Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN KEEMPAT

ETIK
SIFAT EKSP A REKAYASA SOSIAL
ERIMENTA
L REKAYAS
A
PEREKAYAS
A AN SEBAGA
I EKSPERIM
ENTASI SOS
IRFAN ID
O, SP. M.S
i
I AL
PENGANTAR AHLI
“Melakukan sebuah karya besar, terlebih lagi dari
jenis yang baru, berarti melakukan sebuah
eksperimen. Ini berarti mulai dengan kekuatan-
kekuatan alam tanpa jaminan sama sekali akan
keluar sebagai pemenang setelah gebrakan
pertama”.

- Louis Marie Henri Navier (1785-1836)


Seorang perintis analisis struktur

“Amanlah sebuah kapal di pelabuhan, tapi bukan


untuk itu kapal dibuat”
-Jhon A Shedd
REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASI
 Eksperimental; peran hakiki dalam proses design.
 Uji pendahuluan (simulasi) mengubah suatu konsep
kerekayasaan yang baru menjadi desian kasar yang pertama
 Materi dan proses uji; penerapan teknik-teknik eksperimental
secara formal
 Tes berfungsi sebagai basis bagi desain yang mendetail untuk
diuji lagi
 Pada tahap produksi, masih akan dilakukan tes lebih lanjut
sampai dihasilkan produk yang benar-benar selesai
 Tiap proyek rekayasawan dipandang sebagai totalitas bisa pada
dirinya sendiri dipandang sebagai sebuah eksperimental.
CIRI-CIRI PROYEK REKAYASA
SEBAGAI EKSPERIMEN
1. Proyek apapun yang dilakukan dengan separuh tidak tahu. Ada
ketidakpastian dalam: (1) model abstrak yang digunakan bagi
kalkukasi desain, (2) karakteristik yang tepat dari materi yang
dibeli, (3) sifat ketegangan yang akan dihadapi proyek jadinya.
2. Hasil final proyek-proyek kerekayasaan (hasil eksperimen), pada
umumnya tidak bersifat pasti. Bahkan seringkali tidak diketahui
sama sekali akan seperti apa hasilnya nanti, dan pada proyek
yang begitu baguspun, selalu mungkin timbul resiko yang besar
3. Rekayasa efektif tergantung pada pengetahuan yang diperoleh
tentang produk baik sebelum maupun sesudah meninggalkan
pabrik. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyempurnakan
produk yang ada serta menciptakan yang lebih baik.
BELAJAR DARI MASA LALU
Rekayasawan; selain belajar dari desain serta
pengoperasian dari hasil karyanya, juga harus belajar dari
pengalaman rekayasawaan lain (sebelumnya)
Sayangnya, yang terjadi tidak selalu demikian, Kurangnya
saluran komunikasi yang maan, rasa bangga diri, tidak
mau mencari informasi, rasa malu karena gagal, akhirnya
kesalahan kesalahan masa lalu tetap terulang kembali
Contoh: “kapal titanic kurang cukup memiliki sekoci
penyelamat beberapa dasawarsa sebagian besar
penumpang dan awak kapal uap Artic menagalami
bencana karena hal yang sama (Wade, 1980,417)”
SYARAT-SYARAT KEREKAYASAAN
1. Ramalan imajinatif atas kemungkinan efek
samping sampingnya yang buruk
2. Pengembangan sikap perekayasaan yang defensif
3. Pemantuan yang seksama atas proyek-proyek tabf
dilakukan
4. Hormat pada hak-hak orang lain untuk
memberikan persetujuan atas informasi yang
cukup
5. Rekayasawan bertindak sebagai agen-agen yang
bertanggung jawab.
SIFAT REKAYASAWAN
SEBAGAI AGEN BERTANGGUNG JAWAB
(keutamaan moral)
1. Komitmen penuh kehati-hatian untuk hidup menurut
nilai-nilai moral; kewajiban utama untuk melindungi
