Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi

kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ,

disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi

yang tidak adekuat. Paling sering, syok hipovolemik merupakan akibat

kehilangan darah yang cepat (syok hemoragik)1.

Syok hipovolemik sampai saat ini merupakan salah satu penyebab kematian di

Negara-negara dengan mobilitas penduduk yang tinggi. Angka kematian pada

pasien trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit dengan tingkat

pelayanan yang lengkap mencapai 94%. Sedangkan angka kematian akibat

trauma yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit dengan peralatan yang

kurang memadai mencapai 64%.2 Menurut data dari WHO diare dengan jumlah

korban 1,5 juta jiwamasih menempati urutan ke 7 dari sepuluh penyebab

kematian di dunia dan disusul kecelakaan lalu lintas yang menempati urutan ke 9

dari sepuluh penyebab kematian didunia dengan jumlah koban 1,3 juta orang. 3

Syok hipovolemik dapat disebabkan oleh kehilangan volume massive yang

disebabkan oleh: perdarahan gastro intestinal, internal dan eksternal hemoragi,


2

atau kondisi yang menurunkan volume sirkulasi intravascular atau cairan tubuh

lain, intestinal obstruction, peritonitis, acute pancreatitis, ascites, dehidrasi dari

excessive perspiration, diare berat atau muntah, diabetes insipidus, diuresis, atau

intake cairan yang tidak adekuat.6

Kemungkinan besar yang dapat mengancam nyawa pada syok hipovolemik

berasal dari penurunan volume darah intravascular, yang menyebabkan penurunan

cardiac output dan tidak adekuatnya perfusi jaringan. Kemudian jaringan yang

anoxia mendorong perubahan metabolisme dalam sel berubah dari aerob menjadi

anaerob. Hal ini menyebabkan akumulasi asam laktat yang menyebabkan asidosis

metabolic.6

Tujuan utama dalam mengatasi syok hipovolemik adalah memulihkan volume

intravascular untuk membalik urutan peristiwa sehingga tidak mengarah pada

perfusi jaringan yang tidak adekuat, meredistribusi volume cairan, dan

memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan cairan secepat mungkin.7

Pemasangan dua jalur intra vena dengan kjarum besar dipasang untuk

membuat akses intra vena guna pemberian cairan. Maksudnya memungkinkan

pemberian secara simultan terapi cairan dan komponen darah jika diperlukan.

Contohnya : Ringer Laktat dan Natrium clorida 0,9 %, Koloid (albumin dan

dekstran 6 %).7

1.2 Identifikasi Masalah


3

Berdasarkan latar belakang diatas, secara singkat dapat dirumuskan

permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan terapi cairan pada syok

hipovolemik, diantaranya adalah :

Bagaimana Pengelolaan terapi cairan pada syok hipovolemik?

1.3 Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1.3.1 Tujuan umum

Penulis barharap karya tulis ilmiah ini dapat menambah ilmu dan wawasan

tentang pengelolaan terapi cairan pada syok hipovolemik

1.3.2 Tujuan Khusus

Penulis mampu mengetahui pengelolaan terapi cairan pada syok hipovolemik

1.4 Manfaat Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1) Aspek Teoritis

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan yang

berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah dibidang anestesi

khususnya pada asuhan keperawatan anestesi pada bayi kembar siam dempet

kepala yang akan menjalani operasi pemisahan

2) Aspek Praktisi

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat digunakan untuk praktek keperawatan

anestesi dan menambah wawasan tentang penatalaksanaan asuhan keperawatan

anestesi pada bayi kembar siam dempet kepala yang akan menjalani operasi

pemisahan

1.5 Metode Penulisan


4

Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode

studi literatur yaitu menuangkan dan membahas permasalahan melalui kajian

pustaka tentang pengelolaan terapi cairan pada syok hipovolemik

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini penulis buat untuk memudahkan

dan memberikan gambaran umum mengenai isi dari setiap BAB, yaitu :

BAB I : Pendahuluan : membahas tentang latar belakang, identifikasi

masalah tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan

dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan teoritis

BAB III : Pembahasan

BAB IV : Kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai