3strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Dengan Klien Defisit Perawatan Diri Fix
3strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Dengan Klien Defisit Perawatan Diri Fix
A. Proses Keperawatan
1. Deskripsi Pasien
Tn. Donny umur 38 tahun masuk ke rumah sakit jiwa tanggal 4 Mei
2014. Pasien tidak mau mandi dan gosok gigi sejak kejadian gagal dalam
pemilu DPRD. Tanggal 5 Mei 2014 perawat melakukan pengkajian dan
melakukan intervensi hari pertama. Dari hasi pengkajian didapat klien
mengatakan tubuhnya gatal dan bau, belum mandi, dan terlihat kotor.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri: Kebersihan diri
b. Validasi klien
“Nama Bapak siapa? Biasanya dipanggil siapa, pak?”
“Suster lihat dari tadi Bapak menggaruk badannya. Kenapa, pak?”
“Bapak, apa tadi pagi bapak sudah mandi?”
“Kenapa, Bapak belum mandi?”
c. Kontrak Kerja
“Kalau begitu pak, bagaimana kalau kita bicara tentang perawatan
kebersihan diri, kira-kira waktunya 20 menit, tempatnya disini saja.
Gimana pak?”
2. Fase Kerja:
SP 1: Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri (pengkajian
dan melatih cara menjaga kebersihan diri: mandi
a. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri
“Bapak berapa kali biasanya mandi”
“Kenapa jadi seperti itu, pak?”
b. Evaluasi Objektif
Bapak masih ingat apa yang kita lakukan tadi?”
c. Tindak Lanjut
“Bapak Donny, tadi kan sudah dibuat jadwal kapan pak Donny mau
melakukannya, besok suster cek ya sudah dilakukan apa belum. Kalau
pak Donny sudah melakukan sendiri tanpa diingatkan, nanti dijadwal
suster tulis M ya, kalau masih perlu diingatkan nanti suster tulis B
ya.”
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri: Berdandan
c. Kontrak kerja
“Nah bapak sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan melakukan
kegiatan merias diri atau berdandan, tempatnya disini saja pak,
waktunya kurang lebih 20 menit. Bagaimana pak?”
2. Fase Kerja
SP 2: Melatih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka
untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria
a. Evaluasi tanda & gejala defisit perawatan diri
“ Bapak Donny, suster liat kancing baju Bapak Donny tidak pas.”
“Terus, Bapak Donny tadi setelah mandi sudah sisiran.”
“Bapak, jenggotnya kapan terakhir dicukur?
b. Evaluasi Objektif
“Nah Bapak… Bapak masih ingat kita tadi belajar apa?”
“Coba sebutkan pak.”
“Bagus bapak, bapak bisa mengingatnya dengan tepat.”
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri: makan dan minum
b. Validasi Pasien
“Bapak siang ini masih terlihat rapi ya.”
c. Kontrak kerja
“Nah Bapak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan melakukan
kegiatan latihan makan dan minum yang baik, tempatnya disini,
waktunya kurang lebih 20 menit. Bagaimana pak?”
2. Fase Kerja
SP 3: Melatih pasien makan secara mandiri (melatih cara makan dan
minum yang baik).
a. Evaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri
“Bapak biasanya makan dimana?”
b. Evaluasi Objektif
“Nah Bapak… Bapak masih ingat kita tadi belajar apa?”
“Coba sebutkan Bapak..”
“Bagus bapak, bapak bisa mengingatnya dengan tepat. “
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri: BAK/BAB
c. Kontrak kerja
“Nah bapak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan melakukan
kegiatan latihan BAB/BAK secara mandiri tempatnya disini,
waktunya kurang lebih 20 menit. Bagaimana pak?”
2. Fase Kerja
SP 4 : Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Evaluasi tanda & gejala defisit perawatan diri
“Bapak, biasanya BAB dan BAK dimana?”
“Setelah selesai BAB atau BAK apa yang Bapak Donny lakukan?”
A. Proses Keperawatan
1. Deskripsi Keluarga Pasien
Tanggal 8 Mei 2014 jam 11.00, perawat Rahmi bertemu dengan
keluarga Bapak Donny yang pada saat itu sedang menjenguk Bapak
Donny. Dari hasi wawancara awal, keluarga tidak mengetahui persis apa
yang terjadi dengan Bapak Donny. Selain itu, keluarga klien sudah putus
asa merawat Bapak Donny. Keluarga mengatakan tidak tahu cara
membujuk Bapak Donny untuk mau mandi.
b. Validasi Keluarga
“Apakah Bapak dan Ibu keluarga Bapak Donny?”
“Kalau boleh tau, apa Bapak dan Ibu tau apa yang sedang dialami
pasien saat ini”
“Ya, itu salah satu penyebabnya. Bapak Donny sekarang sedang
mengalami penurunan motivasi untuk merawat diri sendiri.
c. Kontrak kerja
“Kalau begitu, Bagaimana kita berbicara tentang merawat dan
membimbing pasien terhadap kebersihan dirinya. Bapak dan Ibu
maunya kapan?”
“Kalau, tempatnya Bapak dan Ibu maunya dimana?”
“Baiklah Ibu, kita akan mendiskusikan tentang merawat dan
membimbing pasien terhadap kebersihan dirinya di ruang perawat.
Kira-kira waktunya 15 menit. Bagaimana Bu?”
2. Fase Kerja
SP 1 K : Melatih cara merawat dan membimbing pasien: kebersihan diri
a. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
“Apa masalah yang Bapak dan Ibu rasakan saat merawat bapak
Donny?”
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
defisit perawatan diri
“Nah, seperti yang suster katakana tadi, bapak Donny mengalami
Defisit Perawatan Diri. Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan diri,
berhias, makan, toileting). Tanda dan gejalanya meliputi malas mandi,
tidak mau menyisir rambut, tidak mau menggosok gigi, tidak mau
memotong kuku, tidak mau berhias, tidak manggunakan alat mandi,
tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum,
BAB dan BAK sembarangan, tidak mengetahui cara perawatan dir
yang benar, badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku
panjang, tidak menggunakan alat-alat mandi, tidak mandi dengan
benar, rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi,pakaian
tidak rapi, tidak mampu berdandan. Proses terjadinya defist
perawatan diri ini bisa terjadi karena mempunyai penyakit fisik,
gangguan psikologis, dan kurangnya dukungan sosial”
b. Validasi Pasien
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu hari ini?”
c. Kontrak kerja
“Nah Bapak, Ibu sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan melatih
cara merawat dan membimbing pasien: berdandan tempatnya disini
saja pak, Bu di ruang perawat, waktunya kurang lebih 20 menit.
Bagaimana, Pak, Bu.”
2. Fase Kerja
SP 2 K : Melatih cara merawat dan membimbing pasien: berdandan
a. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala defisit
perawatan diri
“Bapak, Ibu, apakah saja yang ibu dan bapak ketahui mengenai tanda
dan gejala kalau bapak Donny mengalami kesulitan dalam perawatan
diri sendiri?”
“Bagus, pak, bu.”
b. Evaluasi Obyektif
“Iya bapak, nah kita sudah membahas tentang berdandan. Apa Bapak dan
Ibu masih ingat apa yang kita bahas tadi?”
“Sekarang coba Bapak dan Ibu sebutkan lagi.”
b. Validasi Pasien
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu hari ini?”
c. Kontrak kerja
“Nah Bapak, Ibu sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan melatih
cara merawat dan membimbing pasien: makan dan minum yang baik
tempatnya. Sesuai kesepakan kemarin kita melakukannya di ruang
perawat, waktunya kira-kira 15 menit. Bagaimana, Pak, Bu.”
2. Fase Kerja
SP 3 K : Membimbing cara makan dan minum pasien
a. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala defisit
perawatan diri
“Sama seperti kemarin, apa saja yang bapak dan ibu ketahui mengenai
gejala defisit perawatan diri pada bapak Donny?”
b. Evaluasi Obyektif
“Iya bapak, nah kita sudah membahas tentang latihan makan dan
minum yang baik. Apa Bapak dan Ibu masih ingat apa yang kita
bahas tadi?”
“Sekarang coba Bapak dan Ibu sebutkan lagi.”
“Bagus, Pak, Bu.
b. Validasi Pasien
“Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu hari ini?”
c. Kontrak kerja
“Nah Bapak, Ibu sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan
membicarakan merawat & membimbing BAB dan BAK pasien,
follow up ke PKM, tanda kambuh, dan rujukan. Sesuai kesepakan
kemarin kita melakukannya disini, di ruang perawat, waktunya kira-
kira 15 menit. Bagaimana, Pak, Bu.”
2. Fase Kerja
SP 4 K : Melatih merawat dan membimbing BAB dan BAK pasien,
follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
a. Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala defisit
perawatan diri
“Nah, bapak ibu, sudah tiga hari kita bertemu, sekarang bapak dan ibu
coba sebutkan apa saja yang telah bapak dan ibu ketahui mengenai
gejala defisit perawatan diri?”
e. Bersama keluarga melatih pasien cara BAK dan BAB yang benar
“Sekarang bapak, ibu kita langsung praktekkan ke bapak Donny ya,
saya juga akan menemani dan mengawasi Bapak dan Ibu ”
b. Evaluasi Subyektif
“Iya bapak, nah kita sudah membahas tentang merawat &
membimbing BAB dan BAK pasien, follow up ke PKM, tanda
kambuh, dan rujukan. Apa Bapak dan Ibu masih ingat apa yang kita
bahas tadi?”
“Sekarang coba Bapak dan Ibu sebutkan lagi.”
d. Eksplorasi Perasaan
“Bapak Donny tidak perlu sedih, kalau bapak merasa kesulitan bapak
Donny bisa bercerita kepada orang terdekat bapak, baik itu keluarga
atau teman dekat bapak.”
“Bapak dan ibu juga bisa menemani dan sering mengajak bapak
Donny bicara agar Bapak Donny tidak merasa kesepian”