Anda di halaman 1dari 3

GEOREFERENCING Page 3

BAB IPENDAHULUAN
A.

Latar BelakangSistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang


selanjutnyaakan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan
untukmengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Penggunaan
SistemInformasi Geografi (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan
pemakaiansystem ini terjadi dikalangan pemerintah, militer, akademis, atau bisnis terutama di
negara-negara maju. BAKOSURTANAL menjabarkan SIG sebagai kumpulan yang terorganisir
dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personel yang didesain
untukmemperoleh, menyimpan,memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkansemua bentuk informasi yang berefernsi geografi.SIG mempunyai kemampuan
untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titiktertentu di bumi, menggabungkannya,
menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Datayang akan diolah pada SIG merupakan
data spasial
yaitu sebuah data yang berorientasigeografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem
koordinat tertentu, sebagai dasarreferensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa
pertanyaan seperti; lokasi,kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dari sisteminformasi lainnya.
B.

Rumusan Masalah

Pengenalan dan praktek Georeferencing


C.
TujuanTujuan penulisan Laporan ini adalah untuk memenuhi tugas laporan Praktikum
sisteminformasi geografi . Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan
menjadi panduan dalam pengunaan ARCGIS 10.0

GEOREFERENCING Page 4
BAB 2PEMBAHASAN1.

Pengertian Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan sisteminformasi
berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atauinformasi geografis
(Aronoff, 1989). Sistem Informasi Geografis atau SIG atau yang lebihdikenal dengan GIS mulai
dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan
berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, SIG berkem
bang mulaisangat pesat pada era 1990-an dan saat ini semakin
berkembang.Secara umum pengertian SIG
” Suatu komponen yang terdiri dari
perangkat
keras, perangkat lunak, sumberdaya manusia dan data yang bekerja bersama secara efektif untu
kmemasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola,
memanipulasi,mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis
geografis ”.
2.

Rektifikasi/Georeferencing
Data spasial bentuk raster yang biasanya diperoleh dari hasil scanning peta, fotoudara, dan citra
satelit belum berisi informasi referensi spasial , baik yang tersimpan secara terpisah maupun
yang bergabung dengan file tersebut. Sehingga untuk menggunakan data seperti ini kita harus
melakukan proses georeferencing kedalam suatu system koordinat tertentu yang disebut koreksi
spasial/geometri.Rektifikasi merupakan proses transformasi data, dari data yang belum
mempunyaisystem koordinat menjadi data yang mempunyai system koordinat (georeferensi).
Data yangsudah direktifikasi selanjutnya dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan. Data
rasterhasil dari scan peta analog biasanya sudah memiliki garis lintang maupun bujur yang
saling berpotongan sehingga lebih mudah untuk melakukan georeferensi dibandingkan data raste
ryang belum memilikinya.Untuk keperluan rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa
koordinat titik controllapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol lapangan
ini dapat diperolehdari pengukuran langsung di lapangan dengan GPS atau interpolasi dari peta
dasar yangsudah ada. Banyaknya titik kontrol yang harus Anda buat tergantung pada
kompleksitas dari bentuk transformasi polynomial yang
akan Anda gunakan untuk mengubah dataset raster kedalam koordinat peta. Untuk hasil
rektifikasi yang baik,harus menyebarkan titik kontrolsecara merata dibandingkan dengan hanya
memusatkannya dalam satu area

Anda mungkin juga menyukai