Anda di halaman 1dari 14

PLANT 4

PROPANE & MCR REFRIGERATION SYSTEM

I. Pendahuluan
Seperti kita ketahui bahwa proses pencairan gas alam di kilang PT. Badak – NGL
adalah dengan cara mendinginkan gas umpan hingga mencapai temperatur sekitar
-150C. Untuk itu perlu adanya media pendingin agar proses pencairan gas tersebut
dapat berjalan dengan baik. Sistem pendingin yang digunakan di Plant 4 ini ada dua (2)
yaitu : Propane Refrigerant dan Multi Component Refrigerant (MCR).
Untuk memperoleh pendingin yang sesuai dengan kebutuhan proses maka tiap-
tiap sistem, baik itu pendingin propane maupun MCR harus melalui siklus yang
berlangsung secara tertutup dan terus-menerus. Siklus tersebut adalah kompresi,
kondensasi dan evaporasi.
Selanjutnya penjelasan akan dibagi berdasarkan komponen atau sistem
pendinginnya, yaitu :
A. Sistem Pendinginan Propane (Propane Refrigeration System)
B. Sistem Pendinginan MCR (MCR Refrigeration System)

A. PROPANE REFRIGERATION SYSTEM


I. Gambaran Umum
Sistem pendinginan propane adalah sistem pendinginan dengan menggunakan
propane sebagai media pendingin. Pendingin Propane berfungsi untuk :
1. Mendinginkan Feed gas sampai temperature ±180C sebelum masuk Plant-2 agar
hidrokarbon berat dan uap air terkondensasi ( shg dapat dipisahkan di 2C-1 )
dengan menggunakan High Level Propane Evaporator (4E-10).
2. Mendinginkan Feed Gas dari Plant-2 melalui Evaporator 4E-12 (-5 0C) dan
4E-13 (-290C) sebelum masuk ke Scrub Column (3C-1) dan juga untuk
mengkondensasikan hydrocarbon berat yang masih terikut dalam Feed gas yang
keluar dari top 3C-1 melalui Scrub Column Overhead Condenser 4E-14 (-340C).
3. Mendinginkan Multi Component Refrigerant (MCR) di tiga buah MCR Evaporator
4E-7(-50C) ,4E-8(-290C) ,dan 4E-9(-340C).

1
4. Mendinginkan Produksi LPG Propane dan LPG Buthane di 3E-12 & 3E-13
sebelum dikirim ke Plant 15 (Storage & Loading Section).
Sistem pendinginan Propane merupakan sistem pendinginan dengan siklus
tertutup dimana propane melalui beberapa siklus seperti evaporasi, kompresi (4K-1)
untuk menaikkan tekanannya, setelah itu uap propane panas didinginkan dan di
kondensasi (4E-1A/B & 4E-2A~F) dengan media pendingin air laut kemudian kembali
ke siklus evaporasi ,kompresi ,kondensasi dan begitu seterusnya.

II. Peralatan, Kode dan Fungsinya

1. Propane Compressor (4K-1)


Merupakan kompresor sentrifugal multistage dengan tipe vertically split casing.
Berfungsi untuk menaikkan tekanan uap propane (dari 3 tingkatan suction) agar
uap propane tersebut dapat dikondensasikan pada temperatur yang lebih tinggi
hanya dengan menggunakan media pendingin berupa air laut.
2. Propane Compressor Turbine Driver (4KT-1)
Merupakan penggerak utama kompresor 4K-1, jenis Steam Condensing Turbine
yang menggunakan HP Steam (steam 850#).
3. Propane Accumulator Drum (4C-1)
Adalah sebuah vessel/bejana yang terpasang secara horisontal, dengan panjang
10.363 m, berdiameter 3.505 m, tekanan desain 21.1 kg/cm2 (300 psig).
Berfungsi untuk menampung dan memisahkan propane yang telah
terkondensasi di 4E-2A~F dari fase gas (fraksi ringan yang tidak terkondensasi
seperti nitrogen, methane dan ethane dan juga sebaian kecil propane) dan juga
menampung propane yang berasal dari Plant 20 (Refrigerant Storage).
4. Propane Vent Scrubber (4C-6)
Sebuah bejana tegak yang terletak di atas 4C-1, dengan tinggi 6.096 m,
berdiameter 0.405 m, bagian dalamnya terisi oleh Pall Ring CS ukuran 5/8”
setinggi  4.875 m, tekanan desain 21.1 kg/cm2 (300 psig). Berfungsi untuk
menkondensasikan uap propane yang berasal dari 4C-1.
5. Propane High Level Flash Drum (4C-2)
Adalah sebuah vessel tegak dengan tinggi 7.925 m, berdiameter 4.420 m,
tekanan desain 14.1 kg/cm2 (200 psig) Berfungsi untuk memisahkan cairan dan

2
gas yang berasal dari 4C-1 juga untuk menerima uap propane dari 4E-10 dan
4E-7 dan untuk mendistribusikan propane cair ke 4E-8 dan 4E-12.

6. Propane High Level K.O Pot (4C-12)


Adalah sebuah bejana tegak, dengan tinggi 3.810 m, berdiameter 4.115 m,
tekanan desain 14.1 kg/cm2 (200 psig). Berfungsi untuk memisahkan uap
propane yang berasal dari 4C-2 dari propane cair sebelum ditarik oleh
kompresor 4K-1 tingkat III (3rd stage suction). 4C-12 ini juga sering disebut
sebagai 4K-1 Propane Compressor 3rd Stage Suction Drum.
7. Medium Level Propane Flash Drum (4C-3)
Adalah sebuah bejana tegak dengan tinggi 5.410 m, berdiameter 5.182 m,
tekanan desain 8.4 kg/cm2 (120 psig). Berfungsi untuk memisahkan cairan dan
uap propanesebelum ditarik oleh kompresor 4K-1 tingkat II (2nd stage suction).
4C-3 ini juga sering disebut sebagai 4K-1 Propane Compressor 2 nd Stage
Suction Drum.
8. Low Level Propane Flash Drum (4C-4)
Adalah sebuah bejana tegak dengan tinggi 7.925 m, berdiameter 7.925, tekanan
desain 6.0 kg/cm2 (85 psig). Berfungsi untuk memisahkan cairan dan uap
propane sebelum ditarik oleh kompresor 4K-1 tingkat I (1 st stage suction). 4C-4
sering juga disebut sebagai 4K-1 Propane Compressor 1st Stage Suction Drum.
9. Propane Transfer Separator (4C-5)
Adalah sebuah bejana tegak dengan tinggi 3.200 m, berdiameter 1.524 m,
tekanan desain 17.6 kg/cm2 (250 psig). Berfungsi untuk menampung cairan
propane dari accumulator 4C-1, evaporator 4E-7/8/9/10/12/13, kondenser 4E-14
dan suction drum 4C-3/12 serta flash drum 4C-2/19/20/21.
10. 4E-9 Propane Flash Drum (4C-19)
Sebuah bejana tegak dengan tinggi 3.658 m, berdiameter 3.048 m, tekanan
desain 6.0 kg/cm2 (85 psig). Berfungsi untuk memisahkan propane uap dan
propane cair sebelum propane cairnya dialirkan ke dalam MCR Low Level
Propane Evaporator (4E-9).
11. 4E-13 Propane Flash Drum (3C-20)
Sebuah bejana tegak dengan tinggi 2.743 m, berdiameter 1.524 m, tekanan
desain 6.0 kg/cm2 (85 psig). Berfungsi untuk memisahkan propane cair dan

3
propane uap sebelum propane cairnya dialirkan ke dalam Feed Low Level
Propane Evaporator (4E-13).

12. 4E-14 Propane Flash Drum (4C-21)


Sebuah bejana tegak dengan tinggi 3.408 m, berdiameter 0.915 m, tekanan
desain 6.0 kg/cm2 (85 psig). Berfungsi untuk memisahkan propane cair dan
propane uap sebelum propane cairnya dialirkan ke dalam Scrub Column
Overhead Condenser (4E-14).
13. Propane Desuperheater (4E-1A/B)
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Shell & Tube yang menggunakan air
laut sebagai media pendingin pada bagian tube dan uap propane pada bagian
shell. Berfungsi untuk menurunkan temperatur uap propane yang berasal dari
kompresor 4K-1.
14. Propane Condenser (4E-2A~F)
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Shell & Tube yang menggunakan air
laut sebagai media pendingin pada bagian tube dan uap propane pada bagian
shell. Berfungsi untuk mengkondensasikan uap propane yang berasal dari
4E-1A/B.
15. Propane Vent Condenser (4E-3)
Adalah suatu alat penukar panas tipe Shell & Tube yang terpasang di atas 4C-6.
Berfungsi untuk mendinginkan dan mengkondensasikan uap propane yang
masih terikut dengan uap-uap lain dari 4C-6 yang tidak terkondensasi.
16. Propane Transfer Heater (4E-4)
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Shell & Tube yang menggunakan
media pemanas berupa LP Steam (steam 50#) pada bagian shell. Berfungsi
untuk memanasi cairan propane yang berasal dari 4C-5 untuk selanjutnya
dikembalikan ke 4C-1.
17. MCR High Level Propane Evaporator (4E-7)
Adalah suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan media
pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk mendinginkan
Multi Component Refrigerant (MCR) tahap pertama dari suhu  34C menjadi
sekitar 18C.
18. MCR Medium Level Propane Evaporator (4E-8)

4
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan
media pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk
mendinginkan Multi Component Refrigerant (MCR) tahap kedua dari suhu 
18C menjadi sekitar -6C.

19. MCR Low Level Propane Evaporator (4E-9)


Adalah suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan media
pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk mendinginkan
Multi Component Refrigerant (MCR) tahap ketiga dari suhu sekitar -6C menjadi
sekitar -34C.
20. Feed High Level Propane Evaporator (4E-10)
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan
media pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk
mengkondensasikan air dan HC berat dari gas umpan yang berasal dari Plant 1
sebelum masuk ke Drier Separator Decanter (2C-1) di Plant 2.
21. Feed Medium Level Propane Evaporator (4E-12)
Adalah suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan media
pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk mendinginkan
gas umpan yang berasal dari Hg Removal After Filter (2Y-1B) pada Plant 2 dari
suhu sekitar 19.5C menjadi sekitar -5C sebelum dikondensasikan di 4E-13.
22. Feed Low Level Propane Evaporator (4E-13)
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan
media pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk
mengkondensasikan fraksi ethane dan HC berat lainnya dari gas umpan yang
berasal dari 4E-12.
23. Scrub Column Condenser (4E-14)
Adalah suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan media
pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk
mengkondensasikan fraksi ethane dan HC berat yang mungkin masih terikut
dalam gas umpan keluaran 3C-1 (Scrub Column) sebelum dipisahkan lebih lanjut
di 3C-2.
24. 4KT-1 Turbine Surface Condenser (4E-15)
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan
media pendingin berupa air laut pada bagian tube. Berfungsi untuk

5
mengkondensasikan steam sisa yang telah digunakan untuk menggerakkan
turbine.

