Anda di halaman 1dari 11

PSB 2017

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA


GELOMBANG DAN OPTIK
JARAK FOKUS LENSA

KELOMPOK 5 :

Nur Maulani Setyoningtyas (17030654021)


Ihda Salma Dafira (17030654026)
Umi Hidayatun Nisa (17030654052)
Novita Nurul Firdaus (17030654066)
Mega Ayuna Rizki (17030654084)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 PENDIDIKAN SAINS
2020
A. Judul Percobaan
Jarak Fokus Lensa

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan (s’), titik fokus
(f) dan sifat bayangan pada lensa positif ?
2. Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan (s’), titik fokus
(f) dan sifat bayangan pada lensa negatif ?

C. Tujuan
1. Mengidentifikasi pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan (s’), titik
fokus (f) dan sifat bayangan pada lensa positif
2. Mengidentifikasi pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan (s’), titik
fokus (f) dan sifat bayangan pada lensa negatif

D. Kajian Teori
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias
paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan
sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua
permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan
pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir (Sarojo,2011).
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada
lensa cembung (lensa positif) sinar datang mengumpul (konvergen) dan pada
lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar. Pada lensa terdapat sinar –
sinar istimewa. Tentunya, sinar – sinar istimewa pada lensa cembung berbeda
dengan lensa cekung (Purwoko, 2007:61 ).

Gambar 1. Macam-macam lensa


Sumber : Sarojo, 2011
Gambar 2. Macam – macam lensa cembung
Sumber : Young Hugh D, Roger A. Freedman, 2001

Gambar 3. Sinar istimewa lensa cembung


Sumber : Young Hugh D, Roger A. Freedman, 2001
Berbeda dengan cermin cembung, sinar-sinar istimewa yang ada di
lensa cembung seperti gambar diatas, penjelasannya:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1)
di belakang lensa sesuai gambar 3(a)
2. Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar
sumbu utama sesuai gambar 3(b)
3. Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) diteruskan, tidak
dibiaskan sesuai gambar 3(c)
Lensa memusat (konvergen), atau positif lebih tebal di bagian
tengahnya dibanding pinggirnya dan akan memusatkan berkas cahaya sejajar
ke suatu fokus nyata. Lensa menyebar (divergen), atau negatif lebih tipis
bagian tengahnya dibanding bagian pinggirnya dan akan menyebarkan berkas
sejajar dari fokusmaya. Ketika suatu sinar menembus suatu lensa. Sinar
tersebut membias atau“membengkok” pada setiap permukaan batas. Jika
hubungan dengan lensa tipis, untuk penyederhanaan semua pembiasan dapat
diasumsikan terjadi di sepanjang bidang vertikal yang ditarik ke bawah dari
bagian tengah lensa. Dua sinar seberang yang berasal dari sebuah titik pada
sebuah benda, yang digambar melalui sistem, akan menentukan bayangan titik
tersebut. Terdapat tiga unsur yang sangat mudah digunakan karena kita tahu
dengan tepat, tanpa melakukan perhitungan, bagaimana sinar tersebut akan
melewati lensa biasa disebut dengan sinar-sinar istimewa (Bueche dan Hecht,
2006: 249).
Lensa cembung merupakan lensa yang permukaan lengkungnya
menghadap ke luar. Lensa cembung memiliki sifat konvergen (mengumpulkan
sinar). Sinar sejajar sumbu utama lensa dibiaskan menuju fokus lensa.

Gambar 4. Bagian-bagian pada lensa cembung


Sumber : Serway, Jewett, 2010
Pada gambar tersebut, titik F disebut titik fokus. Untuk
menggambarkan pembentukan bayangan pada lensa cembung diperlukan
sinar-sinar istimewa. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung. Persamaan
antara jarak benda dan jarak bayangan terhadap lensa cembung (Serway,
Jewett, 2010).

Berbeda dengan cermin cembung, titik fokus pada lensa ada dua, yaitu
fokus di depan cermin (F2) dan fokus di belakang cermin (F1). Titik fokus F1
disebut fokus utama atau fokus aktif. Sedangkan F2 disebut fokus pasif.
Fokus aktif dan fokus pasif simetri tehadap lensa. Ketika kalian
menghadapkan lensa cembung ke arah matahari, maka di belakang lensa (di
atas tanah) akan tampak sebuah titik terang. Dengan menggeser lensa naik
turun, kalian akan mendapatkan titik yang paling terang dan tampak silau.
Titik tersebut merupakan titik fokus lensa. Jika titik tersebut jatuh di atas
kertas (benda yang mudah terbakar), maka kertas dapat terbakar. Sementara
titik R pada gambar disebut titik kelengkungan lensa dan jarak OR disebut
jejari kelengkungan lensa. Seperti halnya pada cermin, pada lensa juga
berlaku R = 2f. Titik O disebut sebagai titik pusat lensa (Serway, Jewett,
2010).

Gambar 5. Pembiasan lensa cembung


Sumber : Young Hugh D, Roger A. Freedman, 2001
Lensa cekung adalah lensa negatif yang digunakan untuk membantu
penderita penyakit mata rabun jauh. Pembentukan bayangan pada lensa
cekung jarak fokus diberi tanda negatif (-).

Gambar 6. Pembentukan bayangan pada lensa cekung


Sumber : Serway, Jewett, 2010
Hubungan antara jarak titik api dengan jarak benda terhadap lensa dan
jarak bayangannya dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut.
E. Hipotesis
1. Pada lensa cembung, jika jarak benda semakin besar maka jarak bayangan
semakin kecil, sehingga dapat dikatakan jarak benda berbanding terbalik
dengan jarak bayangan.
2. Pada lensa negatif, jika semakin besar jarak benda maka jarak bayangannya
pun semakin besar, titik fokus akan tetap sama dan sifat bayangan bergantung
pada letak benda.

F. Alat dan Bahan


Alat :
a. Lensa positif 1 buah
b. Lensa negatif 1 buah
c. Layar 1 buah
d. Penggaris 1 buah
e. Ray box atau sumber cahaya 1 set
f. Power supply 1 buah
g. Papan lintasan 2 buah
h. Konektor 2 buah
G. Variabel dan Definisi Operasional
1. Percobaan Penentuan Fokus pada Lensa Positif
a. Variabel Kontrol : letak lensa, jenis lensa, letak sumber cahaya
dan sumber tegangan.
Definisi Operasional : jenis lensa yang digunakan setiap percobaan
sama yaitu lensa positif yang diletakkan pada
jarak tertentu. Letak sumber cahaya tidak
diubah-ubah pada tiap percobaan dan
menggunakan sumber tegangan 6 volt.
b. Variabel Manipulasi : jarak benda ke lensa positif (s)
Definisi Operasional : jarak benda ke lensa positif dimanipulasi
sebanyak 10 kali yaitu 3 cm, 5 cm, 7 cm, 9 cm,
11 cm, 13 cm, 15 cm, 17 cm, 19 cm dan 21 cm.
c. Variabel Respon : jarak bayangan (s’), titik fokus lensa (f),
dan sifat bayangan.
Definisi Operasional : jarak bayangan yang dihasilkan oleh sumber
cahaya yang melewati lensa positif diukur
menggunakan penggaris. Titik fokus lensa
diperoleh melalui perhitungan dan sifat
bayangan yang diperoleh dari kajian teori
berdasarkan letak benda.
2. Percobaan Penentuan Fokus pada Lensa Negatif
a. Variabel Kontrol : letak lensa, jenis lensa, letak sumber cahaya,
jarak antara lensa negatif ke lensa positif (d)
dan sumber tegangan.
Definisi Operasional : jenis lensa yang digunakan setiap percobaan
sama yaitu lensa negatif yang diletakkan pada
jarak tertentu. Letak sumber cahaya tidak
diubah-ubah pada tiap percobaan. Jarak antara
lensa negatif ke lensa positif (d) yang
digunakan yaitu 10 cm dan menggunakan
sumber tegangan 6 volt.
b. Variabel Manipulasi : jarak benda ke lensa negatif (s)
Definisi Operasional : jarak benda ke lensa negatif dimanipulasi
sebanyak 10 kali yaitu 3 cm, 5cm, 7 cm, 9 cm,
11 cm, 13 cm, 15 cm, 17 cm, 19 cm dan 21
cm.
c. Variabel Respon : jarak bayangan (s’), titik fokus lensa (f), dan
sifat bayangan.
Definisi Operasional : jarak bayangan yang dihasilkan oleh sumber
cahaya yang melewati lensa positif diukur
menggunakan penggaris. Titik fokus lensa
diperoleh melalui perhitungan dan sifat
bayangan yang diperoleh dari kajian teori
berdasarkan letak benda.
H. Rancangan

