Anda di halaman 1dari 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya

Tahun 2018

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di


Puskesmas Harapan Raya Tahun 2018

Sonta Imelda
Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekanbaru
Email: sontaimelda@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multi sistem kronik yang berhubungan
dengan ketidak normalan produksi insulin, ketidakmampuan penggunaan insulin
atau keduanya. Angka mortalitas karena penyakit DM diseluruh Dunia mencapai
1,5 juta orang pada tahun 2014 prevalensi penderita DM diperkirakan mencapai
9% dari total populasi dunia, Prevalensi penderita DM di Indonesia menempati
urutan ke 4 dunia dengan jumlah penderita sebanyak 12 juta jiwa dan
diperkirakan akan meningkat menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Jenis
penelitian Kuantitatif dengan rancangan bersifat Deskriptif, waktu penelitian
tanggal 11 - 13 Februari Tahun 2018. Populasi berjumlah 167 orang, Sampel
berjumlah 118 orang dan teknik sampling accidental sampling. Teknik analisa
yang dilakukan adalah Univariat. Hasil penelitian menemukan bahwa, dari 118
responden yang menderita Diabetes Melitus yang mempengaruhi oleh mayoritas
umur 50-59 tahun 70 responden (59,4%), Jenis Kelamin mayoritas perempuan
72 responden (61%), Keturunan yang mempunyai riwayat DM 80 responden
(68%), Faktor Pola Makanan mayoritas tidak sehat 69 responden (59%) dan
Faktor Aktifitas Fisik mayoritas tidak sering 88 responden (74,6%). Kesimpulan
dari penelitian ini faktor yang paling mempengaruhi terjadinya diabetes Miliatus
yaitu faktor kurangnya aktivitas dan juga adanya riwayat keturunan dan pola
makan yang tidak sehat. Saran sebaiknya Pihak Puskesmas meningkatkan
penyuluhan Diabetes Melitus.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, faktor yang mempengaruhi DM


Referensi : 41 Referensi (2005-2016)

ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a chronic multi-system disease associated with
abnormal insulin production, inability to use insulin or both. The mortality rate due
to DM disease worldwide reaches 1.5 million people in 2014. The prevalence of
DM patients is estimated to reach 9% of the total world population. The
prevalence of DM patients in Indonesia ranks 4th in the world with 12 million
sufferers and is expected to increase to 21.3 million in 2030. The type of
quantitative research with the design is descriptive, the research period is 11-13
February 2018. The population is 167 people, the sample is 118 people and the
sampling technique is accidental sampling. The analysis technique performed is
Univariate. The results of the study found that, of the 118 respondents who
suffered from Diabetes Mellitus which affected the majority of 50-59 years old 70
respondents (59.4%), the majority of women were 72 respondents (61%),
descendants who had a history of DM 80 respondents (68 %), Food Pattern
Factors the majority are unhealthy 69 respondents (59%) and the majority of
Physical Activity Factors are not often 88 respondents (74.6%). The conclusions
from this study are the factors that most influence the occurrence of diabetes
mellitus, namely factors of lack of activity and also the history of heredity and
unhealthy eating patterns. Suggestions should the Puskesmas party improve
diabetes mellitus counseling.

28
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

Keywords: Diabetes Mellitus, Factors affecting DM


References: 41 References (2005-2016)

PENDAHULUAN sendiri (Pratita, 2012). Hal ini dapat


Diabetes Melitus (DM) adalah dilakukan penderita dengan cara
suatu penyakit ganguan pada mematuhi peraturan pengobatan.
endokrin yang merupakan hasil dari Sedangkan pengobatan yang
proses destruksi sel pankreas bersifat non farmakologis berupa
sehingga insulin mengalami menjalankan gaya hidup sehat
kekurangan (Suriadi dan Rita,2010). seperti: mengkonsumsi makanan
Menurut America Diabetes bergizi dan mengurangi
Associantion, 2011, Diabetes melitus mengkonsumsi makanan yang
(DM) adalah penyakit multi sistem mengandung lemak serta istirahat
kronik yang berhubungan dengan yang cukup yang dilanjutkan dengan
ketidak normalan produksi insulin, olahraga teratur.
ketidakmampuan penggunaan Orang yang mengidap
insulin atau keduanya(Lewis, dkk, penyakit diabetes melitus lebih tinggi
2011:). Diabetes melitus merupakan resikonya mengalami masalah kaki
salah satu masalah kesehatan yang karena berkurangnya sensasi rasa
berdampak pada produktivitas dan nyeri setempat (Neuropati) sehingga
dapat menurunkan sumber daya membuat penderita tidak menyadari
manusia. Penyakit ini tidak hanya dan sering mengabaikan luka yang
berpengaruh secara individu, tetapi terjadi. Sirkulasi darah pada tungkai
sistem kesehatan suatu negara yang menurun dan kerusakan
(Suyono, 2007). Tujuan terapi endotel pembuluh darah berperan
diabetes melitus adalah untuk terhadap timbulnya kaki diabetik
mencapai kadar glukosa normal dengan menurunnya jumlah oksigen
tanpa terjadi hipoglikemia serta dan nutrisi yang disuplai ke kulit
memelihara kualitas hidup yang maupun jaringan lain sehingga
baik. Lima komponen yang harus menyebabkan luka sulit sembuh.
diperhatikan dan diikuti pasien Berkurangnya daya tahan tubuh
dalam penatalaksanaan umum yang terjadi pada penderita diabetes
diabetes yaitu diet, latihan, mellitus juga lebih rentan terhadap
pemantauan kadar glukosa darah, infeksi. Upaya pencegahan primer
terapi serta pendidikan ( Smeltzer, pada pengelola kaki diabetik yang
dkk, 2010). bertujuan untuk mencegah luka kaki
Salah satu komplikasi dari secara dini penting sekali untuk
diabetes mellitus adalah masalah menghindari kerusakan lebih lanjut
pada kaki diabetes. Kaki diabetes dan timbul ulkus yang dapat
yang tidak dirawat dengan baik akan mengakibatkan tindakan amputasi.
mudah mengalami luka, dan akan Infeksi atau luka kecil harus
cepat berkembang menjadi ulkus ditangani dengan serius (Monalisa
kaki (Monalisa dan Gultom, 2009). dan Gultom, 2009).
Pengontrolan gula darah merupakan Salah satu faktor penyebab
cara yang dapat dilakukan karena tingginya prevalensi diabetes melitus
menurut ilmu kedokteran bahwa tipe 2 disebabkan oleh interaksi
penderita DM tidak akan pernah antara faktor-faktor kerentanan
sembuh dari penyakitnya dan genetis dan paparan terhadap
penyakit DM merupakan penyakit lingkungan. Faktor lingkungan yang
yang dibawa seumur hidup (Pratita, diperkirakan dapat meningkatkan
2012). Terkontrolnya kadar gula faktor resiko diabetes mellitus tipe 2
darah tergantung pada penderita itu adalah perubahan gaya hidup

29
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

seseorang, diantaranya adalah populasi dunia (WHO, 2015).Data


kebiasaan makan yang tidak Organisasi Kesehatan Dunia
seimbang akan menyebabkan (WHO)menunjukkan bahwa
obesitas. Selain pola makan tidak Indonesia merupakan negara
seimbang, aktifitas fisik juga dengan penderita DM
merupakan faktor risiko diabetes terbanyakkeempat di dunia setelah
mellitus. latihan fisik yang teratur India, China dan Amerika Serikat,
dapat meningkatkan mutu pembuluh dengan perkiraanpenderita DM
darah dan memperbaiki semua mencapai angka 21,3 juta orang
aspek metabolik termasuk pada 2030. Asia menyumbang lebih
meningkatkan kepekaan insulin dari 60% penderita DM diseluruh
serta memperbaiki toleransi glukosa. dunia ( Ramachandra, dkk, 2012).
(Awad, 2013). Peningkatan diabetes Prevalensi penderita DM di
risiko diabetes seiring dengan umur, Indonesia menempati urutan ke 4
khususnya pada usia lebih dari 45- dunia dengan jumlah penderita
60 tahun, disebabkan karena pada sebanyak 12 juta jiwa dan
usia tersebut mulai terjadi diperkirakan akan meningkat
peningkatan intoleransi glukosa. menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun
Adanya proses penuaan 2030. Prevalensi penderita DM di
menyebabkan berkurangnya yogyakarta sebanyak 72,207 jiwa
kemampuan sel pankreas dalam dan penyakit DM termasuk dalam
memproduksi insulin. Selain itu pada sepuluh besar penyakit penyebab
individu yang berusia lebih tua kematian di yogyakarta (Riskesdas,
terdapat penurunan aktivitas 2013). Populasi penderita DM di
mitokondria di sel-sel otot sebesar Indonesia diperkirakan berkisar
35%. Hal ini berhubungan dengan antara 1,5 sampai 2,5% kecuali di
peningkatan kadar lemak di otot Manado 6%. Dengan jumlah
sebesar 30% dan memicu terjadinya penduduk sekitar 200 juta
resistensi terhadap insulin. jiwa,berarti lebih kurang 3-5 juta jiwa
Berdasarkan jenis kelamin penduduk Indonesia menderita DM
prevalensi kejadian DM Tipe 2 pada (WHO, 1999).Pada tahun 2013,
wanita lebih tinggi daripada laki-laki. penduduk Indonesia yang berusia
Resiko menderita DM bila salah satu lebih dari 15 tahun dengan DM
orang tuanya menderita DM adalah adalah 6,9%. Prevalansi diabetes
sebesar 15%. Jika kedua orang tua yang terdiagnosis dokter tertinggi
memiliki DM maka resiko untuk terdapat di DIY (2,6%), Jakarta
menderita DM adalah 75% (Diabetes (2,5%), Sumatra Utara (2,4%).
UK, 2010).Faktor genetik turut Prevalansi diabetes yang
menyumbang berkembangnya terdiagnosis dokter atau
diabetes dalam tubuh seseorang, berdasarkan gejala, tertinggi
seperti pada kelainan pancreas yang terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%),
tidak dapat menghasilkan insulin Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi
(DM tipe 1). Namun, bukan berarti Selatan (3,4%), dan NTT (3,3%).
DM tipe 2 tidak dipengaruhi oleh Berdasarkan data Dinas
riwayat keluarga. Riwayat keluarga Kesehatan Provinsi Riau, dari 12
lebih sering dikaitkan dengan DM kabupaten yang ada di provinsi
tipe 2 dibandingkan dengan tipe 1. Riau, jumlah kasus DM sebanyak
Angka mortalitas karena 13.891 dan kota Pekanbaru
penyakit DM diseluruh Dunia mempunyai kunjungan kasus DM
mencapai 1,5 juta orang pada tahun urutan pertama dengan 12.325
2012 dan pada tahun 2014 kunjungan (Dinas Kesehatan
prevalensi penderita DM Provinsi Riau, 2015). Prevalensi DM
diperkirakan mencapai 9% dari total tertinggi terdapat di provinsi

