I. Pendahuluan
Menua bukanlah suatu penyakit tetapi proses alami yang dialami oleh
setiap manusia. Menua merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh. Walaupun demikian,
harus diakui bahwa berbagai masalah yang dialami oleh lansia diantaranya
masalah BAK. Inkontinensia urin merupakan salah satu manifestasi penyakit yang
sering ditemukan pada pasien geriatri. Inkontinensia adalah pengeluaran urin atau
feses tanpa disadari, dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga
mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan atau sosial. Menjadi lanjut usia
tidak menyebabkan inkontinensia, tetapi beberapa perubahan berkaitan dengan
proses lanjut usia dan keadaan patologik yang sering terjadi pada lanjut usia dapat
mendukung terjadinya inkontinensia.
Pasien yang menderita inkontinensia urin cenderung untuk tidak melaporkan
gejala yang dideritanya, mungkin karena merasa malu atau menganggap tidak ada
yang dapat diperbuat untuk menolong dirinya. Namun demikian, inkontinensia
urin ternyata banyak diderita oleh golongan lanjut usia. Prevalensinya terus
meningkat dengan bertambahnya umur, angka kejadiannya dua kali lebih tinggi
pada wanita dibandingkan pria.
Pada orang usia lanjut di masyarakat keadaan inkontinensia urin biasanya
terkait dengan depresi, gangguan peredaran darah otak termasuk stroke, gagal
jantung kongestif, sembelit, inkontinensia feses (tak dapat menahan keluarnya
feses), penyakit paru obstruktif kronik, dan gangguan mobilitas. Diperkirakan
prevalensi inkontinensia urin berkisar antara 15-30% usia lanjut di masyarakat
dan 20-30% pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit mengalami inkontinensia
urin, dan kemungkinan bertambah berat inkontinensia urinnya 25-30% saat
berumur 65-74 tahun. Prevalensinya, menurut data RSCM, terdapat pada hampir
60% pasien di panti rawat usia lanjut, 25-30% pasien yang baru pulang dari
perawatan penyakit akut. Hasil survey Poliklinik Geriatri tahun 2006
menempatkan perempuan menduduki porsi lebih besar, yaitu 55,6% dam laki-laki
44,4%. Prevalensinya terus meningkat dengan bertambahnya umur (Intan,2008).
Berdasarkan hal diatas kami ingin mengadakan kegiatan management
symptom urinary. Selain itu, mahasiswa juga mengajarkan lansia teknik
mengosongkan kandung kemih. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat di
deteksi secara dini status kesehatan lansia, meningkatkan pengetahuan lansia serta
meningkatkan kualiatas hidup lansia.
V. Bentuk Kegiatan
Diskusi dan tanya jawab terkait dengan management symptom urinary serta
kegiatan demonstrasi teknik mengosongkan kandung kemih.
VIII. Peserta
Peserta kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini sasaran difokuskan pada
lansia yang ada di wisma Melati, Mawar dan wisma Anggrek dengan target
peserta sebanyak 24 orang.
X. Anggaran Dana
Anggaran biaya terlampir pada lampiran 2.
XII. Penutup
Merupakan suatu kebahagiaan dan kehormatan tersendiri bagi kami panitia
penyelenggara apabila dapat menyelenggarakan Pengabdian pada Masyarakat ini
dengan baik dan sukses sesuai dengan yang diharapkan.
Demikianlah proposal ini kami sampaikan, atas segala perhatian, bantuan
serta kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Diketahui oleh,
Seksi-seksi :
a. Seksi Acara
Husna Sari, S.Kep
c. Seksi Konsumsi
Murni Sari Dewi Simanulang, S.Kep
d. Seksi Dana
Derliana Sari, S.Kep
Lampiran 2
TAKSASI DANA
1. Konsumsi
Snack 24 orang x @ Rp 6000 : Rp 144.000,-
2. Transportasi : Rp 30.000,-
3. Publikasi dan Dokumentasi : Rp 10.000,-
TOTAL : Rp. 184.000,-
Lampiran 3