A. RUMUS KIMIA
Sebelum membahas tentang rumus kimia, kita pahami dulu hal berikut:
Unsur adalah zat tunggal yang homogen, yang dengan reaksi kimia biasa tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana.Untuk
contoh atom (unsur) lihat kembali bab 1 tentang lambang atom (unsur).
Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom yang sama atau berbeda yang bergabung membentuk molekul. Berdasarkan jenis
atomnya molekul dibedakan menjadi
a. molekul unsur (homoatom), yaitu molekul yang terbentuk dari atom yang sama. Contoh: O 2, H2, N2, S8.
b. Molekul senyawa (heteroatom), yaitu molekul yang terbentuk dari atom yang berbeda. Contoh: H2O, CO2, H2SO4, C6H6, dll.
Ion adalah atom atau gabungan beberapa atom yang bermuatan listrik positif atau negatif. Ion positif disebut kation, terbentuk bila atom
itu melepas elektron yang dimilikinya. Ion negatif disebut anion, yang terbentuk bila atom menerima elektron dari luar.
Berikut adalah nama dari beberapa ion:
Rumus Kation Nama Kation Rumus Anion Nama Anion
Na+ Natrium OH- Hidroksida
K+ Kalium O2- Oksida
Mg2+ Magnesium F- Flourida
Ca2+ Kalsium Cl- Klorida
Ba2+ Barium Br- Bromida
Al3+ Alumunium I- Iodida
Zn2+ Seng CN- Sianida
Ag+ Perak S2- Sulfida
Cu+ Tembaga(I) CO32- Karbonat
Cu2+ Tembaga(II) NO2- Nitrit
Fe2+ Besi(II) NO3- Nitrat
Fe3+ Besi(III) SO32- Sulfit
Sn2+ Timah(II) SO42- Sulfat
Sn4+ Timah(IV) ClO- Hipoklorit
NH4+ Ammonium ClO2- Klorit
Hg+ Raksa(I) ClO3- Klorat
Hg2+ Raksa(II) ClO4- perklorat
Senyawa yang terbentuk dari penggabungan antara ion positif dan ion negatif disebut senyawa ion. Contoh: NaCl, Al2(SO4)3, dll.
Campuran adalah gabungan dua macam zat tunggal atau lebih, yang bergabung secara fisika. Ada dua macam campuran :
1. Campuran homogen (larutan) : yaitu campuran yang serba sama
Contoh : Gula dengan air
2. Koloid, yaitu campuran yang memiliki sifat diantara larutan dan suspensi
Contoh: susu, santan, asap, cat, dll.
3. Campuran heterogen (suspensi)
Contoh : Air dengan tanah
Air dengan minyak
1|Page
Rumus kimia selalu ditandai dengan rumusnya. Ada 3 rumus kimia yaitu rumus molekul, rumus empiris, rumus struktur.
1. Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan jumlah atom yang sebenarnya dari setiap unsur dalam molekul. Penulisannya dilakukan dengan
menuliskan lambang unsur-unsur penyusun disertai angka indeks yang menunjukkan jumlah atom unsur dalam tiap molekul.
Contoh: H2O (air), C6H12O6 (glukosa), CH3COOH (cuka/asam asetat), CO2 (karbondioksida), dll.
2. Rumus Empiris
Rumus empiris merupakan rumus paling sederhana unsur-unsur dalam rumus kimia. Contoh: H2O (air), NaCl, CaCl2, CO2, CH, CH2O.
3. Rumus struktur
Rumus struktur adalah rumus yang menunjukkan bagaimana atom-atom bergabung membentuk molekul.
Contoh:
Rumus struktur etana, C2H6: H H
I I
H–C–C–H
I I
H H
Hubungan rumus molekul, rumus empiris dapat dilihat pada tabel berikut:
Contoh: tentukan bilangan oksidasi atom klorida (Cl) pada molekul berikut:
a. Cl2
Jawab :....................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
b. NaCl
Jawab :....................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
c. ClO2-
Jawab :....................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
d. HClO4
Jawab :....................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
2|Page
C. TATA NAMA SENYAWA
Nama senyawa kimia diberikan menurut aturan IUPAC. Penamaan rumus kimia dibedakan menjadi dua, yaitu penamaan senyawa
biner (terdiri dari 2 jenis atom) dan penamaan untuk senyawa poliatomik.
2. Nama senyawa yang terbentuk dari dua macam unsur non logam. Jumlah masing-masing atom di dalam molekul senyawa dinyatakan
dengan:
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
3. Jika suatu logam mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi, maka ada 2 cara penamaan
a. Valensi logam ditandai dengan angka romawi di belakang nama logam tersebut.
FeO : besi (II) oksida
Fe2O3 : besi (III) oksida
SnCl2 : timah (II) klorida
SnCl4 : timah (IV) klorida
Cu2S : tembaga ( I ) sulfida
CuS : tembaga ( II ) sulfida
b. Nama unsur logam yang valensinya/bilangan oksidasi lebih rendah diberi akhiran o dan valensi yang lebih tinggi diberi akhiran i.
FeO : Ferrooksida
Fe2O3 : Ferrioksida
2. Nama senyawa yang sudah umum tidak perlu menggunakan aturan tata nama,contoh:
H2O = air
NH3 = amoniak
Untuk memahami proses pembentukan senyawa ion di atas perhatikan tabel berikut:
3|Page
Anion SO42- PO43-
Kation Ion sulfat Ion posfat
K+
Ion kalium
Mg2+
Ion magnesium
Fe2+
Ion besi (II)
Fe3+
Ion besi (III)
1. Zat-zat yang berada sebelum tanda panah disebut pereaksi (reaktan), yaitu 2H2(g) dan O2(g).
2. Zat-zat yang berada sesudah tanda panah disebut hasil reaksi (produk), yaitu H2O(l).
3. Angka di depan zat disebut koefisien reaksi.
4. Angka di belakang unsur disebut angka indeks
5. Tanda wujud dari zat:
(s) = solid (padat) (g) = gas (gases)
(l) = liquid (cair) (aq) = aqua (larutan dalam air)
6. Harga koefisien reaksi dalam persamaan reaksi setara dapat menunjukkan perbandingan molekul atau mol.
7. Jika jumlah atom unsur-unsurnya sama di kedua ruas (reaktan = produk) maka persamaan itu disebut persamaan reaksi setara.
8. Jika jumlah atom di kedua ruas belum setara maka persamaan itu disebut persamaan belum setara dan kita harus
menyetarakannya.
Didalam reaksi kimia selalu berlaku hukum kekekalan massa, yaitu massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap (sama).
Karena massa suatu zat berbanding lurus dengan jumlah partikel (jumlah atom), maka hukum tersebut dapat diartikan sebagai berikut :
Jumlah atom-atom zat-zat yang tersangkut dalam suatu reaksi kimia, sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap (sama)
Pengertian tersebut sangat penting bagi penulisan persamaan reaksi. Dapat dikatakan bahwa dalam penulisan satu persamaan reaksi
harus dipahami bahwa jumlah atom di sebelah kiri dan kanan tanda panah jumlahnya harus sama. Untuk menyamakannya, angka indeks tidak
boleh diubah karena mengubah indeks sama dengan mengubah rumus kimia, tetapi yang dapat dilakukan adalah menuliskan koefisien reaksi.
4|Page
Penyetaraan Persamaan Reaksi
Untuk menyetarakan persamaan reaksi kita harus menambahkan angka-angka di depan zat-zat yang dianggap perlu untuk disetarakan.
Angka yang kita tambahkan itu adalah koefisien reaksi.
Contoh :
1. Air dapat terbentuk langsung dari hasil reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan dengan
persamaan :
a. Menyamakan jumlah atom O dengan menambahkan koefisien 2 di depan rumus H2O sehingga menjadi :
H2(g) + O2(g) 2 H2O(l)
b. Menyamakan jumlah atom H dengan menambahkan koefisien 2 di depan rumus H2, sehingga menjadi :
2H2(g) + O2(g) 2 H2O(l)
c. Meneliti kembali atom-atom di sebelah kiri dan kanan tanda panah, apakah sudah sama atau belum.
Atom Ruas kiri Ruas kanan
H 4 4
O 2 2
Karena jumlah atom di kedua ruas sudah sama maka reaksi di atas sudah setara.
Untuk reaksi-reaksi yang melibatkan banyak pereaksi dan banyak hasil reaksi, untuk menghitung secara langsung agak sukar
dilakukan. Dalam hal ini kita menghitung koefisien reaksi dengan menggunakan persamaan-persamaan matematika. Semyawa yang paling
kompleks diberi koefisien reaksi 1 (untuk memudahkan).
Contoh:
Langkah 3 : Misalkan a = 1
Jawab : ...................................................................................................................................................................................................................
5|Page
Lembar Penilaian
RUMUS, TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA
A. Penilaian Pengetahuan
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
3. Cuka tersusun dari molekul-molekul cuka yang merupakan gabungan dari 2 atom C, 4 Atom H dan 2 atom O. Tuliskan rumus molekul
dan rumus empirisnya!
4. Tentukan bilangan oksidasi dari unsur yang tercetak tebal di bawah ini!
a. KMnO4 e. Na2S2O3
b. NaOH f. AsO33-
c. Ba3(PO4)2 g. MnO42-
d. H2SO4 h. PO43-
5. Sebutkan namanya :
a. SO3 f. N2O k. ZnO p. KNO3
b. CaH2 g. Cl2O7 l. ZnS q. Ca(PO3)2
c. CuO h. HgO m. SO2 r. Al2(CO3)2
d. P2O3 i. Hg2O n. MnO2 s. FeSO3
e. Cl2O3 j. PbO2 o. Cl2O t. Fe2(SO3)3
6|Page
B. Penilaian Sikap
2. Apakah anda memahami perbedaan rumus molekul, rumus empiris, dan rumus struktur?
A. seluruhnya C. sebagian kecil
B. sebagian besar D. sedikit
3. Apakah anda memahami cara menentukan bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa?
A. seluruhnya C. sebagian kecil
B. sebagian besar D. sedikit
6. Apakah anda memahami proses pembentukan senyawa ion dari kation dan anion?
A. seluruhnya C. sebagian kecil
B. sebagian besar D. sedikit
8. Apakah anda belajar berkelompok dalam mempelajari materi pada bab ini?
A. tidak pernah C. sering
B. kadang-kadang D. selalu
10. Apakah anda bertanya kepada guru apabila ada hal-hal yang tidak dipahami pada materi bab ini?
A. selalu C. kadang-kadang
B. sering D. tidak pernah
- nilai > 30 : sudah tuntas belajar dan dapat melanjutkan ke materi selanjutnya
- nilai 21 – 30 : belum tuntas belajar dan harus mengulang beberapa materi yang belum dipahami dan mengerjakan tugas yang belum
dikerjakan.
- nilai < 21 : belum tuntas belajar dan harus mengulang seluruh materi.
7|Page