30
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

Kalimantan Barat dan Maluku Utara Tipe Il Di Puskesmas Kecamatan


(masing-masing 11,1 %), diikuti Riau Cengkareng Jakarta Barat Tahun
(10,4 %)dan NAD (8,5 %). Data 2012. Penelitian ini menggunakan
yang dikumpulkan Unit Kerja pendekatan kuantitatif dengan
Koordinasi (UKK)Endokrinologi Anak desain cross sectional. Sampel
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebanyak 50 responden pasien DM
sejak Mei 2009 hinggaFebruari 2011 yang berobat di Puskesmas
menunjukkan terdapat 590 anak dan Kecamatan Cengkareng. Analisis
remaja berusia di bawah 20 data menggunakan uji Fisher exact.
tahunyang merupakan penyandang Hasil penelitian menunjukkan umur,
DMT1 di seluruh Indonesia. riwayat keluarga, aktfivitas fisik,
Hasil studi pendahuluan yang tekanan darah, stres dan kadar
peneliti lakukan di DKK (dinas kolestrol berhubungan dengan
kesehatan kota) Pekanbaru tahun kejadian DM Tipe 2. Orang yang
2014 dari 10 penyakit terbesar memiliki obesitas lebih berisiko 7,14
penyakit, DM berada diurutan kedua kali untuk menderita DM Tipe 2
yaitu sebanyak 8.716 kasus, pada dibandingkan dengan orang yang
tahun 2015 meningkat menjadi tidak obesitas. Perbedaan penelitian
12.307 kasus, (Dinas Kesehatan yang akan dilakukan adalah tempat,
Kota tahun 2017) kunjungan waktu penelitian, jumlah sampel,
terbanyak kasus DM dari 20 teknik sampling, sumber data yang
Puskesmas terdapat 13 kunjungan diperoleh, alat analisis data.
terbanyak adalah (Puskesmas Hasil survei awal peneliti Di
Harapan Raya 2.297 kasus, Puskesmas Harapan Raya
Simpang Tiga Bukit Raya 2.060 Pekanbaru yang menderita Diabetes
kasus, Payung Sekaki 2.033 kasus, Melitus pada bulan Desember 2017
Lima Puluh 1.475 kasus, Sail 825 berjumlah 162 orang Diabetes
kasus, Karya Wanita 687 kasus, Melitus yang tidak bergantung pada
Garuda 632 kasus, Senapelan 595 insulin dan 5 orang Diabetes Melitus
kasus, Ri Sidumulyo 572 kasus, yang bergantung pada insulin. Dari
Rumbai Pesisir 537 kasus, Melur 167 orang penderita diantaranya
528 kasus, Rumbai Bukit 526 kasus, Perempuan berjumlah 50 orang dan
Umban Sari 501 kasus). Puskesmas laki-laki berjumlah 46 orang. Tujuan
Harapan Raya Pekanbaru penelitian ini untuk mengetahui
merupakan urutan pertama Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
kunjungan terbanyak pasien DM dari Terjadinya Diabetes Melitus di
20 puskesmas yang ada di kota Puskesmas Harapan Raya kota
Pekanbaru. Pekanbaru.
Setyorogo (2013), Faktor
Risiko Kejadian Diabetes Melitus METODE PENELITIAN
Jenis penelitian kuantitatif Responden yang berkunjung ke
dengan rancangan Deskriptif, yaitu Puskesmas Harapan Raya
suatu proses penelitian yang Pekanbaru pada bulan Desesmber
dilakukan dengan tujuan utama 2017 berjumlah 167 Orang.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sampel dalam penelitian ini
Terjadinya Diabetes Melitus di adalah masyarakat yang mengalami
Puskesmas Harapan Raya diabetes melitus di puskesmas
Pekanbaru. (Notoadmodjo, 2005). berjumlah 118 Orang. Teknik
Penelitian dilakukan di Puskesmas pengambilan sampel yang
Harapan Raya Kota Pekanbaru dan digunakan dalam penelitian ini
dilakukan pada tanggal 11-13 adalah accidental sampling. Variabel
Februari Tahun 2018. Populasi independen dalam penelitian ini
dalam penelitian ini adalah seluruh adalah faktor usia, jenis kelamin,

