Anda di halaman 1dari 3

NAMA : PANDU ARIF SAPUTRA

PRODI : S1 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah

Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan yang banyak dilakukan dalam bidang akademik. Kegiatan
ini dilakukan untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah. Biasanya dilakukan dengan presentasi
dan diskusi ilmiah. Presentasi yang dilakukan dalam forum ilmiah ini berfungsi untuk menyebarkan
informasi ilmiah dan diskusi yang terjadi di dalamnya merupakan hal yang penting dalam forum ilmiah
yaitu sebagai salah satu cara mencari solusi, dan pengembangan materi ilmiah yang dikaji. Etika
merupakan suatu aturan, yaitu aturan penggunaan bahasa Indonesia dalam forum ilmiah ini. Etika
berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di
mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran
atau evaluasi terhadap sesuatuyang telah dilakukan. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan
sistematis dalam melakukan refleksi. Dan merupakan ilmu, dengan tingkah laku manusia sebagai objek
dengan sudut pandang normatif yaitu melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.

Kata estetika berasal dari kata aesthesis yang artinya perasaan atau sensitifitas, karena memang
pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis, Estetika
adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini
berdasarkan kepada, bila kita memandang sesuatu secara umum, maka obyek itu dapat memberikan
rasa senang, puas dan sebagainya yang sejalur dengan kata tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang
dipandang itu mengandung keindahan. Estetika secara sederhana adalah ilmu yang membahas
keindahan bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan
lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang
dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat
dengan filosofi seni

Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa ataupun
pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi
ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Dalam forum ilmiah, presentasi ilmiah
merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan. Presentasi ilmiah dalam forum ilmiah selalu
diikuti diskusi ilmiah yang membahas mengenai permasalahan dan solusi masalah yang sedang
dikaji.
Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah:
untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya.
Pada hakikatnya, diskusi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah dengan proses
berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan kegiatan kerja sama yang mempunyai
cara-cara dasar yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok.
Etika dan Estetika Berbahasa dalam Forum Ilmiah

Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya,
namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap
keindahan. Dalam suatu forum ilmiah, kegiatan yang sangat ditonjolkan adalah kemampuan
berkomunikasi. Etika dan estetika dalam suatu presentasi akan terlihat dari cara dan metode yang
digunakan dalam berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah, jika pelaku ilmiah dapat
berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga dapat tersampaikan secara optimal
pula. Tantangan dalam komunikasi lisan ialah mampu mengendalikan apa yang terjadi. Ketika
mengembangkan setiap bagian dalam pembicaraan sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu kesesuaian
pola pikir dan kesinambungannya. Untuk menjaga agar komunikasi dapat tetap fokus maka dapat
dipersiapkan rancangan alur yang dapat dipergunakan sebagai panduan selama berjalannya presentasi.
Rancangan alur tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
1. Pengenalan/pendahuluan: menit pertama dalam pembicaraan sangat penting untuk menangkap
perhatian dan memupuk rasa percaya diri dan merupakan penyampaian tinjauan awal isi.
2. Isi: sebagian besar isi pembicaraan dibatasi menjadi tiga atau empat butir utama yang meliputi:
 Menghubungkan gagasan kalimat dan paragraf, dan bagian-bagian utama. Penekanan dapat
diberikan dengan mengulang gagasan kunci, gerak tubuh, nada, suara atau alat bantu visual.
 Mempertahankan perhatian pendengar untuk menyampaikkan pemikiran secara efektif.
3. Penutup: penutup pembicaraan sama pentingnya dengan bagian pendahuluan karena perhatian
pendengar memuncak disini. Penutup harus meninggalkan kesan yang kuat dan bertahan lama
dengan menyimpulkan pembicaraan yang telah dilakukan.
4. Periode tanya jawab: pembicara harus mendorong pertanyaan sepanjang pembicaraan

Forum ilmiah merupakan wadah berbagi wawasan akademik dan media pernyebaran ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Dalam forum ini terdapat beberapa peran yang saling berkontribusi antara satu
dengan yang lain. Peran-peran tersebut antara lain penyaji (pemakalah, referator), pemandu/moderator
(pemimpin forum), penulis/notulen, peserta (audien, partisipan), dan teknisi.

Kegagalan forum ilmiah dalam mencapai tujuan tidak hanya dipengaruhi oleh kealpaan atau
tidak berfungsi optimalnya peran tetapi juga oleh masalah etika. Etika forum ilmiah pada dasarnya
berkaitan dengan etika peran dalam forum ilmiah. Bagaimana seharusnya perilaku benar dan
berterima secara moral yang harus diterapkan oleh peran-peran dalam forum. Sesuai perannya,
moderator diharapkan bersikap moderat selama forum berlangsung. Fokus forum seharusnya lebih
mengarah pada permasalahan yang disajikan. Individu atau kelompok yang bertanggung jawab dalam
penyajian masalah/topik forum adalah penyaji. Kemampuan menyimak dan menulis dengan efektif
segala informasi yang ternyatakan dalam forum merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh
seorang notulis.
Peran yang selama ini dipandang sebelah mata adalah teknisi. Hal-hal yang berkaitan dengan
pengoperasian teknologi dianggap dapat dilakukan atau dikerjakan oleh setiap orang. Kenyataannya
adalah banyak teknisi yang tidak memiliki kompetensi alias tidak profesional. Berdasarkan kenyataan
tersebut maka menjadi pemandangan yang dianggap wajar jika terdapat penyaji yang menata dan
mempersiapkan sendiri perangkat teknologi LCD sebelum presentasi atau penanya yang terlebih dahulu
mengutak-atik mikroponnya sebelum menyampaikan tanggapan. Seorang teknisi tetap dibutuhkan
untuk mengontrol dan menyelamatkan jalanya forum dari segi teknologi. Penguasaan teknologi
informasi dengan demikian menjadi ciri profesionalisme peran ini

Etika Berbahasa dalam Forum Ilmiah


Kualitas pemakaian bahasa Indonesia dalam forum ilmiah sejauh ini belum memenuhi harapan.
Penggunaan bahasa Indonesia dengan taat asas sering tidak diimbangi dengan kesesuaian
pemakaiannya. Sebaliknya, kesesuaian konteks penggunaan bahasa Indonesia sering tidak
disertai dengan kepatuhan pada kaidah. Bahasa Indonesia yang bercita rasa dan berjiwa, selain
mengenal kaidah-kaidah baku juga mengenal perangkat-perangkat pendukung. Salah satu
perangkat kebahasaan yang menjadi rujukan agar masyarakat –khususnya masyarakat ilmiah
sadar menggunakan bahasa secara indah adalah gaya bahasa dan majas. Estetika bahasa
selanjutnya menghendaki ungkapan bahasa Indonesia yang bertenaga, selektif, dinamis (tidak
arkhais), dan tidak klise. Kata bertenaga dengan cepat dapat membangkitkan daya motivasi,
persuasi, fantasi, dan daya imajinasi pada benak pendengar. Agar ungkapan dapat bertenaga
perlu diupayakan pendayagunaan kata. Pada umumnya, kecenderungan formulaik pada
pernyatan kebahasaan tertentu menyebabkan adanya ungkapan bahasa yang klise dan
arkhais. Penyebab lainnya adalah kemalasan penutur mengkreasi (memodifikasi) ungkapan atau
kata. Akhirnya, keberanian membuat variasi kalimat akan menciptakan ungkapan yang dinamis
dan hidup.

Anda mungkin juga menyukai