Anda di halaman 1dari 3

NASKAH ORASI – SITI RIANAH (ADMUM)

Assalamualaikum Wr. Wb.

َِ‫ِ اَ ْش َهدُِ اَ ْن اِ َلِ ا ٰله‬، ُِ‫َاِ ّٰللا‬


‫يِ لَ ْو ََلِ أَ ْنِ َهدَان ه‬ َ َ‫اَ ْل َح ْمدُِ هللِ الَّذيِ َهدَانَاِ ل ٰهذ‬
َ ‫اِ و َماِ ُكنَّاِ لنَ ْهتَد‬
.ُ‫يِ َب ْعدَِ ه‬ َ ‫س ْولُه‬
َّ ‫ِ َلِ نَب‬،ُ َ ُ‫ع ْبدُه‬
ُ ‫ِ و َر‬ َ ‫احدَهُ َِ َلشَري َْكِ لَه‬
َ ًِ‫ِ وِ ا َ ْش َهدُِ اَ َّنِ ُم َح َّمد‬،ُ َ ُ‫ا ََّلِ هللا‬
ْ ‫ِ و‬

Alhamdulillahi-lladzi hadana lihadza wama kunna linahtadiya laula an hadanallah,


Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarikalahm, wa Asyhadu anna Muhammadan
'abduhu wa Rasuluh, La nabiya ba’dah. Assolatu wassalamu 'ala sayyidina
Muhammadin, Wa 'ala Alihi Wasohbihi Ajma'in, ama ba’du.

Bapak Ibu yang dirahmati Allah,

Muhammadiyah sebagai gerakan islam sekaligus kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada taun
1912 sampai kini telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui tokoh-tokohnya
terlibat aktif mendirikan negara RI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. KH. Ahmad
Dahlan menyatakan bahwa beliau akan terus berjuang untuk menegakkan akhlak dan moral yang
sudah bengkok beliau sadar betul bahwa salah satu kemunduran umat Islam adalah disebabkan
oleh kemerosotan akhlak umatnya sehingga penuh ketakutan seperti kambing dan tidak lagi
memiliki keberanian seperti harimau.

Bapak, Ibu yang dirahmati Allah SWT

Salah satu penyebab kemerosotan moral ini adalah tiadanya keteladan. Mungkin ada yang berkata,
Bukankah Nabi Muhammad SAW adalah sebaik-baik teladan? Betul sekali.

Hanya saja, berapa waktu yang diberikan kepada kami untuk mengenal beliau? Kami mengenal
beliau, kisah-kisah para Nabi lainnya, sahabat dan keluarga Nabi, ataupun tokoh – tokoh Islam
lainnya hanya dalam pelajaran agama Islam. Itupun tidak setiap hari kami dapatkan.

Padahal serbuan informasi dan gempuran nilai-nilai amoral tidak hanya menyerbu rumah kami
melalui televisi, tapi sudah merasuk ke dalam tas dan kantong saku kami dalam bentuk netbook dan
smartphone.

Bapak, Ibu sekalian

Generasi sekarang lebih familiar dengan facebook dan instagram daripada kitab suci al Qur’an.

Generasi sekarang lebih akrab dengan whatsapp dan line dibanding dengan pesan-pesan hikmah
dari para ustadz.

Janganlah heran kalau kemudian banyak remaja dan pelajar lebih mengidolakan artis luar negeri
ketimbang Nabinya sendiri. Banyak remaja kita yang akhirnya jatuh pingsan karena rela berjejal demi
sebuah konser penyanyi idola mereka.
Akhirnya, kecintaan pada dunia yang diajarkan oleh nilai-nilai kapitalis global telah membuat
pemuda dan pelajar terkikis rasa malu dan makin jauh dari Islam.

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT.

Padahal dalam persepektif Islam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa identik dengan
membangun bangsa yang berkebudayaan Iqra dan membentuk peradaban maju yang cerah-
mencerahkan dalam rancang-bangun “al-madinah al-munawwarah”.

Muhammadiyah sepanjang gerakannya memiliki komitmen dan tanggungjawab tinggi untuk


memajukan kehidupan bangsa dan negara sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa. Para
tokoh Muhammadiyah seperti K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Mas Mansyur, Ki Bagus Hadikusumo, dan
pemimpin-pemimpin lainnya, telah turut-serta dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjadi
bagian penting yang berperan-aktif dalam meletakkan fondasi Negara Republik Indonesia. Kiprah
Muhammadiyah tersebut melekat dengan nilai dan pandangan Islam yang berkemajuan. Pendiri
Muhammadiyah sejak awal pergerakannya senantiasa berorientasi pada sikap dan gagasan yang
berkemajuan. Sebab, Muhammadiyah sungguh-sungguh percaya bahwa Islam merupakan agama
yang mengandung nilai-nilai kemajuan.

Jadi, pergerakan Muhammadiyah harus berperan lebih besar untuk menyelamatkan bangsa dan
umat Islam Indonesia.

Sebagai gerakan Dakwah Amar’ma’ruf Nahi munkar, Muhammadiyah hendaknya menerapkan


strategi dakwah yang tepat untuk mengakrabkan kembali generasi muda muslim dengan Nabinya
dan tokoh tokoh Islam. Agar muncul rasa cinta dan bangga untuk meneladani mereka, bukan malah
malu mengikuti lan gkah mereka.

Pada tataran ideologis, pendidikan karakter harus dikembangkan di setiap level pendidikan dan
pengkaderan pergerakan Muhammadiyah.

Bapak, Ibu yang dirahmati Allah SWT

Namun tetap perlu diingat bahwa dalam setiap permasalahan pasti kita semua tetap berharap
meraih anugerah dan berkah yang lebih bermakna dengan selalu bersyukur sebagaimana janji Allah:
“La-in syakar-tum laajidanna-kum wa la-in kafar-tum inna ‘adabi lasyadid”, artinya “Sesungguhnya
jika kamu bersyukur maka akan Kami tambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS Ibrahim: 7).

Kami sangat rindu bangsa ini kembali dikenal sebagai bangsa yang besar.

Kami sangat memimpikan umat Islam kembali bangkit dan bersinar.

Tapi hal tersebut hanya bisa tercapai bila umat Islam Indonesia terbina akhlaknya dengan baik.

Semoga Pergerakan Muhammadiyah tetap terdepan memajukan akhlak umat Islam Indonesia.

Allahuakbar ...
Wassalamu’alaikum warhamutllahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai