Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SISTEM MEDIS

SOSIO DAN ANTROPOLOGI

DISUSUN OLEH :

1. SYAHRUL KUSNANDAR 1911102413052


2. RALIYA MINI JUNITA SIA 1911102413053
3. NISA ARDINI 1911102413054
4. YULIANA PUTRI SANTOSO 1911102413064
5. MAYA SELVIYA 1911102413065
6. JESICHA AYU WARDANI 1911102413066
7. SUNARMI 1911102413067
8. FIKIH NURUL ILMI 1911102413069
9. HANA FIRYAL 1911102413070
10. RENDY GUNAWAN 1911102413071
11. DIANTI ISMAYA 1911102413072
12. KHOIRUNNISYA DIAH .M. 1911102413077
13. DESI PUSPITASARI 1911102413194

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur


Prodi S1 Kesehatan Masyarakat

2019/2020
A. PENGERTIAN SISTEM MEDIS

Menurut Dunn bahwa sistem medis adalah pola-pola dari pranata-pranata sosial dan
tradisi-tradisi budaya yang menyangkut perilaku yang sengaja untuk meningkatkan
kesehatan, meskipun hasil dari tingkah laku khusus tersebut belum tentu menghasilkan
kesehatan yang baking diharapkan dan sesuai dengan y (Dunn 1976:135).

Saunders (154:7) menambahkan bahwa sistem medis sebagai suatu kompleks luar
dari pengetahuan, kepercayaan, teknik, peran, norma-norma, nilai-nilai, ideologi, sikap,
adat-istiadat, upacara-upacara, dan lain-lain. Karena keharusan, manusia mau tidak mau
senantiasa menaruh perhatian terhadap masalah-masalah kesehatan serta usaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan sejauh batas pengetahuannya mencari
penyelesaian masalah-masalah penyakit (Rubin; 1960).

Secara umum, sistem medis adalah segala kepercayaan dalam usaha untuk
meningkatkan kesehatan dan tindakan pengetahuan ilmiah maupun keterampilan anggota-
anggota kelompok yang mendukung sistem tersebut.

B. KLASIFIKASI SISTEM MEDIS


Foster dan Anderson membagi dalam dua bagian konsep kausalitas dengan istilah
personalistik dan naturalistik. Kedua istilah ini merujuk secara khusus pada konsep-konsep
kausalitas yaitu:
1. Sistem medis personalistik
Sistem medis personalistik adalah sistem di mana penyakit (illness) disebabkan
oleh intervensi dari suatu agen yang aktif. Berupa makhluk supranatural, seperti dewa,
hantu, roh leluhur, roh jahat, dan manusia (tukang sihir, tukang tenung). Pada sistem ini
tidak dikenal konsep kecelakaan karena sesuatu yang terjadi pada tubuh disebabkan oleh
ilmu sihir.
2. Sistem medis naturalistik
Dalam sistem naturalistik, penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah sistemik,
bukan pribadi. Dalam sistem naturalistik lebih ditekankan pada model keseimbangan.
Sehat terjadi karena unsur-unsur dalam tubuh, seperti panas, dingin, cairan tubuh
(humor atau dosha), yin dan yang berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan
kondisi individu dalam lingkungan alam dan lingkungan sosialnya. Apabila
keseimbangan ini terganggu maka akan menimbulkan penyakit.

C. CIRI-CIRI UNIVERSAL SISTEM MEDIS


Dalam sistem medis terdapat pula unsur-unsur universal dalam sistem medis adalah
sebagai berikut:
1. Sistem medis adalah bagian integral dari kebudayaan-kebudayaan
Dalam sistem ini terdapat peranan dewa-dewa sebagai jalan untuk meyembuhkan
penyakit. Contohnya kepercayaan terhadap penyakit pada banyak masyarakat sangat
terjalin erat dengan magi dan religi sehingga tidak mungkin untuk memisahkan
keduanya. Jadi dalam penyembuhan penyakit atau cra pengobatan ini masih tradisional.

2. Penyakit di temukan oleh kebudayaan


Maksud dari unsur ini adalah jika orang ersebut sakit di karenakan hasil dari kebudayaan
mereka sendiri. Mereka yang menciptakan penyakit dari hasil kebudayaan yang ada di
dalam tradisi mereka. Misalnya di daerah tertentu, masyarakatnya di larang memakan
makanan yang mempunyai gizi banyak padahal di dalam makanan tersebut sangat baik
sebagai sumber kesehatan.

3. Semua sistem – sistem medis memiliki segi-segi pencegahan dan pengoabatan


Di dalam sistem medis pasti ada cara untuk mengobati atau mencegah baik itu dengan
cara yang tradisional maupun dengan cara yang modern. Pada masyarakat tradisional
cara – cara yang dianggap lebih berkhasiat adalah menggunakan sistem pengobatan
melalui tradisi turun temurun dari warisan nenek moyang mereka. Lain halnya dengan
masyarakat modern yang telah banyak mendapat pengaruh dari perkembangan zaman.
Yang pasti banyak dikalangan orang berintelektual lebih mengangap pengobatan
modern lebih canggih dan lebih dapat di pertanggung jawabkan.
4. Sistem medis memiliki sejumlah fungsi:
a. Suatu sistem teori penyakit memberikan rasional bagi pengobatan
b. Suatu sistem teori penyakit menjelaskan “mengapa”
c. Sistem – sietem teori penyakit seringkali menjalankan peran kuat dalam memberi
sanksi dan dorongan norma-norma budaya sosial dan moral
d. Suatu sistem teori penyakit dapat memberikan rasional bagi pelaksanaan pelaksanaan
konservasi.
e. Suatu sistem teori penyakit dapat mengatasi agresi
f. Peran nasionalistik pengobatan tradisional

D. SISTEM MEDIS TRADISIONAL

Sistem Medis Tradisional

Sekalipun pelayanan kesehatan moderen telah berkembang di Indonesia, namun


jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi. Menurut
Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2001 ditemukan sekitar 57,7% penduduk Indonesia
melakukan pengobatan sendiri, sekitar 31,7% menggunakan obat tradisional serta sekitar
9,8% menggunakan cara pengobatan. Adapun yang dimaksud dengan pengobatan
tradisional disini adalah cara pengobatan atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara
lain diluar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan yang lazim dikenal, mengacu kepada
pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun, atau
berguru melalui pendidikan, baik asli maupun yang berasal dari luar Indonesia, dan
diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat (UU No 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan).

Banyak faktor yang berperan, kenapa pemanfaatan pengobatan tradisional masih


tinggi di Indonesia. Beberapa diantaranya yang dipandang penting adalah:

1. Pengobatan tradisional merupakan bagian dari sosial budaya masyarakat.

2. Tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan latar belakang budaya masyarakat
menguntungkan pengobatan tradisional.
3. Terbatasnya akses dan keterjangkauan pelayanan kesehatan moderen.

4. Keterbatasan dan kegagalan pengobatan modern dalam mengatasi beberapa penyakit


tertentu.

5. Meningkatnya minat masyarakat terhadap pemanfaatan bahan-bahan (obat) yang


berasal dari alam (back to nature).

6. Meningkatnya minat profesi kesehatan mempelajari pengobatan tradisional.

7. Meningkatnya modernisasi pengobatan tradisional.

8. Meningkatnya publikasi dan promosi pengobatan tradisional.

9. Meningkatnya globalisasi pelayanan kesehatan tradisional.

10. Meningkatnya minat mendirikan sarana dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan


tradisional.

Pengobatan alternatif adalah cara pengobatan atau perawatan yang diselenggarakan


dengan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan yang lazim dikenal,
mengacu kepada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperoleh secara turun-
temurun atau berguru melalui pendidikan, baik asli maupun dari luar Indonesia.
Pengobatan alternatif bisa dilakukan dengan menggunakan obat-obat tradisional, yaitu
bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang turun-temurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobatan alternatif merupakan bentuk
pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam
standar pengobatan kedokteran moderen (pelayanan kedoteran standar) dan digunakan
sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran moderen tersebut.

Berbagai istilah telah digunakan untuk cara pengobatan yang berkembang di tengah
masyarakat. WHO (1974) menyebut sebagai “traditional medicine” atau pengobatan
tradisional. Para ilmuwan lebih menyukai “traditional healding”. Adapula yang
menyebutkan “alternatif medicine”. Ada juga yang menyebutkan dengan folk medicine,
ethno medicine, indigenous medicine (Agoes, 1992;59). Dalam sehari-hari kita
menyebutnya “pengobatan dukun”.

Untuk memudahkan penyebutan maka dalam hal ini lebih baik digunakan istilah
pengobatan alternatif, karena dengan istilah ini apat ditarik garis tegas perbedaan antara
pengobatan moderen dengan pengobatan di luarnya dan juga dapat merangkum sistem-
sistem pengobatan oriental (timur) seperti pengobatan tradisional atau sistem
penyembuhan yang berakar dari budaya turun temurun yang khas satu etnis (etno
medicine). Pengobatan alternatif sendiri mencakup seluruh pengobatan tradisional dan
pengobatan alternatif adalah pengobatan tradisional yang telah diakui oleh pemerintah.

Pengobatan yang banyak dijumpai adalah pengobatan alternatif yang berlatar


belakang akar budaya tradisi suku bangsa maupun agama. Pengobat (curer) ataupun
penyembuh (healer) dari jasa pengobatan maupun penyembuhan tersebut sering disebut
tabib atau dukun. Pengobatan maupun diagnosa yang dilakukan tabib atau dukun tersebut
selalu identik dengan campur tangan kekuatan gaib ataupun yang memadukan antara
kekuata rasio dan batin. Salah satu ciri pengobatan alternatif adalah penggunaan doa
ataupun bacaan-bacaan. Doa atau bacaan dapat menjadi unsure penyembuh utama ketika
dijadikan terapi tunggal dalam penyembuhan.Selain doa ada juga ciri yang lain yaitu
adanya pantanganpantangan. Pantangan berarti suatu aturan-aturan yang harus dijalankan
oleh pasien. Pantangan-pantangan tersebut harus dipatuhi demi kelancaran proses
pengobatan, agar penyembuhan dapat selesai dengan cepat. Dimana pantanganpantangan
tersebut sesuai dengan penyakit yang diderita pasien. Seperti misalnya penyakit patah
tulang maupun terkilir, biasanya dilarang unutk mengkonsumsi minum es dan kacang-
kacangan. Makanan-makanan tersebut menurutnya dapat mengganggu aliran syaraf-syaraf
yang akan disembuhkan.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/16625392/SISTEM_MEDIS

blog.unnes.ac.id › 2015/11/15 › sist...

Sistem Medis dalam Antropologi Kesehatan – Anis istiqomah

https://id.scribd.com/doc/137313735/Sistem-Medis-Tradisional

Anda mungkin juga menyukai