Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANSIETAS (KECEMASAN)
Tugas Mata Kuliah: Stase KeperawatanJiwa

Disusun Oleh :
Kelompok I :
1. Anita Febrila Darsi (G1B219001)
2. Sovia Lorenza (G1B219002)
3. Intan Iwanda Sari (G1B219006)
4. Ardian Firmansyah (G1B219009)
5. Anggini Dea Safitri (G1B219018)

Dosen Pembimbing : Ns. Yuliana, S.Kep.,M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran :Keperawatan Jiwa


Pokok Bahasan :Cara Mengatasi Kecemasan Pada Pasien Di Rumah
Sasaran : Seluruh pasien dan Keluarga yang Berada di Ruang Poli
RSJ Daerah Jambi
Hari/tanggal : Kamis, 13 Februari 2020
Waktu : 1 x 30 menit

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kecemasan atau ansietas merupakan suatu bentuk emosi individu yang
berkaitan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek
ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas nilai ancama
yang wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi
apabila intensitasnya begitu kuat dan bersifat negative justru akan
menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan
psikis individu yang bersangkutan.
Kecemasan dapat dialami oleh siapapun dan dimanapun serta kapanpun
tergantung dari factor pencetus dari kecemasan tersebut. Faktor membuktikan
bahwa diseluruh lapisan dunia kecemasan paling banyak terjadi setiap
harinya. Hal ini disebabkan semakin konkretnya masalah yang terjadi saat ini.
Di negara maju gangguan jiwa berupa ansietas atau kecemasan
menempati posisi pertama dibandingkan dengan kasus lain. Oleh karena itu
sebagai seorang perawat, kita harus benar-benar kritis dalam menghadapi
kasus kecemasan yang terjadi.
Masalah gangguan jiwa yang menyebabkan menurunnya kesehatan
mental ini ternyata hampir diseluruh negara didunia. WHO (World Health
Organization) badan dunia PBB yang menangani masalah kesehatan dunia,
memandang serius masalah kesehatan mental dengan menjadikan isu global
WHO.

II. Tujuan Umum


Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara mengatasi ansietas atau
kecemasan selama30 menit, diharapkan klien dan keluarga mampu
memahamidan mengetahui cara mengatasi kecemasan.

III. Tujuan Khusus


Klien dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian kecemasan.
2. Menguraikantingkatankecemasan.
3. Menguraikan tanda dan gejala cemas.
4. Menguraikanfaktor-faktor yang dapatmenimbulkan stress.
5. Mempraktikkan cara mengatasi kecemasan.
6. Melakukan perawatan pasien di rumah.

IV. Pokok Materi


1. PengertianKecemasan.
2. Tingkat Kecemasan.
3. Tandadan gejalakecemasan.
4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress.
5. Cara mengatasi kecemasan.
6. Cara melakukanperawatanpasiendirumah.

V. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.

VI. Media dan Alat


1. Infokus.
2. Laptop.
3. Leaflet.

VII. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis, 13 Februari 2020
Waktu : Jam 10.00 s.d 10.30 WIB
Tempat : Ruang Poli RSJ Daerah Provinsi Jambi

VIII. Pengorganisasian
1) Moderator : Ardian Firmansyah, S.Kep
2) Presenter : Sovia Lorenza, S.Kep
3) Fasilitator : Anita Febrila Darsi, S.Kep
4) Observer : Anggini Dea Safitri, S.Kep
5) Notulen : Intan Iwanda Sari, S.Kep
6) Dokumentasi : Anggini Dea Safitri, S.Kep

IX. Uraian Tugas


 Moderator
1) Membuka acara.
2) Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok.
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan.
4) Membuat kontrak waktu.
 Presenter
1) Menyajikan isi penyuluhan.
2) Memberi reinforcement positif.
3) Menyimpulkan kegiatan.
4) Mengevaluasi materi penyuluhan
 Fasilitator
1) Memfasilitasi audiens yang kurang aktif.
2) Mampu memotivasi audien untuk kesuksesan acara.
3) Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan
 Observer
1) Mengobservasi jalannya acara.
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan.
3) Mencatat penyimpangan acara seminar.
 Notulen
1) Mencatat semua pertanyaan.
 Dokumentasi
1) Mendokumentasikan jalannya penyuluhan.

X. Setting Tempat
☼ ☺ ♥

♦ ♦ ♦ ♦ ♦
♦ ♦ ♦ ♦ ♦
◘ ☻
Keterangan :
☼ : Moderator
☺ : Presenter
♥ : Pembimbing
♦ : Peserta
◘ : Fasilitator
☻ : Observer
: Notulen
XI. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audiens
kegiatan
dan waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam. Menjawab salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan semua Mendengarkan dan
anggota penyuluhan. memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan yang akan dicapai memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu Menyetujui kontrak

Penyajian 1. Menggali pengetahuan peserta Menjawab


(15 menit) tentangansietas
2. Menjelaskan materi tentang Mendengarkan dan
ansietas memperhatikan
3. Memberi reinforcement positif Mendengarkan dan
kepada peserta memperhatikan
4. Memberi kesempatan untuk Mendengarkan dan
bertanya kepada audiens memperhatikan
5. Menjawab pertanyaan

Penutup 1. Mengajukan pertanyaan pada Menjawab pertanyaan


(10 menit) audiens untuk mengevaluasi
pemahaman audiens
2. Memberikan reinforcement Mendengarkan dan
positif atas pendapat audiens memperhatikan
3. Menyimpulkan materi dan Mendengarkan dan
tanya jawab. memperhatikan
4. Memberikan salam penutup Menjawab salam

XII. Materi ( Terlampir )

XIII. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a. Audiens dapat mengikuti kegiatan sesuai rencana.
b. Alat yang dibutuhkan tersedia sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai rencana.
b. Audiens berpartisipasi aktif selama kegiatan.
3. Evaluasi Hasil
a. 90% dapat menjelaskan tingkatankecemasan.
b. 90% dapat menyebutkan tanda dan gejala pasien ansietas atau cemas
pada pasien.
c. 90% dapat menyebutkan faktor-faktor yang dapatmenimbulkan
stress.
d. 90% dapat menyebutkan caramengatasi kecemasan.
e. 90% keluarga dapat menjelaskan cara melakukan perawatan pasien
dengan ansietas dirumah
XIV. Penutup
Demikianlah Satuan Acara Penyuluhan ini dibuat agar dapat dilaksanakan
dengan baik, kami menyadari SAP ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami
mohon kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.

Jambi, Februari 2020


Ketua Kelompok

( Rizki, S.Kep )

Disetujui Oleh:
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Yuliana, S.Kep., M.Kep ( )


NIK:
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Kecemasan
Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan
perasaanketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas (RTA), kepribadian masih tetap
utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku
dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (NANDA, 2010).

2. Tingkat Kecemasan
1) Ansietas Ringan
Ketegangan akan kehidupan sehari-hari. Seseorang akan berhati-hati dan
lebih waspada. Pada tingkat ini individu terdorong be lajar dan akan
meningkatkan pertumbuhan & kreativitas.
2) Ansietas Sedang
Tanggapan terhadaplingkungan menurun. Seseorang lebih berfokus pada hal
yang penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
3) Ansietas Berat
Tanggapan menjadi sangat menurun. Seseorang cenderung memikirkan
halyang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Seseorang btidak mampu
berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan.
4) Panik
Panik merupakan suatu kekacauan kepribadian, peningkatan aktivitas fisik,
menurunnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain,
tanggapan yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional.
Seseorang sudah tidak dapt lagi mengontrol diri, tidak dapat melakukan apa
apa lagi meski mendapat pengarahan. Tingkat ini sudah tidak sejalan
dangan kehidupan dan jika berlangsung lama dapat terjadi keleahan yang
sangat bahkan kematian.
3. Tanda dan gejala kecemasan
1) Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri dada,
letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.
2) Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama saraf
simpatis ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas,
diare, parestesia dll.
3) Khawatir: rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang
belum terjadi seperti mau mendapat musibah.
4) Kewaspadaan berlebihan.: kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala
tidur terganggu, sulit berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.

4. Faktor-faktor yang menimbulkan stress


1) Lingkungan yang asing
2) Kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan
memerlukan bantuan orang lain
3) Berpisah dengan pasangan dan keluarga
4) Masalah biaya
5) Kurang informasi
6) Ancaman akan penyakit yang lebih parah
7) Masalah pengobatan

5. Cara mengatasi kecemasan


1) Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):
a. Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,
b. Tahan napas selama 3 detik
c. Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut
d. Ulangi selama 3 kali
2) Teknik guided imagery
a. Diri dalam keadaan rileks
b. Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal
(bicara perlahan dan lembut)
c. Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan
oleh suara hatinya.
d. Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan
akan mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang
membebani, atau lebih siap menghadapinya.
e. Hindarikafein, alcohol danrokok
f. Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta
kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok
disebut-sebut sebagai substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas
seseorang.
3) Tertawa dan olahraga.
Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap
menyehatkan. Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga
menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh
mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan
olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu
mengurangi rasa cemas.
a. Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi
dan rasa sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan
dan kecemasan yang ada dalam benak Anda, seperti "Saya cemas
karena...", "Saya nggak yakin kalau harus...', atau "Saya takut
ketika..."
b. Bersantai
Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas
lainnya. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat
bersenang-senang dan bersantai. Atau waktu tersebut bisa pula
digunakan untuk meditasi, membangun mimpi dan
berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut akan membantu mengurangi
rasa cemas.
c. Dengarmusik.
Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena
dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu
menjalani ritme hidup anda yang menyenangkan.

6. Cara melakukan perawatan pasien dirumah


Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan
dalam merawat pasien di rumah antaralain :
1. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari –
hari
2. Selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam
melakukan suatu kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja bersama,
bepergian dll.
3. Meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jik klien mulai
menyendiri atau berbicara sendiri
4. Mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat,
misalnya : pengajian, kerja bakti dll
5. Berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial
yang dapat dilakukan pasien
6. Mengontrolkepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep
dokter
7. Jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus
dan emapti. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi
pasien.
8. Kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing
terjadinya marah
9. Mengenali tanda – tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan
10. Segera kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku yang
menyimpang atau obat habis.
7. Penatalaksanaan Ansietas
Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan asietas pada tahap pencegahaan dan terapi
memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holisretik, yaitu mencangkup
fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.
Selengkpanya seperti pada uraian berikut:
a. Makan makan yang bergizi dan seimbang.
b. Tidur yang cukup.
c. Cukup olahraga.
d. Tidak merokok.
e. Tidak meminum minuman keras.

Anda mungkin juga menyukai