Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


“SOP DARURAT GEMPA“

Dosen Pengajar : Bapak Eka Rudy Purwana, SST., M.Kes.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. MUHAMMAD DEDEN YUSNIADIN
2. MUHAMMAD FAUZAN AFANDI
3. NI KADEK MANIK ASTARINI
4. NI LUH PUTU ARDANI
5. TRI KURNIA SANDI
6. PUTRI KHARISMA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI
PROFESI NERS MATARAM
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
atas nikmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini membahas tentang “SOP Darurat Gempa”.Adapun makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3).

Selain itu, tidak lupa kami mengucapkan kepada Eka Rudy Purwana, SST.,
M.Kes. terima kasih atas bimbingan dan arahan dari yang telah membimbing dalam
penulisan dan pengerjaan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini sangat
jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembacanya. Namun bukan hanya sekedar dibaca tetapi juga diimplementasikan
dalam kehidupan.

Mataram, November 2019

Kelompok 5

2
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR.............................................................................. 2

DAFTAR ISI........................................................................................... 3

SOP Darurat Gempa............................................................................. 4

3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAAT TERJADI GEMPA
DI GEDUNG BERTINGKAT

1. TETAP TENANG. Ketika merasakan gempa atau ada orang yang meneriakkan
gempa, tetaplah tenang. Hal ini juga berlaku ketika anda mendengar bunyi alarm dan
pengumuman bahwa sedang terjadi gempa.
2. SEGERA BERLINDUNG di bawah benda yang kokoh, atau di samping dinding
yang tidak ada benda tergantung. Duduklah di lantai dan menundukkan kepala ke arah
lutut, lalu lindungi bagian belakang kepala dengan kedua tangan (posisi
meringkuk).Jika tidak ada meja, maka lindungi wajah dan kepala dengan lengan lalu
merapat pada bagian dalam dinding atau tiang utama penyangga gedung. Hal ini
untuk mencegah tertimpa reruntuhan bangunan.
3. JAUHI BENDA YANG BISA PECAH ATAU JATUH MENIMPA. Bila sedang
ada di meja kerja, menjauhlah dari kaca, jendela, lemari, pajangan dan benda lain
yang dapat jatuh dan menimpa kita. Tempat berlindung juga harus tetap diperhatikan,
misalnya di bawah meja kerja, di dinding koridor yang bebas dari kaca atau benda-
benda yang mudah jatuh menimpa.
4. TETAP DIAM DI RUANGAN SAMPAI GONCANGAN BERHENTI DAN
AMAN UNTUK KELUAR.Ketika gempa sudah berhenti, ikuti petunjuk petugas
tanggap darurat. Jika tidak ada petugas tanggap darurat, maka anda bisa berpindah ke
titik kumpul gedung. Jangan menggunakan lift atau eskalator untuk turun, tapi
gunakanlah tangga darurat dan dahulukan penyandang cacat.

4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PETUGAS TANGGAP
DARURAT GEMPA BUMI PADA GEDUNG BERTINGKAT

1. Pejabat/pegawai penghuni lantai memberitahukan adanya gempa bumi kepada


Petugas Tanggap Darurat Lantai.
2. Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada Petugas Tanggap Darurat
Gedung dan Petugas Tanggap Darurat Listrik
3. a. Petugas Tanggap Darurat Gedung membunyikan alarm atau mengumumkan adanya
gempa bumi
b. Petugas Tanggap Darurat Listrik melakukan pemutusan aliran listrik melalui panel
listrik.
4. Petugas Tanggap Darurat Lantai mengumpulkan penghuni gedung.
5. a. Apabila massa dapat dikumpulkan, maka dilakukan evakuasi.
b. Apabila massa tidak dapat dikumpulkan, maka Petugas Tanggap Darurat Lantai
memberitahukan bahwa massa tidak dapat dikuasai kepada: - Petugas Bencana Alam -
Petugas Tanggap Darurat Gedung.
6. Petugas Tanggap Darurat Gedung melaporkan adanya gempa bumi kepada Dinas
Bencana Alam dan Petugas Pelayanan Kesehatan
7. Petugas Tanggap Darurat Lantai dan Petugas Tanggap Darurat Gedung
melakukan koordinasi untuk evakuasi.
8. Petugas Tanggap Darurat Lantai memberitahukan kepada seluruh penghuni ruangan
untuk evakuasi melalui tangga darurat lantai atau tempat yang aman dari gempa.
9. Petugas Tanggap Darurat Lantai mengarahkan kepada seluruh penghuni ruangan
untuk berjalan secara tertib, tidak berlari, tidak menggunakan lift, dan berbaris secara
teratur untuk menuju ke tempat aman yang telah ditentukan (assembly point).
10. Petugas Tanggap Darurat Lantai melaksanakan absensi untuk mengetahui orang-
orang yang turun bersamanya.
11. Petugas Pelayanan Kesehatan melaksanakan Triage (pemilahan kondisi kesehatan
pejabat/pegawai yang dievakuasi) berdasarkan kondisi kesehatan korban dan
memberikan pertolongan kesehatan.
12. Koordinator Tanggap Darurat memberitahukan kepada seluruh penghuni gedung
tentang situasi keamanan gedung.

Anda mungkin juga menyukai