Anda di halaman 1dari 4

Incinerator plasma

Incinerator plasma (Pengolah sampah tanpa bahan bakar


dan ramah lingkungan)
Incinerator plasma adalah inovasi baru dalam dunia perlimbahan dimana alat ini tidak
menggunakan bahan bakar sama sekali. Hanya dengan mengandalkan udara dan pembakaran
bertingkat bisa menghasilkan pembakaran sempurna, sehingga tidak menghasilkan gas
beracun. Incinerator plasma juga tidak mengeluarkan asap beracun yang bisa berbahaya
menjadi polusi bagi udara, melainkan hanya uap air halus.

Abu dari hasil pengolahan hanya 1/300 (satu per tiga ratus) dari volume limbah yang
proses. Dan hasil pengolahan (residu) dapat digunakan sebagai bahan keramik atau bahan
bermanfaat lainnya. Incinerator plasma juga tidak memerlukan equipment lain untuk
meningkatkan kinerja alat ini, tidak membutuhkan listrik dan tidak membutuhkan bahan
bakar. Sehingga menjadikan alat ini sebagai alat zero-waste yang sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup manusia (running cost sama dengan nol). Selain itu incinerator plasma
juga dapat memproses bebatuan, kaca, logam serta semua jenis sampah agar dapat diolah
menjadi abu.

Ramah lingkungan, tanpa polusi bagi udara dan tanah


Gas buang yang dihasilkan dalam proses pengolahan dikeluarkan melalui cerobong setelah
mengalami filterisasi.
Dengan suhu antara 300° C – 400 °C incinerator plasma dapat menghambat terjadinya varian
dioxin, varian NOx dan SOx. Sejauh ini hasil analisa yang sudah dilakukan di laboratorium
menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, sangat jauh dibandingkan dengan incinerator
konvensional yang menciptakan beragam efek merugikan bagi manusia dan lingkungan
hidup.

Rabu, 24 Desember 2008


Tungku Pembakar Sampah (Incinerator) Ramah Lingkungan
Diposkan oleh incinerator di 04.46

Ditulis oleh Mujiyanto

Monday, 28 July 2008


Pembakaran sampah kini tak perlu dikhawatirkan lagi. Anak-anak
negeri berhasil merekayasa sebuah tungku pembakar sampah (incinerator) ramah lingkungan.
Menggunakan teknologi Maxpell, sampah bisa langsung dibakar habis tanpa menimbulkan
pencemaran.

Dengan tungku pembakaran Maxpell, problem sampah bisa diatasi sejak di komunitas.
Sampah dibakar habis di tingkat komunitas, tidak sempat menumpuk, tidak sampai
membusuk, dan tidak menimbulkan pencemaran. Model terkecil untuk skala rukun warga,
Maxpell bisa membakar sampah sebanyak 12 M3 selama maksimal 10 jam.

Maxpell berbeda dengan tungku pembakar sampah (incinerator) yang ada sebelumnya. Asap
pembakaran diimbas dengan instalasi hidro process dan ditangkap oleh splitcell , dan keluar
melalui cerobong setinggi 3,5 meter. Tingkat polusi asap rendah dan tidak menyebar ke
permukiman penduduk. Selain mudah dioperasikan, masyarakat bisa lebih berpartisipasi
dalam pengolahan sampah secara tuntas dan mandiri, dalam lingkup permukimannya, di
tingkat RW maupun kelurahan.

Keunggulan Teknologi

Teknologi Maxpell dirancang agar memiliki beberapa kemudahan untuk dioperasikan oleh
warga. Beberapa kemudahan tersebut adalah: (1) Tidak butuh tempat luas: 16 meter persegi
untuk skala RW; (2) Bisa membakar sampah kering hingga sampah basah; (3) Bekerja efektif
tanpa bahan bakar tambahan; (4) Tingkat dari pencemaran rendah. Dalam operasional di
beberapa tempat terbukti asap hasil pembakaran yang keluar dari cerobong hampir tidak
kelihatan dan tidak mengeluarkan bau yang menganggu; (5) Suhu pembuangan udara panas
pada cerobong asap terkendali secara konstan, (6) Suhu dinding luar tetap dingin sama
dengan suhu udara luar; (7) Abu sisa pembakaran bisa diolah menjadi beragam produk bahan
bangunan.

Jika dibandingkan dengan pola pembuangan sampah yang menggunakan Tempat


Pembuangan Sementara (TPS) konvensional, pembakaran dengan menggunakan teknologi
MaxPell ini memiliki beberapa perbedaan:
Cara Kerja

Teknologi Hydroprocess. Berbeda dengan teknologi pembakaran sampah konvensional,


tungku Maxpell menggunakan sistem hydroprocess. Dan hydroprocess akan mulai bekerja
setelah kurang lebih 5 menit pada saat pembakaran sampah dilakukan.

Pembakaran sampah kering akan memanaskan sampah di atasnya sekaligus memanaskan


suhu dalam tungku, dan mempercepat sirkulasi udara di dalam tungku. Akibat tekanan udara
di dalam tungku menjadi jauh lebih rendah daripada tekanan udara di luar tungku. Cepatnya
sirkulasi udara di dalam tungku memicu aktifnya Instalasi Hydroprocess, yang mengimbas
asap dengan uap air, mengubah partikel karbon menjadi bersifat magnet dan bisa ditangkap
oleh splitcell sebelum keluar melalui cerobong. Asap yang keluar akan jauh berkurang, dan
berwarna putih bahkan hampir tidak terlihat ketika instalasi bekerja sempurna.

Spesifikasi Teknik

Cerobong Asap: untuk mengarahkan asap ke ketinggian agar tidak


menyebar ke permukiman dan mengganggu sistem pernafasan.

1. Triple roof: melindungi sistem tungku pembakaran dari hujan.


2. Splitcell: komponen yang berfungsi menangkap partikel-partikel karbon dan mengurangi
tingkat polusi asap.
3. Insulation wall: struktur pelindung sistem, penyangga bak pembakar sampah, dan menahan
suhu udara tungku agar tidak mempengaruhi udara luar.
4. Waste entrance: lubang untuk memasukkan sampah ke dalam tungku
5. Waste Chamber: ruang pembakaran sampah dengan volume 1.2 M3 & 1.8 M3
6. Chamber wall: dinding pembakar sampah dari baja setebal 3 mm.
7. Hydroprocess: berisi air yang berfungsi mengimbas asap sehingga bersifat magnet dan bisa
ditangkap oleh splitcell.
8. Dust hole: lubang untuk mengambil abu yang menumpuk di bagian bawah tungku, juga
untuk memasukkan api di awal pembakaran.
9. Air suport: lubang sirkulasi udara di pondasi untuk mendukung percepatan pembakaran.
10. Struktur Based: Bagian penyangga struktur

Anda mungkin juga menyukai