III. Uraian Proses


Propane cair dari Propane Accumulator (4C-1) didistribusikan melalui kontrol
valve 4HV-32 ke MCR High Level Propane Evaporator (4E-7) melalui kontrol valve 4LV-
9, Feed High Level Propane Evaporator (4E-10) melalui kontrol valve 4LV-8 dan
Propane Vent Condenser (4E-3) melalui kontrol valve 4LV-3. Selain itu juga dialirkan ke
Quench Header melalui kontrol valve 4TV-1A/B dan ke High Level Propane Flash Drum
(4C-2). Sedangkan untuk uap propane dari 4C-1 akan dikondensasikan lagi oleh
Propane Vent Condenser (4E-3) dan mengalir turun melewati Propane Vent Scrubber
(4C-6) dan kembali ke 4C-1.
Cairan propane yang masuk ke dalam evaporator 4E-7 pada bagian shell
digunakan untuk pendinginan MCR tahap pertama yang masuk pada bagian tube
dengan suhu sekitar 33C menjadi  18C. Karena cairan propane mengambil panas
dari MCR pada pendinginan tahap pertama ini maka sebagian besar cairan propane
akan teruapkan dan dialirkan ke 4C-2.
Cairan propane yang masuk ke dalam evaporator 4E-10 pada bagian shell
digunakan untuk mendinginkan dan juga untuk mengkondensasikan uap air dan HC
berat yang terikut dalam gas umpan pada bagian tube sebelum masuk ke Drier
Separator Decanter (2C-1) di Plant 2. Temperatur gas umpan sebelum melewati 4E-10
adalah  34C dan setelah didnginkan temperaturnya menjadi  19C. Karena propane
cair mengambil panas dari gas umpan tadi maka sebagian besar cairan propane akan
menguap dan dialirkan ke 4C-2 melalui kontrol valve 4PV-8 yang diatur oleh 4PIC-8
yang berfungsi untuk mengatur tekanan permukaan propane di evaporator 4E-10.
Tekanan permukaan propane ini juga digunakan untuk mengatur temperatur dalam
evaporator, yaitu jika semakin rendah tekanan maka suhu/temperatur evaporator juga
dapat semakin rendah dan demikian sebaliknya jika tekanan tinggi maka suhunya pun
menjadi naik/tinggi. Untuk cairan propane yang tidak teruapkan di evaporator 4E-10
akan dialirkan ke 4C-5.
Cairan propane dari 4C-1 yang langsung dialirkan ke 4C-2 kemudian di “flash”
kan sehingga terjadi pemisahan propane cair dan propane uap. Selanjutnya uap
propane yang terdapat di 4C-2 yang juga berasal dari evaporator 4E-7 dan 4E-10

6
dialirkan melalui kontrol valve 4HV-35 ke Propane High Level K.O Pot atau yang sering
disebut juga sebagai 4K-1 Propane Compressor 3rd Stage Suction Drum (4C-12) untuk
dipisahkan lagi antara propane cair dan uap propane sebelum uapnya ditarik oleh
kompresor pendingin propane 4K-1 pada tingkat 3. Tekanannya sekitar 7 kg/cm2
dengan temperatur  16C.
Propane cair dari 4C-2 didistribusikan ke MCR Medium Level Propane
Evaporator (4E-8) melalui kontrol valve 4LV-10 dan ke Feed Medium Level Propane
Evaporator (4E-12) melalui kontrol valve 4LV-6.
Cairan propane yang masuk ke dalam evaporator 4E-8 pada bagian shell
digunakan untuk pendinginan MCR tahap kedua yang masuk pada bagian tube dengan
suhu  18C menjadi sekitar -6C. Karena terjadi pertukaran panas maka sebagian
besar propane cair akan menguap. Uap ini kemudian dialirkan ke Medium Level
Propane Flash Drum (4C-3) melalui kontrol valve 4HV-34, sedangkan propane yang
tidak teruapkan sebagian akan dialirkan ke 4E-9 Propane Flash Drum (4C-19) melalui
kontrol valve 4LV-12.
Cairan propane yang masuk ke 4C-19 ini kemudian diflashkan agar terpisah lagi
fase cair dan fase uap. Selanjutnya cairan propane dari bagian bawah 4C-19 dialirkan
ke MCR Low Level Propane Evaporator (4E-9) pada bagian shell untuk mendinginkan
MCR keluaran 4E-8 dari temperatur sekitar -6C menjadi sekitar -34C sebelum masuk
ke High Pressure MCR Separator (5C-1) di Plant 5. Karena terjadi pertukaran panas di
4E-9 antara MCR dan cairan propane maka sebagian besar propane cair akan
menguap. Uap ini kemudian dialirkan bersama-sama dengan uap yang berasal dari
puncak 4C-19 ke Low Level Propane Flash Drum (4C-4).
Cairan propane yang masuk ke dalam evaporator 4E-12 pada bagian shell
digunakan untuk mendinginkan gas umpan keluaran dari Mercury Removal After Filter
(2Y-1B) di Plant 2 dengan suhu sekitar 19.5C menjadi sekitar -5C sebelum
dikondensasikan di 4E-13. Karena terjadi pertukaran panas maka sebagian besar
propane cair akan menguap. Uap ini kemudian dialirkan ke Medium Level Propane
Flash Drum (4C-3), sedangkan propane yang tidak teruapkan sebagian akan dialirkan
ke 4E-13 Propane Flash Drum (4C-20) melalui kontrol valve 4LV-5, ke 4E-14 Propane
Flash Drum (4C-21) melalui kontrol valve 4LV-7, ke Fractionation Area Propane
Refrigeration Drum (3C-10) melalui kontrol valve 3LV-8 dan sebagian lagi ke 4C-5.
Uap Propane yang berasal dari 4E-8 dan 4E-12 dialirkan melalui kontrol valve
4HV-34 ke Medium Level Propane Flash Drum atau yang sering disebut sebagai 4K-1

7
Propane Compressor 2nd Stage Suction Drum (4C-3) agar cairan propane dan uapnya
dapat dipisahkan sebelum uap propane tersebut diisap oleh kompresor pendingin
propane 4K-1 pada tingkat 2.
Cairan Propane yang masuk ke 4C-20 kemudian terpisah lagi antara fase uap
dan cairannya, dimana cairan propane akan dialirkan ke Feed Low Level Propane
Evaporator (4E-13) pada bagian shell untuk mendinginkan gas umpan keluaran Feed
Medium Level Propane Evaporator (4E-12) dari temperatur  -6C menjadi sekitar -28C
sebelum masuk ke Scrub Colum (3C-1). Karena terjadi pertukaran panas di 4E-13 maka
sebagian besar propane cair akan menguap. Uap ini kemudian dialirkan ke Low Level
Propane Flash Drum (4C-4) bersama-sama dengan uap propane yang berasal dari
puncak 4C-20.
Cairan Propane yang masuk ke 4C-21 kemudian dipisahkan lebih lanjut antara
fase cair dan uapnya. Propane cair dari bagian bawah 4C-21 ini dialirkan ke Scrub
Column Overhead Condenser (4E-14) pada bagian shell untuk mendinginkan dan
mengkondensasikan gas umpan keluaran puncak Scrub Column (3C-1) agar HC berat
dapat terkondensasi dan dipisahkan lebih lanjut di 3C-2. Karena terjadi pertukaran
panas di 4E-14 maka sebagian besar propane cair akan menguap. Uap ini kemudian
dialirkan ke Low Level Propane Flash Drum (4C-4) bersama-sama dengan uap propane
yang berasal dari puncak 4C-21.
Uap propane yang berasal dari evaporator 4E-9, 4E-13, 4E-14 dan flash drum
4C-19, 4C-20, 4C-21 serta uap propane dari 3C-10 kemudian dialirkan melalui kontrol
valve 4HV-2 untuk dipisahkan lebih lanjut di Low Level Propane Flash Drum (4C-4) atau
sering disebut sebagai 4K-1 Propane Compressor 1st Stage Suction Drum antara fase
cair dan uap dari propane sebelum uap propane tersebut diisap oleh kompresor
pendingin porpane pada tingkat 1.

