Anda di halaman 1dari 6

Manusia diciptakan dalam bentuk yang sempurna, yaitu diberi indra yang berfungsi

dengan baik, diantaranya untuk berbicara, menulis, membaca, bahkan menyimak dengan
seksama. Tapi, tanpa kita sadari mereka memilki keterikatan satu sama lain. Agar paham akan
keterikatan itu kita harus paham akan berbicara, membaca, menulis, dan menyimak.
1. Menyimak adalah sesuatu hal yang memiliki tujuan yang pasti, yaitu untuk mendapatkan
intisari dari sesuatu hal yang di simak. Contohnya, ketika dosen sedang menjelaskan mata
kuliah itu harus diperhatikan untuk mendapatkan intisari dari apa yang disampaikan untuk
dapat diterapkan.
Menyimak sendiri terdapat dua sifat yaitu interaktif dan noninteraktif, sifat interaktif yaitu
sesuatu hal yang bisa dilakukan komunikasi antara penyimak dengan pembicara, dalam hal
ini seperti contoh di atas, yaitu komunikasi tanya jawab antara dosen dan mahasiswa atau
dengan mahasiswa lain. Sedangkan sifat noninteraktif sebaliknya dari sifat interaktif, yaitu
hanya menyimak saja tanpa ada komunikasi di dalamnya. Contohnya, ketika seorang sedang
melakukan pidato ataupun sedang menonton televisi, kita hanya menyimak saja.

2. Membaca adalah suatu proses berbahasa yang dilakukan untuk memahami apa yang di
sampaikan dalam bentuk teks. Dalam arti ketika kita membaca novel kita paham akan hal
yang kita baca. Smith (dalam Solkhan, 1987) membagi 4 pemahaman dalam membaca, yaitu:
- Membaca dengan pemahaman literal, yaitu keterampilan membaca dengan
menemukan makna dan kalimat secara langsung
- Membaca dengan interpretasi, yaitu keterampilan membaca yang menerapkan
seseorang untuk berfikir dalam menentukan ide gagasan dan makna dalam bacaan yang
tidak dinyatakan secara langsung
- Membaca dengan kritis, yaitu keterampilan membaca yang memasukan unsur
pemahaman literal dan interpretasi sehingga pembaca dapat menilai secara kritis ide
gagasan dan makna yang disampaikan penulis
- Membaca dengan kreatif, yaitu keterampilan membaca tak hanya pada tingkat literal,
interpretasi ataupun kritis tapi pada tingkat yang lebih tinggi, dalam arti pembaca
mampu menerapkan ide-ide gagasan yang dimilikinya dengan penulis untuk
menciptakan suatu konsep yang baru dari apa yang disampaikan penulis

3. Berbicara adalah sesuatu bentuk meyampaikan pesan dalam bentuk lisan. Seperti yang di
sampaikan oleh Suhendar (1992: 20) berbicara adalah proses perubahan wujud
pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran. Dalam berbicara ada tiga tahapan yang perlu
diperthatikan, yaitu:
- Persiapan, yang mencakup hal menentukan tujuan, menyusun, serta melatih apa yang
ingin disampaikan.
- Pelaksanaan, yang mencakup hal membuka pembicaraan, penyampaian pikiran ide
gagasan, hingga penutupan pembicaraan
- Evaluasi, yaitu tahapan akhir untuk mengoreksi hal yang disampaikan agar kedepannya
bisa diperbaiki dengan cara menonton hasil pelaksanaan atau masukan dari pendengar

4. Menulis adalah

Berdasarkan penjelasan di atas, kita mampu mengidentifikasi hubungan erat antara


keterampilan berbicara, menulis, membaca, dan menyimak. Dalam hal ini menyimak sangat
berikatan erat dengan berbicara, sedangkan membaca sangat berkaitan dengan menulis.
Manusia diciptakan dalam bentuk yang sempurna, yaitu diberi indra yang berfungsi
sebagaimana mestinya, diantaranya berfungsi untuk berbicara, menulis, membaca,
bahkan dalam hal  menyimak. Disadari atau tidak keterampilan tersebut memilki
keterikatan satu sama lain. Agar paham akan keterikatan itu kita harus paham akan hal
berbicara, membaca, menulis, dan menyimak. Berikut penjelesannya:

1. Menyimak adalah sesuatu hal yang memiliki tujuan yang pasti, yaitu untuk
mendapatkan intisari dari sesuatu hal yang di simak.

Contohnya: Ketika dosen sedang menjelaskan mata kuliah itu harus diperhatikan untuk
mendapatkan intisari dari apa yang disampaikan untuk dapat diterapkan.

Menyimak sendiri terdapat dua sifat yaitu interaktif dan noninteraktif, yaitu:

 sifat interaktif yaitu sesuatu hal yang bisa dilakukan dengan komunikasi antara
penyimak dan pembicara, dalam hal ini seperti contoh di atas, yaitu komunikasi
tanya jawab antara dosen dan mahasiswa atau dengan mahasiswa lain.
 sifat noninteraktif sebaliknya dari sifat interaktif, yaitu hanya menyimak saja
tanpa ada komunikasi di dalamnya. Contohnya, ketika seorang sedang
melakukan pidato ataupun sedang menonton televisi, kita hanya menyimak saja.

2. Membaca adalah suatu proses berbahasa yang dilakukan untuk memahami apa yang
di sampaikan dalam bentuk teks. Dalam arti ketika kita membaca novel kita paham akan
hal yang kita baca. Smith (dalam Solkhan, 1987) membagi 4 pemahaman dalam
membaca, yaitu:

 Membaca dengan pemahaman literal, yaitu keterampilan membaca dengan


menemukan makna dan kalimat secara langsung
 Membaca dengan interpretasi, yaitu keterampilan membaca yang menerapkan
seseorang untuk berfikir dalam menentukan ide gagasan dan makna dalam
bacaan yang tidak dinyatakan secara langsung
 Membaca dengan kritis, yaitu keterampilan membaca yang memasukan unsur
pemahaman literal dan interpretasi sehingga pembaca dapat menilai secara kritis
ide gagasan dan makna yang disampaikan penulis
 Membaca dengan kreatif, yaitu keterampilan membaca tak hanya pada tingkat
literal, interpretasi ataupun kritis tapi pada tingkat yang lebih tinggi, dalam arti
pembaca mampu menerapkan ide-ide gagasan yang dimilikinya dengan penulis
untuk menciptakan suatu konsep yang baru dari apa yang disampaikan penulis

 3. Berbicara adalah sesuatu bentuk meyampaikan pesan dalam bentuk lisan. Seperti


yang di sampaikan oleh Suhendar (1992: 20) berbicara adalah proses perubahan wujud
pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran. Dalam berbicara ada tiga tahapan yang perlu
diperhatikan, yaitu:

 Persiapan, yang mencakup hal menentukan tujuan, menyusun, serta melatih apa
yang ingin disampaikan.
 Pelaksanaan, yang mencakup hal membuka pembicaraan, penyampaian pikiran
ide gagasan, hingga penutupan pembicaraan
 Evaluasi, yaitu tahapan akhir untuk mengoreksi hal yang disampaikan agar
kedepannya bisa diperbaiki dengan cara menonton hasil pelaksanaan atau
masukan dari pendengar

4. Menulis adalah suatu keterampilan bahasa yang penyampaian pesannya melalui


tulisan. Dalam Penyamapaian tulisan ada tiga tahapan yang harus dilakukan agar
terciptanya tulisan yang berkualitas. yaitu:

 prapenulisan, yaitu menyiapkan ide gagasan, mengorganisir terhadap


tulisannya, dan menentukan siapa tulisan ini akan di baca
 penulisan, yaitu menyusun dan melakukan penulisan sesuai topik yang akan
dibahas, dalam hal ini bisa berupa draf
 pascapenulisan, yaitu mengoreksi tulisannya bila ada yang perlu ditambah atau
di kurangi, agar menjadi tulisan yang baik/berkualitas

Beberapa pandangan ahli tentang menulis:

 Hofferman dan Lincoln, berpendapat Menulis merupakan suatu proses. Pada


waktu menulis seseorang memerlukan  lebih banyak waktu untuk berfikir,
menuangkan ide-idenya di atas kertas dengan cara mengembangkan topik,
memilih kata-kata, membaca kembali apa yang ditulisnya, memikirkanya,
mempertimbangkannya, dan memperbaikinya.
 Richek, dkk., (1989) berpendapat Penulis yang baik tidak menghasilkan tulisan
dengan cara yang mudah atau sekali jadi, melainkan melalui tahapan-tahapan
yang panjang.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita mampu mengidentifikasi hubungan erat antara


keterampilan berbicara, menulis, membaca, dan menyimak. Dalam hal ini menyimak
sangat berkaitan erat dengan berbicara, sedangkan membaca sangat berkaitan dengan
menulis. (seperti yang ada di tabel 1.5 Hubungan Keterampilan Berbahasa)
Sumber gambar : Santoso, Anang, dkk. Bahasa Indonesia (BMP); Hal. 1.33/MKWU4108/3
SKS. Tanggerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka

Karena proses menyimak itulah seseorang dapat mengumpulkan berbagai informasi


dan pengetahuan untuk seseorang meningkatkan proses kelancaran
berbicara. Sedangkan dengan seseorang banyak membaca dari berbagai sumber, orang
dapat refensi dan ide gagasan dalam hal menulis yang baik.

Berdasarkan  gambar Tabel 1.5 tersebut, keterampilan memiliki dua sifat. Yaitu,


sifatnya menyimak dan membaca merupakan  reseptif,  yang berarti ketika seseorang
membaca dapat memperoleh pemahaman yang baik karena proses menyimak dengan
baik pula. Sedangkan berbicara dan menulis  merupakan  Produktif, yang berarti
seseorang pembicara yang baik yaitu orang yang mempersiapkan dengan baik pula
melalui menulis poin-poin yang ingin disampaikan, seperti yang sudah dijelaskan dalam
uraian tahapan-tahapan yang ada di poin berbicara dan menulis.

Dari hubungan keterampilan dan sifatnya, ternyata reseptif dan produktif memiliki
kaitan juga. Misal, menyimak dan menulis (dari menyimak kita bisa menuangkan ide
gagasan ke dalam tulisan). Membaca dan berbicara (Dari membaca kita dapat
mengungkapkan hal yang kita baca tentu dapat di pertanggungjawabkan sumbernya) .
Jadi, sebenarnya semua keterampilan menyimak, menulis, membaca, dan berbicara
mempunyai keterikatan satu sama lain,

Terimakasih

Sumber referensi:

Santoso, Anang, dkk. Bahasa Indonesia (BMP); Hal. 1.23-1.37/MKWU4108/3 SKS.


Tanggerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai