Anda di halaman 1dari 36

Nama : ROY SUGARA

NIM : 837744013
Mata Kuliah : Keterampilan Menulis

RANGKUMAN KETERMAPILAN
MENULIS
 
 
MODUL 1
Menulis dan Penalaran

Hubungan Menulis dengan Keterampilan Berbahasa yang lain Keempat komponen itu adalah
menyimak, berbicara, membaca menulis dan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Mari kita simak
keempat komponen tersebut yang diberikan melalui matrik berikut.

Tabel 1.1.
Hubungan Antara aspek Keterampilan Berbahasa

lisan dan Tertulis dan Tidak


Keterampilan Berbahasa Langsung Langsung
Aktif Reseptif
(menerima pesan ) Menyimak Membaca
Aktif Produktif
(menyampaikan pesan ) Berbicara Menulis
 

Berdasarkan tabel di atas, cobalah Anda jelaskan hubungan antar keempat aspek keterampilan
berbahasa tersebut!

Hubungan Menulis dengan Membaca


Menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis . pesan yang dimunilmikan penulisdan
diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambang bahasa yang dituliskan.  Menurut Goodman  4)
(687) dan Tierney (1983 dalam’Fompakin dan Hoskiason, 1995)-baca-tulis  merupakan Suatu
kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca dan pembaca sebagai penulis . penulispun
melakukan berbagai kegiatan mernbaca, lainnya. demikian  karena ketika membaca “Cara tidak
sadar pembaca “membaca seperti penulis “. (1982). pembaca sebagai penulis . Artinya, ketika
berlangsung kegiatan membaca, pembaca melakukan aktivitas seperti yang dilakukan penulis .
membaca menemukan topik dan tujuan tujuan , gagasan dan kata antar gagasan , dan kejelasan
uraian, serta mengorganisasikan bacaan, memecahkan masalah ,dan memperbaiki simpulan
bacaannya.
2. Hubungan Menulis dengan Menyimak
Sewaktu menulis , seseorang butuh atau informasi  untuk tujuan nya. Hal itu dapat diperolehnya dari
berbagai sumber : sumber tercetak seperti buku, majalah, Surat kabar, jurnal , atau laporan, dan
juga sumber tak tercetak seperti radio, televisi, ceramah, pidato, wawancara, diakui, dan obrolan. Jika
dari sumber tercetak informasi  itu diperoleh dengan membaca, maka dari sumber tak tercetak
perolehan informasi  itu dilakukan dengan menyimak. Melalui menyimak ini penulis tidak hanya
memperoleh ide atau informasi  untuk tujuan nya, tetapi juga menginapiraai tata saji dan struktur
penyampaian lisan  yang menarik hatinya, yang akan berguna untuk aktivitas menulisnya.
3.  Hubungan Menulisdengan Berbicara
Antara Menulis dan berbicara keduanya merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif
produktif. Artinya, penulis dan pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada
pihak lain. Untuk lebih jelasnya mari kita simak perian dalam matrik berikut.

Tabel 1.2.

Perbedaan Berbicara dan Menulis

Aspek
Pembeda   Berbicara   Menulis

  Komunikasi  terjadi Secara


langsung , pembicara dan Komunikasi  terjadi tidak langsung , penulis
penyimak bersemuka dan pembaca tersekat ruang dan waktu
  1. 1.
(berhadapan) Pembicara tampil Penulis tampil setelah tujuan nya dianggap
langsung  dengan segala kelebihan siap. Dia memiliki waktu yang cukup leluasa
Kecaraan 2. dan kekurangannya . untuk menyiapkan tujuan  sebaik –baiknya

Aspek

Pernbelajara
n   Berbicara Menulis

Tanggapan penyimak

(paham/tidak paham,suka/tidak 3.Tanggapan pembaca terhadapat tujuannya


suka) dapat ditangkap secara tidak   

  3. langsung , saat itu juga    dapat diperoleh seketika

Berdasarkan` tanggapan itu,

pembicara secaralangsung  dapat 4. Penulistidak dapat memperbaiki  Kekurangan


segera mengubah atau atau kesalahan tujuan  yang telah
  4. memperbaiki pembicaraannya dipublikasikan dengan cepat

  1. Pembicara mengungkapkan 1.Penulismenyampaikan pesannya Secara


tertulis
Media pesannya secaralisan

Dalam berbicara, unsur nonverbal 2.Dalam menulis , penulishanya dapat


seperti seara,n-Arnik, pandangan,
dan gerak, dapat secara langsung
menggunakan gambar atau flustrasi,gaya dan
racikan bahasa, serta kaidah  penulisan untuk
digunakan untuk memper-jelas, memperjelas, mempertegas , dan menarik
perhatian
mempertegas , dan menarik
  2. perhatian penyimak. pembaca

          
 
Perbedaan utama antara kedua ragam bahasa itu tercetak pada tiga hal.

Pertama,
Dalam berbahasa tulis , orang yang diajak berbahasa tidak hadir di depan kita. Implikasinya; bahasa
yang kita gunakan harus lebih jelas karena penyampaian kita satu arah dan tidak dapat disertai 
dengan unsur -unsur nonverbal. Di dalam ragam bahasa lisan, karena biasanya pembicara dan
penyimak berada dalam konteks  yang bersemuka (face to face communication), unsur -unsur itu
kadang-kadang dapat ditanggalkan (Moeliono, 1989:145-147).

Kedua,
perbedaan kedua terletak pada unsur -unsur nonverbal (non bahasa ) — seperti tinggi rendah,
panjang pendek, dan lembut kerasnya suara, serta irama kalimat — yang menyertai pembicaraan,
yang sulit  dilambangkan secara tertulis . Perbedaan lain keduanya terletak pada sajian ide atau
gagasan . Dalam ragam lisan , sajian ide itu tidak sejelas dalam tujuan
4. Ragan Wacana
Suatu  tujuan  atau karangan secara umum mengandung dua hal, yaitu isi dan cara pengungkapan
atau penyajian. Keduanya saling mempengaruhi. substansi sebuah tujuan  dan tujuan penulis an akan
menentukan Cara pengungkapan — apakah lebih bersifat formal atau informal — dan ragam wacana
yang akan digunakan — apakah lebih bersifat naratif, ekapoaitoria, argumentatif; atau persuasif .
Begitu pula, ragam wacana yang dipilih akan mempengaruhi isi — jenis  informasi  dan
pengorganisasi an — pengungkapan, dun tata saji tujuan .  Mari kita bahaa secaraaingkat ragam
karangan di atas satu persatu .

1. Deskripsi  
Deskripsi  adalah ragam wacana yang melukiakan atau menggarnbarkan’ 14Suatu berdasare -kesan 
dari  pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulis nya. Sasaran nya adalah menciptakan atau
memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga dia seolah -olah melihat,
Mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.

2.  Narasi
Narasi  ada bagian wacana yang menceriterakan proses  kejadian suatu peristiwa . Sasarannya adalah
memberikan gambaran yang  penjelasannya kepada pembaca mengenai  frase,  langkah, urutan, atau
rangkaian terjadinya Bentuk karangan ini dapat kita temukan misalnyapada karya drama, biografi
atau autobiografi, laporan peristiwa , serta resep prosa atau   cara membuat dan -melakukan sesuatu
hal. Sebagai contoh simaklah kutipan berikut, dan jelaskan mengapa disebut wacana Narasi!

Conloh 1
Myrna masuk ke dalam mobil. Dan Bu Purwo yang berdiri di depan rumah, melihat dengan papas
hati. Setelah mobil itu hilang di ujung jalan sana, Bu Purwo berbalik ke arah pintu yang sedang
ditutup pelan-pelan oleh Astria .

3. Eksplorasi  (Paparan)
Eksplorasi  adalah ragam wacana yang ddimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau
menguraikan sesuatuhal yang dapat memperluas  atau menambah  pengetahuan dan pandangan
pembacanya. Sasarannya adalah menginformasi kan sesuatutanpa ada maksud mempengaruhi
pikiran, perasaan , dan sikap  pembacanya. Fakta dan ilustrasi  yang disampaikan penulissekedar
memperjelas apa yang akan diaampaikannya.

Contoh 2
Kawasan Kebon Sirih , Jakarta Pusat, mulai awal Juni 2001, dijadikan objek wiaata malam. Lokaainya
terletak sepanjang Jalan Jaksa dan Jalan Wahid Hasyim hingga persimpangan di depan Hotel Cemara.
Wisata malam ini dijadwalkan setiap sabtu malam, mulai pukul 18.00 hingga 02.00. Kegiatan yang
akan digelar berupa pertunjukan kesenian, penjajaan makanan, dan cindera mata.
4 Argumentasi (Pembahasan atau Pembuktian)
Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai
kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya. Karena tujuannya meyakinkan pendapat atau
pemikiran pembaca, maka penulisakan menyajikan secaralogis , kritia, dan sistematis  bukti-bukti
yang dapat memperkuat keobjektifan dan kebenaran yang disampaikannya  sehingga dapat
menghapus konflik dan keraguan pembaca terhadapat pendapat penulis .

Contoh 3
selama 30 tahun. lebih Kebijakan komunikasi  yang dibangun pemerintah melalui komunikasi  top-
down, telah membuat masyarakat tidak memiliki keaempatan untuk mengembangkan haaratnya
dengan baik. Lembaga komunikasi  yang ada tidak aepenuhnya mampu menyalurkan aapiraai msaya
rakat, terutama di pedesaan .
5 . Persuasi
Persuasi  adalah ragam wacana yang ditujukan untuk mempengaruhi olkiap dan pendapat pembaca
mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulis nya. Berbeda dengan argumentasi yang
pendekatannya bersifat mional dan diarahkan untuk mencapai Suatu kebenaran, persuasi  lebih
manggunakan pendekatan emoaional. Seperti argumentasi, persuasi  juga menggunakan bukti atau
fakta.

Menulis sebagai Proses


Pendekatan frekuensi menyatakan bahwa banyaknya latihan mengarang, sekali pun tidak dikoreksi
(seperti buku harian atau Surat), akan membantu meningkatkan keterampilan menulis seseorang .
Pendekatan gramatikal berpendapat bahwa pengetahuan orang mengenai struktur bahasa akan
mempercepat kemahiran orang – dalam menulis .
Pendekatan koreksi  berkata bahwa seseorang menjadi penulis karena dia menerima banyak koreksi
atau masukan yang diperoleh atas tujuannya.
Pendekatan formal mengungkapkan bahwa keterampilan Menulisakan diperoleh bila pengetahuan ,
pengalineaan, pewacanaan, serta konversi atau aturan penulis an dikuaaai dengan baik. Menulis
sebagai suatu aktivitas yang berproses , tidak tercakup dalam berbagai pendekatan di atas. Sebagai
proses , Menulis merupakan aerangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase yaitu
fase prapenulisan (persiapan ), penulisan (pengembangan isi karangan), dan pas capenulis an (telaah
dan revisi atau penyempurnaan tujuan ). Menurut Barra (1983:829-831), pendekatan proses  dalam
menulis , terutama bagi penulispemula, mudah diikuti.
1. Tahap prapenulisan
Tahap ini merupakan fase persiapan  menulis , seperti halnya pemanasan (warming up) bagi orang
yang berolahraga.
 Apakah mengarang itu perlu persiapan ?
 Apa’saja  yang harus diperaiapkan?
 pengalaman Anda sendiri almana?
Tujuannya adalah untuk mengembangkan isi serta mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam
Menulis sehingga apa yang ingin ditulisdapat disajikan dengan baik.

Menemukan  topik
Topik adalah pokok persoalan atau permaaatahan yang menjiwai aeluruh kmangan. Ada pertanyaan
pemicu yang dapat digunakan untuk mencari, Misalnya : “Saya mau Menulis apa? Apa yang akan saya
tulis ? Tujuan  saya Man berbicara tentang apa?” Nah, jawaban atas pertanyaan itu berisi topik
karangan.
Mempertimbangkqn maksud atau tujuan penulisan
Setelah mendapatkan topik yang baik, langkah selanjutnya adalah menentukan maksud atau tujuan
penulis an. Untuk membantu kita merumuakan tujuan, kita dapat bertanya pada dirisendiri , “Apakah
tujuan saya Menulistopik karangan ini? Mengapa saya Menuliskarangan dengan topik ini? Dalam
rangka apa saya Menuliskarangan ini?”

Mentperhalikan sasaran karangan (pembaca)


Kalau kita Menulis Surat, misalnya , kita pas ti berharap pembaca Surat dapat membaca, memahami,
dan mereapon tujuan  kita. Agar isi tujuan  itu kepada pembaca, kita harus memperhatikan siapa 
yang akan mcinbaca karangan kita, bagaimana level pendidikan dan status sosialnya , serta  apa yang
diperlukannya  Britton (1975 dalam Tompkina dan Hoakiaaon, 1995) menyatakan bahwa
koberhasilan Menulisdipengaruhi oleh ketepatan pemahaman penulisterhadapatpembaca tujuan
nya. Kemampuan ini memungkinkan kita sebagai penulisuntuk memilih informasi  serta cara
penyajian yang sesuai .

Mengumpulkan informasi  pendukung


Ketika akan menulis , kita tidak selalu memiliki bahan dan informasi  yang benar-benar alap dan
lengkap. Itulah sebabnya , sebelum menulis kita  Sumbernya dari mana? Banyak! Bisa dari bacaan,
pengamatan, wawancara, serta pengetahuan dan pengalaman sendiri atau orang lain. Tanga
pengetahuan dan wawaaan yang memadai, maka tujuan  kita akan dangkal dan kurang bermakna.
Jangan-jangan yang kita sampaikan hanya informasi  umum, bahkan uaang, yang telah diketahui lebih
banyak dari apa yang kita aajikan. Karena itulah, peneluauran dan pengumpulan informasi  sebagai
bahan tujuan  sangat diperlukan.

Mengorganisasikan ide dan informasi


Setelah kita memilih topik, menentukan tujuan dan corak wacana, mempertimbangkan kernampuan
dan kebutuhan pembaca, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasi kan atau menata ide-ide
karangan agar menjadi aaling bertaut, runtut, dan padu.

2. Tahap Penulisan
Isi karangan  menyajikan bahasan topik atau ide utama karangan, berikut hal yang memperjelas atau
mendukung ide tersebut seperticontoh, Ilustrasi , informasi , bukti, atau atasan. Akbk
karangan berfungsi untuk mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan melalui
perangkuman atuu penekanan ide-ide penting.
3. Tahap Pasca penulisan
Fase ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita hasilkan. Kegiatannya
terdiri ataspenyuntingan dan perbaikan (revisi). Kegiatan ini bisa terjadi beberapa
kali. penyuntingan  adalah pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan sepertiejaan,
pungtuasi, diksi, pengalimatan, pengalineaan, gaya bahasa  , pencatatan kepuatakaan, dan konversi
penulis an lainnya. Adapun revisi atau perbaikan  lebih mengarah pada pemerikaaan dan perbaikan
isi karangan. Menulis adalah kegiatan komunikasi  berupa penyampaian pesan secaratertulis  kepada
pihak lain. “Aktivitas Menulismelibatkan unsur penulissebagai penyampai pesan , pesan atau isi
tujuan , saluran  atau media tujuan , dan pembaca sebagai penerima pesan . sebagai Suatu
keterampilan berbahasa , Menulismerupakan kegiatan yang kompleka karena penulisdituntut untuk
dapat menyuaun. dan nicngorganisasi kan isi tujuan nya serta menuangkannya dalam formulaai
ragam bahasa tulis  dan konversi penulis an lainnya. Di balik kerumitannya, Menulis mengandung
banyak manfaat bagi pengenibangan mental,, intelektual, dan aocial seseorang .
 

KEGIATAN BELAJAR 2
Penalaran

Bagi penyampai pesan (pembicara atau penulis ), nasihat itu mengingatkan agar penyampaian
sesuatu(pesan ) diungkapkan dengan jelas, runtut, logis, jujur, serta dapat dimengerti oleh orang lain.
Untuk itu, diperlukan kemampuan bernalar dan berbahasa yang balk. Laga-laga, kemampuan itu
hanya dapat diperoleh melalui proses  belajar dan berlatih berbahasa yang sungguh -sungguh  dan
sistematis.

Contoh 4
“Komunikasi  adalah penyampaian isi pikiran, perasaan , clan kemauan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa  . Tangga bahasa manusia  tidak bisa berkomunikasi . Kita memerlukan
simbol  untuk dapat berkomunikasi  dengan orang lain. Namun, berkomunikasi  itu ternyata tidak
selalusesuai hasilnya dengan yang kita harapkan. Tidak semua orang paham dengan maksud kita
yang disampaikan kepadanya.

Contoh  5
kajian sebuah lembaga asing menyatakan bahwa Indonesia  adalah rapru dengan tingkat korupsi
tertinggi di Asia. Berita itu menyakitkan kita. Wonesia yang dikenal sebagai bangsa yang santun dan
agamis , tercoreng hitam. Kita semua tabu bahwa korupsi itu memang ada. Bahkan, dapat dikatakan
sudah membudaya. Tujuan  pada contoh (5) lebih baik dari pada contoh (4). Pada contoh (5), urutan
penyajian tertata dengan runtut, tidak inclompat-lompat.

Contoh 6
Rasyid adalah seorang anak muda yang auka sekali  membaca buku-buku aejarah, terutama yang
berkenaan dengan kisah orang-orang beaar. la telah membaca buku tentang Thomas A. Edison,
Winston Churchill, Mahatma Gandhi, M. Ali Jinah, Al Gazali, Ahakeapeare, M. Iqbal, K.H. A. Dahlan,
H.O.A Cokroaminoto, K.H. Hasyim Asy’ari, Martin Luther, R.A. Kartini, Aoekarno, dan B.J. Habibie.

Contoh 7
Penalaran dengan sebuah pernyataan  yang tertulis  pada sebuah modul mata kuliah Teori
Belajar Bahasa 
Kesamaan itu ialah kesuksesan .hanya dapat di.capai melalui kerja sama dan kesabaran. Dari situ, dia
berkesimpulan bahwa untuk menjadi Orang beaar, seseorang meati mau bekerja keras dan tabah.
Kalau kita gambarkan, proses  penalaran yang dilakukan oleh Rasyid adalah sebagai berikut
 

 
 

berangkat dari suatu pengetahuan (pernyataan , teori, atau kesimpulan ). Lalu, dia mencari berbagai
data yang dapat – membuktikan kebenaran pengetahuannya itu. Dia mendapatkannya, dan
menyimpulkan kembali hasil pembuktiannya atau penegasan atas kebenaran atau kesalahan
pengetahuan pertama. 

Dengan kata lain, penalaran adalah proses  berpikir yang sistematik dan logis  untuk memperoleh
sebuah kesimpulan (pengetahuan atau keyakinan). Bahan pogunibilan kesimpulan itu dapat berupa
fakta, informasi , pengalaman, atau pvndupat para ahli (otoritas).

Penalaran Induktif dan Coraknya


Penalaran induktif dapat dilakukan dengan’ tiga cara: generlisasi , atau hubungan kauaal (sebab
akibat).

 Generlisasi
Generlisasi  atau perampatan ialah proses  penalaran yang bertolak dari jumlah  gejala atau peristiwa
yang aerupa untuk menarik kesimpulan  “mengirimi semua atau sebagian  dari gejala atau peristiwa
itu. Apakah gejala atau peristiwa yang digunakan sebagai bahan generlisasi  merupakan contoh yang
baik, yang dapat mewakili keaeluruhan atau bagian yang dikenai generlisasi ? Contoh, Anda
akan,meneliti anak-anak remaja pelaku kriminal. sampel yang dipilih ialah para remaja pelaku
kriminal dari keluarga yang orang tuanya miskin atau sangat kaya.
Contoh  8

“Pura peneliti dari Univeraity of Minneaota melakukan kajian untuk mencari formula yang dapat
mengurangi resiko kematian akibat penyakit jantung. Mereka meneliti 34.486 wanita pas
camenopause. Sebagian  dari mereka (diminta untuk mengkonsumsi banyak kacang-kacangan,
minyak aayuran, dan murgarin, yang banyak mengandung vitamin K. Dari studi itu ditemukan oiling
yang memakan makanan yang banyak mengandung vitamin E, memiliki  resiko kematian akibat
penyakit jantung yang lebih rendah 50% diinginkan  dengan orang yang sedikit mengkonsumsi
makanan seperti
2. Analogi
Analogi yang dimaksud di sini adalah analogi induktif atau analogi logis . Analogi induktif (kias)
adalah suatu proses  penalaran yang bertolak dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu sama
lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan . Karena titik tolak penalaran ini adalah
kesamaan karakteristikdi antara dua hal, maka kesimpulan nya akan menyiratkan “Apa yang berlaku
pada satu hal akan Pula berlaku untuk hal lainnya.” Dengan demikian, dasarkesimpulan yang
digunakan merupakan ciri pokok atau eaenaial yang berhubungan erat dari dua hal yang
dianalogikan.
Contoh 9
“Dr. Maria C. Diamond tertarik untuk meneliti pengaruh pil kontrasepsi terhadapat
pertumbuhan cerebral cortex wanita, sebuah bagian otak yang mengatur kecerdaaan. Dia
menginjekai sejumlah  tikua betina dengan sebuah hormon yang isinya aerupa dengan pil. Hasilnya,
tikua-tikua itu memperlihatkan pertumbuhan cerebral cortex yang sangatrendah dibandingkan
dengan ti kua-tikua yang tidak diberi hormon itu Berdasarkan studi itu, Dr. Diamond, seorang
profeaor anatomi dari Univeraity of
 
 
MODUL 2
Kalimat Efektif
KEGIATAN BELAJAR  I
Pilihan Kata

Pilihan kata yang digunakan dalam 2 kalimat

 Kalau ada yang ditanyakan ,silahkan !


 Kalau ada yan bertanya , silahkan !
Kaliamat  ( 1 ) adalah kalimat yang tidak efektif. 

Berdasarkan logika , dalam kalimat itu mengandung pengertian bahwa yang disilahkan adalah yang
ditanyakan . Dan kalimat ( 2 ) adalah kalimat yang efektif

Dalam kalimat itu mengandung pengertian bahwa yang disilahkan adalah yang bertanya.

Penggunaan Kata – Kata Yang Bersinonim

Bermakna Umum Bermakna Khusus


Buku Kitab

Pemberian sedekah

Bersenang – senang Berpesta

Bersekolah Berkuliah

Unjian Tentamen

Guru Dosen

Pelajar / siswa Mahsiswa

Kita  perlu mempertimbangkan prinsip – prinsip penggunaan kata dengan memilih kata yang sesuai
dengan kebutuhan komunikasi

Anak saya tidak dapat menghadiri peata itu karena ada ujian. ( siswa yg dibawah PG )

Anak saya tidak dapat menghadiri peata itu karena ada tentramen. ( Mahasiswa )

Kedua jenis  sinonim adalah sinonim yang perbedaannya terletak pada intenaitaa makna. 

Daftar sinonim
Lebih intensif Kurang intensif
Meneliti Memeriksa , mempelajari

Memeriksa Melihat

Melihat Melirik

Menjenguk Menengok

Mengganggu Mengacau 

Contoh

Setiap pembeli berhak untuk menentukan pilihan barang. Karena itu berhak pula meneliti barang
yang dibelinya.

Setiap pembeli berhak untuk menentkan pilihan barang . karena itu berhak  pula untuk memerikaa
barang yang akan dibelinya.

Daftar sinonim berbeda makna emotif

Lebih Emotif Kurang Emotif


Bengis Kejam

Nyaman Enak

Duka sedih , susah

Ikhlas lega

Dampak kalimat emotifnya

Umum Teknis
Dubur Anus

Urine Air kencig

Nomina Kata benda


Verba  Kata kerja

Mutasi Perpindahan

Amputasi Potong

Renovasi Perbaikan

Kata berciri baku

Lesikon Baku Lesikon Tidak Baku


Berkata Bilang

Membuat Membikin

Hanya Cumak,cuman

Tetapi Tapi

Karena Lantaran

Beri Kasi,kasih

Sudah   Udah

Tidak Nggak, ndak

Bagi  Buat

Lepas   Copot

Suku cadang Onderdil

Kalimat ( 1 ) berikut berunsur kata  – kata baku , sedangkan kalimat ( 2 ) berisi kata – kata tidak baku

(1).  Bagi  saya , hal yang dibicarakan itu bukan hal yang baru , tetapi sangatpenting dan  

        diperlukan

(2).  Buat  saya , hal yang dibincangkan itu bukan hal yang baru , tetapi sangatpenting dan  

        Diperlukan
PENGGUNAAN KATA SECARA HEMAT

Pengunaan kata dalam kalimat  2 lebih hemat dari kata dalam kalimat 1

(1).  Nilai Stia tersebut diatasmenjadi pedoman dan dasarpegangan hidup bagi setiap warga

        Negara  Indonesia .

(2).  Nilai Stia tersebut diatas menjadi pedoman dan dasarpegangan hidup bagi setiap warga

        Negara  Indonesia .

PENGGUNAAN KATA SECARA KONSISTEN


Kata – kata bercetak tebal pada contoh 1 menunjukkan konsisten ai sedangkan kata- kata pada
contoh 2 menunjukkan inkonsisten

(1).  Pelucutan aenjata di wilayah Boania itu tidak terpenting bagi mualim Boania .

        Bagi mereka , yang terpenting  adalah pencabutan embargo peraenjatasn.

(2).  Pelucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi mualim Boania .

 
KEGIATAN BELAJAR  2
Pengembangan Kalimat Efektif
PERSYARATAN KALIMAT EFEKTIF

KATA PENYUSUN KALIMAT EFEKTIF


Untuk menguaaai kemahiran Menulis diperlukan latihan , latihan ,dan sekali lagi latihan Anda
berdarah seniman . Anda punya bakat seni . Anda akan menjadi aeniman jika mau. Rhonald
sangataman . Teknologi micrograin Rhonald memberikan perlindungan makaimum bagi lambung.
Aedemikian aman hingga kita perlu Rhonald – Rhonald diminum setiap aaat.
Pengulangan dapat dilakukan dalam menonjolkan informasi  pada sebuah kalimat dengan ainonim ,
sepertiyang terlihat pada no. 1 dan 2 da  dapat juga pada untaian kalimat , seperti pada contoh 3

Penyejajaran dapat dilakukan dalam untaian malimat sepertipada contoh berikut :

 Penelitian dilakukan dengan tiga tahap yakni menyuaunan propoaal, melakaanaan penelitian
, dan membuat pelaporan
 Penelitian dilakukan dengan tiga tahap yakni menyuaunan propoaal, melakaanaan penelitian
, dan membuat pelaporan
 
MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR  1
Perancangan Karangan
 

PENENTUAN TOPIK KARANGAN


Topik karangan berbeda dengan topik karangan . Tema karangan adalah gagasandasar yang
mendasari sebuah karangan. tema  merupakan gagasandasaryang menjadi gagasandasaryang
menjadi tumpuan topik . Tema adalah gagasan sentral menjiwai seluruh isi karangan. Topik dapat
dijabarkan menjadi rincian materi topik.

Kemanfaatan
Banyak contoh topik dapat ditentukan berdasarkan hasil analisa kebutuhan pembaca . Dalam kondisi
mahalnya harga obat – obatan produksi pabrik yang menyebabkan banyak orang tidak mampu
membeli obat, topik yang dibtuhkan oleh banyak orang adalah “ pengobatan alternative “ , Topik “
Pengobatan dengan jamu tradisional ” bahkan ada topik sama spesifik  

Kemenarikan
Kemanfaatan suatu topik merupakan adalah satu daya tarik suatu topik karena akan tertarik
terhadapat suatu tujuan  karena ada manfaat yang diperolehnya. Cara memerumuakan judul
karangan yang baik hendaknya memenuji perayaratn sbb:

Judul karangan
Ada baiknya Anda tahu tentang cara merumuakan judul karangan. Sebagaimana dikemukakan Qleh
Keraf (1984), judul karaffgan yang baik hendaknya memenuhi perayaratan berikut.

 Judul karangan harus bertalian dengan dan mencerminkan isi karangan.


 Judul karangan dirumuakan aedemikian rupa sehingga dapat merangaang keinginan
pembaca untuk memaharni isi karangan.
 Judul karangan diuaahakan merangaang pembaca untuk mengetahui isi karangan.
 Judul karangan disajikan secaraaingkat dalam bentuk fraaa. Dapat diberi penjelasan bahwa
judul sebuah karangan dirumuakan dengan prinsip “aeaingkat mungkin aepanjang perlu”.
PENENTUAN TUJUAN PENULISAN
3. Fisibilitas

Dengan kata lain, topik yang Anda pilih adalah topik yang fisibel, yang dapat Anda uraikan menjadi
karangan. Fisibilitas ditentukan oleh kemampuan penulis . Karma itu, dalam memilih topik, tanyakan
pada diri sendiri apakah topik yang akan Anda pilih dapat Anda kerjakan dalam menulis kan
karangan. Dalam kata itu, kriteriakriteria berikut dapat Anda terapkan.

Pertama,
Hal itu berarti bahwa kegiatan Menulis adalah kegiatan mengungkapkan apa yang diketahui oleh
pengarang. Dengan demikian, topik yang dipilih adalah topik yang benar-benar diketahui oleh
pengarang

Kedua,
topik yang fisibel adalah topik yang cakupannya layak dalam pengertian tidak terlalu luas .
tujuan -tujuan tersebut merupakan tujuan umum penulisyang ditentukan enia karangan. Di aamping
itu, ada tujuan khusus yang ~ditentukan oleh karangan yang khas. tujuan apa yang inginkan.

C. PENYUSUNAN RANCANGAN KARANGAN


Penyusunan rancangan karangan adalah langkah kegiatan prapenulissetelah penentuan topik.
Tahukah Anda langkah-langkah terinci yang Anda lakukan dalam menyuaun rancangan karangan itu?
Mungkin sudah memiliki pengalaman dalam menyuaun karangan.

Kerangka karangan (out line) adalah kerangka tulisnya menggambarkan bagian-bagian atau butir-
butir isi karangan dalam yang sistematis . Gambaran isi yang demikian itu menampakkan butir-butir
isi karangan dalam, hubungannya dengan buta butir yang lain. Dalam kerangka karangan itu akan
tampak butir-butir karangan yang menggambarkan (1) aub-aubtopik, karangan baik dari jumlah dan
jenis nya, (2) urutan sub-subtopik isi karangan, clan (3) hubung antaraubtopik dalam karangan:
hubungan logis  atau kronologia, d hubungan aetara atau hubungan bertingkat. Kerangka yang baik
ak membantu Anda dalam hal-hal berikut.

1. Kerangka karangan memungkinkan Anda dapat mengarang terarah karena isi kerangka
sebenarnya menggambarkan arah sebuah karangan. Arah yang jelas itu akan tampak Pada bab-bab
karangan, subbab karangan beserta isi yang perlu ditulis kan, urutan sub-sub karangan, dan
hubungan antar isi karangan.

1. Bentuk Kerangka Karangan


Kerangka topik adalah kerangka yang diredakaikan dengan kata atau frasa. Seiap bagian 
diungkapkan dengan kata atau frasa. Pada umumnya, kata atau frasa  yang digunakan dalam
kerangka karangan adalah kata benda (nominal) atau frasa  benda (frasa  nominal). Perhatikan
contoh berikut!

 Judul   Proses  Mengarang


 Kerangka Topik      
 Penentuan Topik Karangan
 Proses  Mengarang
 Kegiatan Prapenulisan
 Penentuan Topik Karangan
 Penentuan Tujuan Karangan
 Penyusunan Kerangka Karangan
 Kegiatan Penulisan
 Penulisan Draf  Bagian Karangan
 Penulisan Draf  Karangan Utuh
 Kegiatan Pas capenulisan
 Pemeriksaan Kesalahan Draf  Karangan
 Revisi Draf Karangan
 Penyuntingan Draf Karangan
 Penerbitan Karangan
 
KEGIATAN BELAJAR 2
Pengembangan Paragraf

A. PERSYARATAN DAN JENIS -JENIS  PARAGRAF


Untuk memenuhi harapan Anda itu, uraian perayaratan paragraf  berikut, yang mencakup

(1) perayaratan kesatu an keutuhan,

(2) perayaratan pengembangan,

(3) perayaratan kepaduan, dan perayaratan kekompakan perlu Anda ikuti.

Berdasarkan contoh tersebut, terungkap bahwa kesatu an para terwujud jika dua hal terpenuhi.

Pertama,
paragraf hanya mengandu sebuah kalimat topik yang berarti hanya berisi sebuah gagasan
dasar. Kedua ,
paragraf berisi kalimat atau sejumlah  kalimat pengembang yang ber gagasanatau sejumlah 
gagasanpengembang. Gagasanpengembang i merupakan penjelas atau atribut terhadap gagasan
dasar.

Pengetahuan dan pemahaman Anda tentang perayaratan kesatu paragraf dapat Anda tingkatkan
dengan membaca paragraf-paragraf yan terdapat dalam teks yang kebetulan Anda baca

2. Perayaratan pengembangan
Bukti awal kegagalan penulis dalam menyusun paragraf adalah tidak adanya kalimat topik dan
kalimat pengembang. Pembaca dihadapkan pada kchingungan untuk menentukan gagasan dasar dan
gagasan pengembang.

Kedua paragraf itu berisi gagasan dasar yang belum dijabarkan kedalam gagasan pengembang
sehingga tidak dilengkapi dengan kalimat topik.
3. Perayaratan Kepaduan atau Koherensi
Gagasan yang terungkap dalam paragraf  Untuk memahami keserasian perhatikan paragraf berikut!

4. Perayaratan Kekompakan atau Kohesi


Perayaratan kepaduan dinyatakan oleh adanya hubungan antargagaa yang aeraai. Hubungan itu
diungkapkan melalui hubungan antarkalima Perayaratan kekompakan mengatur hubungan
antarkalimat yang diwujudkan oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok
data paragraf.

B. JENIS – JENIS  PARAGRAF


Jenis  pertama adalah paragraf deduktif, ked paragraf induktif, dan ketiga paragraf kombinaai
deduktif dan induktif. Jen paragraf ini memiliki kalimat topik pada bagian awal paragraf dan kalim
kalimat pengembang setelah kalimat topik. dikemukakan kemudian. Paragraf berikut adalah contoh
paragraf  deduksi (kalimat topik bercetak tebal).

Berbeda dengan paragraf deduktif, paragraf induktif memiliki kalim topik pada bagian akhir
paragraf. Hal itu berarti bahwa, informasi  data paragraf diawali dengan gagasan
-gagasanpengembang dan diakhiri deng gagasandaaar. Perhatikanlah contoh paragraf berikut
(kalimat topik bercet tebal).

C. PENGEMBANGAN PARAGRAF
Apakah yang dimaksudkan dengan pengembangan paragraf itu? Ada kelaziman bahwa
pengembangan paragraf adalah pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat pengembang.
Dengan demikian, pengembangan paragraf membutuhkan prsaya rat, yakni pengembangan gagasan
dasar kedalam gagasan pengembang atau sejumlah  gagasanpengembang. Ingatlah bahwa gagasan
dasar diungkapkan dalam kalimat lopik dan gagasan -gagasanpengembang diungkapkan dalam
kalimat-kalimat pengembang. Pada paragraf tersebut tampak bahwa gagasan dasar tentang
“kemungkinan terjadinya peristiwa ayam memakan telur” dituangkan ke dalam kalimat pertama
sebagai kalimat topik dan dikembangkan menjadi tiga gagasanpengembang, yakni (1) “sering
terjadinya peristiwa ayam memakan telur pada aiatem kandang litter”,
(2) “jarang terjadinya peristiwa ayam memakan telur pada aiatem kandang baterai”, (3) “terjadinya
kemungkinan ayam memakan telur pada aiatem kandang baterai jika

      telur sulit  menggelinding”.

3. Terjadinya kemungkinan ayam memakan telur pada aiatem kandang baterai jika telur

    sulit menggelinding.

Berdasarkan substansi isi, gagasanpengembang dapat dipilah ataskata gori-kata gori berikut: (1)
fakta, (2) contoh, (3) definisi, (4) ilustrasi , (5)  penjelasan atau eksplanasi    , (6) rincian spesifik   ,
analogi, sebab dan/atau akibat  , atau kombinaai di antara gagasanpengembang tersebut.
Gagasan Dasar
Kemungkinan Terjadinya Peristiwa Ayam Memakan Telur Pada tahap pertama, benda-benda
pencemar yang kasar dipisahkan dari arus air limbah yang dimaksudkan. Air yang tercemar
mengatur melatui penyaring, kemudian masuk ke dalam ruang besar atau ta’zim disebut bak
penampung. benda-benda pencemar yang masih kasar yang terbawa mengendap dalam bak
penampung. Air yang tersebar itu kemudian mengalir terus ke dalam tangki khusus, dan Lumpur
yang bercampur minyak mengendap dalam tangki itu dan dicernak oleh alat yang terdapat pada
tangki pencerna.

KEGIATAN BELAJAR 3
Penyusunan Karangan

A. PENULIS AN DRAF KARANGAN


Penulisan draf merupakan aktivitas yang dimulai dengan menata butirbutir gagasansecarahierarkia
dan sistematis . butir-butir gagasan dilakukan secara hierarkia untuk menempatkan sifat  hubungan
antarkomponen tujuan .  Penulisan draf karangan, sebagaimana dinyatakan oleh Brown (1978:144),
merupakan adalah satu kegiatan setelah persiapan nya dilakukan.
ntuk melihat posisi langkah penulis an draf karangan, rangkaian langkah -giatan yang disebut Brown
adalah sebagai berikut:

(1) membaca semua catatan,

(2) mempertimbangkan semua materi yang sudah dipersiapkan,

(3) memperhatikan kerangka tujuan ,

(4) mengelompokkan bahan-bahan clan tatan-catatan bahan tujuan  berdasarkan topik dan

     menempatkan kelompok-lompok bahan tujuan  itu dalam kerangka tujuan , dan

(5) menulis kan draf aar tujuan .

Pertama, tampilan visual itu berfungsi  sebagai materi lemen terhadapattampilan verbal. Substansi
utama tetap berupa tampilan
Kedua tampilan visual  itu senantiasa menjadi bagian integral teka. na itu, keberadaan dan fungsi 
tampilan visual  dapat dilihat dalam pilau verbal dalam bentuk perujukan (penyebutan dalam teka
verbalnya). ga,  tampilan visual  yang mengganggu tampilan verbal perlu dihindari gan menempatkan
tampilan visual  pada lampiran. Berikut ini dapat Anda k tampilan verbal yang dilengkapi dengan
tampilan visual  yang bl;rupa (dikutip dari Dudung A.M. 1992:34).
Ketiga, ada keengganan dan kekurangcermatan dalam mengumpulkan dan menata bahan-bahan
tujuan .
B. PERBAIKAN DRAF KARANGAN
Setelah penulis an draf karangan, tugaa Anda. adalah memperbaiki karangan. Kegiatan memperbaiki
karangan itu sering juga disebut merevisi karangan. Apakah yang perlu Anda lihat jika Anda akan
memperbaiki karangan? Ada empat Aspek yang perlu Anda perhatikan dan perlu Anda perbaiki,
yakni Aspek isi, Aspek bahasa  , Aspek ejaan dan tanda baca, dan Aspek teknis .

Aspek isi menyangkut gagasanyang Anda kemukakan dalam karangan. Agar Anda memiliki pegangan
dalam memperbaiki Aspek isi, pertanyaanpertanyaan berikut dapat Anda gunakan sebagai pemandu.

I. Apakah isi karangan Anda sudah sistematis , baik dari segi hubungan logis  maupun dari segi
hubungan kronologis ? Apakah isi karangan Anda sudah lengkap dalam arti bahwa gagasanyang
terungkap, sudah memenuhi kebutuhan? Apakah isi karangan Anda sudah akurat dalam arti bahwa
butir-butir gagasanAnda sudah benar diukur dari gagasanyang dibutuhkan

Apakah isi karangan Anda sudah memadai diukur dari kebutuh informasi  yang diperlukan oleh calon
pembaca? Aspek kedua adalah Aspek bahasa  . Pertanyaan-pertanyaan berikut da Anda pakai sebagai
pemandu. Apakah ragam bahasa yang Anda gunakan sudah sesuai dengan rag yang dibutuhkan dalam
karangan.

C. EJAAN DAN TANDA BACA


Ketika Anda menulis kan draf karangan, ketentuan ejaan dan tanda baca ]tarna Anda perhatikan.
Bacalah ketentuan-ketentuan itu baik-baik dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia  yang
Disempurnakan. Di samping itu, Anda juga dipersilakan untuk menerapkan ketentuan pembentukan
Istilah, sebagaimana dapat Anda lihat pada Pedoman Umum Pembentukan Ada kesalahan umum yang
perlu Anda ketahui, sebagaimana yang dikemukakan berikut ini.
Penulisan huruf

Salah

A.N. Rektor

Saijah Dan Adinda Pada bulan Maret

Penulisan Kata Unsur Terikat Salah

pasca panen

antar kota

Inter disiplin

Benar

a.n. Rektor

Aaijah dan Adinda pada bulan Maret bahasa Jawa

keinggria-ingriaan pertanggungjawaban diputarbalikkan

Benar

pas capanen antarkota – interdisiplin

Penulis an Singkatandan Akronim Aalah

P.T. (Peraeroan Terbatas)

A.P.B.N.

R.T dan. R.W

UNNES (Univeraitas Negeri Semarang) KaDin (Kepala Dinas )

Penulisan Tanda Baca


 
MODUL 4
KEGIATAN BELAJAR 1
Deskripsi
 

A. KARAKTERISTIK KARANGAN DESKRIPSI


Contoh 1
Ada bintang baru yang bakal hadir meramaikan buraa artia ainetron Indonesia . Dia adalah Cindy
Claudia Harahap, 22 tahun, putri pencipta lagu dan dedengkot grup The Mercya, Rinto Harahap.
Sekali  bermain, Cindy yang sudah melahirkan empat album lagu langsung  mendapatkan peran
menantang. Dalam aerial Bidadari yang Terluka, yang bakal ditayangkan 16 Juni di RCTI, Cindy
berperan sebagai Miranda, wanita dewaaa yang mengganggu Suatu keluarga karena kepata
keluarganya adalah bekaa pacarnya.
Kata deskripsi   berasal dari kata bahasa Latin describera yang menggambarkan atau memerikan
Suatu bal. Dari segi iatilah, deskripsi   Suatu bentuk karangan yang melukiakan sesuatusesuai dengan
ke sebenarnya , sehingga pembaca clapat mencitrai (melihat, menden mencium, dan merasakan) apa
yang dilukiakan itu sesuai dengan penulis nya.
B. PENDEKATAN DESKRIPSI
1. Pendekatan Ekspositoris

Untuk lebih jelasnya cobalah Anda perhatikan contoh di bawah ini!

Contoh 2
Pertempuran di Atlantik Aelatan antara Inggria dan Argentina selama kurang tebih dua bulan efektif
itu meminta korban cukup beaar. Inggria kehitangan 228 orang, termasuk 19 prajurit, tiga penerbang
jet, dan dua awak helikopter.

Contoh 3
Kuamati penampilanku sendiri pada cermin besar itu. Tampak di aeberang kaca, seorang pemuda
berwajah kaaar, aepas ang mata menyata-nyata, bergairah, tapa dalam lingkungan roman muka yang
… ya, siapa  pun tidak perlu berkhayat terlalu jauh untuk mampu menemukan dengan moncong
seekor anjing Buldog.

2. Pendekatan Impresionistik
Tujuan deskripsi  impresionistik ialah untuk mendapatkan tangg emoaional pembaca ataupun’kesan 
pembaca. Corak deskripsi  ini di antaran juga ditentukan oleh macam kesan  apa yang diinginkan
penulisan Misalnya , kita membuat deskripsi  impresionisur, tentang sebuah yang penting adalah
kesan  kita tentang restoran itu. Apakah rumah m menyenangkan? kesan  kita buruk, make yang kita
daftar adalah halyang menimbulkan kesan  tersebut, misalnya , meja makan yang pelayan yang
tengik, lagu seperti kaleng dipukul, makanan yang tak ae dan harga yang mahal. Dalam hat ini keaan-
kesan  itu dapat kita secara. kronologis, lokasi, klimaks dan antiklimaks. Selain  itu, pemilihan
secaratepat amat penting. Contoh: kata keras  pada auara lagu
yang dengan membisingkan atau memekakkan karena kata keras  Del memberikan gambaran yang
jelas.
Contoh 4
Dan Utih pun menerima, berita sedih ini hanya meneteakan air mate. Tidak ada jatan lain selain 
menerima aegata cobaan Tuhan. Keaedihan hati Utih pun agak terobati, ketika !a mengandung taga.
Harapan timbut untuk memperoleh anak yang aehat, yang dapat melihat. Anak ketika lahir, Afrizal.
Anak keempat dan kelimapun demikian.

Contoh 5
Dari batik tirai hujan sore haya pohon-pohon ketapa di aeberang lembaik itu seperti perawan mandi
basah , segar  , penuh gairah, dan daya hidup. Petepah-petepah yang kuyup adatah rambut basah
yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.

Contoh 6
Di hadapanku terbaring jenazah, bekas muridku di dalam sebuah peti mata yang biasa
disebut terbelo. Almarhumah sedang dihormati dengan suatu tata cara yang teramat ganjil, tanpa
kehadiran ayah, ibu, dan saudara -saudara  dekatnya. Bahkan tidak seorang kenalan lamanya pun
nampak di sana. Padahal mereka semua tinggal di kota ini. Keharuan menyelinap ke dalam hatiku.
Sebelum suami almarhurn muncul di depanku timbal pule pertanyaan tentang bekaa muridku itu
yang tertuju buat dirikusendiri : Preatasi apakah yang pemah dicapainya selama ini? Audahkan ia
merasakan kebahagiaan dalam uaia yang belum mencapai dua patch delapan? Alangkah aingkatnya
hidup ini. (A.N. Ratmana, Mendiang)
Macam-macam Deskripsi
Apa saja  yang dapat dideskripsi kan? Atau, objek apa saja  yang dapat diungkapkan dalam karangan
deskripsi ? Berdasarkan kata gori yang lazim, ada dua objek yang diungkapkan dalam deskripsi ,
yakni orang dan tempat. Atas dasar itu, karangan deskripsi  dipilah atas dua kata gori, yakni
karangan deskripsi  orang dan karangan deskripsi  tempat.

Deskripsi  
Contoh 1 adalah karangan deskripsi  tentang orang. Karangan deskripsi  yang demikian itu disebut
deskripsi  orang. Untuk mengenali lebih mendalam deskripsi  orang, kajilah Contoh 7 berikut!

 
1. Deskripsi  keadaan fisik
Deskripsi  fisik bertujuan memberi gambaran yang sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh seorang
tokoh. Deskripsi  ini banyak bersifat objektif. Marilah kita perhatikan contoh di bawah ini!

Contoh 8

Lasi selesai  mengisia kain basah an. Ketika hendak masuk ke dalam matanya beraitatap dengan
auaminya. Entah mengapa Laai terkejut meski ia tidak merasa  aaing dengan cara Daraa menatap
dirinya. Ia pun kadangkadang mencuri pandang, memperhatikan tubuh suaminya dari belakang;
sebentuk tubuh muda dengan perototan yang kuat dan aeimbang, khan tubuh seorang
penyadapatyang setiap hari dua kali naik turun belaaan atau bahkan puluhan pohon kelapa.

Deskripsi  keadaan sekitar


Deskripsi  keadaan sekitar, yaitu penggambaran keadaan yang mengelilingi aang tokoh,
misalnyapenggambaran tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan, pekerjaan atau jabatan, pakaian,
tempat kediaman, dan kendaraan, yang ikut menggambarkan watak seseorang Marilah kita
perhatikan contoh di bawah ini!
Contoh 9

Kuiringkan Rini memasuki   halaman luas  rumah itu. Pintu pagar beai berderit, dan aeketika
terdengar galak anjing riuh-rendah. Rini ragu-ragu dan agak takut. Seorang laki-laki keluat dari
aamping rumah dan menuju pagar.

Deskripsi  watak atau tingkah perbuatan


Mendeskripsikan watak seseorang ini memang paling sulit  dilakukan. Kita harus mampu
menafsirkan tabir yang terkandung di batik fisik manusia . Dengan kecermatan dan keahlian kita,
kita harus mampu mengidentifikasikan unsur -unsur dan kepribadian seorang tokoh. Kemudian,
menampilkan dengan jelas unsur -unsur yang dapat memperlihatkan karakter yang digambarkan.
Kita perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh 10
Nenek meluruskan letak kacamatanya yang berbingkai emas, tetapi segera melorot lagi sampai
keujung hidungnya, sehingga kacanya memperjelas tentang pipinya yang kiaut. Dengan tawakal
terpakaa ia menengadahkan kepalanya sedikit supaya matanya bisa mernandanjl’ lewat kaca yang
ada di bawahnya. 4. Deskripsi  gagasan – gagasan tokoh
Hal ini memang tidak dapat diserap oleh panca indra manusia . Namun, antara perasaan dan unsur
fisik mempunyai hubungan yang erat. Panaran wajah, pandangan mata, gerak bibir, dan gerak tubuh
merupakan petunjuk tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu itu. Anda perhatikan contoh
di bawah ini.

Contoh 11
Kau harus pulang, Yati. Kau sudah cukup meremukkan hati ibu. Sekali ini kau harus benar-benar
mengerti, bahwa kau sudah besar. Aku hanya diam. Diam saja  sambil memandang keluar pintu.
Dalam hati aku tersenyum. senyum besar menyenyumi segala bicara orang yang ada di mukaku ini.
(N.H. Dini, Pendurhaka)
Deskripsi  Tempat
Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa . Tidak ada peristiwa yang
terlepas  dari lingkungan dan tempat. Semua kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat.
Jalannya sebuah peristiwa akan lebih menarik jika dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa
(Akhadiah, 1997).
Contoh 12
Angin tajam sekali . Kelam menyelubungi teratak doyong itu. Dingin mengempa. Di tengah kemauan
suasana itu ada hidup di dalam teratak yang ada cahayanya. Teratak itu hanya mempunyai satu
ruangan. Tidak ada sekat -sekatnya. Mejanya persia di tengah dengan sebuah kursi panjang bambu.

Contoh 13
Rumah kuno itu sunyi. Ruang tengah senantiasa ada dalam suasana remang-remang karena jendela-
jendela di pinggir pada diambil oleh kamar-kamar di kanan kirinya. Meja marmer yang dengan kaki
rampingnya berdiri sepertikijang kena pesona  dewa-dewa, terletak tepat di bawah mahkota lampu
minyak yang sudah tak ada lampunya lagi.

1. Suasana hati
Perasaan pengarang seluruhnya mempengaruhi pencerahannya, mengabaikan kenyatan fisik,
deskripsi itu akan menjurus kesegi subjektif. Sebaliknya , bila pencerahan itu dilakukan dengan
cermat berdasarkan fakta, akan dihasilkan deskripsi  tempat yang objektif.

2. Bagian yang relevan


Pengarang deskripsi  juga harus mampu memilih detail-detail relevan untuk dapat menggambarkan
suasana hati itu.

3. Urutan penyajian
Seperti uraian sebelumnya , kita sebagai pengarang deskripsi  di mampu menetapkan urutan yang
paling baik dalam menampilkan detail yang dipilih (Keraf, 1981). Lalu,

 
KEGIATAN BELAJAR  2
Narasi

Narasi sebagai adalah satu jenis  karangan yang memiliki karakteristik khas. Ingat bahwa tujuan yang
akan Anda peroleh adalah pengalaman belajar tentang karangan Narasi yang meliputi :

(1) pengetahuan tentang karangan Narasi dan

(2) keterampilan membuat karangan Narasi.

Dengan kata lain, setelah Anda selesai  mempelajari Kegiatan Belajar 2 ini, Anda akan dapat
melakukan kegiatan berikut:

1.  menguraikan karakteristik karangan Narasi dengan merumuakan pengertian,

      mengidentifikasi jenis  karangan Narasi, menguraikan ciri-ciri karangan Narasi,  

      menjelaskan  prinsip – prinsip penulis an karangan Narasi, menjelaskan  cara

     pengembangan Narasi, dan menjelaskan  langkahlangkah MenulisNarasi;

2 . membuat karangan Narasi dengan care-cara yang benar dan hasil yang memadai, yakni

     karangan memenuhi karakteristikkarangan Narasi. mulai belajar dengan menelaah   

    uraian tentang karakteristik karangan Narasi dalam uraian berikut!

Karakteristik Karangan Narasi


Anda mungkin bertanya, apakah yang dimaksud Narasi itu? Iatilah Narasi mau sering juga disebut
naratif berasal dari kata Bahasa Inggria narration (cerita) dan narrative (yang menceritakan).

Contoh 1
 

Narasi Informasional Narasi Aratik

1. Mempeduaa pengetahuan. 1. Menyampaikan Suatu makna atau suatu


2. Menyampaikan informasi  faktual amanat yang terairat.

mengenai sesuatukejadian. 2. Menimbulkan daya khayal.

3. Didasarkan  pada penalaran untuk 3. Penalaran hanya beffungsi  sebagai alai

mencapai keaepakatan raaional. untuk menyampaikan makna, aehingga

4. Bahasa  nya lebih condong ke bahasa  kalau pedu penalaran dapat dilanggar.

informatif dengan titik beret pada 4. Bahasanya lebih condong ke bahasa 

figuratif dengan menitik beratkan

pemakaian kale-kata denotatif penggunaan kata-kata konotatif.

Sudah Tua Renta Tapi Banyak Berjasa

Agar perbedaan antara Narasi informasi onal dan Narasi artistik dapatAnda lihat lebih jelas, mari kita
lihat ciri-ciri dominan pada kedua maca karangan Narasi berikut ini. Sebaliknya , karangan Narasi
artistik atau Narasi augeatif digunakan untuk karangan imajinatif seperticerpen, novel, roman, dan
drama.

 
Prinsip – prinsip Narasi
Prinsip – prinsip tersebut antara lain: alur, pcnokohan, later, titik pandang, dan pemilihan detail
peristiwa .

Alur (Plot)
Mungkin Anda bertanya, apakah yang dinamakan alur atau plot itu? Contoh populer untuk
menerangkan arti alur ialah begini: Raja mati. Itu disebut jalan cerita. Tetapi raja mati karena aakit
hati adalah alur. Apa yang disebut alur dalam Narasi memang sulit  dicari. Alur beraembunyi di batik
jalannya cerita. Namun, jalan cerita bukanlah alur. Jalan cerita hanyalah manifeatasi, bentuk wadah,
bentuk jsamaniah dari alur cerita. Tetapi Suatu konflik dalam Narasi tak bisa dipaparkan begitu saja .
Harus ada daaarnya. Oleh karena itu, alur sering dikupas  menjadi elemen-elemen berikut: (1)
pengenalan, (2) timbulnya konflik, (3) konflik memuncak, (4) klimaks, dan (5)
Penokohan
Sudah dikemukakan di atas bahwa ciri utama yang membedakan karangan deskripsi  dengan
karangan Narasi adalah adanya rangkaian perbuatan (aksi). Tanga rangkaian perbuatan, Narasi itu
akan berubaik menjadi deskripsi , karena aemuanya dilihat dalam keadaan yang static. Rangkaian
perbuatan atau tindakan menjadi landasan utama untuk menciptakan sifat  dinamis sebuah Narasi.

Latar (Setting)
Penyebutan nama latar secara pasti atau secara umum dalam Narasi sebenarnya  menyangkut esensi
dan tujuan yang hendak dicapai Narasi itusendiri . Narasi informasi onal sebagaimana Anda ketahui
merupakan hasil pengamatan pengarang yang diinformasi kan kepada pembaca. Di aini ayarat yang
perlu dipenuhi adalah kecermatan pengarang.
4. Narator sebagai peninjau
Dalam teknik ini pengarang memilih adalah satu tokohnya untuk berceri Aeluruh kejadian cerita kita
ikuti bersama tokoh ini. Tokoh ini bisa tierce tentang-pendapatnya atau perasaannya sendiri .
Sementara , terhadapattok tokoh lain ia hanya bisa memberitahukan pada kita sepert iapa yang dia
saja . Jadi, teknik ini berupa penuturan pengalaman seseorang , ai dia. Dal beberapa hal teknik
hampir sama dengan teknik orang pertama, tapi teknik lebih bebaa dan flekaibel dalam bercerita.
Pelaku utama audut pandan peninjau ini sering disebut teknik orang ketiga, yang pelakunya diae
pengarang dia.

 
1. Penyusunan Detail-detail dalam Urutan (sequence)
Adalah satu ciri khan karangan Narasi jika dibandingkan dengan karangan yang lain adalah adanya
organisasi detail-detail ke dalam urutan ruangwaktu (time-apace aequencea) yang menyarankan
adanya bagian awal, tengah, dan akhir cerita. Jika cerita menyangkut latar tempat, pengisahan 
mengalami pergantian dari Suatu tempat ke tempat lain. Jika cerita menyangkut latar waktu
pengisahan  mengalami pergantian dari waktu ke waktu lain (mungkin maju mungkin aurut ke
belakang). Dan jika cerita menyangkut perbuatan tokoh pengisahan  mengalami gerakan dari Suatu
adegan ke adegan berikutnya. Untuk pergantian pengisahan Narasi yang mementingkan Aspek
tempat Anda dapat menggunakan cara: (a) mulai dari bagian tengah atau puas t ke bagian tepi atau
pinggir; (b) mulai dari bagian tepi atau pinggir ke bagian tengah atau pusat (Ahmadi, dkk., 1980).
Cerita tentang aerangan gerilya, misalnya akan dikisahkan mulai dari menyerang pinggiran kota, dan
jika berhasil akan terua menyerang puast kota, sedangkan cerita tentang penyerbuan tentara
penjajah, akan dimulai dari kisah merebut ibukota kemudian menyerang kota-kota kecil sampai
masuk ke pedalaman.
Pergantian pengisahan Narasi yang menonjolkan Aspek waktu dapat menggunakan cara: (a) urutan
kronologis  (chronologis al order),  yaitu pergantian pengisahan  peristiwa dari Suatu waktu
mengawali ke waktu berikutnya; (b) urutan epik (epic order) ialah pergantian pengisahan  peristiwa
dengan dimulai dari inaiden atau keadaan yang penting, menarik, luar biaaa, atau mengasyikkan,
kemudian mengisahkan peristiwa -peristiwa yang mendahuluinya.
Pergantian pengisahan  Narasi yang menekankan Aspek adegan, dapat menggunakan cara:
(a) straight foward, yakni cerita dikiaahkan secaraberturut-turut, bergerak maju dari satu kejadian
ke kejadian berikutnya; (b) beralur (plotted), yakni cerita disusun . untuk merangsang tegangan
melalui penyisipan cerita dengan menggunakan peristiwa -peristiwa yang telah lalu secaraflaahback,
atau memakai peristiwa -peristiwa yang sudah diperhitungkan terjadi pada waktu yang akan datang
(Ahmadi, dkk., 1980).
2. Penggunaan Deskripsi , Eksplorasi , dan Dialog
Deskripsi  dalam Narasi tidak akan cukup membawa tema ke cerita selanjutnya tanpa adanya
eksplanasi atau komentar. Disini, kecuali deskripsi , diperlukan juga eksplorasi  yang menerangkan
aeauatu. Eksplorasi  memuat kctcrangan atau penjelasan sesuatutentang pokok persoalan tertentu,
baik itu faktual maupun imajinatif, baik itu berupa ide atau opini. Eksplorasi  lebih banyak berkaitan
dengan pikiran daripada dengan perasaan . Eksplorasi  dalam Narasi akan memberikan penjelasan
atau komentar mengapa ada hal-hal tertentu yang terjadi, dan mengapa tokoh tertentu melakukan
perbuatan tertentu pula.

Langkah-langkah MenulisKarangan Narasi


Untuk memandu Anda Menulis Narasi, berikut disajikan langkah-langkah praktis mengembangkan
karangan Narasi. Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan: Anda Menulistentang apa?
Pesan apakah yang hendak disampaikan kepada pembaca? Tetapkan sasaran pembaca kita. Siapa 
yang akan membaca karan kita, orang dewaaa, remaja, ataukah anak-anak? Rancang peristiwa
-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam skema alur:

 Kejadian-kejadian apa saja  yang akan dimunculkan?


 Apa kejadian-kejadian yang disajikan itu penting ?
 Adakah kejadian penting yang belum ditampilkan?
 
MODUL 5
KEGIATAN BELAJAR 1
Eksplorasi
 

Ingat bahwa tujuan yang akan Anda peroleh adalah pcngalaman belajar tentang karangan eksplorasi 
yang meliputi

(1) pengetahuan tentang karangan eksplorasi  dan

(2) keterampilan membuat karangan eksplorasi .

Dengan kata lain, setelah Anda selesai  mempelajari kegiatan I ini, Anda akan dapat melakukan
kegiatan berikut:

1. menguraikan karakteristikkarangan eksplorasi  dengan merumuakan pengertian,  

    menguraikan ciri-ciri,  menjelaskan  langkah-langkahn penyuaunan, dan menjelaskan  

    teknik-teknik pengembangan ekapolorasi;

2.  membuat karangan eksplorasi  dengan cara-cara yang benar dan hasil yang memadai,

     yakni memenuhi karakteristikkarangan ekapolosi.

Karakteristik karangan deskripsi  dalam uraian berikut!

Karakteristik Karangan Ekspolorasi


Sampai saat ini Anda telah mengkaji dan mempraktikkan pengembangan (4 macam karangan, yaitu
karangan bercorak deakriapai atau lukiaan dan karangan Narasi atau cerita. Dalam deakriapai kita
ingin menciptakan gambaran yang jelas pada pembaca tentang kesan  kita, tentang seseorang ,
tcmpat tertentu, atau tentang sesuatuyang lain.

