Anda di halaman 1dari 4

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit b) gol IIA selain Ra : +2

c) gol IIIA (B, Al, Ga) : +3


Larutan : campuran homogen dua zat atau
d) gol VI senyawa biner dg logam : -2
lebih
e) gol VII senyawa biner dg lgm : -1
Zat sedikit : zat terlarut f) H kecuali hidrida logam : +1
g) H pada hidrida logam : -1
Zat banyak : pelarut h) O kecuali peroksida dan OF2 : -2
i) O pada peroksida : -1
Larutan elektrolit : dapat menghantarkan
j) O pada OF2 : +2
arus listrik
k) unsur bebas :0
a) kuat : lampu menyala, ada gelembung l) jmh biloks unsur dlm senyawa : 0
ion : NaCl, KCl, Na2SO4, CaCrO4, m) senyawa ion : sesuai muatannya
CaCl2, (terdisosiasi)
Untuk unsur logam yang dapat membentuk
kovalen : HCl, H2SO4, HNO3
senyawa dengan lebih dari satu biloks,
(terionisasi)
biloksnya disertakan setelah nama logam
b) lemah : lampu redup/mati, ada
tersebut dan diletakkan dalam tanda kurung
gelembung
().
kovalen : NH3/NH4OH, CH3COOH,
H3PO4 Pereduksi atau reduktor : mengalami
oksidasi
Larutan non elektrolit : tidak dapat
menghantarkan arus listrik Pengoksidasi atau oksidator : mengalami
reduktor
a) alkohol
CH3OH (metanol) Reaksi autoredoks : zat mengoksidasi atau
C2H5OH (etanol) mereduksi dirinya sendiri
C3H7OH (propanol)
b) gula Reaksi disproporsionasi : zat yang mengalami
C6H12O6 reduksi dan oksidasi sama
C12H22O11
Reaksi konproporsionasi : hasil oksidasi dan
c) urea
reduksi merupakan zat yang sama
CO(NH2)2
Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) Rumus Kimia, Tata Nama Senyawa,
Persamaan Reaksi, dan Hukum Dasar
Oksidasi : pengikatan oksigen, pelepasan
Kimia
elektron, kenaikan bilangan oksidasi
Rumus kimia suatu zat : komposisi partikel
Reduksi : pelepasan oksigen, pengikatan
terkecil penyusun zat , dinyatakan dengan
elektron, penurunan bilangan oksidasi
lambang unsur penyusun, serta perbandingan
Bilangan oksidasi : bilangan bulat yang jumlah atom - atom unsur penyusun yang
diberikan kepada suatu unsur dalam dinyatakan dengan angka (1 tidak ditulis).
membentuk senyawa.
Rumus molekul : jenis dan jumlah
a) gol IA selain H : +1 sesungguhnya
Rumus empiris : jenis dan perbandingan
paling sederhana
Anion Poliatomik
Tata nama senyawa kimia Anion bermuatan -1
Rumus Nama
a) Senyawa ion biner (terdiri dari 2
NO2 -
Nitrit
jenis unsur; logam + nonlogam)
NO3 -
Nitrat
Kation +1 CH3COO Asetat
-

Rumu ClO- Hipoklorit


Nama
s ClO2 -
Klorit
H +
Asam (hidrogen) ClO3 -
Klorat
NH4+ Amonium ClO4 -
Perklorat
Na+ Natrium CN -
Sianida
K+ Kalium MnO4 -
Permanganat
Ag+ Perak Anion bermuatan -2
Li+ Litium SO32- Sulfit
Kation +2 SO4 2-
Sulfat
Mg2+ Magnesium CO3 2-
Karbonat
Ca2+ Kalsium SiO3 2-
Silikat
Sr2+ Stronsium CrO4 2-
Kromat
Ba2+ Barium Cr2O7 2-
Dikromat
Fe2+ Besi (II) MnO4 2-
Manganat
Cu2+ Tembaga (II) C2O4 2-
Oksalat
Zn2+ Seng Anion bermuatan 3
Pb2+ Timbal (II) PO3 3-
Fosfit
Sn2+ Timah (II) PO4 3-
Fosfat
Kation +3 AsO3 3-
Arsenit
Cr3+ Krom (III) AsO4 3-
Arsenat
Al3+ Alumunium
Co3+ Kobalt (II)
Ni3+ Nikel (III)

Anion Monoatomik b) Senyawa kovalen biner


Rumu unsur yang di sepan urutannya :
Nama
s B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I
F- Fluorida – Br – Cl – O - F
Cl -
Klorida rangkaian kedua jenis unsur diawali
Br -
Bromida dengan menyebut jumlah masing –
O 2-
Oksida masing unsur diakhiri –ida
S2-
Sulfida
N 3-
Nitrida
Angk Sebutan Angka Sebutan
a Perbandingan massa unsur – unsur
1 Mono 6 Heksa dalam senyawa adalah tertentu dan
2 Di 7 Hepta tetap.
3 Tri 8 Okta c) Hukum Kelipatan Perbandingan
4 Tetra 9 Nona (Dalton)
5 Penta 10 Deka Bila dua jenis unsur membentuk lebih
dari satu senyawa dan jika massa
salah satu unsur tersebut tetap
c) Senyawa organik (sama), maka perbandingan massa
contoh : unsur yang lain dalam senyawa –
CH4 : Metana senyawa tersebut merupakan bilangan
C2H4 : Etana bulat dan sederhana.
C3H4 : Propuna d) Hukum perbandingan volume (Gay-
CH3OH : Metanol lussac)
C2H5OH : Etanol Jika diukur pada suhu dan tekanan
yang sama, volume gas – gas dalam
Persamaan reaksi kimia
reaksi kimia berbanding sebagai
Mengubah zat – zat asal (pereaksi atau bilangan bulat dan sederhana.
reaktan) menjadi zat – zat baru (produk). e) Hipotesis Avogadro
Jika diukur pada suhu dan tekanan
Wujud zat ditulis
yang sama, gas – gas yang bervolume
a) padat/solid (s) sama akan mempunyai jumlah molekul
b) larutan dalam air (aq) yang sama.
volume 1 n 1 koefisien1
c) cair/liquid (ℓ) = =
volume 2 n 2 koefisien2
d) gas (g)
*Dalam pembakaran sempurna, zat
Angka di depan zat disebut koefisien reaksi
ditambah O2 menghasilkan CO2 dan
yang menunjukkan perbandingan zat yang
H2O
bereaksi dan hasil reaksi.

Penyetaraan Persamaan Reaksi


menyamakan jumlah atom – atom sebelum
dan sesudah reaksi dengan mengubah
koefisien reaksi

Hukum – Hukum Dasar Kimia

a) Hukum kekekalan massa (Lavoiser) Stoikiometri


Massa zat sebelum dan sesudah a) Massa rata – rata atom
reaksi sama
b) Hukum perbandingan tetap (Proust) Rata – rata massa seluru isotop yang

ada di alam
b) Massa atom relatif X v = volume
Massarata−rata1 atom X
1 n = mol
X Massa 1atom C−12
12
h) Hukum Gas Ideal
c) Massa molekul relatif dan Massa
PV =nR T
Rumus Relatif (Mr)
P : tekanan (atm)
MrAxBy = (x ArA + y ArB)
V : volume (liter)
d) Rumus molekul
n : mol
Jenis dan jumlah sesungguhnya
R : tetapan gas (0.082 ℓ atm/mol K)
e) Rumus empiris
T : suhu dalam Kelvin
Jenis dan perbandingan paling

sederhana i) Penentuan Rumus Empiris dan Rumus

f) Mol : satuan jumlah partikel Molekul

jumlah partikel Rumus kimia XmOn berarti


mol=
6,02 x 1023
perbandingan mol atom X : 0 = m : n

Massa suatu senyawa dapat


massa(gram)
mol= dimisalkan (misalnya 100 gr)
Ar / Mr( gram/ mol)
j) Presentase Unsur dalam Senyawa

V (STP) m x ArA
mol= % A dalam AmBn= X 100 %
22,4 Mr AmBn

m x Ar B
V ( RTP) % B dalam AmBn= X 100 %
mol= Mr AmBn
24
m x Ar A
Massa A dalam p gram AmBn= X p gram
Mr AmBn

g) Hipotesis avogadro
V 1 n1
=
V 2 n2

Anda mungkin juga menyukai