Modul 1.1 TK 2102 - Spektrofotometer PDF
Modul 1.1 TK 2102 - Spektrofotometer PDF
1. PENDAHULUAN
Spektrofotometri sinar tampak merupakan metoda analisis kuantitatif yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis pada suatu lajur sampel pada panjang gelombang sinar
tampak (400-800 nm). Kuantifikasi konsentrasi analit didasarkan atas interaksi serapan analit dengan
cahaya yang ditransmisikan melewati sampel tersebut (Gambar 1) . Prinsip kuantifikasi dilakukan
menurut Hukum Lambert-Beer berikut: “Jika suatu cahaya dengan kekuatan Po dilewatkan secara
tegak lurus ke sebuah balok/bidang ruang yang memiliki ketebalan b dan mengandung n partikel
pengasorbsi, maka kekuatan cahaya menurun menjadi P.”
dengan
2. PERALATAN SPEKTROFOTOMETER
1/4
(3) Sel sampel yang berfungsi menampung sampel dan dapat meneruskan energi cahaya pada
darerah spektral yang diatur.
(4) Detektor yang berfungsi untuk menerima dan mencatat intensitas sinar setelah melewati sel
sampel.
Hubungan ke-empat komponen utama tersebut dapat dilihat pada rangkaian alat dalam Gambar 2.
3. TUJUAN PERCOBAAN
Setiap kelompok praktikan diberi tiga cuplikan (sampel) air dari beragam sumber dan diminta untuk
menentukan secara kuantitatif kadar besi dari cuplikan yang diberikan tersebut.
4. PERCOBAAN
Kadar besi dalam air tanah dapat ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometer sinar
tampak. Ion besi (II) akan membuat larutan berwarna merah ketika direaksikan dengan 1,10-
fenantrolin. Pembentukan warna ini terjadi karena terbentuknya senyawa kompleks antar besi dan
fenantrolin menurut reaksi berikut:
2/4
Metode ini dapat digunakan untuk menguantifikasi secara akurat larutan yang mengandung besi
sebanyak 5 ppm atau kurang.
Jika ion besi (III) yang terdapat dalam larutan, seluruh ion besi (III) harus direduksi menjadi besi (II)
sebelum reaksi pembentukan kompleks. Hal ini bisa dilakukuan dengan mereaksikan ion besi (III)
dengan hidroksilaminklorida sebagai berikut:
3/4
4. Dari hasil pengukuran ini, pilihlah satu panjang gelombang kerja yang akan Anda
gunakan dalam pengukuran larutan baku dan larutan standar.
5. PENGOLAHAN DATA
A. Buatlah kurva baku yang menunjukkan relasi konsentrasi Fe (x) dan absorbansi (y). Lakukanlah
teknik regresi linear untuk mendapatkan persamaan matematika absorbansi sebagai fungsi dari
konsentrasi Fe.
B. Tentukan konsentrasi besi pada sampel A, B, dan C berdasarkan absorbansi terukur dengan
kurva baku yang telah dipersiapkan.
4/4