GEOREFERENCING
GEOREFERENCING
BAB IPENDAHULUAN
A.
Rumusan Masalah
GEOREFERENCING Page 4
BAB 2PEMBAHASAN1.
Rektifikasi/Georeferencing
Data spasial bentuk raster yang biasanya diperoleh dari hasil scanning peta, fotoudara, dan citra
satelit belum berisi informasi referensi spasial , baik yang tersimpan secara terpisah maupun
yang bergabung dengan file tersebut. Sehingga untuk menggunakan data seperti ini kita harus
melakukan proses georeferencing kedalam suatu system koordinat tertentu yang disebut koreksi
spasial/geometri.Rektifikasi merupakan proses transformasi data, dari data yang belum
mempunyaisystem koordinat menjadi data yang mempunyai system koordinat (georeferensi).
Data yangsudah direktifikasi selanjutnya dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan. Data
rasterhasil dari scan peta analog biasanya sudah memiliki garis lintang maupun bujur yang
saling berpotongan sehingga lebih mudah untuk melakukan georeferensi dibandingkan data raste
ryang belum memilikinya.Untuk keperluan rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa
koordinat titik controllapangan sebagai bagian dari titik sekutu. Koordinat titik kontrol lapangan
ini dapat diperolehdari pengukuran langsung di lapangan dengan GPS atau interpolasi dari peta
dasar yangsudah ada. Banyaknya titik kontrol yang harus Anda buat tergantung pada
kompleksitas dari bentuk transformasi polynomial yang
akan Anda gunakan untuk mengubah dataset raster kedalam koordinat peta. Untuk hasil
rektifikasi yang baik,harus menyebarkan titik kontrolsecara merata dibandingkan dengan hanya
memusatkannya dalam satu area