenggara
dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik, keamanan instalasi
listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari kebakaran akibat listrik, dan
perlindungan lingkungan. Oleh karena itu saya akan merancang intalasi listrik pada bangunan
rumah tinggal bertipe 70/135 melalui proposal yang saya buat.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana cara pemasangan instalasi listrik rumah 1 fasa dengan benar sesuai
dengan ketentuan PUIL 2000.
2. Mengetahui berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam pemasangan instalasi listrik rumah
satu lantai bertipe 70/135.
Proposal ini membahas mengenai instalasi rumah dari alat dan bahan yang digunakan, biaya dari setiap
komponen, pembagian daya, dan perhitungan beban listrik.
BAB 2
PERANCANGAN INTALASI LISTRIK
1. Saklar Tunggal
2. Saklar Seri
3. Stop Kontak
4. Kabel NYA/NYM
5. MCB
6. Fitting Lampu
7. Lampu Pijar
8. Lampu TL
HARGA SPESIFIKASI
NO NAMA BARANG BANYAK JUMLAH
(satuan) BAHAN
1 Saklar tunggal Rp.10.500 7 pcs BROCO G161 Rp.73.500
2 Saklar seri Rp.17.000 7 pcs BROCO Rp.119.000
4 Stop kontak Rp.17.000 8 pcs PHILIPS Rp.136.000
5 Bola lampu LED Rp.33.000 14 pcs PHILIPS LED Rp.462.000
10watt
6 Fitting Rp.8.850 14 pcs BROCO Rp.123.900
7 Fitting Lampu TL Rp.35.000 7 pcs PHILIPS Rp.245.000
8 Lampu TL 18watt Rp.26.000 7 pcs Neon TL LED Rp.182.000
9 MCB Rp.40.500 1 pcs SCHNEIDER Rp.40.500
10 Kabel NYA Rp.175.000 100 m EXTRANA 1,5 mm Rp.175.000
JUMLAH Rp.1.556.900
2.4 PEMBAGIAN DAYA
Pembagian Daya
Ruangan
Lampu Stop Kontak Daya
Teras 1 Lampu Pijar (10W) - 10W
Teras 2 Lampu Pijar (10W) - 10W
Lampu Pijar 2 (10W)
Carport - 56W
Lampu TL 2 (18W)
R.Tamu Lampu Pijar (10W) KIPAS (100 Watt) 110W
Km.Tidur 1 Lampu Pijar (10W) AC (450 Watt) 460W
Km.Tidur 2 Lampu Pijar (10W) AC (450 Watt) 460W
Km.Tidur 3 Lampu Pijar (10W) - 10W
R.Shalat Lampu Pijar (10W) - 10W
Lampu Pijar 2 (10W) TV (65 Watt)
R.Keluarga 571W
Lampu TL 2 (18W) AC (450 Watt)
Km.mandi 1 Lampu Pijar (10W) - 10W
Km.Mandi 2 Lampu Pijar (10W) - 10W
Lampu Pijar 2 (10W)
Dapur dan R.makan terbuka KULKAS (97 Watt) 153W
Lampu TL 2 (18W)
TOTAL 1870 W
Pada perancangan instalasi listrik rumah tinggal tipe 70/135 beban total listrik yang digunakan
sebesar 1870 W maka :
I= P/V
I = 1870W / 220V
I = 8.5 A
Bila faktor kerja keseluruhan ialah 0,8 daya semu maka 1870 / 0,8 = 2337,5 VA
Jika faktor kebersamaan adalah 0,6 VA yang diajukan untuk penyambungan maka : 0,6 x
2337,5 VA = 1402,5 watt
Dengan ini maka dapat diajukan permintaan daya ke PT PLN dengan daya 1600 VA, 8.5A .
2.6 GAMBAR PEMASANGAN INTALASI LISTRIK
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada proposal perancangan instalasi listrik rumah tinggal ini, kami menyajikan instalasi yang
masih sederhana. Dapat ditarik kesimpulan yaitu kita dapat membuat suatu instalasi listrik sesuai
dengan PUIL yang tidak semata – mata untuk keindahan rumah tinggal, tetapi kita harus
memperhatikan pemasangan instalasi listrik yang baik, benar, dan aman bagi penghuni rumah
tersebut. Selain dapat mengurangi resiko terkena aliran listrik, pemasangan instalasi listik yang
sesuai dengan PUIL dapat membuat keindahan rumah tidak berkurang sedikitpun. Kemudian
dalam pemilihan komponen – komponen instalasi listrik, diharapkan memilih yang sudah SNI dan
memenuhi persyaratan PUIL.
3.2 SARAN
Saran kami terhadap konsumen yang ingin memasang instalasi listrik untuk rumah tinggal,
sebaiknya dikonsultasikan terhadap seseorang yang berkompeten di bidang pemasangan instalasi
listrik. Hal itu dilakukan supaya hasil pemasangan instalasi listrik rumah tinggal dapat berjalan
dengan baik, benar, dan aman. Agar terhindar dari hal – hal yang tidak di inginkan.
Kemudian dalam penggunaan listrik juga, harus dimanfaatkan dengan sebaiknya agar biaya yang
dikeluarkan tidak melonjak tinggi. Komponen pun harus juga dirawat kondisinya, agar dapat
mengalirkan listrik dengan baik dan benar, terhindar dari kebocoran listrik, korsleting listrik yang
dapat memahayakan nyawa manusia.