Satuan Acara Penyuluhan Ansietas Jiwa
Satuan Acara Penyuluhan Ansietas Jiwa
ANSIETAS (KECEMASAN)
Tugas Mata Kuliah: Stase KeperawatanJiwa
Disusun Oleh :
Kelompok I :
1. Anita Febrila Darsi (G1B219001)
2. Sovia Lorenza (G1B219002)
3. Intan Iwanda Sari (G1B219006)
4. Ardian Firmansyah (G1B219009)
5. Anggini Dea Safitri (G1B219018)
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kecemasan atau ansietas merupakan suatu bentuk emosi individu yang
berkaitan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek
ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas nilai ancama
yang wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi
apabila intensitasnya begitu kuat dan bersifat negative justru akan
menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan
psikis individu yang bersangkutan.
Kecemasan dapat dialami oleh siapapun dan dimanapun serta kapanpun
tergantung dari factor pencetus dari kecemasan tersebut. Faktor membuktikan
bahwa diseluruh lapisan dunia kecemasan paling banyak terjadi setiap
harinya. Hal ini disebabkan semakin konkretnya masalah yang terjadi saat ini.
Di negara maju gangguan jiwa berupa ansietas atau kecemasan
menempati posisi pertama dibandingkan dengan kasus lain. Oleh karena itu
sebagai seorang perawat, kita harus benar-benar kritis dalam menghadapi
kasus kecemasan yang terjadi.
Masalah gangguan jiwa yang menyebabkan menurunnya kesehatan
mental ini ternyata hampir diseluruh negara didunia. WHO (World Health
Organization) badan dunia PBB yang menangani masalah kesehatan dunia,
memandang serius masalah kesehatan mental dengan menjadikan isu global
WHO.
V. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
VIII. Pengorganisasian
1) Moderator : Ardian Firmansyah, S.Kep
2) Presenter : Sovia Lorenza, S.Kep
3) Fasilitator : Anita Febrila Darsi, S.Kep
4) Observer : Anggini Dea Safitri, S.Kep
5) Notulen : Intan Iwanda Sari, S.Kep
6) Dokumentasi : Anggini Dea Safitri, S.Kep
X. Setting Tempat
☼ ☺ ♥
♦ ♦ ♦ ♦ ♦
♦ ♦ ♦ ♦ ♦
◘ ☻
Keterangan :
☼ : Moderator
☺ : Presenter
♥ : Pembimbing
♦ : Peserta
◘ : Fasilitator
☻ : Observer
: Notulen
XI. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audiens
kegiatan
dan waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam. Menjawab salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan semua Mendengarkan dan
anggota penyuluhan. memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan yang akan dicapai memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu Menyetujui kontrak
( Rizki, S.Kep )
Disetujui Oleh:
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik
1. Pengertian Kecemasan
Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan
perasaanketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap
utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku
dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (NANDA, 2010).
2. Tingkat Kecemasan
1) Ansietas Ringan
Ketegangan akan kehidupan sehari-hari. Seseorang akan berhati-hati dan
lebih waspada. Pada tingkat ini individu terdorong be lajar dan akan
meningkatkan pertumbuhan & kreativitas.
2) Ansietas Sedang
Tanggapan terhadaplingkungan menurun. Seseorang lebih berfokus pada hal
yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
3) Ansietas Berat
Tanggapan menjadi sangat menurun. Seseorang cenderung memikirkan
halyang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Seseorang btidak mampu
berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan.
4) Panik
Panik merupakan suatu kekacauan kepribadian, peningkatan aktivitas fisik,
menurunnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain,
tanggapan yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional.
Seseorang sudah tidak dapt lagi mengontrol diri, tidak dapat melakukan apa
apa lagi meski mendapat pengarahan. Tingkat ini sudah tidak sejalan
dangan kehidupan dan jika berlangsung lama dapat terjadi keleahan yang
sangat bahkan kematian.
3. Tanda dan gejala kecemasan
1) Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada,
letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.
2) Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf
simpatis ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas,
diare, parestesia dll.
3) Khawatir: rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang
belum terjadi seperti mau mendapat musibah.
4) Kewaspadaan berlebihan.: kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala
tidur terganggu, sulit berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.