Anda di halaman 1dari 26

Jenis-Jenis Novel :

A. Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita,novel terbagi dua jenis


 Novel fiksi sesuai namanya,novel berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak pernah terjadi, tokoh, alur
maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis saja.
contoh: Twillight, Harry Potter
 Novel non fiksinovel ini kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita tentang hal nyata yang
sudah pernah terjadi, lumrahnya jenis novel ini berdasarkan pengalaman seseorang,kisah nyata atau
berdasarkan sejarah.
contoh: Laskar Pelangi

B. Jenis novel berdasarkan genre cerita,jenis novel di bagi menjadi beberapa macam

 Novel romantic cerita novel yang satu ini berkisah seputar percintaan dan kasih sayang dari awal hingga
akhir.
contoh: Ayat Ayat Cinta, Gita Cinta dari SMU
 Novel horror jenis novel yang satu ini memiliki cerita yang menegangkan, seram dan pastinya membuat
pembaca berdebar debar, umumnya bercerita tentang hal hal yang mistis atau seputar dunia gaib.
contoh: Bangku Kosong, Hantu Rumah Pondok Indah
 Novel misteri cerita dan jenis novel ini lebih rumit karena akan menimbulkan rasa penasaran hingga
akhir cerita.
contoh: Novel novel karangan Karen Rose dan Agatha Christie
 Novel komedi sesuai namanya, jenis novel ini mengandung unsur kelucuan atau membuat orang
tertawa dan benar benar tertidur.
contoh: Masuk Masukin Saja, Kambing Jantan, 30 Hari Mencari Cinta
 Novel Inspiratif jenis novel yang ceritanya mampu menginspiri banyak orang, umumnya novel ini sarat
akan pesan moral atau hikmah tertentu yang bisa di ambil oleh pembaca sehingga pembaca merasa
mendapat suatu dorongan dan motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik.
contoh: Negeri 5 Menara, Laskar Pelangi

C. Jenis novel berdasarkan isi,tokoh dan pangsa pasar

 Teenlit berasal dari kata teen yang berarti remaja dan lit dari kata literature yang berarti tulisan /karya
tulis. Jenis novel ini bercerita seputar permasalahan para remaja umumnya, tentang cinta atau
persahabatan. Tokoh dan pangsa pasarnya novel ini adalah anak usia remaja, usia yang di anggap labil
dan memiliki banyak permasalahan. contoh: Me vs Heighells, Dealova
 Chicklit chick adalah bahasa slang dari amerika yang berarti wanita muda, jadi jenis novel yang satu ini
bercerita tentang seputar kehidupan atau permasalahan yang di hadapi oleh seorang wanita muda pada
umumnya. Jenis buku novel ini sebenarnya bisa di nikmati oleh siapa saja, namun umumnya cerita dari
novel ini lebih kompleks, rumit bahkan kadang mengandung unsur dewasa yang tidak terlalu mudah di
tangkap oleh pembaca usia remaja singkat.
contoh: Miss Jutek, Testpack
 Songlit novel ini di tulis berdasarkan sebuah lagu contohnya ruang rindu, di mana judul novel adalah
judul sebuah lagu ciptaan letto group band indonesia yang terkenal lewat lagu ini yang menjadi
soundtrack sinetron intan yang melambungkan nama naysila mirdad dan dude harlino, buku ini bisa di
nikmati oleh siapapun baik remaja maupun orang dewasa.
 Novel dewasa novel jenis ini tentu saja hanya di peruntukkan bagi orang dewasa karena umumnya
ceritanya bisa seputar percintaan yang mengandung unsur sensualitas orang dewasa.
contoh: Saman dan Larung penulis Ayu Utami

Apa Perbedaan

Blog yang membahas mengenai perbedaan mengenai suatu hal.

 Home
 Kategory
 Page

Home » Buku » Apa Perbedaan Antara Novel Dan Hikayat

Apa Perbedaan Antara Novel Dan Hikayat


Ada beragam jenis karya yang menghiasi dunia sastra, dua hal yang paling dikenal adalah novel
dan hikayat. Beberapa orang mungkin kurang mengerti perbedaan novel dan hikayat. Padahal, dua
jenis karya tersebut saling bertolak belakang satu sama lain. Bahkan tak jarang beberapa kalangan
awam menganggap keduanya dalam posisi yang sama, itu salah besar!
Apa Perbedaan Antara Novel Dan Hikayat

Novel

Dalam dunia sastra, novel merupakan sebuah karya sastra berbentuk cerita fiksi yang tertulis
secara naratif. Bila dibandingkan jenis karya sastra lain, popularitas novel termasuk tinggi dan
begitu populer di berbagai belahan dunia. Hal itu terlihat jelas dengan kemunculan penulis novel
(novelis) berbakat dan terkenal. Perbedaan antara novel dan hikayat terjabar dari pengertian awal.

Novel terbagi menjadi dua jenis karya dan tergantung dari cerita yang disampaikan, entah itu karya
hiburan atau karya serius. Sebuah karya novel yang baik harus menghibur, menarik dan memberi
rasa puas bagi pembaca. Novel serius bukan berarti tak menghibur, hanya saja jalan cerita yang
ditawarkan mampu melarutkan pembaca ke tingkatan tertentu. Sedangkan novel hiburan
menghadirkan jalan cerita yang ringan dan santai.