8
B. MCR REFRIGERATION SYSTEM

I. Gambaran Umum
Sistem pendinginan MCR (Multi Component Refrigerant) adalah sistem
pendinginan dengan menggunakan campuran beberapa komponen sebagai media
pendingin. Komposisi dari MCR ini sendiri adalah :
1. Nitrogen (N2) = 3.0 ~ 3.5 %Mol
2. Methane (C1) = 40 ~ 45 %Mol
3. Ethane (C2) = 48 ~ 50 %Mol
4. Propane (C3) = 5.0 ~ 8.0 %Mol
MCR ini sendiri didinginkan oleh pendingin propane (propane refrigerant) di tiga (3) buah
MCR Evaporator sebelum dialirkan ke 5C-1 untuk digunakan sebagai pendingin gas
umpan (feed gas) di dalam Main Heat Exchanger (5E-1) pada Plant 5.
Sama halnya dengan propane refrigerant system, maka di sistem pendingin
MCR ini juga melalui beberapa siklus, yaitu :
a. Siklus Evaporasi  Terjadi di Main Heat Exchanger (5E-1) karena MCR
mengambil panas dari gas umpan yang masuk MHE sehingga MCR akan
menguap sedangkan gas umpan akan dingin dan terkondensasi/mencair.
b. Siklus Kompresi  Terjadi di dua (2) unit kompresor MCR yang bekerja secara
seri sehingga memperoleh tekanan MCR yang mencukupi untuk dicairkan di
dalam MCR Evaporator.
c. Siklus Kondensasi  Siklus kondensasi MCR terjadi di beberapa tempat dengan
media pendingin yang berbeda pula, yaitu di :
 4E-5A/B dan 4E-6A/B dengan media pendingin berupa air laut (cooling
water).
 4E-7/8/9 dengan media pendingin berupa propane cair.
Siklus ini merupakan siklus tertutup dan akan berlangsung terus-menerus.
Walaupun secara teoritis siklus tertutup berarti bahwa tidak ada refrigerant yang
terbuang/hilang namun kenyataannya kehilangan MCR refrigerant dalam sistem selalu
ada, maka perlu dilakukan make-up MCR refrigerant dengan komposisi masing-masing
komponen sesuai dengan kondisi operasi yang sedang berlangsung. Kehilangan MCR
refrigerant ini bisa melalui bocoran di kontrol-kontrol valve, seal kompresor MCR dan
lain-lainnya.

9
II. Peralatan, Kode dan Fungsinya
1. MCR 1st Stage Compressor (4K-2)
Merupakan kompresor sentrifugal dengan penggerak steam turbine, operating
speed sekitar 4500 RPM, critical speed 2600 RPM, BHP 26.7 MW. Berfungsi
untuk menaikkan tekanan uap MCR yang berasal dari puncak 4C-7 dari tekanan
sekitar 3.5 kg/cm2 (50 psig) menjadi sekitar 15.5 kg/cm2 (220 psig).
2. MCR 1st Stage Compressor Turbine Driver (4KT-2)
Merupakan penggerak utama kompresor 4K-2, jenis Steam Condensing Turbine
yang menggunakan HP Steam (steam 850#).
3. MCR 1st Stage Suction Drum (4C-7)
Adalah sebuah bejana tegak, dengan tinggi 4.572 m, berdiameter 7.620 m,
tekanan desain 4.2 kg/cm2 (60 psig). Berfungsi memisahkan uap MCR dari fase
cairnya sebelum uap MCR ditarik oleh kompresor 4K-2.
4. MCR Compressor Inter Coller (4E-5A/B)
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Shell & Tube yang menggunakan
media pendingin berupa air laut (cooling water) pada bagian tube. Berfungsi
untuk mendinginkan uap MCR yang keluar dari discharge 4K-2.
5. MCR 2nd Stage Compressor (4K-3)
Merupakan kompresor sentrifugal dengan penggerak steam turbine, operating
speed  4500 RPM, BHP 26.7 MW. Berfungsi untuk menaikkan lagi tekanan dari
uap MCR keluaran kompresor 4K-2 dari tekanan sekitar 15.5 kg/cm2 (220 psig)
menjadi  48 kg/cm2 (680 psig), agar MCR lebih mudah untuk terkondensasi
pada temperatur yang lebih tinggi.
6. MCR 2nd Stage Compressor Turbine Driver (4KT-3)
Merupakan penggerak utama kompresor 4K-3, jenis Steam Condensing Turbine
yang menggunakan HP Steam (steam 850#).
7. MCR 2nd Stage Suction Drum (4C-8)
Adalah sebuah bejana vertikal, dengan tinggi 4.572 m, berdiameter 5.029 m,
tekanan desain 28.1 kg/cm2 (400 psig). Berfungsi untuk memisahkan cairan dan
fase uap dari MCR sebelum uapnya ditarik oleh kompresor 4K-3.
8. MCR Compressor After Cooler (4E-6A/B)

10
Merupakan suatu alat penukar panas tipe Shell & Tube yang menggunkan air
laut (cooling water) sebagai media pendingin pada bagian tube. Berfungsi untuk
mendinginkan uap MCR keluaran dari kompresor 4K-3.

