Dosen Pengampu:
Yoma Hatima M.Pd
Oleh Kelompok I:
1. Tarmani Bayuningrat
2. Putri Rekno Sari
3. Nuryati
4. Destia Prima
Tulisan ini juga mampu membuat yang membaca lebih rileks dan biasa
digunakan dalam terapeutik atau ilmu pengobatan psikologis. Tulisan dengan nada
akrab bersifat subjektif atau ‘aku’ sehingga lebih mendalami apa yang terjadi pada
si penulis. Ciri utama dari tulisan bernada akrab adalah riang, ramah, dan tidak
terikat dengan aturan penulisan formal.
Adapun nada yang digunakan dalam jenis tulisan ini harus bersifat objektif
dan menarik. Kalimat tersebut harus mampu menarik pembaca agar tetap membaca
kalimat seterusnya untuk bisa mendapatkan informasi lain yang berkaitan dengan
informasi pada kalimat sebelumnya.
3. Tulisan Bernada Penjelasan
Sekilas mungkin tulisan bernada informatif dengan tulisan bernada
penjelasan terlihat sama, namun sebenarnya kedua jenis nada tulisan ini berbeda.
Tulisan bernada penjelasan bukan hanya sekedar memberikan informasi saja, tapi
lebih kepada menerangkan detail yang ada di dalam tulisan tersebut.
Tak hanya satu karya sastra saja, namun juga beberapa karya sastra lain
yang lebih dikenal dibandingkan dengan karya sastra yang akan dikritik. Hal ini
dapat menjadi acuan atau referensi dalam mengkritik sebuah karya sastra. Setiap
aspek di dalam sebuah karya harus mendapatkan perhatian yang sama porsinya
sehingga tulisan menjadi lebih seimbang.
• Memilih topik
• Membaca pendahuluan
• Bibliografi pendahuluan
• Kerangka pendahuluan
• Membuat catatan
• Menulis naskah pertama
• Dokumentasi
• Mengadakan revisi
• Menulis naskah akhir
• Mengoreksi cetakan percobaan
Daftar Pustaka
https://arisyulantomo.wordpress.com/2013/11/30/laporan-bacaan-yang-
berjudul-menulis-sebagai-suatu-keterampilan-berbahasa/
http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/menulis-sebagai-suatu-cara-
berkomunikasi.html
http://kriswahyuningsih.blogspot.com/2014/07/fungsi-dan-tujuan-
menulis.html
https://pakarkomunikasi.com/jenis-nada-tulisan-dalam-jurnalistik