keselamatan dan menghormati hak persetujuan
subyek subyek manusia
2. Sikap hati untuk mempertahankan perspektif yang
komprehensif atas konteks dan kemungkinan
konsekuensi dari perbuatannya
3. Keterlibatan personal yang otonom dalam setiap
proses proyek
4. Menerima tanggung jawab (bertanggung jawab) atas
akibat dari perilaku sendiri (hasil proyek)
PERANAN KODE ETIK
Inspirasi dan Tuntunan. Kode etik dapat memberikan rangsangan
positif (inspiratif ) bagi perilaku etis dan menjadi tuntunan
berfaedah serta nasihat tentang kewajiban utama bagi para
rekayasawan
Dukungan. Kode etik memberikan dukungan positif pada mereka
yang berusaha berbuat etis (untuk berdiri teguh dalam masalah
masalah moral. Kode etik secara potensial dapat berfungsi sebagai
dukungan hukum di pengadilan bagi rekayasawan yang berusaha
memenuhi kewajiban moral yang terkait dengan pekerjanaanya.
Pencegahan dan disiplin. Kode etik dapat berfungsi sebagai basis
formal untuk menyidik perilaku rakayasawan yang tidak etis. Motif
bijak untuk tidak bertindak secara amoral dapat berfungsi sebagai
pencegahan (preventive).
PERANAN KODE ETIK
Pendidikan dan Pemahaman Timbal Balik. Kode etik dapat
digunakan dalam perkuliahan untuk diskusi dan refleksi atas
masalah moral serta mendorong terciptanya pemahaman tibal balik
di antara profrsional, publik dan organisasi pemerintahan perihal
tanggung jawab moral rekayasawan.
Mendukung citra Profesi di Mata Publik. Kode etik dapat
meningkatkan citra positif dari suatu profesi yang terlibat dengan
etika di hadapan publik. Citra yang terjamin dapat membantu
rekayasawan melayani masyarakat dengan lebih efektif
Mempromosikan kepentingan bisnis. Kode etik dapat
menempatkan “kendala-kendala komersial pada percaturan bisnis
dengan keuntungan utama bagi pihak yang berada dalam profesi
itu.
KODE ETIK DAN
SIFAT EKSPERIMENTAL KEREKAYASAAN
Dalam perspektif perekayasaan sebagai eksperimental
sosial, tekanan pada kode etik seharusnya lebih pada
fungsi sebagai pendukung perilaku yang bertanggung
jawab, tuntunan umum dan promosi pemahaman timbal
balik ketimbang pada hukuman.
Kode etik mewakili kompromi di antara banyak sudut
pandangan yang berlainan, ekspresi dan diskusi yang
tidak pernah boleh dibatasi.
Kode etik sama sekali bukan kitab suci, dan hendaknya
selalu dipandang sebagai hal yang terbuka terhadap
telaah kritis.
PEMANDANGAN YANG SEIMBANG
TERHADAP HUKUM
Pemandangan yang seimbang terhadap hukum menekankan
arti penting hukum dan peraturan maupun keterbatasannya
dalam mengatur praktek kerekayasaan
Hukum diperlukan karena orang tidak sepenuhnya
bertanggung jawab karena sifat kompetitif sistem
perdagangan bebas kita tidak selalu mendukung inisiatif
moral yang dipersyaratkan pada pihak perusahaan
Karena hukum cenderung pada bentuk aturan terinci yang
dapat merugikan produktivitas dan kadangkala justru
merangsang pelanggaran atas semangat hukum tersebut.
Hukum selalu tertinggal di belakang perkembangan teknologi
SELAMAT...
TAHUN BARU 2016

“DAN KEMENANGAN HAKIKI


MILIK REKAYASAWAN YANG
BERMORAL, OTONOM DAN
INOVATIF
= irdo =

Anda mungkin juga menyukai