9. MCR High Level Propane Evaporator (4E-7)


Adalah suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan media
pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk mendinginkan
Multi Component Refrigerant (MCR) tahap pertama dari suhu  34C menjadi
sekitar 18C.

10. MCR Medium Level Propane Evaporator (4E-8)


Merupakan suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan
media pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk
mendinginkan Multi Component Refrigerant (MCR) tahap kedua dari suhu 
18C menjadi sekitar -6C.

11. MCR Low Level Propane Evaporator (4E-9)


Adalah suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan media
pendingin berupa propane cair pada bagian shell. Berfungsi untuk mendinginkan
Multi Component Refrigerant (MCR) tahap ketiga dari suhu sekitar -6C menjadi
sekitar -34C.

12. 4KT-2 Turbine Surface Condenser (4E-20)


Merupakan suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan
media pendingin berupa air laut pada bagian tube. Berfungsi untuk
mengkondensasikan steam sisa yang telah digunakan untuk menggerakkan
turbine.

13. 4KT-3 Turbine Surface Condenser (4E-25)


Merupakan suatu alat penukar panas tipe Kettle dengan Shell & Tube dengan
media pendingin berupa air laut pada bagian tube. Berfungsi untuk
mengkondensasikan steam sisa yang telah digunakan untuk menggerakkan
turbine.

11
Peralatan lain yang masih berhubungan dengan sistem pendingin MCR yang berada di
Plant 4. Peralatan tersebut yaitu :

14. High Pressure MCR Separator (5C-1)


Berfungsi untuk memisahkan MCR vapor dan MCR cair untuk selanjutnya
dialirkan ke Main Heat Exchanger (5E-1).

15. Main Heat Exchanger (5E-1)


Berfungsi untuk mendinginkan dan mencairkan gas umpan sehingga
menghasilkan gas alam cair (LNG) dengan menggunakan MCR cair dan MCR
uap.

III. Uraian Proses


Uap MCR dari bagian shell Main Heat Exchanger (5E-1) dialirkan ke MCR 1 st
Suction Drum (4C-7) melalui kontrol valve 4HV-11 bersama-sama dengan MCR make-
up (jika diperlukan) melalui kontrol valve 4FV-6 untuk m/u Nitrogen (N2), 4FV-7 untuk
m/u Propane (C3), 4FV-8 untuk m/u Ethane (C2) dan 4FV-9 untuk m/u Methane (C1).
Kondisi MCR di dalam 4C-7 temperaturnya sekitar -38C dengan tekanan  3.5
kg/cm2. Jika terjadi tekanan naik di dalam 4C-7, maka 4PSV-22A~D/F/G akan membuka
untuk membuang tekanan berlebih. Selanjutnya MCR yang fase uap akan ditarik oleh
MCR 1st Stage Compressor (4K-2) sebagai kompresor tingkat pertama untuk menaikkan
tekanan hingga  15.5 kg/cm2 dengan temperatur  59C. Pada pipa discharge 4K-2
sebelum masuk ke inter cooler 4E-5A/B dipasang serangkaian Pressure Safety Valve
yaitu 4PSV-24A~D dengan set point 17.6 kg/cm2 untuk membuang tekanan berlebih
pada pipa discarge kompresor 4K-2.
Uap MCR dari discharge 4K-2 akan dilewatkan MCR Compressor Inter Cooler
(4E-5A/B) untuk didinginkan dengan menggunakan media pendingin berupa air laut
pada bagian tube hingga temperaturnya turun dari 59C menjadi sekitar 34C.
Setelah itu uap MCR ini dialirkan ke MCR 2 nd Stage Suction Drum (4C-8) melalui
kontrol valve 4HV-41, sebagian lagi dapat dialirkan kembali ke 4C-7 untuk recycle
kompresor 4K-2 melalui kontrol valve 4UV-53 bila tekanan turun atau flow discharge
rendah.
Selanjutnya uap MCR yang masuk ke 4C-8 akan dipisahkan lagi antara fase uap
dan cair sebelum MCR fase uap ditarik oleh MCR 2nd Stage Compressor (4K-3). Sama

12
halnya dengan 4C-7, maka di 4C-8 ini juga dipasang pengaman untuk menjaga tekanan
berlebih dalam vessel berupa Pressure Safety Valve, yaitu 4PSV-25A~E dengan set
point 28.1 kg/cm2 untuk 4PSV-25A/B/C/E dan set point 27.8 kg/cm2 untuk 4PSV-25D.
Pada kondisi normal tekanan operasi di dalam 4C-8 berkisar antara 14.5 ~ 15 kg/cm2
dengan temperatur  34C.
Uap MCR dari puncak 4C-8 kemudian ditarik oleh kompresor 4K-3 sebagai
kompresor MCR tingkat kedua untuk menaikkan tekanannya hingga sekitar 48 ~ 50
kg/cm2 dengan temperatur discharge  120C. Untuk menjaga tekanan di pipa
discharge kompresor 4K-3 sebelum masuk ke after cooler 4E-6A/B maka dipasang
pengaman berupa Pressure Safety Valve yaitu 4PSV-27A~G dengan set point 56.2
kg/cm2 untuk 4PSV-27F/G, 57.6 kg/cm2 untuk 4PSV-27C/D/E dan set point 59.07
kg/cm2 untuk 4PSV-27A/B. Sebagian uap MCR keluaran kompresor 4K-3 dapat
dialirkan kembali ke 4C-8 sebagai recycle kompresor 4K-3 melalui kontrol valve 4UV-54
bila tekanan turun atau flow discharge rendah.
Setelah keluar dari after cooler 4E-6A/B dengan temperatur sekitar 34C, maka
uap MCR akan dialirkan ke tiga (3) buah MCR Evaporator melalui kontrol valve 4HV-10
untuk didinginkan dan dikondensasikan. Rangkaian evaporator ini disusun secara seri
sehingga proses pendinginan dan kondensasi MCR ini berlangsung secara bertahap.
Tahap awal pendinginan MCR adalah di MCR High Level Propane Evaporator
(4E-7). Disini MCR diinginkan dari suhu sekitar 34C menjadi 18~19C, dengan
menggunakan media pendingin berupa propane pada bagian shell, sedangkan uap
MCR pada bagian tube. Setelah keluar dari 4E-7, maka uap MCR dialirkan ke MCR
Medium Level Propane Evaporator (4E-8). Disini MCR juga didinginkan oleh media
pendingin berupa propane cair pada bagian shell sedangkan MCR dilewatkan pada
bagian tube hingga mencapai temperatur sekitar -6C. Tahap akhir pendinginan MCR ini
terjadi di MCR Low Level Propane Evaporator (4E-9) dengan media pendingin berupa
propane cair pada bagian shell dan MCR uap dilewatkan bagian tube. Suhu akhir
keluaran 4E-9 adalah sekitar -34C dan menyebabkan sebagian MCR sudah mencair.
Selanjutnya MCR yang menjadi dua (2) fase ini dialirkan ke High Pressure MCR
Separator (5C-1) untuk dipisahkan. MCR yang cair umumnya berasal dari komponen
MCR fraksi berat (berada pada bagian dasar 5C-1), sedangkan yang tidak mencair
(uap) merupakan komponen MCR fraksi ringan (berada pada bagian atas). Dari 5C-1
inilah kemudian baik MCR cair maupun uap dialirkan ke Main Heat Exchanger (5E-1)
untuk digunakan sebagai media pendingin (refrigerant) untuk mencairkan gas alam.

13
Karena di 5E-1 MCR digunakan untuk mendinginkan gas alam, maka terjadi
pertukaran panas antara MCR dan gas alam, dimana MCR menerima panas dari gas
alam, sehingga MCR keluaran dari 5E-1 ini akan berupa uap, dan selanjutnya akan
dikembalikan lagi untuk siklus kompresi dan seterusnya.

14

Anda mungkin juga menyukai