TIM PENGUSUL
Siti Noni Evita, SE., MS.
NIDN : 0026055604
Dr. R. Rina Novianty Ariawaty, SE., MS
NIDN : 0008116403
Dini Indrawati, SE., ME.
NIDN : 0010016105
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JANUARI 2018
HALAMAN PENGESAHAN
RISET HIBAH FUNDAMENTAL UNPAD (RFU)
i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM RFU
1. Judul Riset : Model Pengembangan SDM Domestik Berbasis Kompetensi
Bidang Pariwisata Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) Destinasi Pariwisata Di Jawa Barat
2. Judul PPM : Implementasi Model Pengembangan SDM Dalam
Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
3. Tim Periset/Pelaksana :
Alokasi
Bidang
Waktu
No Nama Jabatan Keahlian Fakultas
(jam/minggu)
1. Siti Noni Evita, S.E. MS Ketua Manajemen SDM Ekonomi & Bisnis 6 jam/minggu
Dr. R. Rina Novianty
2. Anggota Manajemen SDM Ekonomi & Bisnis 9 jam/minggu
Ariawaty, SE., MS.
3. Dini Indrawati, SE., ME. Anggota Statistik Ekonomi & Bisnis 9 jam/minggu
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19
iii
RINGKASAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Industri pariwisata merupakan industri non migas yang menjadi sektor unggulan di
setiap provinsi di Indonesia, tidak terkecuali provinsi Jawa Barat. Meningkatnya jumlah
wisatawan domestik maupun wisatawan asing yang datang ke berbagai destinasi wisata di
Jawa Barat dapat mencerminkan bahwa destinasi pariwisata di Jawa Barat memiliki daya
tarik serta manajemen yang baik dalam mengelola setiap destinasi. Badan Pusat Statistik
Jawa Barat tahun 2016 mencatat jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun
mancanegara terhadap beberapa objek wisata di Kabupaten dan Kota di Jawa Barat masing –
masing sebesar 2.673.379 dan 39.195.688 jiwa. Apabila dibandingkan dengan kondisi dua
tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 jumlah wisatawan yang datang ke objek wisata di Jawa
Barat yaitu sebesar 1.059.904 jiwa dan 33.617.999 jiwa yang menunjukan bahwa adanya
peningkatan dalam pengembangan industri sektor pariwisata di wilayah Jawa Barat.
Berdasarkan laporan di atas dapat mencerminkan bahwa sektor pariwisata memiliki
peran yang cukup besar dalam mendukung pembangunan ekonomi di wilayah Jawa Barat,
dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada dengan sebaik
– baiknya sektor pariwisata akan berkembang. Dalam mengelola suatu destinasi wisata
diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi untuk mengembangkan destinasi
wisata tersebut. Pengembangan SDM yang unggul secara sistematis merupakan salah satu
strategi yang mesti dikembangkan oleh pihak pengelola destinasi wisata di Jawa Barat dalam
rangka meningkatkan keunggulan dibidang pariwisata. Berkaitan dengan hal ini, muncul satu
pendekatan baru dalam mengelola SDM yang biasa disebut dengan Competency-based
Human Resource management (CBHRM), atau manajemen pengelolaan SDM berbasis
kompetensi, termasuk didalamnya melakukan pengembangan SDM berbasis kompetensi.
