Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH K3L

Compressed Gas Safety

DISUSUN OLEH:

1. R. M. Randi Akbar Perdana (03031182227016)


2. Muhammad Nasywa Maizan (03031382227109)
3. Nathan Leonardo (03031382227132)

DOSEN PENGAMPU: Enggal Nurisman, S.T., M.T., IPM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK KIMIA

2023

I
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga
makalah Compressed Gas Safety ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan,
Kesehatan Kerja Dan Lingkungan. Namun, tak kalah penting ialah tujuan dari makalah ini
adalah dapat memahami

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelesaian
makalah dan anggota kelompok yang ikut dalam penyusunan makalah. Tak lupa pula kami
ucapkan rasa terima kasih kepada Enggal Nurisman, S.T., M.T., IPM selaku Dosen
Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan karena telah memberikan tugas makalah ini
yang mana membuat kami dapat memahami Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan .

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa tidak luputnya dari kesalahan
dan kekurangan. Kami sangat menerima kritik dan sarannya dari berbagai pihak agar makalah
kami dapat berguna bagi para pembaca dan semua orang.

Kamis, 27 Februari 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................................III

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................IV

1.1. Tinjauan Pustaka.................................................................................................................IV

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................IV

1.3. Tujuan.................................................................................................................................IV

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................V

2.1. Evakuasi............................................................................................................................V

2.2. Pertolongan pada kebocoran gas.......................................................................................VI

2.3. Tindakan penanggulangan kebocoran gas.......................................................................VII

2.4. Contoh kasus kebocoran gas..........................................................................................VIII

BAB III PENUTUP....................................................................................................................IX

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................IX

3.2. Saran...................................................................................................................................IX

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................X

LAMPIRAN.................................................................................................................................................XI

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka


Bahan kimia digunakan secara luas dalam industri. Banyak produk yang
bermanfaat diturunkan dari bahan kimia. Contohnya adalah pestisida, pupuk, cat, plastik
dan serat Kaca. Namun, penting untuk berhati-hati dalam penggunaan bahan kimia.
Beberapa bahan kimia pada dasarnya sangat berbahaya sehingga harus disimpan secara
khusus pada wadah untuk menghindari kontak dengan udara. Orang lain mungkin
tampak tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan cedera segera setelah kontak. Untuk
banyak bahan kimia beracun, efeknya mungkin membutuhkan waktu lama untuk
berkembang. Pada dasarnya, bahan kimia dapat menimbulkan satu atau lebih bahaya
berikut: beracun, mudah terbakar, eksplosif, reaktif dan radioaktif. Untuk menilai
potensi bahaya dari bahan kimia, kita harus melihat tidak hanya pada sifat yang melekat
seperti mudah terbakar, toksisitas, reaktivitas atau radioaktivitas bahan kimia tetapi juga
tingkat paparan kepada pengguna. Yang terakhir akan tergantung pada banyak faktor
tersebut seperti sifat kimia dan fisik, frekuensi penggunaan, jumlah bahan yang
digunakan dan cara penanganan bahan kimia tersebut. Pedoman ini berfungsi untuk
memungkinkan pembaca untuk memahami bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan
kimia dan untuk mengidentifikasi bahaya tersebut serta tindakan yang diperlukan untuk
mencegah atau mengendalikan bahaya tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana tindakan penanggulangan saat terjadi kebocoran gas?
2. Bagaimana evakuasi saat terjadi kebocoran gas?
3. Bagaimana pertolongan saat terjadi kebocoran gas?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tindakan penanggulangan saat terjadi kebocoran gas
2. Memahami bagaimana cara evakuasi saat terjadi kebocoran gas
3. Memahami pertolongan bagaimana cara pertolongan saat terjadi kebocoran gas

IV
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Evakuasi Saat Terjadi Kebocoran Gas

Sangat penting untuk melakukan sesuatu yang harus diketahui dan wajib dipelajari
untuk keselamatan diri ketika terjadi kebocoran gas beracun pada industri yang
mengharuskan orang tersebut mempelajari cara evakuasi dengan baik dan benar, agar
mudah untuk diingat, pada pembahasan ini telah menetapkan setiap langkah sebuah
huruf alpahbet, yang dimana langkah ini dapat dijelaskan dengan sangat mudah dan dan
berguna sebagai tindak pengevakuasian awal ,jadi langkah tersebut di sebut dengan
ABC dari respon awal, akan menjadi acuan dan langkah pengevakuasian untuk
menghindari pelepasan gas bocor yang beracun.

Langkah A atau Abandon the area:


Disini Anda harus segera meninggalkan area yang terjadi pelepasan gas beracun
dan mengungsi ke tempat yang aman, serta untuk memeriksa kondisi angin dan
bergerak melawan arah angin dari tempat gas tersebut berada seperti contoh untuk gas
H2SO4 Dan S02 sendiri keduanya lebih berat daripada udara sehingga tempat yang
lebih tinggi dapat menjadi pilihan yang terbaik untuk melakukan evakuasi

Langkah B atau Broadcast the alarm:


Pada langkah ini Anda harus menyiarkan tentang kebocoran yang terjadi pada
semua pihak yang berada dalam tempat industri dan mengikuti prosuder tempat kerja
Anda seperti membunyi peluit sebagai kode dan menyiarkan radio untuk meminta
pertolongan dari pihak lainnya

Langkah C atau Count and consider:


Langkah ini digunakan untuk melakukan perhitungan atau mempertimbangkan
dan menilai situasi terhadap bahaya lain yang akan terjadi atau tidak, tindakan ini
dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang akan terjadi.

Jadi, itu adalah langkah awal yang dilakukan untuk melakukan evakuasi yang
cukup efisien pada awal pelepasan gas bocor dimana langkah ini dapat mengurangi
angka kecelakaan pada perorangan.

V
2.2 Pertolongan Pada Korban Kebocoran Gas

Pada saat ada orang yang terkena dampak kebocoran gas, kita harus melakukan
pertolongan pertama pada korban tersebut dan CPR jika diperlukan. Setelah itu, segera
telepon bantuan medis dan lakukan CPR sampai bantuan medis datang. Pastikan korban
yang terkena dampak gas yang bocor tetap hangat dan singkirkan pakaian korban yang
telah terkena kontaminasi zat berbahaya. Biarkan korban beristirahat dan hati-hatilah
dengan luka-luka yang ada di tubuh korban, misalnya jika matanya berwarna merah dan
perih, segera cuci mata korban dengan menggunakan air bersih selama minimal 15
menit. Pastikan korban yang terkena dampak kebocoran gas menerima perawatan medis
secepat mungkin dan korban tidak diperbolehkan untuk kembali bekerja atupun
melakukan aktivitas lain setelah terkena gas berbahaya.

Pandu paramedis dengan cara memberikan arahan tentang lokasi korban dan
informasi korban kepada paramedis. Walaupun korban pulih dengan cepat, mereka tetap
membutuhkan pemeriksaan medis karena ada kemungkinan jika gas berbahaya tersebut
menetap di paru-paru. Siapkan transportasi untuk korban supaya korban dapat ke rumah
sakit dan berikan informasi yang diperlukan oleh paramedis.

Kita juga harus tau cara memindahkan korban ke tempat yang aman. Jika ingin
melakukan pemindahan sendirian, anda dapat menggenggam kerah korban dan
menariknya ke tempat yang aman. Gunakan pergelangan tangan dan lengan bawah
untuk menopang kepalanya dan cek jalan yang akan dilalui secara berkala untuk
memastikan itu aman. Kesulitan dalam metode ini adalah pada saat berjalan kebelakang.
Metode lain jika anda sendirian adalah menggapai bagian bawah tangan korban,
silangkan dan genggam kedua tangan sambil mengangkat korban. Walaupun teknik ini
memungkinkan anda untuk berdiri lebih tegak, anda tetap berjalan kebelakang dan harus
tetap berhati hati dengan jalan yang dilalui.