31
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

keturunan, pola makanan dan yang digunakan Lembar Ceklist.


aktifitas fisik yang dapat Cara pengumpulan data primer dan
menyebabkan terjadinya diabetes data sekunder.
melitus. Instrumen penelitian ini

HASIL
Karakteristik Responden
Diagram 1. Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya Diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Pekanbaru berdasarkan Karakteristik Umur

UMUR RESPONDEN

40-49 Tahun 50-59 Tahun >60 Tahun

20,3 % 20,3%

59,4

Berdasarkan Diagram 1 didapatkan berjumlah 70 responden (59,4%), 40


hasil mayoritas responden yang – 49 Tahun berjumlah 24 reponden
menderita diabetes melitus (20,3%) dan umur >60 tahun
berdasarkan usia 50-59 tahun yang berjumlah 24 responden (20,3%).

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Terjadinya Diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Pekanbaru berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN
Laki - Laki Perempuan

39%
61%

Berdasarkan Diagram 2. didapatkan perempuan dengan jumlah 72


bahwa mayoritas Diabetes Melitus responden (61%) dan Laki - Laki
berdasarkan jenis kelamin berjumlah 46 responden (39%).

32
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

Variabel independen
Diagram 3. Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya Diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Pekanbaru berdasarkan Faktor Keturunan, Pola Makan dan
Aktivita Fisik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA DM
Keturunan Pola Makan Aktivitas Fisik
74.60%
68%
59%

Ada Riwayat Tidak Sehat Tidak Aktif


Berdasarkan Diagram 3 berjumlah 69 responden (59%) dan
didapatkan mayoritas responden penderita Pola makan baik 48
menderita Diabetes Melitus responden (41%). Penderita
berdasarkan keturunan berjumlah Diabetes Melitus berdasarkan
80 responden (68%) dan tidak aktifitas fisik mayoritas tidak aktif
karena keturunan berjumlah 38 berjumlah 88 responden (74,6%)
responden (32%). Penderita dan yang aktif 30 responden
Diabetes Melitus berdasarkan Pola (25,4%).
Makan mayoritas tidak sehat

PEMBAHASAN perubahan anatomis, fisiologis dan


Faktor Diabetes Melitus biokimia. Peningkatan diabetes
Berdasarkan Umur risiko diabetes seiring dengan umur,
Hasil penelitian dari 118 khususnya pada usia lebih dari 45-
responden yang menderita penyakit 64 tahun, disebabkan karena pada
diabetes melitus berdasarkan umur usia tersebut mulai terjadi
yaitu 50-59 tahunberjumlah 70 peningkatan intoleransi glukosa.
responden (59,4%) dan umur >60 Perubahan dimuai dari tingkat sel,
tahun dengan jumlah 24 responden berlanjut pada tingkat jaringan dan
20,3%. Sedangkan pada umur 40- akhirnya pada tingkat organ yang
49 responden yang menderita dapat mempengaruhi fungsi
diabetes melitus 24 responden atau homeostasis. Hal ini berakibat
20,3%. terhadap salah satunya aktivitas sel
Menurut Hartini, (2009) beta pankreas untuk menghasilkan
Semakin bertambahnya usia insulin menjadi berkurang dan
semakin tinggi kemungkinan sensitivitas sel juga ikut menurun.
terjadinya resistensi insulin, dimana Karena pada usia tua, fungsi tubuh
insulin masih diproduksi tetapi secara fisiologis menurun karena
dengan jumlah yang tidak terjadi penurunan sekresi aaatau
mencukupi. Menurut Haryati, (2013) resistensi insulin sehingga
Proses menua yang berlangsung kemampuan fungsi tubuh terhadap
setelah 30 tahun mengakibatkan

33
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

pengendalian glukosa darah yang wanita lebih beresiko mengidap


tinggi kurang optimal. Diabetes Melitus karena secara fisik
Hasil penelitian yang sejalan wanita memiliki peluang peningkatan
denganAfriwandi, juli 2012. Dengan indeks masa tubuh yang lebih besar.
judul Faktor-faktor penyebab Sindrom siklus bulanan
terjadinya Diabetes Melitus di ruang (Premenstual syndrome), pasca-
murai RSUD Arifin Ahmad menopouse yang membuat distribusi
Pekanbaru, dimana Afriwandi lemak tubuh menjadi mudah
meneliti sebanyak 156 responden terakumilasi akibat proses hormonal
mendapatkam hasil pada umur 0-20 tersebut sehingga wanita beresiko
tahun berjumlah 2 responden menderita diabetes melitus.
(1,3%), 21-40 tahun berjumlah 29 Menurut Wright, (2008)
responden (18,6%), 41-60 tahun Diabetes cenderung terjadi pada
berjumlah 93 responden (59,6%), wanita dikarenakan aktifitas fisik
˃60 tahun berjumlah 32 responden yang jarang dilakukan oleh wanita
(20,5%). Hasil penelitian sejalan apalagi sudah berumah tangga,
dengan Herianto, juli 2011 dengan sehari-hari soerang ibu hanya sibuk
judul gambaran karateristik pasie dengan keluarga dan jarang
baru Diabetes Melitus di poli melakukan aktifitas fisik dibanding
penyakit dalam RSUD dr. M Yunus dengan laki-laki. Menurut Wikipedia,
Bengkulu, dimana Herianto meneliti (2011) adalah kelas atau kelompok
sebanyak 179 responden yang terbentuk dalam suatu spesies
mendapatkan hasil pada umur <25 sebagai sarana atausebagai akibat
tahun berjumlah 13 responden digunakan proses reproduksi
(7,26%), umur 25-45 tahun seksual untuk mempertahankan
berjumlah 47 responden (26,26%), keberlangsungan spesies itu. Jenis
umur 46-55 tahun 32 responden kelamin merupak suatu akibat dari
(17,18%) dan umur ˃55 tahun 87 dimorfisme seksual. Yang pada
responden (48,60%). manusia dikenal menjadi laki-laki
Asumsi peneliti bahwa, dan perempuan.
umumnya manusia mengalami Hasil penelitian yang sejalan
perubahan fisiologis yang secara dengan Afriwandi, 2012 dengan
menurun dengan cepat setelah usia judul faktor-faktor penyebab
40 tahun. Diabetes sering muncul terjadinya Diabetes Melitus di ruang
setelah seseorang memasuki usia murai RSUD Arifin Ahmad
rawan tersebut. Masa dimanan Pekanbaru dimana meneliti
fungsi tubuh yang dimiliki oleh sebanyak 156 responden danyang
manusia semakin menurun terutama menderita Diabetes Melitus berjenis
fungsi prankeas sebagai penghasil kelamin perempuan berjumlah 113
hormon insulin. Penyakin ini responden (72,4%), sedangkan yang
disebabkan gaya hidup dan pola berjenis kelamin laki-laki berjumlah
makan yang keliru. Semakin dewasa 43 responden (27,6%).
seseorang maka resikonya terkena Hasil penelitian sejalan dengan
diabetes melitus akan semakin Herianto, juli 2011 dengan judul
tinggi. gambaran karateristik pasie baru
Faktor Diabetes Diabetes Melitus di poli penyakit
MelitusBerdasarkan Jenis dalam RSUD dr. M Yunus Bengkulu,
Kelamin dimana Herianto meneliti sebanyak
Hasil penelitian berdasarkan 179 responden mendapatkan hasil
faktor jenis kelamin yaitu perempuan pada jenis kelamin laki-laki
sebanyak 72 responden (61%), dan berjumlah 77 responden (43,02%)
laki-laki dengan 46 responden dan jenis kelamin perempuan
(39%). Menurut Irawan, (2010) berjumlah 102 responden (56,98%).

34
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

Asumsi Peneliti bahwa, karena saudara kembar yang menderita


pada perempuan memiliki kolesterol diabetes, pada DM tipe 2 risiko
yang lebih tinggi di bandingkan laki- tersebut dapat meningkat hingga
laki dan juga terdapat perbedaan 90%.
dalam melakukan semua aktifitas Menurut CDC, (2011) bahwa
dan gaya hidup sehari-hari yang orang yang memiliki salah satu atau
sangat mempengarugi kejadian lebih anggota keluarga baik orang
diabetes melitus. Jumlah lemak tua, saudara, atau anak yang
pada laki-laki 15-20% dari berat menderita diabetes melitus,
badan sedangkan perempuan 20- kemungkinan lebih besar menderita
25%. Jadi peningkatan kadar lemak diabetes melitus dibandingkan
pada perempuan lebih tinggi dengan orang-orang yang tidak
dibanding pada laki-laki, sehingga memiliki riwayat diabetes melitus.
faktor terjadinya diabetes melitus Hasil penelitian sejalan dengan
pada perempuan 3-7 kali lebih tinggi Afriwandi, Juli 2012 dengan judul
dibanding pada laki-laki yaitu 2-3 Faktor-faktor penyebab terjadinya
kali. diabetes melitus di ruang murai
Faktor Diabetes Melitus RSUD Arifih Ahmad Pekanbaru
Berdasarkan Keturunan dimana meneliti sebanyak 156
Hasil penelitian berdasarkan responden berdasarkan Faktor
keturunan didapat mayoritas yang Keturunan yang mempunyai riwayat
menderita Diabetes Melitus diabetes melitus berjumlah 82
sebanyak 80 responden (67,7%), respoden (52,6%) dan yang tidak
Sedangkan minoritas berdasarkan mempunyai riwayat diabetes melitus
keturunan sebanyak 38 responden berjumlah 74 responden (47,4%).
(32,2%). Menurut Prihaningtyas, Hasil penelitian sejalan dengan
2013 Faktor genetik turut Dyan Ayu Marisa, (2013) dengan
menyumbang berkembangnya judul hubungan antara pola makan,
diabetes dalam tubuh seseorang, genetik dan kebiasaan olahraga
seperti pada kelainan pankreas yang terhadap kejadian diabetes melitus
tidak dapat menghasilkan insulin tipe II di wilayah kerja puskesmas
(DM tipe 1). Namun, bukan berarti Nusuka, Surakarta dimana meneliti
DM tipe 2 tidak dipengaruhi oleh sebanyak 30 responden dengan
riwayat keluarga. Riwayat keluarga hasil yang menderita Diabetes
lebih sering dikaitkan dengan DM Melitus berdasarkan faktoor
tipe 2 dibandingkan dengan tipe 1. Keturunan yang mempunyai riwayar
Seseorang yang memiliki orang tua diabetes melitus berjumlah 25
dengan riwayat diabetes melitus bisa responden (83,3%), dan yang tidak
jadi akan mengalami hal yang sama. mempunyai riwayat diabetes melitus
Pada DM tipe 1, jika ada saudara berjumlah 5 responden (16,7%).
kembar, risiko terjadinya diabetes Asumsi penelitian, faktor
menjadi 50% jika salah satu saudara keturunan memiliki pengaruh dalam
tersebut menderita DM, namun jika menentukan seseorang beresiko
kembar monozigot risikonya bisa terkena diabetes melitus atau tidak,
naik menjadi 100%. Pada DM tipe 2, jika salah satu anggota keluarga
jika salah satu anggota keluarga mengalami diabetes, anggota
mengalami diabetes, anggota keluarga yang lain memiliki risiko
keluarga yang lain memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita
yang lebih tinggi untuk menderita diabetes namun sulit untuk menduga
diabetes namun sulit untuk menduga siapa yang menderita diabetes. pada
siapa yang menderita diabetes. Jika DM tipe 1 hanya 50% risiko terkena
pada DM tipe 1 hanya 50% risiko diabetes jika memiliki saudara
terkena diabetes jika memiliki kembar yang menderita diabetes,