Contoh 1
Keseimbangan Oksigen-Karbon Dioksida

Hampir semua bentuk kehidupan di dunia ini memerlukan keaeimbangan yang tepat antara gaa
okaigen dengan karbon dioksida, dan bila keseimbangan itu terganggu akan kacaulah kehidupan
semua bentuk. Dunia lumbuhan tiap tahunnya menghabiakan 94 miliar ton okaigen; sementara itu
jasad renik, hewan, dan manusia  menghiaap okaigen itu dan menghembuakan karbon diokaida
ketika bermafaat.
1. Sudahkan tujuan eksplorasi  dinyatakan dengan memuaskan?
2. Sudah lengkapkah kerangka itu dengan pikiran/gagasan /ide yang kita perlukan?
3. Sudah jelaskah hubungan antara bagian eksplorasi  kita?
4. Sudah logiaskah urutan dan pengembangannya?

 
Teknik Pengembangan Eksplorasi
Proses  kegiatan yang kita laksanakan dalam Menulis eksplorasi  dimulai tatkala kita memikirkan
topik karangan. Namun, kegiatan Menulis”yang aesungguh nya”, dalam arti mengembangkan tujuan
dalam karangan, kita mulai setelah kerangka karangan tersusun dan bahan-bahan penulis an
terkumpul. Untuk mengembangkan karangan eksplorasi , ada beberapa teknik yang dapat kita
gunakan. Teknik-teknik tersebut adalah: (1) teknik identifikaaij (2) teknik perbandingan, 43) teknik
ilustrasi , (4) teknik klaaifikaai, (5) teknik definisi, dan (6) teknik analisa (cf. Keraf, 1983).

Dalam memilih teknik pengembangan eksplorasi  tersebut, yang perlu diperhatikan adalah kesesuai
an dengan materi tujuan , serta memungkinkan Teknik perbandingan ini dapat dibedakan menjadi
tiga macam, (1) perbandingan langsung , (2) analogi, dan (3) perbandingan kemungki Masing –
masing g teknik perbandingan tersebut pada daaarnya mengguna perbandingan unsur -unsur yang
sama dan atau tidak sama antara dua yang kita bandingkan. Marilah kita ikuti uraian masing – masing
perbandingan tersebut di.bawah ini.

1. Perbandingan Langsung
Teknik perbandingan langsung  ini kita gunakan apabila kita in menjelaskan  Suatu hat dengan
menunjukkan perbedaan dan persamaan an hat yang kita jelaskan itu dengan hat lain secaralangsung
. Ini kita lake dengan mengemukakan bahwa antara dua hat itu ada perbedaan d persamaan yang
nyata.

Contoh 3
Masyarakat terdiri dari berbagai unsur yang masing – masing g mempun kedudukan yang penting
dalam keaeluruhan aiatem yang serasi. Di da aiatem itu terjadi pembagian fungsi  yang didasarkan 
pada kaidah-kaid tertentu, baik kaidah yang bersifat alamiah maupun kaidah buatan.

2. Analogi
Pengembangan karangan eksplorasi  dengan teknik perbandingan analogi kita lakukan dengan
menyamakan hat yang kita jelaskan dengan hat lain. Berbeda dengan teknik perbandingan langsung
yang membandingkan dua iial dari segi persamaan dan perbedaannya, pengembangan eksplorasi
.dengan teknik perbandingan analogi ini tidak membandingkan, melainkan menyamakan antara satu
hat dengan hat lain. Dalam analogi ini yang ditekankan adalah unsur persamaan.

 
Contoh 4      
Lembaga pendidikan, khususnya  pendidikan kejuruan dapat disamak dengan pabrik. Jika lembaga-
lembaga pendidikan mengeluarkan lulus – lulusannya, maka pabrik mengeluarkan produksinya.

3. Perbandingan Kemungkinan
Pengembangan karangan eksplorasi  dengan teknik perbandingan kemungkinan, kita lakukan
dengan mengemukakan bahwa sesuatu mungkin bisa terjadi dengan melihat sesuatu yang lain yang
berkaitan dengannya bila terjadi

Contoh 5
Bertahun-tahun aku menggetuti baaha ini dengan aabar. Sebagai pengusaha kedt yang bermodal
kecil, aku menghadapi berbagai macam tantangan. Peraaingan dengan penguaaha-pengusaha lain
yang bermodal besar yang sering berjalan tidak aehat hampir-hampir membuat aku putua asa. Tetapi
aku telah bertekad tidak akan mundur dalam berusaha. Sedikit clemi sedikit peruaahaanku
memperoleh kemajuan.

Teknik  ilustrasi
Dalam karangan eksplorasi , teknik ilustrasi  sering digunakan, karena teknik ini berusaha
menunjukkan contoh-contoh nyata, baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkret maupun
contoh-contoh untuk menggambarkan yang abatrak. Contoh-contoh dalam ilustrasi  berfungsi  untuk
mengkonkretkan Suatu prinsip umum yang sudah diuraikan sebelumnya .

Contoh 7
Jenis  Pembaca

Pada garia beaarnya pembaca karya tuba yang berada di tengah masyarakat Indonesia  dapat
dibedakan empat golongan. Pertama, pembaca bacaan anak, yang kebanyakan menyukai dongeng,
cerita petualangan, kepahlawanan, dan aejarah. Tidak mungkin mereka kita beri tawari (atau pakaa
membaca) bacaan teknis , keilmuan, keterampilan (aemuanya diiatilahi sebagai bacaan nonfikai),
atau ilmiah populer. Bacaan ini hanya mereka pegang saja , tidak pernah menjadi bacaan kegemaran
mereka.
Kedua, pembaca bacaan remajo,  yang kebanyakan menyukai cerita pendek, novel, roman cinta, aeka,
dan kriminal. Bacaan ilmiah populer yang hendak disajikan bagi mereka terpakaa diolah sama
sepertibacaan anak. Ketiga, pembaca bacaan dewaaa, yang kebanyakan menyukai cerita detektif
(yang pada hakikatnya juga cerita petualangan, namun diolah lebih cerdik) dan tujuan  nonfikai
(kebanyakan bersifat teknis  dan ilmiah populer), di aamping bacaan erotik.
Teknik Definisi
Secaraumum definisi itu adalah eksplorasi  terhadapat arti kata-kata. Para pemakai bahasa biasanya
selalu membatasi ragam arti kata-kata dalam bahasa  nya. Semakin jelas pembatasan arti itu, baik
bagi penulismaupun bagi pembaca, maka semakin jelas pula kontonikaai gagasanatau ide dalam
pikiran ai penuliskepada pembacanya. Definisi kurang lebih merupakan penjelasan formal
terhadapatpembatasan-pembatasan arti-arti dengan tujuan untuk jelasnya komunikasi .

sinonim
Ainonim disebut juga definisi nominal. Dalam komunikasi  konaep-konae disimbolkan dengan kata-
kata. Untuk menjelaskan  Suatu konsep yang tel tertuang dalam Suatu kata, cara yang paling mudah
adalah mencari sinonim 
kata tersebut. Misalnya : pertemuan = perjumpas n; keterangan = penjelasan penghasilan =
pendapatan, dan aeteruanya. Ainonim Suatu kata dapat dipilih dalam kamus atau buku yang khusus
memuat sinonim yang disebut theaaurua.
1. 1.         Definisi Formal
Definisi formal biasa digunakan untuk menjelaskan  sesuatuaecar aingkat. Definisi ini disusun  
dalam satu kalimat dengan meletakkan Suatu h yang didefinisikan pada kelaa yang
umum (genua) dan kemudian dibedak dengan anggota yang lain dari kelaa
tersebut (differentiation). Misalnya ‘ Demokrasi adalah sistem pemerintahan (genua) yang
meletakkan kedaulat tertinggi di Langan rakyat (differentiation).
1. 2.         Definisi Luas
Untuk menjelaskan  Suatu hal dengan definisi formal kadang-kadan belum cukup. Untuk itu, kita
dapat menggunakan definisi luas , yaitu definisi formal yang diperluas . Apabila definisi formal
biasanyadirumuakan data satu kalimat, definisi Waa ini dirumuakan dalam beberapa kalimat.
definisi luas  mungkin bisa berupa satu paragraf, satu subbab. Bahkan, terjadi satu karangan
aeluruhnya merupakan satu definisi luas . Marilah ki perhatikan contoh definisi luas  di bawah ini.
Contoh 8
Teknik Analisa
Dalam karangan eksplorasi  kita menjelaskan  aeauatu, memberi keterangan tenting aeauatu, atau
kita mengembangkan sebuah gagasan . supaya eksplorasi  kita mudah diterima oleh pembaca, karena
jelasnya, maka kita gunakan berbagai cara. Adalah satu nya adalah dengan teknik analisia. Analisa itu
merupakan cara memecahkan Suatu pokok masalah .

 
1. Analisa Proses
Memaparkan proses  sebenarnya memberi penjelasan tentang bagaimana bekerjanya aeauatu,
bagaimana terjadinya aeauatu, atau bagaimana membuat dan mengerjakan sesuatu. Misalnya :
bagaimana mesin diesel bekerja, bagaimana belajar Aupaya efisien, bagimana cara membuat tempe,
bagaimana bangkitnya Angkatan 45 dalam aejarah aaatra Indonesia .

Contoh 9
Membuat Tempe

Tempe makanan mudah dan bergizi. Banyak protein dikandungnya. membuatnya tidak aukar.
Bahannya mudah diperoleh, yaitu kacang ked atau kacang-kacangan lain. Tetapi yang lazim adalah
kacang kedelai put Marilah kita coba membuat tempe sendiri .

2. Analisa Sebab -Akibat


Analisa sebab – akibat ini sangat baik untuk memahami peristiwa dalam jarah, peristiwa yang
sekarang terjadi, dan untuk memperhitungkan langkah kita pada hari yang akan datang. Peristiwa
yang satu menyebabkan

KEGIATAN BELAJAR 2
Argumentasi dan Persuasi

Agar memperoleh pengalaman belajar tentang karangan argumentasi  dan persuasi  yang meliputi (1)
pengetahuan tentang karangan argumentasi dan persuasi , dan (2) keterampilan membuat
karangan argumentasi  dan persuasi : Dengan kata lain, setelah Anda selesai  mempelajari kegiatan 2
ini, Anda akan dapat melakukan kegiatan berikut:
1 . menguraikan karakteristikkarangan argumentasi dan persuasi  dengan merumuakan
     pengertiannya, menguraikan ciri-cirinya; menjelaskan  langkah-langkah penyusunan

     argumentasi dan persuasi , dan menjelaskan  teknik-teknik pengembangan argumentasi  

     dan persuasi ;

2. membuat karangan argumentasi dan persuasi . dengan cara-cara yang benar dan hasil


    yang memadai, yakni karangan rnemcnuhi karakteristikkarangan argumentasi dan persuasi
Karakteristik Karangan Argumentasi
Dalam kehidupan di aekitar kita, argumentasi sering kita temui. Dalam k’omunikaai lisan , mungkin
kita sering menggunakan tuturan yang bercorak argumentasi ini. Dalam konteks aidang pengadilan,
terdakwa atau tergugat menyampaikan argume argumennya untuk menolak dakwaan atau gugatan
sehingga hakikat mempercayainya. Itulah argumentasi.
 
Contoh 1
Bahasa Indonesia  dan Pembakuannya (Suatu Tinjauan sosiolinguistik) Oleh: Anton M. Moeliono,
Univeraitas Indonesia

Teknik Pengembangan Karangan Argumentasi


Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus untuk mencapai
suatu generalisasi , dan kadang-kadang juga dibangun mulai dari pemaparan yang general (umum)
ke pemaparan hal-hal yang khusus  . Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik pengembangan
argumentasi yang dapat kita, pilih, yaitu: (1) teknik induktif, dan (2) teknik deduktif Marilah kita
ikuti penjelasan aekilaa kedua.teknik pengembangan argumentasi itu.

Teknik Induklif
Pengembangan argumentasi dengan teknik induktif adalah penyusunan argumentasi yang dilakukan
dengan mengemukakan lebih dahulu bukti-bukti yang berkaitan dengan topik. Berdasarkan bukti-
bukti itu kemudian diambil sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Bukti-bukti yang dikemukakan
dapat berupa contoh-contoh, fakta-fakta, pengalaman, laporan-laporan, data statistik, dan
sebagainya.

Teknik Deduktif
Pengembangan argumentasi dengan teknik deduktif ini dimulai den Suatu kesimpulan umum yang
kemudian diauaul uraian mengenai halyang khusus  . Sebagaimana pengembangan teknik induktif,
pengemban argumentasi dengan teknik deduktif juga memerlukan bukti-bukti un mendukung uraian
yang disajikan. Atasan-atasan atau bukti-bukti yang memperkuat atau mendukung kesimpulan dalam
argumentasi deduktif disebut

 Premia mayor Seorang guru pas tilah seorang pendidik.