Kondisi Sumber Daya Manusia di Jawa Barat dilaporkan dalam buku Jawa Barat
dalam Angka tahun 2016 bahwa angkatan kerja di wilayah Jawa Barat tercatat sebesar
21.075.899 jiwa yang mengalami kenaikan dibandingan tahun 2015 yaitu sebesar 20.586.356
jiwa. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari dua kategori yaitu bekerja dan
pengangguran, jumlah angkatan kerja yang bekerja pada tahun 2016 lebih besar dibandingkan
tahun 2015 yaitu sebesar 19.202.038 jiwa. Namun angka pengangguran juga tidak mengalami
penurunan ditahun 2016, bahkan meningkat menjadi 1.873.861 jiwa yang sebelumnya
sebesar 1.794.874 jiwa. Angkatan kerja di wilayah Jawa Barat pun tidak hanya bersaing
1
dengan tenaga kerja domestik, namun dengan adanya perekrutan tenaga kerja asing
diberbagai industri di Jawa Barat akan menimbulkan persaingan bagi angkatan kerja di Jawa
Barat. Seperti yang dicatat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa total tenaga kerja
asing (TKA) yang terdaftar di Jawa Barat pada tahun 2015 adalah sebanyak 22.160 jiwa.1
Berdasarkan laporan tersebut pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) akan meningkatkan pengawasan terhadap
tenaga kerja asing yang mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 35 Tahun
2015 mengenai Tata Cara Penggunaan Tenaga Asing, yang secara garis besar berisi Ijin
Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) yang dikeluarkan oleh Direktur pada Kementerian
Ketenagakerjaan RI. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah Provinsi Jawa
Barat yang berbasis hukum negara untuk mengatur serta mencegah adanya tenaga kerja asing
ilegal di Jawa Barat. 2 Namun, pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) “batas-batas”
antar negara ASEAN di buka untuk mewujudkan tiga pilar ASEAN Economic Community
yaitu pilar keamanan, sosial-kultural, dan pilar ekonomi. Sehingga masuknya tenaga kerja
asing di Indonesia akan lebih mudah dengan izin resmi diperoleh di era MEA ini. Terlebih
lagi Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki potensi pasar
yang masih sangat besar sehingga menjadi daya tarik para pencari kerja asing untuk masuk ke
Indonesia.
Melihat kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat yang memiliki daya saing cukup besar
dan adanya MEA, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang cukup besar untuk dapat
diberdayakan, sehingga diperlukan adanya suatu model pengembangan sumber daya manusia
domestik berbasis kompetensi dalam rangka mengurangi adanya perekrutan sumber daya
manusia asing atau tenaga kerja asing di Jawa Barat yang memfokuskan pada proses
pengembangan destinasi pariwisata di Jawa Barat, dikarenakan terdapat potensi yang cukup
besar pada industri sektor pariwisata.
Pengembangan SDM domestik berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan
hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang telah
ditetapkan. Kompetensi yang dimiliki seorang karyawan secara individual harus dapat
mendukung pelaksanaan visi misi organisasi melalui kinerja strategis organisasi tersebut.
Oleh karena itu kinerja individu dalam organisasi merupakan jalan dalam meningkatkan
poduktivitas organisasi itu sendiri.
1
Bappeda.jabarprov.go.id
2
Dinakertrans.jabarprov.go.id
2
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis model pengembangan SDM berbasis kompetensi yang harus dilakukan
pada perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata Jawa Barat agar efektif dalam
menghasilkan pekerja domestik yang kompetitif dengan kinerja yang sesuai dengan harapan
dan tuntutan bisnis perusahaan.
3
BAB II
4
2.1.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dari suatu organisasi terdiri dari semua
orang yang melakukan kegiatan dalam organisasi tersebut. Manajemen sumber daya manusia
menyangkut kebijakan personil dan praktik manajerial dan sistem yang mempengaruhi tenaga
kerja. Terlepas dari ukuran atau keberadaan dari HRM formal atau Departemen Personalia
(banyak usaha kecil tidak memiliki departemen HRM). (Bernardin, 2013)
Menurut Rachmawati (2011), “Manajemen Sumber Daya Manusia berarti mengurus
sumber daya manusia berdasarkan visi organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum”. sumber daya manusia adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk
serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan
dalam pelaksanaannya misi tersebut dikelola oleh manusia.
Lebih lanjut menurut Zainal, et al (2015) manajemen sumber daya manusia (MSDM)
merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
5
3. Performance Management and Appraisal
Performance management mencakup penilaian individu, unit, dan penilaian agregat level
lainnya untuk dinilai, pengukuran, dan pengembangan kinerja. Menurut Mangkuprawira
(2011), manfaat penilaian kinerja antara lain:
a) Perbaikan kinerja
b) Penyesuaian kompensasi
c) Keputusan penempatan
d) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
e) Perencanaan dan pengembangan karir
f) Defisiensi proses penempatan staf
g) Mengetahui ketidakakuratan informasi
h) Mengetahui kesalahan rancangan pekerjaan
i) Kesempatan kerja yang sama
j) Membantu tantangan-tantangan eksternal
k) Memberikan umpan balik pada HRM
4. Employee Training and Organizational Development
Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian
tertentu, serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan
tanggungjawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar. Biasanya pelatihan merujuk
pada pengembangan keterampilan bekerja (vocational) yang dapat digunakan dengan segera.