35
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

pada DM tipe 2 risiko tersebut dapat Menurut suiraoka, (2012) pola


meningkat hingga 90%. gaya hidup makan yang tinggi lemak, garam,
juga memiliki peran terhadap resiko dan gula mengakibatkan masyarakat
terjadinya diabetes melitus atau mengkomsumsi makanan secara
kebiasaan hidup, status sosial berlebihan, selain itu pola makanan
keluarga dan lingkungan hidup. yang serba instan saat ini memang
Faktor Diabetes Melitus sangat digemari oleh sebagian
Berdasarkan Pola Makanan masyarakat tetapi dapat
Hasil penelitian berdasarkan mengakibatkan peningkatan kadar
pola makanan yang tidak sehat gula darah. Hasil penelitian sejalan
didapatkan mayoritas yang dengan Afriwandi, Juli 2012 dengan
menderita diabetes melitus judul Faktor-faktor penyebab
berjumlah 69 responden (58,4%), terjadinya diabetes melitus di ruang
sedangkan minoritas berdasarkan murai RSUD Arifin Ahmad
pola makanan yang sehat Pekanbaru dimana meneliti
didapatkan berjumlah 48 responden sebanyak 156 responden dengan
(40,6%). hasil berdasarkan Pola makanan
Menutur Suyono, (2007) Gaya yang sehat berjumlah 70 responden
hidup di perkotaan dengan pola (44,9%) dan pola makanan yang
makan yang tinggi lemak, garam, tidak sehat berjumlah 86 responden
dan gula mengakibatkan masyarakat (55,1%). Hasil penelitian sejalan
cenderung mengkonsumsi makanan dengan penelitian Dyan Ayu Marisa,
secara berlebihan, selain itu pola (2013) dengan judul hubungan
makanan yang serba instan saat ini dengan pola makan, genetik dan
memang sangat digemari oleh kebiasaan olahraga terhadap
sebagian masyarakat, tetapi dapat kejadian diabetes melitus tipe II di
mengakibatkan peningkatan kadar wilayah puskesmas Nusuka,
glukosa darah. Penyakit menahun Surakarta dimana meneliti sebanyak
yang disebabkan oleh penyakit 30 responden dengan hasil yang
degeneratif seperti diabetes melitus menderita diabetes melitus
meningkat sangat tajam. Perubahan berdasarkan pola makanan tidak
pola penyakit ini diduga sehat sebanyak 20 responden
berhubungan dengan cara hidup (80%), dan berdasarkan pola
yang berubah. Pola makan di kota- makanan sehat sebanyak 10
kota telah bergeser dari pola makan responden (28,6%).
yang tradisional yang banyak Asumsi penelitian bahwa, pola
mengandung karbohidrat dan serat makanan pada penderita diabetes
dari sayuran berubah menjadi pola melitus harus bener-bener
makan yang kebarat-baratan dan diperhatikan. Baik jadwal, jumlah,
sedikit serat. Komposisi makanan maupn jenis makanan yang
yang tinggi lemak, garam, dan dikomsumsi. Penderita diabetes
sedikit serat pada makanan siap saji melitus memiliki kecenderungan
yang pada akhir-akhir ini sangat kandungan gula darah yang tidak
digemari dikalangan masyarakat terkontrol. Kadar gula darah akan
Indonesia. Hasil penelitian meningkat drastis setelah
menunjukan bahwa pola makan mengkomsumsi jenis makanan
sampel terbanyak 59,50% terdapat tersebut. Kebutuhan makanan bagi
pola makan yang tidak baik, yaitu penderita diabetes melitus tidak
jika salah satu dari ketepatan jenis hanyak mengisi lambung, dan
makanan, ketepatan jumlah kalori makanan tersebut harus mampu
atau ketepatan waktu makan tidak menjaga kadar gula darah dan
tepat. memberi terapi pada penderita
diabetes melitus. Jadwal, jumlah dan