Dengan dua orang penolong, longgarkan kerah korban dan masing-masing


memegang salah satu kerah korban, angkat dan tarik korban ke tempat yang aman.
Metode ini memungkinkan penolong untuk berdiri dengan tegak dan berjalan kedepan
serta kepala korban ditopang oleh pakaian mereka. Penolong harus memastikan bahwa

VI
pakaian korban cukup longgar untuk menghindari tekanan apapun pada leher dan
tenggorokan. Cara lain yang dapat dilakukan dengan dua orang penolong adalah satu
penolong pada kepala dan yang lain pada kaki kemudian penolong satu menyilangkan
satu tangan korban pada dada dan mengangkat korban tersebut sambil menopang kepala
korban dengan menggunakan dada penolong, sementara penolong lain mengangkat kaki
korban pada satu tangan membiarkan satu tangan yang lainnya untuk membuka pintu
jika diperlukan saat mengangkat korban.

Sekarang kita tau cara memberikan pertolongan pertama kepada pekerja yang
terpapar gas yang berbahaya dan cara membawanya ke tempat yang aman.

2.3 Tindakan Penanggulangan Kebocoran Gas

Berikut adalah cara atau tindakan yang harus dilakukan untuk menanggulangi kebocoran
gas:

1. Pekerja harus mengetahui denah tempatnya bekerja.

2. Pekerja harus mengetahui letak alarm.

3. Pekerja harus mengetahui letak sarung angin.

4. Pekerja harus menggunakan alarm pendeteksi gas berbahaya dan cara


mengoperasikannya.

5. Pekerja harus mengetahui lokasi air packs.

6. Pekerja harus mengikuti pelatihan penanganan insiden kebocoran gas.

7. Pekerja harus tau cara menggunakan alat pelindung (APD) lengkap.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, para pekerja diharapkan untuk dapat


menanggulangi dan meminimalisir bahaya dari kebocoran gas yang dapat terjadi di
lingkungan kerja serta dapat menyelamatkan diri ketika terjadi kebocoran gas yang
dapat membahayakan pekerja.

VII
2.4 Contoh Kasus Kebocoran Gas

Gas kimia di pabrik karawang bocor , 80 warga keracunan.


Diduga bocornya gas pabrik caustic soda (soda api) milik PT Pindo Deli menyebabkan
puluhan warga Kampung Cigempol, Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten
Karawang, keracunan pada Kamis (3/6/2021) pagi sekitar pukul 10.30 WIB. Sekitar 80
warga mengalami sesak napas akibat kebocoran gas itu. Sebanyak 22 orang di antaranya
dirawat di rumah sakit. Akibat kejadian itu, warga berharap pabrik ditutup. Sebab
kejadian keracunan itu bukan lagi yang pertama terjadi. Kebocoran gas bukan pertama
kali terjadi Humas PT Pindo Deli Pup and Paper Mills Andar Tarihoran hanya menjawab
singkat saat ditanya soal tuntutan warga itu. Dari dulu (permintaan penutupan pabrik
caustic soda)," kata Andar, Kamis. Andar mengakui kebocoran gas kimia dari pabrik
caustic soda bukan pertama kali terjadi. Hanya saja dengan kronologis yang berbeda.
Meski begitu, kata Andar, pihaknya memastikan bertanggungjawab atas kejadian itu.
Mulai dari biaya pengobatan warga hingga insentif bagi warga terdampak. "Semua
ditanggung, biaya perawatan insentif. Besarannya kita masih bermediasi," ujarnya.

Faktor human eror yang menyebabkan kebocoran pada gas pabrik tersebut,dimana
disebutkan oleh Head of Public Affair PT Pindo Deli Pup and Paper Mills Adil Teguh
menyebut pihaknya sangat menyesalkan kejadian kebocoran gas itu. Meski begitu ia
memastikan kondisi tersebut tertangani dengan cepat. Seluruh warga yang terdampak,
kata dia, telah menerima pengobatan medis. "Kami sangat menyesalkan kejadian ini,
yang disebabkan oleh faktor manusia (human error) ketika ditemukannya salah satu
tabung gas dari pelanggan yang bermasalah," ujar Adil melalui keterangan tertulis yang
diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021). Bekerjasama dengan aparat berwenang dan
pimpinan daerah setempat, manajemen PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 terus
berkoordinasi dan memastikan kejadian ini tertangani dengan baik dan sesuai prosedur.
PT Pindo Deli 2, tambahnya, memiliki protokol penanganan kejadian dan tetap
melakukan perbaikan secara terus-menerus pada seluruh kegiatan operasional, sesuai
peraturan dan perundang-undangan, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun
nasional. Tujuannya untuk memastikan kelangsungan usaha dan komitmen kepada
seluruh pemangku kepentingan terkait.

Pada kasus kebocoran yang terjadi dikarawang sendiri disebabkan oleh kurangnya
ketelitian staf industri dalam mengolah produk dan alat-alat yang berada di pabrik

VIII
sehingga menghasilkan kerugian yang cukup fatal bagi banyak orang disekitar
lingkungan pabrik.

IX
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebocoran gas merupakan hal yang sangat berbahaya dan oleh karena itulah kita
harus mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan saat terjadi kebocoran gas. Dengan
melakukan langkah-langkah ataupun metode yang tercantum di makalah ini, pembaca
diharapkan untuk dapat melakukan evakuasi saat terjadi kebocoran gas, melakukan
pertolongan pada korban kebocoran gas, serta cara penanggulangan kebocoran gas yang
dapat terjadi pada lingkungan kerja maupun di masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk
meminimalisir dan mengurangi bahaya yang dapat dialami oleh korban serta menolong
korban yang terpapar kebocoran gas.

3.2 Saran

Jika fasilitas Anda menggunakan dan menyimpan gas beracun jenis apa pun,
seperti gas las dan bahan bakar (asetilen, argon, karbon dioksida, helium, oksigen, atau
propana) atau gas zat pendingin (amonia anhidrat), kebocoran gas dapat terjadi dan
memikirkan keamanan kebocoran gas penting. Umumnya, peralatan khusus diperlukan
untuk membantu menjaga karyawan Anda tetap aman dan fasilitas Anda beroperasi
dengan lancar. Semakin banyak perlindungan yang Anda miliki untuk mendeteksi dan
merespons kebocoran, semakin tinggi kemungkinan insiden bebas cedera. Dengan
monitor gas, ventilasi, dan perlengkapan perlindungan, fasilitas Anda dapat lebih siap
untuk merespons kebocoran gas.

X
DAFTAR PUSTAKA

Saif Uddin.2016.CHEMICALS HAZARDS AND


TOXICITY,https://www.slideshare.net/SaifUddin55/chemicals-hazards-and-toxicity
Rachurivenkata Raghavendrarao,Chemical hazards
https://www.slideshare.net/rachurivenkataraghavendrarao/chemical-hazards-46655593
GUIDELINES ON THE PREVENTION OF TOXIC EXPOSURES,Published by the
World Health Organization in collaboration with the United Nations Environment
Programme and the International Labour Organization

XI
LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS ANGGOTA

1. R. M. Randi Akbar Perdana:


- Kata Pengantar
- Evakuasi Saat Terjadi Kebocoran Gas
- Contoh Kasus Kebocoran Gas
- Saran

2. Muhammad Nasywa Maizan:


- Daftar Isi
- Tinjauan Pustaka
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Daftar Pustaka

3. Nathan Leonardo:
- Cover
- Pertolongan Pada Korban Kebocoran Gas
- Tindakan Penanggulangan Kebocoran Gas
- Kesimpulan

XII

Anda mungkin juga menyukai