Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN

DENGAN DIAGNOSA FRAKTUR TERBUKA

OLEH:
KELOMPOK 6

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR


PROGRAM STUDI NERS
T.A.2019/2020
SUMBER RSUP. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR MR.3/BEDAH/R.I/B/2012

Lampiran 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG
Jl. Adyaksa No. 5 Telp. (0411) 444133-449574-5058660 Fax. (0411) 4662561-430614 Makassar
90231
e-mail: stikes pnk@yahoo.com. Website:http:/stikespanakkukang.ac.id.
FORMAT IGD

Ruangan : Tanggal : 19/11/2018 Jam :


No. Rekam Medik :
Nama Inisial : Tn.S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Lahir/Umur : 18/09/1964/54Tahun
Alamat : MAKASSAR
Rujukan : Ya dari Rumah Sakit SINJAI
Diagnosa Stroke : Kesadaran menurun GCS 15 (E5 : M5 : V5)
 Tidak  Datang sendiri Diantar Perawat
Nama keluarga yang bisa dihubungi :
Alamat : MAKASSAR
Transportasi waktu datang : Ambulance Rumah sakit SINJA
Keluhan utama : Kesadaran menurun GCS 10 (E3 : M5 : V2)
Riwayat keluhan utama :
Klien datang dengan kesadaran menurun sejak 12 jam yang lalu. Keluhan yang di
alami datang secara tiba – tiba pada saat menilai GCS di dapatkan GCS 10 (E3 M5 V2),
keluarga mengatakan klien sebelumnya mengalami sakit kepala 2 hari yang lalu dan
sempat di bawah ke rs sinjai untuk ditangani sebelum di rujuk ke RSUP Dr. wahidin
sudirohusodo Makassar. Pada saat di rs sinjai dengan GCS 12 (E3 M5 V4), keluarga
mengatakan klien memiliki riwayat hipertensi dan 1 bulan yang lalu pasien berhenti
mengonsumsi obat hipertensi.
Riwayat AMPLE
Alergi : Tidak ada Ya

Medikasi : Tidak ada Ya

Penyakit lain/penyerta : Ya
Pengaruh Napza: √ Tidak ada Ya, jenisnya:
Suntikan Anti Tetanus terakhir : Tidak ada
Hamil : Tidak Ya : Umur kehamilan: Bulan Menstruasi terakhir:
Kejadian-Kejadiann lainnya: Kejadian dialami sejak 12 jam yang lalu, Riwayat muntah
darah tidak ada .
2. Tindakan Hospital Sebelumnya (Bila Ada) :
√ Infus Suction
√ Oksigen Beban Tekan
Catheter Bidai

NGT Penjahitan
ETT  Obat-obatan
OPT/NPT Tidak ada
Trauma Score
A. Frekuensi Pernapasan
10-24 4
 25-35 3
>35 2
<10 1
0 0
B. Usaha Bernapas
Normal 1
√ Dangkal 0
C. Tekanan Darah Sistolik
√ >89 mmHg 4
70-89 mmHg 3
50-69 mmHg 2
1-49 mmHg 1
0 0
D. Pengisisan Kapiler

<2 detik 2
>2 detik 1
Tidak ada 0
E. Glasgow Coma Scale (GCS)
14-15 5
11-13 4
√ 8-10 3
5-7 2
3-4 1
TRAUMA SCROE (A+B+C+D+E) = 10
Reaksi Pupil
Kanan Ukuran (mm) Kiri Ukuran
Cepat
Kontriksi
Isokol Mata kanan : 2 mm dan Mata kiri: 2 mm
Dilatasi
Tak berekasi
Penilaian Ekstermitas:
Sensorik : √ Ya Tidak
Motorik : Ya Tidak

Kekuatan otot: 1/1
PENGKAJIAN PRIMER
Pengkajian Keperawatan Masalah /Dx.Kep Intervensi Keperawatan

A. Airway Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Memasang Semi - rigid cervikal collar, head
√ Bebas / Paten Risiko Aspirasi strap/support
Tersumbat Membersihkan Jalan napas
Palatum Mole jatuh Memberikan posisi nyaman fowler / semi
Sputum (lendir) fowler
Darah Mengajarkan teknik batuk efektif
Benda asing Melakukan pengisapan lendir
Suara napas: Memasang oro / naso faringeal Airway
√ Normal Menurun Melakukan auskultasi paru secara periodic
Snoring Stridor Memberikan posisi miring mantap jika pasien
Wheezing Gurgling tidak sadar
Tidak ada suara napas Melakukan jaw trust, chin lift
Resusitasi : Tidak dilakukan resusitasi Kolaborasi pemberian bronchodilator/nebulizer
Re-evaluasi : Tidak dilakukan resusitasi Lain-lain ….
B. Breathing Gangguan Ventilasi Spontan  Mengobservasi frekuensi, irama,dan
 Dada simetris : √ Ya Tidak Ketidakefektifan Pola Napas kedalaman suara napas
 Sesak Napas :  Ya Tidak Gangguan Pertukaran Gas  Mengobservasi status pernapasan dan

Pola Napas: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama oksigenasi
Eupneu Bradipneu 1x24 jam, diharpakan : Pasien akan menunjukkan  Memberikan posisi semi fowler jika tidak ada
Apneu  Takhipneu Status pernapasan : ventilasi (0415): kontraindikasi
 Dispneu Orthopneu Dengan kriteria hasil : Memperhatikan pengembangan dinding dada

 Respirasi : 40 x/ Menit a. Frekuensi napas normal (16-20x/i). Hilangkan sekresi dengan mendorong batuk
 Krepitasi : Ya √ Tidak b. Irama pernapasan regular atau suction

 Bunyi napas: Suara auskultasi nafas vesicular dan tidak ada Memberikan pengobatan dengan menggunakan

√ Vesikuler bunyi napas tambahan. nebulizer

 Penggunaan Atot bantu nafas Kolaborasi : Intubasi

Retrasksi dada  Kolaborasi : Pemberian O2 dan pemeriksaan


AGD
 Jenis pernafasan

Pernapasan dada
Pernafasan perut
 Saturasi O2 : 90 %
Pada NRM 13 L x/i
 Assement : -
 Resusitasi : -
C. Circulation Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Manajemen sensasi perifer (2660)
 Tekanan darah: 140/80 MmHg Resiko Ketidakefektifan perfusi jaringan Kaji warna dan suhu kulit
 Nadi : 99 x/ Menit cerebral Lakukan penilaian komprehensif sirkulasi perifer
 Suhu tubuh Axilla : 36,5 oC seperti memriksa nadi perifer, edema, pengisian
 Temperatur Kulit : Dingin kapiler dan warna kulit.
 Gambaran Kulit : Lembab Kaji adanya kesemutan pada ektermitas bawah
 Temperatur Kulit Pantau status hidrasi
Hangat Panas  Dingin Pantau hasil laboratorium
 Gambaran kulit
Normal Kering

Lembab
 Pengisian Kapiler
 < 2 detik >2 detik
 Edema :  Tidak
Tidak
 Assesment :
 Resusitasi :
 Re-evaluasi :
D. Disability √ Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral Monitor Tekanan Intra Kranial
1. Penilaian funsi neurologis NOC : √ Monitor TIK klien dan respon neurologis
GCS : 10 (E3 M5 V2) Domain II: Kesehatan Fisiologi terhadap aktivitas
Pupil : kakan ukuran (3 mm) kiri (3 (0416) Perfusi Jaringan: Selular dengan indicator √ Monitor suhu dan angka leukosit
mm) isokol hasil: Monitor,CRT

2. Masalah keperawatan : 1) 041601 Tekanan darah sistolik dalam rentang Kolaborasi pemberian antibiotic

ketidakefektifan perfusi jaringan (120 mmHg) Berikan posisi nyaman Head up 300

serebral 2) 041602 Tekanan darah diastolik dalam rentang
Monitoring Neurologis (2620  )
(80 mmHg)
Monitor ukuran, kesimetrisan,
3) 041604 Saturasi oksigen (95-100 mmHg)
reaksi dan bentuk pupil
4) 041609 Waktu pengisian kapiler normal (<2
Monitor tingkat kesadaran klien
detik) √
Monitor tanda-tanda vital
5) 041610 Output urin dalam rentang normal √

(1200-1500 ml/hari √ Observasi kondisi fisik klien


E. Exposure Hipertermia Mengobservasi TTV, kesadaran, saturasi
 Suhu : 36,5 ºC Hipotrmia (Aktual/Risiko) oksigen.
 Lamanya terpapar suhu panas/dingin:… Ketidakfektifan termoregulasi Membuka pakaian (Mnejaga privasi)
Jam Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh Melakukan penurunan suhu tubuh : kompres
 Riwayat pemberian obat: dingin/evaporasi/selimut pendingin (cooling
 Riwayat penyakit: blanket)
Metabolic Mencukupi kebutuhan cairan / oral
Kehilangan cairan Memberikan antipirtik.
Penyakit SSP Melindungi pasin lingkungan yang dingin
 Riwayat Melakukan penghangatan tubuh pasien secara
Cedera Kepala bertahap (1ºC/jam) dengan selimut tebal/warm
Dampak tindakan medis (iatrogenik) blanket
pasin lingkungan yang dingin Mengkaji tanda-tanda cedera fisik akibat
Pemberian cairan infus yang terlalu cedera dingin : Kulit melepuh, edema,
dingin timbulnya bula/vesikel, menggigil
Pemberian tranfusi darah yang terlalu Menganjurkan pasien agar tidak
cepat & masih dingin menggorok/mnggaruk kulit yang melepuh
Hipoglikemia Melakukan gastric lavage dengan air hangat
Menyiapkan cairan IV dengan cairan hangat
Menyiapkan alat-alat intubasi jika diperlukan
Lain – lain

a.
PENGKAJIAN SEKUNDER

1) SAMPLE
a. S: (sign and symptom)
keluarga mengatakan klien sebelum di bawah ke RS sinjai
mengalami sakit kepala 2 hari yang yang lalu, sakit kepala yang di
alami berdenyut – denyut dan meningkat ketika melakukan
aktivitas.
b. A (allergies)
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat alergi pada
makanan maupun obat –obatan.
c. M: (medications)
Keluarga klien mengatakan satu bulan yang lalu rutin
mengonsumsi obat anti hipertensi amlodipine namun sekarang
sudah berhenti
d. P: past medical history)
Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi
e. L (last meal)
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengonsumsi nasi dan
sayur
f. E: (event)
Klien mengalami penurunan kesadaran secara tiba – tiba ,
tidak ada riwayat cedera, tidak ada riwayat demam.

2) PENGKAJIAN HEAD TO TOE


a. Kepala
Inspeksi :Kulit kepala kering, Nampak rambut putih dan hitam.
Palpasi :Tidak teraba adanya benjolan maupun massa
b. Mata
Inspeksi : Nampak simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
pada mata, sclera putih dan kongjutiva pucat.
Palpasi : tidak ada teraba benjolan atau massa
c. Hidung
Inspeksi : Tidak terdapat rinorhea dan edema
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
d. Telinga
Inpeksi :Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada
penumpukan serumen
Palpasi : Tidak teraba massa
e. Mulut dan gigi
Inspeksi : Tidak terdapat stomatitis, mukosa bibir lembab, gigi
lengkap
f. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran tonsil
Palpasi : tidak terdapat lesi
g. Dada dan paru-paru
Inspeksi : Ada pengembangan dada, simetris antar kedua
lapang paru, ada penggunaan otot bantu nafas
dada
Palpasi : Frekuensi nafas : 40 x/i, tidak teratur
Auskultasi : Tidak terdengar suara nafas tambahan ronchi
h. Jantung
Perkusi :Suara pekak, batas atas interkostal 3 kiri, batas
kanan linea paasteral kanan, batas kiri linea mid
clavicularis kiri, batas bawah intercostals 6 kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising
tidak ada.
i. Abdomen
Inspeksi : tidak distensi abdomen
Palpasi : tidak ada benjolan pada abdomen
Perkusi : terdengar bunyi timpani
Auskultasi : peristaltic usus 14x/menit
j. Pelvis
Inspeksi : tidak terdapat cedera maupun luka
Palpasi : tidak ada nyeri pada pelvis
k. Genetalia
Tidak ada kelainan genetalia
l. Integumen
Warna kulit pucat, turgor kulit jelek, CRT < 2 detik.
m. Ekstremitas atas : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari
lengkap, tidak tampak clubbing finger, terpasang infuse RL 28
tetes/menit dibatasi. Nadi kuat.
n. Ekstremitas bawah : Simetris kiri dan kanan, jumlah jari
lengkap.Tonus otot tidak dapat di kaji karna pasien mengalami
penurunan kesadarn GCS (E3V2M5).
b. Pemeriksaan penunjang
1) Foto CT Scan
 Tanpak multiple lesi hipedens kecil (26 HU) pada pons
 Tanpak lesi hipedens (13 HU) pada priventrikular lateralis
bilateral dan centrum semiovele bilateral
 Tanpak lesi hipodens (9 HU) pada kapsula eksternal bilateral dan
hucleus lentiformis sinistral
 Midline tidak shift
 Sulci dan gyri prominent di sertai dilatasi ventrikel
 Ruang subaracnoid dalam batas normal
 Cpa dan cerebellum dalam batas normal
 Tanpak klasifikasi fisiologis pada plexus coroideus bilateral
 Sinus – sinus paranasalis dan air cell mastoid dalam batas normal
 Kedua bulbus oculi dan ruang retrobulbar yang terscan dalam
batas normal
 Tulang –tulang intak
2) Foto thorax Ap
Kesan :
 Konselidasi inhimogen pada lapang bawah paru kanan
 Cor kesan normal pada aorta dilatasi
 Kedua sinus dan diagfragma baik
 Tulang –tulang intak
 Jaringan lunak sekitar baik
3) Laboratorium
Tanggal : 19/11/2018
Pemeriksaan Laboratorium klinik

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


HEMATOLOGI
Hematologi rutin
WBC 11.6 4.00-10.0 10^3/ul
RBC 3.92 4.00-6.00 10^6/uL
HBG 11.4 12.0-16.0 g/dl
HTC 33 37.0-48.0 %
MCV 85 80-97.0 fL
MCH 29 26.5-33.5 Pg
MCHC 34 31.5-35.0 gr/dl
PLT 311 150-400 10^3/ul
RDW-SD 37.0-54.0 fL
RDW-CV 14.5 10.0-15.0
MPV 9.6 10.0-18.0 fL
PDW 9.3 6.50-11.0 fL
PCT 13.00-43.0 %
NEUT 0.10 0.15-0.50 %
LYMPH 88.3 52.0-75.0 %
MONO 2.7 20.0-40.0 %
EO 8.5 2.00-8.00 10^3/ul
BASO 0.0 1.00-3.00 10^3/ul
RET 0.5 0.00-0.10 10^3/ul
LED I
LED jam II
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 297 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 30 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.40 L(<1.3);P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 35 <38 U/L
SGPT 55 <41 U/L

Elektrolit 134 136-145 mmol/l


Natrium 4.2 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 87 97-111 mmol/l

c. Terapi medikasi

No Nama Obat Golongan Dosis Indikasi


1. Monitol Diuretic 100 cc Untuk megurangi tekanan dalam
4jam/iv kepala (intrakranial) akibat
pembengkakan otak serta
menurunkan pembengkakan bola
mata akibat glaucoma. Monitol akan
membuat darah menjadi pekat
sehingga mengganggu fungsi ginjal
untuk meyerap air kembali. Hal ini
mengakibatka tubuh akan
membuang urin lebih bayak yang
akan membuang kadungan air di sel
otak dan bola mata juga berkurang
dalam otak maupun mata menurun.
4. Citicholin Neurotonik/ 500mg/12ja Memperbaiki sirkulasi darah ke otak
neurotropik m/iv
vasodilator
perifer &
activator
serebral
5. Mecobalami Vitamin 1 Mengatasi kekurangan vitamin B12
n amp/24jam/i
v
6. O2 Nonrebritin 13 L / Menit
g mask
3. Aspilet 80 mg/24
jam/oral

