Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“TEKNIK PELAKSANAAN DAN ALAT BERAT”

DISUSUN OLEH :

YUNINDRA GARWAN ( 2017-73-066)


DONNY SAHUREKA ( 2017-73-014)
HANAFI WATIANAN ( 2017-73-041)
LENORA V. RATUMURUN ( 2017-73-108)
SONIA A. PUJAS ( 2017-73-048)
SYARIFAWATI NAMAKULE ( 2017-73-088)
RESKA LILITNU ( 2017-73-097)
NATANYEL RERUNG ( 2017-73-098)
FARADILA HAWID ( 2017-73-133)
DINA ALI RUMAKWAY ( 2017-73-103)
MOCHAMAD SUKRIMIN ( 2017-73-001)
KANSUS LAYAN ( 2017-73-055)
KARFILA GALELA ( 2016-73-131)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya,

kami dapat menyelesaikan makalah “ALAT BERAT CLAMSHELL, DRAGLINE, DAN

WHEEL LOADER” ini, untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah TEKNIK

PELAKSANAAN DAN ALAT BERAT.

Makalah ini memaparkan tentangc cara kerja, fungsi, kekurangan dan kelebihan dari

Clamshell, Dragline, dan Wheel Loader, dengan harapan dapat menambah wawasan bagi kami

khususnya dan bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

kami mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Ambon, 11 Februari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat
berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa
kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di
tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan
tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya.
Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang
akan dibahas dalam makalah ini hanya alat-alat yang umum digunakan untuk pekerjaan
konstruksi saja. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut antaranya : Clamshell, Dragline,
Wheel Loader. Disini akan diberikan juga contoh perhitungan prodktivitas untuk setiap jenis alat
yang akan dibahas.

1.2.TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Memahami cara kerja Clamshell, Dragline, dan Wheel Loader.
2. Memahami fungsi Clamshell, Dragline, dan Wheel Loader.
3. Memahami kekurangan dan kelebihan Clamshell, Dragline, dan Wheel Loader.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Clamshell
 Definisi Clamshell
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal
mengganti bucket nya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan bahan-
bahan lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Batu pecah dan batubara
dapat juga diangkut secara massa oleh clamshell ini. Cara kerja clamshell dengan mengisi
bucket, mengangkat secara vertikalke atas, kemudian gerakan swing dan mengangkutnya
ke tempat yang dikehendakidi sekelilingnya untuk kemudian ditumpahkan ke dalam truk,
atau alat-alat angkut lain, atau hanya menimbun saja. Karena cara mengangkat dan
membuang muatanvertikal, maka clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada hopper
yang lebihtinggi letaknya.

FUNGSI : alat yang digunakan untuk menggali dasar sungai yang tidak berpasir,atau
memperdalam saluran yang lebar.
KELEBIHAN : dapat digunakan untuk menggali sungai dan saluran.
KEKURANGAN : tidak dapat untuk menggali tebing.
 Kemampuan Clamshell
Kemampuan clamshell ditentukan oleh batas-batas gaya angkat crane yang
diberikan. Terutama pada mobile crane, gaya angkat diberikan secara teliti untuk
menghindari tergulingnya alat. Biasanya gaya angkat maksimal diberikan atas dasar 75%
kekuatan yang tersedia pada mesin dan 85% dari beban yang dapat menggulingkan crane.
Pada crawler crane, jarak antara pasangan crawler dibuat lebih besar dari pada yang
khusus dibuat untuk shovel, juga counter welight yang dipasang sebagai imbangan
terhadap beban, dibuat lebih besar.
Gaya angkat clamshell berangsur-angsur turun dengan bertambahnya jarak
jangkauan boom. Jarak ini dapat diperbesar dengan memperpanjang boom, seperti terlihat
pada tabel berikut. Adalah crane P&H model 255A TC, standar boom adalah 30 ft
dengan ekstension kerja dengan clamshell agar selalu diusahakan pengguna boom yang
sependek mungkin, supaya dapat bekerja dengan maksimal gaya angkat crane-nya, serta
sudut swing yang sekeci-kecilnya untuk memperkecil cycle time
Maksimal panjang boom untuk clamshell hanya diperbolehkan 50 ft,dengan ketentuan
sebagai berikut :

1. single port hoist line untuk beban sampai dengan 8000 lbs,
2. two part hoist line untuk beban sampai dengan 16000 lbs,
3. three part hoist line untuk beban sampai dengan 24000 lbs,
4. four part hoist line untuk beban sampai dengan 32000 lbs,
5. five part hoist line untuk beban sampai dengan 40000 lbs.

 Produksi Clamshell
Sebelum kita bekerja dengan clamshell, pertama-tama kita pilih panjang boom dan
sudut kerja boom yang paling menguntungkan. Hal-hal yangmempengaruhi antara lain
gaya mampu crane, jarak penggalian, dan tinggi pembuangan. Pada table berikut.
diberikan beberapa ukuran medium welight bucket (general purpose type clamshell
bucket ) yang umum digunakan.

2.2. Dragline

 Pengertian Dragline
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut.
misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian. Pada
umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi
dragline, dengan melepas boom shovel diganti boom dan bucket dragline.

FUNGSI : merupakan alat penggali tanah dan dapat sekaligus memuatkan pada alatalat
angkut misalnya truck, traktor penarik gerobak, atau meletakkan tanah ke
tempat-tempat penimbunan yang dekat dengan lokasi galian.

KELEBIHAN : sangat baik untuk penggalian parit-parit, sungai yang memiliki tebing
yang curam sehingga kendaraan untuk mengangkut hasil galian tak perlu masuk ke
lokasi galian.
KEKURANGAN : adalah produktivitasnya sangat rendah, jika dibandingkan
dengan Shovel yang punya kapasitas yang sama hasilnya hanya sekitar 70 sampai 80%
kapasitas Shovel

 Cara Kerja Dragline


Penggalian dimulai dengan swing pada keadaan bucket kosong menuju ke posisi
menggali, pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan, sehingga bucket
jatuh tegak lurus ke bawah.
Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik, sementara hoist cable digerak-
gerakkan agar bucket dapat mengikuti permukaan tebing galian sehingga dalamnya
lapisan tanah yang terkikis dalam satu pass dapat teratur, dan terkumpul dalam bucket.
Kadang-kadang hoist cable dikunci pada saat penggalian, berarti pada saat drag cable
ditarik, bucket bergerak mengikuti lingkaran yang berpusat pada ujung boom bagian atas.
Keuntungan cara ini ialah bahwa tekanan gigi bucket ke dalam tanah adalah maksimal.
Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable dikunci
sehingga bucket terangkat lepas dari pennukaan tanah. Hal ini untuk menjaga agar
muatan tidak tumpah, juga dijaga posisi dump cable tetap tegang dan tidak berubah
kedudukannya. Kemudian dilakukan swing menuju tempat (dump)nya material dari
bucket. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa sehingga swing tidak melewati
kabin truk. Jika bucket sudah ada di atas badan truk, drag cable dikendrokan bucket akan
terjungkir ke bawah dan muatan tertuang.

 Produksi Dragline
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dragline antara lain macam tanah
yang digali. dalamnya galian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, keadaan medan
dan tempat kerja, keadaan manajemen, keterampilan operator, keadaan dragline serta
truk-truk pengangkutnya. Seperti halnya pada power shovel, produksi dragline
dinyatakan dalam cu-yd atau m3 dalam keadaan bank, sedang ukuran bucket dinyatakan
dalam keadaan kosong.

2.3. Wheel Loader

 Pengertian Wheel Loader


Wheel Loader adalah suatu alat berat yang mirip dengan dozer shovel, tetapi
beroda karet (ban) sehingga baik kemampuan dan kegunaanya sedikit berbeda. Wheel
Loader biasa digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat kedalam dump
truck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader menggali, bucket
didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket
diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.
Effisien untuk daerah kerja kering rata dan kokoh karena memiliki mobilitas yang
tinggi. Wheel Loader juga bergerak dengan articulated yang memberikan ruang gerak
fleksibel yang tidak bisa dilakukan oleh crawler loader.
Fungsi loader yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat
pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader
sehingga gerakan loader akan lebih mudah. Metode pemuatan pada alat pemuat/loader
baik track shovel maupun wheel loader dikenal 3 macam yaitu:

- I – Shape /cross loading


- V – Shape loading
- Pass loading
- dan metode lain yang jarang digunakan adalah “load and carry".

FUNGSI : untuk memindahkan material sama seperti dozer.


KELEBIHAN : jarak yang mampu di tempuh lebih jaun dari dozer
KEKURANGAN : jarak yg di tempuh lebih pendek dibandingkan truck

 Cara Kerja Wheel Loader


Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya, dimana
alat penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik
mempunyai daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk
mengeruk, mengangkut material atau benda yang berukuran besar.
Untuk pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic controlled),
sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan pada excavator-
loader. Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat material dan membawa, serta
membongkar. Jika daerah sekitar material yang dikerjakan datar, maka loader dapat
bergerak dengan leluasa dalam posisi yang menyenangkan.
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa
muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting
adalah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan
(memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila
harus dimuatkan ke alat angkut, misalnya truk, ada beberapa cara pemuatan yaitu:

1). V – Loading
Merupakan cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V

2). L – Loading
Adalah truk di belakang loader, kemudian lintasan seperti membuat garis tegak lurus.

3). Cross Loading


Merupakan cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif

Overhead Loading
1) Pergerakkan Arms dan Bucket pada Wheel Loader
Ada empat pergerakkan pada arms dan bucket wheel loader yaitu:

- Hold Position
- Raise Position
- Float Position dan
- Lower Position

2) Pergerakan bucket Wheel Loader


Ada tiga pergerakkan pada arms yaitu:

- Tilte Position
- Dump Position dan
- Hold Position
 Produksi Wheel Loader
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas alat berat dalam suatu
pekerjaan konstruksi Teknik Sipil adalah faktor efisiensi kerja operator. Faktor efisiensi
untuk operator alat berat yang tersedia selama ini masih bersifat umum yang dapat
digunakan untuk seluruh alat berat.
Untuk menghitung angka faktor efisiensi operator pada alat berat Loader,
Metodologi yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur untuk perhitungan
produktivitas alat berat dengan menggunakan tiga tingkat keahlian operator. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan angka faktor efisiensi operator alat
berat secara umum dengan tingkat efisiensi operator khusus pada alat wheel loader, yaitu
untuk operator sangat baik, rata-rata baik dan kurang secara berurutan didapatkan angka
koreksi sebesar 1, 0,94 dan 0,85.
BAB III

KESIMPULAN

 Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal mengganti
bucket nya saja.

FUNGSI : alat yang digunakan untuk menggali dasar sungai yang tidak berpasir,atau
memperdalam saluran yang lebar.
KELEBIHAN : dapat digunakan untuk menggali sungai dan saluran.
KEKURANGAN : tidak dapat untuk menggali tebing.

 Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut.

FUNGSI : merupakan alat penggali tanah dan dapat sekaligus memuatkan pada alatalat
angkut misalnya truck, traktor penarik gerobak, atau meletakkan tanah ke
tempat-tempat penimbunan yang dekat dengan lokasi galian.
KELEBIHAN : sangat baik untuk penggalian parit-parit, sungai yang memiliki tebing
yang curam sehingga kendaraan untuk mengangkut hasil galian tak perlu masuk ke
lokasi galian.
KEKURANGAN : adalah produktivitasnya sangat rendah, jika dibandingkan
dengan Shovel yang punya kapasitas yang sama hasilnya hanya sekitar 70 sampai 80%
kapasitas Shovel

 Wheel Loader adalah suatu alat berat yang mirip dengan dozer shovel, tetapi beroda karet
(ban) sehingga baik kemampuan dan kegunaanya sedikit berbeda.

FUNGSI : untuk memindahkan material sama seperti dozer.


KELEBIHAN : jarak yang mampu di tempuh lebih jaun dari dozer
KEKURANGAN : jarak yg di tempuh lebih pendek dibandingkan truck

Anda mungkin juga menyukai