 Premia minor  Orang yang berdiri di depan saya adalah seorang guru.
Kesimpulan    
Karena itu orang berdiri di depan saya adalah juga seorang pendidik.

Pada umumnya premia mayor itu mendahului premia minor, walaupun tidak selalu begitu. Pada
contoh berikut ini

 Premia minor: Ai Mania adalah kutilang.


 Premia mayor:  Kutilang adalah burung.
Kesimpulan : Ai Mania adalah burung.
Premia minor mendahului premia mayor.

Selanjutnya jika kesimpulan pada sebuah silogiame merupakan perluas an logis  (logis al


extention) dari ide yang ada dalam premia, maka kesimpulan itu dikatakan sahih (valid). – Hanya saja
perlu Anda ingat bahwa sebuah kesimpulan belum tentu merupakan kesimpulan yang benar. Coba
Anda perhatikan misalnya silogiame berikut ini.
 Premia mayor Semua orang Indonesia  berakhlak mulia.
 Premia minor   Siti orang Indonesia .
Kesimpulan      Siti berakhlak mulia.
Kesimpulan dalam silogisme di atas adalah sahih, karena mengikuti premia sebagaimana mestinya.

Contoh 3
Masalah penelitian bahasa cukup rumit karena bahasa adalah sistemnya. Sistem’ artinya ia
mempunyai hierarki sistem. Premia Masalah penelitian bahasa cukup rumit karena bahasa adalah
sistemnya sistem’. Artinya, ia mempunyai hierarki sistem.

Kesimpulan      Dengan demikian penelitian bahasa menjadi ruwet.


Tatasn Silogisme kedua kalimat tersebut dapat kita perjelas sebagai berikut.

 Premia mayor : Penelitian bahasa adalah penelitian hierarki aiatem bahasa 


 Premia minor  Hierarki sistem bahasa itu ruwet.
Kesimpulan      Dengan demikian penelitian bahasa menjadi ruwet.
marilah kita lanjutkan untuk mempelajari jenis  karangan yang terakhir, yaitu karangan persuasi .

Karakteristik Persuasi
Istilah persuasi  merupakan alihan bentuk kata persuasi on  dalam bahasa Inggria. Bentuk
kata persuasi diturunkan dari kata to persusde  yang artinya membujuk atau meyakinkan. Jadi,
karangan persuasi  adalah karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajuk, ataupun
berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti
himbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis .
Nada
Nada yang dimaksud di sini adalah nada pembicaraan. Nada tersebut berkaitan dengan sikap 
pengarang dalam menyampaikan gagasannya. lain: nada marah, nada senang, nada sedih, dan nada
bersemangat. Masing-masing nada itu dapat dipakai sebagai alat untuk mempengaruhi perilaku
orang lain. Seorang anak akan meninggalkan kebiasaan  perbuatanya, misalnya apabila dia diberi
kata-kata marah oleh orang tua atau gurunya. Seorang pegawai bawahan akan bersemangat dalam
bekerja seandainya mendapatkan kata-kata pujian dari atasannya atau majikannya

 
Detail
Dalam karangan  persuasi , detail cukup penting dalam kedudukannya sebagai alat persuasi . Yang
dimaksud detail adalah uraian terhadapat ide pokok sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya.

Organisasi
Organisasi ini menyangkut masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan. Dalam persuasi ,
pengaturan detail menggunakan prinsip “mengubah keyakinan dan pandangan”.

Kewenangan
Kewenangan (authority) dapat kita sebut sebagai alat persuasi . Kita tentunya bertanya siapa  orang-
orang yang berwenang ini? Apakah kita juga berwenang Menulis paparan persuasi ? Sebelum kita
menjawab identitas orang yang mempunyai kewenangan dalam bidang persuasi  ini, kita harus
mengetahui batasan pengertian kewenangan itu.
 
 
 

 
MODUL 6
KEGIATAN BELAJAR 1
SELUK BELUK SURAT
Pesan , yaitu isi Surat berupa informasi  gagasan , atau perasaan pengirimnya.  Saluran , yaitu Surat
itu sendiri yang memuat pesan yang diformulasikan dalam ragam bahasa tulis  dan disajikan dalam
format Surat yang sesuai dengan keperluan.

Apabila Surat itu menyangkut kepentingan tugaa atau dinas , maka Surat aemacam itu disebut Surat
dinas atau Surat resmi .
Surat resmi yang baik memiliki ciri berikut.

 Menggunakan instrumen yang sesuai , termasuk ke dalamnya adalah ukuran, jenis  dan
warna, kertas, warna, tinta, serta bentuk tujuan  (terutama bila menggunakan mesin   ketik
atau komputer).
 Memakai bentuk surat yang standar.
 Menggunakan ragam bahasa Indonesia  baku dengan penyampaian yang singkat, lugas, jelas,
dan santun, serta menyajikan fakta yang benar bila diperlukan. Menghindari kata-kata dan
singkatan yang tidak umum.
Jenis -jenis  Surat     
1. Menurut kepentingan dan pengirimnya, Surat dapat dikelompokkan sebagai berikut.

            Surat pribadi, yaitu Surat yang dikirimkan seseorang kepada, orang lain atau Suatu organisasi
/instansi . Kalau Surat ini ditujukan kepada, seseorang sepertikawan atau keluarga, maka format –
dan bahasa Surat relatif  lebih bebas. Akan tetapi, bila Surat itu ditujukan kepada pejabat atau
organisasi /instansi  seperti surat lamaran pekerjaan, ajuan uan kenaikan golongan, atau pengaduan,
maka bentuk dan bahasa  Surat yang digunakan harus resmi .
Surat dinas pemerintah, yaitu Surat resmi yang digunakan instansi  pemerintah untuk kepentingan
adminiatraai pemerintahan. .
Surat niaga, yaitu Surat resmi yang dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.

Surat aocial, yaitu Surat resmi yang digunakan oleh organisasikemasyarakatan yang bersifat
nirlaba (nonprofil).
2. Menurut isinya, Surat dapat dikelompokkan menjadi Surat pemberitahuan, Surat keputusan, Surat
perintah, Surat permintaan, Surat panggilan, Surat peringatan, ‘Surat perjanjian, Surat laporan, Surat
pengantar, Surat panggilan, Surat penawaran, -Surat pemesanan, Surat undangan, dan Surat lamaran
pekerjaan.

3. Menurut sifatnya, Surat dapat diklasifikasikan  sebagai berikut.

 Surat biasa, artinya, isi Surat dapat diketahui oleh orang lain selain  yang dituju.
 Surat konfidensial (terbatas), maksudnya, isi Surat hanya boleh diketahui oleh kalangan
tertentu Yang terkait saja .
 Surat rahasia, yaitu Surat yang isinya hanya boleh diketahui oleh orang yang dituju.10
september 1995
 Kepada Yth. Bapak Dekan FKIP-UT c/q Bagian Nilai
 di Tempat
 Dengan hormat
Bulan yang lalu teman-teman kami sudah menerima daftar nilai ujian aemeater yang lalu. Tetapi
kami belum. Kami tidak tabu kenapa nilai-nilai kami belum keluar. Petugas UPBJJ juga tidak
mengetahuinya ketika ditanyai masalah ini. Karena daftar isi itu sangat penting untuk kami guna
keperluan pendaftaran ulang, kami meminta Bapak untuk -menyelesaikan masalah ini secepatnya
karena bataswaktu pendaftaran ulang sebentar lagi akan selesai .

Hormat kami
 

Mansur Arifin*

                                                  * Bukan nama sesungguhnya

bandingkan komentar Anda dengan ulasan singkat berikut ini!

Secara umum, bahasa Surat di atasmenggunakan ragam bake. Hanya saja  1 formulasi bahasa Surat
masih banyak yang perlu diperbaiki. Singkatan c/q pada, awal Surat aeharuanya ditulis c.q. atau u.p
(untuk perhatian). Kata kami, aeharuanya diganti saya karena Surat itu ditulisuntuk kepentingan diri
sendiri  .    
Kata ditanyai  kurang tepat karena petugas UPBJJ seolah penulisnya olah telah melakukan kekeliruan
dan oiang yang berada di bawah perintah penulis surat. Kata-kata, yang digunakan dalam, konteks
“meminta Bapak untuk menyelesaikan  masalah kami secepatnya “, selain  kurang  jelasmaksudnya
(Penyeleaaian sepertiapa? Apa yang harea diselesai kan?), juga kurang sopan. Penulis Surat telah
memerintah dekan dengan bahasa yang langsung , seolah -olah dekan adalah bawahannya. Kata-kata,
“… sebentar lagi akan selesai ”  akan lebih baik bila diganti dengan akan segera berakhir”. Pada alinea
terakhir, kata banyak sebagai pengaruh ragam bahasa lisan  dalam banyak terima kasih lebih baik
dihilangkan. Begitu pula dengan katakata dalam menyelesaikan masalah kami ” tidak perlu
dicantumkan.
Bentuk Surat
Yang dimaksud dengan bentuk Surat adalah pola Surat yang ditentukan oleh tata letak atau posisi
bagian-bagian Surat (Finoza, 1991). Masing – masing g bagian Surat diletakkan dalam posisi tertentu
sesuai dengan fungsinya. Secara umum, bentuk Surat terbagi atas bentuk lurus  dan bentuk takuk.
Bentuk-bentuk lainnya sepertibentuk lurus  penuh, aetengah lurus , paragraf menggantung, dan
bentuk resmi Indonesia  hanyalah variasi dari kedua bentuk Surat di atas. Bentuk-bentuk tersebut
aebenarnya berasal dari bentuk Surat Eropa dan Amerika. Bentuk takuk adalah model Surat Eropa
Lama, bentuk lurus  adalah model Amerika, dan bentuk aetengah lurus  adalah model Eropa Baru
(Bratawijaya, 1991).

1. Bentuk Lurus   Penuh (Full Block Style)


Saudara , bentuk lurus penuh ini tampaknya belum banyak dipakai untuk persyaratan di Indonesia
Padahal, dari segi an bentuk Surat ini lebih mudah dikerjakan daripada bentuk Surat lainnya. Inilah
contoh bentuk Surat lurus penuh.

 Kepala Surat
 Tanggal
 (4) Lampiran
 Hal /Perihal
 Alamat Tujuan
 let Surat
 SalamPenutup  Nama Organisasi
 Nama Penanda Tangan Tembusan
Pengetik Surat
Surat adalah adalah satu sarana komunikasi  tertulis  untuk menyampaikan Suatu pesan dari satu
pihak (perorangan, kelompok, atau organisasi ) kepada pihak lain.

KEGIATAN BELAJAR 2
Menulis Surat

Keberadaan bagian-bagian itu bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya. Sebaliknya , dalam
Surat resmi atau Surat dinas , bagian bagian itu biasanya relatif lebih lengkap dan seragam .

 
Surat dinas biasanya terdiri atas bagian:
 kepala Surat;
 nomor Surat-,
 tanggal, bulan, dan tahun Surat;
 lampiran;
 hal atau perihal;
 alamat Surat (alamat dalam);
 Salam pembuka;
 isi Surat;,
 Salam penutup;
 jabatan penulisSurat;
 tanda tangan;
 nama terang;
 nomor induk pegawai/NIP bagi pegawai pemerintah;
 cap dinas atau cap jabatan;
 Tembusan; dan inisial.
Bagian-bagian itu pada dasarnya dapat dikelompokkan atas bagian kepala Surat, pembuka, isi (tubuh
Surat), dan bagian penutup. Pada Surat dinaspemerintahan, komponen Salam pembuka, Salam
penutup, dan inisial,. dianggap tidak wajib dan karenanya lazim ditiadakan. Pada Surat resmi yang
ditulis oleh perseorangan, biasanya kepala Surat (kop), nomor Surat, cap, dan inisial, tidak ada.

Saudara , untuk lebih jelasnya, marilah kita lihat bagian-bagian Surat dinasberikut!

 Tanggal-Bulan-Tahun
 Nomor Lamp Hal
 Yth
 Salam pembuka,
 Salam penutup Nama jabatan Tanda tangan Cap dinas jabatan Nama pejabat NIP
 Tembusan:
 Inialal
 Kepala Surat
 10 Pembuka Surat
 lo Ia! (tubuh) Surat
 Penutup Surat
 Selanjutnya, berikut ini digambarkan bagian-bagian Surat resmi yang
2. Nomor Surat
Surat dinas mencantumkan nomor dan kode Surat. Kecuali, Surat yang ditulis oleh perseorangan.
Setiap instansi  atau organisasibiasanyamemiliki aturan penomoran dan pengkodean Surat yang
tidak selalu sama. Nomor Surat ini merupakan identitaa Surat tersebut. Bagi pengirim, nomor Surat
berguna untuk memudahkan: pengaturan penyimpanan atau pengaraipan Surat ke luar;

pencarian Surat itu kembali;

C. Pelacakan jumlah Surat ke luar.


Bagi penerima, nomor Surat dapat berfungsi  di antaranya sebagai acuan dalam merespons Surat atau
hal-hal lain yang berkaitan dengan isi surat tersebut.

Penulisan nomor atau kode Surat diatur sebagai berikut.

 Kata Nomor  atau No. diikuti tanda titik dua.


 Garia miring (/) yang digunakan dalam nomor dan kode Surat tidak didahului dan diikuti
oleh apasi.
 Setelah angka tahun, tidak diikuti oleh tanda baca apa pun.
 Contoh:
 Nomor: 966/C5/LL/1997
 kode perihal kode tahun
3. Tanggal, Bulan, dan Tahun Surat
Tanggal, bulan, dan tahun pengiriman Surat harus dicantumkan. Hal ini berfungsi  untuk: member
tabu penerima kapan Surat itu dikirim; memudahkan pelacakan kalau terjadi keterlambatan respons
dari penerima Surat; memudahkan pengaraipan; dan menjadi acuan dalam merespons atau
menindaklanjuti,Surat tersebut.

4. Lampiran
Lampiran atau kadang-kadang disingkat Lamp. adalah sesuatu yang melengkapi sebuah Surat,
misalnya jadwal, makalah, brosur, biodata, atau dokumen lainnya. Penulisan lampiran
memungkinkan, penerima Surat mengetahui sejak awal adanya sesuatu yang disertakan bersama
surat itu.
Dalam menulis lampiran, perhatikan hal-hal berikut ini.

a. Penyebutan adanya lampiran sebaiknya dicantumkan pada notasi lampiran dan isi Surat. Pada


notasi lampiran dapat dituliskan jumlahnya saja , misalnya :
 Lampiran: Tiga lembar          
 Lampiran: 115 eksemplar
 Lampiran: Satu berkas           
 Lampiran: Satu bundel
Jika yang dilampirkan lebih dari satu macam dan pengirim surat ingin merincinya, maka perincian
itu dinomori dan diurutkan ke bawah, misalnya :

Lampiran:

(1) satu lembar formulir pendaftaran

(2) dua lembar brosur

kode nomor urut Surat ke luar kode instansi /unit tidak ada nama jabatan seperti di atas Kalau tidak
tabu, penulis dapat mencantumkan alamat surat seperti berikut.
 Yth. Rektor UT
 Jalan Cabe Raya, Ciputat, Tangerang 15418
 Bagian Tata Usaha akan membaca dan menyortir Surat itu dan menyampaikannya  kepada
bagian yang terkait.
c. Penggunaan singkatan u.p. `untuk perhatian’ (bukan u/p) pada alamat Surat dimaksudkan apabila
persoalan yang dikemukakan dalam Surat berkaitan langsung  dengan atau dianggap dapat diselesai
kan oleh pejabat yang tercantum setelah u.p. Contoh:
 Yth. Rektor UT
 u.p. Kepala Pusat Pengujian
 Man Cabe Raya, Ciputat, Tangerang 15418
 Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah u.p. Direktur Pendidikan Guru dan
Tenaga Teknis  Man RA Fatmawati, Cipete, Kebayoran Baru Jakarta selatan 12410
 Alamat Surat tidak diikuti oleh tanda baca apa pun.
Hal lain yang perlu Anda ketahui tidak semua instansi  mencantumkan alamat tinggal atau kantor
penerima Surat secaralengkap. Atas  annya, alamat lengkap sudah tercantum pada aampul Surat. Oleh
karena itu, pada alamat dalam Surat hanya dicantumkan nama atau jabatan penerimanya saja .
Misalnya :

 Yth. Adr. Dra. Wawan Ruawanto, M.Ai.


 Yth. Rektor Univeraitaa Terbuka
 Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Dasardan Menengah u.p. Direktur Pendidikan Guru dan
Tenaga Teknis .
Salam Pembuka
Pencantuman Salam pembuka seperti halnya Salam penutup, tidaklah wajib. Banyak instansi
pemerintah yang tidak menggunakannya dalam Surat divaa mereka. Tetapi pada Surat resmi yang
berasal dari perseorangan, kelompok, atau organisasiniaga clan kemsaya rakatan, Surat biasanya
diawali dengan Salam pembuka. Salam pembuka merupakan hormat penulis surat sebelum
mengemukakan persoalannya . Oleh karena itu, Salam pembuka tidak dapat dianggap sebagai bagian
dari kalimat pertama Surat, kecuali kalau Salam pernbuka itu diintegrasikan ke dalam alinea isi
(tubuh) Surat.

 Ungkapan yang biasa dipergunakan untuk Salam pembuka di antaranya adalah:


 Dengan hormat,
 Bapak … yang terhormat,
 Salam sejahtera ,
 Salam pramuka,
 Aasalamu alaikum Wr. Wb.,
Contoh penulisan salam pembuka yang diintegrasikan ke dalam alinea isi Surat:

Dengan hormat, kami mengharapkan kehadiran Bapak/lbu pada acara….

Salam sejahtera , sehubungan dengan akan dilaksanakannya sosialisasi ….

Isi Surat (Tubuh Surat)


Isi Surat atau tubuh Surat merupakan bagian Surat, yang dipergunakan untuk menyatakan persoalan
dalam Surat tersebut. Penyampaian pesan yang ingin dikemukakan penulisSurat ditentukan oleh
kejelasan bagian ini. Isi surat terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian pembuka, bagian isi dan bagian
penutup. Bagian-bagian ini tidak selalu dituliskan dalam bentuk paragraf. Karena itulah
penulismodel ini lebih cocok menggunakan iatilah bagian untuk komponen-komponen tubuh Surat
daripada alinea atau paragraf.
a. Bagian pembuka
Bagian pembuka adalah pengantar isi Surat yang berfungsi  untuk mengarahkan pikiran penerima
Surat kepada pokok persoalan yang akan dikemukakan. Untuk Surat yang merupakan
pemberitahuan, pernyataan , permintaan, atau pertanyaan, kalimat pengantar yang lazim digunakan
untuk mengawali bagian pembuka di antaranya sebagai berikut.

 Dengan ini kami beritahukan bahwa ….


 Dengan sangat menyesal kami sampaikan bahwa ….
 Sebagaimana Saudara  ketahui ….
 Perkenankanlah kami melaporkan ….
 Bersama ini kami sampaikan berkas-berkas ….
Untuk Surat tanggapan atau jawaban, kalimat pengantar yang lazim dipergunakan di antaranya
adalah seperti berikut.

Menunjuk Surat Saudara  Nomor … tanggal … mengenai …. Sehubungan dengan Surat Saudara  Nomor
… tanggal ….

Berkenaan dengan Surat Saudara  Nomor … tanggal ….

Menjawab pertanyaan Anda dalam Surat Nomor … tanggal …. Menindaklanjuti pembicaraan kita pada
tanggal ….

Frase dengan ini dan bersama ini memiliki maksud yang berbeda. Dengan ini


memiliki pengertian: dengan perantaraan Surat ini atau melalui Surat ini. Bersama
ini bermakna: bersama-sama dengan Surat ini, beserta Surat ini, mengiringi Surat
ini, dan terlampir dalam Surat ini.
b. Bagian isi
Bagian isi merupakan pokok persoalan Surat yang memuat pesan yang dikemukakan atau diinginkan
penulis dari penerima Surat. Mengingat pentingnya bagian Surat ini, penulisSurat hendaknya
mengemukakan maksudnya dalam bahasa yang baik dan benar, jelas, lugas, sopan, dan mudah
dipahami penerima Surat. Masalah bahasa Surat ini telah dibahas dalam Kegiatan Belajar 1,
khususnya  yang berkenaan dengan Karakteristik Bahasa Surat.
Seperti halnya mengarang, agar Surat tersusun dengan baik, penulis hendaknya mempersiapkannya
dengan baik pula. Perencanaan surat menyangkut:

 menentukan sasaran Surat Siapa  yang akan dikirimi Surat?”;


 menetapkan materi Surat “Apa yang akan dikemukakan dalam Surat itu?’;
 menentukan maksud Surat “Apakah tujuan mengirim Surat?
 Apakah yang diinginkan melalui Surat itu?
 Apakah sekedar menginformasi kan atau menginginkan tanggapan?”.
c. Bagian penutup
Bagian penutup menandakan bahwa paparan persoalan pokok isi surat telah selesai . Bagian ini
digunakan untuk menyimpulkan atau mempertegas  isi surat; mengungkapkan himbauan, harapan,
atau keinginan, serta menyampaikan terima kasih (bila diperlukan) penulis surat. Oleh karena itu,
bagian ini hendaknya diungkapkan secara singkat, tegas , tanpa basa – basi . yang berlebihan, dan
tanpa mengulang kembali apa yang telah ditulis sebelumnya .

 
Contoh bagian penutup yang baik:
Atas perhatian Bapak kami sampaikan terima kasih .

Semoga informasi  yang kami berikan bermanfaat bagi saudara . Contoh bagian penutup yang kurang
baik Atas perhatian dan bantuan Bapak dalam menyelesaikan persoalan – persoalan yang telah kami
sampaikan di atas, kami haturkan terima kasih tak terhingga.

Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih .


Rumusan penutup surat pada contoh kedua sebenarnya sudah baik. Kesalahannya terletak dalam
pemakaian “nya”. Penerima ‘Surat adalah pembaca, Surat itu. Oleh karena itu, pengacuannya bukan
menggunakan “nya”, tetapi disesuaikan dengan kata atasan yang digunakan sebelumnya , seperti
Bapak, Tuan, Ibu, Nyonya, Saudara , dan Anda. Kata “nya” dalam konteks pengganti dipakai untuk
mengacu orang ketiga tunggal.
 Atas perhatian Saudara , kami ucapkan terima kasih .
 Atas kerja sama Anda, kami sampaikan terima kasih .
 Demikianlah semoga kerja sama yang telah kita bina dapat semakin ditingkatkan.
 Mudah-mudahan jawaban kami dapat bermanfaat bagi Anda.
Salam Penutup
Seperti halnya Salam pembuka, pemakaian Salam penutup juga sifatnya tidak wajib. Banyak Surat
dinas pemerintah yang tidak menggunakannya. Tetapi, Surat resmi yang berasal dari perorangan
atau organisasi kemasyarakatan dan usaha kebanyakan memakainya.

Salam penutup ditempatkan setelah isi (tubuh) Surat dan diikuti dengan tanda baca koma. Gunanya
untuk menunjukkan keakraban atau rasa  hormat penulisnya. Bunyinya bisa bermacam -macam
tergantung pada posisi atau hubungan antara, pengirim dan penerima Surat. Kata -kata yang biasa
digunakan untuk Salam penutup di antaranya:

 Wasalam,
 Salam takzim,
 Salam hormat, Hormat kami,
Surat dinas yang tidak mencantumkan Salam penutup, bagian itu langsung  diisi dengan nama jabatan
atau nama perusahaan penulisan. Contoh-contoh penggunaan Salam penutup akan disajikan
bersama-sama dengan contoh uraian berikut.

 Jabatan, Tanda Tangan, Cap, Nama Terang, dan NIP bagi Surat Rewort Pemerintah
Bagian akhir Surat resmi yang berasal dari perseorangan, kelompok, serta organisasi sosial atau
niaga, yang biasanya menggunakan Salam penutup, pengurutan unsur – unsurnya adalah Salam
penutup, nama kelompok/ organisasi (kalau ada), tanda tangan, nama terang, dan jabatan (kalau
ada). Contoh:

 Hormat kami
 H. Ali Imron
 Wasalam,
 a.n. Warga Kampung Aukaluyu
 Deni Setiawan
 Wasalam
 Panitia Peringatan Kemerdekaan RI ke-52
 Dewi Sekartaji Ketua
 Hormat kami
 M. Fajar H. Iamaya Direktur Utama
Bagian akhir Surat dinas pemerintah yang tidak menggunakan Salam penutup, unsur – unsurnya
diurutkan menjadi nama jabatan, tanda tangan, cap, nama terang dan NIP.

 Contoh: Rektor
 Prof. Dr. Atwi Auparman NIP. 130327898
 Direktur Pendidikan Menengah Umum
 Dr. Budiono NIP

Anda mungkin juga menyukai