36
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

jenis makanan yang masuk kedalam meningkatkan jumlah reseptor


tubuh penderita harus bener-bener insulin pada sel
diatur dan sehingga mampu Menurut KEMENKES, 2010
memberikan terapi bagi Aktifitas Fisik dapat mengontrol gula
kesembuhan penyakit diabetes darah. Glukosa akan diubah menjadi
melitus. energi pada saat beraktifitas fisik.
Faktor Diabetes Melitus Aktifitas fisik mengakibatkan insulin
Berdasarkan Aktifitas Fisik semakin meningkat sehingga kadar
Hasil penelitian yang gula dalam darah akan berkurang.
berdasarkan aktifitas fisik yang tidak Pada orang yang jarang
sering didapatkan mayoritas yang berolahraga, zat makanan yang
menderita diabetes melitus masuk ke dalam tubuh tidak terbakar
berjumlah 88 responden (74,5%), tetapi menimbun dalam tubuh
sedangkan minoritas berdasarkan sebagai lemak dan gula. Jika insulin
aktifitas fisik yang sehat berjumlah tidak mencukupi untuk mengubah
30 responden (25,4%). glukosa menjadi energi maka akan
Menurut Lanywati, (2010) timbul Diabetes Melitus. Hasil
Aktivitas fisik dan olahraga dapat penelitian yang sejalan dengan
mengontrol gula darah. Pada saat penelitian Radia Putro Wicaksono,
tubuh melakukan aktifitas, maka 2011 dengan judul Faktor-faktor
sejumlah gula akan dibakar untuk yang berhubungan dengan kejadian
dijadikan tenaga (energi). Sehingga diabetes melitus tipe II di poli klinik
jumlah gula akan berkurang, dan penyakit dalam rumah sakit Dr.
kebutuhan akan insulin juga Kariadi dimana meneliti sebanyak
berkurang. Pada orang yang kurang 30 responden dengan hasil yang
gerak, zat makanan yang masuk ke menderita diabetes melitus
dalam tubuh tidak akan dibakar, berdasarkan aktifitas fisik yang
tetapi hanya akan ditimbun dalam kurang berjumlah 20 responden
tubuh sebagai lemak dan gula. (66,6%), dan berdasarakan aktifitas
Proses pengubahan zat makanan fisik yang cukup berjumlah 10
menjadi lemak dan gula. Proses responden (33,3%).
pengubahan zat makanan menjadi Asumsi penelitian bahwa, manfaat
lemak dan gula memerlukan hormon dariAktifitas Fisik atau berolahraga
insulin. Jika hormon insulin kurang pada diabetes melitus antara lain
mencukupi, maka akan timbul gejala menurunkan kadar gula darah,
penyakit diabetes melitus. Menurut mencegah kegemukan, ikit berperan
Ann, (2011) Berjalan kakilah dalam mengatasi terjadinya
sebanyak mungkin. Tidak hanya komplikasi ganguan lemak darah
sehat, olahraga murah ini juga akan dan peningkatan tekanann darah.
membantu mengkikis berat badan. Pengaruh aktifitas fisk atau
Studi di Finlandia menemukan, berolahraga secara langsung
orang yang sering berolahraga (4 berhubungan dengan peningkatan
jam seminggu atau 35 menit setiap kecepatan glukosa otot. Saat
hari) akan menurunkan risiko berolahraga otot menggunakan
diabetes hingga 80%. Bahkan tanpa glukosa yang tersimpan dalam otot
perlu menurunkan berat badan. dan jika glukosa berkurang otot
Penelitian lain menemukan, latihan mengisi kekoongan dengan
ini akan membantu tubuh kita mengambil glukosa dari darah ini
menggunakan hormone insulin akan mengakibatkan akan
secara lebih efisien dengan menurunnya glukosa darah
sehingga memperbesar pen
gendalian glukosa darah.

37
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

SIMPULAN secara aktif memberikan dukungan


Berdasarkan hasil dari penelitian ini pada klien yang terkena diabetes
faktor yang paling mempengaruhi melitus untuk selalu menjaga
terjadinya diabetes Miliatus yaitu kesehatannya, pola makanan dan
faktor kurangnya aktivitas dan juga selalu melakukan promosi
adanya riwayat keturunan dan pola kesehatan dengan memberikan
makan yang tidak sehat leaflet dan poster – poster tentang
Diabetas miliatus, mendorong klien
untuk aktif mengadakan senam
SARAN
diabetes melitus di halaman
Sebaiknya Pihak Puskesmas perlu
puskesmas.
meningkatkan penyuluhan
bagaimana terjadinya Diabetes
Melitus dan tenaga kesehatan perlu
Makan, Genetik dan Kebiasaan
DAFTAR PUSTAKA Olahraga Terhadap Kejadian
ADA (America Diabetes Diabetes Melitus Tipe IIdi
Assosiation). 2007, Clinical Wilayah Kerja Puskesmas
pratice recommendations report Nusukan, Surakarta.
of the expert commite on the Irawan, Dedi. 2010. Prevalensi dan
diagnosis and slassifi cations of Faktor Resiko Kejadian
Diabetes Mellitus Diabetes care, Diabetes Mellitus Tipe 2 di
USA:P. S4-S24. daerah Urban Indonesia
Afriwandi, (2012). Faktor-faktor (Analisa Data Sekunder
Penyebab Terjadinya Diabetes Riskesdas 2007). Thesis
Melitus di Ruangan Murai RSUD Universitas Indonesia.
Arifin Ahmad Pekanbaru. Tahun KEMENKES RI. 2010. Profil
2012. Kesehatan Indonesia Tahun
Awad N, Langi YA, Pandelaki 2009. Jakarta
K.(2013). Gambaran Faktor Monalisa, T. & Gultom, Y. (2009).
Resiko Pasien Diabetes Melitus Perawatan kaki diabetes,
Tipe II di Poliklinik Endokrin Penatalaksanaan Diabetes
Bagian/SMF FK-Unsrat RSU Melitus Terpadu. Jakarta: Balai
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Penerbit FKUI
Periode Mei 2011-Oktober PERKENI. (2006). Konsensus
2011. Jurnal eBiomedik (eBM). Pengelolaan Dan Pencegahan
2013;1(1):45-9. Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Indonesia. Jakarta : Penerbit
CDC. (2011). Family History as a PERKENI
Tool for Detecting Childern at Pratita, N.D. (2012). Hubungan
Risk for Diabetes and dukungan pasangan dan health
Cardiovacular Disease. Diakses locus of control dengan
pada tanggal 17 april 2013. kepatuhan dalam menjalani
Dinkes Provinsi Riau. 2015. Profil proses pengobatab pada
Kesehatan Provinsi Riau 2015. penderita diabetes mellitus tipe
Provinsi Riau: Dinas Kesehatan 2, jurnal ilmiah mahasiswa
Provinsi Riau. universitas surabaya. Vol. 1 No.
Dinkes Kota Pekanbaru. 2016. Profil 1.
Kesehata Kota Pekanbaru 2016. Prihaningtyas, R, 2013. Hidup manis
Kota Pekanbaru: Dinas dengan Diabetes, panduan
Kesehatan Kota Pekanbaru. lengkap berkawan dengan
Dyan Ayu Marissa Frankilawati, Diabetes, cetakan 1, media
(2013) Hubungan Antara Pola pressindo. Yogyakarta.

38
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya
Tahun 2018

Radia Putra Wicaksono, (2011). Widhiarsi, Estu (2012) Hubungan


Faktor-faktor Yang Antara Pengetahuan Pasien
Berhubungan Dengan Kejadian Tentang Penyakit Diabetes
Diabetes Melitus Tipe II. Melitus dengan Depresi pada
Universitas Diponegoro, Pasien kaki Diabetik di Unit
Semarang. Rawat Jalan RSUD Dr.
Ramachandran, A, dkk (2012). Moewardi. Skripsi thesis,
Trends wis Prevalence of Universitas Muhammadiyah
Diabetes in Asian Countries. Surakarta.
World Jurnal of Diabetes. Vol. 3, World Health Organization. (2015).
Issue 6. India. Diakses 27 Diabetes Programme about
Oktober 2015 dari World Diabetes Day
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc 2015.Diakses15November201
/articles/PMC3382707/ 5darihttp://www.who.int/diabet
Riyanto. 2011, Metodologi Penelitian es/wdd_2015/en/
Kesehatan. Yogyakarta: Mulia.
Septiyanti., dkk (2013). Hubungan
tingkat pengetahuan dengan
sikap perawatan luka diabetes
mellitus menggunakan teknik
Moist Wound Healing.
Soegondo, S. (2009). Prinsip
Penanganan Diabetes, Insulin
dan Obat Hipolikemik Oral
dalam Soegondo, S.,
Soewondo, P.,& Subekti, I.
(Eds.). Penatalaksanaan
Diabetes Melitus Terpadu.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Soewondo, Pradana. 2006.
Ketoasidosis Diabetik. Dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi IV. Jakarta: Fakultad
Kedokteran Universitas
Indonesia, 1874.
Suyono, Slamet. 2007. Patofisiologi
diabetes mellitus dalam:
Waspadi, S, Sukardji, K.
Octariana, M. Pedoman Diet
Diabetes Mellitus. Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta.
Suiraoka, IP. (2012). Penyakit
Degeneratif. Mengenal,
Mencegah dan Mengurangi
Faktor Resiko 9 Penyakit
Degeneratif. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Tiara., dkk (2012). Efektifitas
perawatan luka kaki diabetic
menggunakan balutan modern
di RSUP Sanglah Denpasar dan
Klinik Dhalia Care

39
SCIENTIA JOURNAL
VOL.8 NO. 1 MEI 2019

Anda mungkin juga menyukai