ANALISA DATA

N DATA ANALISA DATA MASALAH KEPERAWATAN


O
I DS : -
DO :
Gangguan pertukaran gas b/d
a. Dispnea
hiperventilasi
b. Frekuensi pernasan 40 x/menit, cepat
Domain 3 : Eliminasi dan pertukaran
dan dangkal
Kelas 4 : Fungsi respirasi
c. Mengunakan pernapasan dada
Kode Dx : 00030
d. Suara napas :Teratur (vesicular)
e. Saturasi 02 : 90 %
f. Hasil pemeriksaan laboratorium :
Analisa Gas Darah
PH : 7.436
SO2 : 99.3%
PO2 : 188.0 mmHg
ctO2 : 20.1 ml/dl
PCO2 : 47.0 mmHg
ctCO2 : 33.4mmol/l
HCO3 : 31.9 mmol/l
BE : 7.5 mmol/l
2. DS: - Domain : 4 (aktivitas /istirahat)
DO: Kelas : 4 (respon
 Pasien nampak tidak sadarkan diri kardiovaskuler/pulmonal)
 Pupil klien isokor Kode : 00201

 Respon motorik pasien 5 Diagnosis keperawatan :

 Respon verbal pasien 2 ketidakefektifan perfusi jaringan


cerebral
 Respon eye pasien 3
 GCS : 10 (E3 V2 M5)
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI KEPERAWATAN


HASIL

1. Pola napas tidak efektif b/dn hiperventilasi Setelah dilakukan tindakan (3140) Manajemen jalan napas:
Domain 4 : Aktivitas/Istirahat keperawatan selama 1x24 jam, 1. Monitor status pernafasan dan
Kelas 4 :Respons Kardiovaskular / Pulmonal diharpakan : Pasien akan oksigenasi
Kode Dx : 00032 menunjukkan Status pernapasan : 2. Posisikan pasien untuk
DS : - ventilasi (0415): meringankan sesak nafas
DO : Dengan kriteria hasil : (3320) Terapi oksigen:
a. Pasien nampak sesak napas c. Frekuensi napas normal (16- 3. Kolaborasi pemberian oksigen
b. Frekuensi pernasan 40 x/menit, cepat dan 20x/i).
dangkal d. Irama pernapasan regular
c. Mengunakan pernapasan dada e. Suara auskultasi nafas vesicular
d. Suara napas :Teratur (vesicular) dan tidak ada bunyi napas
e. Saturasi 02 : 90 % tambahan
2. Diagnosis keperawatan :Ketidakefektifan (0406) Perfusi Jaringan Cerebral ( 2540 ) Manajemen Edema
Perfusi Jaringan cerebral dengan kriteria hasil: Cerebral
Domain : 4 ( Aktivitas / Istirahat)n - 040613 Tekanan darah sistolik 1. Monitor status neurologi dengan
Kelas : 4 ( Respon Kardiovaskuler/ Pulmonal) dalam kisaran normal (110-120 pengukuran GCS
Kode : 00201 mmHg) 2. Kaji pupil : isokol dan respon
Ditandai Dengan : - 040614 Tekanan darah diastolik cahaya
DS: - dalam kisaran normal (60-80 3. Monitor TTV
DO: mmHg) 4. Monitor status pernapasan
 Pasien nampak tidak sadarkan diri - 040605 Tidak gelisah 5. Posisikan tinggi kepala tempat
 Pupil klien isokor - 040619 Terjadi peningkatan tidur 300

 Respon motorik pasien 5 kesadaran 6. Penatalaksanaan pemberian obat

 Respon verbal pasien 2 - 040620 Reflex saraf tidak


terganggu
 Respon eye pasien 3
 GCS : 10 (E3 V2 M5)

IMPnLEMENTASI DAN EVALUASI

DIAGNOSIS JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas (3140) Manajemen jalan napas: S:-
Domain 3 : Eliminasi dan 11.20 1. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi O:
pertukaran Hasil : 1. Setelah di berikan Head up 300 Sesak
Kelasnnn 4 : Fungsi respirasi a. Frekuensi nafas : 40 x/menit cepat dan napas pasien berkurang RR : 26 dan
Kode Dx : 00030 dangkal. terpasang oksigen NRM 13
DS : - b. Suara nafas : (vesikuler) liter/menit
DO : c. SpO2 : 90% 2. SpO2 : 98 %
a. Pasien nampak sesak 11.24 2. Memposisikan pasien dengan posisi semi 3. terapi : Aspilet 80 mg/24 jam/oral
napas fowler A :Pola napas tidak efektif belum teratasi
b. Frekuensi pernasan 32 Hasil : Setelah di berikan posisi semi fowler P : Lanjutkan intervensi :
x/menit, cepat dan dangkal nampak sesak napas pasien berkurang RR : 26 (3140) Manajemen jalan napas:
c. Mengunakan pernapasan dan SpO2 : 98% 1. Monitor status pernafasan dan
ndada oksigenasi
d. Saturasi 02 : 93 % 11.29 (3320) Terapi oksigen: 2. Posisikan pasien untuk meringankan
3. Pemberian oksigen Non rebriting sesak nafas
Hasil : Telah diberikan oksigen Non rebriting (3320) Terapi oksigen:
13 liter/menit. Pasien nampak sesak nya 1. Kolaborasi pemberian oksigen
berkurang dengan frekuensi napas 26 2. Hilangkan sekresi dengan mendorong
kali/menit batuk atau suction
3. Memberikan pengobatan dengan
13.00 4. Pemeriksaan AGD menggunakan nebulizer
Hasil :
PH : 7.436
SO2 : 99.3%
PO2 : 188.0 mmHg
ctO2 : 20.1 ml/dl
PCO2 : 47.0 mmHg
ctCO2 : 33.4mmol/l
HCO3 : 31.9 mmol/l
BE : 7.5 mmol/l

Diagnosis keperawatan : 2540Manajemen Edema Serebral S:-


Ketidakefektifan Perfusi 23.40 1. Memonitor status neurologi dengan O : -
Jaringan Cerebral pengukuran GCS. 1. Setelah di berikan posisikan tinggi
nDomain : 4 ( Aktivitas / Hasil : Kesadaran menurun, GCS : 10 ( E3 kepala tempat tidur 300 dan pemberian
Istirahat) 23.50 V2 M5) oksigen non rebriting kesadaran pasien
Kelas : 4 ( Respon 2. Mengkaji pupil GCS : 11 ( E3 V3 M5)
Kardiovaskuler/ Pulmonal) Hasil : ada reflex pupil terhadap cahaya pada A : Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
Kode : 00201 pada kedua mata, pupil isokol. Cerebral
Ditandai Dengan : 12.08 3. Monitor TTV P : lanjutkan intervensi :
DS: - Hasil : 1. Monitor status neurologi
DO: 12.42 TD : 140/80 MmHg 2. Kaji pupil : isokol dan respon cahaya
 Pasien nampak tidak N : 99 x/ Menit 3. Monitor TTV
sadarkan diri P : 40 x/ Menit 4. Monitor status pernapasan
 Pupil klien isokor S : 36.5 o C 5. Posisikan tinggi kepala tempat tidur 300
 Respon motorik pasien 5 4. Memonitori status pernapasan 6. Penatalaksanaan pemberian obat

 Respon verbal pasien 2 Hasil : pernapasan 40 x/menit

 Respon eye pasien 3 5. Memp;osisikan tinggi kepala tempat tidur 300


Hasil :Klien nampak nyaman dengan posisi
 GCS : 10 (E3 V2 M5)
semIfowler ditandai dengan : TD: 120/80
MmHg, N : 90 x / Menit, P : 26 x/ Menit, S :
36.5 o C kesadaran GCS : 11 ( E3 V3 M5)
6. Penatalaksanaan pemberian obat
Hasil : Monitol 20 % /100 cc 4jam/iv
Citicolin 500 mg/ 12 jam /iv

Anda mungkin juga menyukai