Di sisi lain Menurut Mangkuprawira (2011) pengembangan mempunyai ruang lingup yang
lebih luas. Dapat berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan segera
atau sering untuk kepentingan masa depan. Penekanan lebih pokok adalah pada
pengembangan fokusnya tidak pada pekerjaan kini dan mendatang, tetapi lebih pada
pemenuhan kebutuhan perusahaan jangka panjang.
5. Employee and Organizational Development
Terfokus pada establishing, fostering, dan memaintain kemampuan karyawan berdasarkan
pada kebutuhan dan karyawan dan organisasi. Aktivitasnya mencakup pelatihan khusus
terhadap fungsi manajemen, pengembangan karir, dan self-directed learning.
2.1.4 Pengembangan SDM
Menurut Zainal, et al (2015) pengembangan SDM merupakan cara yang efektif untuk
menghadapi beberapa tantangan termasuk keusangan dan ketertinggalan karyawan, difersifikasi
tenaga kerja domestik dan internasional, perubahan teknologi, pengembangan EEO,dan turnover
pekerja.
6
1. Keusangan Karyawan
Keusangan karyawan berkaitan erat dengan tidak lagi dimilikinya pengetahuan dan
kemampuan yang diperlukan secara baik oleh seorang karyawan, khususnya pada bidang
tertentu yang mengalami perubahan sangat cepat dan kemajuan teknologi yang sangat tinggi.
Hal ini akan ditandai dengan ketidakcocokan sikap dan buruknya kinerja yang dihasilkan
karyawan tersebut. Keusangan ini dapat disebabkan oleh ketidakmampuan karyawan dalam
menyesuaikan diri dengan teknologi baru, prosedur baru, budaya baru, atasan baru, dan
perubahan lainnya.
2. Diversifikasi Tenaga Kerja Domestik dan Internasional
Diversivikasi merupakan tantangan dalam pengembangan SDM karena program
pengembangan karyawan akan menyesuaikan mayoritas sikap dan budaya pada tenaga
kerjanya. Perbedaan tingkat pendidikan antar karyawan juga menuntut perusahaan untuk
dapat setidaknya menyamaratakan atau mengurangi gap dengan menyediakan pendidikan
tambahan.
3. Perubahan Teknologi
Perubahan yang serba cepat khususnya dalam bidang teknologi mensyaratkan perusahaan
terutama untuk perusahaan yang berbasis IT untuk selalu melakukan pengembangan pada
karyawannya secara terus menerus.
4. Pengembangan EEO dan Tindakan Tegas
Peraturang perundang-undangan hak sipil melarang adanya diskriminasi, yaitu memberikan
kondisi atau hak istimewa dalam pekerjaan pada seseorang di dalam perusahaan. Pelatihan
dan pengembangan merupakan cara dan syarat mutlak yang memutuskan seorang pekerja
dikategorikan sukses atau tidak untuk mendapatkan promosi, jika tidak maka perusahaan
dapat dituntut.
5. Turnover-nya Pekerja
Keinginan pekerja untuk berhenti dari perusahaan dan ingin pindah ke perusaaan lain
menciptakan tantangan bagi pengembangan SDM. Karena pengembangan SDM harus
mampu mempersiapkan pencegahannya.
2.1.5 Kompetensi
Pengertian dan arti kompetensi menurut Lyle Spencer & Signe Spencer (dalam
Moeheriono, 2010) adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas
kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan
kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja
7
prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu. Berdasarkan definisi tersebut
terdapat beberapa makna yang terkandung didalamnya, yaitu sebagai berikut:
1. Karakteristik dasar (underlying characteristic) kompetensi adalah bagian dari kepribadian
yang mendalam dan melekat pada seseorang serta mempunyai perilaku yang dapat diprediksi
pada berbagai keadaan tugas pekerjaan.
2. Hubungan kausal (causally related) berarti kompetensi dapat menyebabkan atau digunakan
untuk memprediksikan kinerja seseorang, artinya jika mempunyai kompetensi yang tinggi,
maka akan mempunyai kinerja tinggi pula (sebagai akibat).
3. Kriteria (criterian referenced) yang dijadikan sebagai acuan, bahwa kompetensi secara nyata
akan memprediksikan seseorang dapat bekerja dengan baik, harus terukur dan spesifik atau
terstandar.