(a)

(b) Sumber cahaya Lensa cembung Layar

Sumber cahaya Lensa cekung Layar


Gambar 7. Rancangan Percobaan Lensa Positif
Sumber : Dokumentasi Pribadi
I. Alur
1. Percobaan Penentuan Fokus pada Lensa Positif

Alat
 Disusun dengan urutan sumber cahaya, lensa cembung, layar
Susunan alat
 Dimanipulasi jarak benda ke lensa cembung (s) dengan
penggaris
 Dihitung jarak bayangan yang dihasilkan (s’) dengan penggaris
 Dihitung nilai (f)
 Ditentukan sifat bayangan
 Diulang dengan mengubah jarak benda ke lensa cembung (s)
s’(+) , f(+) dan sifat
2. Percobaan Penentuan Fokus pada Lensa Negatif
bayangan

Alat
 Disusun dengan urutan sumber cahaya, lensa cekung, layar
Susunan alat
 Diukur jarak antara lensa cembung dan lensa cekung (d)
 Dimanipulasi jarak benda ke lensa /cekung (s) dengan penggaris
 Dihitung jarak bayangan yang dihasilkan (s’) dengan penggaris
 Dihitung nilai (f)
 Ditentukan sifat bayangan
 Diulang dengan mengubah jarak benda ke lensa cekung (s)
s’(-) , f(-) dan sifat
bayangan
J. Tabel Data
Tabel 1. Data Hasil Percobaan Penentuan Fokus pada Lensa Positif

Percobaan ke- s(+) s’(+) f (+) Sifat Bayangan


(s±0,1) cm (s±0,1) cm

1 3

2 5

3 7

4 9

5 11

6 13

7 15

8 17

9 19

10 21

Keterangan :
s : jarak antara benda ke lensa
s’ : jarak antara bayangan dan lensa
ƒ : titik fokus lensa
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Fokus Lensa Negatif

Percobaan ke- s(-) d s’(-) f (-) Sifat Bayangan


(s±0,1) cm ((s±0,1) cm (s±0,1) cm

1 3

2 5

3 7

4 9

5 11

6 13
7 15

8 17

9 19

10 21

Keterangan :
s : jarak antara benda ke lensa
d : jarak antara lensa positif dan negatif
s’ : jarak antara bayangan dan lensa
ƒ : titik fokus lensa

K. Daftar Pustaka
Bueche Frederick J, Eugene Hecth. 2006. Schaum’s Outlines Fisika Universitas
Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga
Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta : Ghaliya Indonesia.
Sarojo. 2011. Gelombang Dan Optika. Jakarta : Salemba Tekinka.
Serway, Jewett. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik Buku Tiga Edisi 6. Jakarta :
Salemba Teknika.
Young Hugh D, Roger A. Freedman. 2001. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai