KELOMPOK 5 :
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan (s’), titik fokus
(f) dan sifat bayangan pada lensa positif ?
2. Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan (s’), titik fokus
(f) dan sifat bayangan pada lensa negatif ?
C. Tujuan
1. Mengidentifikasi pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan (s’), titik
fokus (f) dan sifat bayangan pada lensa positif
2. Mengidentifikasi pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan (s’), titik
fokus (f) dan sifat bayangan pada lensa negatif
D. Kajian Teori
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias
paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan
sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua
permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan
pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan
membuat bayangan akhir (Sarojo,2011).
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada
lensa cembung (lensa positif) sinar datang mengumpul (konvergen) dan pada
lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar. Pada lensa terdapat sinar –
sinar istimewa. Tentunya, sinar – sinar istimewa pada lensa cembung berbeda
dengan lensa cekung (Purwoko, 2007:61 ).
Berbeda dengan cermin cembung, titik fokus pada lensa ada dua, yaitu
fokus di depan cermin (F2) dan fokus di belakang cermin (F1). Titik fokus F1
disebut fokus utama atau fokus aktif. Sedangkan F2 disebut fokus pasif.
Fokus aktif dan fokus pasif simetri tehadap lensa. Ketika kalian
menghadapkan lensa cembung ke arah matahari, maka di belakang lensa (di
atas tanah) akan tampak sebuah titik terang. Dengan menggeser lensa naik
turun, kalian akan mendapatkan titik yang paling terang dan tampak silau.
Titik tersebut merupakan titik fokus lensa. Jika titik tersebut jatuh di atas
kertas (benda yang mudah terbakar), maka kertas dapat terbakar. Sementara
titik R pada gambar disebut titik kelengkungan lensa dan jarak OR disebut
jejari kelengkungan lensa. Seperti halnya pada cermin, pada lensa juga
berlaku R = 2f. Titik O disebut sebagai titik pusat lensa (Serway, Jewett,
2010).
(a)
Alat
Disusun dengan urutan sumber cahaya, lensa cembung, layar
Susunan alat
Dimanipulasi jarak benda ke lensa cembung (s) dengan
penggaris
Dihitung jarak bayangan yang dihasilkan (s’) dengan penggaris
Dihitung nilai (f)
Ditentukan sifat bayangan
Diulang dengan mengubah jarak benda ke lensa cembung (s)
s’(+) , f(+) dan sifat
2. Percobaan Penentuan Fokus pada Lensa Negatif
bayangan
Alat
Disusun dengan urutan sumber cahaya, lensa cekung, layar
Susunan alat
Diukur jarak antara lensa cembung dan lensa cekung (d)
Dimanipulasi jarak benda ke lensa /cekung (s) dengan penggaris
Dihitung jarak bayangan yang dihasilkan (s’) dengan penggaris
Dihitung nilai (f)
Ditentukan sifat bayangan
Diulang dengan mengubah jarak benda ke lensa cekung (s)
s’(-) , f(-) dan sifat
bayangan
J. Tabel Data
Tabel 1. Data Hasil Percobaan Penentuan Fokus pada Lensa Positif
1 3
2 5
3 7
4 9
5 11
6 13
7 15
8 17
9 19
10 21
Keterangan :
s : jarak antara benda ke lensa
s’ : jarak antara bayangan dan lensa
ƒ : titik fokus lensa
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Fokus Lensa Negatif
1 3
2 5
3 7
4 9
5 11
6 13
7 15
8 17
9 19
10 21
Keterangan :
s : jarak antara benda ke lensa
d : jarak antara lensa positif dan negatif
s’ : jarak antara bayangan dan lensa
ƒ : titik fokus lensa
K. Daftar Pustaka
Bueche Frederick J, Eugene Hecth. 2006. Schaum’s Outlines Fisika Universitas
Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga
Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta : Ghaliya Indonesia.
Sarojo. 2011. Gelombang Dan Optika. Jakarta : Salemba Tekinka.
Serway, Jewett. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik Buku Tiga Edisi 6. Jakarta :
Salemba Teknika.
Young Hugh D, Roger A. Freedman. 2001. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.