Lebih lanjut, menurut Mangkunegara (2012) kompetensi sumber daya manusia adalah
kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan karakteristik
kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya. Ruky (dalam Sutrisno,
2012) mengemukakan bahwa penggunaan konsep kompetensi sumber daya manusia didalam
suatu perusahaan digunakan atas berbagai alasan, yaitu :
1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai. Dalam model ini, model
kompetensi akan mampu menjawab dua pertanyaan mendasar: keterampilan, pengetahuan,
dan karakteristik apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan, dan perilaku apa saja yang
berpengaruh langsung dengan prestasi kerja. Kedua hal tersebut akan banyak membantu
dalam mengurangi pengambilan keputusan secara subjektif dalam bidang SDM.
2. Alat seleksi karyawan. Penggunaan kompetensi standar sebagai alat seleksi dapat membantu
organisasi untuk memilih calon karyawan yang terbaik. Dengan kejelasan terhadap perilaku
efektif yang diharapkan dari karyawan, perusahaan dapat mengarahkan pada sasaran selektif
serta mengurangi biaya rekrutmen yang tidak perlu. Caranya dengan mengembangkan suatu
perilaku yang dibutuhkan untuk setiap fungsi jabatan serta memfokuskan wawancara seleksi
pada perilaku yang dicari.
8
remunerasi akan lebih terarah dan transparan dengan mengaitkan sebanyak mungkin
keputusan dengan suatu set perilaku yang diharapkan yang ditampilkan seorang karyawan.
5. Memudahkan adaptasi terhadap perubahan. Dalam era perubahan yang sangat cepat, sifat
dari suatu pekerjaan sangat cepat berubah dan kebutuhan akan kemampuan baru terus
meningkat. Model kompetensi memberikan sarana untuk menetapkan keterampilan apa saja
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan yang selalu berubah.
6. Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi. Model kompetensi merupakan
cara yang paling mudah untuk mengomunikasikan nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus
menjadi fokus dalam unjuk kerja karyawan.
Menurut Spencer (dalam Moeheriono, 2010), karakteristik kompetensi terdiri dari:
1. Watak (traits), yaitu yang membuat seseorang mempunyai sikap perilaku atau bagaimanakah
orang tersebut merespon sesuatu dengan cara tertentu misalnya percaya diri (self-
confidence)¸ kontrol diri (self-control), ketabahan atau daya tahan (hardiness).
2. Motif (motive), yaitu sesuatu yang diinginkan seseorang atau secara konsisten dipikirkan dan
diinginkan yang mengakibatkan suatu tindakan atau dasar dari dalam yang bersangkutan
untuk melakukan suatu tindakan.
3. Bawaan (self-concept), yaitu sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang.
4. Pengetahuan (knowledge), yaitu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang tertentu dan
pada area tertentu.
5. Keterampilan atau keahlian (skill), yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas tertentu,
baik secara fisik maupun mental.
2.1.6 Pengembangan Berbasis Kompetensi
Menurut Zainal, et. al (2015) Pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar
dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja
yang telah ditetapkan. Kompetensi yang dimaksud menyangkut kewenangan setiap individu
untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannya dalam organisasi yang
relevan dengan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki. Kompetensi yang dimiliki
karyawan harus mampu mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mendukung
setiap perubahan yang dilakukan manajemen, dengan kata lain kompetensi yang dimiliki individu
harus mampu mendukung sistem kerja berdasarkan tim.
Perencanaan pengembangan biasanya melibatkan pembuatan Rencana Pengembangan
Perorangan (Individual Development Plan / IDP). IDP adalah rencana tindakan yang disesuaikan
secara unik yang berisi kegiatan pengembangan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
dalam kompetensi spesifik untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Manajer dan karyawan
9
memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengimplementasikan IDP Peran manajer
adalah memastikan bahwa karyawan memiliki dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
pengembangan yang sukses. Berikut adalah enam langkah proses pengembangan:
2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada bagian konteks konseptual dan uraian tentang gejala yang
berlangsung pada penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah riset sebagai berikut:
“Bagaimana analisis model pengembangan SDM berbasis kompetensi yang harus dilakukan pada
perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata Jawa Barat agar efektif dalam menghasilkan
pekerja domestik yang kompetitif, dengan kinerja yang sesuai harapan dan tuntutan bisnis
perusahaan?”
10
BAB III
METODE RISET
3.1 Rancangan Riset
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, dimana penelitian ini akan menjawab
pertanyaan how atau why karena peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol
peristiwa yang akan diteliti dan fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer dalam
konteks kehidupan nyata.
11
2. Melakukan Analisis terhadap penyusunan dan perencanaan kebutuhan pengembangan
berbasis kompetensi.
Sebelum pelatihan dapat diselenggarakan, kebutuhan akan program pengembangan perlu
dianalisis lebih dahulu sebagai tahapan penilaian dari proses pengembangan. Dalam
penelitian ini akan dilakukan Analisis yang meliputi :Analisis Kriteria penilaian kebutuhan
pelatihan, Analisis gap kebutuhan pengembangan dan Analisis proses perumusan kebutuhan
pengembangan berdasarkan hasil penilaian kebutuhan pengembangan.
3. Melakukan Analisis terhadap penyusunan dan perencanaan pengembangan berbasis
kompetensi.
Analisis terhadap penyusunan dan perencanaan pengembangan ini meliputi Analisis
terhadap proses perumusan tujuan pengembangan, termasuk Analisis perumusan tujuan
pengembangan yang meliputi keterkaitan antara input, output, outcome ( Result ), dan
dampak dari pengembangan itu sendiri yang telah dilakukan oleh beberapa destinasi di Jawa
Barat. Tujuan adalah untuk menganalisis jenis kurikulum, modul dan materi yang akan
digunakan dalam pengembangan berbasis kompetensi.
4. Melakukan Analisis Implementasi Program Pengembangan berbasis kompetensi
Dalam Analisis ini akan dievaluasi proses pelaksanaan kegiatan pengembangan yang biasa
dilakukan oleh beberapa industri pariwisata termasuk evaluasi dari implementasi suatu
program pengembangan SDM yang dikaitkan dengan pelaksanaan program, model
pembelajaran dan proses penyampaian bahan materi dan jenis praktek yang dilalukan untuk
mengembangkan kompetensi yang relevan dengan tuntutan tugas dan target kinerja individu,
unit dan kinerja pengelola destinasi wisata.
5. Melakukan Analisis Evaluasi Hasil Pengembangan SDM
Analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi kriteria, proses dan metoda evaluasi program
pengembangan SDM yang telah dilakukan diberbagai industri pariwisata Jawa Barat,
termasuk mengkaji apakah evaluasi pelatihan yang telah dilakukan memiliki dampak bagi
peningkatan kompentensi karyawan yang dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada agar dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan, serta
perusahaan yang bergerak di industri pariwisata dapat mengurangi jumlah pengangguran dan
perekrutan tenaga kerja asing di wilayah Jawa Barat.
12
BAB IV
BIAYA, JADWAL, DAN LUARAN RISET
4.1 Anggaran Biaya
A. Anggaran Kegiatan Riset
Biaya yang
No. Jenis Pengeluaran Diusulkan (Rp)
TS*
1 Operasional Riset, petugas laboratorium, Rp.30.000.000
pengumpul data, pengolah data, penganalisis
data, operator, dan pembuat sistem
2 Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, Rp. 20.000.000
fotocopy, surat menyurat, penyusunan
laporan, pencetakan dan penjilidan laporan,
publikasi, pulsa, internet, bahan
laboratorium
3 Perjalanan untuk biaya survey/sampling Rp. 65.000.000
data, biaya akomodasi-konsumsi, per diem,
lumpsum, transport (tidak termasuk biaya
seminar atau workshop)
4 Sewa untuk peralatan/mesin/ruang Rp. 10.000.000
laboratorium, kendaraan, kebun percobaan,
peralatan penunjang Riset lainnya
Jumlah (Rp) Rp. 125.000.000
B. Anggaran Proses Luaran Riset
Biaya yang
No. Jenis Pengeluaran Diusulkan
TS+1
1. Jurnal Internasional Bereputasi Rp. 5.000.000
2. Jurnal Nasional Terakreditasi Rp. 2.500.000
3. Modul Implementasi Pengembangan SDM Rp. 2.500.000
Domestik Berbasis Kompetensi Bidang
Pariwisata
Jumlah (Rp) Rp. 10.000.000
13
4.2 Jadwal Riset
No Jenis Tahun 1 Tahun 2
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan &
perencanaan
2 Studi
literatur
3 Pengumpulan
data
4 Pengolahan
data
5 Penyusunan
hasil
penelitian
6 Finalisasi
hasil
penelitian
7 Proses
pelaksanaan
seminar hasil
penelitian
dan submit
8 Proses
review pada
publikasi
ilmiah
9 Hasil
penelitian
terpublikasi
pada jurnal
internasional
bereputasi
(Q3)
14
4.3 Luaran Riset
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
TS+1
1 Publikasi Ilmiah Internasional published
Nasional Terakreditasi published
2 Modul Implementasi Pengembangan SDM Draft
Domestik Berbasis Kompetensi Bidang
Pariwisata
15
BAB V
URAIAN RENCANA KEGIATAN PPM
1. Judul PPM: Implementasi Model Pengembangan SDM dalam Rangka Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat
2. Uraian Keterkaitan PPM dengan riset: Model hasil riset diimplementasikan kepada
masyarakat sekitar destinasi pariwisata tersebut.