Perbedaan novel dan hikayat tampak jelas dari unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Unsur
intrinsik yang wajib terkandung dalam sebuah novel berupa tema, setting, sudut pandang, alur,
penokohan dan gaya bahasa penulis. Adapun unsur ekstrinsik berupa sejarah, latar belakang
penulisan dan faktor-faktor lain diluar unsur intrinsik.

Hikayat

Berdasarkan pengertian awal, hikayat merupakan sebuah cerita rekaan yang bersifat menghibur
meskipun sulit diterima akal sehat. Walaupun begitu, hikayat memberi amanat dan pesan positif
kepada para pembaca. Cerita yang disampaikan tentang kepahlawanan ataupun kehebatan
seseorang yang dibumbui kesaktian dan keanehan. Beberapa kalangan menyebut hikayat sebagai
cerita rakyat. Perbedaan novel dan hikayat tampak jelas dari ciri-ciri yang terkandung di dalam
cerita.

Hikayat lebih banyak menceritakan kisah para raja dan keluarga. Cerita menggunakan logika yang
berbeda dari logika umum, beberapa kalangan menyebutnya lebih berfantasi. Dalam penceritaan,
hikayat lebih banyak menggunakan kata-kata klise. Pengarang sebuah cerita hikayat tidak
diketahui atau anonim. Cerita yang disampaikan lebih terpusat pada tokoh utama dan selalu
berakhir manis, entah menjadi raja atau orang terpandang, tapi alur cerita tampak lebih monoton.

Kesimpulan Perbedaan Antara Novel Dan Hikayat

Perbedaan novel dan hikayat terjabar dengan jelas dari pengertian awal. Novel memiliki alur cerita
yang beragam, tak mengandalkan kata-kata klise dan nama pengarang diketahui. Sementara
hikayat memiliki alur cerita yang monoton, mengandalkan kata-kata klise dan nama pengarang tak
diketahui. Itulah sebabnya dianggap sebagai cerita rakyat.

Share ke:

Facebook Google+ Twitter

Artikel Terkait Apa Perbedaan Antara Novel Dan Hikayat :

 Apa Perbedaan Antara Novel Indonesia Dengan TerjemahanApa Perbedaan


Antara Novel Indonesia Dengan Terjemahan - Novel merupakan salah satu karya sastra
populer yang meramaikan toko buk ...

 Apa Perbedaan Antara Novel Dan HikayatAda beragam jenis karya yang
menghiasi dunia sastra, dua hal yang paling dikenal adalah novel dan hikayat. Beberapa
orang mungkin ...

 Apa Perbedaan Antara Ringkasan Dan IkhtisarApa Perbedaan Antara


Ringkasan Dan Ikhtisar - Dalam dunia sastra, dikenal beragam istilah seperti ringkasan
dan ikhtisar. Namun, ...

Links to this post

Create a Link
Newer Post Older Post Home

Entri Populer

Perbedaan Cinta dan Sayang

Perbedaan cinta dan sayang apakah anda sudah mengetahuinya? Mungkin ada dari anda
yang sudah mengetahuinya dan tidak menutup kemungkinan, ...

Perbedaan Visi dan Misi

Suatu organisasi pasti memiliki visi dan misi. Tidak jarang kita temui di suatu ruang kerja
terdapat pajangan visi dan misi yang di bingka...

Perbedaan Waktu Antara Indonesia Dan Arab Saudi

Perbedaan Waktu Antara Indonesia Dan Arab Saudi - Seringkali terjadi perbedaan waktu
dalam perayaan hari raya Idul Fitri di Arab Saudi dan...

Perbedaan Waktu Indonesia Dan Malaysia

Perbedaan Waktu Indonesia Dan Malaysia - Indonesia dan Malaysia disebut negara
serumpun karena memiliki banyak persamaan dalam beberapa h...

Apa Perbedaan Antara Ringkasan Dan Ikhtisar

Apa Perbedaan Antara Ringkasan Dan Ikhtisar - Dalam dunia sastra, dikenal beragam
istilah seperti ringkasan dan ikhtisar. Namun, banyak mur...

Perbedaan Antara Yahudi Dan Nasrani

Ada beragam hal yang menjadi perbedaan yahudi dan nasrani. Pada umumnya, sebagian
besar masyarakat Indonesia masih salah mengartikan kedua ...

Apa Perbedaan Antara Novel Dan Hikayat

Ada beragam jenis karya yang menghiasi dunia sastra, dua hal yang paling dikenal adalah
novel dan hikayat. Beberapa orang mungkin kurang me...

Apa Perbedaan NU dan Muhammadiyah

NU dan Muhammadiyah merupakan suatu organisasi masa yang bergerak dalam bidang
keagamaan yang merujuk pada agama Islam di Indonesia. Kedua...

Perbedaan LCD dan LED


LCD vs LED . TV LCD adalah televisi layar datar yang memanfaatkan teknologi Liquid
Crystal Display. Jenis ini memiliki dua lapisan kaca ...

Perbedaan Waktu Indonesia Dan Singapura

Indonesia dan Singapura merupakan negara bertetangga yang menjalin kerja sama di
berbagai bidang. Banyak warga negara tanah air yang berang...

Labels

Agama Bahasa Inggris Biologi Bisnis Buku Elektronika Fisika Gadget Hewan Internet Islami
Kesehatan Kesehatan-Makanan Komputer Olahraga Otomotif Pendidikan Pengetahuan Umum
Penyakit Perbankan Personal Care Photography Rumah Minimalis Teknologi Teknologi -
Komunikasi Teknologi-Aplikasi Teknologi-gadget Teknologi-Hardware Umum

Pages
 Home
 Contact Us
 Privacy Policy
 About Us

Copyright © Apa Perbedaan Template SEO elite

Everything About...
All the thing

Senin, 03 Juni 2013


Bahasa Indonesia - Perbedaan Novel dan Hikayat
I. Pengertian
A. Novel
Cerita berbentuk prosa yang menceritakan kehidupan manusia seperti halnya pada roman, namun
lebih sederhana dan lebih singkat.
B. Hikayat
Cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa melayu yang menceritakan kehebatan dan
kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka
miliki.
II. Ciri-ciri

A. Novel Terjemahan
o Instrinsik
Tema : modern, rasional, fantasi
Tokoh & penokohan : masyarakat sentris
Latar : berada di sekitar masyarakat
Alur : maju, mundur, campuran
Amanat : berkisar pada nilai kehidupan
o Ekstrinsik
Bahasa lebih rumit
Nama pengarang dicantumkan, beserta nama pengalih bahasanya.
Memiliki nilai budaya

B. Novel Indonesia
o Instrinsik
Tema : rasional (sesuai kehidupan sehari-hari)
Tokoh dan penokohan : masyarakat sentris
Latar : berada di sekitar masyarakat
Sudut pandang : orang pertama, kedua, ketiga
Alur : maju, mundur, campuran
Amanat : berkiar pada nilai kehidupan
o Ekstrinsik
Menggunakan bahasa Indonesia modern
Nama pengarang dicantumkan

C. Hikayat
o Berisi kisah-kisah kehidupan lingkungan istana(istana sentris)
o Banyak hal atau peristiwa atau aspek yang berhubungan dengan islam
o Nama tokoh dipengaruhi nama-nama arab
o Ditemukan tokoh dengan karakter atau kemampuan diluar batas akal dan kewajaran manusia pada
umumnya
o Tidak ada pembagian bab / judul
o Juru cerita atau pengarang tidak dicantumkan(anonim)
o Banyak kosakata yang tidak lazim
o Jalan cerita sulit dipahami
o Berbahasa Melayu Kuno (klise)
III. Perbedaan
Pembeda Novel Hikayat
Tema Modern, bersifat rasional Tradisional
Tokoh &
Masyarakat sentris Istana Sentris
penokohan
Latar Ada di kehidupan sehari-hari Dalam kehidupan istana
Bahasa Indonesia modern Melayu kuno(klise)
Pengarang Namanya dicantumkan Anonim
Sudut pandang Orang pertama, kedua, ketiga Orang ketiga
Pembagian Bab Ada pembagian bab/judul Tidak ada pembagian bab

Diposkan oleh A_B_A blog ^_^ di 07.30


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

3 komentar:

1.

Unknown3 November 2015 01.28

thanks ya mudah di pahami , singkat padat n jelas pasitnya

Balas

2.

budi supadmi15 April 2016 05.53

Makasih.

Balas

3.

budi supadmi15 April 2016 05.53

Makasih.

Balas

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ▼ 2013 (17)
o ▼ Juni (5)
 PKN - Budaya Politik yang Bertentangan Dengan Sema...
 Kimia - Peranan Larutan Penyangga dalam Kehidupan ...
 Geografi - Klasifikasi Hujan dan Awan
 PKN - Perbedaan Diplomat dan Konsul
 Bahasa Indonesia - Perbedaan Novel dan Hikayat
o ► Mei (12)

About Me

A_B_A blog ^_^


ich bin Arrafli Bagas Augatha. danke...
Lihat profil lengkapku
Ada kesalahan di dalam gadget ini

Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.


Radira Blog Radira | Sekolah Perbedaan Novel dan Hikayat
Hikayat Secara etimologis kata hikayat diturunkan dari bahasa Arab hikayat yang berarti cerita,
kisah, dongeng-dongeng. Jika ditinjau dari bahasa Melayu, kata hikayat ini pun memiliki arti
yang sama dengan yang dikemukakan Hava, yaitu cerita kuno/cerita lama dalam prosa atau
riwayat (sejarah). Hikayat muncul pada Angkatan Pujangga Lama dan Sastra Melayu Lama.
Pada Angkatan Pujangga lama, hikayat merupakan salah satu karya sastra yang mendominasi
pada saat itu. Ciri-ciri :
Sebagai suatu karya sastra mempunyai cara tersendiri dalam menceritakan realitas kehidupan;
Unsur karya sastra hikayat ada yang terkesan mengandung unsur dongeng sehingga terkesan
rekaan/fiksional;
Isi hikayat sebahagian tidak logis;
Isi hikayat menyingkap kehidupan raja dan keluarganya;
Hikayat umumnya merupakan karangan yang berbentuk prosa dan tidak menutup kemungkinan
unsur puisi ada di dalamnya;
Mediumnya bahasa; Motif hikayat ialah kesaktian dan keajaiban.
Contoh : § Hikayat Aceh § Hikayat Amir Hamzah § Hikayat Andaken Penurat § Hikayat Bayan
Budiman § Hikayat Djahidin § Hikayat Hang Tuah § Hikayat Iskandar Zulkarnain § Hikayat
Kadirun § Hikayat Kalila dan Damina § Hikayat Masydulhak § Hikayat Pandawa Jaya § Hikayat
Pandja Tanderan § Hikayat Putri Djohar Manikam § Hikayat Sri Rama § Hikayat Tjendera
Hasan § Tsahibul Hikayat Hikayat (Angkatan Melayu Lama): Hikayat Siti Mariah oleh Hadji
Moekti
Novel
Novel berasal dari bahasa Inggris. Dalam bahasa Itali disebut novella yang berarti ‘sebuah
barang baru yang kecil’ dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa .
Dewasa ini istilah novella mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia
novel(Inggris:novellet) yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya sedang, tidak
terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek Novel muncul pada Angkatan Balai Pustaka.
Ciri-ciri :
Dari segi bentuk dapat diwujudkan dalam bentuk karangan prosa dan tidak menutup
kemungkinan adanya unsur puitis;
Dari segi jenisnya novel lebih cenderung menampilkan karangan narasi karena novel lebih
mengutamakan unsur penceritaan;
Isi novel lebih mengetengahkan gambaran hidup dan kehidupan lahir dan batin tokohnya dalam
mengarungi dunia dan masyarakatnya, Unsur utama dari novel adalah cerita/kisah, sehingga
novel berkesan fiktif, khayalan;
Novel memiliki struktur, dengan struktur utamanya ialah plot, penokohan, dan peristiwa.
Struktur tersebut tersusun secara kronologis
. Contoh : Novel terjemahan barat termasuk dalam karya sastra pada Angkatan Pujangga Lama.
Novel-novel pada angkatan Pujangga Lama : Robinson Crusoe, Mengelilingi Bumi dalam 80
hari, Graaf de Monte Cristo, Kapten Flamberger, Rocambole; Novel Angkatan Balai Pustaka.
Contoh : Azab dan Sengsara(1920), Siti Nurbaya(1922); Novel Angkatan 1945. Contoh : Kerikil
Tajam (1949), Deru Campur Debu (1949). Ringkasnya : Novel merupakan bentuk kesusastraan
baru sedangkan hikayat bentuk kesusastraan lama. Novel lebih pendek daripada roman
sedangkan hikayat sama dengan roman. Novel menceritakan kehidupan masyarakat sedangkan
hikayat menceritakan kehidupan raja-raja atau dewa-dewa. Novel dihiasi ilustrasi kehidupan
yang realistis sedangkan hikayat dihiasi dongengan yang serba indah dan fantastis. 9 comments:
Afdil "Gogol"6 April 2011 at 20:13 hmm.. nice info. jadi tergoda nyoba-nyoba nulis novel.
Reply basir Annas7 April 2011 at 15:38 thanks sob Reply azrut cobain8 April 2011 at 13:26
Nice post nih... penjelasannya details banget.. berkunjung yah keblog q di Blogger My Blog
Jangan lupa juga baca update terbaru kami, cara cepat melangsingkan alexa traffic rank, silahkan
klik DISINI Reply Radira8 April 2011 at 18:09 @azrut cobain ia makasih. klo ada kesalahan,
kasih tau ia :D Reply Radira8 April 2011 at 18:27 @basir Annas masama :D Reply Radira8
April 2011 at 18:28 @Afdil "Gogol" makasih. semangat ia mbuat novelnya :D Reply
Anonymous26 March 2013 at 11:16 *SIGH* Reply Anonymous9 April 2013 at 21:29 Danke
schon :) Reply Radira13 April 2013 at 18:00 :) Reply Load more... Rules For Comments - Must
polite - Have relation with the post - No SARA! - No Spamming Thank you :) Newer Post Older
Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom) . . Like this BLOG? NEW ARTICLES Convert
JPG ke PDF dengan Photoshop Cara Mengubah Rentang Tahun di Datepicker Perbedaan
Seminar, Simposium, Workshop, dan Training Perbedaan Verifikasi dan Validasi Pengertian
Entity Relationship Diagram (ERD) POPULAR ENTRIES Perbedaan Novel dan Hikayat
Susunan Anatomi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil Macam-macam Ekstensi File dan
Penjelasannya Organ Dalam Tubuh Katak Asli Shark - Report Text 35 SMA Terbaik Se-
Indonesia Tahun 2011 Versi Diknas Perkembangan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia APAPUN
▼ 2011 (77) ► January (4) ► February (5) ► March (7) ▼ April (30) Hasta Brata - Filosofi
Kepemimpinan Jawa Panti Asuhan Siloam Purwokerto Taman Makam Pahlawan Tanjung
Nirwana Kabupaten Ban... Membedakan Penyakit Roseola dengan Campak dan Dema...
Perbedaan Novel dan Hikayat Susunan Anatomi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil Organ Dalam
Tubuh Katak Asli Sifat Dewa Hasta Brata dalam Bahasa Jawa Perkembangan Pelaksanaan
Pemilu di Indonesia Jaka Tarub - Narrative Text Shark - Report Text Rhinoceroses - Report Text
Sapu Tangan Kuning - Sweet Story Judul Postingan di Blog Hilang ??? Prosedur Pembedahan
Katak Membuat Efek Bubble Pada Cursor Blog Membuat Cursor Bertabur Bintang Membagi
Postingan Menjadi Dua Kolom Macam-macam Ekstensi File dan Penjelasannya Menu
Dropdown Background Image Changer Berani Menertawakan Diri Sendiri Jika Kamu
Memasang Backsound Musik di Blog Orang Tua, Peran Utama Pada Pendidikan Putra-Putri... 10
Alasan Kenapa Animasi Gif Menakjubkan Cat is . . . Memasang Icon Pada Daftar Label Kode
HTML Untuk Warna Memasang Icon di Setiap Judul Posting Memasang Icon di Sebelah Poskan
Komentar ► May (5) ► June (5) ► July (12) ► August (2) ► October (3) ► November (1) ►
December (3) ► 2012 (6) ► 2013 (26) ► 2014 (4) ► 2015 (2) ► 2016 (2) FOLLOWERS

Sumber: http://radirablog.blogspot.co.id/2011/04/karateristik-hikayat-dan-novel.html
Terimakasih sudah berkunjung. Jangan kapok-kapok yaa :)

Rizalfreestyler's Blog
Just another WordPress.com site

 Home
 #8 (no title)
 #44 (no title)
 About

Previous Post Makalah Haji

Perbedaan Hikayat Dengan Novel


August 8, 2010

rizalfreestyler Uncategorized Leave a comment

Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan
tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun
kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.

Ciri-ciri hikayat adalah…


1.Bersifat istana centris
2.anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
3.berkembang secara stetis
4.bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
5.Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
6.berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
7.bersifat logis,menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri

Contoh hikayat

1. hikayat Hang tuah

2. hikayat amir

3. hikayat 1001 malam

4. hikayat panca tanrta

PENGERTIAN NOVEL

Novel adalah bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak
dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob
Sumardjo Drs).
Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan
pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsure, yaitu : undur intrinsik dan unsur
ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah
karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).
Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsure-unsur intrinsic (Paulus
Tukam, S.Pd)

2.1.1. Unsur-Unsur Novel

Novel mempunyai unsure-unsur yang terkandung di dalam unsure-unsur tersebut adalah :

1. Unsur Intrinsik

Unsure Intrinsik ini terdiri dari :

a. Tema

Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel (Drs.
Rustamaji, M.Pd, Agus priantoro, S.Pd)

b. Setting

Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi
waktu, tempat, social budaya (Drs, Rustamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd)

c. Sudut Pandang
Sudut pandang dijelaskan perry Lubback dalam bukunya The Craft Of Fiction (Lubbock, 1968).

Menurut Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Pengarang menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa
yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya
sendiri.

2. Pengarang mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar
daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.

3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia
serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan
mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

d. Alur / Plot

Alur / plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan
kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada
kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung (Paulus Tukan, S.Pd)

e. Penokohan

Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara
bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal. (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd)

f. Gaya Bahasa

Merupakan gaya yang dominant dalam sebuah novel (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro,
S.Pd)

2. Unsur Ekstinsik

Unsure ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain – lain, di luar
unsure intrinsic. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur –
unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra (Drs. Rustamaji, M,Pd,
Agus Priantoro, S.Pd).

2.2. Unsur – unsur Novel Sastra

Novel sastra serius dan novel sastra hiburan mempunyai beberapa unsur yang membedakan
keduanya. Unsure – unsure novel sastra serius adalah sebagai berikut :

– Dalam teman : Karya sastra tidak hanya berputar – putra dalam masalah cinta asmara muda –
mudi belaka, ia membuka diri terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan
hidup manusia. Masalah cinta dalam sastra kadangan hanya penting untuk sekedar menyusun
plot cerita belaka, sedang masalah yang sebenarnya berkembang diluar itu.

– Karya sastra : Tidak berhenti pada gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami
secara mendalam dan mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan dengan
kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.

– Kejadian atau pengalaman yang diceritakan dalam karya sastra bisa dialami atau sudah dialami
oleh manusia mana saja dan kapan saja karya sastra membicarakan hal – hal yang universal dan
nyata. Tidak membicarakan kejadian yang artificial (yang dibikin – bikin) dan bersifat kebetulan.

– Sastra selalu bergerak, selalu segar dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme.
Penuh inovasi.

– Bahasa yang dipakai adalah bahasa standard an bukan silang atau mode sesaat.

Sedangkan novel sastra hiburan juga mempunya unsure – unsure sebagai berikut :

– Tema yang selalu hanya menceritakan kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain yang
lebih serius.

– Novel terlalu menekankan pada plot cerita, dengan mengabaikan karakterisasi, problem
kehidupan dan unsur-unsur novel lain.

– Biasanya cerita disampaikan dengan gaya emosional cerita disusun dengan tujuan
meruntuhkan air mata pembaca, akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan permukaan
kehidupan, dangkal, tanpa pendalaman.

– Masalah yang dibahas kadang-kadang juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi
cerita hanya mungkin terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.

– Karena cerita ditulis untuk konsumsi massa, maka pengarang rata-ratatunduk pada hokum
cerita konvensional, jarang kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab
demikian itu akan meninggalkan masa pembacanya.

– Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-mudi
kontenpores di Indonesia pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hariamat berpengaruh
dalam novel jenis ini.

2.3. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra.

2.3.1. Nilai Sosial

Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan manusia lain.

2.3.2. Nilai Ethik


Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat memausiakan
para pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh para pembaca yang selalu
ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk menyempurnakan dirinya sebagai manusia.

2.3.3. Nilai Hedorik

Nilai hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga pembaca ikut
terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan

2.3.4. Nilai Spirit

Nialai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan kepercayaan
pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh percaya akan dirinya
sendiri.

2.3.5. Nilai Koleksi

Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus membelinya sendiri,
menyimpan dan diabadikan.

2.3.6. Nilai Kultural

Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat, sehingga pembaca
dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain daerah.

2.4. Jenis Novel Hiburan

Jenis dari novel hiburan bermacam-macam menurut upaya, seperti :

a. Novel detektif

b. Novel roman

c. Novel mistery

d. Novel Gothis

e. Novel criminal

f. Novel science fiction(sf)

Novel hiburan ini merupakan bacaan ringan yang menghibur dan novel hiburan ini jauh lebih
banyak ditulis dan diterbitkan serta lebih banyak dibaca orang sebagai pembaca untuk jenis
novel hiburan ini jumlahnya amat banyak karena sifatnya yang personal dan isinya hanya
kenyataan semua dan gambaran fantasi pengarang saja.
Novel hiburan juga menceritakan hal-hal yang indah seperti cerita percintaan yang sentimentil,
sehingga pembaca sangat menyukainya. Novel hiburan ini juga diperhatikan oleh para kritisi
yang menyangkut masalah komersialnya, Novel ini gemari oleh semua golongan masyarakat
mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun dewasa.

Perbedaan antara Novel dan Hikayat

Novel merupakan bentuk kesusastraan baru sedangkan hikayat bentuk kesusastraan lama.
Novel lebih pendek daripada roman sedangkan hikayat sama dengan roman.
Novel menceritakan kehidupan masyarakat sedangkan hikayat menceritakan kehidupan raja-raja
atau dewa-dewa.
Novel dihiasi ilustrasi kehidupan yang realistis sedangkan hikayat dihiasi dongengan yang serba
indah dan fantastis.

Advertisements

Related

Mukjizat Al-Qur'anIn "Agama"

Mukjizat Al-Qur'anIn "Agama"

NARKOBAIn "makalah"

 #8 (no title)
 #44 (no title)
 About

Category

 Agama (3)
 makalah (4)
 Olaraga (1)
 TUGAS (1)
 Uncategorized (9)

Archives

 February 2011
 December 2010
 September 2010
 August 2010

 Follow

 About

CheeseChicz
~ Ekspresikan Pengalamanmu dan Bagikan Ilmu-mu
Search…
Search:

Perbedaan Hikayat dan Novel

06 Thursday Mar 2014

Posted by trijunianto in Bahasa Indonesia

≈ Comments Off on Perbedaan Hikayat dan Novel

Hallo cheeser, kita ketemu lagi ne…

Tadi pagi aku sempat bingung mau posting apa buat hari ne. Cukup lama memikirkan tentang
bahan apa yang bakal di bahas buat cheeser. Akhirnya terfikirkan tentang materi SMA.
Masalahnya materi nya masih bingung tentang apa? Alhasil, aku berfikir untuk membahas
tentang materi yang bisa diterima anak IPA maupun anak IPS. Yaitu materi Bahasa Indonesia.
Hari ini aku bakal mengajak Cheeser buat bahas tentang Hikayat dan Novel. Banyak siswa-siswi
mengira bahwa Novel itu sama dengan Hikayat. Dan untuk membedakan kedua hal tersebut
kadang-kadang sempat membuat bingung. Nah, kali ini kita bakal bahas tentang kedua hal itu.

Hikayat

Apa sih Hikayat itu?

Hikayat Secara etimologis kata hikayat diturunkan dari bahasa Arab hikayat yang berarti cerita,
kisah, dongeng-dongeng. Jika ditinjau dari bahasa Melayu, kata hikayat ini pun memiliki arti
yang sama dengan yang dikemukakan Hava, yaitu cerita kuno/cerita lama dalam prosa atau
riwayat (sejarah). Hikayat muncul pada Angkatan Pujangga Lama dan Sastra Melayu Lama.
Pada Angkatan Pujangga lama, hikayat merupakan salah satu karya sastra yang mendominasi
pada saat itu.

Ciri-ciri Hikayat :

 Sebagai suatu karya sastra yang mempunyai cara tersendiri dalam menceritakan realitas
kehidupan.
 Unsur karya sastra hikayat ada yang terkesan mengandung unsur dongeng sehingga
terkesan rekaan/fiksional.
 Isi hikayat sebahagian tidak logis.
 Isi hikayat menyingkap kehidupan raja dan keluarganya.
 Hikayat umumnya merupakan karangan yang berbentuk prosa dan tidak menutup
kemungkinan unsur puisi ada di dalamnya.
 Mediumnya bahasa.
 Motif hikayat ialah kesaktian dan keajaiban.

Contoh-contoh Hikayat :

§ Hikayat Aceh

§ Hikayat Amir Hamzah

§ Hikayat Andaken Penurat

§ Hikayat Bayan Budiman

§ Hikayat Djahidin

§ Hikayat Hang Tuah

§ Hikayat Iskandar Zulkarnain

§ Hikayat Kadirun
§ Hikayat Kalila dan Damina

§ Hikayat Masydulhak

§ Hikayat Pandawa Jaya

§ Hikayat Pandja Tanderan

§ Hikayat Putri Djohar Manikam

§ Hikayat Sri Rama

§ Hikayat Tjendera Hasan

§ Tsahibul Hikayat

Nah, gimana kalo dengan Novel?

Novel

Novel berasal dari bahasa Inggris. Dalam bahasa Itali disebut novella yang berarti ‘sebuah
barang baru yang kecil’ dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa .
Dewasa ini istilah novella mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia
novel(Inggris:novellet) yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya sedang, tidak
terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek Novel muncul pada Angkatan Balai Pustaka.

Ciri-ciri Novel :

 Dari segi bentuk dapat diwujudkan dalam bentuk karangan prosa dan tidak menutup
kemungkinan adanya unsur puitis.
 Dari segi jenisnya novel lebih cenderung menampilkan karangan narasi karena novel
lebih mengutamakan unsur penceritaan.
 Isi novel lebih mengetengahkan gambaran hidup dan kehidupan lahir dan batin tokohnya
dalam mengarungi dunia dan masyarakatnya.
 Unsur utama dari novel adalah cerita/kisah, sehingga novel berkesan fiktif, khayalan.
 Novel memiliki struktur, dengan struktur utamanya ialah plot, penokohan, dan peristiwa.
Struktur tersebut tersusun secara kronologis.

Contoh-contoh Novel :

 Novel terjemahan barat termasuk dalam karya sastra pada Angkatan Pujangga Lama.
Novel-novel pada angkatan Pujangga Lama : Robinson Crusoe, Mengelilingi Bumi
dalam 80 hari, Graaf de Monte Cristo, Kapten Flamberger, Rocambole;

 Novel Angkatan Balai Pustaka. Contoh : Azab dan Sengsara(1920), Siti Nurbaya(1922);
 Novel Angkatan 1945. Contoh : Kerikil Tajam (1949), Deru Campur Debu (1949).

(Sumber: http://radirablog.blogspot.com/2011/04/karateristik-hikayat-dan-novel.html)

Nah, sekarang kita bakal bahas tentang unsur-unsur di dalam Novel ne. Unsur didalam Novel
terbagi menjadi 2, yaitu Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik.

A. Unsur Intrinsik

Unsur Intrinsik ini terdiri dari tema, sudut pandang, setting, alur, penokohan, dan gaya bahasa.

a. Tema

Tema merupakan ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan cerita novel (Drs.
Rustamaji, M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).

b. Sudut Pandang

Sudut pandang dijelaskan perry Lubback dalam bukunya The Craft Of Fiction (Lubbock, 1968).

Menurut Harry Show (1972 : 293) sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Pengarang menggunakan sudut pandang took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa
yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya
sendiri.

2. Pengarang mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar
daripada terlihat di dalam cerita pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.

3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, ia
serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh dan
mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

c. Setting

Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi
waktu, tempat, social budaya (Drs, Rustamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd).

d. Alur / Plot
Alur / plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan
kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada
kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung (Paulus Tukan, S.Pd).

e. Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara
bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal. (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd).

f. Gaya Bahasa
Merupakan gaya yang dominant dalam sebuah novel (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro,
S.Pd).

B. Unsur Ekstinsik

Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain – lain, di luar
unsure intrinsic. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur –
unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra (Drs. Rustamaji, M,Pd,
Agus Priantoro, S.Pd).

Unsur – unsur Novel Sastra

Novel sastra serius dan novel sastra hiburan mempunyai beberapa unsur yang membedakan
keduanya. Unsur – unsur novel sastra serius adalah sebagai berikut:

– Dalam teman : Karya sastra tidak hanya berputar – putra dalam masalah cinta asmara muda –
mudi belaka, ia membuka diri terhadap semua masalah yang penting untuk menyempurnakan
hidup manusia. Masalah cinta dalam sastra kadangan hanya penting untuk sekedar menyusun
plot cerita belaka, sedang masalah yang sebenarnya berkembang diluar itu.

– Karya sastra : Tidak berhenti pada gejala permukaan saja, tetapi selalu mencoba memahami
secara mendalam dan mendasar suatu masalah, hal ini dengan sendirinya berhubungan dengan
kematangan pribadi si sastrawan sebagai seorang intelektual.

– Kejadian atau pengalaman yang diceritakan dalam karya sastra bisa dialami atau sudah dialami
oleh manusia mana saja dan kapan saja karya sastra membicarakan hal – hal yang universal dan
nyata. Tidak membicarakan kejadian yang artificial (yang dibikin – bikin) dan bersifat kebetulan.

– Sastra selalu bergerak, selalu segar dan baru. Ia tidak mau berhenti pada konvensialisme.
Penuh inovasi.

– Bahasa yang dipakai adalah bahasa standard dan bukan silang atau mode sesaat.

Sedangkan novel sastra hiburan juga mempunya unsur-unsur sebagai berikut :

– Tema yang selalu hanya menceritakan kisah asmara belaka, hanya itu tanpa masalah lain yang
lebih serius.- Novel terlalu menekankan pada plot cerita, dengan mengabaikan karakterisasi,
problem kehidupan dan unsur-unsur novel lain.
– Biasanya cerita disampaikan dengan gaya emosional cerita disusun dengan tujuan
meruntuhkan air mata pembaca, akibatnya novel demikian hanya mengungkapkan permukaan
kehidupan, dangkal, tanpa pendalaman.

– Masalah yang dibahas kadang-kadang juga artificial, tidak hanya dalam kehidupan ini. Isi
cerita hanya mungkin terjadi dalam cerita itu sendiri, tidak dalam kehidupan nyata.

– Karena cerita ditulis untuk konsumsi massa, maka pengarang rata-ratatunduk pada hokum
cerita konvensional, jarang kita jumpai usaha pembaharuan dalam jenis bacaan ini, sebab
demikian itu akan meninggalkan masa pembacanya.

– Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang actual, yang hidup dikalangan pergaulan muda-mudi
kontenpores di Indonesia pengaruh gaya berbicara serta bahasa sehari-hariamat berpengaruh
dalam novel jenis ini.

Nilai-nilai yang terkandung dalam novel sastra.

1. Nilai Sosial

Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan manusia lain.

2. Nilai Ethik

Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat memausiakan
para pembacanya, Novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh para pembaca yang selalu
ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk menyempurnakan dirinya sebagai manusia.

3. Nilai Hedorik

Nilai hedonik ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga pembaca ikut
terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan.

4. Nilai Spirit

Nilai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan kepercayaan
pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh percaya akan dirinya
sendiri.

5. Nilai Koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus membelinya sendiri,
menyimpan dan diabadikan.
6. Nilai Kultural
Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat, sehingga pembaca
dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain daerah.

Perbedaan antara Novel dan Hikayat

 Novel merupakan bentuk kesusastraan baru sedangkan hikayat bentuk kesusastraan


lama.

 Novel lebih pendek daripada roman sedangkan hikayat sama dengan roman.

 Novel menceritakan kehidupan masyarakat sedangkan hikayat menceritakan kehidupan


raja-raja atau dewa-dewa.

 Novel dihiasi ilustrasi kehidupan yang realistis sedangkan hikayat dihiasi dongengan
yang serba indah dan fantastis.

(Sumber : http://ardy-djdie.blogspot.com/2013/02/perbedaan-hikayat-dan-novel-sastra.html)

Nah Cheeser, gak terasa ne kita sudah selesai membahas tentang Hikayat dan Novel. Semoga
bahan ini boleh menjadi pengetahuan tambahan buat cheeser semua. Apalagi buat yang mau
meneruskan Kuliah nya menjadi Guru Pendidikan Bahasa Indonesia.

Thank you yah cheeser sudah mau mampir dan berkunjung ^_^

Advertisements

Share this:

 Twitter
 Facebook
 Google

Related

Pengalaman KuliahKuIn "Aku & Binus"

Hari-1 di kelas Sistem MultimediaIn "Sistem Multimedia"

Tugas Storyboard KuIn "Sistem Multimedia"

Post navigation
← Previous post Next post →

Comments are closed.

Subscribe
 Entries (RSS)
 Comments (RSS)

Archives
 June 2014
 May 2014
 April 2014
 March 2014
 February 2014

Categories
 Bahasa Indonesia
o Komunikasi
 Berita Headline
o Hilangnya Pesawat Malaysia
 Binus
o Aku & Binus
 Cerita Pendek
 Character Building
o Cerita Inspirasi
o Spiritual Development
 Dunia Wisata
o Bukit Kelam
o Candi Borobudur
o Mimpi untuk Mengunjungi New Zealand
 Home
 Seputar Dunia IT
o Jaringan Komputer
o Sistem Multimedia
 Teknologi & Gadget
 Tips-tips

Meta
 Register
 Log in

Blog at WordPress.com.

 Follow

Anda mungkin juga menyukai