M” DENGAN KASUS
PERITONITIS GENERALISATA POST OPERASI LAPAROSCOPY
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT UNIT BEDAH RS WAHIDIN
SUDIROHUSODO MAKASSAR
AHMAD KADIR
R014191003
CI LAHAN CI INSTITUSI
Nama Pasien: Tn R.M Tanggal Lahir : 26 Juni 2001/ 18 thn Jenis Kelamin :Laki-laki
No. RM : 912403 Ruang Rawat : IGD Non Bedah
Diagnosa medik: Peritonitis Generalisata
Transportasi ke IGD :
Ambulance sendiri Kendaraan umum Lainnya : motor…………
Riwayat KU :
Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pada seluruh bagian abdomen yang dirasakan sejak 1
minggu yang lalu. Nyeri mulai dirasakan sejak selesai dilakukannya operasi laparoskopi apendektomi di RS
Belopa pada tanggal 18 Februari 2020. Keluarga mengatakan perut semakin membesar dan pasien demam sejak
1 hari yang lalu, serta sesak nafas sejak 2 hari. pasien mengeluh mual dan muntah apabila makan dan minum
walaupun dalam porsi yang sedikit.
PENGKAJIAN PRIMER
Faktor Risiko: -
E. Exposure Nyeri (Akut /Kronis) Mengkaji
karakteristik nyeri,
Adanya trauma pada daerah :
Kerusakan Integritas gunakan
Tidak ada
Kulit / Jaringan pendekatanPQRST.
Adanya luka post operasi pada (Aktual /Risiko) Mengajarkan teknik
daerah abdomen relaksasi
Risiko Disfungsi Membatasi aktifitas
Ukuran luka : 1 cm Neurovaskular Perifer yang meningkatkan
intesitasnyeri
Keluhan nyeri : Ya Tidak NOC : Perekaman EKG 12 leads
Tingkat nyeri Kolaborasi untuk
Pengkajian nyeri : pemberian terapi
P : Post laparoskopi Kriteria Objektif :
( ) Oksigen
Q : tertusuk-tusuk 1. Mampu mengontrol nyeri ( ) Fasciotomy
R : Abdomen dengan relaksasi Lainnya:.............
S : 6 (NRS) dalam/distraksi
2. Nyeri dapat berkurang dari
T : 3-5 menit
skala 3 ke skala 1 NRS
Data Lainnya -
Faktor Risiko:
-
1. Riwayat alergi
Tidak Ya
………………………
….
2. Obat yang di konsumsi sebelum masuk RS?
Ondasetron 1 amp/iv/8 jam
Omeprazole 1 vial/iv/12 jam
3. Riwayat Penyakit
Tidak ada DM PJK
Hipertensi Asma Lainnya :
4. Riwayat hospitalisasi?
Tidak Ya, Kapan : Pasien Rujukan dari RS hikmah belopa
7. Pengkajian fisik :
a. Kepala dan wajah :
Wajah : oval, reflek pupil ada
Kepala : tidak ada trauma kepala
c. Dada:
Bentuk dada simetris, tidak ada jejas, tampak otot bantu pernafasan
f. Extremitas :
Extremitas atas dan bawah tidak ada keluhan
g. Punggung & tulang belakang :
Punggung dan tulang belakang dalam batas normal, tidak ada keluhan
8. Psikososial
Kecemasan dan ketakutan:
Ringan Sedang Panik
Mekanisme koping: Tidak ada masalah pada mekanisme koping (Koping individu dan keluarga
efektif)
Merusak diri Perilakukekerasan
Menarik diri/Isolasisosial
Lainnya:
Tanggal
Prioritas Diagnosa keperawatan Tanggal Teratasi
Ditemukan
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan keletihan otot pernafasan
DS:
Keluarga pasien mengatakan pasien sesak
nafas sejak 2 hari yang lalu
1 DO: 27 Februari 2020
Pasien tampak sesak
Ada retraksi dada
Suara nafas menurun pada Ics 4-5
Takipnue
RR : 26 kali / menit
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
fisik
DS :
Pasien mengeluh nyeri pada seluruh
lapang abdomen setelah menjalani
operasi laparoscopy
P : Post op laparascopy
Q : Tertusuk-tusuk
R : Abdomen
S : 6 NRS
T : 3-5 menit
2 27 Februari 2020
DO :
Pasien tampak meringis
Terdapat nyeri tekan pada seluruh
lapang abdomen
TTV :
TD : 110/60
N : 130 kali/menit
P : 26 kali/menit
S : 38.5º C
Hipertermi berhubungan dengan proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x Pengobatan demam:
penyakitnya (peritonitis) 6 jam hipertermi tidak terjadi dengan kriteria Pantau suhu dan tanda – tanda vital
DS : : lainnya
Keluarga mengatakan pasien demam Termoregulasi : Monitor warna kulit dan suhu
sejak 1 hari yang lalu Menunjukkan suhu dalam rentang Tutup pasien dengan selimut atau
DO : normal (36,5-37,5) pakaian ringan, tergantung pada fase
Pasien tampak menggigil Tidak mengalami komplikasi terkait demam
Akral teraba hangat Beri kompres, hindari penggunaan
Suhu 38.5º C alcohol
Hasil laboratorium tanggal 27/2/2020 Lembabkan bibir dan mukosa hidung