3. Waktu Pelaksanaan:
Mulai : bulan Februari tahun 2019
Berakhir : bulan Februari tahun 2020
4. Lokasi PPM: Salah satu destinasi pariwisata yang terpilih dalam riset
5. Kondisi dan situasi kelompok masyarakat atau desa yang dituju:
No. Mitra Profil Mitra
1. Pengusaha Mikro/ Jasa Layanan Destinasi pariwisata yang tidak terawat
2. Masyarakat Umum Calon tenaga kerja di bidang pariwisata
Permasalahan:
a. Diduga daerah salah satu destinasi pariwisata yang terpilih terdapat masyarakat yang
kurang berkualitas dari segi pariwisata
6. Temuan yang Ditargetkan: Setiap masyarakat di destinasi pariwisata terpilih memiliki
kualifikasi/kompetensi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh destinasi pariwisata.
7. Rencana Luaran Utama Kegiatan PPM adalah minimal publikasi di jurnal nasional ber-ISSN:
Jurnal Muara Ekonomi dan Bisnis (JMIEB)
8. Solusi, outcome yang diharapkan, dan indikator capaian
No. Solusi Outcome yang Diharapkan Indikator Capaian
1. Pengembangan/Pelatihan Masyarakat yang memiliki Masyarakat
Kompetensi kualifikasi/kompetensi sesuai memiliki:
dengan yang dibutuhkan oleh pengetahuan, skill,
destinasi pariwisata dan motivasi di
bidang pariwisata
16
9. Usulan Biaya
Anggaran Kegiatan Riset : Rp. 125.000.000,-
Anggaran Output Riset : Rp. 10.000.000,-
No. Komponen Biaya yang Diusulkan
1. Honorarium untuk pelaksana, pengumpul data, Rp. 30.000.000
pengolah data, penganalisis data, honorarium
operator, dan honor pembuatan sistem (maksimum
30% dan dibayarkan sesuai ketentuan)
2. Pembelian bahan habis pakai untuk pembelian Rp. 20.000.000
ATK, fotocopy, surat menyurat, penysynan
laporan, cetak, penjilidan, publikasi, pulsa,
internet, langganan jurnal (maksimum 60%)
3. Perjalanan untuk survei/sampling data, Rp. 65.000.000
sosialisasi/pelatihan/pendampingan/evaluasi,
akomodasi-konsumsi, perdiem/lumpsum, transport
(maksimum 40%)
4. Sewa untuk peralatan/mesin, kendaraan, peralatan Rp. 10.000.000
penunjang pengabdian lainnya (maksimum 40%)
10. Peran dan program yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa KKN dalam menunjang atau
membantu kegiatan PPM yang diajukan:Sebagai pembantu lapangan dari tim peneliti
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi Universitas
Padjadjaran Universitas Indonesia
19
D. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
20
F. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya
Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah Riset Hibah Fundamental Unpad (RFU) 2018.