Prokalsitonin 5.59 ml (meningkat) yang kering
Beri obat atau cairan IV (mis
antipiretik, anti bakteri, dll)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN & EVALUASI
Nama Pasien/No.RM : Tn R.M / 912403
Ruang Rawat : IGD BEDAH
Tanggal : 27 Februari 2020
Diagnosa
Jam Implementasi Jam Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
Ketidakefektifan pola 08.45 Memberikan posisi semifowler 13.45 S : -
nafas berhubungan dengan jika tidak ada kontraindikasi O:
keletihan otot pernapasan Hasil : Klien Nampak sesak
Pasien dalam posisi semifowler
Takhipneu
300
Kolaborasi pemberian O2 Pernapasan 24 kali/menit
Hasil : A : Ketidakefektifan pola napas belum tertasi
Telah diberikan oksigen nasal P : lanjutkan intervensi
kanul 5 liter/ menit Observasi frekuensi, irama, kedalaman
Mengobservasi frekuensi, irama dan suara napas
08.50 dan kedalaman suara nafas Awasi adanya penggunaan otot bantu
Hasil : pernapasan
Ferkuensi pernafasan : 30 kali / Mengatur posisi nyaman klien
menit, irama cepat dan teratur, Penatalaksanaan pemberian oksigen
suara nafas menurun pada Ics 4- sesui indikasi
5
Mengobservasi penggunaan otot
08.55 bantu pernafasan.
Hasil :
Ada retraksi dada
Memperhatikan pengembangan
dinding dada
Hasil :
Pengembangan dada simetris
kiri dan kanan
Mengobservasi frekuensi, irama
12.00 dan kedalaman suara nafas
Hasil :
Frekuensi pernafasan : 24 kali /
menit, irama cepat dan teratur,
suara nafas menurun pada Ics 4-
5
Mengobservasi penggunaan otot
bantu pernafasan.
Hasil :
Ada retraksi dada
Nyeri akut berhubungan 09.00 13.50 S :
dengan agen cedera fisik Melakukan identifikasi nyeri secara Pasien mengatakan perutnya masih terasa
komprehensif termasuk lokasi, nyeri
O:
karakteristik, durasi, frekuensi,
Skala Nyeri : 4 (NRS)
kualitas dan faktor presipitasi
Pasien tampak meringis
Hasil : Frekuensi Nadi : 120 x/menit
P : Post op laparascopy Klien sekali-kali memegang perutnya
Q : Tertusuk-tusuk A:
R : Abdomen Masalah nyeri belum teratasi
S : 6 NRS P:
T : 3-5 menit Lanjutkan intervensi
Lakukan pengkajian nyeri secara
Mengobservasi reaksi nonverbal dari komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
ketidaknyamanan durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
Hasil : Pasien tampak meringis dan presipitasi
memegang perutnya Observasi reaksi nonverbal dari
09.05 Mengidentifikasi faktor yang ketidaknyamanan
Identifikasi skala nyeri
memperberat dan memperingan
Identifikasi faktor yang memperberat dan
nyeri memperingan nyeri
Hasil : Memperberat kaki pasien Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
diluruskan distraksi
Kolaborasi pemberian obat Analgetik
09. 08 Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi: Relaksasi nafas dalam
Hasil : Pasien tampak masih
meringis setelah melakukan
relaksasi
09.10 Kolaborasi pemberian obat
Analgetik
Hasil : pemberian ketorolac 30
mg/IV/ ekstra
Hipertermi berhubungan 09.15 14.00 S :
dengan proses Memantau suhu dan tanda – tanda Keluarga mengatakan pasien sudah
penyakitnya (peritonitis) vital lainnya tidak demam
Hasil : TD : 110/60 mmHg, N : 130 O:
kali/menit,S : 38,5. P 26 Kali/menit Pasien tampak sudah tidak demam
Memonitor warna kulit dan suhu S : 37.5
09.18
Hasil : warna kulit kemerahan dan A : Hipertermi teratasi
teraba hangat P : Peratahankan intervensi
Memberikan selimut pada pasien Pantau suhu dan tanda – tanda vital
sesuai dengan kebutuhan lainnya
Hasil : selimut yang diberikan tidak Monitor warna kulit dan suhu
terlalu tebal Tutup pasien dengan selimut atau
09.20 Memberikan kompres hangat pada pakaian ringan, tergantung pada fase
dahi dan axila demam
Hasil : kompres telah diberikan Beri kompres, hindari penggunaan
sesuai dengan kebutuhan alcohol
Melembabkan bibir dan mukosa Lembabkan bibir dan mukosa hidung
hidung yang kering yang kering
Hasil : mengoleskan dan Beri obat atau cairan IV
membasahi bibir klien
Penatalaksanaan antipiuretik
09.30
Hasil : pemberian paracetamol 500
mg/ ekstra/drips