Ketua Pengusul,
21
2. Anggota Tim Peneliti
IDENTITAS DIRI
Ekonomi
Pertanian
22
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan Penyelenggara Jangka Waktu
Manajemen (IPPM)
Jakarta
Jerman
UNPAD
Malang
23
2011 Applied Approach (AA) UNPAD 4 Hari
SBM ITB
PENGALAMAN MENGAJAR
Institusi/Jurusan/Program Sem/Tahun
Tahun Mata Kuliah
Studi Akademik
1990-1999 Pengantar Aplikasi S1 Fakultas Ekonomi UNPAD Semester Ganjil
Komputer
1990- Sistem Informasi S1 Fakultas Ekonomi UNPAD Semester Genap
Manajemen
Sekarang
sekarang
Sekarang
24
2012- Manajemen SDM S1 Fakultas Ekonomi & Bisnis Semester Ganjil
Lanjutan UNPAD
sekarang
2015 Manajemen Mutu & S1 Fakultas Ekonomi & Bisnis Semester Ganjil
Produktivitas
2015- Lintas Budaya dan D3 Fakultas Ekonomi & Bisnis Semester Ganjil
Manajemen SDM UNPAD
sekarang Internasional
PENGALAMAN PENELITIAN
25
2016 CBC Development and Competence Sri Jatnika
Certifications as Innovative Designs for
Preparing Graduates Qualification Rina Novianty
Rina Novianty
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Panitia/Peserta
Tahun Judul Kegiatan Pengelenggara
Pembicara
2017 Enchancing Innovation and FEB Unpad & Faculty Panitia
Entrepreneurship in Global of Industrial
Market Through Management Universiti
Collaboration Malaysia Pahang
2017 Model Bisnis Yang Bakable BCE Unpad & Bank Peserta
BRI
26
2015 Indonesia-Japan Symposium SBM ITB & Yamaguchi Peserta
on Management of University
Technology (MoT) Management of
Technology
2015 The Reference Seminar LMFE – FEB UNPAD Pemakalah
Forum Diseminasi Riset
Manajemen & Bisnis Terkini
2015 International Conference The Ires Pemakalah
27
JABATAN DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI
PENGHARGAAN/PIAGAM
& Buku Panduan Guru Ekonomi SMA/MA Kelas XII Kemendikbud &
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Keanggotaan
28
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
NIP. 196411081990012001
29
3. Anggota Tim Peneliti
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dini Indrawati, S.E.,ME.
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Tempat dan Tanggal Lahir Serang, 27 Februari 1959
4. NIP/NIK 195902271986012001
5. NIDN 0010016105
6. E-mail dini.indrawati@unpad.ac.id
7. Nomor Telepon/HP 08129777224
8. Alamat Kantor Jl. Raya Jatinangor Km.21
9. Nomor Telepon/Faks 022-7796416
10. Mata Kuliah yg Diampu Statistik Ekonomi
Matematik Ekonomi
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran -
Tinggi
Bidang Ilmu Ilm Ekonomi dan Studi Ilmu Ekonomi -
Pembangunan
Tahun Masuk-Lulus 1978 – 1983 1991 – 1997 -
Judul Merger merupakan usaha Kebutuhan Perumahan sampai -
Skripsi/Tesis/Disertasi Bank Swasta dalam tahun 2000 serta Pola
mempertahankan Penyebaran Perumahan di
Eksistensinya Jabotabek dan Pola
Pengeluaran untuk Perumahan
Konsumen BTN (studi kasus di
Botabek)
Nama Drs. Setiadi Ir. Nining Indroyono S.MSc. -
Pembimbing/Promotor
C. Pengalaman Jabatan
Jabatan Institusi Tahun ... s.d. ...
30
D. Pengalaman Penelitian Dalam 10 Tahun Terakhir
31
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
(Dini Indrawati)
NIP. 195902271986012001
32
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Periset dan Pembagian Tugas
33
Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Riset
1. Honor
34
Cetak 4
Dokumen
(Draft Rp Rp Rp
Kertas
pertanyaan 210,000 840,000 840,000
wawancara,
laporan, dll)
Cetak 5
Dokumen
(Draft Rp Rp Rp
Toner Printer
pertanyaan 350,000 1,750,000 1,750,000
wawancara,
laporan, dll)
FGD/Lokaka 5 Rp Rp Rp
Fotocopy
rya 250,000 1,250,000 1,250,000
Rp Rp
Rp 20,046,000
4. Sewa
35
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Periset dan Anggota
Dengan ini menyatakan bahwa proposal saya dengan judul: “MODEL PENGEMBANGAN
SDM DOMESTIK BERBASIS KOMPETENSI BIDANG PARIWISATA DALAM
MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) STUDI KASUS PADA
DESTINASI PARIWISATA DI JAWA BARAT" yang diusulkan dalam skema Riset
Hibah Fundamental Unpad (RFU) untuk tahun anggaran 2018 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penugasan yang sudah diterima ke Kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
36